TATA HUBUNGAN KERJA
UNIT TATA HUBUNGAN KERJA
Bagian Keuangan Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Bagian keuangan terkait dengan pencatatan dan pelaporan indikator mutu manajerial (audit keuangan).
Bidang Keperawatan Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Bidang keperawatan terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Sub Bagian Humas dan Pemasaran
Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Sub bagian humas dan pemasaran terkait dengan pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan (angka kepuasan pelanggan) dan evaluasi kontrak kerja dengan asuransi.
Sub Bagian Logistik Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Bagian pengadaan terkait dengan pencatatan dan pelaporan indikator mutu manajerial. Sub Bagian SDI dan
Binroh
Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Sub bagian SDI dan binroh terkait dengan penilaian kinerja karyawan (pimpinan RS, tenaga profesi dan staf) dan pemberian materi tentang PMKP pada saat orientasi karyawan baru.
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
Laboratorium Radiologi
Rehabilitasi Medik Bagian Keuangan
Bidang Keperawatan
Sub Bagian Logistik Sub Bagian SDI & Binroh
Instalasi Farmasi
Sub Bagian Humas & Pemasaran
Unit Gizi Rekam Medis Sub Bagian Diklat
S P I Komite Medis
Tim K3RS Komite P P I Komite K P R S
Unit Gawat Darurat Rawat Inap Unit Rawat Jalan
Kamar Operasi ICU
Sub Bagian Diklat Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Sub bagian Diklat terkait dengan program kegiatan seminar dan workshop PMKP, serta TOT inhouse training tentang PMKP.
Laboratorium Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Laboratorium terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Radiologi Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Radiologi terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Farmasi Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Farmasi terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Rekam Medis Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Rekam Medis terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Rehabilitasi Medik Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Rehabilitasi medik terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Unit Gizi Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Gizi terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
ICU Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan IPI terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
UGD Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan IGD terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Unit Rawat Jalan Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan IRJ terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Rawat Inap Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan IRNA terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Kamar Operasi Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan IBS terkait pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien (pengisian sensus harian).
Komite Medis (Sub komite mutu profesi)
Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Sub komite mutu profesi (Komite Medis) terkait dengan penilaian kinerja profesi medis; penyusunan, pelaporan serta monitoring dan evaluasi PPK, clinical pathway dan atau protokol klinis.
Komite KPRS Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Komite KPRS terkait dengan penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan insiden keselamatan pasien (IKP), RCA dan FMEA termasuk pencatatan, pelaporan dan monitoring serta evaluasinya.
Komite PPI Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Komite PPI terkait dengan pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Tim K3RS Panitia PMKP memiliki hubungan kerja dengan Tim K3RS terkait dengan pencatatan dan pelaporan indikator mutu manajerial, serta penyusunan program manajemen risiko.
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. Ketenagaan Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) RS. No
.
Jabatan Nama NIK Kualifikasi Pendidikan
1. Ketua PMKP 2. Sekretaris PMKP
3. Sub Komite Mutu Profesi : - Ketua - Sekretaris - Dokter Spesialis - Dokter Spesialis 4. Unsur KKPRS : - Ketua - Sekretaris - Dokter Spesialis - S1 Keperawatan Ners 5. Unsur PPIRS : - Ketua - Koordinator IPCN dr. R. Wisnu D. K., M. Kes., Sp. OT Elistya Nastain, SST - Dokter Spesialis - D-4 Keperawatan
Spesialis Instrumen 6. Unsur K3RS :
- Ketua - Sekretaris
dr. Bambang Suhadi, Sp. KFR Abi Zakka Irfan, Amd. Fis
- Dokter Spesialis - D-3 Fisioterapi
B. Kualifikasi Personil Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) RS Ketenagaan Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien terdiri dari :
1. Ketua Panitia PMKP
Kualifikasi ketua panitia PMKP adalah sebagai berikut : a. Pendidikan formal: Dokter/S1 Tenaga kesehatan.
b. Pendidikan non formal/pelatihan: pelatihan PMKP, PPI, manajemen risiko, patient safety.
c. Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi dan dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional.
d. Mempunyai integritas dan loyalitas yang tinggi. 2. Sekretaris Panitia PMKP
Kualifikasi sekretaris panitia PMKP adalah sebagai berikut : a.Pendidikan formal: berijazah D3 Kesehatan.
b. Pendidikan non formal/pelatihan: PPI, mutu pelayanan, patient safety. c.Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi dan dapat bersosialisasi dengan
baik dan profesional.
d. Berbadan sehat jasmani dan rohani. 3. Anggota Panitia PMKP
Kualifikasi anggota panitia PMKP adalah sebagai berikut :
a.Pendidikan formal: berijazah S1 atau D3 atau persamaannya dalam bidangnya masing-masing.
b. Pendidikan non formal/pelatihan: pelatihan PPI/Patient Safety/K3RS/Mutu Pelayanan RS sesuai dengan unsur komite/panitia/tim/unit kerja yang diwakilinya.
c.Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi dan dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional.
KEGIATAN ORIENTASI
A. Pengertian
Kegiatan orientasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengenalan dan pemahaman mengenai situasi dan kondisi lingkungan tertentu beserta sistem kerjanya.
Orientasi ini diberikan kepada seluruh karyawan baru dan mahasiswa praktik di RS Putra Waspada Tulungagung. Keseluruhan informasi tentang Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien beserta program kerjanya diberikan secara terencana, sistematis dan berkelanjutan.
B. Tujuan Tujuan Umum
Agar dapat mengenal dan memahami Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP) serta upaya peningkatan mutu pelayanan di RS.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami fungsi, struktur organisasi dan tata hubungan kerja Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien RS.
2. Mengetahui dan memahami program upaya peningkatan mutu pelayanan di RS. 3. Turut berperan serta aktif dalam kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan di
RS.
4. Mengembangkan tanggung jawab pribadi dan rasa memiliki RS. C. Kegiatan Orientasi
Kegiatan orientasi dilaksanakan setiap ada penerimaan karyawan baru dan mahasiwa praktik di RS. Orientasi diberikan dalam bentuk presentasi yang disampaikan oleh ketua panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit. Kegiatan orientasi ini dilaksanakan secara terintegrasi dalam program orientasi Sub bagian SDI dan binroh RS.
BAB
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu. Pertemuan dipimpin oleh Ketua panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien dan dihadiri oleh wakil ketua, sekretaris, dan anggota panitia PMKP. Hasil pertemuan ditulis oleh notulen rapat dan peserta yang hadir wajib mengisi daftar hadir yang disediakan. Hasil dari pertemuan ditindaklanjuti dan evaluasi dilakukan pada pertemuan berikutnya.
B. Tujuan Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS.
Tujuan Khusus
1. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program kerja Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan program kerja Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien guna peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
C. Kegiatan Rapat
Rapat diadakan oleh Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang dipimpin oleh Ketua panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Rapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Rapat Rutin
Rapat rutin adalah rapat yang diadakan oleh Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien setiap bulan sekali sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat selama 1 (satu) tahun serta agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ketua peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2. Rapat Insidental
Rapat insidental adalah rapat yang sifatnya insidental dan diadakan oleh peningkatan mutu dan keselamatan pasien untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan yang mungkin timbul secara insidental di pelayanan yang berhubungan dengan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
BAB XI PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan suatu sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program kerja Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS.
B. Jenis Laporan
Laporan yang dibuat oleh Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien RS meliputi :
1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah laporan yang dibuat oleh Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada Direktur rumah sakit, berisi laporan hasil kegiatan dan program kerja Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan adalah laporan yang dibuat oleh Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit dalam bentuk tertulis setiap tahun sekali dan diserahkan kepada Direktur rumah sakit, berisi laporan hasil kegiatan dan program kerja Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
3. Laporan Insidental
Laporan insidental adalah laporan yang dibuat oleh Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit dalam bentuk tertulis bila ada hal – hal atau permasalahan tertentu yang perlu disampaikan kepada Direktur rumah sakit yang bersifat insidental.