• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 15/02/52/Th.I, 16 Februari 2017| 1 No. 15 /02/52/Th.I, 16 Februari 2017

INDIKATOR

EKONOMI

MAKRO

PROVINSI

NTB

TRIWULAN IV TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN

Sebagai salah satu provinsi yang sedang berkembang, Nusa Tenggara barat memiliki banyak potensi baik sosial maupun ekonomi yang dapat digali. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi, ketersediaan data mengenai indikator ekonomi menjadi suatu tuntutan yang harus dipenuhi. Indikator ekonomi digunakan sebagai tolak ukur kondisi perekonomian yang sedang berlangsung di suatu wilayah sekaligus memberikan gambaran untuk prediksi perekonomian yang akan datang. Demikian pentingnya indikator ekonomi sehingga kemunculan datanya selalu dinanti baik oleh para pakar, analis dan terlebih pemerintah sebagai bahan perencanaan pembangunan.

II. PERTUMBUHAN EKONOMI

Informasi mengenai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan turunannya disusun setiap triwulan. Pertumbuhan ekonomi wilayah selalu menjadi sorotan karena selain menjadi

 Nilai PDRB tertinggi di NTB yang dicapai pada triwulan III-2016 mencapai 31 Trilyun Rupiah

 Pertumbuhan ekonomi NTB di triwulan I dan II cukup tinggi namun melambat di triwulan III dan IV

 Inflasi triwulan I hingga IV tahun 2016 terkendali dan berada di kisaran kurang dari 3 persen

 Sepanjang tahun 2016 Bank Indonesia mengeluarkan 7 kali kebijakan BI rate, dan mulai 19 Agustus 2016 diluncurkan kebijakan BI 7 days repo rate sebagai acuan suku bunga, keduanya menunjukkan suku bunga yang menurun

 Puncak arus penumpang ke Provinsi NTB tahun 2016 terjadi pada Triwulan III-2016 dan pelancong lebih banyak yang memilih menggunakan angkutan udara.

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

(2)

tolak ukur berjalannya roda perekonomian wilayah, pertumbuhan ekonomi juga menjadi salah satu alokator DAU bagi pemerintah daerah.

Tabel 1. PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I – Triwulan IV Tahun 2016

Tw I-2016 Tw II-2016 Tw III-2016 Tw IV-2016 Tahun 2016

(2) (3) (4) (5) (6) Dengan Tambang 27,35 28,79 31,06 29,04 116,25 Tanpa Tambang 22,24 23,49 24,82 23,45 94,00 Dengan Tambang 22,64 23,56 25,21 23,14 94,55 Tanpa Tambang 17,28 18,19 19,13 17,86 72,46 Dengan Tambang 8,36 8,18 3,43 3,77 5,82 Tanpa Tambang 5,44 7,14 5,24 5,05 5,71 Dengan Tambang 23,74 Tanpa Tambang 19,20 Keterangan (1) PDRB adhb (Trilyun Rp) PDRB adhk (Trilyun Rp) Pertumbuhan Ekonomi PDRB/kapita Adhb (Juta Rp)

Mengawali tahun 2016 dengan PDRB senilai 27 trilyun rupiah, nilai kumulatif PDRB atas dasar harga berlaku Provinsi NTB hingga akhir tahun 2016 mencapai 116 trilyun rupiah. Nilai PDRB tertinggi dicapai pada triwulan III-2016 dan hal ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya produksi di semua lapangan usaha pada triwulan III, terutama lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang memang sangat mempengaruhi perekonomian Provinsi NTB secara umum.

Sepanjang tahun 2016, sumber pertumbuhan ekonomi (source of growth) propinsi NTB di setiap triwulannya selalu berasal dari 3 lapangan usaha yaitu Pertambangan dan Penggalian, Perdagangan Besar, Eceran, Reparasi Mobil dan Motor; serta lapangan usha Konstruksi. Meskipun lapangan usaha pertanian merupakan lapangan usaha dominan kedua setelah pertambangan dalam struktur perekonomian NTB, namun pertumbuhan yang dialami lapangan usaha ini tidak sepesat pertumbuhan di kapangan usaha perdagangan dan lapangan usaha konstruksi. Dalam garis besar, pertumbuhan ekonomi yang bertahan positif di setiap triwulan pada tahun 2016 menjadi signal bahwa perekonomian di Provini NTB selama tahun 2016 cukup sehat dan stabil.

III. INFLASI

Naik turunnya inflasi menjadi suatu peristiwa penting dalam fenomena ekonomi. Meskipun secara umum inflasi berarti terdapat kenaikan harga, namun inflasi juga diperlukan sebagai salah satu stimulus agar perekonomian bisa tumbuh dan bergairah. Namun agar dampak dari inflasi tidak mengganggu kehidupan sosial masyarakat secara umum, inflasi perlu dijaga agar jangan sampai terlalu tinggi. Para ekonom menekankan bahwa inflasi

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 15/02/52/Th.I, 16 Februari 2017| 3 merupakan proses, oleh sebab itu diperlukan seuatu mekasnisme untuk menekan inflasi agar dapat memberikan imbas yang positif terhadap perekonomian.

Bertolak belakang dengan inflasi, deflasi merupakan kondisi dimana harga-harga mengalami penurunan. Pelaku ekonomi justru mewaspadai deflasi karena deflasi justru merupakan ciri dari lesunya pasar. Lesunya pasar mengakibatkan rendahnya daya beli masyarakat yang jika berlangsung dalam periode yang lama akan berimbas pada berkurangnya pendapatan perusahaan. Akibatnya perusahaan akan mengurangi pegawai untuk menekan biaya produksi, dan selanjutnya efek sosial yang lebih lanjut akan mengikuti. Inflasi dan deflasi memiliki peranan dalam mempengaruhi perdagangan internasional baik itu impor maupun ekspor. Inflasi yang tinggi akan mengakibatkan harga produk dalam negeri lebih mahal dari harga produk luar negeri, konsumen dengan sendirinya akan memilih untuk menggunakan produk impor yang lebih murah tersebut dan eksporpun akan melesu sebab harganya tidak mampu bersaing dengan produk yang sama dari negara lain. Inflasi yang tinggi berdampak juga pada kehidupan sosial seperti pada kemiskinan dan ketimpangan pendapatan.

Tabel 2. Inflasi dan Nilai Tukar Petani Triwulanan Provinsi NTB 2016

Keterangan Tw I-2016 Tw II-2016 Tw III-2016 Tw IV-2016 Tahunan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Inflasi 1,05 0,33 0,11 1,14 2,65 Bahan Makanan 3,56 0,20 -0,72 1,20 4,25

Makanan Jadi, Minuman, Rokok &

Tembakau 0,55 1,78 0,65 1,83 4,89

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,07 0,13 0,29 1,79 2,29

Sandang 1,74 1,32 2,89 -1,31 4,67

Kesehatan 1,71 0,66 0,93 1,29 4,66

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,48 0,13 1,43 0,28 2,33

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0,45 -1,20 -1,27 0,15 -2,75

NTP 104,92 103,85 105,98 107,05 105,46

Infasi umum triwulanan di Provinsi NTB sepanjang tahun 2016 tampak terkendali dan mampu ditekan hingga di bawah 2 persen setiap triwulannya. Hal ini tentu saja menggembirakan apalagi inflasi tahunan 2016 pun masih berada di bawah 3 persen, artinya perekonomian di Provinsi NTB berjalan dengan baik walaupun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Pada triwulan I komoditas transportasi, komunikasi dan deflasi

(4)

sempat mengalami deflasi dan hal ini masih berlanjut pada triwulan II. Hingga triwulan III selain komoditas transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, komoditas bahan makanan juga sempat mengalami deflasi. Triwulan III merupakan triwulan yang sangat spesifik karena pada triwulan ini hari raya Idul Fitri dan Idul Adha dirayakan dan sebagaimana diketahui bahwa pemerintah menjalankan kebijakan khusus pada triwulan ini untuk menekan harga bahan makanan maupun transportasi agar tidak berdampak pada perekonomian masyarakat secara langsung. Pada triwulan IV kedua komoditas tadi kembali bergairah dan mengalami inflasi terkontrol di bawah 2 persen, namun untuk komoditas sandang justru mengalami deflasi. Banyaknya diskon khusus akhir tahun yang diberikan oleh para produsen sandang disinyalir melandasi deflasi yang terjadi.

Terkendalinya laju inflasi berdampak positif pada pendapatan petani yang dicerminkan oleh Nilai Tukar Petani (NTP). NTP Provinsi NTB triwulan I-2016 hingga triwulan IV-2016 selalu berada di atas 100 yang artinya petani mengalami surplus. Surplus tertinggi justru terjadi pada triwulan IV-2016 padahal panen raya dialami pada triwulan I-2016. Jika inflasi umum mencerminkan inflasi di daerah perkotaan, maka laju pertumbuhan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) yang merupakan salah satu komponen untuk menghitung NTP, menjadi indikator inflasi di aerah perdesaan.

Grafik 1. Laju Pertumbuhan IKRT dan Inflasi Perkotaan Provinsi NTB 2016

Sebagaimana diilustrasikan pada grafik 1, laju pertumbuhan IKRT triwulanan cenderung memiliki pola mengikuti laju inflasi perkotaan, bahkan pada triwulan I-2016 dan triwulan III-2016 hampir berhimpitan, hanya pada triwulan II-2016 laju pertubuhan IKRT lebih tinggi dari inflasi perkotaan. Menarik untuk disimak bahwa inflasi perkotaan tahunan justru lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan IKRT triwulanan, sehingga ada indikasi

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 15/02/52/Th.I, 16 Februari 2017| 5 bahwa harga barang yang dikonsumsi oleh rumah tangga pertanian di perdesaan justru lebih mahal dibandingkan dengan harga perkotaan. Hal ini dapat dijadikan early signal bagi pemerintah daerah agar lebih dapat menekan harga di perdesaan untuk dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan.

IV. PERDAGANGAN

Tabel 3. Ekspor dan Impor Provinsi NTB 2016

Keterangan Tw I-2016 Tw II-2016 Tw III-2016 Tw IV-2016 Tahunan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Ekspor (000 US$) 374 007 397 118 455 733 358 763 1 585 621 Impor (000 US$) 46 807 33 161 72 968 14 797 167 734

Ekspor cenderung mengalami peningkatan dari triwulan I hingga triwulan III, walau berkurang pada triwulan IV namun nilai ekspor dai Provinsi NTB masih signifikan dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian. Impor justru terlihat berfluktuasi, impor tertinggi terjadi pada triwulan III dan terendah terjadi pada triwulan IV-2016. Jika diakumulasikan, dalam tahun 2016 nilai ekspor masih lebih tinggi dari impor, walaupun ekspor didominasi oleh ekspor dari PT AMNT. Patut diapresiasi bahwa dalam periode tahun 2016, setiap triwulannya net ekspor Provinsi NTB selalu bernilai positif. Ini berarti bahwa surplus terjadi pada perdagangan di provinsi NTB dan tentunya akan menyumbang pada devisa yang diterima negara.

(6)

Membandingkan net ekspor Provinsi NTB dengan Nasional, tampak bahwa net ekspor Indonesia cenderung semakin meningkat di setiap teriwulannya sedangkan net ekspor di Provinsi NTB mencapai titik tertinggi pada triwulan III, dan sedikit berkurang di triwulan IV. Ekspor dari Provinsi NTB tercatat lebih banyak ditujukan ke negara-negara di Asia seperti Jepang, Filipina dan Korea Selatan, namun tak jarang juga ekspor ditujukan ke Amerika dan beberapa negara di Eropa khususnya untuk barang kerajinan. Nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah memiliki andil dalam menggerakkan ekspor dan impor. Meningkatnya nilai tukar mata uang asing memang menguntungkan ekspor, namun akan menajadi berat untuk impor. Sepanjang tahun 2016, di akhir setiap triwulannya pergerakan nilai tukar mata uang walaupun fluktuatif namun masih bergerak pada level yang aman. Berikut disajikan nilai tukar rupiah terhadap beberapa mata uang asing di akhir setiap triwulan.

Tabel 4. Nilai Konversi Rupiah Terhadap Mata Uang Beberapa Negara

No Mata Uang 31 Maret'16 30 Juni'16 30 Sep'16 31 Des'16

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 AUD - Australian Dollar 10108,29 9766 9861,4 9 675,15

2 GBP - British Pound 18960,31 17591,12 16761,17 16 418,47

3 CNY - Chinese Yuan Renminbi 2044,51 1977,62 1936,72 1 927,20

4 EUR - Euro 14953,72 14576,21 14503,07 14 089,59

5 USD - US Dollar 13210 13114 12933 13 369,00

6 JPY - Japanese Yen 117,57 127,62 128,07 114,81

7 MYR - Malaysian Ringgit 3369,9 3259,76 3119,39 2 980,16

8 SGD - Singapore Dollar 9777,94 9720,55 9471,26 9 251,90

Sumber: http://kursdollar.net/history-kurs/2016/Desember/31/

BI rate dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam perekonomian termasuk diantaranya pertumbuhan ekonomi dan inflasi, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI rate apabila inflasi diperkirakan akan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya BI rate akan diturunkan apabila inflasi diperkirakan akan berada di bawah target yang telah ditetapkan. Kesimpulannya BI rate digunakan sebagai instrumen pemerintah untuk dapat mengontrol perekonomian negara dan menjaga stabilitasnya. Bank Indonesia melakukan penguatan kerangka operasi moneter dengan memperkenalkan BI 7 days Repo

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 15/02/52/Th.I, 16 Februari 2017| 7

Rate yang efektif mulai berlaku sejak 19 Agustus 2016. Pada masa transisi, BI Rate masih

tetap digunakan bersamaan dengan BI 7 days Repo Rate .

BI Rate ditetapkan lebih tinggi dari BI 7 days Repo Rate, salah satunya disebabkan

karena BI rate lebih digunakan untuk jangka panjang sedangkan 7 days Repo Rate hanya berlaku untuk 7 hari saja. Dengan kebijakan baru ini BI berharap agar penyaluran kredit dari bank lebih lancar kepada masyarakat dan sekaligus menekan kredit macet.

Grafik 3. BI Rate dan BI 7 Days Repo Rate Tahun 2016

Pemerintah tampak menetapkan BI rate yang cukup tinggi di awal tahun 2016 sebagai antisipasi dari inflasi yang cukup tinggi di akhir tahu 2015. Namun seiring dengan semakin membaiknya perekonomian, BI rate diturunkan hingga ketatapan terakhir yang dikeluarkan pada 21 Juli 2016 yaitu sebesar 6,50 persen. Ditetapkan lebih rendah dari BI-rate, suku bunga 7 hari diluncurkan di level 5,25% pada Bulan April 2016 dan seiring dengan semakin mantabnya perekonomian, suku bunga 7 days repo juga semakin rendah dan ditutup pada level 4,75% pada 15 Desember 2016.

V. ARUS KUNJUNGAN DI PROVINSI NTB

Memiliki potensi alam yang indah, Provinsi NTB berusaha menggalakkan pariwisata tak hanya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, namun juga untuk dapat membantu meningkatkan lapangan pekerjaan sekaligus memberikan stimulan bagi industri kreatif berbasis rumah tangga. Jumlah kunjungan dapat dipantau melalui jumlah penumpang yang

(8)

datang ke Provinsi NTB baik itu melalui jalur darat, laut maupun udara. Sebagai provinsi yang diapit oleh laut, untuk dapat memasuki NTB melalui jalur darat, pelancong tetap harus menggunakan jalur laut sehingga jumlah kunjungan ke Provinsi NTB dicatat melalui jalur laut dan jalur udara.

Tabel 4. Arus Penumpang Angkutan Darat dan Laut Provinsi NTB 2016

(orang) Keterangan Tw I-2016 Tw II-2016 Tw III-2016 Tw IV-2016 Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) Angkutan Laut Datang 17 230 12 391 26 916 15 535 72 072 Berangkat 14 241 10 128 28 908 17 138 70 415 Angkutan Udara Datang 385 254 474 884 505 531 502 253 1 867 922 Berangkat 381 540 420 791 506 057 458 605 1 766 993

Melalui angkutan laut, jumlah penumpang yang datang maupun berangkat tertinggi terjadi pada triwulan III-2016. Dengan jumlah total penumpang yang datang sebanyak 72.072 orang dan jumlah penumpang yang berangkat sebanyak 70.415 orang, penumpang yang datang maupun berangkat mencapai titik terendah pada triwulan II-2016.

Melalui jalur udara selama tahun 2016, tercatat sebanyak 1,8 juta orang datang ke NTB dan sebanyak 1,7 juta orang berangkat dari NTB di tahun 2016. Berbeda dengan jalur laut jumlah penumpang yang datang maupun berangkat lewat jalur udara mencapai titik terendah pada triwulan I-2016. Namun peristiwa libur Idul Fitri dan Idul Adha tampaknya memicu puncak kunjungan dari dan ke Provinsi NTB di triwulan III sehingga baik melaui jalur laut maupun udara keduanya mencapai arus kunjungan terbanyak di triwulan ini.

Travelers cenderung memilih jalur udara untuk mengunjungi NTB, hal ini dapat menjadi

stimulan baik bagi maskapai penerbangan bahwasanya pangsa pasar Provinsi NTB cukup potensial.

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi NTB No. 15/02/52/Th.I, 16 Februari 2017| 9

DATA

mencerdaskan bangsa

BADAN PUSAT STATISTIK

Gambar

Tabel 1. PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I – Triwulan IV Tahun 2016
Tabel 2. Inflasi dan Nilai Tukar Petani Triwulanan Provinsi NTB 2016
Grafik 1. Laju Pertumbuhan IKRT dan Inflasi Perkotaan Provinsi NTB 2016
Tabel 3. Ekspor dan Impor Provinsi NTB 2016
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan melakukan perhitungan kwantitatif, dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif bersumber dari data sekunder berupa

Jika dikaitkan dengan jeda waktu pemberian perlakuan (uji glukosa dan amilum), maka seharusnya semakin lama jeda waktu sebelum kedua pengujian dilakukan, maka glukosa yang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pemberian tugas berbantuan media

Berdasarkan hasil nilai rata-rata frekuensi kemunculan gejala ketika masa pramenstruasi diperoleh hasil bahwa gejala-gejala psikologis kemunculannya lebih sering dirasakan

Sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk sebenarnya hanya merupakan alat bantu untuk mendiagnosis penyakit apa yang

Kemudian, persepsi pemilih perempuan yang memiliki persepsi tidak baik atau menyatakan tidak percaya bahwa visi, misi dan program kerja Ida Astuti (Tan Mei Hwa) sebagai Calon

1) Proses APO08 - (Mengelola Hubungan) berada pada level 3, sedangkan target yang ingin dicapai yaitu level 5 yang artinya implementasi layanan m-banking untuk

Dengan pengujian ini dapat diketahui apakah variabel independen (X) secara tunggal berpengaruh terhadap variabel independen (Y), yaitu dengan membandingkan antara