• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPBULIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPBULIK INDONESIA"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPBULIK INDONESIA

RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI

DENGAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT R.I., MENTERI PERHUBUNGAN R.I., DAN MENTERI DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI R.I. Tahun Sidang : 2019-2020

Masa Persidangan : III Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Kerja Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Senin, 11 Mei 2020

Waktu : Pukul 12.00 WIB s.d. selesai

Tempat : Rumah masing-masing (rapat secara virtual) Ketua Rapat : LASARUS. S.Sos.,MSi/Ketua Komisi V DPR RI /

F-PDIP

Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H.

Acara : Membahas mengenai Realokasi, Refocusing dan Penyesuaian Anggaran Kementerian T.A. 2020 terkait Covid-19 (Menindaklanjuti Kesimpulan Rapat tanggal 21 April 2020)

Hadir Mitra : 1. Menteri PUPR

2. Menteri Perhubungan;

3. Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi. JALANNYA RAPAT:

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua. Om swastiastu.

Namo buddhaya. Salam kebajikan.

(2)

2 Yang saya hormati segenap Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi V DPR RI. Yang terhormat saudara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beserta seluruh jajarannya.

Saudara Menteri Perhubungan beserta seluruh jajarannya.

Saudara Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan seluruh jajarannya.

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat dan wal'afiat secara virtual zoom cloud meeting dari tempat masing-masing.

Menurut laporan dari Sekretariat Komisi telah hadir 37 Anggota dari 52 Anggota, maka sesuai dengan ketentuan rapat kita sudah kuorum. Sebelumnya saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya.

Bapak Ibu sekalian, rapat siang hari ini saya buka dan saya nyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 12.00 WIB)

Kami ucapkan terima kasih kepada kita semua yang sudah hadir. Sesuai dengan hasil Keputusan Rapat Konsultasi Pengganti Bamus, saya ingatkan kembali bahwa kita punya waktu dua jam, namun fleksibel bisa kita perpanjang, tapi saya berharap rapat hari ini tidak terlalu panjang, karena ini merupakan kelanjutan dari rapat kita yang lalu yang terkait dengan realokasi anggaran dan refocusing program-program.

Pada rapat yang lalu yaitu rapat tanggal 21 April 2020, kita ada kesimpulan rapat, saya bacakan kembali. Kesimpulan rapat kita 21 April yang lalu yang telah telah disepakati bersama.

Poin pertama adalah Komisi V DPR RI meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk mengevaluasi dan mempertajam kembali rincian refocusing kegiatan dan realokasi anggaran para eselon I sebagaimana amanat Perpres Nomor 54 Tahun 2020 dan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-302/MK.02/2020 mengenai Langkah-langkah Penyesuaian Belanja Kementerian Lembaga Tahun Anggaran 2020 serta Masukan dan Saran dari Komisi V DPR RI untuk disampaikan dan dibahas bersama dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI di waktu yang akan datang.

Yang kedua, Komisi V DPR RI meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi agar dalam refocusing kegiatan dan realokasi anggaran kementerian untuk memprioritaskan

(3)

3 program padat karya tunai dan bantuan sosial dalam rangka mempertahankan atau meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang terimbas covid 19.

Yang ketiga, Komisi V DPR RI sepakat dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk melanjutkan pembahasan bersama pada rapat berikutnya berdasarkan penyampaian perkembangan penganggaran dari pihak kementerian.

Oleh karena itu, pada Rapat Virtual ini Komisi V DPR RI ingin mendapatkan penjelasan dari saudara Menteri Perhubungan, Menteri PUPR dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terkait dengan apa yang kita sepakati di kesimpulan rapat yang lalu.

Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi V yang saya hormati. Saudara-saudara Menteri yang kami hormati.

Demikian pengantar dari kami, selanjutnya kami berikan kesempatan yang pertama kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Nanti selanjutnya Menteri Perhubungan dan berikutnya Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk menyampaikan paparannya terkait dengan materi rapat kita hari ini.

Saya persilakan yang terhormat saudara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, waktu dan tempat kami persilakan.

MENTERI PUPR RI (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Terima kasih Bapak Ketua.

Pimpinan, Ibu Bapak Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Izinkan saya langsung menyampaikan mendetilkan laporan yang telah kami sampaikan pada Rapat Kerja sebelumnya sesuai hasil kesimpulan yang tadi sudah dibacakan oleh Bapak Ketua.

Bapak Ketua, Pimpinan dan Ibu Bapak Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat.

Pertama, seperti yang lalu kami sampaikan bahwa kronologinya saya kira coba Pak Hendra yang nomor berapa itu, nomor halaman 6, ini seperti yang kami sampaikan kemarin hanya bedanya pada ujung kanan bawah itu sudah berbentuk Keputusan Menteri Keuangan. Raker yang lalu itu berupa Surat Edaran, pada kali ini kami laporkan bahwa itu memang sudah diputuskan di dalam Surat Keputusan Ibu Menteri Keuangan Nomor 189.1KMK Tahun 2020, bahwa realokasi anggaran Kementerian PUPR besar 44,58Triliun.

(4)

4 Berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocusing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Covid 19, Kementerian PUPR melaksanakan program dan realokasi anggaran program yang bersumber dari:

Satu, penghematan alokasi perjalanan dinas dan paket-paket pertemuan seminar sebesar 50% dari sisa anggaran yang belum terserap pada tahun 2020 sampai bulan April ini.

Kemudian yang kedua, optimalisasi kegiatan non-fisik yang bisa ditunda atau dihemat seperti paket-paket survey, investigasi, design engineering, detil engineering design, pembangunan infrastruktur yang masih bisa kita tunda tahun depan kita tunda tahun depan sebagai program prioritas.

Kemudian yang ketiga adalah penundaan paket-paket kontraktual yang belum lelang dan pelaksanaannya secara teknis dapat ditunda ke tahun depan, seperti contohnya ini rehabilitasi jaringan irigasi di...(rekaman suara kurang jelas); penggantian jembatan Tohpati Cokroaminoto Denpasar, penataan kawasan Waterfront Kota Pariaman di Sumbar.

Ibu Bapak sekalian yang kami hormati.

Sebelumnya kami laporkan bahwa dalam Sidang Kabinet Paripurna yang lalu tentang RAPBN 2021, pemerintah atau Menteri Keuangan telah menyampaikan bahwa tema tahun depan adalah kira-kira pemulihan ekonomi dan program-program yang harus dimasukkan adalah satu meluncurkan program-program luncuran yang ditunda tahun ini, sehingga jadi kami sampaikan ini agar Bapak Ibu sekalian mendapatkan informasi bahwa kalau penundaan paket-paket kontraktual yang ditunda di tahun ini, itu harus menjadi prioritas tahun 2021. Jadi bukan berarti dibatalkan, tapi ditunda. Ini sudah match dengan Sidang Kabinet Paripurna yang lalu tentang RAPBN 2021 tentang prioritas...(rekaman suara kurang jelas) program 2021.

Yang ke empat adalah perubahan paket-paket single years menjadi paket-paket tahun jamak. Jadi perlu kami laporkan paket-paket yang bisa dijereng jadi ini tetap dilanjutkan tapi dijadikan multiyears, termasuk paket kontraktual lebih kecil dari 100.000.000.000,- seperti rehabilitasi jaringan irigasi di ujung Banten dan pengembangan PLBN Long Nawang di Kaltara.

Kemudian yang kelima, realokasi dan refocusing ini adalah dengan melakukan rekomposisi alokasi anggaran 2020 pada paket-paket kegiatan tahun jamak. Jadi ini rekomposisi. Kalau yang sekarang misalnya pada tahun kedua ini ada alokasi 100.000.000.000,- direkomposisi menjadi dikurangi menjadi 50 sehingga 50.000.000.000,-nya tahun depan ditambahkan. Ini menjadi prioritas seperti yang kami sampaikan tadi di dalam RAPBN 2021. Ini diluncurkan sehingga semua hal yang ditunda dan diluncurkan 2021 menjadi prioritas tahun depan, jadi tetap berjalan. Contohnya pembangunan Bendungan Way Sekampung yang 80% ini juga kita akan selesaikan tahun ini. Bendungan Jragung di Jateng, Bendungan Temef, kemudian

(5)

5 pembangunan Jalan Lingkar Brebes-Tegal yang sedianya akan tetap tahun ini sebetulnya sebelum mudik ini sudah bisa fungsional ya, ini kami akan kita tetap laksanakan cuma diselesaikan dengan multiyears. Kemudian yang kelima adalah pengurangan penyesuaian pagu single years antara lain renovasi jalan batas...(rekaman suara kurang jelas), kemudian bendungan kawasan...(rekaman suara kurang jelas) di Bengkulu.

Nanti akan kami laporkan kami sudah rapat secara nasional seluruh balai dan penyedia jasa tentang hal ini tentang yang single years, yang disesuaikan pagunya, ini ada dua hal yang diminta oleh penyedia jasa. Kalau yang single years misalnya kontrak 100M dijadikan sekarang 75 dan 24 misalnya, 75 sekarang, 25 tahun depan, penyedia jasa ada juga pilihan mereka menyelesaikan tahun ini selesai, tinggal yang 25M, tinggal piutang kita nanti Januari tinggal membayar atau mereka tetap melaksanakan 75M, yang 25M mulai tahun depan. Nah ini juga ada pilihan dari mereka tentang single years yang disesuaikan atau dikurangi pagunya. Jadi semua tetap berjalan, karena dipanya tetap ada, kecuali yang belum lelang yang tadi ditunda paketnya karena belum lelang sehingga ditunda, itu nanti digantikan paket tahun 2021 dilakukan tender dini pada bulan Oktober-November sehingga sama juga sudah dimulai pada bulan Januari. Itu yang tentang realokasi.

Kemudian refocusing. Total refocusing kegiatan sebesar 1,8 Triliun yang kami dulu pernah pada Raker yang kemarin kami laporkan. Ini kegiatannya secara detil kami sampaikan di sini.

Satu pembangunan fasilitas penampungan karantina tahap II di Pulau Galang. Kemudian rehabilitasi renovasi operasional Wisma Atlet Kemayoran sebagai rumah sakit darurat. Kemudian penyelesaian rumah sakit akademik Universitas Gajah Mada sebagai rumah sakit rujukan penanganan covid 19 DIY, kemudian kebutuhan internal mendesak mengatasi pandemi di Kementerian PUPR untuk 44.000 karyawan.

Ibu Bapak sekalian, ini semua pasti kami mendapat tugas dari Kepala Gugus Tugas. Jadi semua yang kami lakukan ini berdasarkan satu perintah Gugus Tugas. Kemudian untuk refocusing kami memanfaatkan juga untuk mitigasi dampak covid 19. Jadi satu untuk program padat karya tunai di 34 provinsi. Pertama, nanti ada detilnya kami juga sampaikan di tabel-tabel setelah ini. Jadi program percepatan P3TGAI menjadi 10.000 lokasi, yang dulu sudah disepakati dalam RDP 4.000 sekarang ditambah 6.000 lagi menjadi 10.000 lokasi.

Nanti ada di lokasi-lokasi provinsi kami sampaikan. Kemudian pembuatan akuifer itu tadi di 94 lokasi, kemudian operasi dan pengadaan air tanah dan air baku di 2.255 lokasi. Kemudian OP irigasi dan rawa ini artiya pemeliharaan, jadi pemeliharaan jaringan irigasi di 818 lokasi, nanti ada contoh-contohnya sudah mulai juga di lapangan. Kemudian OP sungai dan pantai di 681 lokasi. Kemudian tugas pembantuan yang ini dipa-nya ada di Dinas PU provinsi sebagai tugas pembantuan dari APBN. Kemudian

(6)

6 pemeliharaan rutin di 501 lokasi jalan dan pemeliharaan rutin jembatan di 311 lokasi.

Ibu Bapak sekalian yang kami hormati.

Selain itu, kami juga melakukan padat karya di proyek penyediaan air minum di 4.770 lokasi dan seterusnya. Ada di dalam paper itu Bapak. Kemudian yang lainnya pembelian resin produksi Perhutani sebesar 834 ton untuk pengecatan jalan di 17 provinsi, nanti ada datanya. Kemudian pembelian 12.500 ton karet petani sebagai bahan campuran aspal karet di 9 provinsi yaitu di Sumut, di Sumbar, Jambi, Sumsel, Lampung, Kalbar, Kalsel, Kalteng dan Kaltim ini juga sebagai masukan Rapat Kerja yang lalu, tonnya nanti ada di sana jumlah volumenya, mungkin belum sesuai dengan aspirasi Bapak, tapi itu data dari daerah. Jadi nanti masih bisa kita perbaiki datanya, ini hanya kami sampaikan pada Bapak-bapak dan Ibu sekalian, terutama yang menyangkut Dapil-nya di Sumut, Sumbar, Jambi, Sumsel, Lampung, Kalbar, Kalsel, Kalteng dan Kaltim.

Kemudian subsidi perumahan, ini yang sebetulnya kemarin dipertanyakan oleh Ibu Nurhayati tentang SBSN ini. Saya sudah komunikasi dengan Kementerian Keuangan namun belum ada jawaban resmi Bu, makanya masih kami sampaikan di sini adalah sebagai program subsidi selisih bunga dan bantuan uang muka. Yang Ibu sampaikan kemarin ini akan memberatkan APBN ke depan dan besoknya kepada FLPP. Kami sudah komunikasi dengan Kementerian Keuangan, namun sekali lagi belum mendapatkan jawaban kepastiannya.

Kemudian yang selanjutnya ini untuk refocusing juga, berupa perubahan kegiatan reguler, jadi ini kami mengubah pola metode kerja selama 2-3 bulan ke depan yang tadinya dengan peralatan kami coba isi dengan orang. Jadi di 2.865 lokasi yang direncanakan dapat menambah lapangan kerja 78.000 orang dengan durasi sekitar 30 sampai 100 hari. Ini yang tadi kami sampaikan, kami juga sudah melakukan...(rekaman suara kurang jelas) dengan seluruh balai dan penyedia jasa untuk bisa mengubah metode kerja untuk 2-3 bulan ke depan diisi dengan padat karya, kemudian setelah itu baru pakai peralatan karena ya penyelesaiannya bisa kita relaksasi.

Ibu dan Bapak sekalian, untuk itulah maka pada tabel halaman 7 ini adalah relokasi program dan anggaran di masing-masing Unor Eselon I sebesar 44,585 Triliun sehingga Dipa awal PU 120,217 Triliun menjadi 75,632 Triliun. Di sana ada terlihat untuk itu Bina marga dikurangi 200 Miliar, oh bukan-bukan, 17,3 Triliun, Cipta Karya 8,5 Triliun, Sumber Daya Air 16,5 Triliun, kemudian Perumahan 1,7 Triliun dan selanjutnya di masing-masing Unor.

Kemudian untuk refocusing program dan anggaran, halaman 8. Ini yang kami sampaikan tadi di P3TGAI dari 6.000 lokasi ditambah 4.000. Jadi target sasaran ini adalah target sasaran tambahan, jadi Bina Marga misalnya

(7)

7 pembelian karet di 12.500 ton, untuk resin 834 ton, perumahan 10 tower ada 105.000 rumah dan selanjutnya.

Kemudian halaman 9, rekapitulasi sumber realokasi refocusing, ini tadi yang kami sampaikan sumber dari refocusing dan relokasi tadi. Jadi penundaan paket kontraktual sebesar 7,8 Triliun, perubahan single years menjadi multiyears 14,62, rekomposisi multiyears 18,18, pengurangan penyesuaian single years 3,08 dan sisa lelang atau mengurangi perjalanan dinas 2,69.

Jadi dari tabel ini Bapak Ibu sekalian, di kolom penundaan paket kontraktual ini yang ditunda yang akan menjadi program prioritas 2021 kalau itu masih dibutuhkan. Kemudian yang sisa lelang di kolom kedua sebelah kanan sisa lelang ini yang juga di drop. Sedangkan yang tiga di tengah yaitu di perubahan...(rekaman suara kurang jelas), rekomposisi...(rekaman suara kurang jelas) dan penyesuaian itu tetap berjalan terus.

Kemudian yang halaman Ibu Bapak sekalian, ini program padat karya kita ya. Saya kira ada di tabel tersebut. Kemudian yang reguler yang di pola padat karyakan, ini yang tadi saya sampaikan yang kami sampaikan mengubah metode kerja yang bisa menyerap 78.000 orang, jadi totalnya 78.664. Jadi dari kegiatan apa saja yang bisa diubah sedikit dengan pola padat karya selama 30 sampai 100 hari.

Saya kira itu Ibu Bapak sekalian yang kami sampaikan, di lampiran di...(rekaman suara kurang jelas) juga ada coba lanjut apa poto-potonya Bapak, terus nah, tidak sebentar, balik-balik. Nah ini ada salah satu contoh, balik lagi, ini contoh bahwa kami mendapat tugas itu melalui Pak Mensesneg kemudian didukung oleh Bapak Ketua Gugus Tugas, kalau itu memang ditangani untuk covid 19.

Lanjut, ini adalah rumah sakit akademik UGM, lanjut yang tadinya ini sudah 10 tahun mangkrak, nah ini kita selesaikan. Makanya mudah-mudahan sebelum lebaran minggu depan ini sudah selesai ya, ini yang bukan baru tapi ini dulu pernah dilakukan oleh kementerian, kelihatan mungkin, nah ini kita selesaikan menjadi selesai.

Coba lanjut, nah ini oh ini yang beberapa minggu yang lalu kami lihat ke sana. Lanjut, sekarang sudah sekitar berapa persen 60% lebih. Lanjut, lanjut, oke Bapak Ibu sekalian, termasuk Rumah Sakit Lamongan yang sekarang juga sedang on progress, itu diminta, tadi juga sebetulnya kalau yang Rumah Sakit Lamongan dan Biak ini biayanya nanti akan dari BNPB, ini ada Rumah Sakit Lamongan. Lanjut, nah ini sekarang sudah on progress, ini pembangunan rencana Rumah Sakit di Lamongan, ini dibiayai oleh BNPB.

Saya kira itu Ibu Bapak sekalian di gambar di lampiran di laporan Bapak-bapak, kami juga sampaikan contoh-contoh padat karya yang sudah bekerja di lapangan dan untuk irigasi, untuk sungai, untuk jalan yang berpola padat karya. Kurang lebihnya saya mohon maaf.

(8)

8 Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP): Wa'alaikumsalam Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Terima kasih Pak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Selanjutnya untuk mempersingkat waktu, langsung kita persilakan Pak Menteri Perhubungan, silakan Pak Budi Karya.

MENTERI PERHUBUNGAN RI (BUDI KARYA SUMADI):

Yang terhormat Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua, para Anggota Komisi V yang saya hormati dan saya banggakan.

Yang saya hormati sejawat Menteri Pekerjaan Umum.

Yang saya hormati sejawat Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertingal. Hadirin sekalian yang berbahagia.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Selamat siang.

Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Tentu hari ini kita ucapkan puji syukur kita bisa bertemu dengan cara baru yang mungkin inovatif dan bisa kita kembangkan di masa mendatang, karena ini efisien sekali dan bisa memberikan suatu cara untuk mempermudah kita berkomunikasi.

Saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa kepada yang berpuasa. Semoga puasa kita semuanya bisa diterima Allah SWT.

Pak Ketua dan Anggota yang saya hormati.

Dalam agenda refocusing dan penyesuaian anggaran kementerian tahun 2020 terkait covid 19, izinkan kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut.

Satu, refocusing anggaran Kementerian Perhubungan 2020 dalam rangka pencegahan dampak covid, tadi salah satu amanah pada rapat terdahulu adalah padat karya, tercatat paling tidak kami rencanakan 5,9 Triliun kita akan lakukan dengan padat karya.

Bapak Ibu yang saya hormati.

Juga kami melakukan penyesuaian tahun anggaran ini dan berbuah postur agar memang berkonsentrasi pada kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi masyarakat sesuai dengan arahan dari Komisi V.

Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V DPR yang saya hormati.

(9)

9 Kita tahu bahwa penyebaran covid 19 di Indonesia begitu meluas dan mempengaruhi aspek sosial, ekonomi dan kesejahteraan. Oleh karenanya hampir setiap hari dalam rangka Bapak Presiden memberikan suatu catatan-catatan, memberikan dukungan dan memberikan suatu arahan yang jelas detil kepada setiap kementerian, di mana kami juga mendapat tugas diantaranya bagaimana...(rekaman suara kurang jelas) yang sudah kita buat ditindaklanjuti dengan satu surat edaran yang lebih detil, yang dari satu sisi tetap dengan konsepsi tidak ada mudi, tapi ada satu opsi-opsi bagi semua pihak dengan syarat-syarat yang sudah ditetapkan oleh Gugus Tugas.

Bapak Ibu sekalian yang saya hormati.

Dalam rangka itu, memang ada satu hal yang penting kita harus lakukan bahwa konsep atau melibatkan masyarakat melakukan segala legalitas dari sebanyak mungkin masyarakat itu akan menjadi suatu hal yang sangat penting, karena tanpa pelibatan masyarakat mustahil kita bisa melakukan itu. oleh karenanya kami melalui juru bicara kami saudari Adita selalu memberikan informasi kepada semua media massa agar ini mendapat suatu penjelasan yang detil pada masyarakat. Masih banyak confused tapi inshaAllah yang akan datang ini makin membaik.

Bapak Ibu sekalian, total refocusing kita ada paling tidak 320.000.000.000,- yang kita gunakan khusus untuk menangani covid. Sekali lagi khusus untuk menangani covid. Jadi dari efisiensi, dari anggaran-anggaran yang kami potong dari anggaran-anggaran-anggaran-anggaran masing-masing Dirjen dan sektor itu lebih dari 300.000.000.000,- dan itu kita lakukan untuk pengamanan diri, untuk memberikan tambah daya tahan tubuh, untuk mencegah penyebaran virus, dukungan...(rekeman suara kurang jelas), alat pendukung dan kami di luar angka sebanyak 330.000.000.000,- ini kami juga bekerja sama dengan stakeholders yaitu baik dengan swasta mengumpulkan sembako khususnya beras dan kami menyebarkan ke banyak daerah.

Minggu ini baru kita lakukan di Jakarta, minggu depan kita akan teruskan paket-paket ini ke yang lain. Kita memang merencanakan paling tidak 17.000 paket bulan April sudah terlaksana, bulan Mei ini 19.000 paket, saya harapkan ini mestinya dua kali lipat ya, karena mulai bulan Mei ini kita melibatkan para stakeholders. Pada bulan Juni kita akan menyampaikan 14.000 saya harapkan juga lebih karena pelibatan ini stakeholders ini sangat penting.

Bapak Ibu sekalian, kita tahu bahwa saudara-saudara kita banyak yang tidak berkesempatan untuk bekerja, oleh karenanya kita membuat membagi masyarakat terdekat dari kita itu ada beras, ada sembako dan sebagainya.

Untuk...(rekaman suara kurang jelas) padat karya ini untuk darat itu ada di 33 provinsi, untuk kereta api di 10 provinsi, perhubungan laut di 33 provinsi, dan udara di 29 provinsi, BPSDM 13 provinsi sehingga sebenarnya secara merata seluruh provinsi terhadap upaya baik itu padat karya, penyerapan tenaga kerja maupun upah ini adalah amanat dari Komisi V untuk

(10)

10 kami laksanakan dan kami sama seperti kali ini lakukan VCon, tiap hari kami melakukan 2-3 kali VCon hirarkis saya dengan eselon I dan II, eselon II dan III, IV dan sebagainya dilakukan menerus merata sehingga koordinasi dari apa yang kita lakukan apa yang diamanahkan ini menuju ke tempat-tempat yang memang kita harapkan sampai ke mereka yang membutuhkan.

Bapak Ibu yang saya hormati.

Pada kesempatan ini juga kami sampaikan bahwa edukasi kepada masyarakat itu sangat penting, oleh karenanya selain kami memiliki fungsi-fungsi teknis sebagai membangun transportasi, menjamin regulasi itu terus berjalan, kami juga menugaskan para pegawai PNS maupun stakeholders kami untuk memberikan suatu edukasi bagi masyarakat untuk pelaksanaan protokol kesehatan, bakti sosial dan sebagainya dan tentunya semuanya ini setiap hari kami koordinasikan dengan Gugus Tugas yang sekarang ini dipimpin oleh Jenderal Doni.

Bapak Ibu sekalian, ini memang merupakan suatu upaya yang menurut hemat kami membangun solidaritas kita dengan masyarakat banyak. Yang tadinya kita hanya tahu bekerja tentang diri kita sendiri, sekarang kita harus tahu bahwa banyak masyarakat yang harus ditolong, tanpa harus meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang utama.

Bapak Presiden sesuai dengan arahannya memberikan kesempatan kepada masyarakat yang terdampak PHK atau terdampak ekonomi harus ditolong, oleh karenanya apa yang menjadi amanah Komisi V saya pikir sejalan dengan apa yang diarahkan Presiden. Sekali lagi 5,9 Triliun kami khususkan untuk padat karya di seluruh provinsi di Indonesia.

Bapak Ibu sekalian, kami tentu selalu awas di satu sisi kita melakukan tapi pengawasan melalui Irjen kami juga melakukan pengawasan agar target-target yang kita berikan kepada masyarakat bawah itu tidak menjadi suatu bias atau terjadi suatu kegiatan yang tidak kita inginkan.

Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua, dan para Anggota Komisi V yang saya hormati dan saya banggakan.

Saya pikir kerja sama antara Pemerintah dengan DPR ini sangat pagu dan kita hendaknya juga mengajak seluruh masyarakat ikut melakukan. Sekarang ini kita bangga masyarakat turut serta dengan program kita ini, saya yakini bahwa ini akan semakin hebat.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020, dan Surat Kementerian Keuangan sebagaimana dinyatakan oleh Pak Ketua tadi bahwa kami semula mendapatkan pagu anggaran cukup signifikan sebanyak 43 Triliun dan terjadi suatu pengurangan atau pemotongan sebesar 32 Triliun. Kami berapat dan selalu memaknai ini sebagai suatu hal yang jangan dipermasalahkan dengan angka 32 Miliar kita sama baiknya melakukan kegiatan ini tentu sama seperti yang disampaikan oleh Pak Basoeki tadi di

(11)

11 PUPR, satu sisi kita melakukan multiyears proyek artinya kita delay beberapa proyek, tetapi ada juga proyek-proyek yang kita efisienkan.

Nah ini juga suatu hal yang penting harus dicermati oleh tim kami karena kegiatan seperti ini justru membuat tim kami Tim Kementerian Perhubungan lebih awas tentang penggunaan anggaran dan dipastikan bahwa penyerapan yang tadinya di bawah 90%, kami harapkan tahun depan bisa di atas 90%.

Bapak Ibu yang saya hormati.

Beberapa kegiatan yang dalam proses kriteria dan strategi proses efisiensi anggaran, kami laporkan di sini bahwa ada kegiatan strategis yang kita lakukan berupa multiyears, melakukan suatu optimasi, belanja modal juga kita lakukan penundaan dengan multiyears project, efisiensi kita lakukan khususnya pada biaya rapat, perjalanan dinas, biaya non-operasional yang tidak penting, itu kita akan pangkas dan kita tidak berikan pada itu. Kegiatan yang lain dalam kegiatan yang masih diblokir, biasanya ini kegiatan yang katakanlah tanahnya belum bebas, atau desainnya belum selesai, kami optimasikan menjadi proyek multiyears project.

Bapak Ibu yang saya hormati.

Tentu upaya-upaya ini menjadi suatu pelajaranbagi kita, hal yang tidak mudah, tapi kami akan lakukan, apalagi Komisi V sudah memberikan suatu amanah-amanah yang sejalan dengan perinta-perintah Presiden.

Bapak Ketua dan Wakil Ketua serta Anggota Komisi V yang saya hormati dan saya banggakan.

Berdasarkan kriteria dan kebijaksanaan itu, maka kita melakukan exercise beberapa kegiatan-kegiatan, bahkan kami sampai pada upaya untuk merealokasi sesuai dengan Dirjen-dirjen masing-masing. Kalau di sini kita lihat memang ada satu signifikan kegiatan kereta api yang kita lakukan pengurangan, ini kita lakukan lebih banyak dengan karena dia banyak SBSN kita berikan dengan kegiatan multiyears.

Yang kedua udara, udara ini masih mampu kita kurangi cukup banyak 2 Triliun ya, karena memang banyak pembangunan dan banyak yang kita lakukan refocusing. Begitu juga laut, nah laut ini banyak sekali mungkin 20% atau 25% ini adalah subsidi kepada laut ya perintis dan tol laut, sehingga kita mengurangi...(rekaman suara kurang jelas) koma sembilan.

Yang lain kita lihat darat memang sedikit kita berikan pengurangan karena memang darat ini memang sejak 2 tahun yang lalu sangat produktif memberikan suatu kontribusi dan ini juga banyak diapresiasi oleh para Anggota DPR, oleh karenanya kami berikan pengurangan relataf paling sedikit sebanyak 230 Miliar.

(12)

12 BPSDM ini memang terjadi suatu efisiensi yang banyak karena kita memang melakukan suatu efisiensi cara pembelajaran online ini akan kita tingkatkan sehingga kita akan bisa mampu menekan biaya makan dan biaya asrama operasional sehari-hari. Nah kita mungkin akan perpanjang atau menjadi suatu ide yang baik bagi pengurangan di BPSDM.

Yang lain BPTJ, Litbang, Irjen, Sekjen, relatif sedikit kita lakukan pengurangan karena ini adalah suatu operasional yang merupakan keharusan bagi kita semuanya.

Bapak Ibu sekalian, saya laporkan juga bahwa bagian-bagian yang kita lakukan yang diperpanjang multiyears itu kira-kira sebanyak 2,7 Triliun. Program kegiatan yang kita lakukan rekomposisi itu sebanyak kurang lebih 1,2 Triliun, program kegiatan yang ditunda itu cukup banyak yaitu 4,7 Triliun, program kegiatan sub sektor yang teridentifikasi dapat dipotong antara lain perjalanan dinas, biaya rapat, honorarium, tercatat 1,6 Triliun cukup banyak sehingga ini merupakan suatu cara kita melakukan efisiensi.

Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua, para Anggota Komisi V yang saya hormati dan saya banggakan.

Apa yang kami lakukan adalah merupakan arahan Presiden dan arahan Bapak-bapak dan Ibu Komisi V dan tentulah merupakan kebutuhan-kebutuhan bagi masyarakat. Kami mohon arahan dan kami siap untuk melakukan koordinasi dengan semua stakeholders, khususnya saat ini dengan Gugus Tugas yang mendapat tugas yang paling banyak.

Saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya, semoga apa yang kita lakukan ini bermakna bagi masyarakat. Tidak mudik adalah suatu yang harus dilakukan, kita menjalani bagi keperluan tertentu tentu dengan suatu hal-hal yang hati-hati tapi bermakna bagi masyarakat.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP): Terima kasih Pak Menteri Perhubungan, Pak Budi Karya. Demikian penjelasan Menteri Perhubungan terkait realokasi dan refocusing anggaran di Kementerian Perhubungan.

Selanjutnya saya persilakan yang terakhir Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Mas Halim silakan.

MENTERI DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI RI (Drs. H. ABDUL HALIM ISKANDAR, M.Pd.):

(13)

13 Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Shaloom.

Om swastiastu. Salam kebajikan.

Yang saya hormati Ketua, Wakil Ketua Komisi V beserta seluruh Anggota Komisi V yang hadir.

Pak Menteri PUPR, Pak Menteri Perhubungan beserta seluruh jajaran.

Singkat saja karena memang tidak banyak yang bisa kami laporkan. Pertama, saya ingin merunut kembali kronologi realokasi dan refocusing anggaran di Kementerian Desa.

Nah pertama kita berdasar pada Perpres Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran, kita mensimulasi angka 512.805.759.000,- kemudian keluarlah Surat Menteri Keuangan Nomor S-302 di mana berdasarkan surat tersebut Kementerian Desa harus melakukan penghematan atau realokasi sebesar 1.000.123.000.000,- kemudian kita lakukan penghitungan simulasi dan lain-lain, kalau kita penuhi apa yang menjadi keputusan atau Surat Menteri Keuangan akan ada pengurangan di belanja mandatori dan ini angka cukup mengganggu pelaksanaan atau kinerja pemerintah utamanya di Kementerian Desa.

Nah dari simulasi-simulasi yang aman tidak mengganggu anggaran mandatori, belanja mandatori, keluar angka dihasilkan angka 849.000.000.000,- yang ini kemudian kita konsultasi diskusikan dengan Kementerian Keuangan dan kita sampaikan ke Kementerian Keuangan dengan surat Nomor Surat Kementerian Desa, di mana penghematan atau realokasi besarannya 849.000.000.000,-. Kemudian hasil akhir dari seluruh proses itu disepakati penghematan 849, sehingga total anggaran Kementerian Desa dari Tiga Triliun Empat Sembilan Tujuh menjadi Dua koma Enam Empat Tujuh.

Lanjut, adapun rincian dari penghematan, yang pertama dari program pengawasan dan akuntabilitas atau Inspektorat Jenderal anggaran semula 51 Miliar, penghematan 23, tersisa atau pagu setelah penghematan 27,9 Miliar. Kemudian program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dari 2,42, penghematan 242 Miliar, tersisa pagu 1,8 ini satu-satunya UK I yang paling besar sisa penghematannya.

Kemudian dari pembangunan kawasan pedesaan, Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan dari 121 Miliar, penghematan 74, tinggal 46,8 Miliar. Program pengembangan daerah tertentu, Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu, dari 115 dilakukan penghematan 77,5 Miliar, tinggal 38,1 Miliar. Program pembangunan daerah tertinggal PDT, dari 138 dihemat 95, tinggal 42,6 Miliar.

(14)

14 Kemudian program penyiapan kawasan dan pembangunan pemukiman transmigrasi Dirjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi, dari 347 penghematan 141, tersisa 206 Miliar. Kemudian program pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi, Dirjen PK-Trans dari 238 dilakukan penghematan 94,8 pagu setelah penghematan 143,150. Kemudian dari program penelitian dan pengembangan pendidikan dan pelatihan dan informasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi...(rekaman suara kurang jelas) dari 230 Miliar dihemat 59,7 Miliar, pagu setelah penghematan 170,6 Miliar. Kemudian program dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya dari Sekretaris Jenderal dari 212 Miliar, penghematan anggaran 40 Miliar, pagu setelah penghematan 172,1 Miliar.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi V yang saya hormati.

Kemudian dari penghematan itu kita hanya mengelola belanja wajib atau mandatori setelah penghematan. Yang pertama untuk gaji dan tunjangan pegawai ASN 273,8 Miliar. Kemudian belanja gaji PPNPN 55,9 Miliar. Belanja operasional perkantoran 188,061 Miliar. Belanja gaji pendamping desa di Dirjen PPMD Satu Triliun Enam Ratus Tiga Belas koma Tiga Miliar. Belanja gaji pendamping kawasan pedesaan di Dirjen PKP 4,8 Miliar. Belanja pendamping transmigrasi, insentif paramedis, dokter, bidan, guru sekolah dasar, guru ngaji, petugas keamanan di daerah trans itu 17,25 Miliar.

Belanja jaminan hidup bagi warga trans di 136 SP sekitar 54.000 jiwa 30,6 Miliar. Belanja Satker pusat dan dekon tugas pembantuan ada 36,683 Miliar. Belanja pinjaman dan hibah luar negeri ada 107,9 Miliar. Kemudian tunggakan tahun 2019 karena sudah masuk dalam Dipa 2020 1,3 Miliar. Kemudian realisasi yang harus dibayarkan sampai dengan 20 April ini karena memang menindaklanjuti perintah Bapak Presiden untuk percepatan belanja waktu itu belum ada suasana covid sehingga kita terus tekan agar OP I melakukan percepatan. Nah dalam proses percepatan harus diselesaikan sampai dengan 20 April 317,9 Miliar.

Bapak Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V.

Selanjutnya ingin kami juga deskripsikan masing-masing Dirjen, masing-masing OP I. Yang pertama program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di Dirjen PPMD, ini pendampingan pada 74.957 desa, itu 37.185 orang sebelum penghematan, setelah penghematan 36.240 orang. Selisih 955 orang kuota pendampingan yang belum terisi, kosongan. Pengendalian penggunaan dana desa yang semula di 33 provinsi, setelah penghematan kosong. Kemudian peningkatan kapasitas dan tata kelola pendampingan desa ini loan dari 33 provinsi tetap karena memang dibiayai oleh loan.

Kemudian pemberdayaan masyarakat desa atau adat untuk mendapatkan akses pelayanan sosial dasar 50 desa semula, setelah penghematan hilang semua, masuk di realokasi. Pelaksanaan konvergensi pencegahan stunting di desa 159 kabupaten nol. Penguatan Pemerintah Dan

(15)

15 Pembangunan Desa (P3PD) ini loan, sehingga tetap. Kemudian fasilitas pembangunan sarana dan prasarana desa 40 desa, setelah penghematan kosong. Dukungan pengembangan desa wisata super prioritas 11 desa, hilang juga. Kemudian pengembangan sumber daya air minum berkelanjutan berbasis masyarakat karena loan tetap bertahan di 33 provinsi.

Yang kesepuluh pengembangan pengelolaan, nah yang ke sepuluh pengembangan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna 26 desa dihemat semua direalokasi semua sehingga kosong. Pemberdayaan masyarakat pada lokasi-lokasi perhutanan sosial kosong. Transformasi ekonomi kampung terpadu (Tekat) ini loan, tetap dari 5 provinsi tetap di 5 provinsi. Usaha ekonomi desa yang dikembangkan yang terintegrasi dengan BUMDes 30 desa menjadi kosong. BUMDes yang dikembangkan untuk mendukung produk unggulan desa 500 desa menjadi kosong. Prasarana dan sarana produksi dan pasca panen pengelolaan hasil 30 desa kosong. Kalau bahasanya Pak Gatot Sutjito ini...(rekaman suara kurang jelas) blas.

Lanjut, ini untuk program pembangunan kawasan pedesaan, Dirjen PKP dari seluruh output proses sebelum penghematan hanya tinggal 5 poin 5 pendamping kawasan pedesaan dari 60 kawasan pedesaan menjadi 59 kawasan pedesaan, yang lain kosong semua.

Lanjut, program pengembangan daerah tertinggal Dirjen PDTU. Ini yang sudah berjalan pada awal itu yang poin 6 masyarakat dan aparatur Pemda yang ditingkatkan kapasitasnya dalam penanggulangan bencana di daerah tertinggal, targetnya 640 orang, sudah terealisasi 25 orang, ini termasuk yang sudah pembayaran sampai 20 April itu. Selain itu hilang semua.

Lanjut, kemudian program pembangunan daerah tertinggal Dirjen PDT. Dari 7 program hanya 2 yang sudah berjalan. Yang pertama Nomor 2 poin 2 objek wisata daerah tertinggal yang dikembangkan, direncanakan di 12 kabupaten, baru berjalan 3 kabupaten. Kemudian produk unggulan lokal di daerah tertinggal yang dikembangkan dari 6 komoditas berjalan 1 komoditas, yang lain kosong.

Kemudian untuk PKP2 Trans dari 5 program ini program yang pertama kosong, menjadi hilang. Kemudian program kedua satuan pemukiman yang dibangun dan fungsional di kawasan transmigrasi dari 37 SP sudah berjalan di 22 SP. Kemudian luas tanah satuan pemukiman transmigrasi yang difasilitasi sampai terbitnya SKBL direncanakan 15.000 hektar, sudah berjalan 5.000 hektar. Kemudian rencana pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi yang disusun, dari 20 dokumen terlaksana 5 dokumen. Kemudian rencana pembangunan kawasan transmigrasi yang ditetapkan, ini sudah terealisasi 1 kawasan dan sudah terlaksana.

Kemudian Pak Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi V yang saya hormati. Untuk program pengembangan kawasan transmigrasi Dirjen PK-Trans. Yang pertama pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana

(16)

16 kawasan transmigrasi ada 16 SP sudah berjalan 8 SP. Pembangunan peningkatan jalan berjalan 0,9KM dari 15,4KM yang direncanakan. Pembangunan dan peningkatan jembatan 145 Meter yang direncanakan, terealisasi 70 Meter.

Kemudian pembangunan dan peningkatan fasilitas umum, direncanakan 6 unit sudah berjalan 5 unit. Kemudian yang kedua pemberian Saprotan bagi transmigran, direncanakan 4.009 KK, terealisasi 2.679KK. Kemudian pemberian...(rekaman suara kurang jelas) jaminan hidup/Jadup bagi transmigran 4.009KK yang direncanakan, setelah penghematan realisasi 2.679KK. Fasilitasi pengurusan sertifikat tanah transmigran SHM, dari 14.257 yang direncanakan, terealisasi 4.100 bidang ini sudah dijalankan, termasuk yang harus selesai tanggal 20 April. Fasilitasi penyelesaian permasalahan pertanahan 32 kasus, tertangani 29 kasus. Kemudian yang terakhir promosi dan kemitraan 7 kawasan, berjalan 3 kawasan.

Kemudian untuk program di Balilatfo yang direncanakan untuk masyarakat desa daerah tertinggal dan transmigrasi yang dilatih untuk pelatihan 4.995 orang sudah berjalan pelatihan untuk 520 orang.

Kemudian Pak Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V.

Kemudian kegiatan yang dibiayai PHLN ini ada pertama penguatan pemerintahan dan pembangunan desa, sub komponen 2a peningkatan manajemen dan tata kelola pendampingan desa dengan mengembangkan platform digital, ini Bank Dunia. Alokasi ada angkanya sembilan puluh delapan juta sembilan ratus dan seterusnya, kemudian sub komponen peningkatan...(rekaman suara kurang jelas) masyarakat dan sistem akuntabilitas sosial, kemudian 1.3 sub komponen 2c pengembangan inovasi dan pembelajaran masyarakat berbasis digital. Kemudian sub komponen 2d dukungan teknis dan pengelolaan program. Kemudian PAMSIMAS ini Bank Dunia, kemudian yang ketiga TEKAD dari IFAD ada 1 Miliar, 107,9 Miliar.

Saya pikir itu Pak Ketua, para Wakil Ketua dan Anggota Komisi V yang saya hormati hasil realokasi anggaran di Kementerian Desa untuk covid 19.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP): Baik terima kasih Pak Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Demikian Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi V DPR RI paparan dari masing-masing kementerian, dimulai dari Kementerian PU, kemudian Menteri Perhubungan, yang terakhir dari Menteri Desa terkait dengan realokasi dan refocusing anggaran tahun 2020. Untuk mempersingkat waktu, saya akan langsung saja kita pendalaman. Saya sampaikan Pak Menteri

(17)

17 Perhubungan beliau minta waktu dua jam untuk bersama-sama kita, jadi kalau tidak selesai nanti beliau akan dilanjutkan oleh pejabat yang ditunjuk karena kesehatan masih belum boleh full untuk mengikuti kegiatan.

Baik saya persilakan dulu untuk pendalaman dari PDI Perjuangan siapa yang akan mengambil kesempatan? Pak Herson Pak Kapoksi? Siapa yang akan ditunjuk untuk menyampaikan pendalaman materi rapat hari ini? Pak Herson? Ya Adinda Rifqi silakan.

F-PDIP (H.M. RIFQINIZAMI KARSAYUDA, S.H.): Baik terima kasih Pimpinan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Selamat siang.

Salam sejahtera untuk kita semua. F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.):

Hallo.

F-PDIP (H.M. RIFQINIZAMI KARSAYUDA, S.H.): Izin Pak Kapoksi izin.

F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.): Sebentar, mau ngomong dulu.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP): Ya Kapoksi silakan dulu, setelah itu nanti mungkin tahap berikutnya Adinda Rifqi.

F-PDIP (H.M. RIFQINIZAMI KARSAYUDA, S.H.): Siap Kapoksi.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP): Silakan, silakan.

F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.): Baik, terima kasih.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Selamat sore.

(18)

18 Para Pimpinan, Pak Ketua, para Wakil Ketua, Pak Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan serta Pak Menteri PDT yang saya banggakan.

Saya langsung ke Pak Menteri PUPR. Jadi Pak Menteri Alhamdulillaah saya sudah berkomunikasi dengan Kepala Balai Jalan dan Sungai di Sulawesi Utara baik untuk realokasi relaksasi dalam kondisi-kondisi aman. Hanya saya tertarik tadi bahwa untuk pekerjaan-pekerjaan yang ditunda 2021 tetap mempertahankan apa yang sudah diusulkan oleh Komisi V waktu lalu.

Hallo?

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP): Silakan lanjut Pak.

F-PDIP (H. HERSON MAYULU, S.IP.):

Ya kalau demikian saya protes dong, masa mereka sudah tidak ada lagi, sudah ada pengganti-pengganti di Komisi V. Maka yang diserap aspirasi ke Anggota yang ada dong seperti itu, karena kami ini mewakili Dapil, mewakili masyarakat, mana aspirasi yang masyarakat sampaikan ke kami itu yang harus direalisasikan melalui APBN. Nah kalau masih pakai yang lama dipertahankan, ya bagaimana kami? Apa yang mau dikatakan rakyat kepada kami? Itu yang mohon perhatian Pak Menteri, sehingga saya sarankan kalau ada kegiatan-kegiatan ditunda untuk dianggarkan 2021 harus kembali kita bicarakan bersama.

Yang kedua untuk Pak Menteri Perhubungan, Pak Menteri Perhubungan terima kasih kemarin penerbangan ke Manado sudah dibuka dan saya menggunakan fasilitas itu. Kalau tidak dibuka tentu saya tidak bisa kembali ke Dapil Pak Menteri. Melihat menyimak kontraversi saat ini yang berkembang seakan-akan Pak Menteri Perhubungan ini salah membuat aturan yang membingungkan. Menurut saya Pak Menteri tidak salah. Orang yang menyalahkan Pak Menteri saja yang bingung. Contoh misalnya kenapa dibuka moda transportasinya ya itu tugas dari Kementerian Perhubungan. Nah yang bikin aturan protokolernya ya tentu dari Gugus Kendali Gugus Tugas.

Nah oleh karena itu Pak Menteri jangan berkecil hati, siapkan saja transportasi untuk masyarakat, apakah mereka mau mudik atau mau pulang. Nah kalau memang tidak boleh pulang dan tidak boleh mudik, bagaimana kami Anggota Dewan tidak boleh pulang ke Dapil juga?

Oleh karena itu ada protokolernya surat tugas dari...(rekaman suara kurang jelas), ada hasil tes kesehatan, hasil rapid, hanya Pak Menteri tolong saya titip mungkin juga masih baru, kemarin di Bandara Soeta ada ratusan penumpang petugas yang bertugas hanya dua orang dari kesehatan yang meneliti perlengkapan administrasi, tentunya terjadi penumpukkan di bandara. Oleh karena itu di hari-hari ke depan ini mohon bantuan Pak Menteri

(19)

19 Perhubungan untuk disampaikan kepada pihak yang berkompeten dalam hal ini untuk lebih profesional lagi di dalam mengatur petugas-petugas kita yang ada di bandara.

Kemudian yang terakhir Pak Menteri PDT, jadi saya berikan apresiasi yang baik kepada Pak Menteri, Alhamdulillaah berbagai upaya-upaya di dalam membantu masyarakat sudah berjalan. Saya diundang oleh Bupatinya Desa itu untuk menyerahkan BLT langsung kepada masyarakat. Nah tentu ini membanggakan, oleh karena itu jika ada protes-protes dari beberapa Bupati yang menyatakan aturannya berbelit-belit, saya pikir ini adalah persepsi dari Bupati itu yang salah yang tidak memahami kondisi negara ini dengan berbagai aturan yang terlihat tumpang tindih tetapi sebenarnya tidak tumpang tindih, aturan itu adalah saling melengkapi satu dan lainnya.

Nah Alhamdulillaah di Dapil saya berjalan bagus walaupun kemarin Bupati Boltim marah-marah, sebenarnya dia memperlihatkan apa kelalaiannya sendiri. Dinasnya seakan-akan membohongi Pak Bupati, di daerah lain aman-aman Pak Menteri. Jadi Pak Menteri tenang-tenang saja.

Selanjutnya saya ingat usulan saya yang lalu Pak Menteri Desa, di mana di lapangan kita ada petugas-petugas konsultan, petugas tenaga-tenaga ahlinya maupun pendamping desa. Saya mintakan mereka ini diberi pengamanan, karena mereka datang dari daerah-daerah lain masuk ke daerah lain kalau diri mereka tidak aman bisa bahaya. Oleh karena itu kalau boleh Pak Menteri siapkan dana untuk melindungi mereka paling tidak ada rapid tes dua kali sesuai protokol yang ada, kemudian ada bantuan-batuan apa pada mereka, sehingga mereka juga ketika melaksanakan tugasnya merasa terlindungi.

Ini mungkin usulan hal-hal yang dapat saya sampaikan kepada ketiga Menteri, terutama juga kepada Pak Menteri PUPR saya sudah berkomunikasi dengan kedua Kepala Balai cukup bagus, cuma itu permintaan tadi kalau program yang ditunda 2021 tolong dibicarakan dengan Komisi V sekarang, karena banyak juga yang salah sasaran hanya karena Komisi-komisi V yang lalu kemudian mereka bawa ke Dapil mereka. Nah kami juga sekarang menuntut seperti itu.

Yang terakhir Pak Menteri PU, kan ada penambahan program P3TGAI ini saya mohon transparanlah, karena teman-teman ke Kapoksi, Kapoksi dapat berapa, saya dapat berapa, nah ini yang tolong dari bawahan Pak Menteri itu menghubungi...(rekaman suara kurang jelas)-nya. Demikian Pak Menteri.

Terima kasih.

Wallaahulmuafiq Illa Aqwamittoriq.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. Selamat siang.

(20)

20 Baik terima kasih Pak Herson.

Ya Adinda Rifqi tadi tidak enak juga saya kalau stop, singkat saja barangkali ya, dipersilakan.

F-PDIP (H.M. RIFQINIZAMI KARSAYUDA, S.H.):

Baik, terima kasih. Mohon izin para senior, para Ketua Kapoksi, Mba Sadarestu sudah bergabung di sini izin Mba.

Saya melanjutkan beberapa hal dari Poksi V PDI Perjuangan. Yang pertama saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada ketiga Menteri, karena kendati dalam Pasal 12 dari Perpu Nomor 1 Tahun 2020 realokasi dan refocusing APBN Perubahan 2020 dalam konteks pandemi covid 19 ini cukup dibuat dengan dasar hukum Peraturan Presiden, yang itu artinya memang tidak memerlukan sama sekali sentuhan dari DPR.

Kendati demikian saya kira kenegarawanan dari ketiga Menteri ini yang membuat proses komunikasi antara mitra kerja kita Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Desa serta PDT itu bisa berjalan sehingga posisi Komisi V DPR RI yang memang ditegaskan dalam Pasal 20A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatakan bahwa setiap Anggota DPR RI memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan dan karena itu kami mengucapkan terima kasih proses ini berjalan dengan baik.

Yang kedua yang ingin saya katakan adalah bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU Tahun 2013, posisi Komisi sebagai mitra kerja dari seluruh kementerian itu memegang peran yang cukup signifikan dalam konteks pembentukkan anggaran. Putusan Mahkamah Konstitusi itu dalam tanda kutip menegaskan posisi Komisi-komisi termasuk Komisi V di dalamnya agar kemudian setiap perubahan dan perencanaan anggaran harus terlebih dahulu disampaikan melalui Komisi-komisi dan karena itu kami mengucapkan sekali lagi terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya.

Kendati demikian tentu ada beberapa catatan sebagaimana yang telah disampaikan oleh Pak Herson Ketua Poksi kami tadi bahwa memang kami tentu berharap berbagai macam perubahan yang sifatnya fundamental, misalnya pengubahan dari single years menjadi multiyears di setiap Dapil masing-masing itu bisa disampaikan kepada seluruh Kepala Balai dan Unit Satuan Kerja di kementerian masing-masing untuk juga bisa menyampaikan kepada kami agar apa yang pernah kami sampaikan misalnya pada reses-reses kami dengan Gubernur, Bupati, Walikota dan stakeholders lainnya di Dapil itu juga bisa segera kami revisi informasinya.

Beberapa Bupati, Walikota kadang-kadang bertanya kepada kami bagaimana kemudian anggaran yang kemarin sudah disampaikan pada reses pertama dan kedua misalnya, tapi kemudian sekarang justru kabarnya

(21)

21 menjadi berubah. Ini saya kira soal bagaimana kita memperbaiki komunikasi saja.

Berikutnya saya mengucapkan terima kasih terkhusus kepada Pak Basoeki mewakili petani-petani karet di Kalimantan Selatan Pak Basoeki yang kabarnya sudah sampai ke bawah bahwa UPPPB akan segera menjalin kontrak dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional untuk membeli karet-karet petani. Kami berharap implementasi ini bisa bagus, kendati tahun ini anggarannya baru 100 Miliar, sebagaimana tadi disampaikan dan akan terdistribusi ke 9 provinsi, saya berharap ini akan menjadi model bagi pengembangan infrastruktur yang memberdayakan petani karet bukan hanya menggunakan dana APBN, tapi juga bisa menjadi model bagi kawan-kawan di tingkat provinsi dan kabupaten kota.

Saya berharap Kementerian PUPR bisa kemudian melakukan Rapat Koordinasi dan memberikan role model ini kepada Dinas PUPR Provinsi Kabupaten Kota se-Indonesia agar bukan hanya ruas jalan nasional nanti yang akan bisa digunakan aspal dengan pencampur karet, tapi juga bisa digunakan pula dengan ruas-ruas jalan di tingkat kabupaten kota dan provinsi. Kampung saya kampung Bang Lasarus ini salah satu yang paling terdampak para petani karetnya, karena harganya sudah tidak karu-karuan sekarang. Tentu stimulus yang sebetulnya belum begitu besar ini akan sangat diapresiasi oleh rakyat.

Yang berikutnya kepada Pak Menteri Perhubungan. Kemarin Pak Budi Karya Sumadi saya sampaikan bahwa Permenhub 25 Tahun 2020 itu beberapa klausulanya masih sumir dan memungkinkan multitafsir. Salah satunya adalah soal kegiatan ekonomi lainnya yang menjadi exception bagi diperbolehkannya orang untuk mengikuti atau menggunakan transportasi darat, laut dan udara dan itu saya kira dalam beberapa hari ini pemberitaan dan situasi di lapangan tentu semuanya tidak seperti di Jakarta.

Ada beberapa tempat yang kemudian dalam tanda kutip pihak-pihak swasta yang mengatasnamakan untuk bekerja bagi kepentingan ekonomi yang kriterianya tidak terlalu jelas itu bisa menggunakan transportasi darat, laut dan udara. Ini saya kira kalau kita tidak hati-hati bisa menjadi pintu masuk bagi penyalahgunaan wewenang pada satu pihak, pada pihak yang lain kita tentu ingin menutup sedemikian rupa pintu agar penyebaran covid 19 tidak terjadi.

Saya khawatir alokasi anggaran yang sudah sedemikian rupa kita berikan untuk para petugas kita di lapangan tadi sebagaimana Pak Budi Karya sudah sampaikan kepada kita, itu akan sia-sia ketika implementasi dari Permenhub 25 Tahun 2020 ini tidak ditegakkan dengan ketat dan baik. Kami juga mengingatkan Pak agar potensi-potensi masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia pada masa-masa seperti ini bisa ditutup rapat-rapat.

Kita tidak ingin konsentrasi kita semua Kementerian Perhubungan yang didukung penuh oleh Komisi V DPR RI justru terganggu oleh masuknya TKA-TKA asing dalam posisi-posisi seperti ini. Ini masa kritis,

(22)

masa-22 masa yang sangat sensitif dan masyarakat kita tentu berharap kinerja Kementerian Perhubungan menjadi garda terdepan dalam tanda kutip untuk me-lockdown berbagai macam potensi penyebaran covid dan luar negara.

Terakhir Kandar Halim Iskandar, terima kasih PDT saya kira telah memberikan darma baktinya kepada desa-desa di tempat kita semua di Indonesia. Kalau pun ada riak-riak kecil itu biasa karena tidak mungkin kita membuat kebijakan yang memuaskan semua pihak. Tetapi saya kira riak-riak kecil itu terobati dengan tausiyah Ramadhan yang setiap hari dimuat di IG-nya Bang Menteri.

Terima kasih, mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan. Kanda Ketua Komisi V terima kasih telah menyela waktunya.

Wabillaahittaufik Walhidayah, Wa Ridho Wal Inayah. Wallaahumuafik Illa Aqwamittoriq.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. Selamat sore.

Salam sejahtera untuk kita semua.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP): Baik, terima kasih Adinda Rifqi.

Sekarang saya persilakan dari Golkar, Pak Ridwan Bae siapa yang akan mengambil kesempatan?

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/F-PG): Pak Hamka silakan Pak Hamka.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP): Pak Hamka silakan Pak Hamka.

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (Ir. RIDWAN BAE/F-PG): Pak Hamka silakan Pak.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP): Ya Pak Hamka suaranya dibuka dulu Pak Hamka, silakan.

F-PG (Drs. HAMKA BACO KADY, MS.): Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.

Mudah-mudahan kesempatan ini memberikan manfaat untuk kepentingan bangsa dan negara.

(23)

23 Pak Ketua dan seluruh Anggota yang saya hormati.

Pak Menteri PU, Menteri Perhubungan dan Menteri PDT yang saya banggakan.

Tidak terlalu banyak yang saya ingin sampaikan, hanya ingin mengomentari saja. Pertama, walaupun itu Perpu sudah dikeluarkan oleh pemerintah seperti apa yang dijelaskan oleh Adinda Rifqi tadi dan InshaAllah ini juga sudah terbahas di Badan Anggaran, saya kira akan segera menjadi undang-undang.

Nah memang postur anggaran itu di Badan Anggaran kemarin itu sudah diputuskan, mudah-mudahan besok itu diusulkan menjadi undang-undang. Walaupun kita tahu semuanya bahwa sebenarnya kalau Perpu sudah keluar sudah langsung harus berjalan ini yang sudah terjadi, Alhamdulillaah semua berjalan dengan baik dan respon dari DPR sampai saat ini saya kira semua positif untuk mendukung kebijakan Perpu tersebut dan buktinya adalah keputusan Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan Bank Indonesia itu telah diputuskan oleh Badan Anggaran Perubahan APBN yang sudah disampaikan oleh pemerintah. Saya kira saya tidak ada perbedaan pandangan dengan Adinda Rifqi dan memang sudah seperti itu adanya.

Terus yang selanjutnya saya hanya menyampaikan Pak Menteri PU clear dan clean saya kira penjelasannya, mantap banget dan bisa dipahami, karena pertanyaan-pertanyaan yang ada di bawah apakah yang sudah kontrak itu atau sudah dilelang itu tetap dilaksanakan, jawabannya ya, saya kira sudah tersosialisasi semua kepada Kepala Balai di seluruh Indonesia dan sampai sekarang ini tidak ada keluhan lagi dari pihak-pihak rekanan.

Mudah-mudahan Pak Menteri PU tetap sehat, tetap lincah, mudah-mudahan bisa melakukan tugasnya dengan baik, dengan seluruh jajarannya. Pak Dirjen Perhubungan Darat kemarin saya bisa mencermati penjelasannya, hanya catatan kepada nanti sebentar Pak Menteri Perhubungan.

Selanjutnya kepada Menteri Perhubungan, saya menggarisbawahi lagi mengenai Permenhub Nomor 25 ya kalau saya tidak salah. Saya ingin menyatakan di sini bahwa sebenarnya tidak ada sisa penterjamahan dari Permen itu sendiri sebenarnya, yang menterjemahkan dan mengeluarkan petunjuk teknis terhadap pelaksanaan Permen itu adalah Gugus Tugas.

Nah harus kita pahami semua, kita tidak boleh mengatakan bahwa ini keliru dan sebagainya, harus kita memahami bahwa keadaan sekarang yang ditempuh oleh pemerintah atau yang dikeluarkan kebijakannya oleh pemerintah bukan lockdown tetapi PSBB (Pembatasan Skala Besar) artinya apa, semua itu ada pembatasan-pembatasan sesuai syarat dan ketentuan yang ditetapkan.

Nah kalau Permenhub tadi sudah dikeluarkan dan sudah ditindaklanjuti oleh Tim Gugus Tugas saya kira itulah yang menjadi pedoman. Hanya yang menjadi catatan kepada Menteri Perhubungan saya khawatir

(24)

operator-24 operator penerbangan angkutan darat, angkutan laut. Kalau angkutan laut mungkin masih memungkinkan barangkali ada perintis dan sebagainya, tetapi operator-operator angkutan udara, angkutan darat, kalau penumpangnya seperti yang saya monitor dengan Pak Dirjen Hub. Darat itu ada satu bus yang 5 penumpangnya saja.

Yang saya khawatirkan adalah apakah mampu melaksanakan kegiatan itu karena pasti tidak bisa memenuhi biaya operasionalnya. Demikian pula biaya penerbangan. Ini pertanyaan saya apakah ada instruksi-instruksi kepada operator-operator penerbangan tetap harus terbang walaupun penumpangnya memang harus dikurangi 50% sesuai dengan ketentuan dari Gugus Tugas ataukah Permen, tetapi kalau penumpangnya cuma 10 apakah operator-operator itu tidak berpikir menghentikan sehingga terjadi stagnasi tidak sesuai apa yang diharapkan untuk menggerakkan ekonomi karena ini adalah PSBB.

Kita tidak bisa menyalahkan bahwa ini peraturan besok hari ini berubah, hari ini ditetapkan besok berubah dan sebagainya karena ini adalah PSBB bukan lockdown. Ini yang ingin saya sampaikan Pak Menteri Perhubungan jaga kesehatan. Saya hanya menitipkan satu pekerjaan saja untuk memikirkan bagaimana operator-operator baik udara, laut maupun darat apabila terjadi hal-hal yang merugikan pihak mereka apakah masih bersedia memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang disyaratkan dalam ketentuan-ketentuan PSBB yang dikeluarkan oleh Tim Gugus Tugas.

Saya kira itu yang bisa saya sampaikan kepada Menteri Perhubungan titipan saya Pak Menteri Perhubungan jaga kesehatan, mari kita sama-sama menjaga. Yang paling penting sebenarnya secara sederhana yang saya amati karena kebetulan mohon maaf saya mungkin ada 30 orang menjadi pengawas covid seluruh Indonesia di mana-mana saya harus berangkat, Alhamdulillaah sudah terbuka mudah-mudahan setelah selesai masa sidang nanti saya akan ke mana-mana untuk bisa melakukan tugas-tugas tersebut dengan catatan tentu memenuhi physical distancing dan sebagainya-dan sebagainya.

Dan yang terakhir kepada Menteri Desa, saya apresiasi langkah-langkah yang sudah ditempuh, namun demikian saya sependapat dengan Pak Menteri sangat mengganggu kegiatan pemerintahan desa dengan adanya kebijakan pemerintah atau kebijakan Kementerian Keuangan yang mandatory spending itu dikurangi ya, tapi namun demikian ya itu sudah ditempuh, mari kita laksanakan sama-sama dengan baik dan saya kira di bawah hampir semuanya tidak ada bermasalah, walaupun di sana sini ada sedikit timbul kesalahpahaman data dan sebagainya itu biasa, karena Bapak Menteri semua orang membantu Sembako Pak, seluruh kementerian juga membantu Sembako, termasuk DPR banyak juga yang membantu. Oleh karena itu mari kita sama-sama agar supaya tidak terjadi dobel di dalam pelaksanaan di lapangan.

Saya kira ini yang bisa saya sampaikan, mohon maaf saya catatan terakhir buat Kementerian Perhubungan tadi, kalau tadi Kementerian PU

(25)

25 sudah menjelaskan bahwa yang kontraktual yang sudah kontrak itu tetap dijalankan, apakah di Perhubungan juga seperti itu? apakah di-multiyears-kan walaupun secara tersirat tadi saya sempat mendengarkan penjelasan Kementerian Perhubungan seperti itu juga adanya Kementerian Perhubungan. Saya hanya meminta klarifikasi supaya clear penyampaian kita ke bawah.

Demikian, terima kasih. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf. Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP): Baik terima kasih Pak Hamka dari Golkar.

Silakan dari Gerindra siapa yang akan mengambil kesempatan Pak Andi Iwan?

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E.,M.Si. / F-P.GERINDRA):

Iya Pak Ibu Kapoksinya sudah hadir Pak.

F-P.GERINDRA (IIS EDHY PRABOWO, S.Hum., M.M.): Siap Pimpinan, terima kasih.

Pimpinan yang saya hormati dan juga Menteri Pak Basoeki PUPR dan Menteri Perhubungan Pak Budi Karya dan juga Pak Halim Kemendes.

Sebetulnya tidak jauh seperti yang tadi sudah disampaikan oleh Pak Hamka, pada dasarnya dari PUPR sendiri, dari Pak Basoeki sendiri untuk program-program padat karya tunai seperti apa namanya bahwasanya tujuannya adalah untuk mempertahankan daya beli masyarakat yang tadi itu dan juga mengurangi angka pengangguran itu sudah baik dari mulai program-program P3TGAI, PISEW, KOTAKU dan Rumah Swadaya tersebut, tapi juga saya ingin juga menanyakan bahwa di sini kita mengetahui ya karena covid 19 ini banyak kendala karena social distancing.

Jadi pastinya ada beberapa tahapan yang ada beberapa tahapan sosialisasi dan ada tahapan program-program yang diajukan sebelumnya pada awal tahun tidak bisa dilakukan sementara waktu, tapi untuk pengajuan program padat karya yang baru diajukan karena covid 19 kami ingin mengetahui juga tahapan gambaran tahapan pelaksanaannya seperti apa.

Kemudian untuk Kementerian Perhubungan. Di sini dari data yang tadi disajikan dalam rapat, itu kan masih berupa target dan realisasi angka-angka apa namanya hanya berupa yang disajikan tadi adalah mengenai refocusing dan realokasi anggaran ini masih berupa apa namanya angka-angka saja.

(26)

26 Nah yang paling penting adalah yang direncanakan itu kita ingin tahu sebetulnya apa-apa saja sehingga realisasi dan angka-angka dan jumlah anggaran itu kita bersama kita di sini kita bisa kita breakdown bersama agar apa namanya Anggota juga saling bisa saling juga memberikan masukan seperti itu, tapi intinya adalah dari Kemenhub sendiri tolong dijelaskan program padat karya seperti apa yang telah direncanakan oleh Kemenhub gitu sehingga angka-angka yang tadi disebutkan itu kita bisa breakdown bersama di sini seperti itu, jadi yang lebih-lebih jelasnya lagi.

Kemudian untuk Kementerian Desa, di sini saya melihat dalam paparan Kementerian Desa pada slide Nomor 6 tercatat adanya penghematan terkait BUMDes yang awalnya 500 desa menjadi nol desa setelah dilakukan penghematan. Nah apakah ini termasuk jenis bantuan BUMDes yang telah yang sudah diusulkan oleh Anggota Komisi V beberapa waktu yang lalu atau bagaimana? Kemudian juga bantuan BLT Dana Desa itu sejauhmana progres penyalurannya? Karena masyarakat yang terdampak covid saat ini kan apa namanya mereka tidak memungkiri bahwa di daerah saya saja gitu semua panik kan karena covid ini. Jadi jangan sampai dalam hal penyalurannya juga akhirnya yang tadinya maksudnya baik, niat pemerintah ini baik malah akhirnya menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Jadi mungkin lebih ke apa progres penyalurannya seperti apa seperti itu, tapi itu saja paling Pak Menteri yang digarisbawahi dari kami dari saya.

Selebihnya untuk PUPR, Kemenhub dan juga Desa terima kasih banyak sudah bahu membahu dan sudah betul-betul bekerja keras gitu kan, sudah bekerja keras semuanya, kita semua dalam penanganan masalah covid ini dan juga masalah anggaran ini memang harus eman-eman harus betul-betul kita hemat dan bagaimana caranya sehemat mungkin itu bisa bermanfaat dan tepat sasaran sehingga masyarakat masih bisa menikmatinya dan juga intinya mempertahankan daya beli masyarakat.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP): Baik terima kasih Bu Iis Edhy Prabowo.

Saya lihat sudah bergabung bersama kita Pak Wakil Ketua DPR Pak Rahmat Gobel selamat bergabung.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh Pak. Baik mohon izin untuk kami lanjutkan Bang.

Demikian tadi dari Gerindra dari Ibu Iis Edhy Prabowo. Sekarang kita ke Nasdem. Saya persilakan Pak Syarif Alkadrie siapa yang mengambil kesempatan?

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (H. SYARIF ABDULLAH ALKADRIE, S.H.,M.H./F-P.NASDEM):

(27)

27 KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi / F-PDIP):

Silakan, silakan.

WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (H. SYARIF ABDULLAH ALKADRIE, S.H.,M.H./F-P.NASDEM):

Terima kasih.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Pimpinan yang saya hormati beserta seluruh jajaran Anggota Komisi V.

Bapak Menteri Perhubungan, Bapak Menteri PU dan Bapak Menteri Desa yang saya hormati.

Tentu saya nanti juga mungkin akan ada teman-teman yang lain juga akan menyampaikan.

Pertama, berkaitan dengan itu yang pertama saya sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja sama dan rapat pada hari ini yang telah berjalan.

Pimpinan, berkaitan dengan ini beberapa hal yang perlu saya sampaikan terhadap rapat. Pertama dari Kementerian PU, saya sependapat dengan teman-teman yang lain, cuma ada mungkin yang perlu penjelasan Pak, selain yang sudah lelang, bagaimana yang sekarang dalam proses? Kan ada yang sedang berlangsung, berlangsung tapi belum diputus, baru mungkin tahap evaluasi, itu apa tetap lanjut atau ada evaluasinya? Tapi tentu kita berharap itu bisa dilanjtukan walaupun tetap sebagaimana tadi disampaikan...(rekaman suara kurang jelas).

Yang kedua berkaitan dengan penjelasan Kementerian PU yang perlu menjadi penjelasan bagi kami berkaitan kebetulan Kalimantan Barat juga merupakan prioritas untuk pembelian karet, tentu ini kami menyambut dan memberikan apresiasi, kita berharap juga kementerian-kementerian yang lain bisa melakukan hal-hal seperti ini, bagaimana supaya produk-produk asli kita dari yang ada yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan di Indonesia ini tentu itu harus kita berdayakan. Apalagi memang di dalam suasana covid ini tentu kita akan recovery setelah ini tentu akan memuatkan energi kemudian pembiayaan yang tentunya kita harapkan produk-produk kita ini yang harus diutamakan.

Segala sesuatu saya berharap kepada kebetulan kemitraan kita baik Kementerian PU maupun kementerian yang lain, kita berharap bisa memaksimalkan terhadap penggunaan dari pada komoditi-komoditi dalam negeri, ini yang tentu harus menjadi perhatian dan saya memberikan apresiasi kepada Bapak Menteri PU. Cuma yang perlu kami minta penjelasannya Pak, sebenarnya kalau saya lihat Kalbar mendapat alokasi 8M

Referensi

Dokumen terkait

Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama

Yang dimaksud dengan sosialisasi adalah proses di mana seseorang mempelajari pola- pola hidup dalam masyarakat sesuai dengan nilai, norma dan kebiasaan yang berlaku untuk

Perubahan terminologi atau istilah anak berkebutuhan khusus dari istilah anak luar biasa tidak lepas dari dinamika perubahan kehidupan masyarakat yang berkembang saat ini,

Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan secara seimbang. Setiap orang tidak bisa menggunakan haknya secara semena-mena karena dibatasi oleh hak

RAWATAN KANSER PESAKIT LUAR TAHUNAN Jika Orang Yang Diinsuranskan didiagnosis menghidap kanser seperti yang tertakluk di dalam Definasi Penyakit Kritikal, Syarikat akan

Bila sudah terjadi sensitisasi terhadap protein susu sapi atau sudah terjadi manifestasi penyakit alergi, maka harus diberikan susu sapi yang dihidrolisis sempurna atau pengganti

Dengan menggunakan CVP analysis ini perusahaan dapat mengetahui bagaimana pengaruh pada perubahan biaya, harga jual, dan sales mix terhadap pencapaian target laba

menasihati para putranya, “Ingatlah, ingatlah bahwa kamu harus mendirikan dasarmu di atas batu karang Penebus kita, yaitu Kristus, Putra Allah; supaya bilamana iblis akan mengi-