• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA, t ersebut di atas :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA, t ersebut di atas :"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : PUT / 186 - K / PM III - 19 / AD / XI / 2010

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Para Terdakwa :

Terdakwa - I :

Nama lengkap : SAHMINAN HUSEIN LUBIS Pangkat / NRP : Praka / 31010463770381 J a b a t a n : Anggota Pos Gurage K e s a t u a n : Yonif 753 / AVT

Tempat tanggal lahir : Madina, 10 Maret 1981 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : I s l a m

Tempat tinggal : Asrama Yonif 753 / AVT Nabire

Terdakwa - II :

Nama lengkap : DWI PURWANTO

Pangkat / NRP : Prada / 31080264710487 J a b a t a n : Anggota Pos Gurage K e s a t u a n : Yonif 753 / AVT Tempat tanggal lahir : Sragen, 22 April 1987 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : I s l a m

Tempat tnggal : Asrama Yonif 753 / AVT NAbire

Terdakwa - III :

Nama lengkap : JOKO SULISTIONO Pangkat / NRP : Prada / 31080266870687 J a b a t a n : Anggota Pos Kalome K e s a t u a n : Yonif 753/AVT

Tempat tanggal lahir : Kendal, 19 Juni 1987 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : I s l a m

Tempat tinggal : Asrama Yonif 753 / AVT Nabire

Para Terdakwa ditahan oleh :

1. Terdakwa – I

(2)

Terdakwa – II

Danyonif 753 / AVT selaku Ankum selama 20 hari sejak tanggal 20 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 09 Nopember 2010 di ruangan Tahanan Mapomdam XVII / Cenderawasih berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Skep / 26 / X / 2010 tanggal 20 Oktober 2010.

Terdakwa – III

Danyonif 753 / AVT selaku Ankum selama 20 hari sejak tanggal 20 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 09 Nopember 2010 di ruangan Tahanan Mapomdam XVII / Cenderawasih berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Skep / 29 / X / 2010 tanggal 20 Oktober 2010.

2. Hakim Ketua Pengadilan Militer III – 19 Jayapura selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 2 Nopember 2010 sampai dengan tanggal 1 Desember 2010 berdasarkan Penetapan Penahanan Sementara Nomor : TAP / 16 / PM III – 19 / AD / XI / 2010 tanggal 2 Nopember 2010.

PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA, tersebut di atas :

Membaca : Berita acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam XVII / Cenderawasih Selaku PAPERA Nomor : Kep / 954 - 19 / XI / 2010 tanggal 2 Nopember 2010.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 185 / XI / 2010 tanggal 2 Nopember 2010

3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Dak / 185 / XI / 2010 tanggal 2 Nopember 2010 yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan Para Terdakwa di Sidang serta keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Para Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Pembangkangan Militer secara bersama-sama”

(3)

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Para Terdakwa dijatuhi dengan :

Terdakwa - I

Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan

Terdakwa - II

Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan

Terdakwa - III

Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan

Dikurangi selama Para Terdakwa berada dalam tahanan sementara.

Barang bukti :

Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar foto copy surat / dokumen yang berisikan permintaan dana kepada Bupati Puncak Jaya.

b. 1 (satu) lembar foto copy surat / dokumen yang Tulisannya menggunakan bahasa Dani yang belum diketahui artinya.

c. 1 (satu) lembar foto copy surat / dokumen yang berisikan tentang orang-orang yang menyerahkan Munisi kepada Sdr. Goliat Tabuni.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Barang-barang :

a. 3 (tiga) pasang sepatu dinas lapangan warna hitam ukuran 45, 42 dan 40.

Dikembalikan kepada pemiliknya.

b. 1 (satu) buah Helm tempur warna hijau army.

Dikembalikan kepada pemiliknya.

c. 1 (satu) keping CD berdurasi 15 (lima belas) menit.

Dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana An. Terdakwa Letda Inf Cosmos.

(4)

Menimbang : 1. Pembelaan (Pledoi) yang diajukan oleh Penasihat Hukum Para Terdakwa kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya sebagai berikut :

a. Bahwa selama selama persidangan Para Terdakwa selalu berterus terang dan mengakui seluruh perbuatannya.

b. Bahwa Para Terdakwa sangat menyesal atas tindakannya yang telah melakukan pemukulan dan penendangan terhadap para korban. Para Terdakwa bertekat akan lebih berhati-hati di dalam melaksanakan tugas-tugas dikemudian hari.

c. Bahwa tindakan Para Terdakwa yang telah melakukan kekerasan kepada warga yang diduga OPM terjadi kerena warga yang diduga kuat sebagai anggota OPM tersebut memberikan jawaban yang berbelit-belit pada saat diintrogasi secara persuasif.

d. Bahwa pada saat dilakukan interogasi Para Terdakwa beserta anggotanya yakin bahwa warga yang diduga sebagai OPM tersebut menyimpan sejumlah senjata beserta munisinya. Hal ini terindikasi dari adanya sekelompok warga yang diduga GPK dan informasi mengenai 2 (dua) pucuk senjata yakni 1 (satu) pucuk AK-SN dan 1 (satu) pucuk Mauser. Hal ini terlihat dari diketemukannya beberapa dokumen yang berkaitan dengan kegiatan OPM di daerah tersebut.

e. Bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan Para Terdakwa tidak sampai menyebabkan luka, hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengecekan fisik terhadap para korban kekerasan yang dilakukan oleh saksi – 2 (Letda Inf Cosmos).

f. Bahwa sekitar wilayah tempat kejadian perkara yang merupakan rute patroli tim satgas sering terjadi kontak antara pasukan TNI / Polri dengan anggota OPM yang bersenjata.

Dan oleh karenanya Penasihat Hukum mohon agar Majelis Hakim menjatuhkan pidana yang seringan-ringannya terhadap diri Para Terdakwa.

2. Replik Oditur Militer pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :

Bahwa Oditur Militer tidak akan menanggapi Pledoi yang diajukan oleh Penasihat Hukum dan menyatakan tetap pada tuntutannya.

3. Duplik Penasihat Hukum yang disampaikan secara lisan di depan Majelis Hakim yang pada pokoknya sebagai berikut :

(5)

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Para Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :

Bahwa Para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal tujuh belas bulan Maret tahun dua ribu sepuluh atau waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu sepuluh bertempat di

Kampong Gurage Distrik Tinggi Nambut Kabupaten Puncak Jaya atau di tempat lain, setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk

wewenang hukum Pengadilan Militer III - 19 Jayapura untuk memeriksa dan mengadili perkara Para Terdakwa tersebut di atas yang telah melakukan tindak pidana :

“Militer yang menolak atau dengan sengaja tidak

mentaati

suatu

perintah

dinas,

atau

dengan

semaunya melampaui perintah sedemikian itu, yang

dilakukan secara bersama-sama”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa I masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2001 melalui pendidikan Secata PK di Rindam I / Bukit Barisan selama 5 (lima) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infanteri selama 3 (tiga) bulan di Rindam I / Bukit Barisan setelah lulus ditugaskan di Yonif 753 / AVT sampai dengan sekarang dengan pangkat Praka.

2. Bahwa Terdakwa II masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan dasar Secata PK Gel. I selama 5 (lima) bulan di Rindam Jaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan Taif selama 3 (tiga) bulan di Gunung Bunder Cisalak Bogor Rindam Jaya, setelah lulus ditempatkan di Yonif 753 / AVT sampai dengan saat ini dengan pangkat Prada.

3. Bahwa Terdakwa III masuk menjadi prajurit TNI AD tahun 2008 dengan mendaftar Secata PK TNI AD Gel. I di Kodam Jaya Jakarta setelah diterima selanjutnya mengikuti pendidikan pembentukan di Rindam Jaya selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti pendidikan kecabangan Infantri di Rindam Jaya selama 3 (tiga) bulan setelah tamat pendidikan ditugaskan di Yonif 753 / AVT Nabire sampai dengan saat ini dengan pangkat Prada.

4. Bahwa pada bulan Desember 2009 sekira pukul 09.00 Wit di Aula Kodim 1702 / Jaya Wijaya saat pembekalan kepada anggota Satgas Yonif 753 / AVT dan Yonif 755 / Yalet yang akan melaksanakan tugas pengamanan daerah rahwan Kasdam XVII / Cenderawasih menekankan kepada seluruh anggota satgas pada saat melaksanakan tugas jangan melakukan Kekerasan dan baik-baik kepada Masyarakat.

(6)

dengan Kampung Gurage”, Pada tanggal 16 Maret 2010 sekira pukul 23.00 Wit Tim Singa yang berjumlah 25 (dua puluh lima) orang dipimpin oleh Saksi III bergerak dari Pos Illu menuju Kampung Kalome dan setibanya di Kampung Kalome tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 02.00 Wit selanjutnya Saksi III memerintahkan 12 (dua belas) orang anggota untuk mengendap ditempat yang dipimpin olah Praka Rikong, sedangkan 13 (tiga perjalanan tepatnya di Kampung Tinggi Nambut sekira pukul 04.00 Wit pasukan berhenti di Pos Brimob untuk melaksanakan berkoodinasi.

6. Bahwa tidak lama kemudian pasukan yang dipimpin oleh Saksi III bergerak ke Kampung Gurage dan tiba sekira pukul 05.50 Wit dan melihat sebuah rumah yang terbuat dari papan beratapkan seng, selanjutnya Saksi III membagi tugas dan Terdakwa II diperintahkan bersama Prada Barno dan Saksi I untuk Pam depan + 10 meter, setelah pembagian tugas selesai Tim memasuki kedudukan masing-masing dengan posisi Terdakwa II saat itu berada di belakang rumah tepatnya dekat pagar tembok yang terbuat dari susunan batu kali dan tidak lama kemudian Saksi II, Terdakwa III serta Terdakwa I membuka pintu dengan paksa dan mendapatkan 3 (tiga) orang masyarakat (identitas tidak diketahui) dari dalam rumah tersebut kemudian Saksi II membawanya ke samping kanan rumah selanjutnya Saksi II mengorek keterangan dan tidak lama kemudian Saksi III bersama 7 (tujuh) anggota meluncurkan + 27 (dua puluh tujuh) orang masyarakat diantaranya laki-laki dewasa berjumlah 10 (sepuluh) orang dan perempuan berjumlah 15 (lima belas) orang dan 2 (dua) orang anak kecil setibanya di samping rumah tempat pertama penyergapan yang dilakukan oleh Saksi II kemudian Saksi II memisahkan antara laki-laki dan perempuan yaitu laki-laki-laki-laki berada di samping rumah dan dikawal / dijaga oleh Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa Ill, kemudian Saksi II memerintahkan untuk mengorek keterangan dari laki-laki sedangkan perempuan berada di belakang rumah, kemudian Saksi II berkata kepada salah seorang masyarakat tersebut “Kamu siapa namanya?” dia menjawab “Kotoran Wonda”.

(7)

kaki kanan yang mengenakan sepatu dinas lapangan sebanyak 1 (satu) kali, kemudian Terdakwa III juga ikut melakukan kekerasan dengan menendang menggunakan kaki kanan yang mengenakan sepatu dinas lapangan ke pantat salah satu warga sebanyak 1 (satu) kali kemudian memukul kepala dengan tangan kanan yang mengepal dan menendang menggunakan kaki ke punggung dengan menggunakan kaki kanan yang mengenakan sepatu dinas lapangan dan Terdakwa II ikut melakukan tindakan kekerasan kepada salah satu warga dengan memukul menggunakan tangan kanan yang mengepal dan kegiatan tersebut ternyata dilihat oleh Saksi II dari samping rumah, karena menganggap yang dilakukan Para Terdakwa masih wajar Saksi II hanya melihat saja setelah tidak didapat Informasi yang akurat kemudian Saksi II datang dan menghampiri Para Terdakwa lalu memerintah Para Terdakwa untuk menghentikan kegiatannya.

8. Bahwa pada saat melaksanakan pengamanan diketinggian 150 meter Tim Saksi III mendapat tembakan dari 2 (dua) arah yaitu arah selatan dan barat setelah mendapat tembakan Tim Saksi III melakukan pengejaran ke arah selatan sambil memerintahkan Saksi II dan anggotanya lewat Hand Talky (HT) untuk membantunya melakukan pengejaran ke arah barat, sedangkan warga masyarakat yang tadi dikumpulkan tidak ada yang melakukan pengamanan karena semua anggota sesuai perintah melakukan pengejaran ke arah 2 (dua) arah tembakan, namun setelah dilakukan pengejaran tidak menemukan apapun, kemudian Tim Saksi III dan Saksi II bergabung dengan Lettu Inf Haki Handoyo di Kampung Sanoba selanjutnya melaksanakan pengamanan dilanjutkan istirahat dan makan setelah itu Tim Saksi II melanjutkan pengendapan diketinggian 500 meter sedangkan Tim Lettu Inf. Haki dan Saksi III pulang menuju ke Pos Puncak Senyum dengan menggunakan mobil Strada warna silver dan tiba di Pos Puncak Senyum sekira 17.00 Wit selanjutnya istirahat.

9. Bahwa pada saat memberikan perintah patroli Saksi III telah memberikan penekanan kepada seluruh anggota dalam melaksanakan patroli agar sesuai prosedur ketetapan yang sudah ada seperti perlakuan terhadap tahanan yang ditangkap harus menggunakan cara-cara persuasif (baik-baik) dan tidak boleh ada kekerasan.

10. Bahwa setelah ada gangguan tembakan kemudian warga masyarakat tersebut yang berjumlah + 30 (tiga puluh) orang Tim tinggalkan karena tim melakukan pengejaran, dan setibanya di atas gunung bertemu dengan Saksi III bersama 4 (empat) orang anggotanya kemudian Tim melakukan pengejaran hingga Kampung Sanoba namun hasilnya nihil.

(8)

12. Bahwa Para Terdakwa pernah mendengar atau mendapat perintah dari Pimpinan atau Atasan baik tertulis maupun tidak tertulis tentang Prajurit TNI pada saat melaksanakan tugas apapun dilarang melakukan penganiayaan, kekerasan atau cara-cara kekerasan kepada warga masyarakat dan pada saat itu Para Terdakwa mengaku memang salah telah melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat sipil karena saat itu Para Terdakwa merasa kesal, jengkel dan emosi kepada warga yang tidak mau memberikan informasi.

13. Bahwa dengan demikian Para Terdakwa telah dengan sengaja tidak mentaati perintah dinas dari Saksi III selaku Dan Pos maupun perintah pimpinan TNI lainnya seperti ketika Kasdam XVII / Cenderawasih memberikan pembekalan terhadap anggota Satgas agar melakukan pendekatan persuasive kepada masyarakat dan jangan melakukan kekerasan kepada masyarakat untuk merebut hati masyarakat, namun karena Para Terdakwa tidak dapat mengendalikan emosinya maka Para Terdakwa telah dengan sengaja melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat dengan dalih untuk mendapatkan keterangan.

Berpendapat, bahwa perbuatan Para Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan Pidana yang tercantum dalam : Pasal 103 Ayat (1) KUHPM Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke - 1 KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Para Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Para Terdakwa mengakui telah melakukan tidak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Para Terdakwa didamping oleh Penasehat Hukum :

1. Mayor Chk Purnomo Heru Sutarto, SH. NRP. 11990011140273.

2. Kapten Chk Sony Oktavanus, SH. NRP. 11000022921076. 3. Kapten Chk Hedwig A Mau, SH. NRP. 1103009700378. 4. Lettu Chk Johny Sosang, SH. NRP. 11060006210681.

Berdasarkan surat perintah dari Kakumdam XVII / Cendrawasih Nomor: Sprin / 161, 162, 163 / XI / 2010 tanggal 2 Nopember 2010 dan Surat Kuasa dari masing-masing Terdakwa tertanggal 5 Nopember 2010.

Menimbang : Bahwa para saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

(9)

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan PrakaSahminan Husein Lubis (Terdakwa I) , Prada Dwi Purwanto (Terdakwa II), Prada Joko Sulistiono (Terdakwa III) pada bulan Juli 2009 di Kesatuan Yonif 753 / AVT dan semua sama-sama tergabung dalam Tim Satgas Yonif 753 / AVT dan tidak mempunyai hubungan saudara hanya sebatas hubungan antara atasan dengan bawahan.

2. Bahwa Saksi bersama Para Terdakwa dan seluruh anggota yang tergabung dalam Satgas Yonif 753 / AVT dan Yonif 755 / Yalet yang akan melaksanakan tugas pengamanan daerah rawan pada bulan Desember 2009 sekira pukul 09.00 Wit di Aula Kodim 1702 / Jaya Wijaya mendapat pembekalan dan pengarahan dari Kasdam XVII / Cendrawasih yang intinya Kasdam XVII / Cenderawasih menekankan kepada seluruh anggota satgas pada saat melaksanakan tugas jangan melakukan kekerasan terhadap masyarakat dan baik-baik kepada masyarakat.

3. Bahwa Saksi kenal dengan masyarakat warga Papua di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya tersebut pada tanggal 17 Maret 2010 saat warga tersebut di kumpulkan di samping rumah Sdr. Kotoran Wonda (Jabatannya Danpos Gurage), kemudian yang Saksi kenal yang lainya adalah Sdr. Dipes Tabuni (Jabatannya Ajudan Danpos Sanuba), karena sebelumnya Tim sudah melaksanakan pengintaian di rumah tersebut dan memiliki dokumen serta photo mereka

4. Bahwa pada tanggal 16 Maret 2010 Saksi bersama anggota pos Kalome lainnya menerima menerima perintah patroli dari Dan Pos Gurage Lettu Inf Sudarmin (Saksi III) dan memberi penekanan dalam melaksanakan Patroli agar mentaati prosedur ketetapan yang sudah ada seperti perlakuan terhadap tawanan yang ditangkap harus menggunakan cara-cara yang tidak melukai hati rakyat dengan pendekatan kekeluargaan serta tanpa ada kekerasan.

5. Bahwa yang memerintahkan warga Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya untuk di kumpulkan adalah dari Saksi III dengan cara Saksi III meneriakan untuk turun dengan di antar oleh dua orang anggota yaitu Pratu Dedi dengan Pratu Suhardi, kemudian setelah dikumpulkan tersebut Saksi dan anggota lainya menanyakan kepada Sdr. Kotoran Wonda informasi tentang keberadaan senjata AK 47 dan senjata Mouser yang ada pada masyarakat.

6. Bahwa pada saat warga di kumpulkan tersebut Saksi sempat melihat ada yang melakukan pemukulan terhadap Warga Kampung Gurage yang dilakukan oleh Terdakwa I yaitu dengan melakukan pemukulan terhadap Sdr. Dipes Tabuni (Ajudan Danpos Sanoba), namun perintah untuk melakukan pemukulan tersebut tidak ada dan Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III melakukannya atas dasar inisiatifnya sendiri.

(10)

a. Saksi melihat yang di lakukan Terdakwa I yaitu memukul seorang warga yang sedang di kumpulkan dengan menggunakan Helm Tempur warna hijau yang biasa di gunakan sebagai perlangkapan tugas ke arah kepala Sdr. Dipes Tabuni sebanyak satu kali

b. Saksi melihat yang dilakukan Terdakwa II melakukan penganiayaan terhadap seorang Warga yang pada saat itu juga sedang di kumpulkan yaitu terhadap seorang laki-laki namun Saksi tidak mengetahui nama warga tersebut dengan menendang menggunakan Kaki kanan yang mengenakan sepatu PDL mengarah kepada punggung seorang laki-laki sebanyak satu kali

c. Saksi melihat yang dilakukan Terdakwa III menendang dengan menggunakan kaki kanan yang mengenakan sepatu PDL sebanyak satu kali ke arah punggung Sdr. Dipes Tabuni.

8. Bahwa pada saat terjadinya tindak kekerasan tersebut Saksi melakukan pengambilan gambar (Rekaman Video) dengan menggunakan telpon genggam atau HP Nokia N 70 milik Letda Inf Cosmos (Saksi II), dan Saksi di perintahkan oleh Saksi II untuk mengambil gambar tersebut yang akan di laporkan sebagai bukti kegiatan kepada Komando Atas sehingga Saksi melihat kejadian tindakan kekerasan tersebut yang dilakukan Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III kepada beberapa warga masyarakat warga kampung Gurage dengan menggunakan HP Nokia N 70.

9. Bahwa akibat tindak kekerasan tersebut dari warga tersebut tidak ada yang kesakitan, berteriak atau mengalami luka yang serius dan pada saat terjadi tindak kekerasan tersebut Saksi sempat melihat ada yang berusaha untuk mengingatkan dan yang mengingatkan tersebut adalah Saksi II dengan mengatakan “Jangan sampai Dia (warga) cacat atau berdarah“ selanjutnya Saksi II menghentikan kegiatan yang dilakukan oleh ketiga orang anggota yang melakukan tindakan kekerasan tersebut.

10. Bahwa setelah Saksi II mengatakan “Jangan sampai Dia (warga) cacat atau berdarah”, Para Terdakwa sudah tidak lagi melakukan tindakan kekerasan, namun tidak lama kemudian ada yang menembaki Saksi dan anggota Satgas lainya dari arah pegunungan dari dua arah kemudian Saksi bersama 6 (enam) orang anggota Satgas lainya berlari menuju ke asal tembakan tersebut berada, karena ada tembakan dari atas gunung maka Saksi bersama 6 (enam) orang anggota Satgas lainnya tidak memperhatikan kembali warga Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut yang sedang di kumpulkan tadi, dan Tim tidak kembali ke tempat tersebut saat setelah terjadi penembakan.

11. Bahwa pada saat melaksanakan Patroli di daerah tersebut perlengkapan yang di gunakan anggota Satgas adalah pakaian PDL Tempur (Helm, Rompi) dan membawa senjata SS1 V1 yang pada saat itu sedang melaksanakan tugas Patroli Penyergapan.

(11)

informasi kepada warga dan jarak antara Saksi II dengan Tim + 70 meter.

13. Bahwa pada saat kejadian tersebut yang merekam adalah Saksi sendiri dan sepengetahuannya yang menyimpan rekaman kejadian tersebut hanya ada di HPnya Saksi II dan untuk anggota Yonif 753 / AVT yang lainya yang Saksi ketahui tidak ada yang mempunyai rekaman Video tersebut.

14. Bahwa pada saat mengumpulkan keterangan dari warga tersebut Saksi dan Para Terdakwa mendapat perintah dari Saksi II untuk membantu memperkuat pertahanan Saksi III, kemudian Saksi bersama anggota lainya bergerak naik ke ketinggian untuk memperkuat Saksi III, dan Saksi berserta anggota lainya dan pada saat itu tidak memikirkan lagi warga yang sedang di kumpulkan tersebut.

15 . Bahwa Saksi membenarkan Video rekaman yang diperlihatkan Penyidik tentang tindakan kekerasan yang dilakukan oleh beberapa Oknum TNI AD kepada beberapa Masyarakat Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut yang dilakukan Terdakwa I dan Terdakwa II serta Terdakwa III, dan Saksi membenarkan sepasang sepatu PDL warna hitam yang diperlihatkan Penyidik adalah sepatu yang di gunakan pada saat melakukan tindakan kekerasan tersebut

16 . Bahwa Saksi membenarkan 1 (satu) buah Helm Tempur warna hijau yang diperlihatkan Penyidik adalah Helm Tempur warna hijau yang digunakan untuk melakukan tindakan kekerasan kepada warga masyarakat Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut, dan Saksi menerangkan bahwa tidak mengetahui siapa yang menyebarkan rekaman Video penganiayaan tersebut, karena HP tersebut milik Saksi II setelah Saksi merekam kejadian tersebut langsung diserahkan kembali kepada Saksi II dan Saksi tidak mengetahui selanjutnya masalah Hp tersebut.

17. Bahwa Saksi mengetahui kalau rekaman Video tersebut tersebar luas di masyarakat dari atasannya yaitu Dan Yonif 753 / AVT, pada bulan Oktober 2010 di Nabire awalnya Saksi di panggil oleh Danyonif 753 / AVT yang mengatakan bahwa rekaman Video penganiayaan tersebut sudah tersebar luas, kemudian Danyon menanyakan siapa yang menyebarkan Video tersebut, kemudian Saksi menjawab tidak tahu, selanjutnya Saksi beserta lima orang anggota yang terlibat pada saat kejadian tersebut di mintai keterangan mengenai penyebaran rekaman Video penganiayaan tersebut, setelah itu Saksi bersama lima orang anggota lainya di bawa ke Mapomdam XVII / Cenderawasih untuk di mintai keterangan seperti sekarang ini.

(12)

SAKSI - 2 : Nama Lengkap : COSMOS, Pangkat / NRP : Letda Inf / 11070062620885, Jabatan : Danpos kalome, Kesatuan : Satgas Yonif 753 / AVT, Tempat tanggal lahir : Palembang, 29 Agustus 1985, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 753 / AVT Nabire.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi mengenal Terdakwa III (Prada Joko Suliastiono), Terdakwa I (Praka Sahminan Husein Lubis) dan Terdakwa II (Prada Dwi Purwanto) karena sama-sama anggota Yonif 753 / AVT namun tidak ada hubungan keluarga dan hanya sebatas hubungan antara atasan dengan bawahan, dan saat peristiwa tindak kekerasan terjadi sama-sama bertugas di Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya.

2. Bahwa pada bulan Desember 2009 sekira pukul 09.00 Wit di Aula Kodim 1702 / Jaya Wijaya saat pembekalan kepada anggota Satgas Yonif 753 / AVT dan Yonif 755 / Yalet yang akan melaksanakan tugas pengamanan daerah rahwan Kasdam XVII / Cenderawasih menekankan kepada seluruh anggota Satgas pada saat melaksanakan tugas jangan melakukan kekerasan dan baik-baik kepada masyarakat.

3. Bahwa kejadian tindak kekerasan terhadap masyarakat terjadi pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 07.00 Wit di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya, saat itu sejumlah warga Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya sedang di kumpulkan oleh Saksi bersama anggota Satgas Yonif 753 / AVT lainya

4. Bahwa setelah Tim melakukan pendataan dan penyocokan informasi serta dokumen yang Tim miliki sama dengan data yang Tim temukan di lapangan yaitu di temukan Sdr. Kotoran Wonda sebagai Danpos Gurage GPK dan Sdr. Dipes Tabuni sebagai ajudan Maronggeng yang menjabat sebagai Danpos GPK di Sanoba, karena dalam memberikan keterangan selalu berbelit-belit membuat anggota Saksi melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat tersebut.

5. Bahwa Saksi kenal dengan beberapa orang warga Gurage yang diduga GPK antara lain Sdr. Kotoran Wonda dan Sdr. Dipas Tabuni pada saat di kumpulkan oleh petugas Tim, namun pada saat dikumpulkan pada tanggal 17 Maret 2010 di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Punjak Jaya, sebelumnya Tim sudah melaksanakan pengintaian di daerah tersebut terhadap mereka-mereka yang memiliki dokumen penting serta foto-foto mereka-mereka.

6. Bahwa kronologis kejadian tindak kekerasan yang di lakukan oleh Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III anggota Tim Satgas Yonif 753 / AVT terhadap warga masyarakat, pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 07.00 Wit di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya sebagai berikut :

(13)

Pratu Marsudi, Pratu Muhamadin, Prada Barno, Prada Joko, Prada Najibullah, Prada Heri, Prada Mufi, Prada Doni, dan Prada Wahyu berangkat ke Kampung Kalome dengan berjalan kaki yang dipimpin oleh Lettu Inf Sudarmin (Saksi 3).

b. Setibanya disana tepatnya di atas gunung pada tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 02.00 Wit lalu Saksi III memerintahkan Praka Rikon Siregar bersama 11 orang anggota untuk mengendap di Daerah Kolame, kemudian Saksi bersama Saksi III, Serda Abdul Rifa’i, Terdakwa I, Pratu Erwin, Pratu Dedy Trisusilo, Prada Suardi, Prada Najibullah, Prada Barno, Terdakwa III, Terdakwa II dan Prada Nasrun berangkat ke Kampung Gurage.

c. Sekira pukul 04.00 Wit tiba di Pos Brimob Tinggi Nambut untuk berkoordinasi, tidak lama kemudian berangkat untuk melanjutkan perjalanaan ke Kampung Gurage dan setibanya disana sekira pukul 05.00 Wit lalu Saksi III membagi tugas masing-masing serta Saksi mendapat perintah sebagai Pam luar kemudian Tim bergerak dan dengan jarak + 10 Meter dari sasaran Saksi berhenti tidak lama kemudian Saksi mendengar Terdakwa I berkata “Keluar”.

d. Sekira pukul 05.50 Wit sekelompok warga yang diduga anggota GPK diantaranya Sdr. Kotoran Wonda beserta 2 (dua) orang anggotanya langsung saksi meminta keterangan dari Sdr. Kotoran Wonda dan diperoleh keterangan bahwa di ketinggian arah selatan + 150 meter terdapat 2 (dua) pucuk senjata yakni 1 (satu) pucuk AK - SN dan 1 (satu) pucuk Mouser.

e. Setelah mendapat keterangan tersebut Saksi III beserta beberapa anggota an. Pratu Erwin, Pratu Dedi, Prada Najib, Prada Suardi dan Prada Nasrun bergerak kearah yang dimaksud dengan jarak + 150 meter, setelah sampai tujuan Saksi III mendapatkan sekelompok warga yang di duga GPK berjumlah 27 (dua puluh tujuh) orang yang di pimpin oleh Sdr. Dipes Tabuni beserta 2 (dua) surat atau Dokumen.

f. Kemudian 27 (dua puluh tujuh) orang tersebut diperintahkan turun oleh Saksi III dengan dikawal oleh 2 (dua) orang anggota, setelah sampai di bawah Saksi memisahkan antara kaum laki - laki dan kaum perempuan sedangkan 2 (dua) orang anggota kembali naik bergabung dengan Saksi III.

g. Kemudian sekira pukul 07.00 Wit Saksi memerintahkan Terdakwa I untuk melakukan penggalian Informasi kepada sekelompok warga kaum laki-laki dan di dokumentasikan oleh Saksi I sebagai bahan pelaporan ke Komando atas, selanjutnya Saksi melakukan penggalian Informasi kepada kelompok kaum perempuan.

(14)

i. Kemudian setelah mendapat informasi tersebut Saksi dan beberapa anggota antara lain Terdakwa I, Saksi I, Terdakwa III dan Terdakwa II dan Saksi sendiri menindak lanjuti infomasi masyarakat tersebut tentang adanya ancaman yang akan terjadi kemudian melakukan tindakan pengamanan di atas ketinggian dipimpin oleh Saksi III dan saat itu mendapat gangguan tembakan dari 2 (dua) arah selatan + 100 meter dan dari arah barat + 300 meter.

j. Karena mendapatkan gangguan tembakan maka Saksi III beserta 5 (lima) orang anggota melakukan pengejaran sambil memerintahkan kepada Saksi untuk bersama 6 (enam) anggota untuk bergabung melakukan pengejaran, dan pada saat itu warga yang di kumpulkan tersebut Saksi tinggalkan begitu saja.

k. Pukul 17.00 Wit Saksi dan 5 (lima) orang anggota melaksanakan pengendapan di perkampungan Sanoba untuk mendapatkan informasi, selanjutnya sisa pasukan gabungan dipimpin oleh Lettu Inf Hirta Juni Ardiansah (Danki Satgas Yonif 753 / AVT di Mulia) bergerak menuju puncak senyum.

l. Sekira pukul 17.45 Wit Saksi dan beberapa anggota melakukan kontak tembak yang diduga dengan kelompok GPK Papua bersenjata dengan hasil nihil sekira pukul 19.00 Wit sampai di kotis Saksi III melaporkan kejadian tersebut ke Pa Kotis An. Kapten Inf Ibnu kemudian Saksi menyerahkan barang bukti 2 (dua) lembar surat atau dokumen yang tertanda Istana Kemerdekaan Puncak Jaya dan mengirimkan dokumentasi Video melalui Blootooth kepada Kapten Inf Ibnu sebagai Pa Kotis.

7. Bahwa Saksi pada saat menerima Perintah Patroli dari Saksi III ada menekankan dalam melaksanakan Patroli melaksanakan prosedur ketetapan yang sudah ada seperti perlakuan terhadap tawanan yang ditangkap harus menggunakan cara-cara persuasif (baik-baik) dan pendekatan kekeluargaan.

8. Bahwa pada saat kejadian tindakan kekerasan terhadap beberapa orang masyarakat di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya tersebut Saksi sedang mencari Informasi dari kelompok kaum perempuan yang telah di kumpulkan sebelumnya, dan Saksi juga memerintahkan Saksi I untuk mendokumentasikan sebagai bukti pelaporan dari kegiatan yang telah Tim lakukan namun Saksi tidak mengetahui berapa menit durasi rekaman video yang di lakukan oleh Saksi I tersebut.

(15)

10. Bahwa sepengetahuan Saksi alasan atau latar belakang Para Terdakwa melakukan tindakan kekerasan tersebut karena setiap warga masyarakat yang ditanya tidak memberikan jawaban dan selalu berbelit-belit, sehingga Para Terdakwa tersebut emosi dan melakukan tindakan kekerasan terhadap sejumlah warga masyarakat Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Punjak Jaya.

11. Bahwa cara yang dilakukan Para Terdakwa melakukan tindakan kekerasan tersebut dengan cara Terdakwa I menendang menggunakan kaki kanan yang saat itu memakai sepatu PDL mengenai punggung belakang, 1 (satu) kali memukul menggunakan helm tempur mengenai kepala, dan Terdakwa III melakukan tindakan tersebut sebanyak 1 (satu) kali dengan cara menendang menggunakan kaki kanan yang saat itu memakai sepatu PDL mengenai punggung belakang, 1 (satu) kali memukul dengan menggunakan tangan dan Terdakwa II melakukan tindakan tersebut sebanyak 1 (satu) kali dengan cara menendang menggunakan kaki kanan yang saat itu memakai sepatu PDL mengenai punggung belakang, 1 (satu) kali memukul dengan menggunakan tangan ke arah kepala.

12. Bahwa Saksi melihat yang melakukan tindakan kekerasan tersebut hanya tiga orang anggota Saksi yaitu Terdakwa I bersama Terdakwa III dan Terdakwa II untuk yang lainya tidak ada, karena pada saat sedang melakukan pencarian informasi tiba-tiba ada perintah dari Saksi III untuk memperkuat kedudukan karena ada kontak tembakan dari sekelompok warga yang tidak di kenal dengan menggunakan senjata api.

13. Bahwa sepengetahuan Saksi tidak ada yang memerintahkan, Terdakwa I bersama Terdakwa III dan Terdakwa II melakukan tindakan kekerasan tersebut dengan tujuan untuk mencari informasi keberadaan senjata yang di informasikan oleh masyarakat di daerah tersebut dan Saksi tidak mengetahui apakah terdapat luka pada warga yang menerima tindakan kekerasan dari ke tiga orang anggota Saksi tersebut, karena pada saat itu Saksi langsung melarang untuk melanjutkan tindakan penganiayaan.

14. Bahwa Saksi berada di Pos Illu sejak tanggal 08 Desember 2009 sampai dengan 22 April 2010 dalam rangka satgas yang dipimpin oleh Saksi III dengan beranggotakan 41 (empat puluh satu) orang yang di tugaskan ke Yonif 753 / AVT, dan selain dirinya yang mengetahui kejadian tersebut yaitu Saksi I yang pada saat itu sedang melakukan rekaman Video kejadian tersebut dengan menggunakan HP Saksi yaitu HP Nokia N 70 warna hitam.

(16)

Saksi - 3 : Nama Lengkap : SUDARMIN, Pangkat / NRP : Lettu Inf / 11060016450484, Jabatan : Danpos Gurage, Kesatuan : Satgas Yonif 753 / AVT, Tempat tanggal lahir : Maros Sulsel, 04 April 1984, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 753 / AVT Nabire.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi mengenal Terdakwa III (Prada Joko Suliastiono), Terdakwa I (Praka Sahminan Husein Lubis) dan Terdakwa II (Prada Dwi Purwanto) karena sama-sama anggota Yonif 753 / AVT namun tidak ada hubungan keluarga dan hanya sebatas hubungan antara atasan dengan bawahan, dan saat peristiwa tindak kekerasan terjadi sama-sama bertugas di Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya.

2. Bahwa pada bulan Desember 2009 sekira pukul 09.00 Wit di Aula Kodim 1702 / Jaya Wijaya saat pembekalan kepada anggota satgas Yonif 753 / AVT dan Yonif 755 / Yalet yang akan melaksanakan tugas pengamanan daerah rahwan Kasdam XVII / Cenderawasih menekankan kepada seluruh anggota Satgas pada saat melaksanakan tugas jangan melakukan kekerasan dan baik-baik kepada masyarakat.

3. Bahwa Saksi sebelumnya tidak kenal dengan sejumlah warga masyarakat di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya yang bertemu pada saat Tim berpatroli.

4. Bahwa Saksi mengetahui kejadian tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggota Tim Satgas Yonif 753 / AVT terhadap warga masyarakat, pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 07.00 Wit di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya sebagai berikut :

a. Pada tanggal 16 Maret 2010 sekira pukul 23.00 Wit Tim Singa yang berjumlah 24 (dua puluh empat) orang dipimpin Saksi melaksanakan Patroli menuju Kampung Kalome dan setibanya disana sekira pukul 02.00 Wit lalu Saksi menempatkan 11 (sebelas) orang yang dipimpin oleh Praka Rikong Siregar melaksanakan pengendapan sedangkan sisanya yang dipimpin Saksi antara lain Saksi II, Serda Abdul Rifa’i, Terdakwa I, Pratu Erwin, Pratu Dedy Trisusilo, Saksi, Prada Suardi, Prada Najibullah, Prada Barno, Terdakwa II, Terdakwa III dan Pratu Nasrun bergerak menuju Kampung Gurage serta pada saat melintasi Kampung Tinggi Nambut berhenti ke Pospol Brimob untuk melaksanakan koordinasi.

b. Setelah itu melanjutkan pergerakan menuju Kampung Gurage dan setibanya disana sekira pukul 05.00 Wit melihat Pos GPK yang dipimpin oleh Sdr. Kotoran Wonda sebagai jabatan Danpos GPK lalu Saksi menempatkan pasukan sesuai perintah pada saat mengeluarkan PO.

(17)

d. Setelah itu Terdakwa I bersama Terdakwa III menghampirinya serta menangkapnya, kemudian Saksi menghampirinya dengan berkata kepada Sdr. Kotoran Wonda “Senjata ada dimana” Sdr. Kotoran Wonda menjawab “Senjata dua pucuk ada di sebelah selatan di atas ketinggian + 100 meter“, selanjutnya Saksi bersama Serda Abdul Rifa’i, Prada Suardi, Pratu Dedy, Pratu Erwin dan Pratu Najibullah pergi kearah yang ditunjukan oleh Sdr. Kotoran Wonda.

e. Setibanya di ketinggian Saksi melihat sebuah Honay dan setelah itu Saksi memerintahkan Serda Abdul Rifa’i, Pratu Erwin dan Prada Najibullah untuk melaksanakan pengamanan sedangkan Saksi bersama Prada Suardi serta Pratu Dedy melaksanakn penggeledahan dan ternyata di dalam Honai tersebut terdapat 4 (empat) orang pria diantaranya Sdr. Dipes Tabuni yang saat itu bersembunyi di bawah tanah.

f. Lalu Saksi menghubungi Saksi II lewat HT dengan berkata “empat orang tawanan saya serahkan kebawah“ Saksi II menjawab “Diterima” selanjutnya Pratu Dedy dan Prada Suardi membawa Sdr. Dipes Tabuni bersama 3 (tida) orang temanya ke tempat Saksi II dan tidak lama kemudian Pratu Dedy dan Prada Suardi datang kembali lalu Saksi melaksanakan pengendapan ditempat yang sama

g. Kemudian + 22 (dua puluh dua) orang masyarakat pria serta wanita turun dari atas gunung sambil membawa panah dan parang menuju kearah Honai, setelah mendekat Saksi berkata “semuanya letakan parang dengan panah” kemudian mereka meletakannya lalu Saksi bersama Prada Suardi mendekatinya dan setelah itu Saksi memberitahukan Saksi II lewat HT dengan berkata “dua puluh dua orang Saksi turunkan” lalu Saksi II menjawab “Diterima” lalu Saksi memerintahkan Pratu Dedy dan Prada Suardi untuk membawanya ke tempat Saksi dan tidak lama kemudian Pratu Dedy dan Prada Suardi selanjutnya Tim melaksanakan pengendapan.

h. Sekira pukul 09.00 Wit Saksi mendapatkan tembakan dari 2 (dua) arah yaitu arah selatan dan arah barat lalu Saksi bersama 5 (lima) orang anggota melaksanakan pengejaran kearah barat kemudian Saksi menghubungi Saksi II lewat HT dengan berkata “Segera merapat” Saksi II menjawab “Diterima”.

(18)

j. Kemudian Saksi bersama 12 (dua belas) orang anggota berangkat ke Kampung Sanoba namun pada saat diperjalanan mendapatkan serangan dari 2 (dua) arah yaitu arah selatan + 100 meter dan arah barat + 300 meter, setelah itu Tim mengatasi gangguan tersebut dengan cara membalas tembakan akan tetapi tidak mendapatkan hasil.

k. Setelah itu Tim merapat ke Tim Puncak Senyum yang berada di Kampung Sanoba dan setibanya di Kampung Sanoba Tim bertemu dengan pasukan kawan dari Tim Puncak Senyum lalu Saksi memerintahkan Saksi II bersama 4 (empat) orang anggota untuk melaksanakn pengendapan dengan maksud pengelabuhan.

l. Sekira pukul 17.30 Wit sisa anggota yang lainnya yang Saksi pimpin kembali menuju ke Pos Kotis Mulia Yonif 753 / AVT dengan menggunakn mobil Strada warna silver dan setibanya disana sekira pukul 18.00 Wit dan sekira pukul 18.30 Wit Saksi menjemput kembali anggota Saksi II bersama (4) empat orang untuk kembali ke Kotis.

m. Sekira pukul 19.00 Wit Saksi bersama 4 (empat) orang anggota Saksi II tiba di Pos Kotis Satgas Pamrahwan Yonif 753 / AVT kemudian Saksi bersama Saksi II pergi menemui Danki Satgas Rajawali Yonif 753 / AVT an. Lettu Inf Hirta Juni Ardiansyah dan Pa Kotis an. Kapten Inf Ibnu lalu Saksi melaporkannya tentang kejadian tersebut dan hasil yang di dapat yaitu berupa surat kemudian Saksi menyerahkan 2 (dua) lembar surat ke Pa Kotis setelah itu Saksi bersama Saksi II melaksanakan istirahat.

5. Bahwa pada saat Saksi memberikan perintah Patroli kepada anggota Tim Singa telah memberikan penekankan agar dalam melaksanakan Patroli sesuai prosedur ketetapan yang sudah ada, seperti perlakuan terhadap tawanan yang ditangkap harus menggunakan cara-cara Persuasif (baik-baik) dan pendekatan kekeluargaan.

6. Bahwa pada saat kejadian tindakan kekerasan terhadap masyarakat Saksi tidak mengetahuinya karena saat itu Saksi sedang berada di ketinggian arah selatan + 100 meter dari tempat kejadian, dan setelah kegiatan Patroli selesai Tim istirahat dan pada saat itu Saksi II bercerita kepada Saksi pada saat warga masyarakat yang diduga anggota GPK dimintai keterangan Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa II ada yang melakukan tindakan kekerasan terhadap warga karena warga masyarakat tersebut ketika ditanya tidak memberikan jawaban yang berbelit-belit sehingga Para Terdakwa jadi kesal dan emosi lalu melakukan pemukulan.

7. Bahwa Saksi mengetahui video rekaman tentang tindak kekerasan yang dilakukan oleh Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III terhadap sejumlah warga masyarakat yang diduga sebagai anggota GPK pada tanggal 17 Maret 2010 di Hand phone Nokia Tipe N 70 milik Saksi II pada saat di Pos Kotis.

(19)

sedangkan 19 (sembilan belas) orang berada di Pos Gurage yang dipinpin Saksi sendiri dan 3 (tiga) orang berada diperwakilan Wamena.

9. Bahwa pada saat tim Saksi melakukan penyergapan tersebut mendapat Dokumen surat OPM dengan dilengkapi tanda tangan dan Cap Istana Kemerdekaan Puncak Jaya Komando Pasukan Khusus TPN / OPM militer, dan setelah selesai melaksanakan kegiatan patroli dan penggerebekan pada tanggal 17 Maret 2010 Saksi bersama Saksi II melaporkannya kepada Danki an. Lettu Inf Hirta Juli Ardiansyah dan Pa Kotis an. Kapten Inf Ibnu dengan hasil 2 (dua) buah surat.

Menimbang : Bahwa di persidangan Para Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokonya sebagai berikut :

TERDAKWA I (Praka Sahminan Husein Lubis)

1. Terdakwa I masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2001 melalui pendidikan Secata PK di Rindam I / Bukit Barisan selama 5 (lima) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infanteri selama 3 (tiga) bulan di Rindam I / Bukit Barisan setelah lulus ditugaskan di Yonif 753 / AVT sampai dengan sekarang dengan pangkat Praka NRP. 31010463770381.

2. Bahwa pada bulan Desember 2009 sekira pukul 09.00 Wit di Aula Kodim 1702 / Jaya Wijaya saat pembekalan kepada anggota Satgas Yonif 753 / AVT dan Yonif 755 / Yalet yang akan melaksanakan tugas Pengamanan Daerah Rahwan Kasdam XVII / Cenderawasih menekankan kepada seluruh anggota Satgas pada saat melaksanakan tugas jangan melakukan kekerasan dan baik-baik kepada masyarakat.

3. Bahwa Terdakwa menceritakan secara singkat dan jelas kronologis kejadian tindakan kekerasan sebagai berikut :

a. Pada hari Senin tanggal 15 Maret 2010 sekira pukul 17.00 Wit di Pos Illu Terdakwa dan 25 (dua puluh lima) orang anggota Satgas mendapat Perintah Patroli dari Lettu Inf

Sudarmin (Saksi III) untuk melaksanakan Patroli

pembersihan Pos - Pos GPK dari Pos Illu sampai dengan Kampung Gurage.

b. Setelah mendapat perintah Terdakwa dan beberapa anggota melakukan persiapan dan pengecekan perlengkapan antara lain Rompi Anti Peluru, Senjata dan Munisi kemudian sekira pukul 23.00 Wit Terdakwa dan 24 (dua puluh empat) anggota Satgas yang dipimpin oleh Saksi III yang tergabung dalam Tim Singa berangkat menuju ke Kampung Kalome dengan berjalan kaki menggunakan formasi berbanjar melewati pengunungan yang terjal, sungai dan lembah.

(20)

belas) orang anggota yang dipimpin Saksi III melanjutkan perjalanan ke arah Tinggi Nambut dengan melewati hutan dan ketinggian tiba di kampung Kolame sekira pukul 04.45 Wit selanjutkan berkoordinasi dengan Pos Polisi Tinggi Nambut.

d. Pada tanggal 16 Maret 2010 sekira 04.00 Wit Terdakwa, Saksi III, Letda Inf Cosmo (Saksi II)), Serda Abdul Rifai, Pratu Erwin, Pratu Dedy Trisusilo, Pratu Ishak (Saksi I), Prada Suardi, Prada Najibulah, Prada Barmo, Prada Joko

Sulistiono (Tersangka III), Prada Dwi Purwanto

(Terdakwa II) dan Prada Nasrun melanjutkan perjalanan menuju sasaran di Kampung Gurage, tiba di Kampung Gurage sekira pukul 05.00 Wit.

e. Pada tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 05.50 Wit Tim Singa langsung melaksanakan penyergapan terhadap kelompok masyarakat yang diduga GPK yang berada di sebuah rumah milik Sdr. Kotoran Wonda Tim Singa berhasil menangkap Sdr. Kotoran Wonda bersama 2 (dua) orang pengikutnya setelah ditanya Sdr. Kotoran Wonda memberikan informasi di ketinggian jarak 150 meter ada 2 (dua) pucuk Senjata AK SN - 47 dan Mouser yang di pegang oleh Sdr. Dives Tabuni.

f. Kemudian Saksi III Serda Abdul Rifai, Pratu Erwin, Pratu Dedy, Prada Suardi dan Prada Najibulah menuju ke sebuah Honai yang berjarak 150 meter yang di tunjukan Sdr. Kotoran Wonda, Setelah dilakukan pengeledahan di dalam Honai berhasil menangkap Sdr. Dipes Tabuni dan 2 (dua) orang pengikutnya, namun senjata tidak ditemukan kemudian 2 (dua) orang yang diduga GPK tersebut dibawa turun menuju rumah Sdr. Kotoran Wonda setelah dikumpulkan di depan rumah Sdr. Kotoran Wonda Saksi II memisahkan warga laki-laki dan perempuan.

g. Selanjutnya Saksi II memerintahkan kepada Terdakwa dan anggota yang lain untuk mengumpulkan keterangan kepada warga sedangkan Saksi I atas perintah Saksi II melakukan rekaman Video menggunakan Hand Phone (HP) Nokia N 70 warna hitam milik Saksi II untuk dokumentasi selama melaksanakan kegiatan.

h. Setelah Saksi II mengumpul warga wanita kesamping rumah Sdr. Kotoran Wonda yang jaraknya + 70 meter untuk diberikan Pengarahan, selanjutnya Terdakwa memberikan makanan berupa Mie Instan dan rokok kepada anggota GPK termasuk Sdr. Kotoran Wonda dan Sdr. Dipes Tabuni, namun setelah diberi makanan warga tersebut tidak memberikan informasi yang akurat.

(21)

j. Terdakwa III juga ikut melakukan kekerasan dengan menendang menggunakan kaki kanan yang mengenakan sepatu Dinas Lapangan ke pantat salah satu warga sebanyak 1 (satu) kali kemudian memukul kepala dengan tangan kanan yang mengepal dan menendang menggunakan kaki ke punggung dengan menggunakan kaki kanan yang mengenakan sepatu Dinas Lapangan.

k. Terdakwa II ikut melakukan tindakan kekerasan kepada salah satu warga dengan memukul menggunakan tangan kanan yang mengepal dan kegiatan tersebut ternyata dilihat oleh Saksi II dari samping rumah, karena menganggap yang dilakukan Para Terdakwa masih wajar Saksi II hanya melihat saja setelah tidak didapat Informasi yang akurat kemudian Saksi II datang dan menghampiri Para Terdakwa lalu memerintah Para Terdakwa untuk menghentikan kegiatannya.

l. Pada saat melaksanakan pengamanan di ketinggian 150 meter Tim Saksi III mendapat tembakan dari 2 (dua) arah yaitu arah selatan dan barat setelah mendapat tembakan Tim Saksi III melakukan pengejaran ke arah selatan sambil memerintahkan Saksi II dan anggotanya lewat Hand Talky (HT) untuk membantunya melakukan pengejaran ke arah barat sedangkan warga masyarakat yang tadi dikumpulkan tidak ada yang melakukan pengamanan karena semua anggota sesuai petintah melakukan pengejaran ke arah 2 (dua) arah tembakan.

m. Setelah dilakukan pengejaran tidak menemukan apapun, kemudian Tim Saksi III dan Saksi II bergabung dengan Lettu Inf Haki Handoyo di Kampung Sanoba selanjutnya melaksanakan pengamanan dilanjutkan Istirahat dan makan setelah itu Tim Saksi II melanjutkan pengendapan di ketinggian 500 meter sedangkan Tim Lettu Inf. Haki dan Saksi III pulang menuju ke Pos Puncak Senyum dengan menggunakan mobil Strada warna Silver dan tiba di Pos Puncak Senyum sekira 17.00 Wit selanjutnya istirahat.

4. Bahwa Terdakwa mengetahui pada saat menerima Perintah Patroli dari Saksi III telah memberikan penekankan agar dalam melaksanakan Patroli sesuai dengan Prosedur Ketetapan yang sudah ada seperti perlakuan terhadap tahanan yang ditangkap harus menggunakan cara-cara Persuasif (baik-baik) dan jangan ada kekerasan.

5. Bahwa sepengetahuan Terdakwa tidak ada yang memerintahkan untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap warga yang diduga GPK, dan tindakan tersebut semuanya atas inisiatif sendiri–sendiri karena warga yang diduga GPK saat dimintai keterangan tidak memberikan jawabannya.

(22)

7. Bahwa yang melihat langsung tindak kekerasan tersebut adalah Saksi I karena Saksi I yang melihat langsung dengan merekam kegiatan tersebut dengan menggunakan HP Nokia N 70 milik Saksi II mulai saat warga dikumpulkan untuk dimintai keterangan sampai dengan warga masyarakat tersebut diperlakukan secara kasar, sedangkan Saksi II melihat dari samping rumah Sdr. Kotoran Wonda yang jaraknya + 70 meter, setelah itu Saksi II datang dan menghampiri Para Terdakwa lalu memerintahkan untuk menghentikan kegiatan tersebut.

8. Bahwa jarak antara Saksi I dengan Para Terdakwa + 5 meter sedangkan jarak antara para Terdakwa dengan Saksi II + 70 meter sehingga saat terjadi tindakan kekerasan tidak memperhatikan, selanjutnya setelah kegiatan itu dihentikan Para Terdakwa tidak mengetahui dimana keberadaan warga tersebut karena terdengar suara tembakan dari arah selatan dan barat sehingga Tim Lettu Inf Sidarmin yang melakukan pengamanan di ketinggian langsung melakukan pengejaran dan memerintahakan Tim Saksi I bersama anggotanya ikut membantu melakukan pengejaran dan tidak lagi berpikir kepada warga tersebut.

9. Bahwa sepengetahuannya Terdakwa hasil dari penyergapan tersebut berupa Informasi keberadaan senjata di daerah kampung Gurage namun Tim tidak berhasil menemukannya selain itu Tim juga mendapatkan surat dari kelompok GPK yang isinya meminta dana ke PT. Modern serta Bupati Puncak Jaya yang surat tersebut di bawa oleh Saksi II.

10. Bahwa Terdakwa mengetahui prosedur jika mendapatkan tawanan dalam jumlah lebih dari satu orang yaitu dengan memisahkan Pria dan Wanita, Anak-anak dan dewasa kemudian mengamankan benda-benda atau surat-surat serta memperlakukan tawanan dengan baik dan tidak boleh melakukan tindakan kekerasan selanjutnya tawanan tidak sempat diikat karena saat itu terjadi gangguan tembakan dari ketinggian sehingga Tim langsung melakukan pengejaran.

11. Bahwa Satgas Yonif 753 / AVT melaksanakan penugasan di Pos Illu sejak tanggal 8 Desember 2009 atas perintah Pangdam XVII / Cenderawasih dengan jumlah personal 41 (empat puluh satu) orang diantaranya : Saksi III (Danpos), Letda Inf. Eko Damuna Prasetyo (Wadanpos), Saksi – II, Sertu Sihombing, Serda Abd. Rifai, Serda Suhali, Praka Rikong Siregar, Praka Subarto, Praka Ikbal Susanto, Praka Amin, Terdakwa, Praka Tirta Jaya, Praka Solikin, Pratu Musda, Marsudi, Pratu Karyono, Pratu Erwin, Pratu Ridwan, Hasid Jaya, Pratu Sumadi, Pratu Dedy Trisusik, Pratu Hasiron, Pratu Muhamadin, Pratu Erlan, Saksi I , Pratu Suardi, Prada Najibulah, Prada Barmo, Terdakwa III , Terdakwa II, Prada Nasrun, Prada Heri, Prada Candra, Prada Donik, Prada Imron Pardede, Prada Mufi, Prada Agushartono, Prada Wahyu, Prada Kader, Prada Hendra sebagai anggota.

(23)

13. Bahwa saat Tim melakukan Penyergapan di rumah Sdr. Kotoran Wonda setelah melakukan pengamatan dan pengambaran (MATBAR) di daerah Illu sampai daerah Sanoba dan kejadian di lapangan di temukan beberapa pos GPK yang sering megganggu aktifitas warga dan setelah Tim melakukan penyergapan Tim menemukan Surat tentang bantuan dana dari kelompok GPK ke PT. Modern yang di sertai dengan cap.

14. Bahwa sepengetahuan Terdakwa hasil dari penyergapan tersebut berupa Informasi keberadaan senjata di daerah kampung Gurage, namun Tim tidak berhasil menemukannya selain itu Tim juga mendapatkan surat dari kelompok GPK yang isinya meminta dana ke PT. Modern serta Bupati Puncak Jaya yang surat tersebut di bawa oleh Saksi II.

TERDAKWA II ( Prada Dwi Purwanto )

1. Bahwa Terdakwa II masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan dasar Secata PK Gel. I selama 5 (lima) bulan di Rindam Jaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan Taif selama 3 (tiga) bulan di Gunung Bunder Cisalak Bogor Rindam Jaya, setelah lulus ditempatkan di Yonif 753 / AVT sampai dengan saat ini dengan pangkat Prada NRP. 31080264710487.

2. Bahwa pada bulan Desember 2009 sekira pukul 09.00 Wit di Aula Kodim 1702 / Jaya Wijaya saat Pembekalan kepada anggota Satgas Yonif 753 / AVT dan Yonif 755 / Yalet yang akan melaksanakan tugas Pengamanan Daerah Rahwan Kasdam XVII / Cenderawasih menekankan kepada seluruh anggota Satgas pada saat melaksanakan tugas jangan melakukan kekerasan dan baik-baik kepada masyarakat.

3. Bahwa pada tanggal 15 Maret 2010 sekira pukul 15.00 Wit seluruh anggota Satgas Pamrahwan Yonif 753 / AVT kumpul di samping kanan Pos IIlu selanjutnya Saksi III (Danpos) memberikan PO yang isinya “Agar melaksankan pembersihan pos-pos yang berada di Kampung Illu sampai dengan Kampung Gurage”.

4. Bahwa pada tanggal 16 Maret 2010 sekira pukul 23.00 Wit Tim Singa yang berjumlah 25 (dua puluh lima) orang dipimpin oleh Saksi III bergerak dari Pos Illu menuju Kampung Kalome.

(24)

6. Bahwa tidak lama kemudian pasukan yang dipimpin oleh Saksi III bergerak ke Kampung Gurage dan tiba sekira pukul 05.50 Wit dan melihat sebuah rumah yang terbuat dari papan beratapkan seng selanjutnya Saksi III membagi tugas dan Terdakwa diperintahkan bersama Prada Barno dan Saksi I untuk Pam depan + 10 meter.

7. Bahwa setelah pembagian tugas selesai Tim memasuki kedudukan masing-masing dengan posisi Terdakwa saat itu berada di belakang rumah tepatnya dekat pagar tembok yang terbuat dari susunan batu kali dan tidak lama kemudian Saksi II, Terdakwa III serta Terdakwa I membuka pintu dengan paksa dan mendapatkan 3 (tiga) orang masyarakat (Identitas tidak diketahui) dari dalam rumah tersebut.

8. Bahwa kemudian Saksi II membawa ke 3 (tiga) orang tersebut ke samping kanan rumah selanjutnya Saksi II mengengorek keterangan dan tidak lama kemudian Saksi III bersama 7 (tujuh) anggota meluncurkan + 27 (dua puluh tujuh) orang masyarakat diantaranya laki-laki dewasa berjumlah 10 (sepuluh) orang dan perempuan berjumlah 15 (lima belas) orang dan 2 (dua) orang anak kecil.

9. Bahwa setibanya di samping rumah tempat pertama penyergapan yang dilakukan oleh Saksi II kemudian Saksi II memisahkan antara laki-laki dan perempuan yaitu laki-laki berada di samping rumah dan dikawal / dijaga oleh Terdakwa, Terdakwa I dan Terdakwa Ill, kemudian Saksi II memerintahkan untuk mengorek keterangan dari laki-laki sedangkan perempuan berada di belakang rumah, kemudian Saksi II berkata kepada salah seorang masyarakat tersebut “Kamu siapa namanya?” dia menjawab “Kotoran Wonda ”.

10. Bahwa selanjutnya Terdakwa memberikan makanan berupa T2 sebanyak 1 kaleng kepada Sdr. Kotoran Wonda sambil menanyakan kepada Kotoran Wonda dengan berkata “Dimana kamu simpan senjata ?” dan Sdr. Kotoran Wonda menjawab “tidak tahu”, lalu Terdakwa I menyuruh warga masyarakat tersebut sikap sujud / tobat selama + 20 menit kemudian Terdakwa menendang salah seorang masyarakat dengan menggunakan kaki kanan beralaskan sepatu PDL mengenai punggung belakang sebanyak 1 (satu) kali tetapi orang itu tidak berteriak hanya diam saja.

11. Bahwa kemudian Saksi II memerintah Terdakwa bersama Terdakwa II, Saksi I dan Terdakwa III untuk menggabungkan semuanya menjadi satu di samping rumah, lalu Terdakwa bersama Saksi I dan Prada Barno di perintahkan oleh Saksi II untuk melaksanakan pengamanan depan kemudian Terdakwa bersama Saksi I pergi ke pagar tembok terbuat dari tumpukan batu kali dengan posisi Terdakwa menghadap keluar, Saksi I menghadap ke samping arah utara.

(25)

13. Bahwa pada saat menerima Perintah Patroli dari Saksi III telah memberikan penekanan dalam melaksanakan Patroli agar sesuai prosedur ketetapan yang sudah ada seperti perlakuan terhadap tahanan yang ditangkap harus menggunakan cara-cara Persuasif (baik-baik) dan tidak boleh ada kekerasan.

14. Bahwa setelah ada gangguan tembakan kemudian warga masyarakat tersebut yang berjumlah + 45 (empat puluh lima) orang Tim tinggalkan karena tim melakukan pengejaran, dan setibanya di atas gunung bertemu dengan Saksi III bersama 4 (empat) orang anggotanya kemudian Tim melakukan pengejaran hingga Kampung Sanoba namun hasilnya nihil.

15. Bahwa Terdakwa telah melakukan tindakan kekerasan sebanyak 2 (dua) kali dengan menendang menggunakan kaki kanan memakai sepatu PDL mengenai punggung belakang, sedangkan Terdakwa I melakukan pemukulan menggunakan Helm tempur miliknya dan mengenai kepala sebanyak 3 (tiga) kali serta menendang menggunakan kaki kanan memakai sepatu PDL mengenai punggung belakang sebanyak 2 (dua kali) sedangkan Terdakwa III melakukan tindakan kekerasan sebanyak 1 (satu) kali dengan cara menonjok menggunakan tangan kanan mengepal mengenai pipi kiri dani menendang menggunakan kaki kanan memakai sepatu PDL mengenai punggung belakang dan mereka semua hanya diam dan tidak melakukan perlawanan.

16. Bahwa Terdakwa melakukan tindakan kekerasan tersebut atas inisiatif sendiri karena pada saat ditanya “dimana kamu simpan senjata” warga tersebut hanya diam saja dan karena tidak menjawab selanjutnya Terdakwa menjadi emosi dan melakukan pemukulan terhadap warga yang ditanyainya.

17. Bahwa pada saat melaksanakan patroli Terdakwa menggunakan pakaian PDL lengkap beserta Helm tempur, rompi anti peluru dan senjata SS1 karena saat itu sedang melaksanakan penyergapan di Kampung Gurage, dan Terdakwa kenal dengan beberapa warga tersebut antara lain Sdr. Kotoran Wonda dan Sdr. Dipes Tabuni, hal itu Terdakwa ketahui dari Saksi II saat penangkapan pada tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 07.00 Wit di Kampung Gurage Distrik Tinggi Nambut Kab. Puncak Jaya.

TERDAKWA III ( Prada Joko Sulistiono )

1. Bahwa Terdakwa III masuk menjadi prajurit TNI AD tahun 2008 dengan mendaftar Secata PK TNI AD Gel. I di Kodam Jaya Jakarta setelah diterima selanjutnya mengikuti pendidikan pembentukan di Rindam Jaya selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti pendidikan kecabangan Infantri di Rindam Jaya selama 3 (tiga) bulan setelah tamat pendidikan ditugaskan di Yonif 753 / AVT Nabire sampai dengan saat ini dengan pangkat Prada NRP. 31080266870687.

(26)

saat melaksanakan tugas jangan melakukan kekerasan dan baik-baik kepada masyarakat.

3. Bahwa Terdakwa sebelumnya tidak kenal dengan beberapa orang warga masyarakat yang diduga GPK tersebut, Terdakwa mengetahui nama-nama warga setelah warga dikumpulkan untuk dimintai keterangan diantaranya warga tersebut antara lain Sdr. Kotoran Wonda (Danpos GPK Gurage) dan Sdr. Dipes Tabuni (Ajudan Danpos Sanoba).

4. Bahwa sepengetahuan Terdakwa yang ikut melakukan tindakan kekerasan adalah Terdakwa sendiri, Terdakwa I dan Terdakwa II, dan tidak ada yang memerintahkan untuk melakukan tindakan kekerasan semuanya atas inisiatif sendiri dan Terdakwa melihat langsung Terdakwa I dan Terdakwa II melakukan tindakan kekerasan kepada warga Masyarakat dan posisi Terdakwa saat itu berada di tengah-tengah tempat kejadian dan ikut mencari atau mengumpulkan informasi dari warga Masyarakat tersebut kemudian ikut melakukan pemukulan.

5. Bahwa secara singkat dan jelas Terdakwa menerangkan kronologis kejadian tindakan kekerasan tersebut sebagai berikut :

a. Pada hari Selasa tanggal 16 Maret 2010 sekira pukul 23.00 Wit Terdakwa bersama 24 (dua puluh empat) orang anggota Pos diantaranya Saksi III, Saksi II, Serda Abdul Rifa’i, Terdakwa I, Praka Rikong Siregar, Praka Solihin, Praka Iqbal, Praka Subarto, Pratu Musdar, Pratu Erwin, Pratu Marsudi, Pratu Dedi Trisasilo, Pratu Hasirun, Saksi I, Prada Nasrun, Prada Suardi, Prada Muhamadin, Prada Barno, Terdakwa II, Prada Najibullah, Prada Heri, Prada Mufi, Prada Doni, dan Prada Wahyu berangkat ke Kampung Kalome dengan berjalan kaki yang dipimpin oleh Saksi III

b. Pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2010 sekira pukul 02.00 Wit tepatnya di atas gunung lalu Saksi III memerintahkan Praka Rikong Siregar bersama 11 (sebelas) anggota Tim Singa untuk mengendap di ketinggian Kampung Kalome kemudian Terdakwa bersama Saksi III, Saksi II, Serda Abdul Rifa’i, Terdakwa I, Saksi I, Pratu Erwin, Pratu Dedy Trisasilo, Prada Suardi, Prada Najibullah, Prada Barno, Terdakwa II dan Prada Nasrun berangkat ke Kampung Gurage lalu sekira pukul 04.30 Wit tiba di Pos Brimob Tinggi Nambut untuk berkoordinasi.

c. Tidak lama kemudian Tim berangkat untuk melanjutkan perjalanan ke Kampung Gurage, setiba disana sekira pukul 05.50 Wit Saksi III membagi tugas masing-masing dan Terdakwa di bawah pimpinan Saksi II serta Serda Abdul Rifai, Terdakwa I, Terdakwa II mendapat perintah untuk menggeledah rumah salah seorang anggota yang diduga GPK sedangkan Saksi I dan Prada Barno melaksanakan Pam di luar rumah tersebut lalu Saksi III dan beberapa anggotanya melaksanakan Pam di ketinggian.

(27)

tersebut keluar dan dikumpulkan di samping rumah lalu Terdakwa, Serda Abdul Rifai, Terdakwa I, Terdakwa II menggeledah rumah tersebut serta mendapatkan beberapa surat-surat.

e. Selesai melaksanakan penggeledahan kemudian Terdakwa keluar dan pergi ke samping rumah serta melihat warga bertambah banyak dengan jumlah 30 (tiga puluh) orang kemudian Terdakwa juga melihat Saksi II, Terdakwa I, Saksi I dan Terdakwa II sedang mengumpulkan warga untuk dipisahkan antara laki-laki, perempuan dan anak-anak yang pada saat itu warga perempuan sedang mendapatkan pengarahan dari Saksi, selanjutnya Saksi II perintahkan Terdakwa sambil berkata “Joko kamu bantu cari keterangan” Terdakwa menjawab “Siap”.

f. Selanjutnya Terdakwa memberikan makanan dan rokok kepada masyarakat tersebut serta menanyakan tentang keberadaan senjata api AK SN - 47 dan Mouser akan tetapi warga tersebut tidak berkata apapun dan mengakibatkan Terdakwa emosi lalu Terdakwa menendang kepala salah satu warga dengan menggunakan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali dan memukul kepalanya dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 1 (satu) kali dan ternyata warga tersebut tetap tidak mengaku lalu menendang pantat salah satu warga.

g. Saat itu Terdakwa melihat Terdakwa I dan Terdakwa II ternyata melakukan pemukulan serta Terdakwa juga melihat Saksi I sedang merekam kejadian tersebut dengan menggunakan HP Nokia N 70 warna hitam milik Saksi II, selanjutnya Saksi II datang lalu perintahkan jangan menggunakan kekerasan kepada warga setelah itu warga berdiri dan berkumpul kembali.

h. Tidak lama kemudian Saksi II mendapat berita lewat HT bahwa Saksi III mendapat serangan dari arah Selatan dan dari arah Barat lalu Saksi II perintahkan anggotanya termasuk Terdakwa untuk membantu memperkuat Saksi III, selanjutnya Saksi II, Terdakwa I, Serda Abdul Rifa’i, Terdakwa dan Terdakwa II berlari kearah selatan menuju posisi Saksi III dengan meninggalkan + 45 (empat puluh lima) orang warga tersebut, dan setibanya disana Terdakwa bertemu dengan Saksi III serta langsung melakukan pengejaran sampai dengan Kampung Sanoba namun tidak berhasil.

i. Sekira pukul 14.00 Wit pasukan Terdakwa yang dipimpin oleh Saksi III bertemu dengan pasukan kawan dari 753 / AVT yang dipimpin oleh Lettu Inf Haqi Handoyo bersama beberapa orang pasukannya kemudian Tim beristirahat dipinggir jalan dan sekira pukul 16.30 Wit datang 1 (satu) unit mobil Mitsubishi Strada warna Silver milik Kotis 753 / AVT lalu beberapa orang personil kembali ke Kotis sedangkan sisanya menunggu jemputan.

(28)

pengendapan sekira pukul 17.30 Wit Terdakwa mendengar suara tembakan kemudian Terdakwa dan anggota yang melaksanakan pengendapan di perintahkan saksi II untuk mengejar ke arah tembakan di dekat kampung Sanoba dan tidak mendapatkan hasil karena anggota GPK melompat ke jurang, selanjutnya Saksi menghubungi Saksi III untuk menjemput di dekat kampung Sanoba, selanjutnya sekira pukul 18.00 Wit Terdakwa bersama 5 (lima) orang anggota dijemput oleh mobil Mitsubishi Strada milik Kotis 753 / AVT di Kota Baru Distrik Mulia Kab. Puncak Jaya dan setiba di sana sekira pukul 20.00 Wit selanjutnya Tim istirahat.

6. Bahwa pada saat menerima Perintah Patroli dari Saksi III ada menekankan agar dalam melaksanakan Patroli melaksanakan Prosedur Ketetapan yang sudah ada seperti perlakuan terhadap tawanan yang ditangkap harus menggunakan cara-cara Persuasif (baik-baik) dan tidak melakukan kekerasan.

7. Bahwa Terdakwa, dan Para Terdakwa lainnya melakukan tindakan kekerasan kepada beberapa orang masyarakat Papua diduga GPK sebagai berikut :

a. Terdakwa I dengan menggunakan tangan kanannya memukulkan Helm Tempur yang dibawanya ke kepala sebanyak 3 (tiga) kali, menendang dengan menggunakan kaki kanan yang mengenakan sepatu PDL sebanyak 2 (dua) kali ke arah punggung sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan kaki kanan kepada salah satu warga yang diduga GPK yaitu sdr. Kotoran Wonda.

b. Terdakwa II menendang dengan menggunakan kaki kanan yang mengenakan sepatu PDL sebanyak 2 (dua) kali ke arah punggung ke Sdr. Dipes Tabuni Ajudan Maronggeng Danpos Sanoba GPK.

c. Terdakwa III menendang bagian kepala sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan kaki kanan yang mengenakan sepatu PDL, menendang pantat sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan kaki kanan yang mengenakan sepatu PDL serta memukul kepala sebanyak 1 (satu) kali dengan tangan mengepal kepada salah satu warga yang diduga GPK.

8. Bahwa sepengetahuan Terdakwa, Saksi II tidak ada melakukan tindakan kekerasan hanya memerintahkan Saksi I untuk merekam kegiatan pengumpulan keterangan kepada warga masyarakat yang diduga OPM dengan menggunakan HP Nokia N 70 milik Saksi II untuk dokumentasi dan melihat saat Para Terdakwa melakukan tindakan kekerasan kepada warga.

9. Bahwa Terdakwa dan Terdakwa I tidak kenal dengan orang yang Terdakwa dipukul tetapi orang tersebut salah satu warga yang diduga GPK, kalau Terdakwa II kenal dengan Sdr. Dipes Tabuni Ajudan Maronggeng Danpos Sanoba GPK yang ditendangnya.

Referensi

Dokumen terkait

Yaitu bank garansi yang diberikan oleh bank sebagai jaminan pembayaran. pita cukai tembakau atas rokok yang dijual oleh pabrik rokok

a) Pengisian form konsultasi (log book): Setiap melakukan kegiatan tatap muka/konsultasi dengan dosen pembimbing, setiap kelompok wajib mengisi form konsultasi (log book)

Hasil penelitian ini adalah, Tabungan BSM merupakan tabungan simpanan dalam bentuk mata uang rupiah dan berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah yang penarikan dan

Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam (IAIN) Salatiga, 2015. Kata kunci: Profesionalisme Guru, Kedisiplinan Belajar, Prestasi Belajar Pendidikan Agama

Bahwa besarnya hubungan antara risk perception dan return expectation adalah sebesar – 0,805 dengan nilai p value = 0,00 yang artinya variabel risk perception memiliki hubungan

Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disertai dengan.. adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan

Jika nasabah merasa gugup saat ditanya tujuannya ke bank , bagian loan service diharuskan menanyakan dengan pelan disertai senyuman yang ramah kepada nasabah ,hal ini

sekolah yang mengajarkan pendidikan agama non konfesional, walaupun para siswanya plural. Berdasarkan penjelasan di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian