• Tidak ada hasil yang ditemukan

Risiko Pemakaian Monoterapi Karbamazepin dan Asam Valproat Terhadap Fungsi Tiroid dan Fungsi Hati pada Penderita Epilepsi Primer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Risiko Pemakaian Monoterapi Karbamazepin dan Asam Valproat Terhadap Fungsi Tiroid dan Fungsi Hati pada Penderita Epilepsi Primer"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

xxiv ABSTRAK

Latar Belakang : Karbamazepin dan asam valproat telah diketahui sejak lama mempunyai efek samping metabolik serta perubahan ringan pada enzim hati yang biasanya bersifat sementara. Karbamazepin mengandung zat yang dapat merangsang enzim yang dapat meningkatkan metabolisme glukoronide dari hormon tiroid. Karbamazepin dapat membentuk epoksid stabil dan metabolit reaktif yang berperan dalam patogenesis hepatotoksik. Asam valproat menyebabkan peningkatan GABA yang berpengaruh pada kelenjar pituitari dalam menghambat sekresi TSH. Reduksi CoA interselluler merupakan jalur sentral utama asam valproat dalam menyebabkan hepatotoksisitas.

Metode : Penelitian ini merupakan kasus potong lintang dengan 13 subjek yang memakai karbamazepin dan 13 subjek yang memakai asam valproat di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Subjek merupakan pasien yang didiagnosis epilepsi berdasarkan anamnesa, pemeriksaan neurologi dan pemeriksaan penunjang. Fungsi tiroid dan fungsi hati dihitung dengan mengambil darah vena.

Hasil : Penelitian ini terdiri dari 13 subjek yang memakai monoterapi karbamazepin dan 13 subjek yang memakai monoterapi asam valproat. Didapatkan perbedaan yang tidak bermakna antara pemakaian monoterapi karbamazepin dan asam valproat terhadap T3(p=0,420), T4(p=0,645), TSH(p=0,202) serta terhadap Bilirubin (p=0,593), ALP(p=1,00), AST(p=1,00), ALT(p=0,673). Namun terdapat perbedaan yang bermakna antara durasi pemakaian monoterapi asam valproat terhadap ALP (p=0,038). Besar risiko dosis pemakaian monoterapi karbamazepin terhadap T3, T4, TSH (RP=1,88; 1,25; 0,60) dan besar risiko durasi pemakaian monoterapi karbamazepin terhadap T3, T4, TSH (RP=0). Besar risiko dosis pemakaian monoterapi karbamazepin terhadap Bilirubin, ALP, AST, ALT (RP=0) dan besar risiko durasi pemakaian monoterapi karbamazepin terhadap Bilirubin, ALP, AST, ALT (RP=0). Besar risiko dosis pemakaian monoterapi asam valproat terhadap T3, T4, TSH (RP=0,44; 0,44; 0) dan besar risiko durasi pemakaian monoterapi asam valproat terhadap T3, T4, TSH (RP=1,25; 1,60; 0,25). Besar risiko dosis pemakaian monoterapi asam valproat terhadap Bilirubin, ALP, AST, ALT (RP=0,89) dan besar risiko durasi pemakaian monoterapi asam valproat terhadap Bilirubin, ALP, AST, ALT (RP=1,25).

Kesimpulan : Dijumpai perbedaan yang tidak bermakna antara pemakaian monoterapi karbamazepin dan asam valproat terhadap T3(p=0,420), T4(p=0,645), TSH(p=0,202) serta terhadap Bilirubin (p=0,593), ALP(p=1,00), AST(p=1,00), ALT(p=0,673). Namun terdapat perbedaan yang bermakna antara durasi pemakaian monoterapi asam valproat terhadap ALP (p=0,038).

Kata Kunci : karbamazepin, asam valproat, fungsi tiroid, fungsi hati

(2)

xxv ABSTRACT

Background : Carbamazepine and valproic acid has been known for a long time to have metabolic side effects and mild changes in liver enzymes temporarilly. Carbamazepine contain substances that can stimulate enzymes to increase glukoronide metabolism of thyroid hormones. Carbamazepine can form stable epoksid and reactive metabolites that play a important role in the pathogenesis of hepatotoxicity. Valproic acid causes an increase GABA that effect on the pituitary gland to inhibit the secretion of TSH. Interselluler CoA reduction is the major central line of valproic acid in hepatotoxicity.

Methods: This study is a cross-sectional study with 13 subjects taking carbamazepine and 13 subjects taking valproic acid in Haji Adam Malik Hospital in Medan. Subjects were epilepsy patients that diagnosed by anamnesis, neurological examination and diagnostics tools. Examination of thyroid function and liver function were taking from venous blood.

Results: This study consisted of 13 subjects taking carbamazepine monotherapy and 13 subjects taking valrpoac acid monotherapy. There were significant difference between carbamazepine and valproic acid monotherapy to T3(p=0.420), T4(p=0.645), TSH(p=0.202) and to Bilirubin (p=0.593), ALP(p=1.00), AST(p=1.00), ALT(p=0.673). However there was a significant difference between the duration of valproic acid monotherapy to ALP (p = 0.038). Prevalence ratio of carbamazepine monotherapy doses to T3, T4, TSH (PR = 1.88; 1.25; 0.60) and prevalence ratio of carbamazepine monotherapy duration to T3, T4, TSH (PR = 0). Prevalence ratio of carbamazepine monotherapy doses to Bilirubin, ALP, AST, ALT (PR = 0) and prevalence ratio of carbamazepine monotherapy duration to Bilirubin, ALP, AST, ALT (PR = 0). Prevalence ratio of valproic acid monotherapy doses to T3, T4, TSH (PR = 0.44; 0.44; 0) and prevalence ratio of valproic acid monotherapy duration to T3, T4, TSH (PR = 1.25; 1.60 ; 0.25). Prevalence ratio valproic acid monotherapy doses to bilirubin, ALP, AST, ALT (PR = 0.89) and prevalence ratio of valproic acid monotherapy duration to Bilirubin, ALP, AST, ALT (PR = 1.25).

Conclusion: There were significant difference between carbamazepine and valproic acid monotherapy to T3(p=0.420), T4(p=0.645), TSH(p=0.202) and to Bilirubin (p=0.593), ALP(p=1.00), AST(p=1.00), ALT(p=0.673). However there was a significant difference between the duration of valproic acid monotherapy to ALP (p = 0.038).

Keywords: carbamazepine, valproic acid, thyroid function, liver function

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol dengan tujuan untuk mengetahui efek pemakaian jangka panjang obat monoterapi dan terapi dibanding kontrol,

Berbeda dengan kelompok KBZ, pada AVP, terdapat hubungan yang bermakna dosis obat dan lama pemberian obat dengan kadar TSH serum, tetapi tidak berbeda terhadap kadar fT4

7,8,12,13 Namun pada studi lain di jumpai efek yang bersifat kontroversial terhadap gangguan metabolisme dan kepadatan tulang pada pengguna asam valproat, dimana tidak

Hasil Penelitian : Analisis uji beda didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan kadar ion kalsium serum darah antara pemberian obat asam valproat dan

Pada studi ini yang telah di analisa menggunakan uji korelasi pearson ditemukan memiliki korelasi sedang phospor serum memiliki hubungan terhadap lama pemakaian asam

Terdapat efek antara pemakaian jangka panjang obat anti epilepsi monoterapi dan politerapi dengan profil

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas fenitoin, karbamazepin, dan asam valproat terhadap outcome pasien epilepsi simptomatik di Poli Saraf RSUD

Penelitian ini secara retrospektif meneliti efek pemakaian jangka panjang obat anti epilepsi baik yang monoterapi maupun politerapi, durasi, dosis terhadap kadar fungsi hati