• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

2

Abstrak

HUBUNGAN KOMBINASI HEMODIALISIS/HEMOPERFUSI DENGAN STATUS NUTRISI YANG DIUKUR DENGAN BIA (BIOELECTRICAL

IMPEDANCE ANALYSIS) PADA PASIEN DENGAN HEMODIALISIS

REGULER

Marthin Pasaribu, Alwi T Nasution, Abdurrahim R Lubis Divisi Nefrologi dan Hipertensi – Departemen Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Latar Belakang: Pasien penderita Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang menjalani hemodialisis reguler sering mengalami gangguan nutrisi. Penurunan status gizi pada pasien PGK terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah tingginya kadar ureum di dalam darah (uremic malnutrition). Ureum dalam darah

terdiri atas berat molekul kecil, menengah dan besar. Kombinasi Hemodialisis/ Hemoperfusi (HD/HF) mampu mengeliminasi berat molekul menengah dan besar. Status nutrisi pasien penyakit ginjal kronis (PGK) dapat diukur dengan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) yang merupakan alat pengukur body

composition.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat manfaat kombinasi HD/HF terhadap bersihan (clearance) toksin uremik berat molekul menengah dan molekul besar dengan melihat efeknya terhadap status nutrisi pasien yang diukur

dengan BIA pada pasien-pasien hemodialisis reguler di Medan

Metode: Jenis penelitian ini adalah cohort prospektif dari bulan Desember 2013 hingga Maret 2014 pada pasien hemodialisis reguler dengan membandingkan

beberapa parameter BIA sebelum dan sesudah dilakukan kombinasi HD/HF. Hasil: Dari 20 sampel penelitian diperoleh laki-laki (80%) lebih banyak dari perempuan (20%) dengan usia rata-rata 47,7 tahun dan lama hemodialisis reguler

rata-rata 2,78 tahun. Didapatkan rerata perubahan sebelum dan setelah HD/HF untuk IMT, RMR, FFM, FFM (%), BCM, Glicogen, Fat, Fat (%), Protein dan

Mineral secara berurutan +0,03 (p=0,92), +28,42kcal (p=0,85), +1,64kg (p=0,74), +2,71 (p=0,02), +0,58kg (p=0,15), +16,6kg (p=0,05), -1,67kg (p=0,04), -2,80 (p=0,024), -0,21kg (p=0,34) dan -0,054kg (p=0,42). Kesimpulan: Peningkatan komponen IMT, RMR, FFM, FFM (%), BCM dan

Glicogen menunjukkan adanya peningkatan status nutrisi dengan kombinasi HD/HF pada pasien hemodialisis reguler.

Kata Kunci: BIA, hemodialisis, hemoperfusi, status nutrisi

(2)

9 Abstract

HUBUNGAN KOMBINASI HEMODIALISIS/HEMOPERFUSI DENGAN STATUS NUTRISI YANG DIUKUR DENGAN BIA (BIOELECTRICAL

IMPEDANCE ANALYSIS) PADA PASIEN DENGAN HEMODIALISIS

REGULER

Marthin Pasaribu, Alwi T Nasution, Abdurrahim R Lubis

Divisi Nefrologi dan Hipertensi – Departemen Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Background: Patients with Chronic Kidney Disease (CKD) undergoing regular haemodialysis often have nutritional deficiencies. The decline nutritional status in

patients with CKD occur due to various factors, one of which is the high levels of urea in the blood (uremic malnutrition). Urea in the blood consists of small, medium and large molecular weight. The combination of haemodialysis with

haemoperfusion (HD / HF) were able to eliminate the medium and large molecular weight. Nutritional status of patients with chronic kidney disease (CKD) can be measured by bioelectrical impedance analysis (BIA), which is a

gauge body composition

Objective: This study aimed to see the benefits of the combination of HD/HF for clearance medium and large weight molecular uremic toxin and to see the effects on nutritional status of patients as measured by the BIA in patients with regular

haemodialysis in Medan

Methods: This was a prospective cohort study from December 2013 to March 2014 on regular haemodialysis patients by comparing several BIA parameters

before and after the combination of HD / HF.

Results: From 20 samples were obtained males (80%) more than women (20%) with a mean age of 47.7 years old and regular haemodialysis average of 2.78 years. Obtained the mean change before and after HD/HF for IMT, RMR, FFM,

the FFM (%), BCM, Glycogen, Fat, Fat (%), Protein and Mineral +0.03 respectively (p = 0.92), + 28,42 kcal (p = 0.85), + 1,64kg (p = 0.74), +2.71 (p = 0.02), + 0,58kg (p = 0.15), +16, 6kg (p = 0.05), -1,67kg (p = 0.04), -2.80 (p =

0.024), -0,21kg (p = 0.34) and -0,054kg (p = 0.42).

Conclusion: Increased IMT components, RMR, FFM, the FFM (%), BCM and Glicogen showed improvement in nutritional status with a combination of HD/HF

on regular hemodialysis patients.

Keyword: BIA, haemodialysis, haemoperfusion, nutritional status

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah warga Paroki tiap tahun meningkat , mobilitas mereka tinggi dan dalam pencarian data â data warga , entah itu data baptis , krisma , pernikahan , kematian , dan data lain

Pedoman lebih lanjut mengenai pengelolaan uang negara/daerah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh

Penulis membuat aplikasi ini dengan menggunakan program Vusual Basic 5.0 dimana VB merupakan salah satu aplikasi dalam system windows yang menggunakan pendekatan visual

Oleh karena itu untuk mengembangkan keprofesian guru di wilayah kabupaten Garut, maka KKG GUGUS ...kabupaten Garut akan melaksanakan kegiatan diseminasi praktik pembelajaran yang

Program Aplikasi ini diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan keakuratan penyajian informasi laporan Penjualan sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik bagi pihak

[r]

Qarareh (2012) mengungkapkan bahwa mo- del Learning Cycle 5E sangat efektif untuk me- ningkatkan penguasaan konsep dan prestasi siswa. Dengan penguasaan konsep yang

Berikan tanda benar (X) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang paling sesuai untuk menggambarkan KONDISI DIRI ANDA selama bekerja.. Pilihan jawaban yang