BERITA
RESMI
STATISTIK
Pertumbuhan Ekonomi DIY Triwulan III-2017 No. 63/11/Th.XIX, 6 November 2017
Pertumbuhan Ekonomi DIY
Triwulan III-2017
• Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2017 mencapai Rp 30,95 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 23,74 triliun. • Perekonomian DIY Triwulan 2017 terhadap triwulan
III-2016 tumbuh 5,41 persen (y-on-y) lebih tinggi dibanding pertumbuhan periode yang sama 2016 sebesar 4,95 persen. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 7,59 persen. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi adalah komponen Ekspor Antardaerah Neto yang tumbuh 34,28 persen.
• Perekonomian DIY triwulan III-2017 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 5,55 persen (q-to-q), jauh lebih tinggi dibanding triwulan II-2017 yang sebesar 0,13 persen namun lebih tinggi dibanding triwulan yang sama tahun 2016 yang tumbuh 5,30 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan lebih disebabkan meningkatnya realisasi pencairan anggaran Jasa Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib. Pertumbuhan juga didorong meningkatnya kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, dan kategori Konstruksi. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan didorong oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga.
• Tiga urutan terbesar lapangan usaha pemberi kontribusi struktur ekonomi DIY pada triwulan III-2017 adalah Industri Pengolahan, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Ketiga lapangan
EKONOMI DIY
TRIWULAN
III-2017 TUMBUH
5,41 PERSEN
A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2017 Terhadap Triwulan III-2016 (
y-on-y
)
Perekonomian DIY triwulan III-2017 dibanding triwulan III-2016 (y-on-y) tumbuh 5,41 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh hampir semua lapangan usaha, kecuali pertanian. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial, yaitu sebesar 7,59 persen. Laju pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah kategori transportasi dan pergudangan yaitu sebesar 7,51 persen, diikuti kategori konstruksi sebesar 7,39 persen.
Struktur ekonomi DIY pada triwulan III-2017 dengan melihat besarnya sumbangan distribusi kategorinya, urutan lima terbesar sebagai berikut: industri pengolahan; pertanian, kehutanan, dan perikanan; penyediaan akomodasi dan makan minum; konstruksi; dan administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib. Kelima kategori tersebut menyumbang 52,05 persen terhadap total PDRB DIY.
Selain mempunyai kontribusi yang cukup besar beberapa lapangan usaha juga mampu tumbuh cukup tinggi, sehingga memberikan andil pertumbuhan yang signifikan pada triwulan III-2017 (y-on-y). Andil pertumbuhan terbesar adalah Industri Pengolahan, yaitu sebesar 0,70 persen. Urutan andil pertumbuhan terbesar berikutnya adalah konstruksi, yaitu 0,69 persen, diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 0,62 persen. Kategori lain yang memberikan andil di atas 0,5 persen adalah informasi dan komunikasi, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, dan jasa pendidikan.
2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2017 Terhadap Triwulan II-2017 (
q-to-q
)
Perekonomian DIY pada triwulan III-2017 terhadap triwulan II-2017 (q-to-q) tumbuh sebesar 5,55 persen. Pertumbuhan triwulan 2017 lebih baik dibanding kondisi triwulan I2016 yang hanya tumbuh 5,30 persen, dan jauh lebih baik dibanding pertumbuhan triwulan II-2017 yang hanya sebesar 0,13 persen. Perekonomian triwulan III-II-2017 terutama digerakkan oleh aktivitas kategori jasa pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang tumbuh 15,37
Gambar 1.
Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-2017 (y-on-y)
7,59 7,51 7,39 7,39 7,11 7,05 6,55 6,36 6,16 5,87 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 Q H F O E D I M,N P L Persen Gambar 2.
Sumber Pertumbuhan PDRB menurut Lapangan Usaha Triwulan III-2017 (y-on-y)
4,95 4,71 5,12 5,16 5,41 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
III-2016 IV-2016 I-2017 II-2017 III-2017
Persen
persen terhadap triwulan sebelumnya. Hal ini sudah menjadi siklus tahunan karena di triwulan ketiga realisasi pencairan anggaran program pemerintah mencapai puncaknya.
Kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan juga tumbuh sebesar 14,61 persen, terutama digerakkan oleh musim panen komoditas-komoditas tanaman pangan, perkebunan semusim dan tahunan, jasa pertanian, dan kehutanan. Demikian pula kategori konstruksi juga menunjukkan peningkatan aktivitas tinggi dengan tumbuh sebesar 9,37 persen yang disebabkan penyelesaian pembangunan infrastruktur dan fasilitas ekonomi baik dari anggaran pemerintah pusat, daerah, maupun swasta.
Gambar 3.
Beberapa Lapangan Usaha dengan Pertumbuhan Tertinggi dalam PDRB Triwulan III-2017 (q-to-q) -40,00 -20,00 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00
Real Estate Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jasa Pendidikan PDRB
B. PDRB MENURUT PENGELUARAN
1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2017 Terhadap Triwulan III-2016 (
y-on-y
)
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan 2017 terhadap triwulan III-2016 (y-on-y) digerakkan oleh semua komponen pengeluaran. Fenomena ekonomi yang terjadi menunjukkan bahwa pada triwulan ini aktivitas pengeluaran untuk ekspor dan impor luar negeri dan juga ekspor neto antardaerah cukup tinggi dan tumbuh pada kisaran 18,9 hingga 34,3 persen. Pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nonprofit rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, dan pembentukan modal tetap bruto tumbuh di kisaran 5,2 hingga 2,4 persen. Secara umum di komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga semua tumbuh positif, dan yang paling menonjol pertumbuhannya adalah pengeluaran untuk konsumsi makanan dan minuman, penginapan dan hotel, dan pembelian barang-barang kebutuhan pribadi dan jasa perorangan. Pengeluaran konsumsi pemerintah juga tumbuh dalam kondisi yang kunduktif, yaitu 5,90 persen. Pertumbuhan komponen pembentukan modal tetap bruto pada kondisi relatif normal dan proporsional, baik untuk jenis pengeluaran bangunan maupun non bangunan.
Struktur PDRB DIY menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan III-2017 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dibanding triwulan II-2017 dan juga triwulan III-2016. Aktivitas ekonomi dari sisi pengeluaran masih didominasi oleh peran komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, yaitu meliputi dua pertiga dari PDRB DIY atau sebesar 67,69 persen.
Komponen pembentukan modal tetap bruto juga memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB DIY, yaitu 30,27 persen. Sumbangan terbesar berikutnya adalah pengeluaran konsumsi pemerintah yaitu sebesar 16,18 persen. Pengeluaran untuk ekspor luar negeri barang dan jasa memberikan kontribusi terhadap total PDRB triwulan III-2017 sebesar 5,96 persen. Sementara impor luar negeri barang dan jasa, sebagai komponen pengurang dalam komposisi PDRB pengeluaran memberikan sumbangan 6,25 persen. Sementara itu ekspro neto antardaerah dalam kondisinya minus di triwulan ini.
Lebih jauh, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2017 yang sebesar 5,41 persen, bila dilihat dari andil pertumbuhan komponennya, maka pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan komponen dengan andil pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 3,41 persen. Andil terbesar berikutnya adalah komponen PMTB yaitu sebesar 1,37 persen, kemudian diikuti komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 0,81 persen dan pengeluaran konsumsi lembaga swasta nonprofit sebesar 0,33 persen.
2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2017 Terhadap Triwulan II-2017 (
q-to-q
)
Pertumbuhan PDRB triwulan III-2017 (q-to-q) dari sisi pengeluaran, digerakkan oleh komponen-komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nonprofit, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, pengeluaran ekspor luar negeri, dan juga pengeluaran impor luar negeri. Pertumbuhan tertinggi triwulan III-2017 ini dibanding triwulan II-2017 adalah pengeluaran impor luar negeri yang mencapai 37,22 persen. Pembentukan modal tetap bruto selama triwulan III-2017 juga tumbuh cukup tinggi yaitu sebesar 9,73 persen, sedikit lebih baik dibanding pertumbuhan triwulan III-2016. Sementara pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh 6,26 persen, lebih tinggi dibanding kondisi triwulan yang sama tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi karena dipengaruhi pengeluaran gaji ke-13 yang diterimakan di triwulan II-2016.
Gambar 4.
Pertumbuhan Komponen-Komponen PDRB Triwulan III-2017 (y-on-y)
5,69 12,41 5,90 5,19 22,74 18,86 34,28 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00
PKRT PKLNPRT PKP PMTB Ekspor LN Impor LN Net Ekspor Antardaerah
Persen
Gambar 5.
Andil Pertumbuhan Komponen-Komponen PDRB Triwulan III-2017 (y-on-y)
4,95 4,71 5,12 5,16 5,41 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00
Trw III-2016 Trw IV-2016 Trw I-2017 Trw II-2017 Trw III-2017
Persen
Lainnya PMTB
PKP LNPRT
Gambar 6.
Pertumbuhan Beberapa Komponen PDRB Triwulan III-2017 (q-to-q)
3,79 0,36 6,26 9,73 3,09 37,22 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 PKRT PKLNPRT PKP PMTB Ekspor LN Impor LN Persen Gambar 7.
Pertumbuhan Beberapa Komponen PDRB Triwulan III-2017 (q-to-q)
C. PERBANDINGAN TERHADAP PDRB 34 PROVINSI
Pada triwulan III-2017 kontribusi PDRB DIY baik terhadap pulau Jawa maupun terhadap jumlah 34 provinsi posisinya relatif tidak bergeser meskipun persentasenya sedikit naik. Kontribusi terhadap Pulau Jawa sebesar 1,49 persen, naik 0,04 poin dibanding triwulan sebelumnya. Selanjutnya bila dilihat kontribusinya terhadap total 34 provinsi juga naik 0,02 poin, dari 0,85 persen menjadi 0,87 persen. Pertumbuhan agregasi PDRB 34 provinsi di Indonesia sebesar 5,23 persen (y-on-y) lebih tinggi dibanding periode triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan PDRB Pulau Jawa triwulan III-2017 (y-on-y) sebesar 5,51 persen, dan mampu memberikan andil sebesar 3,22 persen terhadap pertumbuhan total PDRB 34 provinsi (Tabel 7). Artinya, hampir 60 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia disokong oleh pertumbuhan Pulau Jawa. Posisi pertumbuhan DIY triwulan III-2017 ini di antara 6 provinsi di Pulau Jawa berada pada urutan ketiga setelah DKI Jakarta dan Banten Suatu pencapaian pertumbuhan yang mengesankan dan memberikan harapan yang besar bagi perkembangan yang akan datang.
5,30 -0,45 0,20 0,13 5,55 -15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00
Trw III-2016 Trw IV-2016 Trw I-2017 Trw II-2017 Trw III-2017
Persen
Gambar 8.
Peranan DIY dalam Pembentukan PDRB Pulau Jawa Triwulan III-2017 (persen)
DKI Jakarta; 29,75 Jawa Barat; 22,09 Jawa Tengah; 14,72 DI Yogyakarta; 1,49 Jawa Timur; 25,05 Banten; 6,90 Tabel 1.
PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (juta rupiah)
Lapangan Usaha Triw III- Harga Berlaku Harga Konstan 2010
2016 Triw II-2017 Triw III-2017 Triw I-2017 Triw II-2017 Triw III-2017
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Pertanian, Kehutanan dan Peri-kanan 3.264.681 2.886.980 3.324.106 2.195.469 1.902.094 2.179.933
B. Pertambangan dan Penggalian 153.773 148.392 157.621 122.424 117.928 125.162
C. Industri Pengolahan 3.691.094 3.874.846 3.935.277 2.825.903 2.960.272 2.984.426
D. Pengadaan Listrik dan Gas 35.542 44.036 44.581 35.622 38.027 38.134
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sam-pah, Limbah dan Daur Ulang 28.731 30.595 31.572 21.925 22.804 23.483
F. Konstruksi 2.633.179 2.631.472 2.897.585 2.106.995 2.068.800 2.262.749
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2.393.077 2.556.642 2.617.595 1.895.349 1.943.645 1.995.848
H. Transportasi dan Pergudangan 1.591.614 1.674.346 1.774.364 1.197.694 1.224.790 1.287.594
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.893.249 2.987.760 3.184.425 2.131.146 2.138.713 2.270.687
J. Informasi dan Komunikasi 2.291.071 2.399.482 2.489.479 2.457.772 2.498.623 2.585.620
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 1.075.519 1.161.235 1.151.367 794.750 829.763 815.971
L. Real Estat 1.966.419 2.057.857 2.119.146 1.605.211 1.655.195 1.699.372
M,N. Jasa Perusahaan 278.032 299.105 303.503 255.567 268.448 271.830
O. Administrasi Pemerintahan, Per-tahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2.387.633 2.375.120 2.767.622 1.726.095 1.606.614 1.853.610
P. Jasa Pendidikan 2.312.682 2.418.752 2.609.573 1.955.601 1.981.743 2.076.129
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 687.092 736.275 754.101 573.241 606.077 616.748
R,S,T,U. Jasa Lainnya 725.767 757.041 788.090 617.884 626.472 650.488
Tabel 2.
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen)
Lapangan Usaha Triw III-2016Terhadap Triw III-2015 Triw II-2017 Terhadap Triw I-2017 Triw III-2017 Terhadap Triw III-2016 Triw III-2017 Terhadap Triw II-2017 Sumber Pertumbuhan Triw III-2017 (y-on-y) (1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 3,82 -21,15 -0,71 14,61 -0,07
B. Pertambangan dan Penggalian 1,27 6,56 2,24 6,13 0,01
C. Industri Pengolahan 4,76 1,85 5,61 0,82 0,70
D. Pengadaan Listrik dan Gas 15,82 3,47 7,05 0,28 0,01
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 2,36 1,97 7,11 2,98 0,01
F. Konstruksi 5,38 5,10 7,39 9,37 0,69
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5,77 4,42 5,30 2,69 0,45
H. Transportasi dan Pergudangan 4,82 5,76 7,51 5,13 0,40
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,71 1,20 6,55 6,17 0,62
J. Informasi dan Komunikasi 7,61 2,74 5,20 3,48 0,57
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 1,50 1,55 2,67 -1,66 0,09
L. Real Estat 5,00 1,02 5,87 2,67 0,42
M,N. Jasa Perusahaan 3,36 1,81 6,36 1,26 0,07
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,74 4,16 7,39 15,37 0,57
P. Jasa Pendidikan 4,77 0,85 6,16 4,76 0,54
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,78 1,65 7,59 1,76 0,19
R,S,T,U. Jasa Lainnya 3,48 1,78 5,28 3,83 0,14
Tabel 4.
PDRB Menurut Pengeluaran
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)
Lapangan Usaha 2016 2017
Triw II Triw III Triw II Triw III
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 18.301.816 19.133.054 20.161.579 20.949.296
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 791.841 810.263 941.149 955.799
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4.524.533 4.416.221 4.450.696 5.006.647
4. Pemebentukan Modal Tetap Bruto 7.676.396 8.436.223 8.444.415 9.369.820
5. Perubahan Inventori 633.329 -48.679 654.566 -38.299
6. Ekspor Barang dan Jasa 1.721.669 1.420.740 1.780.260 1.843.723
7. Dikurnagi Impor Barang dan Jasa 1.172.644 1.702.539 1.299.776 1.933.784
8. Net Ekspor Antardaerah -5.768.605 -4.056.130 -6.092.953 -5.203.194
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 26.708.334 28.409.154 29.039.937 30.950.007
Tabel 3.
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Triwulan II dan III Tahun 2016-2017 (persen)
Lapangan Usaha 2016 2017
Triw I Triw II Triw I Triw II
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 10,06 11,49 13,59 13,92
B. Pertambangan dan Penggalian 0,56 0,54 7,94 7,36
C. Industri Pengolahan 13,41 12,99 20,48 20,26
D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,13 0,13 1,21 1,17
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,11 0,10 0,07 0,07
F. Konstruksi 8,99 9,27 10,22 10,11
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8,65 8,42 13,22 13,03
H. Transportasi dan Pergudangan 5,72 5,60 5,20 5,27
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10,35 10,18 2,90 2,83
J. Informasi dan Komunikasi 8,14 8,06 3,79 3,83
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 4,02 3,79 4,29 4,21
L. Real Estat 7,20 6,92 2,84 2,80
M,N. Jasa Perusahaan 1,01 0,98 1,76 1,74
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 8,33 8,40 3,54 3,63
P. Jasa Pendidikan 8,28 8,14 3,13 3,23
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,53 2,42 1,07 1,06
R,S,T,U. Jasa Lainnya 2,51 2,55 1,77 1,75
Tabel 5.
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
Lapangan Usaha Triw III-2016Terhadap Triw III-2015 Triw II-2017 Terhadap Triw I-2017 Triw III-2017 Terhadap Triw III-2016 Triw III-2017 Terhadap Triw II-2017 Sumber Pertumbuhan Triw III-2017 (y-on-y) (1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 4,26 3,66 5,69 3,79 3,41
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT -2,89 3,82 12,41 0,36 0,33
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -1,75 8,14 5,90 6,26 0,81
4. Pemebentukan Modal Tetap Bruto 6,34 4,91 5,19 9,73 1,37
5. Perubahan Inventori -59,36 5,46 -21,52 -105,87 0,04
6. Ekspor Barang dan Jasa -15,68 -1,09 22,74 3,09 0,98
7. Dikurnagi Impor Barang dan Jasa 17,49 3,50 18,86 37,22 1,01
8. Net Ekspor Antardaerah -61,72 264,69 34,28 -66,35 -0,50
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 4,95 0,13 5,41 5,55 5,41
Tabel 6.
Struktur PDRB Menurut Pengeluaran
Atas Dasar Harga Berlaku Triwulan II dan III Tahun 2016-2017 (persen)
Lapangan Usaha 2016 2017
Triw II Triw III Triw II Triw III
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 68,52 67,35 69,43 67,69
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 2,96 2,85 3,24 3,09
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 16,94 15,55 15,33 16,18
4. Pemebentukan Modal Tetap Bruto 28,74 29,70 29,08 30,27
5. Perubahan Inventori 2,37 -0,17 2,25 -0,12
6. Ekspor Barang dan Jasa 6,45 5,00 6,13 5,96
7. Dikurnagi Impor Barang dan Jasa 4,39 5,99 4,48 6,25
8. Net Ekspor Antardaerah -21,60 -14,28 -20,98 -16,81
Tabel 7.
Ringkasan PDRB Provinsi Triwulanan ( Juta Rp )
Thd Pulau Thd 34 Prov Sumatera 765.242.829,36 544.536.485,73 3,15 4,43 4,21 0,95 100,00 21,54 01. Aceh 37.370.536,84 30.980.619,13 4,00 4,78 4,10 0,06 4,88 1,05 02. Sumatra Utara 174.478.161,62 124.082.227,58 3,10 5,21 4,95 0,25 22,80 4,91 03. Sumatra Barat 54.655.863,41 39.578.002,89 2,13 5,38 5,23 0,08 7,14 1,54 04. Riau 177.445.072,93 119.498.445,20 3,64 2,85 2,70 0,14 23,19 5,00 05. Jambi 48.078.658,92 34.316.204,77 1,69 4,76 4,45 0,06 6,28 1,35 06. Sumatra Selatan 100.025.819,60 72.941.186,36 4,08 5,56 5,32 0,16 13,07 2,82 07. Bengkulu 15.311.922,12 10.570.632,88 1,50 4,83 5,06 0,02 2,00 0,43 08. Lampung 82.283.095,46 57.957.713,35 3,52 5,21 5,13 0,12 10,75 2,32
09. Kep. Bangka Belitung 17.553.203,79 12.511.673,78 -0,11 3,69 5,11 0,02 2,29 0,49
10. Kepulauan Riau 58.040.494,67 42.099.779,77 2,83 2,41 1,82 0,04 7,58 1,63 0,00 Jawa 2.078.314.634,69 1.496.005.034,06 2,73 5,51 5,54 3,22 100,00 58,51 11. DKI Jakarta 618.236.749,06 415.001.796,26 2,55 6,29 6,24 1,01 29,75 17,40 12. Jawa Barat 459.129.386,82 342.780.341,74 1,80 5,19 5,27 0,70 22,09 12,93 13. Jawa Tengah 306.004.638,30 229.261.948,82 2,63 5,13 5,20 0,46 14,72 8,61 14. DI Yogyakarta 30.950.007,08 23.737.783,58 5,55 5,41 5,23 0,05 1,49 0,87 15. Jawa Timur 520.641.321,82 381.226.467,61 3,74 5,16 5,21 0,77 25,05 14,66 16. Banten 143.352.531,60 103.996.696,05 2,48 5,62 5,66 0,23 6,90 4,04 0,00
Bali dan Nusa Tenggara 114.540.448,05 79.687.541,47 6,90 5,24 3,69 0,16 100,00 3,22
17. Bali 55.920.015,11 37.190.845,82 3,34 6,22 6,00 0,09 48,82 1,57
18. Nusa Tenggara Barat 34.893.840,82 26.242.353,31 13,60 4,09 -0,43 0,04 30,46 0,98 19. Nusa Tenggara Timur 23.726.592,12 16.254.342,35 5,18 4,91 5,01 0,03 20,72 0,67
0,00 Kalimantan 287.650.549,27 213.146.323,17 2,23 4,67 4,68 0,39 100,00 8,10 20. Kalimantan Barat 45.629.218,09 31.694.158,13 6,36 5,13 4,91 0,06 15,86 1,28 21. Kalimantan Tengah 32.012.077,37 22.537.161,54 3,14 6,13 7,23 0,05 11,13 0,90 22. Kalimantan Selatan 41.965.904,87 32.057.541,87 5,08 6,44 5,60 0,08 14,59 1,18 23. Kalimantan Timur 148.395.035,31 113.141.941,12 0,23 3,54 3,68 0,16 51,59 4,18 24 Kalimantan Utara 19.648.313,64 13.715.520,51 1,94 6,62 6,44 0,04 6,83 0,56 0,00 Sulawesi 218.912.707,15 155.879.240,15 4,14 6,69 6,67 0,40 100,00 6,16 25 Sulawesi Utara 28.254.045,38 20.333.682,35 5,36 6,49 6,24 0,05 12,91 0,80 26 Sulawesi Tengah 34.034.710,96 24.660.385,58 0,34 8,68 6,42 0,08 15,55 0,96 27 Sulawesi Selatan 109.862.142,52 75.706.449,62 5,28 6,25 6,78 0,18 50,18 3,09 28 Sulawesi Tenggara 27.677.056,12 21.224.194,76 2,65 6,54 7,15 0,05 12,64 0,78 29 Gorontalo 8.969.400,75 6.459.906,41 5,95 5,29 6,40 0,01 4,10 0,25 30 Sulawesi Barat 10.115.351,43 7.494.621,43 5,28 6,94 6,43 0,02 4,62 0,28 0,00
Maluku dan Papua 87.828.115,70 67.332.852,06 13,30 3,98 4,15 0,11 100,00 2,47
31 Maluku 10.006.013,21 6.975.125,04 1,68 5,26 5,74 0,01 11,39 0,28 32 Maluku Utara 8.256.920,88 5.904.586,41 3,32 7,78 7,46 0,02 9,40 0,23 33 Papua Barat 18.178.078,87 14.380.366,53 8,11 3,48 3,05 0,02 20,70 0,51 34 Papua 51.387.102,73 40.072.774,09 19,44 3,40 3,75 0,05 58,51 1,45 3.552.489.284,22 2.556.587.476,65 3,24 5,23 5,15 5,23 3.365.395.800,00 3.502.311.100,00 3,18 5,06 5,03 Nasional PROPINSI Triwulan III ADHK 34 PROPINSI Q Y C SoG Kontribusi ADHB
Diterbitkan oleh:
Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan Bantul-Yogyakarta 55183
Johanes De Britto Priyono, M.Sc. Kepala BPS Provinsi
Telepon: (0274) 4342234 (Hunting) E-mail: [email protected]
Website : www.yogyakarta.bps.go.id
Mainil Asni, SE., M.E.
Kepala Bidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik
Telepon: (0274) 4342234, Pesawat 550 E-mail: [email protected]