• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

23

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Masalah status gizi pada pasien penyakit ginjal kronik telah banyak

dibicarakan oleh karena penurunan status gizi yang terjadi merupakan

bagian dari progresifitas gagal ginjal yang disebabkan adanya gangguan

metabolisme energi dan protein, ketidak-normalan hormonal, asupan

energi yang rendah, adanya gangguan gastrointestinal seperti anorexia, mual dan muntah selain itu diet yang ketat, serta kadar ureum yang

tinggi. Malnutrisi dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian

pada pasien PGK1.

Status nutrisi merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan pada

saat penderita membutuhkan inisiasi dialisis karena merupakan prediktor

untuk hasil akhir yang bisa dicapai dan adanya malnutrisi protein-energi

merupakan faktor risiko mortalitas. Tergantung pada petanda nutrisi yang

digunakan dan populasi yang diteliti, diperkirakan 20%-50% penderita

dialisis menunjukkan tanda dan gejala malnutrisi2.

Beberapa kondisi seperti kekurangan gizi, gangguan status cairan

tubuh, resistensi insulin, perubahan patologis pada sistem saraf perifer,

gangguan mineral tulang, hipertrofi ventrikel kiri, hipertensi refrakter,

inflamasi sistemik kronis, dan penurunan cepat dari fungsi ginjal sisa

pada pasien hemodialisis reguler insidennya masih cukup tinggi,

sehingga mengakibatkan penurunan kualitas dan angka harapan hidup.

Angka morbiditas dan mortalitas pasien penyakit ginjal kronik tahap

akhir yang menjalani hemodialisis reguler sampai saat ini masih tinggi,

berkisar 15-20% per tahun3.

Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan terjadinya

komplikasi jangka menengah dan jangka panjang toksin uremik berkaitan

erat dengan tingkat bersihan (clearance) molekul kecil (small molecule),

sedang (middle molecule) dan besar (large molecule) toksin uremik saat proses hemodialisis. Hubungan komponen-komponen toksin uremik dan

(2)

24

efek biologisnya sudah jelas diketahui termasuk gangguan nutrisi.

Kondisi malnutrisi pada pasien PGK sering disebut dengan “uremic

malnutrition”4.

Terapi hemodialisis yang bertujuan untuk membuang toksin

uremik telah berkembang untuk meningkatkan kualitas hidup dan

menurunkan mortalitas pasien-pasien hemodialisis. Aplikasi klinis dari

berbagai model teknologi hemodialisis extracorporeal menunjukkan

tingkat efektifitas pembersihan molekul toksin uremik sebagai berikut:

Hemodialisis (HD) + hemoperfusion (HP) > HP > bio-artificial kidney >

hemodiafiltration (HDF) > hemofiltration (HF) > HD 4.

Salah satu penelitian menunjukkan bahwa manfaat kombinasi

HD/HF dapat meningkatkan kualitas hidup dan angka harapan hidup

pasien hemodialisis regular5. Kualitas hidup menurut WHOQoL salah

satu ditentukan oleh kesehatan fisik. Kesehatan fisik akan tercapai

apabila nutrisi mencukupi.

Status nutrisi pasien penyakit ginjal kronis (PGK) dapat diukur

dengan berbagai cara seperti antropometri, biochemical, body composition, composite assessment dan dietary assessment. Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) merupakan alat yang mengukur body composition2. Berdasarkan hal tersebut kami melakukan penelitian ini untuk melihat manfaat kombinasi HD/HP terhadap bersihan (clearance)

toksin uremik berat molekul menengah dan molekul besar pada

pasien-pasien hemodialisis reguler dan melihat efeknya terhadap status nutrisi

pasien yang diukur dengan BIA pada pasien-pasien hemodialisis reguler

di Medan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu:

Apakah ada hubungan kombinasi hemodialisis/ hemoperfusi terhadap

status nutrisi yang diukur dengan BIA pada pasien hemodialisis reguler

di Medan Sumatera Utara.

1.3. Hipotesis Penelitian

(3)

25

Kombinasi hemodialisis (HD)/ hemoperfusi (HP) berhubungan dengan

peningkatan status nutrisi yang diukur dengan BIA pada pasien

hemodialisis reguler di Medan Sumatera Utara.

1.4. Tujuan

1.4.1. Tujuan Umum

Kombinasi hemodialisis(HD)/hemoperfusi(HP) dapat meningkatkan

bersihan toksin uremik yang akan mempengaruhi peningkatkan

status nutrisi pada pasien hemodialisis reguler.

1.4.2. Tujuan Khusus

Status nutrisi diukur dengan BIA dengan menggunakan

parameter-parameter tertentu kemudian dihubungkan dengan albumin dan

B2-mikroglobulin

1.5. Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui hubungan antara kombinasi hemodialisis dan

hemoperfusi terhadap status nutrisi pasien yang menjalani hemodialisis

reguler, maka hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai:

a. Masukan bagi praktisi medis dalam upaya memperbaiki status

nutrisi, pada pasien-pasien hemodialisis reguler dengan

mengkombinasikan hemodialisis/hemoperfusi.

b. Sebagai dasar bagi penelitian-penelitian berikutnya yang

berhubungan dengan manfaat kombinasi hemodialisis/hemoperfusi.

1.6. Kerangka Konsep

Penyakit Ginjal kronik

Akumulasi toksin uremik dengan berat molekul kecil (small molecule),

sedang (middle molecule) dan besar (large molecule)

Hemodialisis Hemoperfusi

(4)

26

Bersihan toksin uremik berat molekul kecil

Bersihan toksin uremik berat molekul sedang dan besar

Kombinasi Hemodialisis/hemoperfusi

Status nutrisi

BIA Albumin

β2-mikroglobulin

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menilai Hubungan Modifikasi Kadar Natrium Dialisat dengan Kualitas Hidup yang diukur dengan SF 36 Pada Pasien Hemodialisis Reguler. Apabila

Judul Tesis : PENGARUH KOMBINASI HEMODIALISIS (HD)/ HEMOPERFUSI (HP) TERHADAP KUALITAS HIDUP YANG DINILAI DENGAN SF-36 PASIEN HEMODIALISIS REGULER Nama Mahasiswa :

Kesimpulan: Kombinasi HD+HP meningkatkan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis regular baik status kesehatan fisik maupun status kesehatan mental dan mengurangi

Judul Tesis : HUBUNGAN ANTARA KOMBINASI HEMODIALISIS (HD) / HEMOPERFUSI (HP) DENGAN STATUS NUTRISI (7 POINT SUBJECTIVE GLOBAL ASSESSMENT (SGA).. DAN ALBUMIN SERUM)

2.2.5 Kombinasi hemoperfusi dengan hemodialisis pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis. Penelitian telah menunjukkan bahwa

ikut serta dalam penelitian tentang ” Hubungan antara kombinasi hemodialisis (HD) / hemoperfusi (HP) dengan status nutrisi (7 poin Subjective Global Assessment (SGA) dan

4.1.3Pengaruh Kombinasi Hemodialisis (HD) / Hemoperfusi (HP) Terhadap hormon paratiroid pada pasien hemodialisis reguler yang mengalami gangguan mineral

Adapun judul penelitian saya adalah “Hubungan Modifikasi Kadar Natrium Dialisat dengan Kualitas Hidup yang diukur dengan SF 36 Pada Pasien Hemodialisis Reguler“.. Penelitian