• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye Pemeriksanaan Gigi sejak Dini untuk Anak Sekolah Dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kampanye Pemeriksanaan Gigi sejak Dini untuk Anak Sekolah Dasar."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

PERANCANGAN KAMPANYE PEMERIKSAAN GIGI SEJAK DINI UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR

Oleh

Desy Amelia NRP 0964131

Seiring kemajuan zaman, masyarakat memiliki keinginan untuk mempunyai gigi yang

sehat, kuat, dan indah. Melalui pemeriksaan gigi yang dilakukan secara rutin seseorang

dapat menjaga kesehatan. Namun, sebagian orang tidak berani datang ke dokter gigi

karena ketakutan membayangkan rasa sakitnya terlebih dahulu. Perasaan takut yang

begitu hebat membuat sebagian orang memilih untuk tetap menahan sakit gigi dan

merasakan ngilu daripada langsung memeriksakan diri ke dokter gigi. Padahal

kesehatan gigi dan mulut yang tidak terjaga dapat menjadi risiko penyebab penyakit

jantung, infeksi gigi, stroke, dan bahkankanker.

Maka dari itu, tujuan perancangan ini adalah untuk memberikan edukasi terhadap anak

tentang pentingnya pemeriksaan gigi ke dokter melalui media yang informatif dan

interaktif. Manfaat perancangan ini adalah agar anak dapat mengetahui pentingnya

memeriksakan gigi secara rutin dan akibatnya apabila terlalu lama menahan rasa sakit

gigi berkepanjangan.

Metode yang digunakan ialah melalui metode kuantitatif penyebaran kuesioner untuk

mendapatkan data-data terkait perencanaan pengadaan program kampanye sosial yang

informatif dan interaktif bagi anak usia dini supaya tidak takut dengan profesi dokter

gigi. Diharapkan melalui perancangan media alternatif berupa panggung boneka dapat

menjadi pendukung program sesuai dengan target pada kampanye pemeriksaan gigi

sejak dini untuk anak usia sekolah dasar di Kota Bandung.

(2)

viii ABSTRACT

Designing A Campaign of Early Dental Check Up to Primary School Students

Submitted by Desy Amelia

(3)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB 1 : PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 2

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II : LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Kampanye ... 5

2.1.1 Jenis-Jenis Kampanye ... 6

2.1.2 Teknik Kampanye ... 7

2.2 Kedokteran Gigi ... 9

2.2.1 Kedokteran Gigi Anak ... 9

2.2.2 Periode Pertumbuhan Gigi Anak ... 10

2.3 Psikologi Anak ... 11

2.3.1 Fase Perkembangan Anak ... 12

2.3.2 Prinsip Perkembangan Anak ... 12

2.3,3 Tugas Masa Perkambangan Anak ... 13

(4)

x

2.4 Ilustrasi ... 14

2.4.1 Jenis-Jenis Ilustrasi ... 16

2.4.2 Tahapan Menggambar Ilustrasi ... 17

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 19

3.1.1 Perusahaan atau Lembaga Terkait ... 19

3.1.2 Hasil Riset Kuesioner ... 21

3.1.3 Tinjauan Proyek Sejenis ... 24

3.2 Analisis Data Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 27

3.2.1 Analisis Data ... 27

3.2.2 Analisis STP ... 28

3.2.3 Analisis SWOT ... 29

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ... 30

4.1 Konsep Komunikasi ... 30

4.2 Konsep Kreatif ... 30

4.3 Konsep Media ... 33

4.4 Hasil Karya ... 37

BAB V : PENUTUP ... 52

5.1 Simpulan ... 52

5.2 Saran ... 52

5.2.1 Saran Penulis untuk Perancangan Tugas Akhir ... 52

5.2.2 Saran Penguji untuk Perancangan Tugas Akhir ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(5)

xi DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 4

Gambar 3.1 Logo Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia (YKGAI) ... 19

Gambar 3.2 Diagram Hssil Riset Kuesioner 1 ... 22

Gambar 3.3 Diagram Hasil Riset Kuesioner 2 ... 22

Gambar 3.4 Diagram Hasil Riset Kuesioner 3 ... 23

Gambar 3.5 Diagram Hasil Riset Kuesioner 4 ... 23

Gambar 3.6 Diagram Hasil Riset Kuesioner 5 ... 24

Gambar 3.7 Iklan Kampanye Pepsodent Sikat Gigi Siang dan Malam ... 25

Gambar 3.8 Kampanye Formula Ibu dan Anak ... 26

Gambar 4.1 Tipografi Candy Shop Black ... 32

Gambar 4.2 Tipografi Century ... 33

Gambar 4.3 Logo Kampanye ... 39

Gambar 4.4 Maskot Kampanye ... 39

Gambar 4.5 Poster Awareness 1 ... 40

Gambar 4.6 Poster Awareness 2 ... 41

Gambar 4.7 Poster Reminding ... 42

Gambar 4.8 Poster Event ... 43

Gambar 4.9 Poster Informing ... 44

Gambar 4.10 X-banner ... 45

Gambar 4.11 Sticker Line ... 46

Gambar 4.12 T-shirt ... 47

Gambar 4.13 Gantungan Kunci ... 48

Gambar 4.14 Hiasan Pensil ... 49

(6)

xii DAFTAR TABEL

[image:6.595.157.485.249.576.2]

Tabel 4.17 Budgeting Kampanye ... 52

(7)

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dengan kemajuan zaman sekarang ini, masyarakat memiliki keinginan untuk mempunyai

gigi yang sehat, kuat, dan indah. Dengan pemeriksaan rutin seseorang dapat menjaga

kesehatan. Namun sebagian orang tidak berani datang ke dokter gigi karena ketakutan

membayangkan rasa sakitnya terlebih dahulu. Manusia pada dasarnya terlahir bukan

sebagai seorang yang penakut. Ketakutan dan kecemasan berkembang selama kita

bersosialisasi, pengalaman pribadi, dan melalui media masa (televisi, radio, koran, dan

sebagainya)

Perasaan takut kedokter gigi dapat bersumber dari nasihat yang kurang tepat di masa kecil, seperti “Ayo, sikat gigi! Jika tidak nanti ke dokter gigi di suntik!”. Kalimat semacam ini dapat membuat anak-anak beranggapan bahwa kunjungan ke dokter gigi adalah hal yang

menyeramkan. Padahal setiap orang sebaiknya memeriksakan gigi secara teratur,

setidaknya enam bulan sekali. Perasaan takut yang begitu hebat membuat sebagian orang

memilih untuk tetap merasakan ngilu daripada langsung periksa ke dokter gigi. Padahal

kesehatan gigi dan mulut yang tidak terjaga dapat menjadi risiko terjadinya sakit jantung,

infeksi gigi, stroke, dan bahkan kanker ( http://www.alodokter.com, diakses 19 Februari

2016, 09 : 00 WIB).

Menurut hasil survey yang dipaparkan drg. Maria Aurora Titiana, Sp.KGA., sebagai

Direktur Klinik Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia (YKGAI), di Bandung masih

banyak pasien yang takut ke dokter gigi karena tidak dibiasakan mengunjungi dokter gigi

sejak usia dini dan adanya perasaan takut membayangkan peralatan yang akan

(8)

Universitas Kristen Maranatha 2

dapat menjadi salah satu upaya pencegahan ketakutan saat dewasa untuk memeriksa gigi

ke dokter. Kesehatan gigi penting untuk dipertahankan agar bias melakukan aktivitas sederhana sehari–hari, seperti makan dan bekerja dengan tenang. Oleh karena itu, diperlukan sebuah upaya yang dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap perlunya

pemeriksaan kesehatan gigi secara rutin tanpa rasa takut.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan dari topik tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengedukasi anak sejak usia dini tentang pemeriksaan gigi tanpa

rasa takut?

2. Bagaimana merancang program kampanye dan kepemilihan media alternatif

panggung boneka yang dapat mengubah persepsi anak-anak mengenai pentingnya

pemeriksaan kesehatan gigi sejak usia dini ?

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan karya tugas akhir sebagai berikut :

1. Melalui pengadaan program kampanye sosial yang informatif dan interaktif bagi

anak usia dini supaya tidak takut dengan profesi dokter gigi.

2. Merancang media alternatif panggung boneka dan buku cerita melalui program

kampanye sesuai dengan target, yakni anak – anak sekolah dasar di Bandung.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu :

1. Wawancara, metode tanya jawab terhadap sumber terkait dengan tujuan untuk

(9)

Universitas Kristen Maranatha 3

narasumber terpercaya (dokter ahli) dan Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia

(YKGAI).

2. Studi Pustaka, diperoleh dengan cara membaca literature terkait dan informasi yang

diperlukan.

3. Kuesioner, diperoleh dengan cara membagi angket untuk diisi oleh minimal 100

responden di Bandung.

4. Observasi, metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan

(10)
[image:10.612.145.513.105.636.2]

Universitas Kristen Maranatha 4 1.5Skema Perancangan

(11)

Universitas Kristen Maranatha 54 BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis permasalahan serta perancangan karya, maka akan

dikemukakan hal-hal yang ditentukan dalam proyek tugas akhir. Berikut akan dipaparkan

kesimpulan yang diperoleh dari proyek tugas akhir mengenai Perancangan Kampanye

Pemeriksaan Gigi Sejak Dini Untuk Anak Sekolah Dasar.

Kegiatan kampanye sosial adalah sebuah kegiatan kampanye untuk mengkomunikasikan

pesan-pesan yang berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan dan bersifat non

komersial. Tujuan dari kegiatan kampanye ini agar masyarakat dapat menyasari

pentingnya pemeriksaan gigi secara rutin terutama pada anak usia dini. Melalui visual

yang menarik, unik, tepat dan strategi yang sesuai target dapat menghasilkan pesan dan

kegiatan kampanye yang diinginkan.

5.2 Saran

Sehubungan dengan simpulan dan temuan ilmiah yang telah ditegaskan di atas, berikut ini

akan dipaparkan saran-saran untuk pengembangan kampanye sejenis di masa yang akan

datang.

5.2.1 Saran Penulis untuk Perancangan Tugas Akhir

Saran penulis terhadap perancangan tugas akhir ini adalah akan lebih baik bila banyak

melakukan riset terhadap informasi-informasi yang dapat dikumpulkan dan dijadikan

bahan untuk membuat karya. Selain itu juga semoga perancangan tugas akhir ini

dapat mengubah persepsi masyarakat tentang pemeriksaan ke dokter gigi yang semula

menakutkan menjadi suatu hal yang lumrah / lazim dilakukan dan memberikan

(12)

Universitas Kristen Maranatha 55 5.2.2 Saran Penguji untuk Perancangan Tugas Akhir

Beberapa saran yang diberikan oleh para penguji saat persidangan yaitu:

1. Skema warna lebih di persempit lagi,agar tidak memberi kesan terlalu banyak

warna dalam poster.

(13)

Universitas Kristen Maranatha 56 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Effendy, Onong Uchjana. 2000, Ilmu Komunikasi dan Praktek. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Kusmiyati, A. 1999, Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Penerbit PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Olivia, Stella. 2015. Deteksi Dini Psikologi Balita Hingga Manula. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Ruslan, Rosady. 2008. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Toumba,Jack; Angus Cameron, dan Monty Duggal. 2013, At a Glance Kedokteran Gigi

Anak. Edisi kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Venus, Antar. 2009, Manajemen Kampanye. Jakarta: Simbiosa Rekatama Media.

Online

Alo Dokter. 2015. “Masih Takut Ke Dokter Gigi?”, (online), (http://www.alodokter

.com/masih-takut-ke-dokter-gigi, diakses 19 Februari 2016 09:00 WIB).

Arti Definisi Pengertian. 2014. “Pengertian Kedokteran Gigi”, (online),

(http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-kedokteran-gigi/, diakses 20 Februari 2016

(14)

Universitas Kristen Maranatha 57

Kabar Bisnis. 2009. “Pepsodent Kampanye Gosok Gigi Pagi dan Malam”, (online),

(http://www.kabarbisnis.com/read/286749, diakses 24 Februari 2016 10:00 WIB).

Okezone. 2015. “Kampanye Ayo Ganti Sikat Gigi Dengan Formula”, (online), (http://news.okezone.com/view/2015/04/14/5/19256/ayo-ganti-pakai-formula,

diakses 24 Februari 2016 11:34 WIB)

Psikologi. 2013. “Standar Program PAUD: Isi, Proses dan Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini”, (online), (http://psikologi.net/standar-program-paud-isi-proses-dan-penilaian-pendidikan-anak-usia-dini/, diakses 20 Februari 2016 14:00 WIB).

Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia. 2016. “Profil Yayasan Kesehatan Gigi Anak

Indonesia”, (online), (http://ykgai.com/?page=profil&id=1, diakses 24 Februari

Gambar

Tabel 4.18 Timeline Kampanye  ..........................................................................
Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber : Dokumen Pribadi,2016)

Referensi

Dokumen terkait

Target ini dipilih berdasarkan hasil riset yang menyatakan bahwa kebiasaan baik pada seseorang harus ditanamkan sejak seorang anak berada di usia dini yaitu usia tiga sampai

Mengajak orang tua untuk berperan aktif dalam pembentukan karakter anak sejak usia dini, dan memberikan informasi yang memadai kepada orang tua tentang. pentingnya

visual yang menarik akan membuat kampanye lebih menarik dan menjual. Kesimpulan dari kampanye ini adalah bahwa merokok ternyata harus dicegah sejak. dini. Karena rokok mengandung

pola pikir anak untuk ramah lingkungan sejak dini. Jadi “ Kampanye Gaya Hidup Berwawasan Lingkungan “ Green Lifestyle ” di. Area Rumah Tinggal dan Sekolah Melalui Rancang

14 Penggunaan layanan informasi untuk meningkatkan pemahaman tentang pendidikan seksual sejak dini pada murid Sekolah Dasar (SD) Kepada peneliti selanjutnya dengan tema yang

Kampanye dirancang dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran anak muda bahwa diabetes tipe 2 dapat menyerang sejak usia muda, sekaligus memberikan pengetahuan

PERANCANGAN PERMAINAN EDUKASI UNTUK MEMPERKENALKAN TOKOH PAHLAWAN DI INDONESIA KEPADA ANAK-ANAK

Sesuai dengan judul kegiatan, yakni sosialisasi pengenalan Bahasa Inggris sejak usia dini, dalam hal ini menyesuaikan materi pembelajaran yang sesuai untuk anak-anak sekolah dasar di