PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODUL DAN TANPA MODUL
PADA MATA PELAJARAN MESIN KONVERSI ENERGI KELAS X SEMESTER I
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK – TR PANCA BUDI 1 MEDAN
T.A 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
NURRUL HUDHA NIM. 071255110053
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Nurrul Hudha, Nim. .07125511005. Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar dengan Menggunakan Modul dan Tanpa Modul Pada Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK-TR PANCA BUDI 1 MEDAN T.A 2012/2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan modul dan tanpa modul pada mata pelajaran Mesin Konversi Energi khususnya pada materi pelajaran konsep kompresor. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X Semester I Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK – TI Panca Budi 1 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 3 kelas, tiap kelas terdiri dari 40 siswa sehinga tota populasi 120 siswa, sampelnya adalah terdiri dari 2 kelas X TKR 1 sebanyak 40 siswa dan kelas X TKR 2 sebanyak 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes hasil belajar siswa yang terdiri dari 27 butir soal. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dengan uji Chi-Kuadrat dan uji Homogenitas dengan uji Barlette. Metode penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Teknik analisis data pengujian hipotesis menggunakan uji-t pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil analisis penelitian menunjukkan uji-t sebesar (thitung) 31,296
selanjutnya harga tersebut dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk n-1 (40-1 =
39), pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah 1,68 dengan demikian thitung >ttabel
(31,296>1,68), sehingga Pembelajaran dengan Menggunakan Modul memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil belajar Mesin konversi energi siswa, begitu juga Pembelajaran Tanpa Modul diperoleh sebesar (thitung) 21,056, selanjutnya
harga tersebut dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk n-1 (40-1 = 39, pada
taraf signifikansi α = 0,05 adalah 1,68 dengan demikian thitung >ttabel
(21,056>1,68), menyatakan Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, serta berdasarkan hasil perhitungan antara pembelajaran menggunakan modul dengan tanpa menggunakan modul diperoleh perhitungan uji hipotesis thitung sebesar 2,314. Dari
daftar tabel dk = (40+40-2) diperoleh bahwa ttabel = 1,67, dengan demikian
tthiung>ttabel (2,314>1,67) maka Pembelajaran dengan Menggunakan Modul lebih
baik dari pada Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul terhadap Hasil Belajar Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X Teknik Semester 1 Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK TR Panca Budi 1 Medan T.A 2012/2013.
v
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. DESKRIPSI TEORITIS ... 9
1. Pengertian Belajar ... 9
2. Hasil Belajar Mesin Konversi Energi ... 12
3. Sistem Pembelajaran Dengan Modul ... 14
a. Karakteristik Sistem Belajar Dengan Modul ... 16
1. Self Instructional ... 16
2. Self Contained ... 17
3. Stand Alone (Berdiri Sendiri) ... 17
4. Adaptif ... 18
5. User Friendly ... 18
b. Komponen – Komponen Penyusun Modul ... 20
vi
d. Tata Cara Pembelajaran Dengan Modul ... 23
4. Sistem Pembelajaran Dengan Modul ... 27
B. Kerangka Berpikir ... 30
C. Hipotesis Penelitian ... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33
B. Populasi dan Sampel ... 33
1. Populasi ... 33
2. Sampel ... 33
C. Variabel Penelitian ... 34
D. Definisi Operasional... 34
E. Desain Penelitian ... 35
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 35
G. Kontrol Terhadap Eksperimen ... 36
1. Validitas Eksternal ... 36
2. Validitas Internal ... 37
H. Instrumen Penelitian ... 38
a. Validitas Tes ... 39
b. Indeks Kesukaran Soal ... 40
c. Uji Daya Beda ... 41
d. Reliabilitas Tes ... 42
I. Uji Coba Instrumen ... 43
J. Teknik Analisis Data ... 43
1. Uji Persyaratan Analis ... 43
a. Uji Normalitas ... 43
2. Uji Homogenitas Data ... 43
3. Uji Hipotesis ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 45
vii
2. Postest Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul (X2 Modul)... 46
3. Pretest Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul (X1 Tanpa Modul) ... 47
4. Postest Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul (X2 Tanpa Modul) ... 48
B. Indentifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian 1. Data Hasil Pretest Dengan Menggunakan Modul (X1 Modul) ... 50
2. Data Hasil Postest Dengan Menggunakan Modul (X2 Modul) ... 50
3. Data Hasil Pretest Tanpa Menggunakan Modul (X1 Tanpa Modul) ... 51
4. Data Hasil Postest Tanpa Menggunakan Modul (X2 Tanpa Modul) ... 52
C. Uji Persyaratan Analisis ... 53
1. Uji Normalitas ... 53
2. Uji Homogenitas ... 54
D. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 54
1. Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul Memberikan Perbedaan Hasil Yang Signifikan Terhadap Hasil Belajar Mesin Konversi Energi Siswa ... 54
2. Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul Memberikan Perbedaan Hasil Yang Signifikan Terhadap Hasil Belajar Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK – TR Panca Budi 1 Medan TA. 2012/2013 ... 55
3. Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul Lebih Baik Dari Pada Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran Tanpa Modul Terhadap Hasil Belajar Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK – TR Panca Budi 1 Medan TA. 2012/2013 ... 56
viii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 61
C. Saran ... 61
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 35
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Soal Instrumen Penelitian ... 39
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pretest Hasil Belajar Mesin Konversi Energi ... 46
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Postest Hasil Belajar Mesin Konversi Energi ... 47
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pretest Hasil Belajar Mesin Konversi Energi Tanpa Menggunakan Modul ... 48
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Postest Hasil Belajar Mesin Konversi Energi Tanpa Menggunakan Modul ... 49
Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Pretest Dengan Menggunakan Modul ... 50
Tabel 4.6 Tingkat Kecenderungan Postest Dengan Menggunakan Modul ... 51
Tabel 4.7 Tingkat Kecenderungan Pretest Tanpa Menggunakan Modul ... 51
Tabel 4.8 Tingkat Kecenderungan Postest Tanpa Menggunakan Modul ... 51
Tabel 4.9 Ringkasan Analisis Perhitungan Normalitas Setiap Data Variabel Penelitian ... 53
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Tanpa Menggunakan Modul ... 64
Lampiran 2. Soal Instrumen ... 69
Lampiran 3. Pengukuran Uji Validitas Test Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi... 81
Lampiran 4. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar ... 82
Lampiran 5. Tabel Perhitungan Indeks Kesukaran dan Daya Beda... 84
Lampiran 6. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes ... 85
Lampiran 7. Perhitungan Daya Beda Butir Tes ... 87
Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Tes ... 89
Lampiran 9. Pengukuran Uji Reliabilitas Tes ... 90
Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Angket ... 91
Lampiran 11. Rekapitulasi Skor Peroleh Pretes Dengan Menggunakan Modul ... 93
Lampiran 12. Rekapitulasi Skor Peroleh Postes Dengan Menggunakan Modul ... 95
Lampiran 13. Rekapitulasi Skor Peroleh Pretes Tanpa Menggunakan Modul ... 97
Lampiran 14. Rekapitulasi Skor Peroleh Postes Tanpa Menggunakan Modul ... 99
Lampiran 15. Data Hasil Belajar Pretes dan Postes Kelas Dengan Menggunakan Modul ... 101
xii
Lampiran 17. Perhitungan Distribusi Frekuensi, Median, Modus,
Harga Rata- Rata dan Standar Deviasi Dari Data
Variabel Penelitian ... 105
Lampiran 18. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 115
Lampiran 19. Perhitungan Uji Normalitas Sebaran Data Masing – Masing
Variabel Penelitian ... 118
Lampiran 20. Uji Homogenitas Hasil Belajar ... 126
Lampiran 21. Perhitungan Uji Hipotesis Dengan Uji T Data Pretes
Dengan Postes ... 128
Lampiran 22. Perhitungan Hipotesis Dengan Uji T Data Hasil Belajar
Dengan Menggunakan Modul dan Tanpa Menggunakan
Modul ... 131
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Pretest Dengan Menggunakan Modul
... 46
Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Postest Dengan Menggunakan Modul
... 47
Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Pretest Tanpa Menggunakan Modul
... 48
Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Postest Tanpa Menggunakan Modul
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),
lembaga pendidikan harus dapat menciptakan sumber daya manusia yang
tanggguh dan berkualitas yaitu yang memiliki kemampuan dan penguasaan
teknologi yang memadai sesuai dengan jenjang pendidikan yang dimilikinya.
Dengan demikian, pendidikan mempunyai pengaruh inovatif terhadap kondisi
kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
menuju sistem sosial yang dinamis serta modernisasi masyarakat.
Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk
menghasilkan manusia yang terampil, produktif, inisiatif dan kreatif karena
nilai-nilai dasar yang dimiliki setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan, akhlak,
disiplin dan etos kerja serta nilai-nilai instrument seperti penguasaan IPTEK dan
kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur pembentukan kemajuan dan
kemandirian bangsa dapat tumbuh dan berkembang melalui pendidikan.
Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja,
professional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.
Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses perubahan tingkah laku
individu, yang tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan tetapi juga dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku. Belajar menurut James O.
Whittaker dalam buku Belajar dan Pembelajaran (Aunurrahman, 2010:35) adalah
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan
pengalaman. Sedangkan dalam kesimpulan yang dikemukakan Abdillah (2002)
dalam buku Belajar dan Pembelajaran (Aunurrahman, 2010:35), belajar adalah
suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku
melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek – aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
Setiap kegiatan belajar menghasilkan suatu perubahan yang disebut hasil
belajar, dan akan tampak dalam suatu prestasi yang diberikan oleh individu yang
belajar. Widiyatmoko dalam Rajagukguk (2006:11-12) berpendapat bahwa hasil
belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensial atau
kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat
dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
sikap dan keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau
perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Sedangkan
menurut Suharsimi Arikunto dalam Rajagukguk (1987:259) menyatakan bahwa
hasil belajar adalah segala kemampuan yang dapat dicapai siswa melalui proses
belajar yang berupa pemahaman dan penerapan pengetahuan dan keterampilan
yang berguna bagi siswa dalam kehidupan sehari – hari serta sikap dan cara
bertanggung jawab bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan Negara serta
bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusan menjadi tenaga kerja
tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam
bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam
membuka lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan
kerja.
Sesuai dengan tujuan tersebut, di SMK siswa diberikan berbagai mata
pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif,
adaftif, dan produktif. Dari ketiga golongan mata pelajaran tersebut, mata
pelajaran produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung
dengan pengetahuan dan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan
dunia industri. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Teknologi dan Rekayasa
adalah salah satu lembaga pendidikan nasional yang memiliki peran sangat
penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan.
Menguasai Proses – Proses Mesin Konversi Energi adalah salah satu
standar kompetensi yang diberikan di SMK, dimana materi yang diajarkan
berkaitan dengan konsep motor bakar. Dari survey yang dilakukan di lapangan
dan dari hasil mendengar pendapat guru bidang studi didapatkan bahwasanya
hasil belajar siswa kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK – TR Panca Budi 1 Medan untuk mata pelajaran Mesin Konversi
tetapi nilai ini diperoleh setelah mengadakan ujian remedial. Ujian remedial ini
diberikan untuk memperbaiki nilai siswa yang tidak mencapai nilai 70 (standar
kompetisi untuk mata pelajaran produktif). Data yang diperoleh, dari jumlah siswa
tiap kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang
berjumlah 3 kelas dan masing – masing kelas diisi sebanyak 40 siswa hanya
didapati < dari 50% siswa yang mendapat nilai 7 sedangkan siswa lainnya tidak
memenuhi standar nilai kompetensi. Akan tetapi ujian remedial dengan ujian test
kompetensi tidak begitu jauh waktu pelaksanaannya. Dari wawancara dengan
guru bidang studi didapatkan bahwasanya pembelajaran yang dilakukan adalah
pembelajaran tanpa modul.
Pembelajaran tanpa modul adalah pembelajaran yang berlangsung tanpa
menggunakan modul dimana terjadi interaksi yang terjadi antara guru dan siswa
dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran berupa ceramah, tanya jawab dan
pemberian tugas atau yang umum disebut metode pembelajaran konvensional.
Pembelajaran tanpa modul merupakan suatu cara penyampaian dengan lisan
kepada sejumlah pendengar, dimana kegiatan ini berpusat pada penceramah dan
komunikasi yang terjadi searah. Dalam pembelajaran tanpa modul siswa
dipandang sebagai yang belum mengetahui satu apapun dan hanya menerima
bahan - bahan yang diberikan oleh guru. Guru adalah orang dewasa yang
memiliki pengetahuan dan wewenang untuk menyampaikan pengetahuan kepada
siswanya. Tujuan pembelajaran terbatas pada pemilikan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu orang yang memiliki banyak ilmu pengetahuan dipandang arif
Untuk itulah perlu dilakukan sebuah strategi pembelajaran dimana siswa
tidak hanya sebagai pendengar saja tetapi aktif dalam pembelajaran. Strategi
pembelajaran mengandung makna untuk mengurangi sampai pada titik minimal
penggunaan metode ceramah dengan siswa yang pasif, dan mengembangkan
pilihan metode dengan siswa yang lebih aktif, seperti seminar kelompok, proyek
kerja kelompok, tutorial individual atau paket belajar mandiri..
Sehubungan dengan masalah ini, salah satu tindakan yang diambil untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan pembelajarans dengan modul.
Penerapan sistem pembelajaran dengan modul merupakan pembelajaran yang
menggunakan modul sebagai bagian dari proses pembelajaran dimana modul itu
sendiri berfungsi sebagai sumber atau referensi serta acuan bagi guru dan sisa
selama pembelajaran. Menurut Mulyasa dalam Gultom, (2003:148), modul adalah
suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun
secara sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik,
disertai dengan pedoman penggunaan oleh para guru. Sedangkan menurut Winkle
(1999:421) dalam repository UPI, BAB II Sistem Pembelajaran Dengan Modul
mengemukakan bahwa modul merupakan satuan program belajar yang terkecil,
yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa
kepada dirinya sendiri (self – instructional). Dapat disimpulkan bahwa modul
merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar
yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik
mencapai tujuan belajar.
Berdasarkan uraian diatas, maka menjadi latar belakang penulis untuk
Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Modul dan Tanpa Modul Pada Mata
Pelajaran Mesin Konversi Energi Kelas X Semester I Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK – TR Panca Budi 1 Medan Tahun Ajaran
2012/2013.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang ditemukan terdahulu dapat diidentifikasikan
masalah yaitu:
1. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru sehari-hari sesuai
dengan karakteristik peserta didik ?
2. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru dapat menarik
minat belajar peserta didik ?
3. Sejauh mana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
modul ?
4. Sejauh mana hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan
modul ?
5. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan modul dan tanpa modul mata pelajaran Mesin Konversi
Energi ?
6. Apakah model pembelajaran dengan menggunakan modul lebih baik
dibandingkan dengan model pembelajaran tanpa menggunakan modul
C. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka pada
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Perbedaan hasil belajar pada siswa yang diajar dengan menggunakan
modul dan tanpa modul.
2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Mesin Konversi Energi, khususnya pada
materi konsep kompressor. Pada siswa Kelas X Semester I
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK – TR Panca
Budi 1 Medan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan
menggunakan modul dan tanpa modul pada mata pelajaran Mesin Konversi
Energi khususnya pada materi pelajaran konsep kompressor?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan modul dan tanpa modul
pada mata pelajaran Mesin Konversi Energi khususnya pada materi pelajaran
F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai masukan bagi sekolah dan kepala sekolah dalam meningkatkan
hasil belajar di SMK – TR Panca Budi 1 Medan.
2. Sebagai bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya.
3. Menambah khasanah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang
berkaitan dengan metode pembelajaran dengan menggunakan modul dan
tanpa modul, serta pengaruhnya terhadap hasil belajar Mesin Konversi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan Menggunakan Modul memberikan perbedaan hasil
yang signifikan terhadap hasil belajar Mesin Konversi Energi siswa kelas
X Teknik Semester 1 Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK TR Panca Budi 1 Medan T.A 2012/2013
2. Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul juga memberikan perbedaan
hasil yang signifikan terhadap hasil belajar Mesin Konversi Energi siswa
kelas X Teknik Semester 1 Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK TR Panca Budi 1 Medan T.A 2012/2013, meskipun tidak
sesignifikan pembelajaran dengan menggunakan modul.
3. Pembelajaran dengan Menggunakan Modul lebih baik dari pada
Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul terhadap hasil belajar Mesin
Konversi Energi siswa kelas X Teknik Semester 1 Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK TR Panca Budi 1 Medan T.A 2012/2013
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh peneliti bahwasanya Pembelajaran
dengan Menggunakan Modul dapat meninggikan hasil belajar, maka
kepada guru teknik otomotif teknik khususnya di SMK TR Panca Budi 1
Medan sebaiknya memilih pembelajaran tersebut untuk materi pelajaran
khususnya mata pelajaran produktif yang membutuhkan aspek
psikomotori atau praktek langsung.
2. Menggunakan Modul dan pengaruhnya dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
3. Memberikan informasi atau masukan kepada sekolah, tentang cara
meningkatkan hasil belajar Mesin Konversi Energi siswa.
4. Bahan acuan bagi peneliti, yang ingin memperdalam penelitian tentang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto., S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Erlangga.
Aunurrahman., 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Butar-butar, R., (1990), “Hubungan Antara Sikap Belajar Mandiri Dengan
Prestasi Akademik”. Skipsi, Medan : FPTK IKIP Medan.
Depdikbud., (1999), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan - Program Adaktif. Jakarta: Depdikbud.
Drost S, J. 1998. Sekolah : Mengajar atau Mendidik?. dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.
Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.
Gie, The Lieng, (1984), Cara Belajar Yang Efektif. Yogyakarta: Gaja Mada University Press.
Hamalik, Oemar., (1980), Metode Belajar dan Kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito.
Hadiwaratama.2002. Pendidikan Kejuruan, Investasi Membangun Manusia Produktif. Kompas, Selasa, 30 April 2002, hal 40
Moh., Surya. 1984. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT.Gramedia.
Moh., Nazir, 2005. Metode Penelitian. Ciawi – Bogor Selatan: Penerbit Ghalia Indonesia
Muntoli’ah. 2002. Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI. dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.
Rajagukguk,. Kardo, 2012. “Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Dasar Dengan Penerapan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas X
Semester I SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi.
Medan : FT UNIMED
Santrock,John W. 1999. Psychology Edisi 6. McGraw: Hill Higher Education.
Sibuea,A.M., 1989. “Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kemandirian Pribadi Mahasiswa FPTK IKIP Medan”. Skripsi. Medan: FPTK IKIP Medan.
Sihombing, K.M., 1994. Minat, Niat dan Kiat Bekerja. Medan : MCC.
Slameto, 2003. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sudjana, 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, Winarno.1986. Pendidikan Nasional, Strategi, dan Tragedi. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Surkardi, Ketuu Dewa., (1983), Bimbingan dan Penyuluhan Belajar Disekolah. Surabaya: Usaha Nasional.
Usman, H., Setiady, R.P.1995. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Walgito, Bimo.1991. Pengantar Psychologi Umum. Yogyakarta: Fakultas Psychologi Universitas Gadjah Mada.
Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
repository.upi.edu/operator/upload/s.0351.0608955.chapterz.pdfmodul
wikipediaIndonesia.Ensiklopediabebas