• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATERI POKOK LARUTAN ASAM BASA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATERI POKOK LARUTAN ASAM BASA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Mulyati.dkk. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi

Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).

Cetakan kesebelas. Jakarta: Bumi Aksara

BSNP. (2006). Contoh Silabus Kimia SMA. Jakarta. Depdiknas

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. (2011).

Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Kementrian Pendidikan Nasional.

Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Fitriyani, Rizka. (2011). Pembuatan Pokok Uji Kemampuan Berpikir Kritis pada

Pokok Bahasan Sistem Koloid. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung:

Tidak diterbitkan.

Ham, Mulyono. (2006). Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara.

Johari, J.M.C & Rachmawati, M. (2008). Kimia 3 SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta: Esis.

Kunandar. (2007). Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Munthe, Bermawi. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insani Madani.

Nitko,A.J & Brookhart,S.M. (2007). Educational Assessmentof Students. 5th edition.

Colombus :Pearson Merrill Prentice Hall.

Petrucci, Ralph H. (1985). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Edisi

(2)

Rahayu, Didah. (2010). Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI pada

Pembelajaran Efek Tyndall Menggunakan Metode Discovery Inquiry. Skripsi

Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Silabus Mata Pelajaran Kimia KTSP. (2006). Departemen Pendidikan Nasional.

Sudijono, Anas. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan “Kompetensi & Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukardi. (2009). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Cetakan ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan

keempat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sunarya, Yayan. (2003). Kimia Dasar 2. Bandung: Alkemi Grafisindo Press.

Sunu, Pramudya. (2001). Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Surapranata, Sumarna. (2004). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpetasi Hasil

Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi & Implementasinya

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tugas utama guru di dalam pendidikan adalah menilai kemajuan

hasil belajar para siswanya agar dapat melakukan perbaikan-perbaikan agar hasil

belajarnya meningkat. Sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 58 ayat (1)

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan evaluasi

hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses,

kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan

(Sukardi, 2009). Siswa diharapkan memiliki hasil belajar berupa proses berpikir

yang diperoleh melalui pengajaran dari berbagai disiplin ilmu oleh gurunya. Hal

ini tercermin dalam ruang lingkup pendidikan berkarakter pada kelompok olah

pikir yang menuntut siswa untuk cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu,

berpikir terbuka, produktif, berorientasi ipteks, dan refrektif (Badan Penelitian

dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011). Tuntutan berpikir

yang diperlukan oleh siswa untuk menghadapi perubahan teknologi yang cepat

saat ini adalah keterampilan berpikir kritis (Arifin, 2000). Kimia merupakan salah

satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam yang memiliki nilai untuk menanamkan

kecakapan berpikir secara teratur dan sistematis menurut langkah-langkah metode

ilmiah. Selain itu, hakikat dan tujuan pembelajarannya adalah kebiasaan

(4)

mengarahkan konsep dan prinsip sains untuk menjelaskan berbagai persitiwa

alam (Trianto,2010).

Berbagai penelitian mengenai metode pembelajaran untuk menganalisis

keterampilan berpikir kritis siswa pada materi kimia telah dilakukan. Salah

satunya yaitu Rahayu (2011) menggunakan metode discovery inquri untuk

menganalisis keterampilan berpikir kritis siswa karena menganggap siswa kurang

dilatih untuk menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi suatu informasi, data

atau argumen. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

mengembangkan berpikir kritis, diperlukan suatu alat evaluasi yang dapat

mengukur kemampuan tersebut. Fitriani (2011) telah membuat pokok uji

kemampuan berpikir kritis yang memenuhi kriteria sebagai pokok uji yang baik

pada pokok bahasan sistem koloid. Berdasarkan hal tersebut, perlu disusun suatu

alat evaluasi sejenis yang dapat mengukur sejauh mana keterampilan berpikir

kritis setiap siswa pada materi kimia yang lain. Pada penelitian ini, materi yang

dipilih adalah materi larutan asam basa karena sering ditemukan siswa dalam

kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa dituntut untuk berpikir dalam

(5)

B. Rumusan Masalah

Rumusan dalam penelitian ini meliputi:

1. Apakah pokok uji materi larutan asam basa yang dikembangkan dapat

mengukur keterampilan berpikir kritis siswa?

2. Apakah pokok uji materi larutan asam basa yang dikembangkan telah

memenuhi kriteria sebagai pokok uji yang baik dilihat dari validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda?

3. Bagaimanakah respon siswa terhadap bentuk pokok uji materi larutan asam

basa yang dikembangkan?

C. Batasan Masalah

Ada pun batasan masalah dalam penelitian ini agar tidak meluas, yaitu:

1. Pokok uji yang akan dikembangkan merupakan materi larutan asam basa

kelas XI semester 2 yang meliputi teori asam basa, sifat larutan asam dan

basa, derajat keasaman, derajat ionisasi, tetapan asam dan tetapan basa, serta

aplikasi konsep pH dalam pencemaran.

2. Bentuk pokok uji yang dikembangkan berupa uraian terbatas.

3. Kelompok dan indikator keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan

menurut Ennis yaitu:

● Memberikan penjelasan sederhana, dengan indikator yaitu memfokuskan

pertanyaan, menganalisis argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan

(6)

● Membangun keterampilan dasar, dengan indikator yaitu

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak,

mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi pada kelompok

membangun keterampilan dasar.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan pokok uji pada materi

larutan asam basa yang dapat mengukur keterampilan berpikir kritis siswa.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Pokok uji yang dikembangkan dapat dijadikan model alternatif evaluasi untuk

digunakan di sekolah.

2. Melatih keterampilan berpikir kritis bagi siswa.

3. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian dapat dijadikan acuan oleh guru

untuk mengembangkan evaluasi sejenis pada materi kimia yang lainnya.

4. Hasil penelitian dapat djadikan bahan pertimbangan dalam penelitian

(7)

F. Penjelasan Istilah

Di bawah ini adalah penjelasan istilah-istilah untuk menghindari timbulnya

kesalahan penafsiran, yaitu:

1. Pengembangan adalah memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah

ada (Sugiyono, 2010).

2. Tes ialah sehimpunan pertanyaan yang harus dijawab atau

pertanyaan-pertannyaan yang harus dipilih, ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus

dilakukan oleh orang yang dites dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek

(prilaku/atribut) tertentu dari orang yang dites tersebut (Surapranata, 2004).

3. Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus

untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan sebagaimana

yang dikemukakan oleh Norris dan Ennis (Fisher, 2009).

4. Larutan adalah campuran homogen dua jenis zat atau lebih (Sunarya, 2003).

5. Asam adalah zat yang dapat meningkatkan konsentrasi H+ dalam larutan air

menurut Arhenius, sedangkan menurut Bronsted-Lowry asam adalah spesi

donatur proton, H+ (Sunarya, 2003).

6. Basa adalah zat yang dapat meningkatkan konsentrasi OH- dalam pelarut air,

sedangkan menurut Bronsted-Lowry basa adalah spesi akseptor proton dalam

(8)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan tujuan untuk

menggambarkan secara matematis fakta dan karrakteristik objek atau subjek yang akan

diteliti secara tepat (Sukardi, 2007). Penelitian deskriptif juga dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu kedaan gejala

menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2009). Menurut Arikunto

(2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat tertentu dari suatu

populasi atau daerah.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian pada penelitian ini adalah tes keterampilan berpikir kritis berbentuk

uraian terbatas sebanyak sepuluh buah pokok uji. Tes ini diberikan kepada siswa kelas XI

semester 2 sebanyak 47 siswa dan kelas XII semester 1 sebanyak 45 siswa di salah satu

SMA Negeri Bandung yang telah memperoleh materi larutan asam basa.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu:

1. Pokok uji pada materi larutan asam basa beserta kunci jawaban dan pedoman penskoran.

(9)

D. Alur Penelitian

………

………

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Tahap Persiapan

Tahap Analisis Data Tahap Pelaksanaan

Kesimpulan Angket Pengolahan & Analisis Data

Temuan dan Pembahasan Revisi I

Perancangan Tes I

Validasi Tes secara Teoritis

Uji Coba Tes I

Pengolahan & Analisis Data

Perancangan Tes II

Validasi Tes secara Teoritis

Uji Coba Tes II

Validasi Tes secara Empiris Validasi Tes secara Empiris

Revisi II Analisis Silabus Kimia

SMA

Analisis Materi Kimia SMA

Studi Kepustakaan Keterampilan Berpikir Kritis

Penyusunan Kisi-kisi Tes

Penentuan SK & KD Penentuan Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Penentuan Materi

(10)

E. Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan, meliputi :

a. Menganalis standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam silabus kimia SMA.

b. Menganalisis strategi penilaian keterampilan berpikir kritis dan menentukan

indikator keterampilan berpikir kritis beserta subindikatornya.

c. Menganalisis materi kimia SMA dan menentukan materi yang akan diteliti yaitu

larutan asam basa.

d. Menyusun kisi-kisi tes

2. Tahap pelaksanaan penelitian, meliputi:

a. Merancang tes pada materi larutan asam basa dengan menerapkan strategi penilaian

keterampilan keterampilan berpikir kritis.

b. Melakukan uji validitas secara teoritis kepada para ahli.

c. Melakukan uji coba I dengan menggunakan pokok uji yang telah divalidasi oleh para

ahli untuk mengukur validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.

d. Mengolah dan menganalisis data yang didapatkan dari uji coba I.

e. Melakukan uji validitas secara teoritis kepada para ahli dan melakukan revisi

terhadap pokok uji yang tidak memenuhi syarat sebagai pokok uji yang baik .

f. Melakukan uji coba II dengan menggunakan pokok uji yang telah divalidasi oleh

para ahli.

g. Melakukan pengisian angket untuk mengetahui respon siswa.

(11)

3. Tahap analisis data, meliputi:

a. Menganalisis jawaban subjek pada pokok uji dengan memberi skor.

b. Mengurutkan subjek mulai dari skor tertinggi hingga terendah.

c. Menganalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran berdasarkan

data hasil tes yang telah dikerjakan siswa.

d. Menganalisis jawaban angket untuk mengetahui respon siswa.

e. Menyusun laporan hasil penelitian.

F. Teknik Pengolahan Data

1. Validitas Tes

Validitas suatu alat ukur menunjukan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang

seharusnya diukur oleh alat ukur tersebut. Alat ukur yang baik harus memiliki validitas

yang tinggi (Firman, 2000). Suatu tes dikatakan mempunyai validitas tinggi jika tes

tersebut benar-benar mengukur taraf penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang

telah diajarkan. Dengan kata lain dapat dikemukakan di sini bahwa sebuah item pada tes

memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor

total tes. Skor total adalah jumlah dari skor untuk semua item yang membangun soal

tersebut. Perhitungannya menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka

kasar, yaitu;

� = N∑XY –(∑X) (∑Y)

(12)

Keterangan:

rXY = koefisien korelasi antara variable X dan variable Y

∑ XY = jumlah perkalian x dan y

X2 = kuadrat dari X

Y2 = kuadrat dari Y

Tabel 3.1 Kriteria Validitas tes (Arikunto, 2003) Rentang

nilai Kriteria 0.80-1.00 Sangat tinggi

0.60-0.80 Tinggi

0.40-0.60 Cukup

0.20-0.40 Rendah

0.00-0.20 Sangat rendah

2. Reliabilitas Tes

Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran

yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang (Firman, 2000).

Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan

reliabilitas internal. Jika ukuran atau kriteriumnya berada di luar instrument maka

dari hasil pengujiannya diperoleh reliabilitas eksternal. Jika perhitungan dilakukan

berdasarkan data dari instrument tersebut saja, maka akan menghasilkan reliabilitas

(13)

Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas tes adalah rumus alpha.

Rumus alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas tes bentuk uraian.

(Arikunto, 2010). Rumus alpha sebagai berikut:

r11 = 1 (1- ∑σi 2 / σi 2 )

σi 2

= ( ∑ X2–(∑X)2 � ) / N

keterangan : r11 = koefisien reliabilitas secara keseluruhan

∑σi 2

= jumlah varian skor tiap item

σi 2

= varian total

n = banyaknya item

N = jumlah peserta tes

Tabel 3.2 Kriteria reliabilitas (Arikunto, 2010)

Rentang nilai Kriteria 0,80 < r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r ≤ 0,60 Sedang

0,20 < r ≤ 0,40 Rendah

(14)

3. Tingkat kesukaran

Analisis tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui apakah soal yang digunakan

ketika tes, hasilnya sesuai dengan kemampuan anak pada kelompok atas dan bawah.

Rumusannya sebagai berikut:

�= ∑

� �

Keterangan: P = tingkat kesukaran

X = skor tiap tiap butir soal

Sm = skor maksimum

N = jumlah peserta tes

Tabel 3.3 Kategori tingkat kesukaran

Robert L. Thorndike & Elizabeth Hagen, dalam Sudijono (1996)

Nilai p Kategori

P<0.3

0.3≤p≤0.7

p>0.7

Sukar

Sedang

(15)

4. Daya pembeda

Analisis daya pembeda digunakan untuk membedakan antara peserta tes yang

berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Rumusannya sebagai

berikut:

� =� − �

Keterangan: D = Daya pembeda

pA = Tingkat kesukaran kelompok atas

pB = Tingkat kesukaran kelompok bawah

Tabel 3.4 Kriteria daya pembeda (Arikunto, 2010)

Rentang nilai Kriteria

0.00-0.20 Jelek (poor)

0.20-0.40 Cukup (satisfactory)

0.40-0.70 Baik (good)

0.70-1.00 Baik sekali (excellent)

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan:

1. Sebagian besar bentuk pokok uji berupa tes uraian terbatas yang

dikembangkan dapat mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada materi

larutan asam basa dengan indikator keterampilan berpikir kritis yang meliputi

memfokuskan pertanyaan, bertanya dan menjawab pertanyaan,

mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak,

mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi.

2. Pokok uji sebanyak enam butir soal yang telah dikembangkan pada tes

merupakan pokok uji yang baik berdasarkan validasi empiris dengan hasil

penelitian sebagai berikut:

a. Memiliki validitas butir soal dengan kategori yang cukup dan tinggi.

b. Memiliki nilai reliabilitas yang tinggi berdasarkan hasil perhitungan.

c. Taraf kesukaran pokok uji berada pada kategori sedang.

d. Daya pembeda pokok uji berada pada kategori cukup dan baik.

3. Secara umum respon siswa terhadap pokok uji keterampilan berpikir kritis

pada materi pokok larutan asam basa yang dibuat dilihat dari keterbacaan

(17)

diberikan cukup jelas. Ada pun kesesuaian wacana dengan pertanyaan dan

alokasi waktu yang diberikan telah sesuai.

B. Saran

Adapun saran yang diajukan penulis berdasarkan hasil penelitian ini yaitu:

1. Sebagian pokok uji yang telah dibuat dapat disempurnakan kembali oleh

peneliti yang lain untuk mendapatkan jenis tes yang lebih baik dengan jumlah

pokok uji yang diujicobakan kepada siswa minimal dua buah pada setiap sub

indikator keterampilan berpikir kritis.

2. Guru sebaiknya mulai mengembangkan dan menggunakan tes evaluasi

keterampilan berpikir kritis sebagai alat untuk melatih keterampilan berpikir

kritis siswa.

3. Lebih banyak lagi peneliti yang mau mengkaji dan mengembangkan alat tes

keterampilan berpikir kritis karena penelitian ini masih merupakan pembuatan

awal produk, sehingga dapat ditemukan inovasi tes keterampilan berpikir

(18)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………

KATA PENGANTAR ………....

DAFTAR ISI ………....

DAFTAR TABEL ………

DAFTAR GAMBAR ………...

DAFTAR LAMPIRAN ………

i ii v vii viii ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Rumusan Masalah ...

C. Batasan Masalah ...

D. Tujuan Penelitian ...

E. Manfaat Penelitian ...

F. Penjelasan Istilah ... 1 3 3 4 4 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Evaluasi dalam Pembelajaran ...

B. Evaluasi Keterampilan berpikir kritis ……...

C. Materi Larutan Asam Basa ...

1. Teori Asam dan Basa ………

2. Sifat Asam dan Basa ………...

3. Kekuatan Asam dan Basa ………...

(19)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ………...

B. Objek Penelitian ………

C. Instrumen Penelitian ………...

D. Alur Penelitian ………

E. Prosedur Penelitian ……….

F. Teknik Pengolahan Data ……….

1. Validitas Tes ……….

2. Reliabilitas Tes ……….

3. Tingkat Kesukaran ………

4. Daya Pembeda ……….. 23 23 23 24 25 26 26 27 29 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Pendahuluan ……….

B. Uji Coba I ………

C. Uji Coba II ………..

D. Analisis Angket ……….. 31

33

38

44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……….

B. Saran ……….. 51

52

DAFTAR PUSTAKA ………

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………

RIWAYAT HIDUP ……….

(20)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ………... 14

2.2 Perubahan kertas lakmus ………...………... 19

2.3 Nilai Derajat Keasaman ………. 20

2.4 Trayek perubahan warna dari berbagai indikator ………... 21

3.1 Kriteria Validitas tes ……….... 27

3.2 Kriteria reliabilitas ……….. 28

3.3 Kategori tingkat kesukaran ………... 29

3.4 Kriteria daya pembeda ……… 30

4.1 Interpretasi Validitas Butir Soal Uji Coba I ………. 33

4.2 Interpretasi Tingkat Kesukaran Uji Coba I .……... 35

4.3 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba I …………...…….. 37

4.4 Interpretasi Validitas Butir Soal Uji Coba II ……….. 39

4.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Uji Coba II…...………. 40

(21)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Alur Penelitian ………... 24

4.1 Diagram Validitas Butir Soal Uji Coba I ...……… 35

4.2 Diagram Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba I .……… 36

4.3 Diagram Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba I ..……….. 38

4.4 Diagram Validitas Butir Soal Uji Coba II………. 40

4.5 Diagram Tingkat Kesukaran Uji Coba II ...……….. 41

4.6 Diagram Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba II ………... 43

4.7 Diagram Keterbacaan Soal ……… 45

4.8 Diagram Kesesuaian Wacana dengan Pertanyaan ……… 46

4.9 Diagram Tabel/Gambar ………. 47

4.10 Diagram Tampilan Soal ……….. 48

(22)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Tes Keterampilan Berpikir Kritis ……….. 55

2. Format Validasi Ahli ……….... 56

3. Tampilan Soal I ………... 69

4. Tampilan Soal II ………... 73

5. Angket ……….. 77

6. Perhitungan Uji Coba I ………. 78

7. Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba I …………..……….. 121

8. Perhitungan Uji Coba II ………... 122

9. Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba II ………... 148

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian
Tabel 3.1 Kriteria Validitas tes (Arikunto, 2003)
Tabel 3.3 Kategori tingkat kesukaran
Tabel
+2

Referensi

Dokumen terkait

pengadaan tanah untuk sarana jalan serta jalan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah masih menyalah artikan kata penguasaan negara terhadap tanah yang terkandung

Berdasarkan tabel dari uji regresi linear berganda diatas, dapat terlihat bahwa tipe kepribadian A dan Preferensi Untuk Konsistensi secara bersama-sama mampu

one-objective yang hanya mempertimbangkan waktu operasi saja yaitu dengan menugaskan pekerja 1 untuk membuat produk rotan sofa santai, pekerja 2 membuat produk rotan

Pengaruh gaya gravitasi Kota Surakarta terjadi didaerah yang berdekatan langsung dengan wilayah Surakarta yaitu Desa Gadingan, Desa Laban, Desa Wirun (berbatasan langsung

Tatakelola teknologi informasi bukan bidang yang terpisah dari pengelolaan perusahan, melainkan merupakan komponen pengelolaan perusahaan secara keseluruhan,

itu,menurut beliau sebaiknya sanksi pidana itu dikaji kembali atau diganti dengan sanksi administrasi karena pada intinya tujuan adanya Peraturan Daerah tersebut

signifikan dari kinerja keuangan perusahaan yang di lihat dari rasio Debt to Equity. Ratio dan Debt to Total Asset Ratio , hal itu menunjukkan bahwa

Hal ini disebabkan oleh gangguan yang berupa noise dimana jumlah pengguna pada pagi hari lebih banyak dari siang hari yang menyebabkan nilai QoS berbeda.