• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN AJAR GURU BAB 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAHAN AJAR GURU BAB 5"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Untuk

Kelas XI

Semeste

r 2

Untuk

Kelas XI

Semeste

r 2

KTSP

KTSP

08/01/19

(2)

Standar

Kompetensi Dasar :

Kompetensi Dasar :

5.1.

5.1.

Mendeskripsikan

Mendeskripsikan

sistem

sistem

hukum dan peradilan

hukum dan peradilan

internasional.

internasional.

5.2. Menjelaskan penyebab

5.2. Menjelaskan penyebab

tim-bulnya sengketa

tim-bulnya sengketa

internasional dan cara

internasional dan cara

penyelesaian oleh

penyelesaian oleh

Mahkamah Internasional.

Mahkamah Internasional.

5.3. Menghargai putusan

5.3. Menghargai putusan

Mahkamah

Mahkamah

08/01/19

(3)

Waktu : 2 x 45 Menit

Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :

Standar Kompetensi :

Menganalisis Sistem Hukum dan

Menganalisis Sistem Hukum dan

Peradilan

Peradilan

Internasional

Internasional

Kompetensi Dasar :

Kompetensi Dasar :

5.1.

5.1.

Mendeskripsikan

Mendeskripsikan

sistem hukum

sistem hukum

dan peradilan internasional.

dan peradilan internasional.

08/01/19

(4)

(Indikator)

(Indikator)

Hasil Yang Diharapkan :

Hasil Yang Diharapkan :

Menguraikan pengertian sistem hukum dan asal

Menguraikan pengertian sistem hukum dan asal

mula hukum internasional.

mula hukum internasional.

Menjelaskan hukum internasional dalam arti

Menjelaskan hukum internasional dalam arti

modern, asas-asas, sumber hukum dan subjek

modern, asas-asas, sumber hukum dan subjek

hukum internasional.

hukum internasional.

Mendeskripsikan hubungan hukum internasional

Mendeskripsikan hubungan hukum internasional

dengan hukum nasional dan proses ratifikasi hukum

dengan hukum nasional dan proses ratifikasi hukum

internasional.

internasional.

(5)

Pengertian

Sumber

-sumber

-sumber

Subjek Hukum

Subjek Hukum

Hub. Hukum Internasional dgn Hk. Nasional

Hub. Hukum Internasional dgn Hk. Nasional

Peradilan Internasional

Peradilan Internasional

08/01/19

(6)

1.

1.

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

a.

a.

Sistem Hukum

Sistem Hukum

Internasional

Internasional

a.

a.

Sistem Hukum

Sistem Hukum

Internasional

Internasional

Sistem hukum internasional, adalah

satu kesatuan hukum yang berlaku

untuk komunitas internasional

(semua negara-negara di dunia) yang

harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap

negara.

Sistem hukum internasional juga

merupakan aturan- aturan yang telah

diciptakan bersama oleh

negara-negara anggota yang melintasi

08/01/19

(7)

b.

b.

Pengertian Hukum

Pengertian Hukum

Internasional

Internasional

1. J.G. Starke

,

Hukum internasional, adalah sekumpulan

hukum (

body of law

) yang sebagian besar terdiri dari

asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam

hubungan antar negara.

2. Mochtar Kusumaatmadja

,

Hukum internasional,

adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang

mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi

batas-batas negara antara :

negara dan negara

negara dan subjek hukum lain bukan negara atau

subjek hukum bukan negara satu sama lain.

08/01/19

YUYUN YULINA PUTRI 7

Jadi dapat disimpulkan bahwa

Jadi dapat disimpulkan bahwa

Hukum internasional

Hukum internasional

(HI) adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas

(HI) adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas

entitas berskala internasional.

(8)

c.

c.

Asal Mula Hukum

Asal Mula Hukum

Internasional

Internasional

Bangsa Romawi sudah mengenal hukum

Bangsa Romawi sudah mengenal hukum

internasional sejak tahun 89 SM, dengan

internasional sejak tahun 89 SM, dengan

istilah

istilah

Ius Gentium

Ius Gentium

(hukum antar bangsa).

(hukum antar bangsa).

Ius Gentium yang kemudian berkembang

Ius Gentium yang kemudian berkembang

menjadi

menjadi

Ius Inter Gentium

Ius Inter Gentium

ialah hukum

ialah hukum

yang diterapkan bagi kaula negara (orang

yang diterapkan bagi kaula negara (orang

asing), yaitu orang-orang jajahan atau

asing), yaitu orang-orang jajahan atau

orang-orang asing.

(9)

Dalam perkembangan berikutnya, pemahaman

Dalam perkembangan berikutnya, pemahaman

tentang hukum internasional dapat dibedakan dalam

tentang hukum internasional dapat dibedakan dalam

2 (dua) hal, yaitu :

2 (dua) hal, yaitu :

Hukum perdata Internasional

Hukum perdata Internasional

Hukum Publik Internasional

Hukum Publik Internasional

Lanjutan ………….

08/01/19

(10)

d. Asas-asas Hukum

Internasional

Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap

negara

harus memperhatikan asas-asas hukum

internasional

:

1. Asas Teritorial

2. Asas Kebangsaan

(11)

e. Sumber-sumber Hukum

Internasional

08/01/19

YUYUN YULINA PUTRI 11

Sumber-Sumber Internasional

Adalah sumber-sumber yang digunakan oleh

Mahkamah Internasional dalam memutuskan

masalah-masalah hubungan internasional.

Menurut Brierly, sumber hukum

internasional dalam arti formal merupakan

sumber yang paling utama dan memiliki

otoritas tertinggi dan otentik yang dipakai

Mahkamah internasional dalam

(12)

Lanjutan...

SUMBER

HUKUM

Sumber Hukum Dalam Arti Material

(13)

Sumber-sumber hukum internasional sesuai Piagam

Sumber-sumber hukum internasional sesuai Piagam

Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai berikut

Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai berikut

:

:

1. Perjanjian Internasional (traktat).

2. Kebiasaan Internasional yang diterima sebagai

hukum.

3. Asas-asas hukum umum yang diakui oleh bangsa

beradab.

4. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran para ahli

hukum Internasional,

Lanjutan ………….

08/01/19

(14)

f. Subjek Hukum Internasional

Subjek Hukum Internasional

1. Negara

2. Organisasi Internasional (OI) baik yang

Bilateral, Regional maupun Multilateral

3. Vatican atau Tahta Suci

4. Palang Merah Internasional

5. Pemberontak (Belligerent) atau Pihak Yang

bersengketa

(15)

g.

g.

Hubungan Hukum Internasional dengan

Hubungan Hukum Internasional dengan

Hukum Nasional

Hukum Nasional

Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yang

Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yang

memberikan gambaran bagaimana keterkaitan antara

memberikan gambaran bagaimana keterkaitan antara

hukum internasional dengan hukum nasional :

hukum internasional dengan hukum nasional :

1.

1.

Aliran Monoisme (tokohnya Hanz Kelsen dan

Aliran Monoisme (tokohnya Hanz Kelsen dan

Georges Scelle), bahwa antara hukum

Georges Scelle), bahwa antara hukum

internasional dan hukum nasional merupakan

internasional dan hukum nasional merupakan

satu kesatuan, disebabkan :

satu kesatuan, disebabkan :

Walaupun kedua sistem hukum itu

Walaupun kedua sistem hukum itu

mempunyai istilah yang berbeda, tetapi

mempunyai istilah yang berbeda, tetapi

subjek hukumnya tetap sama, yaitu

subjek hukumnya tetap sama, yaitu

individu-individu yang terdapat dalam suatu negara.

individu yang terdapat dalam suatu negara.

Sama-sama mempunyai kekuatan hukum

Sama-sama mempunyai kekuatan hukum

yang mengikat.

yang mengikat.

08/01/19

(16)

2.

2.

Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan

Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan

Anzilotti), berang-gapan bahwa hukum

Anzilotti), berang-gapan bahwa hukum

internasional (HI) dan hukum nasio-nal

internasional (HI) dan hukum nasio-nal

(HN) mrp dua sistem terpisah yg

(HN) mrp dua sistem terpisah yg

berbeda, karena :

berbeda, karena :

Perbedaan Sumber Hukum

Perbedaan Sumber Hukum

.

.

Perbedaan Mengenai Subjek

Perbedaan Mengenai Subjek

.

.

Perbedaan Mengenai Kekuatan

Perbedaan Mengenai Kekuatan

Hukum

(17)

Komponen-komponen

Komponen-komponen

Lembaga Peradilan

Lembaga Peradilan

Internasional

Internasional

1)

1)

Mahkamah

Mahkamah

Internasion

Komposisi terdiri dari 15 orang

Hakim dan masa jabatan 9 tahun.

Dipilih oleh MU & DK (5 ang dari

negara anggota tetap DK PBB)

Berfungsi, menyelesaikan kasus –

kasus persengketaan internasional

yang subjeknya negara.

Yurisdiksi adalah kewenangan MI

untuk memu-tuskan

perkara-perkara pertikaian dan memberi

opini yang bersifat nasihat.

h. Peradilan

Internasional

08/01/19

(18)

Mahkamah Internasional dalam mengadili

Mahkamah Internasional dalam mengadili

suatu perkara, berpedoman pada

suatu perkara, berpedoman pada

perjanjian-perjanjian internasional (traktat-traktat dan

perjanjian internasional (traktat-traktat dan

kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai

kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai

sumber hukum.

sumber hukum.

Keputusan Mahkamah Internasional,

Keputusan Mahkamah Internasional,

merupakan keputusan terakhir walaupun

merupakan keputusan terakhir walaupun

dapat diminta banding.

dapat diminta banding.

Di samping pengadilan Mahkamah

Di samping pengadilan Mahkamah

Internasional, terdapat juga pengadilan

Internasional, terdapat juga pengadilan

arbitrasi internasional.

arbitrasi internasional.

Arbitrasi internasional hanya untuk

Arbitrasi internasional hanya untuk

perselisihan hukum, dan keputusan para

perselisihan hukum, dan keputusan para

arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan

arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan

08/01/19

(19)

Komposisi adalah 18 orang hakim yang masa

Komposisi adalah 18 orang hakim yang masa

jabatannya 9 tahun. Dipilih berdasarkan 2/3 suara

jabatannya 9 tahun. Dipilih berdasarkan 2/3 suara

Majelis Negara Pihak.

Majelis Negara Pihak.

Yuridik

Yuridik

a

a

si adalah kewenangan untuk

si adalah kewenangan untuk

menegakkan aturan hukum internasional terhadap

menegakkan aturan hukum internasional terhadap

pelaku kejahatan berat.

pelaku kejahatan berat.

4 Jenis

4 Jenis

Kejahatan

Kejahatan

(Pasal 5-8

(Pasal 5-8

Statuta

Statuta

Mahkamah)

Mahkamah)

Kejahatan Genosida

Kejahatan Genosida

Kejahatan terhadap

Kejahatan terhadap

kemanusiaan

kemanusiaan

Kejahatan perang

Kejahatan perang

Kejahatan agresi

Kejahatan agresi

08/01/19

(20)

3)

3)

Panel Khusus dan Spesial Pidana

Panel Khusus dan Spesial Pidana

Internasional (

Internasional (

The International Criminal

The International Criminal

Tribunals/ICT

Tribunals/ICT

)

)

Berwenang mengadili

Berwenang mengadili

para tersangka

para tersangka

kejahatan berat

kejahatan berat

internasional yang

internasional yang

bersifat tidak

bersifat tidak

permanen, artinya

permanen, artinya

setelah selesai

setelah selesai

mengadili, peradilan

mengadili, peradilan

dibubarkan

dibubarkan

Contoh :

Contoh :

(21)

Waktu : 2 x 45 Menit

Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :

Standar Kompetensi :

Menganalisis Sistem Hukum dan

Menganalisis Sistem Hukum dan

Peradilan

Peradilan

Internasional

Internasional

Kompetensi Dasar :

Kompetensi Dasar :

5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya

5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya

sengketa internasional dan cara

sengketa internasional dan cara

penyelesaian oleh Mahkamah

penyelesaian oleh Mahkamah

Internasional.

Internasional.

5.3. Menghargai putusan

5.3. Menghargai putusan

Mahkamah Internasional.

Mahkamah Internasional.

08/01/19

(22)

(Indikator)

(Indikator)

Hasil Yang Diharapkan :

Hasil Yang Diharapkan :

Mendeskripsikan tentang sengketa nasional,

Mendeskripsikan tentang sengketa nasional,

faktor penyebabnya dan dalam menyelesaikan

faktor penyebabnya dan dalam menyelesaikan

sengketa internasional.

sengketa internasional.

Menganalisis peran hukum Internasional dalam

Menganalisis peran hukum Internasional dalam

menjaga perdamaian dunia dan berdampingan

menjaga perdamaian dunia dan berdampingan

secara damai.

secara damai.

Menghargai keputusan Mahkamah Internasional

Menghargai keputusan Mahkamah Internasional

dalam menyelesaikan masalah internasional.

(23)

Sengketa internasional dan faktor penyebabnya

Sengketa internasional dan faktor penyebabnya

SENGKETA

SENGKETA

INTERNASIONAL DAN

INTERNASIONAL DAN

MAHKAMAH

Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional

Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional

08/01/19

(24)

1.

1.

Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional

Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional

oleh Mahkamah Internasional

oleh Mahkamah Internasional

a.

Sengketa Internasional dan Faktor Penyebabnya

Sengketa internasional (International despute), adalah

perselisihan yang terjadi antara Negara dengan

Negara, Negara dengan individu-individu, atau Negara

dengan lembaga internasional yang menjadi subyek

hukum internasional.

Faktor

politis

atau

perbatasan wilayah

,

mrp faktor potensial timbulnya

(25)

1.

1.

Segi Politis (

Segi Politis (

Adanya Pakta Pertahanan atau Pakta

Adanya Pakta Pertahanan atau Pakta

Perdamaian

Perdamaian

)

)

2.

2.

Hak Atas Suatu Wilayah Teritorial

Hak Atas Suatu Wilayah Teritorial

3.

3.

Pengembangan Senjata Nuklir atau Senjata

Pengembangan Senjata Nuklir atau Senjata

Biologi

Biologi

4.

4.

Permasalahan Terorisme

Permasalahan Terorisme

5.

5.

Ketidakpuasan Terhadap Rezim Yang Berkuasa.

Ketidakpuasan Terhadap Rezim Yang Berkuasa.

6.

6.

Adanya Hegemoni (pengaruh kekuatan) Amerika.

Adanya Hegemoni (pengaruh kekuatan) Amerika.

Beberapa Faktor Penyebab :

Beberapa Faktor Penyebab :

08/01/19

(26)

b.

b.

Peran mahkamah Internasional Dlm Menyelesaikan

Peran mahkamah Internasional Dlm Menyelesaikan

Sengketa Internasional

Sengketa Internasional

Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional

Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional

melalui Mahkamah Internasional, dikenal dengan

melalui Mahkamah Internasional, dikenal dengan

istilah

istilah

Adjudication

Adjudication

, yaitu suatu teknik hukum untuk

, yaitu suatu teknik hukum untuk

menyelesaikan persengkataan internasional dengan

menyelesaikan persengkataan internasional dengan

menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan.

menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan.

Adjudikasi berbeda dari arbitrase, karena adjudikasi

Adjudikasi berbeda dari arbitrase, karena adjudikasi

mencakup proses kelembagaan yang dilakukan oleh

mencakup proses kelembagaan yang dilakukan oleh

lembaga peradilan tetap, sementara

lembaga peradilan tetap, sementara

arbitrase

arbitrase

dilakukan melalui prosedur

(27)

Lanjutan ………….

Wewenang

ratione personae

, yaitu

siapa-siapa saja yang dapat

menga-jukan perkara ke mahkamah, dan

Wewenang

ratione materiae

, yaitu

mengenai jenis sengketa-sengketa

yang dapat diajukan.

Mahkamah

Mahkamah

Internasio

Internasio

nal

nal

Wewenang wajib (

Wewenang wajib (

compulsory jurisdiction

compulsory jurisdiction

), yaitu

), yaitu

hanya dapat terjadi jika negara-negara sebelumnya

hanya dapat terjadi jika negara-negara sebelumnya

dalam suatu persetujuan menerima wewenang tsb.

dalam suatu persetujuan menerima wewenang tsb.

Berdasarkan Ketentuan Konvensional

Klausula Opsional

08/01/19

(28)

Lanjutan ………….

Mahkamah

Mahkamah

Internasio

Internasio

nal

nal

Fungsi konsultatif, yaitu

Fungsi konsultatif, yaitu

memberikan pendapat-pendapat

memberikan pendapat-pendapat

yang tidak mengikat atau apa yang

yang tidak mengikat atau apa yang

disebut

disebut

advisory opinion

advisory opinion

:

:

1.Natur Yuridik Pendapat

Hukum (Advisory

Opinion)

2.Permintaan Pendapat

Mahkamah Internasional :

Badan yang dapat

meminta pendapat

mahkamah

Pemberian pendapat

08/01/19

(29)

Beberapa istilah penting yang berhubungan dengan

Beberapa istilah penting yang berhubungan dengan

upaya-upaya penyelesaian Internasional.

upaya-upaya penyelesaian Internasional.

1.

1.

Advisory Opinion

Advisory Opinion

, suatu opini hukum yang dibuat oleh pengadilan

, suatu opini hukum yang dibuat oleh pengadilan

dalam melarasi permasalahan yang diajukan oleh lembaga

dalam melarasi permasalahan yang diajukan oleh lembaga

berwenang.

berwenang.

2.

2.

Compromis

Compromis

, suatu kesepakatan awal di anatara pihak yang

, suatu kesepakatan awal di anatara pihak yang

bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal persengketaan yang

bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal persengketaan yang

akan diselesaikan, melalui :

akan diselesaikan, melalui :

Penetapan ihwal persengketaan,

Penetapan ihwal persengketaan,

Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan, dan

Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan, dan

Membuat aturan prosedur yang harus diikuti dalam menentukan

Membuat aturan prosedur yang harus diikuti dalam menentukan

kasus.

kasus.

Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan melampaui

Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan melampaui

otoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yang

otoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yang

bersangkutan dalam

bersangkutan dalam

compromis.

compromis.

3.

3.

Ex Aequo Et Bono

Ex Aequo Et Bono

, asas untuk menetapkan keputusan oleh

, asas untuk menetapkan keputusan oleh

pengadilan internasional atas dasar keadilan dan keterbukaan.

pengadilan internasional atas dasar keadilan dan keterbukaan.

(30)

c. Prosedur Penyelesaian Sengketa

Internasional Melalui Mahkamah Internasional

Telah

Dari Negara

Ada

Pengaduan

Dari Negara

Komisi Tinggi

HAM PBB/

Lembaga

HAM

Internasional

(31)

Lanjutan ………….

Beberapa hal terkait dengan prosedur penyelesaian

sengketa Internasional melalui Mahkamah Internasional.

Wewenang Mahkamah, yaitu dapat mengambil tindakan

sementara dalam bentuk

ordonasi

(melindungi hak-hak dan

kepentingan pihak-pihak yang bersengketa sambil

menunggu keputusan dasar atau penyelesaian lainnya

secara defenitif.

Penolakan Hadir di Mahkamah, bahwa sikap salah satu

pihak tidak muncul di mahkamah atau tidak

mempertahankan perkaranya, pihak lain dapat meminta

mahkamah mengambil keputusan untuk mendukung

tuntutannya. Jika negara bersengketa tidak hadir di

mahkamah, tidak menghalangi organ tersebut untuk

mengambil keputusan.

08/01/19

(32)

Lanjutan ………….

d.Kep Mahkamah Internasional dlm

Menyelesaikan Sengketa Internasional

Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan

Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan

suara mayo

suara mayo

ritas dari hakim-hakim yang hadir. Jika suara seimbang,

ritas dari hakim-hakim yang hadir. Jika suara seimbang,

suara

suara

ketua atau wakilnya yg menentukan. Terdiri dari 3

ketua atau wakilnya yg menentukan. Terdiri dari 3

bagian :

bagian :

Pertama berisikan komposisi mahkamah, informasi

Pertama berisikan komposisi mahkamah, informasi

mengenai pihak-pihak yang bersengketa, serta

mengenai pihak-pihak yang bersengketa, serta

wakil-wakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan

wakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan

argumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa.

argumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa.

Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi

Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi

mahkamah yang merupakan suatu keharusan karena

mahkamah yang merupakan suatu keharusan karena

penyelesaian

penyelesaian

yuridiksional

yuridiksional

sering merupakan salah

sering merupakan salah

satu unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari

satu unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari

sengketa dan karena itu, perlu dijaga

sengketa dan karena itu, perlu dijaga

sensibilitas

sensibilitas

pihak-pihak yang bersengketa.

pihak-pihak yang bersengketa.

Ketiga berisi

Ketiga berisi

dispositif

dispositif

, yaitu berisikan keputusan

, yaitu berisikan keputusan

08/01/19

(33)

e.Peranan Hukum Internasional Dalam

Menjaga Perdamaian Dunia

Berikut ini ada beberapa contoh mengenai peranan

Berikut ini ada beberapa contoh mengenai peranan

hukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya)

hukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya)

dalam menjaga perdamaian dunia :

dalam menjaga perdamaian dunia :

1.

1.

Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara

Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara

damai (

damai (

Antartika Treaty)

Antartika Treaty)

pada tahun 1959.

pada tahun 1959.

2.

2.

Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan

Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan

perdamaian (

perdamaian (

Non-Proliferation Treaty)

Non-Proliferation Treaty)

tahun 1968.

tahun 1968.

3.

3.

Perjanjian damai Dayton (Ohio- AS) tahun 1995 yang

Perjanjian damai Dayton (Ohio- AS) tahun 1995 yang

mengharuskan pihak Serbia, Muslim Bosnia, dan

mengharuskan pihak Serbia, Muslim Bosnia, dan

Kroasia untuk mematuhinya. Untuk itu, NATO

Kroasia untuk mematuhinya. Untuk itu, NATO

menempatkan pasukannya guna meneggakkan

menempatkan pasukannya guna meneggakkan

hukum internasional yang telah disepakati.

hukum internasional yang telah disepakati.

08/01/19

(34)

f. Prinsip Hidup Berdampingan Secara

Damai Berdasarkan Persamaan

Derajat

Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai

Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai

dida-sarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku

sarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku

secara universal :

secara universal :

1.

1.

Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang

Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang

bersifat mengancam integritas teritorial atau kebebasan

bersifat mengancam integritas teritorial atau kebebasan

politik suatu negara, atau menggunakan cara-cara lainnya

politik suatu negara, atau menggunakan cara-cara lainnya

yang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB.

yang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB.

2.

2.

Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri

Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri

suatu negara.

suatu negara.

3.

3.

Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa.

Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa.

4.

4.

Persamaan kedaulatan negara.

Persamaan kedaulatan negara.

5.

5.

Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan,

Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan,

kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara.

(35)

2.

2.

Menghargai Keputusan Internasional

Menghargai Keputusan Internasional

No

No Yang TerlibatYang TerlibatPihak-Pihak Pihak-Pihak Uraian Kasus atau KejadianUraian Kasus atau Kejadian KeteranganKeterangan

1.

1. Amerika Amerika Serikat di

Serikat di

Filipina, Indo

Filipina, Indo

China &

China &

Jepang

Jepang

 Tahun 1906, tentara Amerika telah Tahun 1906, tentara Amerika telah melakukan kejahatan perang dengan

melakukan kejahatan perang dengan

membunuh warga Filipina (moro

membunuh warga Filipina (moro

massacre).

massacre).

 Tahun 1968, peristiwa yang lebih Tahun 1968, peristiwa yang lebih dikenal dengan My Lai Massacre,

dikenal dengan My Lai Massacre,

sebuah kompi Amerika menyapu

sebuah kompi Amerika menyapu

warga desa dengan senjata otomatis

warga desa dengan senjata otomatis

hingga menewaskan sekitar 500

hingga menewaskan sekitar 500

korban.

korban.

 Pada tahun 1945, lebih dari 40.000 Pada tahun 1945, lebih dari 40.000 rakyat Jepang yang tidak berdosa

rakyat Jepang yang tidak berdosa

telah terpanggang dengan

telah terpanggang dengan

dijatuhkannya bom atom di Hirosima

dijatuhkannya bom atom di Hirosima

dan Nagasaki (Jepang).

dan Nagasaki (Jepang).

Para pelaku

Para pelaku

ke-jahatan perang

jahatan perang

telah diajukan

telah diajukan

ke pengadilan

ke pengadilan

mili-ter, namun

mili-ter, namun

tidak lama

bebaskan.

bebaskan.

(Mah-kamah

kamah

interna-sional belum

sional belum

dapat berbuat

dapat berbuat

banyak).

banyak).

08/01/19

(36)

2.

2. Jerman & Jerman & Jepang dalam

Jepang dalam

aksinya di

aksinya di

Eropa dan Asia.

Eropa dan Asia.

 Periode antara tahun 1933 s.d. 1939 Periode antara tahun 1933 s.d. 1939 Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler

Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler

telah melakukan pembasmian terhadap

telah melakukan pembasmian terhadap

lawan politik maupun orang-orang

lawan politik maupun orang-orang

Yahudi serta penyerbuan terhadap

Yahudi serta penyerbuan terhadap

negara Austria, Polandia dan

negara Austria, Polandia dan

Cekoslowakia dengan cara-cara yang

Cekoslowakia dengan cara-cara yang

sangat biadab (

sangat biadab (holocaustholocaust).).

Pasukan Jepang baik di Indonesia, Pasukan Jepang baik di Indonesia, Korea maupun di China yang sangat

Korea maupun di China yang sangat

kejam selama pendudukan. Di Indonesia,

kejam selama pendudukan. Di Indonesia,

selama pendudukan Jepang Tidak

selama pendudukan Jepang Tidak

kurang dari 10.000 rakyat hilang dan

kurang dari 10.000 rakyat hilang dan

tidak pernah kembali selama

tidak pernah kembali selama

berlangsungnya romusha tersebut.

berlangsungnya romusha tersebut.

Sebelum Perang

Sebelum Perang

Dunia II,

kolonia-sekutu membuka

sekutu membuka

Pengadilan

Pengadilan

Nu-remberg

remberg

(1945-1946) untuk Nazi

1946) untuk Nazi

dan Jepang,

dan Jepang,

di-mulailah proses

mulailah proses

pelembagaan

pelembagaan

untuk kejahatan

untuk kejahatan

perang melalui

perang melalui

empat Konvensi

(37)

3

3 Serbia di Serbia di Kroasia dan

Kroasia dan

Bosnia pasukan Serbia telah melakukan

pasukan Serbia telah melakukan

pemmbersihan etnik (

pemmbersihan etnik (etnic cleansing)etnic cleansing) terutama terhadap warga sipil muslim

terutama terhadap warga sipil muslim

Bosnia (di Sarajevo) dan daerah-daerah

Bosnia (di Sarajevo) dan daerah-daerah

lain serta di Kroasia yang ingin

lain serta di Kroasia yang ingin

melepaskan diri dari Serbia setelah

melepaskan diri dari Serbia setelah

bubarnya negara federasi Yugoslavia.

bubarnya negara federasi Yugoslavia.

Tidak kurang 700.000 warga sipil telah

bertanggungjawab atas perbuatan

bertanggungjawab atas perbuatan

kejahatan perang tersebut antara lain :

kejahatan perang tersebut antara lain :

Stanislav Galic, Gojko Jankovic, Janco

Stanislav Galic, Gojko Jankovic, Janco

Janjic, Dragon Zelenovic, Karadzic,

Janjic, Dragon Zelenovic, Karadzic,

Mladic, dan lain-lain.

Mladic, dan lain-lain.

Tahun 1994

Tahun 1994

pe-ngadilan terhadap

ngadilan terhadap

para penjahat

para penjahat

pe-rag telah terbukti

pengadilan terus

pengadilan terus

berlangsung,

berlangsung,

namun hasilnya

namun hasilnya

belum sesuai

belum sesuai

harapan. Banyak

harapan. Banyak

yang masih gagal

yang masih gagal

ditangkap.

ditangkap.

08/01/19

(38)

4

4 Pemerintah Pemerintah Rwanda

Rwanda

terhadap etnis

terhadap etnis

Hutu dan Tutsi

Hutu dan Tutsi

Dalam waktu tiga bulan di tahun 1994, Dalam waktu tiga bulan di tahun 1994, tidak kurang 500.000 etnis Hutu dan

tidak kurang 500.000 etnis Hutu dan

Tutsi telah terbunuh. Pemerintah

Tutsi telah terbunuh. Pemerintah

Rwanda bertanggung-jawab atas kasus

Rwanda bertanggung-jawab atas kasus

terbunuhnya kedua etnis tersebut.

terbunuhnya kedua etnis tersebut.

PBB menggelar

PBB menggelar

pengadilan

pengadilan

keja-hatan perang

hatan perang

yang digelar di

yang digelar di

Arusha

(Tan-Arusha

(Tan-zania), namun

Berdasarkan modal Pengadilan Rwanda ini, akhirnya PBB menggelar pengadilan untuk

Berdasarkan modal Pengadilan Rwanda ini, akhirnya PBB menggelar pengadilan untuk

penjahat-penjahat perang. Internasionalisasi pengadilan penjahat perang semakin

penjahat-penjahat perang. Internasionalisasi pengadilan penjahat perang semakin

menjadi penting dengan disetujuinya oleh 91 negara sebuah Statuta Roma 1998, sebuah

menjadi penting dengan disetujuinya oleh 91 negara sebuah Statuta Roma 1998, sebuah

langkah untuk membentuk ICC (

langkah untuk membentuk ICC (International Criminal Court) International Criminal Court) yang permanen. Namun, yang permanen. Namun, banyak pengamat mengkritik pengadilan di Den Haag saja, lebih banyak gagal daripada

banyak pengamat mengkritik pengadilan di Den Haag saja, lebih banyak gagal daripada

suksesnya, apalagi model ICC.

(39)

08/01/19

YUYUN YULINA PUTRI 39

Jangan

Perna

h Ada

Kata

Menye

rah, Se

belum

Kita

Melak

ukan S

esuatu

Yang

Belum

Perna

h Kita

Coba.

Jangan

Perna

h Ada

Kata

Menye

rah, Se

belum

Kita

Melak

ukan S

esuatu

Yang

Belum

Perna

(40)

1. A

2. B

3.D

4.A

5.E

6.A

7.E

8A

9.C

10. C

(41)

Kunci Jawaban Bab 5

Kunci Jawaban Bab 5

08/01/19

(42)

Kunci Jawaban Bab 5

(43)

Kunci Jawaban Bab 5

Kunci Jawaban Bab 5

08/01/19

(44)

Kunci Jawaban Bab 5

(45)

Telah

Dari Negara

Yang

Dirugikan

Ada

Pengaduan

Dari Negara

Yang

Dirugikan

Komisi Tinggi

HAM PBB/

Lembaga HAM

Internasional

Komisi Tinggi

HAM PBB/

Lembaga HAM

Internasional

Kunci Jawaban Bab 5

Kunci Jawaban Bab 5

Jawaban No. 4

08/01/19

(46)

Kunci Jawaban Bab 5

(47)

08/01/19

(48)

Referensi

Dokumen terkait

berkaitan dengan tuhan-tuhan Yahudi dan pemeluk-pemeluk baru Islam yang belum merasa yakin dan masih cenderung pada kaum Yahudi. Pemahaman secara kontekstual menegaskan bahwa

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu keterampilan sosial siswa pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Pardasuka peserta didik sudah terlihat cakap dalam

Berdasarkan hasil yang tertera di tabel 1 didapatkan bahwa pasien perempuan pada DR NPDR lebih banyak di bandingkan pasien laki- laki.. Hal ini sesuai dengan

Kegiatan PPL yang telah dilaksanakan oleh praktikan di SMA Negeri 2 telah memberikan pengalaman, baik suka maupun duka menjadi seorang guru atau tenaga

Dalam bidang perpustakaan sekolah, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Volksbibliotheek atau terjemahan dari perpustakaan rakyat, namun pengertiannya berbeda dengan

Menurut Komalasari (2010: 62) terdapat beberapa tipe dalam cooperative learning diantaranya, (1) Number Head Togther (Kepala Bernomor) model pembelajaran dimana

dengan rata-rata 91%) didapatkan pada 16 dari 20 pasien setelah ligasi varikokel, sisa pasien terdapat perkembangan volume testis tetapi tidak signifikan secara

Pada keadaan dimana jumlah produk yang diminta atau konsumsi semakin turun (Gambar 4), maka lama-kelamaan para produsen akan keluar dari industri tersebut ataupun