• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARA DWI SUKMA C9406049

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANGGARA DWI SUKMA C9406049"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PROFIL WISATAWAN DI PASAR (NIGHT MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA

Tugas Akhir

Diajukan Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Usaha Perjalanan Wisata

Oleh

ANGGARA DWI SUKMA C9406049

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Laporan Tugas Akhir : PROFIL WISATAWAN DI PASAR (NIGHT

MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA

Nama Mahasiswa : ANGGARA DWI SUKMA

Nomor Induk Mahasiswa : C9406049

MENYETUJUI

Disetujui

Pembimbing Tugas Akhir

Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd NIP. 195806011986012001

Ketua Program

Dra. Hj Isnaini W.W,M.Pd NIP. 195905091985032001

(3)

commit to user

PENGESAHAN UJIAN

Judul Laporan Tugas Akhir : PROFIL WISATAWAN DI PASAR (NIGHT

MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA

Nama Mahasiswa : ANGGARA DWI SUKMA

Nomor Induk Mahasiswa : C9406049

Tanggal Ujian : 4 Mei 2012

DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR

DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA

1. Dra. Hj. Isnaini W.W, M.Pd (...) Ketua

2. Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum (...) Sekretaris

3. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd (...) Penguji I

4. Umi Yuliati, S.S, M.Hum (...) Penguji II

Surakarta, Mei 2012

Dekan

(4)

commit to user

MOTTO

Allah akan meninggikan orang yang beriman diantaramu dan

orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajad. Dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al Mujaadillah).

Keutamaan orang berilmu diatas orang beribadah itu seperti keutamaan bulan

purnama diatas seluruh bintang-bintang lainnya.

(5)

commit to user

PERSEMBAHAN

Seiring rasa syukur atas ridho Allah SWT

Tugas Akhir ini penulis persembahkan

kepada:

 Orang tuaku tercinta terima kasih

membesarkan dan mendidikku dengan

kasih dan sayangmu hingga aku bisa

seperti ini.

 Semua keluargaku yang telah

memberikan semangat dan motivasi

(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan Tugas Akhir ini dengan segenap kemampuan yang ada.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari tidak lepas dari

bimbingan, arahan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih

dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada:

1. Bapak Drs Riyadi Santoso, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra Dan

Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Dra. Isnaini W.W.,M.Pd selaku Ketua Program Studi DIII Usaha

Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret. Terima kasih atas masukannya.

3. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd, selaku Sekretaris Program Studi DIII Usaha

Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta terima kasih atas

bimbingan dan sarannya.

4. Ibu Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Utama Tugas

Akhir, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

5. Ibu Umi Yuliati, SS, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Kedua Tugas Akhir,

(7)

commit to user

6. Ibu Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum selaku Sekretaris Penguji, terimakasih

atas sarannya.

7. Mbak Ifa dan Mas Nanang yang telah memberikan kemudahan dan bantuan

kepada penulis.

8. Segenap Dosen, Karyawan, dan Karyawati Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang banyak membantu penulis.

9. Ayah, ibu, adik dan keluarga besar yang telah memberikan semangat, doa, dan

dukungan kepadaku sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10.Sahabat-sahabatku terima kasih atas dukungan dan doanya, dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11.Teman-temanku DIII UPW yang senantiasa membantu penulis, dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis

pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis juga masih

membutuhkan kritik dan saran dari pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, April 2012

(8)

commit to user

ABSTRAK

ANGGARA DWI SUKMA, C9406049, 2012. PROFIL WISATAWAN DI PASAR (NIGHT MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA, Program Pendidikan Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang profil wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta yang bertujuan untuk mengetahui profil dan daerah asal wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro, untuk mengetahui motif wisatawan mengunjungi objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro, dan untuk mengetahui harapan wisatawan terhadap objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro dalam fungsinya sebagai ikon kota Solo.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi tentang profil wisatawan di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta yang disusun dengan menggunakan metode observasi, metode wawancara untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta, metode angket untuk mengetahui karakteristik wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta, metode studi pustaka untuk memperolah kajian tentang wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta. Kemudian data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yaitu analisa data dengan mendiTugas Akhirkan fenomena yang tampak yang nantinya akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang dikaji.

(9)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Kajian Pustaka ... 7

F. Metode Penelitian ... 13

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SOLO SEBAGAI ... TUJUAN WISATA ... 17

A. Gambaran Umum Kota Surakarta ... 17

B. Perkembangan Wisata di Surakarta ... 20

C. Pasar Ngarsopuro di Surakarta ... 24

D. Pasar (Night Market) Ngarsopuro di Surakarta ... 28

BAB III PROFIL WISATAWAN DI OBYEK WISATA PASAR (NIGHT MARKET ) NGARSOPURO SURAKARTA ... 31

A. Variabel Sosio Demografi ... 34

B. Variabel Geografis ... 38

C. Variable Psikografik ... 39

D. Variabel Behavioristik ... 40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA ...

(10)

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kunjungan Wisata di Kota Surakarta ... 23

Tabel 2 Kunjungan Wisata di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta... 32

Tabel 3 Kunjungan Wisata di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta dari Bulan Januari sampai Bulan Desember 2011 ... 33

Tabel 4 Usia Responden ... 34

Tabel 5 Jenis Kelamin Responden ... 35

Tabel 6 Pendidikan Akhir Responden ... 36

Tabel 7 Pekerjaan Responden ... 37

Tabel 8 Daerah Asal Responden ... 38

Tabel 9 Tujuan Utama Responden Berkunjung ke Obyek Wisata ... 39

Tabel 10 Ketertarikan Responden Mengunjungi Obyek Wisata ... 40

Tabel 11 Kebersihan Obyek Wisata ... 41

(11)

PROFIL WISATAWAN DI PASAR (NIGHT MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA

Anggara Dwi Sukma1 Dra.Sawitri Pri Prabawati, M.Pd2

ABSTRAK

2012. Program Pendidikan Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang profil wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta yang bertujuan untuk mengetahui profil dan daerah asal wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro, untuk mengetahui motif wisatawan mengunjungi objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro, dan untuk mengetahui harapan wisatawan terhadap objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro dalam fungsinya sebagai ikon kota Solo.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi tentang profil wisatawan di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta yang disusun dengan menggunakan metode observasi, metode wawancara untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta, metode angket untuk mengetahui karakteristik wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta, metode studi pustaka untuk memperolah kajian tentang wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta. Kemudian data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yaitu analisa data dengan mendiTugas Akhirkan fenomena yang tampak yang nantinya akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang dikaji.

Kesimpulan dan hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa profil wisatawan yang berkunjung ke Pasar (Night Market)

1

Mahasiswa Jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata Denagn NIM C9406049

2

Dosen Pembimbing

(12)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai beraneka

kebudayaan, adat istiadat, dan sumber daya alam yang dapat dijadikan

sumber pendapatan utama dengan mengelola sumber daya alam tersebut dengan

baik. Salah satu kekayaan Indonesia adalah dengan adanya beranekaragam objek

wisata dengan ciri yang berbeda-beda, sehingga dapat menarik wisatawan baik

wisatawan asing muapun domestik untuk berkunjung ke Indonesia dan

menikmati objek wisata tersebut. Karena sektor pariwisata diharapkan menjadi

penghasil devisa nomor satu dan sebagai sumber pendapatan terpenting sehingga

pemerintah mengupayakan pengembangan dan perbaikan di sektor pariwisata

dari waktu ke waktu. Dengan tujuan untuk melestarikan objek wisata yang ada

serta meningkatkan mutu pariwisata agar menarik minat wisatawan untuk

berkunjung dan menikmati objek wisata yang disajikan. Pengembangan tersebut

ditujukan terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tentunya

dengan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain kelestarian budaya dan

lingkungan alam, aspek peningkatan pendapatan daerah ataupun aspek

pelayanan terhadap wisatawan. Selain itu pemerintah juga gencar melakukan

promosi baik secara langsung atupun tidak langsung. Promosi secara langsung

yang dilakukan pemerintah misalnya, dengan mengirimkan misi kebudayaan ke

luar negeri. pameran khusus

benda-benda atau hasil kebudayaan. Sedangkan promosi yang dilakukan

(13)

commit to user

pemerintah secara tidak langsung misalnya memberikan informasi dalam

bentuk penyebaran pamflet, iklan media cetak ataupun elektronik. Adapun

promosi yang sangat efektif dan efisien yaitu melalui antar personal.

Kota Solo, mempunyai banyak objek wisata yang beraneka ragam,

antara lain wisata religi, wisata budaya, wisata sejarah, wisata belanja, dan

wisata kuliner terdapat disini. Ciri utama pariwisata di Kota Solo adalah

menonjolkan wisata budaya dan wisata belanja, karena Kota Solo terkenal kental

dengan budayanya dan juga dengan wisata belanja yang murah dan mempunyai

mutu yang tinggi, dengan fasilitas-fasilitas pendukung pariwisata yang maju.

Keberanekaragaman berbagai objek wisata yang menarik dah disertai dengan

pengelolaan yang maksimal dapat menjadikan kemajuan yang baik bagi

perkembangan pariwisata di Kota Solo. Dari tahun ke tahun pariwisata di Kota

Solo mengalami peningkatan jumlah, kunjungannya pun juga terus meningkat,

hal tersebut dapat berdampak positif bagi pendapat Kota Solo yang bertambah,

ini sebagai wujud bahwa pengelolaan yang baik dapat menimbulkan dampak

yang positif. Beberapa objek wisata di Kota Solo antara lain:

1. Keraton Kasunanan Surakarta

2. Istana Mangkunegaran

3. Museum Radya Pustaka

4. Wisata Belanja Pasar Klewer

5. Taman Bermain dan Gedung Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari

(14)

commit to user 7. Kampoeng Wisata Batik Kaoeman

8. Wisata Kuliner Langen Bogan atau dikenal dengan sebutan Galabo

9. Taman Bale Kambang

Objek wisata yang yang diminati di Kota Solo adalah objek wisata

yang memberikan sentuhan budaya, karena wisatawan asing pada khususnya

lebih tertarik dengan hal tersebut, sehingga di Kota Solo sendiri lebih banyak

menjual wisata budaya. Selain wisata budaya, Kota Solo juga terkenal

dengan wisata belanja. Wisata pasar yang terkenal di kota ini adalah Pasar

Klewer. Dengan begitu Dinas Pariwisata Kota Solo mengelola dengan baik

dan menambah objek wisata yang berhubungan dengan nilai budaya dan

sejarah pada umumnya, agar pariwisata di Kota Solo semakin meningkat.

Pemerintah Kota Solo juga menginginkan dengan adanya event-event

kesenian di Kota Solo, dan objek wisata yang terdapat di Kota Solo pun juga

semakin meningkat pengunjungnya. Ditambah dengan wajah baru Kota Solo

yang semakin ramai dengan taman yang terdapat disepanjang jalan, sehingga

menambah kesan sejuk dan dalam berwisata terkesan lebih santai. Begitu

pula dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang lain yang telah siap untuk

dipergunakan menambah lebih matang lagi pariwisata di Kota Solo. Kondisi

jalan yang lebar dan baik, tersedianya air yang bersih, penerangan yang baik,

penginapan yang sudah pasti tersedia dimana-mana dengan berbagai macam

pilihan dan kelas, dan letak objek wisata yang tidak begitu jauh, membuat

kota ini menjadi kota wisata yang ramai dikunjungi wisatawan setiapharinya.

(15)

commit to user

Kasunanan Surakarta dan Pasar Klewer, dan dimalam hari dapat dinikmati

wisata kuliner langen bogan, yang letaknya tidak berjauhan dengan letak

kedua objek wisata tersebut. Objek wisata Pasar Ngarsopuro diresmikan

pada tanggal 16 Februari 2009 oleh Menteri Perdagangan Mari Elka

Pangestu yang didampingi oleh Walikota Solo Joko Widodo beserta Wakil

Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo.

Pasar Ngarsopuro yang terletak di tengah Kota Solo, sehingga mudah

dijangkau dengan sarana transportasi apapun, dan letaknya pun juga

strategis. Pasar Ngarsopuro terletak di depan Istana Mangkunegaran, konon

nama Ngarsopuro berasal dari kata "ngarso" adalah depan, dan "puro" adalah

pura atau Istana Mangkunegaran, sehingga nama Pasar Ngarsopuro artinya

adalah pasar yang terletak di depan Istana Mangkunegaran, dan juga karena

jalan yang digunakan untuk area pasar ini dulu bernama Jalan Ngarsopuro.

Pasar ini juga menggabungkan dengan Pasar Windu Jenar. Selain itu Pasar

Ngarsopuro ini membuka Night Market atau pasar malam, yang mana

mengambil lokasi sepanjang Jalan Diponegoro, depan Istana

Mangkunegaran. Pasar malam ini juga menjual berbagi barang misal

handicraft, aksesoris, garmen dan jajanan pasar khas Kota Solo. Pertunjukan

di pasar malam pun tak kalah menarik.

Di pasar ini sering diadakan pertunjukan wayang kulit, campur sari,

musik keroncong, dan untuk anak muda diadakan band. Sehingga lebih

menarik banyak pengunjung. Penulisan tugas akhir memilih objek wisata

(16)

commit to user

Pasar Ngarsopuro yang menarik untuk dikunjungi. Berdasarkan uraian diatas

penulisan tugas akhir mengambil judul “PROFIL WISATAWAN DI PASAR

(NIGHT MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana profil wisatawan yang berkunjung di Pasar (Night Market)

Ngarsopuro Surakarta?

2. Dari daerah asal manakah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata

Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta?

3. Mengapa wisatawan tertarik berkunjung ke objek wisata Pasar (Night

Market) Ngarsopuro Surakarta dan apa harapan wisatawan terhadap

pengembangan objek sebagai salah satu ikon Kota Solo?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dan pcnelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui profil wisatawan yang berkunjung di Pasar (Night

Market) Ngarsopuro Surakarta.

2. Untuk mengetahui daerah asal manakah wisatawan yang berkunjung ke

(17)

commit to user

3. Untuk mengetahui alasan wisatawan tertarik berkunjung ke objek wisata

Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta dan untuk mengetahui

harapan wisatawan terhadap pengembangan objek sebagai salah satu

ikon Kota Solo.

D. Manfaat Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian pasti ingin mendapatkan sesuatu

yang bermanfaat yaitu:

1. Manfaat Akademis

a. Dapat menambah ilmu pengetahuan, baik secara teoritis, praktis

maupun akademik pengembangan diri.

b. Menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis dan menambah

informasi bagi pembaca.

2. Manfaat Praktis

Memberikan gambaran umum kepada penulis dan pembaca mengenai

profil wisatawan di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta.

3. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang dunia

pariwisata.

a. Penelitian ini dapat memberikan masukan untuk mengembangkan

dan mempromosikan pariwisata yang tersedia di Kota Solo.

(18)

commit to user

Menurut undang-undang kepariwisataan No. 10 BAB I Pasal 1 Tahun

2009, wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Sedangkan Pariwisata itu sendiri

adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang

diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan usaha

atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk

memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Marpaung dan Bahar, 2000: 46-47).

Pariwisata menurut Hubert Gulden adalah pariwisata yang

didalamnya mengandung unsur perjalanan diartikan peralihan tempat yang

bersifat sementara, seseorang atau beberapa orang untuk memperoleh

pelayanan dan diperuntukan bagi kepariwisataan itu (Joko Purwanto dan

Hilmi, 1994 : 10).Dalam buku Oka A. Yoeti Pemasaran Pariwisata (1980 :

28) suatu obyek wisata akan semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan

apabila mempunyai suatu atraksi wisata, akomodasi serta aksesibilitas yang

memadai sebagai daya tarik wisata. Daya tarik wisata meliputi hal-hal yang

dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu tempat karena adanya

benda-benda yang tersedia dan terdapat dialam semesta, hasil ciptaan

manusia dan tata cara hidup masyarakat.

Akomodasi sangat penting dalam dunia pariwisata karena sebagai

tempat menginap para wisatawan yang berkunjung. Wisatawan yang

(19)

commit to user

dari luar daerah juga ada. Selain itu aksesibilitas yang memadai supaya

mudah dijangkau oleh para wisatawan yang akan berkunjung meskipun

objek wisata tersebut letaknya tidak strategis. Menurut Indriyo Gitosudamo

Manajemen Pemasaran (1994 : 24). Pasar adalah tempat dimana bertemunya

penjual dan pembeli, tapi akan berbeda bagi para pengusaha, pasar

merupakan suatu tempat yang sangat vital bagi seorang pengusaha, karena

disitulah pengusaha satu dengan pengusaha lain bersaing untuk menjual

semua barang yang mereka jual dan mencari konsumen atau pelanggan agar

mau membeli produk atau barang yang ditawarkan.

Dalam buku Nyoman S Pendit Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar

Perdana (1986: 36) yang berkaitan dengan jenis-jenis wisata dapat

dibedakan menjadi berikut:

1. Wisata budaya adalah suatu perjalanan yang dialakukan atas dasar

keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan

mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar

negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka.

2. Wisata kesehatan adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan

dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari

dimana wisatawan tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam

arti jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti

mata air panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan

penyakit.

(20)

commit to user

dengan tujuan berolah raga atau memang sengaja bermaksud mengambil

bagian aktif dalam pesta olah raga di suatu tempat atau negara seperti

Asian Games.

4. Wisata industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan untuk

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial,

seperti pameran industri, pemeran dagang dan sebagainya.

5. Wisata politik adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan

rombongan pelajar atau mahasiswa, orang-orang awam dengan tujuan

untuk mengadakan peninjauan atau penelitian termasuk dalam golongan

wisata industri ini.

6. Wisata sosial adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta

mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat

ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan, misalnya kaum buruh.

7. Wisata pertanian adalah pengorganisasian suatu perjalanan yang

dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang dimana

wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan

untuk studi maupun melihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya

tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan sebagai jenis sayur

mayur dan palawija disekitar perkebunan yang dikunjungi.

8. Wisata cagar alam adalah jenis wisata yang diselenggarakan oleh agen

atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan

mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam yang kelestariannya

dilindungi oleh undang-undang.

(21)

commit to user

pasangan-pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan

fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan

kunjungan mereka.

10.Wisata pilgrim adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan

rombongan ke tempat-tempat yang berkaitan dengan agama, sejarah, adat

istiadat dan kepercayaan umat dalam masyarakat.

11.Wisata belanja adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan

dari satu tempat ke tempat lain yang bertujuan untuk berbelanja barang

khas dari daerah yang dikunjungi.

12.Wisata kuliner adalah suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh

wisatawan dari satu tempat ke tempat lain yang bertujuan untuk

menikmati makanan khas dari daerah yang dikunjungi (www.kabar

Indonesia.com. Tanggal 16 Mei, 2009 ).

Definisi Wisatawan

Menurut Gamal Suwantoro dalam buku Dasar-Dasar Pariwisata

(2004:4), seseorang atau sekelompok orang yang melakukan suatu

perjalanan wisata disebut dengan wisatawan (tourist), jika selama tinggalnya

sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau negara yag dikunjungi. Apabila

mereka tinggal di daerah atau negara yang dikunjungi dengan waktu kurang

dari 24 jam maka mereka disebut pelancong (excursionist). IUOTO (The

Intrnational Unions of Official Travel Organization) menggunakan batasan

mengenai wisatawan secara umum Gamal Suwantoro ( 2004 : 4)

(22)

commit to user

atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk

melakukan pekerjaan yang menerima upah. Jadi ada dua kategori mengenai

sebutan pengunjung, yaitu:

1. Wisatawan (tourist)

2. Pelancong (excursionist)

Wisatawan adalah pengunjung yang tinggal sementara,

sekurang-kuramgnya 24 jam di suatu negara. Wisatawan dengan maksud perjalanan

wisata dapat digolongkan menjadi:

1. Pesiar (leisure), untuk keperluan rekreasi, liburan,

kesehatan, studi, keagamaan, dan olah raga.

2. Hubungan sanak-saudara, handai taulan, konferensi,

misi, dan sebagainya.

Pelancong (excursionist) adalah pengunjung sementara yang tinggal

di suatu negara yang dikunjungi dalam waktu kurang dari 24 jam Gamal

Suwantoro (2004:4). Untuk mengembangkan dan meningkatkan promosi

objekwisata Pasar Ngarsopuro sebagai objek wisata baru di Kota Solo

dengan kapasitas wisatawan yang cukup tinggi, harus mencakup berbagai

aspek antara lain: aspek promosi dan pemasaran dari obyek tersebut,

atraksi-atraksi apa saja yang ditonjolkan dari objek tersebut untuk menarik para

wisatawan untuk berkunjung serta usaha untuk mengembangkan objek

wisata Pasar Ngarsopuro.

Profil wisatawan adalah merupakan karakteristik spesifik dari

(23)

commit to user

permintaan dan kebutuhan mereka dalam melakukan perjalanan. Adalah

penting untuk mengerti profil wisatawan dengan tujuan untuk menyediakan

kebutuhan perjalanan mereka dan untuk menyusun program promosi yang

efektif (Happy Marpaung, 2000: 39).

Profil wisatawan digunakan untuk mengetahui karakteristik

wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Bicara mengenai wisatawan

akan didapatkan suatu cerita yang panjang tentang mereka yang meliputi:

pendapat, darimana, mau kemana, dengan apa, dengan siapa, dan kenapa

datang kesana, lebih penting dari itu profil wisatawan berisi tentang berbagai

opini (persepsi dan ekspektasi) wisatawan, sebelum, selama, dan sesudah

melakukan kunjungan disuatu daerah tujuan wisata.

Data mengenai wisatawan domestik dapat dijadikan sebagai langkah

praktis untuk mengetahui besarnya pendapatan daerah dari sektor pariwisata,

sehubungan dengan hal itu data profil wisatawan mancanegara juga dapat

dijadikan langkah strategis untuk menghitung penerimaan devisa nasional

dari sektor pariwisata. Perhitungan neraca perjalanan (travel balance) dalam

kerangka perhitungan neraca pembayaran (balance of payment), serta

penyusunan neraca satelit pariwisata nasional (nerparnas) guna pengukuran

besaran dampak ekonomi pariwisata secara nasional.

Dengan adanya profil wisatawan akan mengarah pada keseimbangan

antara subjek pariwisata dengan objek pariwisata. Keseimbangan tersebut

akan mendorong berbaurnya kemajemukan kehidupan sosial dengan

(24)

commit to user

sebagai wilayah dengan budaya yang dinamis. Dinamika tersebut akan

meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat dan

menjadikan objek wisata tersebut sebagai aset wisata dan sebagai salah satu

tujuan wisata yang diminati oleh wisatawan.

Dalam sebuah blog. Ir. Ina Herliana Koswara, M.Sc., Pusat Penelitian

Kepariwisataan, Institut Teknologi Bandung menyebutkan bahwa untuk

keperluan statistik, wisatawan didefinisikan sebagai orang yang melakukan

perjalanan lebih dari 24 jam ke tempat di luar tempat tinggalnya untuk waktu

kurang dari 12 bulan berturut, untuk maksud selain mencari nafkah tetap.

Jika perjalanan yang dilakukan kurang dari 24 jam, maka pelaku perjalanan

tersebut disebut ekskursionis. Gambaran mengenai wisatawan biasanya

dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip description) dan

karakteristik wisatawannya (tourist description) ( www.Ir.Ina Herliana

Koswara, M.Sc.com. Tanggal 11 April, 2012 ).

F. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian tugas akhir ini mengambil lokasi di Pasar Ngarsopuro,

Jalan Diponegoro, selatan Istana Mangkunegaran, Kota Solo, Provinsi

Jawa Tengah. Selain itu penelitian diadakan di Dinas Tata Kota

Surakarta, Perpustakaan Daerah Kota Surakarta, Dinas Koperasi dan

UMKM Kota Surakarta, Reksopustaka Mangkunegaran.

(25)

commit to user b. Observasi

Pengamatan secara langsung yang dilakukan di lapangan tempat

berlangsungnya event yaitu di Pasar Ngarsopuro, Jalan Diponegoro,

untuk mendapatkan dan mengumpulkan yang diperlukan guna

sebagai bahan, penulisan Tugas Akhir, mengunjungi dan

mendokumentasikan foto-foto.

c. Studi Dokumen

Dalam hal ini dipergunakan juga penelitian dengan metode dokumen.

Metode dokumen adalah metode pengumpulan data yang ditujukan

untuk memperoleh data secara langsung dari tempat penelitian

meliputi peraturan-peraturan, foto-foto, arsip-arsip (Kunjungan Wisata

di Kota Surakarta, 2010 dan Kunjungan Wisata di Pasar Night Market

Surakarta, 2012).

d. Metode angket

Dalam penelitian dipergunakan juga melakukan metode angket.

Metode angket adalah cara pengumpulan data melalui pengajuan

pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian, responden,

atau sumber data dan jawabannya diberikan pula secara tertulis. Dalam

penelitian ini menggunakan metode angket langsung, yaitu langsung

menyampaikan angket tersebut kepada subjek penelitian, dengan

mengkombinasikan bentuk dan jenis pertanyaan terhadap 100 orang

(26)

commit to user e. Interview atau Wanwancara

Mempakan teknik di mana penelitian mengumpulkan data dengan

cara komunikasi langsung atau wawancara langsung, adapun

beberapa informant tersebut antara lain : Agus Joko Witiarso Kepala

Dinas Tata Kota Surakarta, Sri Rejeki salah satu pedagang di Pasar

(Night Market) Ngarsopuro, Vitriaman Kepala Bidang UMKM Kota

Surakarta dan Purwanto salah satu Guide di Mangkunegaran

Surakarta.

f. Studi pustaka

Dalam penelitian dipergunakan juga studi pustaka. Studi pustaka yaitu

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

bahan-bahan yang relevan meliputi literature, referensi maupun

buku-buku yang mendukung penelitian. Untuk melengkapi data yang

didapatkan melalui observasi dan wawancara, ditambahkan data yang

didapat dari Dinas Pariwisata Surakarta dan buku-buku referensi yang

terdapat di Laboratorium Tour DIII UPW UNS.

3. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisa dapat dilakukan dengan cara analisa

deskriptif, kualitatif yaitu analisa yang memaparkan hasil penelitian

untuk memperjelas permasalahan secara informatif dan disertai pula

(27)

commit to user

Hasil pengumpulan data kemudian dilakukan, analisis data merupakan

proses mangatur dan memilah urutan data, mengorganisasi ke dalam

(28)
(29)

commit to user

BAB II

GAMBARAN UMUM KOTA SOLO SEBAGAI

TUJUAN WISATA

A. Gambaran Umum Kota Surakarta

Kota Surakarta yang juga sangat dikenal sebagai kota Solo,

merupakan sebuah dataran rendah yang terletak di cekungan lereng

pegunungan Lawu dan pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m

diatas permukaan air laut. Dengan Luas sekitar 44 Km2, Kota Surakarta

terletak diantara 110 45` 15" - 110 45` 35" Bujur Timur dan 70` 36" - 70` 56"

Lintang Selatan. Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 (tiga) buah Sungai

besar yaitu sungai Bengawan Solo, Kali Jenes dan Kali Pepe. Sungai

Bengawan Solo pada jaman dahulu sangat terkenal dengan keelokan

panorama serta lalu lintas perdagangan.

Batas wilayah Kota Surakarta sebelah Utara adalah Kabupaten

Karanganyar dan Kabupaten Boyolali. Batas wilayah sebelah Timur adalah

Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karangnyar, batas wilayah sebelah

Barat adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karangnyar, sedang batas

wilayah sebelah selatan adalah Kabupaten Sukoharjo. Surakarta terbagi dalam

lima wilayah Kecamatan.

(30)

commit to user

Suhu udara Maksimum Kota Surakarta adalah 32,5 derajad Celsius,

sedang suhu udara minimum adalah 21,9 derajad Celsius. Rata-rata tekanan

udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembaban udara 75%. Kecepatan angin 4

Knot dengan arah angin 240 derajad. Solo beriklim tropis, sedang musim

penghujan dan kemarau bergantian sepanjang 6 bulan tiap tahunnya. Standar

UMK untuk Kota Solo tahun 2009 adalah Rp 723.000.

Surakarta atau yang lebih dikenal dengan Solo, saat ini telah menjadi

tujuan wisata yang bisa di andalkan di Indonesia. Kota ini memiliki berbagai

keunikan dan daya tarik yang dapat di nikmati oleh para wisatawan. Objek

dan daya tarik yang di miliki kota Surakarta antara lain :

1. Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya

Berbagai tinggalan budaya bendawi dan tekstual telah

memberikan bukti bahwa keberadaan kawasan kota ini sudah tua dan

mencangkup kurun waktu yang sangat panjang, yaitu dari temuan benteng

pertahanan, bangunan keraton, pesanggrahan, dan taman. Semua bukti ini

dapat mendukung citra dan jati diri kota Surakarta yang sekarang

memiliki berbagai predikat yang melekat pada kota ini.

a. Kraton Kasunanan

b. Kraton Mangkunegaran

c. Masjid Agung

d. Museum Kraton

(31)

commit to user f. Benteng Vasternberg

g. Monumen Perjuangan

2. Objek dan Daya Tarik Wisata Rekreasi

Selain objek wisata budaya kota Surakarta juga memiliki objek

wisata rekreasi yang juga dapat menarik wisatawan berkunjung ke

Surakarta. Objek dan daya tarik wisata rekreasi yang ada di Surakarta

antara lain :

a. Pasar (Night Market) Ngarsopuro

b. Taman Cerdas

c. Taman Sriwedari

3. Objek dan Daya Tarik Wisata Belanja

Surakarta selama ini terkenal dengan tempat-tempat wisata

belanjanya, Objek dan daya tarik wisata belanja ini antara lain :

a. Pasar Klewer

b. Pasar Ngarsopuro

c. Pasar Barang Antik

d. Galabo

e. Shooping Center

4. Atraksi Wisata

Masyarakat Surakarta sampai saat ini mempertahankan adat

istiadat Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Event budaya yang berakar

(32)

commit to user

merupakan atraksi menarik untuk disaksikan wisatawan. Atraksi wisata

ini antara lain ;

a. Wayang Kethoprak

b. Solo Batik Karnaval

c. Event-event Budaya ( SIEM, SIPA, IPAM, dll )

d. Sekaten

e. Kirab Budaya

f. Upacara-upacara adat

Nilai-nilai budaya masyarakat Surakarta, terungkap pula pada

kendaraan tradisional seperti becak yang masih banyak dijumpai di

Surakarta. Maraknya modernisasi yang juga ke Surakarta, Nampak tidak

sepenuhnya mempengaruhi kehidupan masyarakatnya dan masih banyak

yang mempertahankan adat-istiadat dan nilai-nilai budaya Jawa dalam

kehidupan sehari-hari.

B. Perkembangan Wisata di Surakarta

Kota Surakarta merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Tengah,

karena kota Surakarta mempunyai berbagai objek wisata andalan yang sangat

menarik. Salah satu objek wisata andalan kota Solo adalah Pasar (Night Market)

Ngarsopuro. Selain itu pengembangan pasar (Night Market) Ngarsopuro juga harus

berdasarkan dengan metode A4. Yang dimaksud dengan metode A4 adalah sebagai

(33)

commit to user

1. Atraksi (Attraction)

Sebuah daerah wisata harus memiliki sebuah daya tarik tersendiri yang dapat

dijadikan sebuah ciri khas yang dapat menarik minat wisatawan yang untuk

berkunjung di objek wisata tersebut. Pasar (Night Market) Ngarsopuro

mempunyai ciri khas yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung di

kawasan pasar ini ciri dari pasar ini adalah menjual produk-produk kerajinan

unggulan khas kota Solo. Selain itu di pasar ini juga terdapat atraksi wisata

seperti diadakannya hiburan wayang kulit, keroncongan, bagi anak muda

biasanya diadakan hiburan band.

2. Aksesibilitas (Accebility)

Daerah tujuan wisata harus memiliki akses yang bagus dan menandai untuk

mempermudah wisatawan menuju ke lokasi objek wisata tersebut. Selain itu

dilengkapi oleh sarana transportasi yang mendukung sehingga banyak akses yang

dapat dilalui oleh wisatawan untuk berkunjung. Pasar (Night Market) Ngarsopuro

mempunyai akses ajalannya pun juga sangat memadai, selain itu letaknya juga

sangat strategis karena berada di tengah-tengah kota Solo. Yang tepatnya dijalan

Diponegoro dan di depan Pura Mangkunegaran, sehingga dapat dilalui dengan

alat transportasi apapun.

3. Amenitas (Amenity)

Tersedianya berbagai fasilitas seperti tempat-tempat penginapan, restoran,

hiburan, transportasi lokal yang memungkinkan wisatawan bepergian di tempat

tersebut merasa nyaman serta di lengkapi dengan alat-alat komunikasi yang

canggih karena lokasi dari pasar ini berada di tengah-tengah kota Solo dan juga

strategis, maka berdekatan dengan penginapan yang letaknya tak jauh dari lokasi

(34)

commit to user

ciri khas kota Solo, sehingga para wisatawan asing yang berkunjung di pasar ini

merasa mapan dan tidak kebingungan untuk kembali ke penginapan.

4. Aktivitas (activity)

Kegiatan yang dilakukan wisatawan di pasar (Night Market) Ngarsopuro

antara lain berbelanja barang-barang antikm berbelanja kerajinan khas kota Solo

menikmati hiburan yang disediakan. Sambil berjalan-jalan ataupun bersantai

bersama keluarga atau kerabat, dan yang pasti menikmati kuliner khas kota Solo

yang juga tersedia di pasar ini.

Usaha yang dilakukan pihak pengelola pasar untuk kemajuan dan untuk

menarik wisawatan adalah dengan cara memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai

bagi pengunjung, seperti adanya area parking yang letaknya tidak jauh dari area

pasar malam, toilet yang letaknya berada di satu lokasi dengan pasar windu jenar.

Dalam segi kebersihan, pengelola turut menjaga kebersihan di area pasar dan

sekitarnya dengan menyediakan tempat-tempat sampah yang terdapat di area pasar,

hal ini dikarenakan agar para pengunjung juga ikut serta menjaga kebersihan

lingkungan di sekitar pasar. Dari segi keamanan pengelola menyediakan pos

keamanan yang terdapat di area pasar (Night Market) Ngarsopuro. Hal ini untuk

menghindari terjadinya hal-hal kriminal yang tidak diinginkan, misalnya pencopetan,

pencurian, dan lain-lain.

Di kota Surakarta ini banyak sekali tempat-tempat bersejarah seperti

Keraton, Pura, dan kampung batik yang sangat unik dan beraneka ragam serta

mempunyai filosofi yang sangat dalam dimana masih mempertahankan

adat-istiadat dan ritual-ritual yang biasa di lakukan masyarakatnya.

Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain ritual pada malam satu Suro yang mengarak-arak

(35)

commit to user

Pariwisata di solo juga di dukung oleh objek-objek wisata lain di

daerah sekitar eks-karisidenan seperti Air Terjun Grojogan Sewu, Candi

Sukuh, Candi Cetho, Waduk Gajah Mungkur, Desa Wisata Wirun, situs

Sangiran di sragen dan bermacam-macam lagi lainnya. Wisata di Surakarta

juga di dukung oleh fasilitas akomodasi yang berupa Hotel Berbintang, Hotel

Melati, dan Losmen serta di dukung oleh Restaurant dan Transportasi yang

memadai.

Dinas pariwisata kota Solo pada awal tahun ini melaporkan, selama

kurun waktu beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan yang cukup

signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan di kota Solo. Kunjungan

[image:35.595.132.510.251.653.2]

wisatawan dari tahun 2005-2009 dapat dilihat dari tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1. Kunjungan Wisatawan di Kota Surakarta

Tahun Kunjungan

Wisatawan

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Mancanegara

Wisatawan Domestik

2005 9.649 760.095 769.744

2006 10.625 904.984 915.609

2007 11.922 960.625 972.547

2008 13.859 1.029.003 1.042.862

2009 26.047 1.054.283 1.080.330

(Sumber : Dinas Tata Kota, 2010)

Kunjungan wisatawan dari tahun 2005 menurut data statistik

jumlahnya mencapai 9.649 untuk mancanegara dan wisatawan domestik

(36)

commit to user

904.984, tahun 2007 wisatawan mancanegara berjumlah 11.922 dan domestik

960.625, 2008 dengan jumlah wisatawan mancanegara 13.859 dan domestik

1.029.003, serta pada tahun 2009 wisatawan mancanegara jumlahnya 26.047

dan domestik 1.054.283. Dengan demikian dapat di ambil kesimpulan bahwa

dari tahun ke tahun jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat.( Dinas

Pariwisata Kota Surakarta, 2010)

C. Pasar Ngarsopuro di Surakarta

Kota Solo mempunyai objek wisata yang beranekaragam, salah

satunya adalah objek wisata belanja. Solo terkenal dengan pusat perbelanjaan

yang murah, dengan berbagai macam jenis barang yang dijual, dan kualitas

yang tinggi, sehingga banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara

yang berbelanja di kota ini. Salah satu ciri khas dari wisata belanja Kota Solo

adalah batik tulis yang terkenal. Sebagian besar dari kebutuhan wisata belanja

dapat ditemui di Pasar Wisata.

Identitas sebagai Kota Budaya sangat akrab dan melekat lama di Kota

Solo. Upaya pelestarian tentu saja menjadi kehendak seluruh warga Kota

Solo. Sebab pelestarian warisan pusaka sebagai tanda proses perubahan serta

perkembangan kota yang terjadi secara alamiah. Secara berurutan tanpa harus

kehilangan masa lalu yang dapat dijadikan cermin untuk pembangunan masa

(37)

commit to user

dimaksudkan sebagai piranti lunak untuk menjalankan fungsi pengarahan dan

fungsi kontrol bagi laju pembangunan cepat tersebut.

Kawasan Ngarsopuro di sepanjang Jalan Diponegoro yang

menghubungkan antara city walk Jalan Slamet Riyadi dengan Kompleks

Mangkunegaran diharapkan mampu menjadi salah satu kawasan wisata,

ekonomi, dan seni bagi kota Surakarta. Kawasan ini bisa menjadi pusat

kegiatan baru bagi aktivitas sosial, ekonomi, dan seni-budaya untuk

kebutuhan rakyat Solo. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang

dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan

dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan

lingkungan rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi,

ketentuan pengendalain rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan

pengembangan lingkungan atau kawasan. RTBL akan menjadi pedoman

perancangan kawasan dan arahan rancangan bangunan serta lingkungan untuk

mewujudkan kawasan yang tertata. (Sumber : Dinas Tata Kota Surakarta,

2012)

Pasar Ngarsopuro merupakan salah satu objek wisata baru di Kota

Solo. Pasar ini menjual barang-barang antik, kerajinan khas Solo, batik, dan

makanan khas Solo. Pasar ini sangat strategis karena terletak di Jalan

Diponegoro dan dihadapkan pada Istana Mangkunegaran dan pasar antik

(38)

commit to user

mancanegara untuk mengunjungi pasar ini. Pasar ini diresmikan pada tanggal

16 Februari 2009 oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang

didampingi oleh Wali Kota Solo Joko Widodo beserta Wakil Wali Kota Solo

F.X Hadi Rudyatmo dan dihadiri para pejabat Departemen Perdagangan dan

Wali Kota Aceh, Bengkulu dan lainnya.

Pasar ini didirikan dengan maksud dan tujuan untuk menggabungkan

toko-toko yang ada di pinggiran sepanjang Jalan Diponegoro. Selain itu

karena penggunaan lahan komersial mengganggu kawasan budaya, dan

keberadaan toko-toko tersebut mengurangi vasibilitas beberapa bangunan

tradisional dan Pasar Windu Jenar yang terletak dibelakangnya menempati

tanah negara. Kini Jalan Diponegoro sudah terlihat bersih dari toko-toko

tersebut, dan pemerintah memanfaatkan jalan alternatif tersebut untuk

dijadikan pasar malam yang hanya buka pada hari sabtu saja, atau malam

minggu.

Mengapa pasar ini dinamakan Pasar Ngarsopuro; karena dari buku

Babad Solo tenteng sejarah Kota Solo, nama jalan yang digunakan untuk

lokasi pasar ini dulu bemama Jalan Ngarsopuro dan juga sebagai jalan searah

sumbu Utara sampai Selatan kawasan Pura Mangkunegaran. Selain itu

pengambilan nama Ngarsopuro juga karena pasar ini terletak di depan Istana

Mangkunegaran (Ngarso = depan, Puro = Pura atau Istana Mangkunegaran).

Pada tahun 1939 bagian timur jalan di bangun pasar untuk

(39)

commit to user

Pasar Triwindu yang sekarang berganti nama menjadi Windu Jenar. Pasar ini

dinamakan Triwindu karena sesuai artinya "Tri" yang berarti tiga dan

"windu" yang berarti delapan. Jadi Triwindu adalah ulang tahun

pemerintahan Mangkunegoro VII. Pada masa pemerintahan Sri Paduka

Mangkunegoro VII yang ke 24 dulu diadakan pesta besar-besaran oleh

kerabat Mangkunego dan masyarakat Kota Solo pada umumnya, bahkan

dihadiri oleh Ratu Wilhelmma dari Belanda. Oleh para kerabat

Mangkunegoro dihadiahkan tempat yang semula adalah kandang kuda milik

Mangkunegaran yang kemudian diubah menjadi pasar yaitu Pasar Triwindu.

Awalnya barang yang dijual di pasar ini adalah barang bekas yang masih

bercampur dengan onderdil sepeda motor, alat-alat rumah tangga dan alat-alat

pertukangan. Namun pada tahun 1966 berdirilah Pasar Sumodilagan yang

kemudian barang-barang bekas tersebut dipindahkan di Pasar Sumodilagan,

dan pada tahun 1970 barang yang dijual di Pasar Triwindu sudah berganti

menjadi barang antik seperti lampu gantung, patung perunggu dari Eropa,

keramik dari Cina, vas bunga model Eropa, dan alat-alat rumah tangga yang

terbuat dari perak. Suasana Kota Solo dulu sangat ramai dengan adanya Pasar

Triwindu ini, namun lambat tahun karena hiburan di Kota Solo semakin

banyak sehingga pasar ini mengalami penurunan pengunjung. (Hasil

Wawancara Dengan Purwanto Guide Istana Mangkunegaran. Tanggal 16

(40)

commit to user

Pada sekitar tahun 1970 an di Kota Solo juga tedapat pasar malam

yang terletak di sepanjang Jalan Gatot Subroto, pasar malam ini bemama

Pasar Yaik. Di pasar ini dulu menjual berbagai macam barang. Penataaan

Pasar yang masih belum tertata rapi seperti pasar pada jaman sekarang. Pasar

Yaik dulu muncul dengan sendirinya, dan seiring dengan berjalannya waktu

kemudian toko ini tutup dengan sendirinya juga, karena di Solo sudah banyak

toko-toko sehingga pasar yang mengalami penurunan pengunjung. (Hasil

Wawancara Dengan Purwanto Guide Istana Mangkunegaran. Tanggal 16

Februari, 2012)

Selain karena ingin menghidupkan Kota Solo kembali, pemerintah

juga bermaksud.untuk mengembangkan koridor ekonomi berbasis wisata di

Kota Solo. Sehingga perekonomian di Kota Solo dapat berkembang dan

sekaligus pariwisata di kota ini juga semakin maju. Pemerintah sudah

merencanakan pembangunan berbagai kawasan wisata di Kota Solo, yaitu

kawasan wisata Istana Mangkunegaran, wisata Ngarsopuro, kawasan

Purwosari, City Walk, dan kawasan wisata Keraton Kasunanan.

D. Pasar (Night Market) Ngarsopuro di Surakarta

Pasar (Night Market) Ngarsopuro diresmikan pada tanggal 16 Februari

2009, pasar ini hanya buka pada tiap hari Sabtu saja atau malam minggu

pukul 17.00 hingga pukul 22.00 WIB. Penentuan waktu ini berdasarkan

(41)

commit to user

buka pada saat ada event di Kota Solo, seperti acara pembukaan Indonesia

Per/owing Art music, batik fashion. Solo City Jazz yang mengambil lokasi di

Jalan Diponegoro tepatnya di depan Pasar Windu Jenar.

Barang yang diperjual belikan di pasar ini adalah antara lain, seni

kerajinan tangan, barang-barang khas Solo, barang-barang khas Indonesia,

batik, barang antik, dan makanan khas Solo. Barang-barang yang paling

digemari turis asing adalah kerajianan tangan dan barang-barang khas Kota

Solo, seperti batik, produk kerajinan unggul khas Solo, dan barang antik

lainnya. Selain barang-barang khas Kota Solo khususnya dan barang-barang

khas Indonesia umunya, pasar ini juga menyediakan kuliner khas Kota Solo.

Makanan yang dijual di pasar ini antara lain, nasi liwet, nasi pecel ndeso,

cabuk rambak, nasi gudeg ceker atau cakar, nasi timlo, jagung bakar, karak

bratan, wedang ronde, dan lain sebagainya. Pasar Ngarsopuro mempunyai

peran sebagai kawasan wisata belanja baru di Solo, yang berpengaruh

terhadap kemajuan pariwisata di Kota Solo. Dengan dibukanya pasar ini, Kota

Solo semakin dibanjiri dengan wisatawan asing yang berkunjung ke Solo,

perekonomian di kota ini pun juga semakin maju, Kota Solo sendiri juga lebih

berkembang dan lebih hidup dimalam hari.

Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini sangat menarik banyak

pengunjung, karena sesuai dengan penggarapannya yang matang. Ciri-ciri

pasar malam adalah harus adanya penerangan yang bagus, karena pasar ini

berlangsung pada malam hari. Bebas dari kendaraan bermotor jenis apapun,

(42)

commit to user

suasana malam sambil bersantai dan belanja sehingga membuat pengunjung

nyaman dan betah selama berada di pasar malam. Adanya atraksi seni dan

budaya sangat menarik para pengunjung untuk datang ke pasar malam, sambil

bersantai pengunjung dapat menikmati hiburan yang disuguhkan di pasar

malam tersebut.

Event-event yang sering diadakan di pasar (Night Market) Ngarsopuro

antara lain :

a) Event insidental : keroncongan, wayang kulit, band

b) Event rutin : musik perkusi

c) Event tahunan : Solo Batik Fashion, Solo City Jazz, SIPA, SIEM, IPAM dan

lain-lain.

Di dalam melakukan suatu kegiatan wisata, wisata kuliner tak pemah

luput dari sorotan wisatawan. Di pasar ini pun juga menyediakan makanan

sebagai pelengkap saat menikmati hiburan. Wisata kuliner di Kota Solo

sendiri pun juga sudah ada yaitu Galabo Langen Bogan yang terletak di

sepanjang Jalan Mayor Sunaryo (depan PGS dan BTC). (Sumber : Dinas Tata

(43)

commit to user

BAB III

PROFIL WISATAWAN DI OBYEK WISATA

PASAR (NIGHT MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA

Profil wisatawan adalah merupakan karakteristik spesifik dari jenis-jenis

wisatawan yang berbeda yang berhubungan erat dengan kebiasaan permintaan

dan kebutuhan mereka dalam melakukan perjalanan. Adalah penting untuk

mengerti profil wisatawan dengan tujuan untuk menyediakan kebutuhan

perjalanan mereka dan untuk menyusun program promosi yang efektif (Happy

Marpaung, 2000: 39). Profil wisatawan digunakan untuk mengetahui

karakteristik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Bicara mengenai

wisatawan akan didapatkan suatu cerita yang panjang tentang mereka yang

meliputi: pendapat, darimana, mau kemana, dengan apa, dengan siapa, dan

kenapa datang kesana, lebih penting dari itu profil wisatawan berisi tentang

berbagai opini (persepsi dan ekspektasi) wisatawan, sebelum, selama, dan

sesudah melakukan kunjungan disuatu daerah tujuan wisata.

Data mengenai wisatawan domestik dapat dijadikan sebagai langkah

praktis untuk mengetahui besarnya pendapatan daerah dari sektor pariwisata,

sehubungan dengan hal itu data profil wisatawan mancanegara juga dapat

dijadikan langkah strategis untuk menghitung penerimaan devisa nasional dari

sektor pariwisata. Perhitungan neraca perjalanan (travel balance) dalam

kerangka perhitungan neraca pembayaran (balance of payment), serta

penyusunan neraca satelit pariwisata nasional (nerparnas) guna pengukuran

besaran dampak ekonomi pariwisata secara nasional.

(44)

commit to user

Profil wisatawan akan mengarah pada keseimbangan antara subjek pariwisata

dengan objek pariwisata. Keseimbangan tersebut akan mendorong berbaurnya

kemajemukan kehidupan sosial dengan kekayaan budaya lokal yang akhirnya

menempatkan sebuah objek wisata sebagai wilayah dengan budaya yang dinamis.

Dinamika tersebut akan meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan

masyarakat dan menjadikan objek wisata tersebut sebagai aset wisata dan sebagai

salah satu tujuan wisata yang diminati oleh wisatawan. Dalam sebuah blog. Ir. Ina

Herliana Koswara, M.Sc., Pusat Penelitian Kepariwisataan, Institut Teknologi

Bandung menyebutkan bahwa untuk keperluan statistik, wisatawan didefinisikan

sebagai orang yang melakukan perjalanan lebih dari 24 jam ke tempat di luar tempat

tinggalnya untuk waktu kurang dari 12 bulan berturut, untuk maksud selain mencari

nafkah tetap (Mclntosh & Goeldner, 1995).

Jika perjalanan yang dilakukan kurang dari 24 jam, maka pelaku perjalanan

tersebut disebut ekskursionis. Gambaran mengenai wisatawan biasanya dibedakan

berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip description) dan karakteristik

wisatawannya (tourist description) (Seaton dan Bennet, 1996). Jumlah kunjungan

[image:44.595.112.512.260.492.2]

wisata di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta sebagai berikut:

Tabel 2 Kunjungan Wisata di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta

Tahun Kunjungan

Jumlah Kunjungan

Jumlah Wisatawan

Domestik

Wisatawan Mancanegara

2009 565.000 567 565.567

2010 621.500 624 622.124

2011 683.650 686 684.336

(45)

commit to user

Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui bahwa kunjungan wisatawan pada

tahun 2009 mencapai 565.000 pengunjung dan ditahun 2010 mengalami kenaikan

mencapai 621.500 dan untuk tahun 2011 mengalami kenaikan kunjungan sampai

683.650 pengunjung. Dari tabel 2 ini menunjukkan adanya kenaikan pengunjung

mulai tahun 2009-2011, ini berarti bahwa minat untuk berkunjung menikmati

Pasar (Night Market) Ngarsopuro sangat besar.

Tabel 3 Kunjungan Wisata di Pasar (Night Market) Ngarsopuro dari bulan

Januari sampai bulan Desember 2011

No. Bulan Jumlah Wisatawan

1 Januari 35.320

2 Februari 41.888

3 Maret 42.813

4 April 48.627

5 Mei 55.879

6 Juni 58.103

7 Juli 61.850

8 Agustus 62.170

9 September 65.123

10 Oktober 68.253

11 November 71.750

12 Desember 72.560

Jumlah 684.336

[image:45.595.112.491.255.743.2]
(46)

commit to user

Dari data tabel 3 diatas dapat dilihat pada bulan Desember 2011 paling

banyak dikunjungi sebesar 72.560 pengunjung karena pada bulan Desember Libur

Natal dan Malam Tahun Baru. Kunjungan paling rendah terjadi pada bulan

Januari sebesar 35.320 pengunjung saja.

Untuk mengetahui profil wisatawan pada obyek wisata Pasar (Night

Market) Ngarsopuro dilakukan dengan cara melakukan survey dan penyebaran

kuisioner sebanyak 100 responden dalam periode April 2012 (Happy Marpaung,

2000 : 39). Sedangkan karakteristik yang digunakan meliputi daerah asal

responden, usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, tujuan utama,

ketertarikan responden mengunjungi obyek wisata Pasar (Night Market)

Ngarsopuro, pendapat responden terhadap kebersihan obyek wisata Pasar (Night

Market) Ngarsopuro, dan aktivitas apa yang dilakukan responden di Pasar (Night

Market) Ngarsopuro.

Data yang di peroleh dalam penelitian dapat disajikan sebagai berikut:

A. Variabel Sosio Demografi

[image:46.595.111.513.256.487.2]

1. Usia

Tabel 4 Usia Responden

Usia responden

(tahun)

Jumlah Persentase (%)

< 17 10 10

17 – 25 25 25

25 – 40 35 35

> 40 30 30

Jumlah 100 100

(47)

commit to user

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dilihat mayoritas usia responden

yang berkunjung ke obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro antara

25–40 tahun, yaitu sebanyak 35 orang atau 35%, responden dengan umur >

40 tahun sebesar 30%, berumur lebih dari 40 tahun sebesar 30% sedangkan

responden dengan umur kurang dari 17 tahun sebanyak 10%,.

Sangat bervariasinya umur responden ini mencerminkan bahwa obyek

wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini memang di peruntukkan bagi

wisatawan segala usia. Fasilitas obyek ini telah banyak beraneka ragam hasil

kerajinan yang ditawarkan dengan harga mulai Dari kalangan bawah sampai

kalangan atas, sehingga para pengunjung mudah mencari apa yang

diinginkan.

[image:47.595.118.511.257.602.2]

2. Jenis Kelamin

Tabel 5 Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin Jumlah Persentase (%)

L 60 60

P 40 40

Total 100 100

( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )

Dari hasil wawancara yang dilakukan di obyek wisata Pasar (Night

Market) Ngarsopuro ini kebanyakan di dominasi oleh laki-laki yang memiliki

presentase 60 % dan jenis kelamin perempuannya hanya sebesar 40%. Dari

hasil tersebut mayoritas wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Pasar

(48)

commit to user

banyak sekali anak laki-laki yang mengunjungi obyek wisata Pasar (Night

Market) Ngarsopuro untuk menikmati keanekaragaman produk yang

ditawarkan dan suasana yang meriah di Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini.

[image:48.595.131.486.231.483.2]

3. Pendidikan Akhir Responden

Tabel 6 Pendidikan Akhir Responden

Pendidikan Jumlah Persentase (%)

SD 5 5

SMP 12 12

SMU 30 30

Diploma 15 15

S1 20 20

S2 atau S3 18 18

Jumlah 100 100

( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )

Pendidikan akhir responden adalah pendidikan formal yang ditempuh

melalui jenjang pendidikan setelah yang penyelenggaraannya tersusun dalam

kurikulum yang terorganisir, berjenjang dari rendah sampai ke tingkat tinggi.

Tingkat pendidikan formal responden akan mempengaruhi cara berpikir,

kemampuan berargumentasi dalam menyatakan pendapatnya. Berdasarkan

tabel 6 di atas responden mempunyai pendidikan setelah SMU sebanyak

30%, S1 sebanyak 20%, S2 atau S3 sebanyak 18%, Diploma sebanyak 15%,

SMP sebanyak 12%, dan yang paling sedikit Sekolah Dasar (SD) 5%.

Tingkat pendidikan responden sangat bervariasi dari jenjang SD

(49)

commit to user

berkeluarga untuk kuliner adalah kebutuhan semua orang, tidak hanya bagi

kaum yang berpendidikan saja, tetapi menjangkau segala lapisan masyarakat

yang semua membutuhkan hiburan dalam hidupnya agar tidak terjebak pada

rutinitas yang menjenuhkan.

[image:49.595.133.427.237.484.2]

4. Pekerjaan

Tabel 7 Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

Ibu Rumah Tangga 5 5

Pegawai Swasta 12 12

Pegawai Pemerintahan 13 13

Guru/Dosen 10 10

Pelajar/Mahasiswa 25 25

Wiraswasta 35 35

Jumlah 100 100

( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )

Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh

manusia, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang

menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini

sering dianggap sinonim dengan profesi. Berdasarkan tabel 7 di atas,

diketahui sebagian besar responden pengunjung adalah Wiraswasta yaitu

sebanyak 35%, kemudian responden dengan profesi Pelajar/Mahasiswa

sebanyak 25%, Pegawai Pemerintahan 13%, Pegawai Swasta sebanyak 12%,

profesi guru/dosen sebesar 10% dan yang paling sedikit berkunjung

(50)

commit to user

Sebagian besar pengunjung adalah Wiraswasta, mengingat obyek ini

memang sangat cocok untuk orang bekerja dengan suasana santai dan

nyaman. Untuk pekerjaan lain, responden tersebut berprofesi sebagai

pelajar/mahasiswa karena di Pasar (Night Market) Ngarsopuro cocok juga

untuk para remaja untuk bersantai ria. Jadi secara umum obyek ini menjadi

tujuan wisata dari segala macam profesi yang dimiliki oleh pengunjung.

[image:50.595.117.471.257.575.2]

B. Variabel Geografis

Tabel 8 Daerah Asal Responden

Daerah Asal Jumlah Persentase (%)

Surakarta 55 55

Sukoharjo 15 15

Boyolali 6 6

Karanganyar 10 10

Sragen 6 6

Wonogiri 5 5

Klaten 3 3

Jumlah 100 100

( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )

Daerah asal responden merupakan hal yang mempunyai pengaruh cukup

besar pada wisatawan karena daerah asal akan mencerminkan keadaan dari

wisatawan itu sendiri. Dari hasil wawancara yang dituangkan dalam kuisioner

ini diketahui bahwa mayoritas asal responden yang paling banyak adalah

(51)

commit to user

Karanganyar 10%, dari Boyolali sebanyak 6 %, Sragen sebanyak 6%,

Wonogiri 5% dan Klaten sebanyak 3%.

Dari keanekaragaman asal kota/daerah yang diperoleh mencerminkan

bahwa obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro telah menjadi salah

satu tujuan obyek wisata hampir diseluruh daerah Eks-karesidenan Surakarta.

[image:51.595.123.496.250.506.2]

C. Variable Psikografik

Tabel 9 Tujuan Utama Responden Berkunjung ke Obyek Wisata

Tujuan Berkunjung Jumlah Persentase (%)

Rekreasi/Berlibur 51 51

Menghadiri Event Budaya 10 10

Bisnis 31 31

Kunjungan Dinas 8 8

Jumlah 100 100

( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )

Seseorang mengunjungi suatu obyek pasti mempunyai tujuan yang

diinginkan, terlepas dari rasa ingin keluar dari aktivitas atau rutinitas

sehari-hari. Berdasarkan tabel 9 di atas, diketahui bahwa obyek wisata ini sebagian

besar bertujuan sebagai tempat untuk rekreasi atau berlibur yaitu sebanyak

51%, untuk bisnis sebanyak 31%, menghadiri event budaya sebanyak 10%

dan kunjungan Dinas hanya sebessar 8%.

Obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini memang sangat

(52)

commit to user

D. Variabel Behavioristik

[image:52.595.155.513.195.497.2]

1. Ketertarikan responden mengunjungi obyek wisata

Tabel 10 Ketertarikan Responden Mengunjungi Obyek Wisata

Ketertarikan Responden

Mengunjungi Obyek Wisata Jumlah

Persentase (%) Keanekaragaman produk yang dijual belikan 45 45

Suasana Pasar (Night Market) Ngarsopuro 35 35

Kenyamanan dan Ketenangan tempat 20 20

Jumlah 100 100

( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )

Pasar (Night Market) Ngarsopuro adalah obyek yang terkenal

dengan keanekaragaman produk yang diperjualbelikan, misalnya :

baju batik, tas, makanan khas, dll. Pasar (Night Market) Ngarsopuro

ini juga di dukung dengan suasana rekreasi yang berdekatan dengan

Kraton Mangkunegaran, dimana Kraton ini merupakan salah satu

Wisata Sejarah Kraton.

Dengan keanekaragaman barang-barang yang dijual, serta

bermacam-macam produk yang ditawarkan Pasar (Night Market)

Ngarsopuro kebanyakan responden tertarik dengan keanekaragaman

barang-barang yang diperjualbelikan sebesar 45%, Suasana Pasar

(Night Market) Ngarsopuro sebanyak 35% dan Kenyamanan dan

(53)
[image:53.595.150.513.161.499.2]

commit to user 2. Kebersihan obyek wisata

Tabel 11 Kebersihan Obyek Wisata

Kebersihan Obyek Wisata Jumlah Persentase (%)

Bersih 65 65

Cukup 32 32

Kotor 3 3

Sangat Kotor - -

Jumlah 100 100

( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )

Kebersihan merupakan faktor utama yang harus terus diperbaiki.

Kebersihan tempat rekreasi memang menjadi hal yang selalu dikeluhkan

oleh pengunjung pada suatu tempat rekreasi. Berdasarkan tabel 11 di atas

diketahui bahwa sebagian besar responden yang menyatakan bahwa

tempat Pasar (Night Market) Ngarsopuro bersih sebanyak 65%, yang

menyatakan cukup bersih sebanyak 32% dan ada juga yang menyatakan

kotor sebanyak 3%.

3. Aktivitas yang dilakukan responden di objek wisata

Tabel 12 Aktivitas yang Dilakukan Responden di Obyek Wisata

Aktivitas Jumlah Persentase (%)

Bisnis 30 30

Menikmati Suasana / Kuliner 40 40

Bersantai 30 30

Jumlah 100 100

( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )

Banyak aktivitas yang dilakukan saat mengunjungi suatu obyek

[image:53.595.155.485.582.694.2]
(54)

commit to user

hiburan musik etnik. Berdasarkan tabel 12 diatas keterangan bahwa

sebagian besar pengunjung Pasar (Night Market) Ngarsopuro menikmati

suasana / kuliner sebanyak 40 orang atau 40%, yang bisnis sebanyak 30%,

serta yang bersantai-santai sebanyak 30%.

4. Harapan Wisatawan Berkunjung ke Obyek Wisata

Para wisatawan yang datang ke Pasar (Night Market) Ngarsopuro

mempunyai bermacam-macam harapan yang ingin mereka capai.

Mayoritas pengunjung berharap Pasar (Night Market) Ngarsopuro dapat

menjadi tempat untuk melepaskan sejenak rutinitas kerja sehari hari

ataupun dari kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat membuat bosan karena

selalu berulang-ulang.

Sangat beralasan sekali jika para pengunjung berharap bahwa

Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini dapat menjadi objek wisata yang

mampu menjernihkan pikiran dengan melihat berbagai macam produk

yang ditawarkan serta juga dapat menikmati dengan berbagai macam

atraksi hiburan, musik-musik etnik dan salah satu tempat yang cocok

untuk bersantai. (Sumber : Hasil wawancara langsung terhadap responden,

(55)

commit to user

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro yang dikelola oleh

Disperindak adalah salah satu obyek tujuan wisata andalan di Kota Surakarta

yang mempunyai karakteristik Keberanekaragaman h

Gambar

Tabel 1. Kunjungan Wisatawan di Kota Surakarta
Tabel 2 Kunjungan Wisata di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta
Tabel 3 Kunjungan Wisata di Pasar (Night Market) Ngarsopuro dari bulan
Tabel 4 Usia Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa secara umum proses implementasi Program Keluarga harapan (PKH) dalam Peningkatan Pendidikan di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh

Perbedaan besar antara katalog online dengan katalog cetak adalah jika pada katalog online pelangganlah yang mencari pemasar, sedangkan katalog cetak pemasarlah

Pemupukan adalah metode yang digunakan untuk pemberian pupuk baik melalui daun maupun bagian tanaman yang lain.Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan frekuensi pemupukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian;

Oleh sebab itu, diperlukan analisis dan desain aplikasi BI yang dapat digunakan untuk membantu dalam mengambil keputusan strategis pada level manajemen yang

‟ Kampanye ini menampilkan kehadiran khas Adidas AG dalam menghadapi perbedaan antara olahraga, budaya dan gaya hidup yang dipadukan dengan dunia olahraga, musik, dan

[r]

Usia kanak-kanak merupakan masa yang paling baik untuk membentuk kepribadian/ kecerdasan emosional/ kreatifitas dan kemandirian anak// Bila sejak usia dini sudah