• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKNAAN KARIKATUR OM KEDIP DI SITUS MATANEWS.COM ( Studi Semiotika pemaknaan karikatur om kedip di situs matanews.com edisi Kamis, 12 Januari 2012 ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMAKNAAN KARIKATUR OM KEDIP DI SITUS MATANEWS.COM ( Studi Semiotika pemaknaan karikatur om kedip di situs matanews.com edisi Kamis, 12 Januari 2012 )."

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

( Studi Semiotika pemaknaan kar ikatur om kedip di situs matanews.com edisi Kamis, 12 J anuar i 2012 )

SKRIPSI

Oleh :

RIA DUMA SEPTIANINGRUM NPM. 0843010026

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

(Studi Semiotika Pemaknaan Kar ikatur Om k edip Situs Matanews.com Edisi, Kamis 12 J anuar i 2012)

Disusun Oleh :

RIA DUMA SEPTIANINGRUM

NPM : 0843010026

Telah disetujui untu k mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui

Pembimbing

Dr s. Kusnarto, M.Si

NIP. 19580801 198402 1001

Mengetahui

DEKAN

(3)

Disusun Oleh :

RIA DUMA SEPTIANINGRUM

NPM : 0843010026

Telah dipertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi Program Studi

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan

Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 13 J uni 2012

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Tim Penguji :

1.

Ketua

Dr s. Kusnarto, M.Si

Dr a. Sumardjijati, M.Si__

NIP. 19580801 198402 1001

NIP. 19620323 199309 2001

2.

Sekr etaris

Dr s. Kusnarto, M.Si

NIP.

19580801 198402 1001

3.

Anggota

Zainal Abidin S.Sos,M.Si,MED

NPT. 3 7305 99 01701

(4)

RIA DUMA SEPTIANINGRUM, PEMAKNAAN KARIKATUR OM KEDIP DI

SITUS MATANEWS.COM. (Studi Semiotika Pemaknaan karikatur om kedip

situs matanews.com edisi Kamis, 12 J anuar i 2012).

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimanakah Pemaknaan

karikatur om kedip di situs Matanews.com edisi kamis,12 Januari 2012. Karena

gambar-gambar ini ada hubungannya dengan kasus pemberitaan masalah Banggar di

DPR.

Teori yang digunakan adalah semiotik Charles Sanders Pierce yang membagi

antara tanda dan acuannya menjadi tiga kategori yaitu : ikon, indeks, simbol adalah

tanda yang hubungan antara petanda dan penandanya bersifat bersamaan bentuk

alamiah. Kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada

Frame of Reference ( berdasarkan pengetahuan ) serta Field of Experience ( latar

belakang pengalaman ).

Metode dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu sebuah metode

yang lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini kenyataannya ganda,

menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti, lebih

peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai

yang dihadapi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar.

Hasil dan analisis kesimpulan yang berdasarkan Ikon, Indeks, dan simbol

menurut Charles Sanders Pierce ( Triangle of Meaning ) adalah Kekuasaan Anggaran

atau Banggar yang terjadi di DPR.

(5)

SITE MATANEWS.COM ( Semiotic studies Meaning Caricatur e at Om Kedip

site edition Thursday, J anuar y 12, 2012 )

The porpuse of this study was to determine how the Representataion of “

Power ” caricature section on the site Matanews.com Om Kedip Edition Thursday,

January 12, 2012. Because these images have something to do with the case Banggar

reporting problems in the DPR.

The theory used is the semiotic of Charles Sanders Peirce who divide between

sign and referent into three categories: Icon, Index, Symbol is a sign that the

relationship between the marker and the marker is the same natural shape. Frame of

mind which is used in this study based on Frame of Reference (based on knowledge)

and the Field of Experience (backfield).

Semiotic methods in qualitative research is descriptive, ie a method that is

easier to adjust when it is in fact double this study, presents a direct relationship

between the researcher with the object of researchers, more sensitive and can adjust

to a lot of influence on the patterns of face value. Techniques of data analysis in this

research is descriptive method, the data collected in the form of words and images.

The results and conclusions are based on the analysis icon, index, and symbol

according to Charles Sanders Pierce ( Triangle of Meaning ) is the Power of the

Budget or Banggar happened in the DPR.

(6)

Puji syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga peniliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Peneliti mengucapkan terima kasih sebesarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam memberikan petunjuk, koreksi dan saran yang bersifat membangun pola piker, daya kritis dan memperluas ilmu pengetahuan serta wawasan untuk peneliti.

Berbagai upaya peneliti lakukan demi terselesaikannya skripsi penelitian ini, berbagai nasehat dan semangat yang diberikan oleh berbagai pihak telah memotivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi penelitian serta menunjang kelancaran proses penyusunannya. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan demi terselesainya skripsi penelitian ini, antara lain kepada :

1. Kedua Orang tua yang memberi dukungan moral dan material, serta doa-doa yang tiada henti.

2. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi. selaku Dekan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(7)

5. Bapak Drs. Kusnarto, Msi. selaku Dosen Pembimbing yang banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan saran peneliti.

6. Kakak, dan adikku yang selalu memberi semangat.

7. Teman-teman Seperjuangan Tisa, Paksi, Irfan, Sandy, Dhodo, Fariah, Indry (Donath), Maria (Oma), Nu Diana, Ninin dan Ratna (Nyac) yang selalu membantu dan mendukung penulis kapanpun dan dimanapun ketika mengalami kesulitan, tanpa kalian penulis tentunya akan semakin kesulitan hahaha... I love all of you guys!!

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat peneliti harapkan. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surabaya, Juni 2012

(8)

Halaman

HALAMAN J UDUL ... i

HALAMAN PERSETUJ UANN DAN PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI.. ii

HALAMAN PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR……… x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAKSI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 12

1.3 Tujuan Penelitian ... 12

1.4 Kegunaan Penelitian ... 12

BAB II KAJ IAN PUSTAKA ... 13

2.1 Landasan Teori ... 13

2.1.1 Surat Kabar ... 13

2.1.2 Surat Kabar Sebagai Media Massa ... 16

2.1.3 Media Online ... 18

(9)

2.1.5 Karikatur Dalam Media Massa ... 25

2.1.6 Kritik Sosial ... 26

2.1.7 Karikatur Sebagai Proses Komunikasi ... 30

2.1.8 Komunikasi Politik ... 36

2.1.9 Semiotika ... 37

2.1.10 Semiotika Charles Sanders Peirce ... 38

2.1.11 Konsep Makna ... 42

2.1.12 Pemaknaan Warna ... 45

2.1.13 Gedung DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)... 50

2.1.14 Kekuasaan ... 50

2.1.15 Jas ... 52

2.1.16 Dasi ... 53

2.1.17 Kemeja ... 53

2.1.18 Badan Besar ... 54

2.1.19 Kursi ... 54

2.1.20 Mimbar ... 54

2.1.21 Karpet Merah ... 54

2.1.22 Sendok ... 55

2.1.23 Meja ... 55

2.1.24 Mikrofon ... 55

2.1.25 Kloset ... . 55

2.1.26 Tangan Kiri Memutar Meja ... . 56

(10)

2.2 Kerangka Berfikir ... 56

BAB III METODE PENELITIAN ... 59

3.1 Metode Penelitian ... 59

3.2 Konsep Oprerasional ... 60

3.2.1 Corpus ... 60

3.2.2 Karikatur ... 61

3.2.3 Kekuasaan ... 61

3.3 Unit Analisis ... 62

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 64

3.5 Teknik Analisis Data ... 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 66

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 66

4.1.1 Karikatur Om Kedip ... 66

4.1.1 Matanews.com ... 67

4.2 Penyajian Data ... 68

4.2.1 Ikon,Indeks dan Simbol dalam Karikatur Om Kedip di Situs Matanews com Edisi Kamis12 januari 2012 ... 69

4.3 Analisis Karikatur Pada Rubrik Om Kedip Edisi Kamis 12 Januari 2012 ... 71

4.3.1 Ikon... 71

4.3.2 Indeks ... 74

(11)

4.4 Makna keseluruhan Representasi karikatur Om Kedip di Situs

matanews.com dalam Model Triangle of Meaning ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(12)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

(13)

Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia media yang paling manusia seperti mata dan telinga. Pesan – pesan yang ditrerima panca indera selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap suatu hal sebelum dinyatakan dalam tindakan. Media cetak sebagai salah satu media massa memiliki fungsi utama yaitu memberikan informasi kepada khalayak. Media elektronik khususnya internet, memiliki kualitas yang tinggi dan baik, serta dapat disimpan di file penyimpanan. Sehingga, informasi yang terkandung didalamya dapat dibaca berulang kali.

Kehadiran media massa merupakan salah satu gejala yang menandai kehidupan masyarakat modern dalam menyampaikan informasinya, media mempunyai cara pengemasan yang variatif dan beragam yang disesuaikan dengan segmentasi, konsumen, orientasi internal diri media itu sendiri dan banyak faktor -faktor kepentingan yang lain.

Media massa merupakan bidang kajian kompleks, media massa bukan berarti hanya suatu variasi media yang menyajikan informasi kepada khalayak, tetapi khalayak juga yang menggunakan media massa dengan cara yang beragam. Beberapa orang yang menggunakan media untuk mendapatkan hiburan atau mengisi waktu luang.

(14)

aktualitas, kaidah bahasa dan etika. Namun ia boleh memasukkan subyektivitas dengan menentukan mana yang diletakkan pada bagian yang

“sangat penting” agar mendapat perhatian dan minat khalayak ( Pareno, 2005 : 6 ).

Media massa menurut Defluer dan Denia merupakan suatu alat yang digunakan untuk komunikasi dalam penyampaian pesan yang ditransmisikan dengan menggunakan suatu teknologi, dimana sasaran media tersebut merupakan khalayak yang besar dan misal yang menyimak dan merasakan terpaan pesan dengan caranya sendiri ( Winarso,2005 : 171 ).

Fungsi media massa menurut Jay Black dan F.C Whitney, yaitu media massa memberikan hiburan, melakukan persuasi dan sebagai transmisi budaya atau tempat berlalunya nilai-nilai budaya dan social di luar kita ( Winarso, 2005 : 28 ). Fungsi media massa secara umum dalam berbagai wacana ada empat fungsi penyalur informasi, fungsi untuk mendidik, fungsi untuk menghibur dan fungsi untuk mempengaruhi. Keempat fungsi tersebut sangat melekat erat dalam media massa secara utuh dan fungsi-fungsi tersebut sangat melekat erat dalam media massa secara utuh dan fungsi-fungsi tersebut saling berhubungan, mempengaruhi atau mendukung satu dengan yang lainnya sehingga pelaksanaannya harus dilakukan secara bersama-sama, tanpa mengesampingkan salah satu diantaranya.

(15)

pada koran dan merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat disamping media elektronik dan juga media digital.

Media elektronik bisa dipakai untuk mentransmisikan warisan sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya. Karena memiliki kemampuan membawa pesan yang spesifik dengan penyajian yang mendalam. Internet atau dunia virtual atau biasa disebut dunia maya, mempunyai kualitas permanen sehingga bisa disimpan dalam waktu yang lama. Internet saat ini, seiring dengan perkembangan zaman, perubahan – perubahan dalam isi atau content yang ditampilkan oleh internet sangat bervariasi. Mulai dari informasi berita ( baik dalam maupun luar ), hiburan, gaya hidup, dan tips – tips kesehatan. Istilah INTERNET berasal dari jaringan antara atau penghubung.

(16)

internet menjadi lebih selektif dalam memilih informasi dan hiburan yang disajikan, sesuai sengan kebutuhan mereka

Media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia (baca-komputer dan internet). Didalamnya terdapat portal, website (situs web), radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dll, dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya”.

Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Situs berita atau portal informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi yang memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi online dan berita didalamnya. Content-nya merupakan perpaduan layanan interaktif yang terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel, forum diskusi, dll; dan atau yang tidak berhubungan sama sekali dengannya, misalnya games, chat, kuis, dll (Iswara, 2001). ( http://wikipedia.com ).

(17)

disukai dibandingkan dengan informasi tertulis karena menatap gambar jauh lebih mudah dan sederhana. Gambar berdiri sendiri, memiliki subjek yang mudah dipahami dan merupakan “symbol” yang jelas dan mudah dikenal salah satunya adalah karikatur ( Waluyanto, 2000 : 128 ).

Karikatur sebagai wahana penyampai kritik sosial sering kali kita temui didalam berbagai media elektronik. Didalam media ini, menjadi pelengkap artikel dan opini. Keberadaanya sering disajikan dengan selingan atau dapat dikatakan sebagai penyejuk setelah para pembaca menikmati artikel – artikel yang lebih serius dengan sederetan huruf yang cukup melelahkan mata dan pikiran. Meskipun sederhana, pesan – pesan yang disampaikan dalam sebuah karikatur sama seriusnya dengan pesan – pesan yang disampaikan melalui berita dan artikel, namun pesan – pesan dalam karikatur lebih mudah dicerna karena sifatnya menghibur. Seringkali gambar itu terkesan lucu dan mengelikan sehingga membuat kritikan yang disampaikan oleh karikatur tidak begitu dirasakan melecehkan atau mempermalukan.

(18)

terkandung dididalamnya akan dapat berkembang secara dinamis, sehingga dapat menjadikan lebih kaya serta lebih dalam pemaknaanya.

Memahami makna karikatur sama rumitnya dengan membongkar makna sosial dibalik tindakan manusia, atau menginterpretasikan maksud dari karikatur sama dengan menafsirkan tindakan sosial. Menurut Heru Nugroho, bahwa dibalik tindakan manusia ada makna yang harus ditangkap dan dipahami, sebab manusia melakukan interaksi sosial melalui saling memahami makna dari masing – masing tindakan ( Indarto, 1999:1 ). Dalam sebuah karikatur yang baik, kita menemukan perpaduan dari unsur - unsur kecerdasan, ketajaman, dan ketepatan berpikir secara kritis serta ekspresif melalui seni lukis dalam menanggapi fenomena permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat luas, yang secara keseluruhan dikemas secara humoris. Dengan demikian memahami karikatur juga perlu memiliki referensi – referensi sosial agar mampu menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh karikaturisnya. Tokoh, isi, maupun metode pengungkapan kritik yang dilukiskan secara karikatural sangat bergantung pada isu besar yang berkembang yang dijadikan headline.

(19)

simbol yang realistis diharapkan membentuk suasana emosional, karena gambar lebih mudah dimengerti dibandingkan tulisan. Sebagai sarana komunikasi, gambar merupakan pesan non verbal yang dapat menjelaskan dan memberikan penekanan tertentu pada isi pesan. Gambar dalam karikatur sangat berpengaruh, karena gambar lebih mudah diingat daripada kata – kata, paling cepat pemahamannya dan mudah dimengerti. Karena terkait dengan maksud pesan yang terkandung dalam isi dan menampilkan tokoh yang sudah dikenal. Gambar mempunyai kekuatan berupa fleksibilitas yang tinggi untuk menghadirkan bentuk atau perwujudan gambar menurut kebutuhan informasi visual yang diperlukan. Simbol atau tanda pada sebuah karikatur mempunyai makna yang dapat digali kandungan faktualnya. Dengan kata lain, bahasa simbolis menciptakan situasi yang simbolis pula. Dimana didalamnya terkandung makna, maksud dan arti yang harus diungkapnya.

Simbol pada gambar merupakan simbol yang disertai maksud ( signal ). Sobur ( 2003 : 163 ) menyatakan bahwa pada dasarnya simbol adalah sesuatu yang berdiri atau ada sesuatu yang lain, kebanyakan diantaranya tersembunyi atau tidak jelas. Sebuah simbol dapat berdiri untuk institusi, ide, cara berpikir, harapan, dan banyak hal lain.

(20)

bacaan, maupun bagaimana tanggapan atau opini secara subjektif terhadap suatu kejadian, tokoh, suatu soal, pemikiran atau pesan tertentu. Karena itu kita bisa mendeteksi tingkat intelektual sang kartunis dari sudut ini. Juga cara dia mengkritik yang secara langsung membuat orang yang dikritik justru tersenyum ( Sobur, 2003 : 140 )

Kartun merupakan simbolik speech ( komunikasi tidak langsung ), artinya bahwa penyampaian pesan yang terdapat dalam gambar kartun tidak dilakukan secara langsung tetapi dengan menggunakan bahasa simbol. Dengan kata lain, makna yang terkandung dalam gambar kartun tersebut merupakan makna yang terselubung. Simbol – simbol pada gambar kartun tersebut merupakan simbol yang disertai signal ( maksud ) yang digunakan dengan sadar oleh orang yang mengirimnya dan mereka yang menerimanya. Sedangkan menurut ( Pramoedjo dalam Marliani, 2004 : 6 ) karikatur adalah bagian kartun yang diberi muatan pesan yang bernuansa kritik atau usulan terhadap seseorang atau sesuatu masalah. Meski didalamnya terdapat unsur humor, namun karikatur merupakan kartun satire yang terkadang malahan tidak menghibur, bahkan dapat membuat seseorang tidak tersenyum.

(21)

menjadi bermakna. Disamping itu, gabungan antara tanda dan pesan yang ada pada karikatur diharapkan mampu mempersuasi khalayak yang dituju. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji tanda verbal ( terkait dengan judul dan teks ) dan tanda visual ( terkait dengan ilustrasi, logo dan tata visual ) karikatur dengan pendekatan semiotika. Dengan demikian, analisi semiotika diharapkan menjadi salah satu pendekatan untuk memperoleh makna yang terkandung dibalik tanda verbal dan tanda visual. (www.desaingrafisindonesia.com)

Sementara itu, pesan yang dikemukakan dalam pesan karikatur, disosialisasikan kepada khalayak sasaran melalui tanda. Secara garis besar, tanda dapat dilihat dari dua aspek, yaitu tanda verbal dan tanda visual. Tanda verbal akan didekati dari ragam bahasanya, tema dan pengertian yang didapatkan, sedangkan tanda visual akan dilihat dari cara menggambarkannya apakah secara ikon, indeks, maupun simbolis.

(22)

editorial karya joko lowarso ini merupakan karikatur yang memiliki sifat mengkritik atau memiliki makna kritik sosial.

Penulis akan memaknai karikatur dalam situs matanews.com kepala seorang pejabat Negara yang diubah bentuknya menjadi gedung DPR, seorang laki-laki yang berbadan besar yang sedang mengambil kloset, sedangkan kursi adalah tempat duduk untuk penjabat tinggi yang bisa juga diartikan sebagai lambang atau kedudukan penjabat, karpet merah yang sering digunakan para penjabat atau orang penting, mimbar tempat panggung kecil untuk berpidato yang menunjukkan kekuasaan. Sekarang ini menjadi pemberitaan dan permasalahan di Banggar ( Bandan Anggaran ).

Maka penulis tertarik meneliti karikatur tersebut dengan memaknai pesan makna, tanda dan gambar yang ditampilkan oleh karikatur editorial Om Kedip pada situs Matanews. Penulis menggunakan pendekatan semiotika dalam menganalisis karikatur editorial tersebut. Penulis ingin mempelajari tanda-tanda, hubungan tanda tersebut dengan tanda lain, serta memaknai tanda, pesan, dan gambar yang terdapat pada karikatur editorial Om Kedip.

1.2. Per umusan Masalah

(23)

1.3. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari uraian tentang latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah diajukan, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimanakah Pemaknaan karikatur om kedip di situs Matanews.com edisi kamis,12 Januari 2012.

1.4. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, referensi, dan sumbangan ilmu atas wawasan yang bermanfaat bagi mahasiswa komunikasi pada umumnya untuk perkembangan ilmu komunikasi khususnya mengenai studi analisis dengan pendekatan semiotik, dan dapat digunakan untuk menambah referensi kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional mengenai penelitian yang menggunakan pendekatan semiotik.

2. Kegunaan Praktis

(24)

KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teor i

2.1.1 Sur at Kabar

Pada awalnya surat kabar sering kali diidentikkan dengan pers, namun karena pengertian pers sudah luas, dimana media elektronik sekarang ini sudah dikategorikan dengan media juga. Untuk itu pengertian pers dalam arti sempit, pers hanya meliputi media cetak saja, salah satunya adalah surat kabar.

Menurut Onong Uchjana Effendy, “Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca” (Effendy,1993:241).

(25)

dari masyarakat menggantungkan dirinya kepada pers untuk memperoleh informasi.

Pada umumnya kalau kita berbicara mengenai pers sebagai media massa tercetak ialah dalam pengertian sempit, yakni surat kabar. Menurut Onong Uchjana Effendy ada empat ciri yang dapat dikatakan sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh surat kabar, antara lain :

1. Publisitas (Publicity)

Yang mengandung arti penyebaran kepada khalayak atau kepada publik. Karena diperuntukkan untuk khalayak umum, isi atau informasi dalam surat kabar ini terdiri dari berbagai kepentingan yang berkaitan dengan umum. Untuk itu, penerbitan yang meskipun sama dengan surat kabar tidak bisa disebut sebagai surat kabar jika hanya ditujukan kepada sekelompok orang atau golongan.

2. Periodesitas (Periodicity)

Yang berarti keteraturan dalam penerbitannya. Keteraturan ini bisa satu kali sehari bisa juga satu atau dua kali terbit dalam seminggu. Karena mempunyai keteraturan dalam penerbitannya, maka penerbit buku tidak dapat dikategorikan sebagai surat kabar meskipun isinya menyangkut kepentingan umum karena tidak disebarkan secara periodik dan berkala. 3. Universalitas (universality)

(26)

hanya mengkhususkan diri pada suatu profesi atau aspek kehidupan, seperti majalah kedokteran, arsitektur, koperasi atau pertanian, tidak termasuk surat kabar. Memang benar bahwa berkala itu ditujukan kepada khalayak umum dan diterbitkan secara berkala, namun bila isinya hanya mengenai salah satu aspek kehidupan saja maka tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori surat kabar.

4. Aktualitas (Actuality)

Menurut kata asalnya aktualitas, berarti “kini” dan “keadaan sebenarnya”. Kedua-duanya erat sekali sangkut pautnya dengan berita yang disiarkan surat kabar. Berita adalah laporan mengenai peristiwa yang terjadi kini, dengan perkataan lain laporan mengenai peristiwa yang baru terjadi dan yang dilaporkan itu harus benar. Tetapi yang dimaksudkan aktualitas sebagai ciri surat kabar adalah pertama, yaitu kecepatan laporan, tanpa menyampingkan pentingnya kebenaran berita (Effendy, 1993:119-121).

(27)

2.1.2 Sur at Kabar Sebagai Media Massa

Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Gutenberg di Jerman” (Ardianto & Erdinaya, 2005;99). Perkembangan surat kabar di Indonesia sendiri juga telah melewati perjalanan panjang selama lima periode, yakni masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, menjelang kemerdekaan, zaman orde lama serta orde baru. Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru mempunyai misi menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat Indonesia. Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan,dan persuasif), fungsi yang paling menonjol adalah informasi” (Ardianto &Erdinaya, 2005;104).

(28)

para pekerja media ( wartawan dan karikaturis ), terdapat perbedaan antara media satu dengan media yang lainnya.

Menurut Assegaf (1991: 140) surat kabar adalah penerbitan yang berupa lembaran yang berisi berita - berita, karangan - karangan dan iklan yang dicetak dan terbit secara tetap dan periodik dan dijual untuk umum. Selain itu surat kabar juga mempunyai beberapa karakteristik. Menurut Pareno (2005 : 24) karakteristik surat kabar adalah sebagai berikut :

Berita merupakan unsur utama yang dominan.

1. Memiliki ruang yang relatif lebih leluasa.

2. Memiliki waktu untuk “dibaca ulang” lebih lama.

3. Umpan balik relatif lebih lamban.

4. Kesegaran (immediately) relatif lebih lamban.

5. Dalam hal kenyataan relatif kurang kredibel.

(29)

Sebagian pembaca juga menjadikan koran sebagai alat kontak sosial. Ada pula yang menjadikan koran untuk membuang kejenuhan dari kehidupan sehari - hari. (Rivers dan Peterson, 2003: 313).

Surat kabar di media massa ada dua yaitu Media cetak dan media eletronik. Media cetak adalah media yang proses berkerjanya berdasarkan prinsip cetak. Media cetak menyampaikan berita dan informasi dengan cara menyetak gambar dan tulisan dari proses suatu terjadinya peristiwa, seperti pada koran dan merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat disamping media elektronik dan juga media digital.

Media elektronik bisa dipakai untuk mentransmisikan warisan sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya. Karena memiliki kemampuan membawa pesan yang spesifik dengan penyajian yang mendalam.Internet atau dunia virtual atau biasa disebut dunia maya, mempunyai kualitas permanen sehingga bisa disimpan dalam waktu yang lama. Internet saat ini, seiring dengan perkembangan zaman, perubahan – perubahan dalam isi atau content yang ditampilkan oleh internet sangat bervariasi salah satunya media online.

2.1.3 Media Online

(30)

aneka fitur fasilitas teknologi online dan berita didalamnya. Content-nya merupakan perpaduan layanan interaktif yang terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel, forum diskusi, dll; dan atau yang tidak berhubungan sama sekali dengannya, misalnya games, chat, kuis, dll (Iswara, 2001).

Media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia (baca-komputer dan internet). Didalamnya terdapat portal, website (situs web), radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dll, dengan karakteristik masing-masing sesuai

dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya”.

Lebih lanjut tentang media online berupa portal informasi ini, Iswara (2001) menjelaskan karakteristik umum yang dimiliki media jenis ini, yaitu:

1. Kecepatan (aktualitas) informasi

(31)

2. Adanya pembaruan (updating) informasi

Informasi disampaikan secara terus menerus, karena adanya pembaruan (updating) informasi. Penyajian yang bersifat realtime ini menyebabkan tidak adanya waktu yang diiistemewakan (prime time) karena penyediaan informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung kapan pengguna mau mengaksesnya.

3. Interaktivitas

Salah satu keunggulan media online ini yang paling membedakan dirinya dengan media lain adalah fungsi interaktif. Model komunikasi yang digunakan media konvensional biasanya bersifat searah (linear) dan bertolak dari kecenderungan sepihak dari atas (top-down). Sedangkan media online bersifat dua arah dan egaliter. Berbagai features yang ada seperti chatroom, e-mail, online polling/survey, games, merupakan contoh interactive options yang terdapat di media online. Pembaca pun dapat menyampaikan keluhan, saran, atau tanggapan ke bagian redaksi dan bisa langsung dibalas.

4. Personalisasi

(32)

dan menghapus informasi yang tidak ia butuhkan. Jadi selektivitas informasi dan sensor berada di tangan pengguna (self control).

5. Kapasitas muatan dapat diperbesar

Informasi yang termuat bisa dikatakan tanpa batas karena didukung media penyimpanan data yang ada di server komputer dan sistem global. Informasi yang pernah disediakan akan tetap tersimpan, dan dapat ditambah kapan saja, dan pembaca dapat mencarinya dengan mesin pencari (search engine).

6. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)

Setiap data dan informasi yang disajikan dapat dihubungkan dengan sumber lain yang juga berkaitan dengan informasi tersebut, atau disambungkan ke bank data yang dimiliki media tersebut atau dari sumber-sumber luar. Karakter hyperlink ini juga membuat para pengakses bisa berhubungan dengan pengakses lainnya ketika masuk ke sebuah situs media online dan menggunakan fasilitas yang sama dalam media tersebut, misalnya dalam chatroom, lewat e-mail atau games. ( http://Arya-neo.blogspot.com/2010/10/pengertian-media-online.html ).

2.1.4 Kar tun dan Kar ikatur

(33)

Karikatur adalah bagian dari kartun, namun memiliki muatan pesan yang bernuansa kritik atau usulan terhadap seseorang ( tokoh ) atau suatu masalah. Walaupun dibumbui dengan humor, karikatur merupakan kartun satir yang kadang dapat menyindir seseorang dan membuat seseorang tersenyum kecut saat membacanya. Kartun merupakan gambar lucu atau dilucukan yang bertujuan agar pemirsanya terhibur, tersenyum, atau tertawa geli. Sementara karikatur, adalah bagian kartun yang diberi muatan pesan yang bernuansa kritik atau usulan terhadap seseorang atau suatu masalah. Karikatur cenderung diisi dengan humor. Namun, tetap merupakan sebuah kartun satir yang kadang bukannya menghibur, tapi dapat membuat seseorang tersenyum kecut setelah melihatnya (Sobur, 2003:138).

(34)

Karikatur dalam bahasa latin disebut carricare memiliki arti sebagai gambar wajah yang didistorsikan, diplesetkan, atau dilebih-lebihkan secara karakteristik tanpa bermaksud melecehkan si pemilik wajah. Bahkan dalam museum The House of Humor and Satire di Gabrovo, Bulgaria, atau di The House of Humor di Montreal, Kanada, wajah-wajah karikatural tokoh dunia dalam bentuk patung atau gambar dwimatra (dua dimensi) dipajang dengananggun dan artistik (Pramoedjo, 2008).

Dalam Encyclopedie Internasional karikatur didefinisikan sebagai sebuah ’satire’ dalam bentuk gambar atau patung. Thomas Nast, kartunis di pertengahan abad ke-18 merupakan salah satu kartunis politik yang paling berpengaruh di Amerika. Nast berhasil menjatuhkan jaringan Boss Tweed danmesin politik koruptor di NewYork Tammany Hall dengan karikaturnya. Kreasi Nast yang paling terkenal hingga sekarang adalah Santa Claus. Sementara dalam Encyclopedie Britaninica, karikatur adalah penggambaran seseorang, suatu tipe, atau kegiatan dalam keadaan terdistorsi ( penyajian dibuat berlebihan dari gambar-gambar binatang, burung, sayur, dan lainnya yang menggantikan bagian-bagian benda hidup atau yang ada persamaannya ).

(35)

tabu, bahkan sebaliknya, berkomunikasi dalam bentuk gambar visual memiliki kekuatan sendiri dalam penggambaran suatu hal. Dengan kata lain, gambar karikatur merupakan produk suatu keahlian seorang karikaturis, baik dari segi pengetahuan, referensi atau bacaan, maupun bagaimana cara memilih topik atau isu dalam lingkungan sosial politik yang sedang dihadapi. Karena itu,media Pers Indonesia menampilkan karikatur sebagai ungkapan kritis terhadap berbagai masalah yang berkembang secara tersamar dan tersembunyi. Untuk itu, pembaca diajak berpikir, merenungkan, dan memahami pesan-pesan yang terdapat dalam gambar karikatur ( Augustin Sibarani,2001:27 ).

Adapun sifat-sifat karikatur dapat dibagi menjadi tiga macam ( Sibarani, 2001 ), yaitu: karikatur orang-pribadi, karikatur sosial, dan

karikatur politik. Karikatur orang-pribadi menggambarkan seseorang ( biasanya tokoh yang dikenal ) dengan mengekspose ciri-cirinya dalam bentuk wajah ataupun kebiasaannya tanpa objek lain atau situasi di sekelilingnya secara karikatural. Karikatur sosial mengemukakan dan menggambarkan persoalan-persoalan masyarakat yang menyinggung rasa keadilan sosial. Sedangkan karikatur politik menggambarkan tentang situasi politik sedemikian rupa agar kita dapat melihatnya dari segi humor dengan menampilkan para tokoh politik ( Sibarani, 2001 ).

(36)

absurd , yang dapat menertawakan, namun bisa juga memprihatinkan atau

menyedihkan ( Komunitas Ruang Baca – Tempo, Rimbun Natamarga, 2010 ). Dalam buku Ilmu Komunikas Teori dan Praktek karya Onong Uchjana Effendy, karikatur dalam media manjalankan salah satu fungsi pers, yaitu fungsi menghibur (to entertain ).

2.1.5 Kar ikatur Dalam Media Massa

Komunikasi massa secara umum diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan melalui media massa seperti majalah, surat kabar, radio, televisi, internet dan lain sebagainya. Komunikasi massa merupakan komunikasi dimana penyampaian pesan kepada sejumlah orang dilakukan melalui media massa. Baik kartun maupun karikatur di Indonesia belakangan ini sudah bisa menjadi karya seni yang menyimpan gema panjang, sarat oleh pesan dan estetika, disamping kadar humornya. Karikatur penuh dengan perlambangan-perlambangan yang kaya akan makna, oleh karena itu karikatur merupakan ekspresi dari situasi yang menonjol di dalam masyarakat. Setajam atau sekeras apapun kritik yang diampaikan sebuah gambar karikatur, tidak akan menyebabkan terjadinya evolusi. Dengan kata lain, karikatur dapat mengetengahkan suatu permasalahan yang sedang hangat di permukaan.

(37)

( komunikasi langsung ) dan Symbolic Speech ( komunikasi tidak langsung). Komunikasi langsung merupakan konsepsi politik yang analisanya dipahami sejauh penelitian tersebut ditinjau dari komunikasi yang bersifat langsung, seperti humor, gossip, diskusi, argumen, intrik, dan lain-lain. Sedangkan komunikasi tidak langsung, tidak dapat secara langsung dipahami maupun diteliti seperti patung, monument dan simbol -simbol lainnya (Bintoro dalam Marliani, 2004: 49).

Peran karikatur yang tertulis seperti yang telah diuraikan di atas, merupakan alasan utama dijadikannya karikatur sebagai objek studi ini. Selain karena karikatur merupakan suatu penyampaian pesan lewat kritik yang sehat dan juga suatu keahlian karikaturis adalah bagaimana dia memilih topik -topik isu yang tepat dan masih hangat.

2.1.6 Kr itik Sosial

(38)

bentuk komunikasi dalam bermasyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai sumber kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat.

Dalam konteks inilah kritik sosial merupakan unsur penting dalam memelihara sisitem sosial. Dengan kata lain, kritik sosial dalam hal ini berfungsi sebagai wahana untuk konservasi dan reproduksi sebuah sistem sosial atau masyarakat ( Masoed, 1994 :47 ). Kritik sosial juga dapat berarti inovasi sosial, dalam arti bahwa kritik sosial dapat juga membangun gagasan baru yang didapat dari kritik sosial tersebut, perspektif kritik sosial yang demikian lebih banyak dianut oleh kaum kritis dan strukturalis. Mereka melihat kritik sosial adalah wahana komunikatif untuk suatu tujuan perubahan sosial (Masoed, 1994 :49 ).

(39)

dilakukan begitu saja, tanpa mempertimbangkan tatanan masyarakat keseluruhan.

Dalam beberapa pengertian kritik sosial mengandung konotasi negatif seperti “celaan”, namun kata “kecaman” mengandung kemungkinan kata positif yaitu dukungan, usulan, atau saran, penyelidikan yang cermat. (Masoed, 1999: 36). Definisi “ kritik ” menurut kamus Oxford adalah “one who appreises literaryor artistic work” atau suatu hal yang membentuk dan memberikan penilaian untuk menemukan kesalahan terhadap sesuatu.

Kritik memiliki fungsi taktis dan peranan startegis dalam menumbuhkan berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat dan pemerintahnya. Tidak tutup mata atas kenyataan bahwa kritik adalah modus sebuah proses input, sehingga otomatis tidak mungkin dihindari. Kritik akan mengingatkan agar masyarakat selalu bertindak sedemikian rupa, sehingga pemikiran, program dan tindakan yang dirancangkan untuk dapat mencapai pemecahaan terhadap masalah kehidupan dalam masyarakat atau lingkungannya, dilaksanakan dengan akibat yang semanusiawi mungkin.

(40)

ditanggapi dengan serius oleh pemerintah. Memang dalam menanggapi kritik dari masyarakat, belum menjamin persoalan akan selesai, tetapi itu menunjukkan adanya perhatian dari pemerintah. Perhatian inilah yang secara akumulatif membentuk kesan, pemerintah mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap rakyatnya. Apabila masyarakat sudah diperhatikan aspirasinya, masyarakat tidak akan lupa budi, sehingga apabila pemerintah mempunyai program kerja maka partispasi masyarakat akan muncul dengan sendirinya ( Panuju, 1999: 49 ).

Kritik sosial itu sebenarnya merupakan sesuatu yang positif karena ia mendorong sesuatu yang terjadi didalam masyarakat untuk kembali ke kriteria yang dianggap wajar dan telah disepakati bersama. Menurut Aris Susanto dalam bidang politik istilah kritik sosial seringkali memperoleh konotasi negatif karena diartikan mencari kelemahan - kelemahan pihak lain dalam pertarungan politik sehingga arti yang substansial dari kritik sosial itu menjadi kabur (Masoed, 1999: 71).

(41)

Dengan demikian, melestarikan atau mempertahankan kritik terselubung dalam konteks budaya yang tidak lagi menopangnya sama saja membunuh eksistensi kritik sebagai sebuah institusi sosial yang lahir dari kebutuhan pengembangan hidup kebersamaan manusia. Dalam konteks budaya tulis, budaya modern materialistis yang berpenopang pada budaya tulis diatas, pembangunan, pengembangan, penyebaran kritik sama statusnya dengan pembangunan, pengembangan, dan penyebaran kritik itu sendiri.

2.1.7 Kar ikatur Sebagai Pr oses Komunikasi

(42)

tergantung pada kemampuan manusia untuk menggunakan dan menciptakan simbol-simbol, bahasa iu sendiri merupakan sekumpulan simbol yang dimanipulasi untuk menyampaikan ide.

Simbol-simbol yang digunakan untuk menyampaikan ide, makna dan simbol-simbol juga dikombinasikan untuk membentuk ungkapan-ungkapan baru. Simbiolisme-simbiolisme kuno dalam bentuk gambarlah yang pada akhirnya melahirkan tulisan-tulisan abjad. Simbiolisme adalah sesuatu yang hidup. Simbiolisme telah mengambil bentuk baru dengan penggunaan yang baru pula. Dari awal munculnya peradaban hingga masaa kontemporer ini simbol merupakan bagian hakiki kehidupan sehari-hari. Tanda-tanda lalu lintas dan pettunjuk arah membimbing seseorang dalam perjalanannya di kota-kota dan di pedalaman. Simbol-simbol seperti “ dilarang merokok ” dan “ dilarang masuk ” memerikan ancaman kepada mereka yang melanggarnya. Orang dapat saja mengabaikan simbol-simbol yang menggambarkan bahaya tapi ia harus siap menanggung akibanya.

(43)

tumbuh-tumbuhan berhubungan dengan hal hal diatas. Dengan membayangkan seekor merpati yang kita dapatkan adalah gambar keluguan, kedamaian dan kelembutan. Membayangkan seekor singa yang kita dapatkan adalah suatu kekuatan yang mengerikan dan penuh keberanian.

(44)

mempunyai makna. Kitalah yang memberi makna pada dasarnya tidak mempunyai makna. Kitalah yang memberi makna pada suatu lambang. Tidak ada hubungan alami atau pasti antara lambang dengan apa yang dilambangkan. Jadi hubungan antara lambang dengan apa yang dilambangkan bersifat sembarang atau mana suka. Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga dipresentasikan oleh indeks, ikon, namun ikon dan indekstidak memerlukan kesepakatan (Mulyana, 2001:84)

Hal senada dengan Mulyana dan Nimo (2000:6) menyatakan komunikasi adalah proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia (yang berdasarkan itu mereka bertindak) dan bertukar citra itu melalui simbol-simbol.

Proses Komunikasi, seperti dikatakan Tubbs and Moss dalam Human Communicationnya :

(45)

Bahasa tubuh adalah salah satu aspek komunikasi nonverbal disamping aspek-aspek komunikasi nonverbal lainnya yang berkenaan dengan benda, seni, ruang dan waktu komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal meskipun terkadang diabaikan. Isyarat (gesture), gerakan tubuh, postur tubuh, gerakan kepala, ekspresi wajah dan kontak mata adalah perilaku-perilaku yang kesemuanya disebut bahasa tubuh yang mengandung makna pesan potensial.Studi sistematik aspek-aspek gerakan tubuh yang terpola dipelajari dan bersifat simbolik disebut kinesika (kinesics) (Mulyana, 2004: 159).

Tanpa sadar, banyak orang sebenarnya telah menggunakan bahasa tanpa ucap ini setiap kali berkomunikasi dengan orang ain. Peningkatan kemampuan mengenai bahasa tubuh sehingga menjadi benar-benar fasih banyak dipengaruhi oleh gerak-gerik. Kontak mata, ekspresi wajah dan gerakan kepala, walaupun memang sangat penting, tetapi memiliki beberapa keterbatasan. Gerak-gerik memungkunkan dilakukan dengan aspek komunikasi nonverbal lainnya (wainwright, 2003: 81).Bahasa tubuh memiliki peran yang sangat penting dalam presentasi diri dan pengelolaan kesan, yang cukup masuk akal jika kita memandangnya sebagai sarana untuk mencapai sebuah tujuan.

(46)

yang dapat membantu penerjemah simbol nonverbal. Setiap anggota tubuh seperti wajah (termasuk senyuman dan pandangan mata), tangan, kepala, kaki bahkan tubuh secara keseluruhan dapat kita aplikasikan untuk tanda-tanda nonverbal bertujuan untuk mencari dan menemukan makna yang terdapat pada benda-benda atau sesuatu yang bersifat nonverbal atau pencarian makna pada “meta- tanda nonverbal” (Sobur, 2009: 122).

Sekali lagi kita sepakat atas suatu sistem simbol, kita dapat menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Tentu saja, bila semua tanda yang digunakan hanya merujuk pada benda, maka masalah komunikasi akan menjadi sederhana. Kita dapat menentukan apa referensi yang diperbincangkan hampir tanpa kesulitan. Akan tetapi bagaimana jika hal tersebut merujuk pada peristiwa, sifat sesuatu, tindakan, hubungan, konsep dan lain-lain tentu boleh jadi akan muncul perdebatan berbicara mengenai karikatur Indonesia, sama dengan menentukan posisinya diantara berbagai sarana komunikasi yang terdapat di negeri ini (Sobur; 2009: 139).

(47)

digunakan dengan sadar oleh orang yang mengirimnya (si pengirim) dan mereka yang menerimanya (si penerima).

Karikatur merupakan bentuk komunikasi yang paling mudah terbaca. Karena sering diberi kata-kata tertulis karikatur terlihat mudah untuk dimaknai. Membuat kajian komik – kartun – karikatur. Berarti berhadapan dengan tanda-tanda visual dan kata-kata. Maka dari itu, pembahasan ini menggunakan kajian kritis yang bertujuan untuk mengungkap makna tanda-tanda atau simbol-simbol yang ada (Sobur, 2009: 132). Dengan mendesripsikan jalinan tanda digambar kariaktur tersebut tampil sebagai “tanda” karena ada kedekatan antara gambar dengan objeknya. Setelah itu kita mengamati unsur-unsur pembentuk karikatur yang tercantum dalam ilustrasi tersebut dan kemudian mendeskripsikannya dengan mempertimbangkan sign, object dan interpretan.

2.1.8 Komunikasi Politik

Komunikasi politik (political communication) adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara “yang memerintah” dan “yang diperintah”.

(48)

mengaturnya sedemikian rupa -”penggabungan kepentingan” (interest aggregation) dan “perumusan kepentingan” (interest articulation) untuk diperjuangkan menjadi public policy. (Miriam Budiardjo).

Komunikasi politik adalah penyebaran aksi, makna, atau pesan yang bersangkutan dengan fungsi suatu sistem politik, melibatkan unsur-unsur komunikasi seperti komunikator, pesan, dan lainnya. Kebanyakan komunikasi politik merupakan lapangan wewenang lembaga-lembaga khusus, seperti media massa, badan informasi pemerintah, atau parpol. Namun demikian, komunikasi politik dapat ditemukan dalam setiap lingkungan sosial, mulai dari lingkup dua orang hingga ruang kantor parlemen ( Jack Plano dkk ).

2.1.9 Semiotika

(49)

Hal tersebut memunculkan suatu proses pemaknaan oleh penerima tanda akan makna informasi atau pesan dari pengirim pesan. Semiotika merupakan cabang ilmu yang semula berkembang dalam bidang bahasa. Dalam perkembangannya kemudian semiotika bahkan masuk pada semua segi kehidupan manusia, sehingga Derrida (dalam kurniawan, 2008: 34), mengikrarkan bahwa tidak ada sesuatu pun di dunia ini sepenting bahasa. “there is nothing outside languange”. Bahasa dalam hal ini dibaca sebagai “teks” atau “tanda”. Dalam konteks ini tanda memegang peranan penting dalam kehidupan umat manusia sehingga : “manusia yang tak mampu mengenal tanda, tak akan bertahan hidup” (Widagdo dalam Kurniawan, 2008).

2.1.10 Semiotika Char les Sander s Peir ce

Menurut pierce, semiotik adalah suatu tindakan, pengaruh atau kerja sama antara tiga subjek yang terdiri dari tanda ( sign ), objek ( object ) dan interprentant ( sobur, 2001:109 ).

(50)

Sign

Interpretant Object

Gambar 2.1 : Hubungan Tanda, Objek, dan Inter pr eta nt Peir ce Dengan mengacu pada segitiga elemen makna pierce, maka dapat diketahui mengenai persoalan bagaimana makna yang muncul dari sebuah tanda ( sign ) ketika tanda itu digunakan orang pada waktu orang itu berkomunikasi ( sobur, 2003:115 ).

Sementara itu interpretant adalah suatu tanda yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila ketiga elemen makna itu berinteraksi dalam benak seseorang, maka muncullah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut.Makna adalah persoalan bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi (Barthes dalam Kurniawan, 2008: 37).

(51)

Indeks adalah tanda yang menunjuk adanya hubungan alamiah antara tanda dan penanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Contoh yang paling jelas ialah asap sebagai tanda adanya api. Tanda dapat pula mengacu pada denotatum melalui konvensi. Tanda seperti itu adalah tanda konvensional yang biasa disebut simbol.Jadi, simbol tanda yang menunjuk hubungan alamiah antara penanda dan petandanya.Hubungan diantaranya bersifat arbitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi atau perjanjian masyarakat (Sobur, 2004: 42). Hubungan segitiga makna Peirce lazimnya ditampilkan dalam gambar berikut.(Fiske dalam Sobur, 2001: 85)

Menurut Pierce sebuah tanda itu mengacu pada sebuah acuan, dan representasi adalah fungsi utamanya. Hal ini sesuai dengan definisi dari tanda itu sendiri yaitu sebagai sesuatu yang memiliki bentuk fisik, dan harus merujuk pada sesuatu yang lain dari tanda tersebut. Pierce ingin mengidentifikasikan partikel dasar dari tanda dan mengembangkannya kembali semua komponen dalam struktur tunggal. Dalam pendekatan semiotik model Charles S. Peirce, diperlukan adanya 3 unsur utama yang bisa digunakan sebagai model analisis, yaitu tanda, objek, dan interpretant.

(52)

Icon

Index Simbol Gambar 2.2 : Model Kategor i Tanda Oleh Peir ce

Menurut Peirce model yang membahas mengenai makna dalam studi semiotik mempunyai tiga fundamental yaitu :

1. Ikon

Adalah tanda yang berhubungan antara tanda dan acuannya bersifat bersamaan bentuk alamiah ( berupa hubungan kemiripan ). Misalnya adalah potret dan peta. Potret merupakan ikonik dari pulau yang ada dalam potret tersebut, sedangkan peta merupakan ikonik dari pulau yang ada dalam peta tersebut.

2. Indeks

(53)

3. Simbol

Adalah tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara tanda dan acuannya ( berdasarkan hubungan konvensi atau perjanjian ). Misalnya orang yang menggelengkan kepalanya merupakan simbol yang menandakan ketidak setujuan yang termasuk secara konvensional. ( Sobur 2006 : 41 ).

Dalam semiotik model yang digunakan dapat berasal dari berbagai ahli, seperti Saussure, Peirce, dan sebagainya. Pada penelitian ini yang akan digunakan adalah model semiotik milik Peirce karena adanya kelebihan yang dimiliki yaitu tidak mengkhususkan analisisnya pada studi linguistik.

2.1.11 Konsep Makna

Para ahli mengakui, istilah makna (meaning) memang merupakan kata dan istilah yang membingungkan. Dalam bukunya The Meaning of Meaning, (Odgen dan Richards dalam buku Kurniawan, 2008: 27) telah

mengumpulkan tidak kurang dari 22 batasan mengenai makna.

(54)

mental dari Locke sampai ke respon yang dikeluarkan dari Skinner. “Tetapi”, (kata Jerold Katz dalam Kurniawan, 2008: 47), “setiap usaha untuk memberikan jawaban yang langsung telah gagal. Beberapa seperti misalnya Plato, telah terbukti terlalu samar dan pekulatif. Yang lainnya memberikan jawaban salah.”

Menurut Devito, makna bukan terletak pada kata - kata melainkan pada manusia. “Kita”, lanjut Devito, menggunakan kata - kata untuk mendekati makna yang ingin kita komunikasikan. Tetapi kata - kata ini secara sempurna dan lengkap menggambarkan makna yang kita maksudkan. Demikian pula makna yang didapat pendengar dari pesan - pesan akan sangat berbeda dengan makna yang ingin kita komunikasikan. Komunikasi adalah proses yang kita gunakan untuk memproduksi dibenak pendengar dan apa yang ada dalam benak kita.

Ada tiga hal yang dijelaskan para filusuf dan linguis sehubungan dengan usaha menjelaskan istilah makna. Ketiga hal tersebut adalah (1) menjelaskan makna secara alamiah, (2) mendeskripsikan secara alamiah, (3) menjelaskan makna dalam proses komunikasi ( Kempson dalam Sobur, 2004: 258 ).

(55)

1. Makna dalam diri manusia. Makna tidak terletak pada kata - kata melainkan pada manusia. Kita menggunakan kata - kata untuk mendekati makna yang ingin kita komunikasikan, tetapi kata - kata tersebut tidak secara sempurna dan lengkap menggambarkan makna yang ingin kita gunakan untuk memproduksi dibenak pendengar apa yang ada dalam benak kita dan proses ini adalah proses yang bisa salah.

2. Makna berubah. Kata - kata relatifstatis, banyak dari kata - kata yang kita gunakan 200 atau 300 tahun yang lalu. Tetapi makna dari kata - kata ini dan berubah khusus yang terjadi pada dimensi emosional makna.

3. Makna membutuhkan acuan, walaupun tidak semua komunikasi mengacu pada dunia nyata. Komunikasi hanya masuk akal bilamana ia mempunyai kaitan dengan dunia atau lingkungan eksternal.

(56)

5. Makna tidak terbatas jumlahnya. Pada suatu saat tertentu, jumlah kata dalam suatu bahasa terbatas, tetapi maknanya tidak terbatas. Karena itu kebanyakan kita mempunyai banyak makna. Ini bisa menimbulkan masalah bila ada sebuah kata diartikan secara berbeda oleh dua orang yang sedang berkomunikasi.

Makna yang dikomunikasikan hanya sebagian.Makna yang kita peroleh dari suatu kejadian bersifat multi aspek dan sangat kompleks.Tetapi hanya sebagian saja dari makna - makna ini yang benar - benar dapat dijelaskan. Banyak dari makna tersebut yang tetap tinggal dalam benak kita, karenanya pemaknaan yang sebenarnya mungkin juga merupakan tujuan yang ingin kita capai tetap tidak pernah tercapai (Sobur, 2003: 285 - 289).

2.1.12 Pemaknaan War na

(57)

Sedangkan terdapat sinonim untuk kata putih, dan semua bersifat positif. Warna putih kebalikan dari warna hitam, putih mewakili sesuatu yang menyenangkan dan mencerminkan segala sesuatu yang bersifat kebaikan, seperti : murni bersih dan suci. Jadi kata hitam umumya berkonotasi negative dan warna putih berkonotasi positif ( Sobur, 2001:25)

Warna mampu memberikan pemaknaan tentang sesuatu hal, misalnya warna merah, berarti bisa api atau darah, dibeberapa kata merah darah lebih tua dibandingkan dengan kata merah itu sendiri, namun di beberapa bahasa kata merah digunakan pada saat bersamaan menjadi merah darah. Karena unsur – unsur tersebut, merah dapat diartikan sebagai hasrat yang kuat dalam hubunganya dengan ikatan, kebenaran dan kejayaanya, namun tak jarang pula warna merah diartikan sebagai suatu kebencian dan dendam tergantung dari situasi.

Kuning bisa diartikan sebagai optimis, filosofi dalam budaya barat.Sedangkan warna ungu menandakan nuansa spiritual, misteri, kebangsawanan, transformasi, kekasaran dan keangkuhan. Warna oranye yang berarti energi, keseimbangan, kehangatan, menekankan pada suatu produk yang tidak mahal, menurut budaya barat ( Mulyana, 2003 : 376 )

(58)

1. Mer a h

Merah merupakan warna power, energy, kehangatan, cinta, nafsu, agresif, bahaya, kekuatan, kemauan, eksentrik, aktif, bersaing, warna ini memberikan pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat, seiring juga diapresiasikan untuk menunjukan emosi atau debaran jantung.

2. Or anye

Oranye merupakan warna energy, keseimbangan, kehangatan, antusiasme, perluasan, pencapaian bisnis, karir, kesuksesan, keadilan, penjualan, persahabatan, kesehatan pikiran dan pengetahuan, daya tahan, kegembiraan, gerak cepat, sesuatu yang tumbuh, tekanan sosial, modal kecil, murah, ketertarikan dan independent.

3. Kuning

Warna kuning ini bersifat menonjol, semangat untuk maju dan toleransi tinggi. Pengaruh wana ini antara lain riang, dermawan, dan sukses.

(59)

4. Mer a h Muda

Berarti memiliki asosiasi yang kuat dengan citra, keberanian dan kesenangan. Ikatan antara merah dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam kebudayaan di bumi.

5. Hijau

Hijau melambangkan alami, sehat, keberuntungan, pembaruan, warna bumi, penyembuhan fisik, kesuksesan materi, kelimpahan, kesuburan, keajaiban, tanaman dan pohon, pertumbuhan, pencapaian personal, kebangkitan, jiwa muda, stabilitas, daya tahan, kesegaran, harapan, ketergantungan dan persahabatan. Warna hijau melambangkan elastisitas keinginan. Cenderung pasif, bertahan, mandiri, posesif, susah menerima pemikiran orang lain. Pengaruh dari warna ini adalah teguh dan kokoh, mempertahankan miliknya, keras kepala dan berpendirian tegap. 6. Biru

(60)

Sebagai dari akibat efek menenangkan, warna biru dapat membuat orang lebih konsentrasi.

7. Abu – abu

Abu – abu melambangkan intelek, masa depan, kesederhanaan, keamanan, reabilitas, kepandaian, tenang, serius, kesederhanaan, kedewasaan, konservatif, praktis, kesedihan, bosan, professional, kualitas, diam dan tenang.

8. Putih

Putih melambangkan positif, ketepatan, ketidak bersalahan, steril, kematian, kedamaian, pencapaian ketinggian diri, spiritualitas, kesempurnaan, cahaya, persatuan, lugu, murni, ringan, netral dan fleksibel.

9. Hitam

Hitam melambangkan power, seksualitas, kecangihan, kematian, misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan, perlindungan, pengusiran, sesuatu yang negative, mengikat, formalitas, kekayaan, kejahatan, perasaan yang dalam, kemarahan, harga diri dan ketanguhan.

10.Ungu/J ingga

(61)

ketidaksadaran, telepati, empati, imajinasi, kepercayaan yang dalam, harga diri dan independensi.

11.Cokelat

Tanah atau bumi, realibility, daya tahan.

2.1.13 Gedung DPR

Bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar sebagai tempat kegiatan, seperti Dewan Perwakilan Rakyat ( disingkat DPR RI atau DPR ) adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui aspirasi rakyat. DPR mempunyai fungsi antara lain : Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang kekuasaan membentuk undang-undang. Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden. Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui

pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan APBN. ( ht t p:/ / w w w .dpr.go.id)

2.1.14 Kekuasaan

(62)

kewibawaan, wewenang, karisma, atau kekuatan fisik. Seperti kekuasaan yang dimiliki seperti seorang presiden yang memenggang kendali penuh pada suatu Negara.

Dalam teori kepimpinan adalah Kekuasaan yaitu pemimpin hanya dapat melakukan fungsi kepemimpinan apabila memilki suatu sumber daya tertentu yaitu power.

Para ahli mendefinisikan pengertian kekuasaan ( power ) antara lain sebagai berikut :

a. R.Beirstedt ; Power as the ability to employ force ( Daya merupakan kemampuan untuk menggunakan kekuatan ).

b. M.F. Rogers ; Power as the potensial for influence ( Daya merupakan kesanggupan untuk mempengaruhi ).

c. Amitai Etzioni ; Power is the ability to induce or influence behavior ( Daya adalah kemampuan untuk membujuk atau

mempengaruhi perilaku ).

d. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas di kemukakan pengertian kekuasaan (power) sebagai berikut :

1. Kekuasaan adalah kapasitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain kearah pencapain tujuan.

(63)

2.1.15 J as

Jas adalah baju resmi ( potongan Eropa ) berlengan panjang. Berkancing satu sampai tiga, dipakai diluar kemeja. (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php).

Dari bahan, warna, potongan, dan kapan dipakainya, pada dasarnya ada empat macam jenis jas. Yaitu jas sangat resmi, jas resmi, jas harian, dan jas santai. Bahan, warna, dan potongan jas yang dipakai bergantung dari waktu dan tingkat kepentingan peristiwa yang hendak diikuti orang ( Hardjana, 2008:9 ).

Secara sosial pun punya peran sendiri, bukan sekedar benda berbentuk dan berfungsi. jas pernah menjadi cap status sosial ketika awalnya diciptakan di akhir abad 17, tapi pada dua abad berikutnya berubah menjadi lebih aspiratif ketika orang mulai berpakaian dengan maksud untuk memperlihatkan jati dirinya.

(64)

2.1.16 Dasi

Dasi, aksesoris leher yang biasa dipakai oleh para anak-anak sekolah dan pegawai kantoran seperti pejabat yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi yang mengharuskan berpakaian rapi.

Ternyata sejak zaman batu aksesoris leher dan dada sudah ada, khususnya untuk memberikan ciri pada kelompok pria / wanita strata tinggi. (http://whatuget.blogspot.com).

2.1.17 Kemeja

Kemeja dari bahasa portugis, camisa adalah sebuah baju atau pakaian atas, terutama untuk pria. pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada sampai perut. Pada umunya berkerah dan berkancing depan, terbuat dari katun, linen dan sebagainya ( ada berlengan panjang dan pendek ). Misalnya seseorang yang berpakaian resmi atau formal atau dpakai dalam acara-acara tertentu dan kemeja merupakan simbol dalam suatu wibawa seseorang sesuai dengan kedudukannya.

(65)

2.1.18 Badan Besar

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Badan Besar adalah Tubuh (jasad manusia keseluruhan), jasmani, raga lebih dari ukuran sedang, lawan dari kecil,tidak termasuk anggota dan kepala. Sekumpulan orang yg merupakan kesatuan untuk mengerjakan sesuatu yang memiliki kewenangan tertentu pada suatu kedudukan tinggi.

2.1.19 Kur si

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Kursi adalah Merupakan tempat duduk yg berkaki dan bersandaran, dan bisa juga diartikan sebagai lambang kedudukan, jabatan (parlemen, kabinet, pengurus, dsb).

2.1.20 Mimbar

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Mimbar adalah Panggung kecil tempat berkhotbah ( berpidato ), tempat melahirkan pikiran dan menyatakan pendapat. Biasanya pada suatu rapat soal membicara akan berdiri diatas mimbar agar pembicara bisa memperhatikan dan menyimak dengan jelas. Fungsi mimbar untuk menyampaikan informasi berupa pesan yang dituju kepada orang-orang tertentu agar khalayak mengetahuinya.

2.1.21 Kar pet Merah

Menurut kamus besar bahasa Indonesia karpet adalah Hamparan ( tikar ) penutup lantai yang dibuat dari bulu domba atau kaintebal,

(66)

acara formal dan dihadiri para tamu-tamu VIP seperti contoh pejabat yang mempunyai kedudukan tinggi.

2.1.22 Sendok

Menurut kamus besar bahasa Indonesia sendok adalah Alat yang gunanya untuk mencendok atau alat yang digunakan sebagi pengganti tangan dulu mengambil sesuatu (seperti nasi), bentuknya bulat, cekung, dan bertangkai (seperti centong dan sebagainya). Sendok juga mencari dan untuk mendapatkan rezeki.

2.1.23 Meja

Menurut kamus besar bahasa Indonesia meja adalah Perkakas (perabot) rumah yg mempunyai bidang datar sbg daun mejanya dibuat dari sehelai papan (marmar dsb) dan berkaki sbg penyangganya (bermacam-macam bentuk dan gunanya).

2.1.24 Mikr ofon

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia mikrofon adalah alat untuk menerima dan mengeraskan suara.

2.1.25 Kloset

(67)

2.1.26 Tangan Kir i Memutar Meja

Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia Tangan kiri adalah Anggota badan dari siku sampai ujung jari atau dari pergelangan sampai ke ujung jari. Arah, pihak, atau sisi bagian badan kita yg berisi jantung, selalu berbuat (bekerja) dng tangan kiri; kidal: orang -- itu jika bekerja kelihatan janggal.

2.1.27 Tangan Kanan Memegang Sendok

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tangan kanan adalah Anggota badan dari siku sampai ujung jari atau dari pergelangan sampai ke ujung jari. Tangan sebelah kanan atau pembantu utama. Kekuasaan; pengaruh; perintah: kekuasaan pemerintahan negara ada di rakyat dr -- ke -- , dr orang kpd orang lain.

2.2 Ker angka Berpikir

Setiap individu mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda -beda dalam memahami suatu peristiwa atau obyek. Hal ini dikarenakan latar belakang pengalaman ( field of experiencee ) dan pengetahuan ( frame of reference ) yang berbeda -beda dari setiap individu tersebut.

Begitu juga penelitian yang memahami lambang dan tanda yang ada, dalam obyek yang berdasarkan pengalaman dan pengetahuan peneliti.

(68)

Om Kedip melakukan representasi terhadap tanda dan lambang berbentuk gambar dengan menggunakan teori segitiga makna Peirce ( triangle meaning ) yang meliputi tanda, obyek, dan interpretan sehingga diperoleh hasil intrepetasi data mengenai karikatur editorial Om Kedip tersebut.

Tanda yang dimaksud disini adalah gambar dalam media online yang kemudian tanda tersebut dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu : ikon, indeks, dan symbol. Obyek disini adalah karikatur Om Kedip pada situs Matanews pada edisi Kamis, 12 Januari 2012. Setelah menganalisis kategori tanda tersebut, maka peneliti akan mengetahui makna gambar karikatur editorial tersebut. Sistematika tersebut digambarkan sebagai

(69)

Gambar 2.3 : Bagan Ker angka Ber pikir Kar ikatur

Om Kedip Pada Rubrik Om Kedip Di Situs Matanews.co m, Edisi Kamis 12 Januari 2012

Pemaknaan dengan Pendekatan Semiotika Char les Sander s Pier ce

1. Ikon

• Laki-laki berjas • Gedung DPR • Kursi • Karpet merah • Mimbar • Mickrofon • Om Kedip

2. Indeks

• Tulisan Boros berwarna merah • Tulisan Renovasi Banggar 20M

berwarna merah.

• Tulisan 2M berwarna merah • Tangan memutar meja • Tangan memegang Sendok 3. Simbol

• Atap Gedung DPR Berwarna hijau • Jas hitam

• Kursi Berwarna biru • Mimbar Berwarna coklat • Karpet Berwarna merah • Warna abu-abu pada sendok • Warna abu-abu pada meja • Warna Putih Pada kloset

• Warna background Hitam dibelakang laki-laki

• Warna Background putih dbelakang om kedip

(70)

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya, jenis penelitian ini menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan ( Rakhmat, 2001:24 ). Data kualitatif merupakan data yang dihimpun dan disajikan dalam bentuk verbal, yang menekankan pada bentuk kontekstual. Selain itu metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. ( Moleong, 2002:5 ).

(71)

yang utuh tentang manusia dan dunianya ( Mulyana, 2001:32 ). Realitas dilihat sebagai sesuatu yang kompleks, antara satu sama lain.

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode semiotik. Menurut Sobur (2004:15) Semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Dengan metode ini peneliti peneliti berusaha menggali realitas dari interpretasi simbol-simbol dan tanda-tanda yang ada di dalam Karikatur Om Kedip, yang kemudian akan menjadi corpus penelitian ini. Peneliti menggunakan metode penelitian analisis yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce untuk memaknai Karikatur Om Kedip dalam situs Matanews edisi Kamis, 12 Januai 2012.

3.2. Konsep Oper asional 3.2.1 Cor pus

Corpus merupakan sekumpulan bahan yang terbatas dan ditentukan pada perkembangannya oleh analisis. Di dalam Corpus inilah terdapat pembahasan masalah. Corpus haruslah cukup luas untuk memberi harapan yang beralasan bahwa unsur-unsur akan memelihara sebuah system kemiripan dan perbedaan yang lengkap, Corpus juga bersifat homogen mungkin, baik homogeny pada taraf waktu ( sinkroni ) ( Kurniawan, 2000:70 ).

(72)

sebuah karikatur. Maka yang menjadi Corpus dalam penelitian ini adalah gambar Karikatur Om Kedip dari situs Matanews edisi Kamis,12 Januari 2012.

3.2.2 Kar ikatur

Karikatur adalah bagian dari opini penerbit

Gambar

Gambar 2.1 : Hubungan Tanda, Objek, dan Interpretant Peirce
Gambar 2.2 : Model Kategori Tanda Oleh Peirce

Referensi

Dokumen terkait

STS : Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan diri Anda Bila hendak mengganti jawaban, coretlah jawaban yang telah anda pilih dan silanglah jawaban yang baru.. Contoh SS

In the article Bachtiar and Veronica (2005), they use research methods with a variable occurrence of events such restatement of financial statements as the

semakin tinggi dividend payout ratio yang diterapkan suatu perusahaan, maka.. semakin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap waste dari alumunium foil dengan menggunakan diagram tulang ikan [2], memberikan

Perumusan Rencana Strategis Sistem Informasi Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Sukabumi, meliputi strategi renstra sistem informasi, strategi manajemen

Pungukuran arah kiblat untuk masjid-masjid di desa Padamara dengan menggunakan alat bantu GPS, qibla locator dan menggunakan alat ukur theodolit diketahui bahwa hasil

Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan, perbanyakan, dan daya tahan hidup jasad renik, sehingga dibutuhkan suhu yang optimal untuk dapat

Sistem akuntansi piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur, yang terjadi karena transaksi penjualan kredit, retur penjualan,