TANJUNG PURA T.P. 2011/2012
OLEH: Erta Sri Wahyu
408121044
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Integrasi Karakter Terhadap Pembentukan Karakter dan Hasil Belajar Fisika Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA N 1 Tanjung Pura T.P. 2011/2012” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dra. Betty M. Turnip, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd. , Bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si, dan Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd. sebagai dosen penguji I,II dan III yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Tumpal Simamora selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan. Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED, kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika dan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNIMED dan seluruh Dosen dan staf pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sumardi selaku kepala sekolah SMA N 1 Tanjung Pura yang memberikan izin penelitian dan Ibu Nurul Hasannah, S.Pd selaku guru fisika dan seluruh guru dan staf pegawai SMA N 1 Tanjung Pura yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian.
Sandermawan Perangin-angin, Leonal Rici Perangin-angin, Suryanta br. Ginting. Terima kasih juga untuk sahabat-sahabat penulis, Evy Elisabeth Purba, Lia Kartika Sibarani, Sri Juita M. Sitopu, Krisman Alberto Ginting, Novalia Silaban, Jesaya Afriyanta Sembiring, Boy Septarius, Degariani. Terima kasih juga penulis ucapkan untuk teman-teman satu perjuangan Agust Ridhoi Saragih, Rida, Young, Fahrizal, Bowo, dan Habibah dan yang terkasih Elfredy Sembiring yang dengan ketulusan hati memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan stambuk 2008 khususnya fisika kelas B atas semangat yang tidak pernah padam, rasa kebersamaan yang akan selalu ada.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.
Medan, Agustus 2012 Penulis,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN INTEGRASI KARAKTER TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER
DAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KLS X SMA N I
TANJUNG PURA T.P. 2011/2012
Erta Sri Wahyu (NIM : 408121044) ABSTRAK
Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan integrasi karakter terhadap pembentukan karakter dan hasil belajar fisika pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA N 1 Tanjung Pura T.P. 2011/2012 serta interaksi antara model pembelajaran dengan karakter dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 5 kelas parallel. Sampel penelitian berjumlah 2 kelas yang diambil secara cluster random
sampling yaitu kelas X-4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-1 sebagai kelas control
yang masing – masing berjumlah 35 dan 40 siswa. Tes hasil belajar sebanyak 20 soal yang terdiri dari 4 pilihan jawaban, tes menggunakan validitas isi. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis varians (Anava) dua jalur.
DAFTAR ISI
halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar isi ii
Daftar Gambar v
Daftar Tabel vi
Daftar Lampiran viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 6
1.3. Batasan Masalah 6
1.4. Rumusan Masalah 7
1.5. Tujuan Penelitian 7
1.6. Manfaat Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1 Kerangka Teoritis 9
2.1.1. Pengertian Belajar 9
2.1.2. Hasil Belajar 10
2.1.3. Model Pembelajaran 13
2.1.3.1. Pengertian Model Pembelajaran 13 2.1.3.2. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
2.1.4. Pendidikan Karakter 19
2.1.4.1. Pengertian Karakter 19
2.1.4.2 Pengertian Pendidikan Karakter 20
2.1.4.3. Nilai-Nilai Karakter 20
2.1.4.4. Tujuan Pendidikan Karakter 24 2.1.4.5. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter 24 2.1.4.6. Peran Guru dalam Pendidikan Karakter 25 2.1.4.7. Pegertian Pendidikan Karakter Secara Terintegrasi di
Dalam Proses Pembelajaran 27 2.1.4.8. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Secara Terintegrasi
di Dalam Proses Pembelajaran 28
2.1.5 Materi Pokok 33
2.1.5.1 Listrik Dinamis 33
2.1.5.2. Hukum Ohm 33
2.1.5.2.1 Hambatan Jenis 34
2.1.5.3 Rangkaian Hambatan Listrik 36 2.1.5.3.1 Rangkaian Hambatan Seri 36 2.1.5.3.2 Rangkaian Hambatan Paralel 38
2.1.3.5 Hukum Kirchhoff 39
2.1.3.5.1 Hukum Kirchhoff I 39
2.1.3.5.2 Hukum Kirchhoff II 40
2.2. Kerangka Konseptual 42 2.3. Hipotesis Penelitian 44
BAB III METODE PENELITIAN 46
3.2.1. Populasi Penelitian 46
3.2.2. Sampel Penelitian 46
3.3. Variabel Penelitian 46
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 46
3.4.1. Jenis Penelitian 46
3.4.2. Desain Penelitian 47
3.5. Prosedur Penelitian 48
3.6. Instrumen Penelitian 50
3.7. Teknik Pengolahan Data 51
3.7.1. Menentukan nilai rata – rata simpangan baku 51
3.7.2. Uji Normalitas 52
3.7.3. Uji Homogenitas 52
3.7.4. Uji Hipotesis 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57
4.1. Hasil Penelitian 57 4.1.1. Hasil Uji Coba Instrumen 57 4.1.2. Validasi Tes 57
4.1.3. Pelaksanaan Pretes 57 4.1.3. Pelaksanaan Postes 60 4.2. Analisa Data Hasil Penelitian 65 4.2.1. Uji Normalitas Populasi 65 4.2.2. Uji Homogenitas Populasi 66 4.2.3. Uji Hipotesis 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 76
5.2. Saran 77
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1. Enam langkah utama (sintaks) dalam
pembelajaran kooperatif 15 Tabel 2.2 Perbandingan Empat Pendekatan dalam
Pembelajaran Kooperatif 16 Tabel 3.1 Rancangan Analisis Faktorial 2×2 47
Tabel 3.2. Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi pokok
Listrik Dinamis 50
Tabel 3.3. Ringkasan Uji Bartlet 53 Tabel 4.1. Data pretes kelas eksperimen dan kontrol 58 Tabel 4.2. Hasil pretes untuk kelas eksperimen dan kelas
Kontrol dalam rentang nilai 0 – 100 59 Tabel 4.3. Data postes kelas eksperimen dan kontrol 60 Tabel 4.4. Hasil postes untuk kelas eksperimen dan kelas
Kontrol dalam rentang nilai 0 – 100 61 Tabel 4.5. Data postes yang meningkat karakternya
pada kelas eksperimen dan kontrol 62 Tabel 4.6. Hasil postes siswa yang meningkat karakternya untuk
kelas eksperimen dan kontrol dalam rentang nilai 0 – 100 63 Tabel 4.7. Data postes yang tidak meningkat karakternya
pada kelas eksperimen dan kontrol 64 Tabel 4.8. Hasil postes siswa yang tidak meningkat karakternya
untuk kelas eksperimen dan kontrol dalam rentang
nilai 0 – 100 65
dengan karakter 67
Tabel 4.13. Data hasil belajar 67
Tabel 4.14. Tabel kerja anava dua arah 68 Tabel 4.15. Ringkasan hasil perhitungan teknik Anava dua jalur 69
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.2. Grafik V terhadap I 34 Gambar 2.3. Penggunaan multimeter 35 Gambar 2.4. Pemasangan amperemeter dan voltmeter pada rangkaian 36 Gambar 2.5. Rangkaian hambatan seri 37 Gambar 2.6. Rangkaian hambatan paralel 38 Gambar 2.7. Jumlah arus tiap titik pada rangkaian bercabang 39 Gambar 2.8. Tanda positif dan negative ggl. 40 Gambar 2.9. Rangkaian tertutup sederhana 41 Gambar 2.10. Rangkaian dua loop. 42 Gambar 3.1. Desain Rancangan Penelitian 48 Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas
Eksperimen dan kontrol 59
Gambar 4.2. Diagram batang data postes kelas
Eksperimen dan kontrol 61
Gambar 4.3. Diagram batang data postes karakter meningkat
kelas Eksperimen dan kontrol 63 Gambar 4.4. Diagram batang data postes karakter tidak
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran I (RPP) 79 Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran II (RPP) 97 Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran III (RPP) 114 Lampiran 4 Lembar kerja siswa I (LKS) 129 Lampiran 5 Penyelesaian lembar kerja siswa I 131 Lampiran 6 Lembar kerja siswa II (LKS) 132 Lampiran 7 Penyelesaian lembar kerja siswa II 133 Lampiran 8 Lembar kerja siswa III (LKS) 135 Lampiran 9 Penyelesaian lembar kerja siswa III 137 Lampiran 10 Tabel spesifikasi tes hasil belajar 142
Lampiran 11 Tes hasil belajar 151
Lampiran 25 Peningkatan karaketr siswa pada kelas eksperimen 182 Lampiran 26 Peningkatan karaketr siswa pada kelas kontrol 183 Lampiran 27 Perhitungan rata-rata dan standart deviasi nilai
pretes dan nilai postes 187
Lampiran 28 Uji normalitas 194
Lampiran 29 Uji homogenitas 205
Lampiran 30 Uji hipotesis 209
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, sehingga akan menimbulkan perubahan dalam dirinya. Dalam pendidikan terjadi proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar, dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa.
Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 Bab II tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan Nasional Pasal 3, yang berbunyi Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Menurut salah satu penelitian dari amerika (Ali Ibrahim Akbar, 2000) mengungkapkan bahwa:
Kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen ditentukan oleh soft skill.
Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah merupakan usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang mampu membentuk karakter anak didik karena sekolah merupakan salah satu perangkat pendidikan. Mengingat fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting diberbagai jenjang pendidikan, maka sudah sewajarnya mata pelajaran fisika dikembangkan dan diperhatikan oleh semua pelaku pendidikan sehingga melalui mata pelajaran fisika tidak hanya potensi ( kemampuan) siswa yang dikembangkan dalam hal pemahaman konsep fisika melainkan melalui mata pelajaran fisika integrasi karakter untuk pembentukan karakter siswa dapat dilakukan sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di salah satu STM Swasta di kabanjahe, rata-rata karakter siswa yang ada di sekolah tersebut cenderung kasar, kurang disiplin, kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Selain itu dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori fisika dan siswa cenderung diberi tugas untuk meringkas materi yang dipelajari. Selain itu guru cenderung menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga pelajaran fisika menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
(8,89%), kerja keras (53,33%), mandiri (60%), menghargai orang lain (57,78%). Dari data diatas terihat bahwa siswa masih cenderung melakukan plagiat. Selain itu, dari hasil angket siswa pembentukan karakter yang selalu dilakukan oleh guru adalah dengan memberikan nasehat (75,56%). Kemudian dari hasil angket yang diberikan kepada guru fisika di SMA Negeri 1 Tanjung Pura, mengintgrasikan karakter dalam pembelajaran yaitu melalui aktivitas pembelajaran kooperatif, menulis atribut karakter dalam RPP, membentuk karakter melalui nasehat dan keteladanan, dan menilai karakter siswa melalui pengamatan. Dari hasil angket guru juga diperoleh bahwa nilai karakter yang bisa dibentuk melalui pembelajaran fisika adalah jujur, tanggung jawab, kerja sama, ilmiah, disiplin, objektif.
Sedangkan dari hasil angket minat siswa terhadap pelajaran fisika adalah sebanyak 24 siswa atau sebesar 60% siswa suka dengan pelajaran fisika, sebanyak 26 siswa atau sebesar 65% siswa menganggap bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang menarik dan menantang, dan 14 orang siswa atau sebesar 35 % menyukai pelajaran fisika karena guru fisika mereka adalah guru yang baik dan ramah dan 15 orang siswa atau sebesar 37,5 % siswa menyukai pelajaran fisika karena metode mengajar guru sangat menyenangkan saat mengajar. Hasil ini semakin dipertegas setelah penulis melakukan wawancara dengan guru fisika kelas X, dimana beliau mengatakan bahwa sebenarnya minat siswa terhadap pelajaran fisika masih kurang hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang masih kurang memuaskan dari segi kognitif siswa dimana lebih banyak siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) daripada siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rata-rata nilai siswa hanya mencapai 53. Dimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran fisika di SMA N 1 Tanjung Pura adalah 65.
guru adalah metode ceramah, kooperatif, dan problem solving. Namun metode yang paling sering dilakukan adalah metode pembelajaran kooperatif dengan melakukan berbagai variasi. Alasan beliau cenderung melakukan pembelajaran kooperatif karena dengan metode tersebut siswa lebih aktif dalam belajar jika dibandingkan hanya mengajar dengan metode ceramah yang mana siswa menjadi pasif. Namun yang menjadi permaslahan adalah saat membentuk kelompok, siswa cenderung untuk memilih sendiri teman kelompoknya. Saat guru sendiri yang menentukan kelompok, maka kerja sama kelompok tergolong rendah.
Kenyataan yang dihadapi penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dengan hasil studi pendahuluan sangat berbeda. Ternyata tidak selamanya pelajaran fisika menjadi mata pelajaran yang tidak disukai oleh siswa. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah meskipun siswa menyukai pelajaran fisika, hasil belajar mereka masih rendah. Hal ini dipertegas dari hasil wawancara guru fisika di SMA Negeri 1 Tanjung Pura yang mengatakan bahwa hasil belajar siswa masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena siswa cenderung menghapal rumus, menghapal langkah-langkah penyelesaian soal dari contoh soal yang diberikan oleh guru. Sehingga saat guru mengubah soal yang sedikit berbeda dengan contoh soal yang diberikan maka siswa tidak mampu menyelesaikan soal tersebut. Selain itu hambatan yang dialami guru adalah alokasi waktu untuk pelajaran fisika yang sedikit yaitu 2 JP dalam seminggu, mengingat pelajaran fisika termasuk pada pelajaran konsep sulit maka alokasi waktu untuk fisika sangat kurang. Sehingga tidak semua siswa belajar tuntas karena waktu yang terbatas.
itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. (Lie, 2010:59)
Dengan terbentuknya diskusi dalam kelompok belajar kooperatif tipe NHT diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak. Karena mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri masing-masing sehingga terbina kesetiakawanan sosial. Persaingan yang positif akan terjadi di kelas dalam rangka pencapaian prestasi belajar yang optimal. Inilah yang diharapkan yakni anak didik yang aktif kreatif dan mandiri.
Hasil penelitian Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together yang dilakukan Elda Sari (2008) menunjukan bahwa nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen meningkat dari 47,5 menjadi 74,75. Hasil belajar meningkat dari kategori kurang baik menjadi baik setelah diberikan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan besar persentase peningkatan sebesar 36,45%. Begitu juga Maya Sari (2009) diperoleh rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen meningkat dari 41,87 menjadi lebih atau sama dengan 60 dengan nilai rata-rata 67. Aktivitas belajar siswa juga menunjukkan peningkatan sebesar 73,49%. Hal ini memperlihatkan bahwa model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Pada penelitian tersebut model ini sudah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, namun peneliti masih mempunyai kelemahan. Kelemahan-kelemahan sebelumnya akan menjadi pedoman untuk peneliti berikutnya dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Seperti Elda Sari (2008), kelemahannya adalah pengalokasian waktu yang kurang efisien, selain itu saat pembagian kelompok situasi tidak kondusif. Maya (2009) kelemahanya pada alokasi waktu pada penomoran, dan kurangnya variasi dalam NHT.
Pembelajaran, sehingga alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran efesien. Pada Fase Penomoran siswa tidak hanya ditunjuk tetapi juga diberikan nomor yang kemudian ditempelkan pada seragam mereka sehingga memudahkan guru pada saat pemanggilan guru dapat mengefektifkan waktu yang digunakan, peneliti juga akan mengupayakan sekolah yang memiliki sarana dan media yang lengkap agar model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat dilaksanakan dengan maksimal dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu penulis juga akan melakukan sedikit variasi dalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT serta menerapkan pola kompetisi antar kelompok guna memberikan motivasi belajar kepada siswa dengan memberikan penghargaan.
Beranjak dari latar belakang di atas maka melalui penelitian ini penulis berkeinginan meneliti kembali dengan judul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Integrasi Karakter Terhadap Pembentukan Karakter dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA N 1 Tanjung Pura T. P. 2011 / 2012.”
1.2. Identifikasi Masalah
Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditentukan oleh kondisi yang diciptakan atau yang terjadi di lingkungan pembelajaran. Maka masalah-masalah yang teridentifikasi dalam uraian latar belakang di atas adalah :o
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika
2. Siswa hanya menghapal rumus dan contoh soal tetapi tidak memahami konsep fiska.
3. Guru tidak menggunakan model dalam pembelajaran karena keterbatasan waktu, sehingga tidak semua fase dalam model dapat dilaksanakan.
4. Kebiasaan siswa yang cenderung melakukan plagiat (mencontoh pekerjaan temannya). Sehingga kejujuran siswa tergolong rendah.
5. Rendahnya kerja sama dalam kelompok diskusi.
Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas pada pembahasan maka penelitian ini membatasi masalahnya pada :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Integrasi Karakter.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Tanjung pura.
3. Integrasi karakter yang diharapkan adalah adalah religius, disiplin, jujur, bertanggung jawab, nasionalis, kerja sama, dan menghargai orang lain. 4. Materi pada kelas X semester genap adalah alat potik, suhu dan kalor,
listrik dinamis, dan spektrum gelombang elektromagnetik. Maka hasil belajar siswa dibatasi pada materi Listrik Dinamis pada sub materi Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff I dan II
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus masalah yang telah dikemukakan pada batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan Integrasi Karakter di kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Pura T.P. 2011/2012 dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT tanpa Integrasi Karakter di kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Pura T.P. 2011/2012 ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan Integrasi Karakter di kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Pura T.P. 2011/2012 dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT tanpa Integrasi Karakter di kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Pura T.P. 2011/2012 yang ditinjau dari karakter (meningkat, tidak meningkat)? 3. Adakah interaksi antara faktor pembelajaran (yang terdiri atas model
fisika pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA N 1 Tanjung Pura T.P. 2011/2012?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar fisika pada materi
pokok listrik dinamis antara siswa yang pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan integrasi karakter dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT tanpa integrasi karakter ditinjau dari keseluruhan siswa di kelas X SMA N 1 Tanjung Pura T.P. 2011/2012.
2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar fisika pada materi pokok listrik dinamis antara siswa yang pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan integrasi karakter dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT tanpa integrasi karakter ditinjau dari karakter (meningkat, tidak meningkat) di kelas X SMA N 1 Tanjung Pura T.P. 2011/2012.
3. Untuk mengetahui interaksi antara faktor pembelajaran (yang terdiri atas model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan integrasi karakter, dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT tanpa integrasi karakter) dengan faktor karakter (meningkat, tidak meningkat) dalam meningkatkan hasil belajar fisika pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA N 1 Tanjung Pura T.P. 2011/2012.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
2. Sebagai bahan informasi tentang integrasi karakter terhadap pembentukan karakter siswa
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru fisika untuk mempertimbangkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai salah satu alternatif pengajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi peneliti sebagai calon guru dapat menambah wawasan tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar fisika siswa sebelum diberi perlakuan pada kelas kontrol adalah 42,5 dan kelas eksperimen adalah 43,1. Sedangkan Hasil Belajar fisika setelah diberi perlakuan pada kelas kontrol adalah 70,1 dan kelas eksperimen adalah 74,0.. Dengan demikian dapat dilihat bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan Integrasi Karakter lebih tinggi dibandingkan hasil belajar pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan Integrasi Karakter.
2. Rata-rata hasil belajar fisika siswa pada kelas eksperimen yang karakternya meningkat selama kegiatan penelitian adalah 76,8. Sedangkan rata-rata hasil belajar fisika siswa pada kelas eksperimen yang karakternya tidak meningkat selama kegiatan penelitian adalah 72,6. Pada kelas kontrol, rata-rata hasil belajar fisika siswa yang karakternya meningkat selama kegiatan penelitian adalah 72,4. Sedangkan rata-rata hasil belajar fisika siswa karakternya tidak meningkat selama kegiatan penelitian adalah 68,1.
3. Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran denagn karakter dalam meningkatkan hasil belajar dengan FA = 0,586 > Ftabel = 2,58.
5.2 Saran – saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagi siswa, khususnya siswa SMA N 1 Tanjung Pura hendaknya selalu melakukan persiapan belajar dan lebih aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran agar diperoleh hasil yang lebih baik.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih menguasai materi yang akan diajarkan agar lebih maksimal melakukan tahapan – tahapan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT sehingga diperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik.