• Tidak ada hasil yang ditemukan

297929396 TRANSMEDIA EDISI 2 pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "297929396 TRANSMEDIA EDISI 2 pdf"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Redaksi

Majalah Departemen Perhubungan

No.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976 ISSN : 0853179X

Pembina

Menteri Perhubungan RI Wakil Menteri Perhubungan RI

Penasehat

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan

Dirjen Perhubungan Darat Dirjen Perhubungan Laut Dirjen Perhubungan Udara

Dirjen Perkeretaapian

Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Kepala Badan Litbang Perhubungan

Pengarah

Kepala Pusat Komunikasi Publik

Penanggung Jawab/Pemimpin Umum

Euis Eliany Kusumah

Pelaksana Pimpinan Redaksi

Danny Ramdhani

Andhika Ranja Sena Diego

Alamat Redaksi

Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419

Fax (021) 3504631, 3511809 e-mail: puskompublik@dephub.go.id

Penerbit

Kementerian Perhubungan RI

PERAN SWASTA

DALAM KEGIATAN

PELABUHAN

Distribusi peta kegiatan industri pelabuhan di Jakarta, sudah sangat padat. Sehingga perlu ada pendistribusian proporsional dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah termasuk ke luar Pulau Jawa.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Kemal Heryandri mengatakan, saat ini sekitar 60% kontainer nasional terpusat di Jawa Barat. Akibatnya distribusi tidak berjalan secara merata di seluruh Indonesia.

Nah, kondisi lalu-lintas yang semakin padat ini sampai menimbulkan antrian panjang atau dalam istilah perhubungan disebut kongesti. Tentunya akibat antrian panjang itu membuat waktu tunggu bagi para pengguna jasa di pelabuhan semakin panjang.

Namun memang tidak mudah untuk melakukan distribusi secara merata tersebut. Untuk itulah pemerintah membuka keran kebebasan bagi swasta untuk ikut mengelola pelabuhan.

Solusi ini diatur dalam UU No. 17/2008 tentang Pelayaran. Dengan UU ini diharapkan tidak terjadi praktek monopoli dan digantikan dengan kompetisi yang sehat.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub, Denny L Siahaan mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang mendorong pelaksanaan Sistim Transportasi Nasional (Sistranas) untuk mendukung pengembangan koridor ekonomi nasional.

Prinsipnya adalah dalam kerjasama regional tentu ada perubahan global yang semuanya mengacu transportasi global. Semua ini diperlukan agar kita bisa bersaing secara global.

(4)

TRANS UTAMA

Melirik Pengembangan Pelabuhan

Mencermati Minat Investor di Pelabuhan Indonesia Dalam Peta Pelabuhan Dunia

TRANS INTERVIEW

Freddy Numberi

Menteri Perhubungan RI

“PT PELINDO II TETAP HARUS

IKUT TENDER KALIBARU”

TRANS REGULASI

Sinergi Operator Atasi Keresahan Pengusaha

TRANS DARAT

BRT Trans Musi Capai Kemajuan

TRANS LAUT

Dilarang Asal Ngebor di Lepas Pantai

6-17

18-21

22-25

26-27

28-29

6

18

30-33

TRANS NEWS

Menhub Terima Wing Penerbang Kehormatan

23 Pesawat Boeing 737 Harus Diperiksa Nelayan Tanjung Priok Tidak Kena Gusuran Kemenhub Fokus 2 Proyek Infrastruktur Kemenhub Bantu Pemulangan TKI

33-37

TRANS HEALTH

Mandi Malam Bukan Penyebab Rematik

38-41

TRANS KERETA API

Menanti Revitalisasi di Jalur Serpong

DAFTAR ISI

(5)

Berpacu Menghadapi Penerbangan Bebas

TRANS SEJARAH

Saksi Bisu Sejarah Stasiun Tua

TRANS KOMUNITAS

Mengulik Aktivitas

Pecinta Mobil Kodok

Yuk, Kenali Karakter Mobil VW!

46-47

51-53

TRANS PERSPEKTIF

Sistranas & Koridor Ekonomi Indonesia

54-57

TRANS TEKNO

Membuat Pesawat Tidak Tersambar Petir

58-61

TRANS PROFIL

Balada Sunyi Penjaga Palang Pintu Perlintasan KA

62-65

TRANS WISATA

Melepas Penat di Keheningan Pulau Karimunjawa

66-69

TRANS LIFESTYLE

RAILBUS,

Ikon Baru Transportasi Wong Solo

68-72

TRANS SAFETY

SEKOCI, Sering Diabaikan di Kala Bencana Datang

48

62

65

48-51

45

sampul Pelabuhan Tanjung Priok

(6)

D

alam national port masterplan atau garis besar rencana pembangunan

pelabuhan nasional yang disusun oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), setidaknya ada beberapa pelabuhan yang menjadi target untuk dikembangkan. Adapun pelabuhan itu adalah Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Cilamaya, Pelabuhan Kalibaru dan Pelabuhan Teluk Lamong, serta Pelabuhan di Kalimantan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Kemal Heryandri mengatakan selama ini hampir sekitar 60 % penyebaran peti kemas masih berada di Jawa. Lalu 13,5 % berada di Sumatera. Sisanya menyebar luas di berbagai daerah, seperti Sulawesi, Bali, Lombok, hingga Papua.

“Memang penyebaran peti kemas masih terpusat di Pelabuhan Tanjung Priok. Namun kami akan mendorong pengembangan

Utama

Kondisi pelabuhan yang

ada di beberapa daerah

sudah sangat padat.

Untuk itu Kementerian

Perhubungan mendorong

upaya pengembangan

pelabuhan nasional.

(7)

Utama

pelabuhan dan meningkatkan pelayanan peti kemas,” katanya. Dia berharap pelabuhan memiliki fasilitas terminal mobil seperti Tanjung Priok Car Terminal (TPT).

“Terminal itu dipercaya menangani transshipment atau perpindahan muatan mobil dari satu kapal ke kapal lain. Dengan memiliki TPT maka akan mampu bersaing dengan pelabuhan di Singapura dan Malaysia,” katanya.

TPT Tanjung Priok tercatat pernah melayani kapal Golden Fan Panama yang berlayar dari India. Kapal tersebut melakukan aktivitas bongkar di Tanjung Priok dengan membawa 1.091 unit mobil. Kemudian mobil-mobil itu sebagian ada yang dimuat ke kapal Rocky Highway ke Selandia Baru dan Australia.

Kemal mengakui kalau sampai saat ini pelabuhan belum bisa memberikan pelayanan maksimal meskipun berada di lokasi yang strategis. Alasannya adalah karena volume kargo dan fasilitas kargo yang dimiliki tidak membuat kapal-kapal besar mau merapat ke dermaga.

“Kapal-kapal besar itu lebih memilih melintas di Selat Malaka. Sedangkan pelabuhan kita umumnya hanya menjadi pelabuhan pengumpan atau feeder,” tandasnya.

Untuk itulah Kemenhub akan mendorong supaya pelabuhan tersebut menjadi hub port atau pelabuhan penghubung setidaknya di wilayah regional Asia dan Oceania.

“Selama ini, untuk kawasan Asia hingga Oseania, transshipment dilakukan di Pelabuhan Singapura, Pelabuhan Klang dan Tanjung Pelepas di Malaysia. Kemudian

barulah dibawa ke Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Emas, dan Belawan. Salah satu alasan perusahaan pelayaran melakukan transshipment di Indonesia adalah karena kekuatan kita sebagai salah satu pasar besar di dunia,” katanya.

PENGEMBANGAN KUALA TANJUNG

Setelah mengetahui masterplan tersebut kita bisa mulai melihat potensi pembangunan pelabuhan. Kita mulai dari pelabuhan yang berada di Sumatera. Di wilayah ini, Kemenhub akan mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung,

Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara.

Pelabuhan Kuala Tanjung sangat mendesak untuk dibangun menyusul kontrak kerja dengan sejumlah industri yang membutuhkan pelabuhan modern. Pelabuhan itu juga diharapkan mampu mendukung kompetisi regional dengan Pelabuhan Klang dan pelabuhan di Singapura.

Nantinya Pelabuhan Kuala Tanjung akan dapat melayani transportasi kawasan industri di bagian barat termasuk Aceh dan Riau, sekaligus menjawab tuntutan kawasan ekonomi Semangke-Batubara yang dibangun PTPN 3 menyusul berdirinya industri-industri turunan industri kelapa sawit di daerah itu.

Selain itu, hadirnya Pelabuhan Kuala Tanjung juga bisa mengatasi kepadatan di Pelabuhan Belawan dan Dumai. Saat ini aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut sudah padat sehingga membutuhkan pelabuhan baru sebagai penyangga bagi kegiatan peti kemas.

“Saat ini kapal yang masuk ke Pelabuhan Belawan mencapai 500 hingga 600 kapal per bulan. Dari jumlah itu sekitar 300 hingga 400 kapal masuk pelabuhan konvensional Belawan, dan sekitar 100-200 kapal masuk ke Belawan Internasional Container Terminal (BICT),” katanya.

Hanya sayangnya pengembangan pelabuhan itu terganjal proses pembebasan lahan. Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo I Harry Sutanto mengatakan, kendala pembebasan lahan itu luasnya mencapai 20 hektar.

“Kendala pembebasan lahan ini karena ada pihak swasta yang juga menginginkan lahan tersebut untuk pengembangan industri. Kalau pemerintah memberi izin lahan 20 hektar kepada PT Pelindo I, maka diperkirakan akhir tahun 2011 akan dimulai ground breaking, karena Pelindo sudah menyediakan biaya untuk pembebasan lahan tersebut,” ujarnya

.

Untuk pengembangan pelabuhan itu PT Pelindo I menanamkan investasi senilai Rp 1 triliun. “Saat ini Kuala Tanjung hanya bisa digunakan oleh kapal yang beratnya di bawah 5.000 dead weight tonnage (DWT). Jadi nanti akan dibangun pelabuhan yang bisa digunakan oleh kapal-kapal besar,” katanya.

Agar kapal dengan berat 30.000 DWT hingga 40.000 DWT bisa berlabuh, PT Pelindo I akan membangun pelabuhan itu dengan kedalaman 12 hingga 14 m. Saat ini, Pelindo masih menyusun engineering design pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung.

(8)

Utama

PELABUHAN CILAMAYA, KENDAL DAN LAMONGAN

Di Jawa, Kemenhub akan fokus mengembangkan pelabuhan di Cilamaya, Karawang Jawa Barat. Pembangunan pelabuhan tersebut sesuai dengan isi Keputusan Menteri Perhubungan (KM) Nomor 42/2011 tentang Rencana Induk (Masterplan) Teluk Jakarta, yang telah difinalisasi pada 7 April 2011. Lokasi pelabuhan dipilih berdasarkan hasil studi Japan International Corporation Agency (JICA). Nantinya Pelabuhan Cilamaya akan menjadi penunjang Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah padat.

Alasan pemilihan Cilamaya sebagai penunjang Pelabuhan Tanjung Priok adalah karena lokasinya strategis dan terletak dekat dengan sentra-sentra produksi seperti di Karawang, Serang dan

Banten. Selain itu, kemacetan di Tanjung Priok yang sudah sangat padat, dan berdampak pada biaya ekonomi yang tinggi, sehingga mempengaruhi daya saing ekpor dan harga barang dalam negeri.

Direktur Kepelabuhanan dan Pengerukan Ditjen Hubla Kemenhub Suwandi Saputro mengatakan Cilamaya dipilih setelah menyisihkan kandidat lain yaitu Bekasi, Marunda, Ancol Timur, Bojonegara Serang dan Tangerang. “Keenam wilayah itu memiliki potensi angkutan barang ekspor dan impor,” katanya.

Sebagai operator, PT Pelindo II akan menyiapkan investasi sebesar Rp 6 triliun untuk membangun pelabuhan Cilamaya. Pembangunan itu membutuhkan waktu 5-10 tahun. Nantinya Cilamaya akan memiliki kapasitas 10 juta TEUs kontainer per tahun.

Adapun kendala yang dihadapi dalam pembangunan pelabuhan Cilamaya tersebut adalah infrastruktur jalan utama di Tugu Tanjung Jaya, Tempuran Karawang yang masih sangat sempit dilalui kontainer.

Di lokasi ini pun juga terdapat banyak areal persawahan. Maka tentunya diperlukan pembangunan akses penghubung yang tidak mengganggu areal tersebut seperti membangun jalan layang.

(9)

Utama

terkait dengan trafik manajemen arus barang yang masuk. Seperti memindahkan kontainer kosong ke luar pelabuhan, mengefektifkan pelayanan pintu masuk dan memaksimalkan layanan national single window (NSW).

Terkait dengan hal tersebut, Kemenhub dalam jangka pendek ini juga menyiapkan Kalibaru Utara sebagai terminal pendukung Pelabuhan Tanjung Priok. Adapun nilai investasi pembangunan tersebut mencapai Rp 11,7 triliun. Biaya investasi tersebut membengkak dari pagu sebelumnya sebesar Rp 8,8 triliun.

Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi mengatakan, pihaknya akan melaksanakan tender proyek Pelabuhan Kalibaru Utara dalam tiga tahapan.

“Untuk tahap prakualifikasi akan dilakukan pada Mei mendatang. Adapun nilai konsesi bagi investor untuk mengelola pelabuhan adalah selama 35 tahun,” katanya.

Di Jawa Tengah, pemda setempat juga sudah menyiapkan pengganti Pelabuhan Tanjung Emas

Semarang yaitu Pelabuhan Kendal. Alasan pengembangan pelabuhan di Kendal adalah karena Pelabuhan Tanjung Emas sudah tidak mungkin dimaksimalkan akibat keterbatasan lahan. Selain itu lahan untuk peti kemas sudah terbatas sehingga terjadi penumpukan.

Sedangkan di Surabaya, guna menekan waiting time kapal saat bongkar muat di pelabuhan Tanjung Perak, PT Pelindo III akan merealisasikan pembangunan pelabuhan Teluk Lamong yang berlokasi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Saat ini proses pembangunan Teluk Lamong sudah memasuki tahapan

pengerjaan beberapa terminal. Selain pembangunan terminal, PT Pelindo III juga akan membeli peralatan seperti crane dan kapal tunda.

Untuk pengembangan itu Pelindo III menginvestasikan dana sebesar Rp 1,3 triliun. Diharapkan nantinya setelah pengembangan itu Teluk Lamong bakal memiliki kapasitas 3,5 juta TEUs. PT Pelindo III juga akan mengembangkan Teluk Lamong secara bertahap dengan dana pengembangan setiap tahapan sebesar Rp 300 miliar.

PELABUHAN DI KALIMANTAN DAN SULAWESI

Lalu bagaimana kondisi pelabuhan di Kalimantan dan Sulawesi? Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Hubla Kemenhub, Kemal Heryandri mengatakan kendala utama pembangunan pelabuhan di Sulawesi dan Kalimantan adalah belum banyaknya moda transportasi darat yang memadai.

Padahal di Kalimantan terdapat kegiatan pengeboran minyak dan Sulawesi terdapat kegiatan pertanian, pangan, dan kakao, yang tentu membutuhkan sarana distribusi. “Akibatnya banyak pelabuhan khusus bermunculan,” tandasnya.

Meski demikian, di Sulawesi, pelabuhan yang akan disiapkan untuk menjadi pelabuhan peti kemas internasional berlokasi di Belang-Belang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Sedangkan di Kalimantan,

pelabuhan alternatif yang akan disiapkan adalah di Palaran , Samarinda Kalimantan Timur.

(10)

Utama

MENCERMATI

MINAT

INVESTOR

(11)

Utama

S

ejak Pelabuhan Cilamaya ditetapkan menjadi pelabuhan pendukung Pelabuhan Tanjung Priok,

beberapa investor mulai tertarik berinvestasi. Selain PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II terdapat investor asing yang masuk seperti dari Korea Selatan, Jepang dan Malaysia.

Belakangan investor asal Belanda, PT Eurocor juga menyatakan minatnya dengan mengajukan dokumen usulan serta proposal perencanaan. Para investor tersebut bersiap untuk mengucurkan nilai investasi sebesar Rp 6 triliun.

Demikian pula dengan investor asal China yang bersiap masuk ke pelabuhan peti kemas internasional di Belang-Belang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). China telah bersedia membangun pelabuhan peti kemas melalui hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dan China di Beijing beberapa waktu lalu.

Para investor asing maupun lokal yang berminat menggarap pelabuhan tersebut harus mengikuti tender sesuai Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 tentang kerja sama pemerintah dalam penanganan investasi bidang infrastruktur. Meski demikian, bagi Direktur Utama

PT Pelindo I Harry Sutanto ada fakta menarik lainnya yang membuat minat investasi semakin tinggi. Fakta itu adalah peningkatan bisnis peti kemas beberapa tahun belakangan ini.

“Sepanjang 2010 lalu kontribusi terbesar bagi omset perusahaan diperoleh dari bisnis bongkar muat peti kemas yang mencapai 60%. Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan hingga 8 %,” katanya.

Hanya sayangnya sektor bisnis ini belum tergarap dengan maksimal karena kendala infrastruktur dan peralatan. “Peralatan yang ada saat ini tidak memadai karena sudah terlalu tua. Kami mengantisipasi hambatan itu dengan investasi secara agresif melalui penambahan alat-alat bongkar muat,” tutumya.

Terkait dengan hal itu PT Pelindo I mengajukan pinjaman ke Bank Mandiri dengan besaran 80 % dari total kebutuhan investasi peti kemas sebesar Rp l,2 triliun. Sisanya nanti dicukupi dari kas internal. Kredit itu akan dikucurkan bertahap dengan besaran per tahapan sebesar Rp 352 miliar hingga 2017.

Nantinya pengajuan kredit itu untuk membiayai peremajaan peralatan dan fasilitas pelabuhan. “Kami berencana untuk membeli dua unit container crane, empat unit harbour mobik

(12)

Utama

crane, dan lima unit rubber tired gantry crane. Untuk container crane, ditargetkan tiba pada kuartal III/2011,” katanya.

Sementara itu Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino mengatakan dalam pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok, pihaknya sudah mendapat tawaran investasi dari Amerika Serikat dan Inggris untuk alat-alat bongkar muat.

“Kami juga mendapatkan penawaran investasi dalam bentuk pembiayaan dari Jepang

dan China yang berbunga rendah untuk Pelabuhan Tanjung Priok,” katanya yang menyebutkan bahwa investasi Pelabuhan Tanjung Priok mencapai US$ 375 juta pada semester pertama 2011 untuk membeli peralatan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Denny L Siahaan mengatakan, pemerintah tetap memerlukan bantuan swasta untuk mengembangkan pelabuhan. Pasalnya sinergi dengan swasta memberi dampak bagi Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) terkait pengembangan enam koridor ekonomi Indonesia.

“Sinergi yang dimaksud bukan hanya dari segi pendapatan (revenue), namun juga dari

tanggungjawab sehingga kerjasama dengan swasta merupakan salah satu cara untuk mengintegrasikan seluruh waktu proyek,” katanya.

Memang dalam konsep kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) ada beberapa resiko yang muncul. Dan resiko yang ada itu tidak harus

selalu ditanggung oleh pemerintah terutama pengadaan proyek infrastruktur.

Penasihat Pembangunan Direktorat Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bappenas, Bambang Bintoro Soedjito mengatakan, perlu ada pembagian resiko yang jelas sehingga KPS menjadi seimbang dan setara.

“Nantinya harus jelas mengenai mana yang merupakan resiko tanggungan pemerintah, dan mana yang menjadi tanggung jawab swasta,” ujarnya.

LAHIRNYA INOVASI BARU

Dalam kerangka pengembangan pelabuhan, kerjasama dengan pihak swasta ini memungkinkan lahirnya sebuah inovasi dalam mengurangi keseluruhan biaya integrasi rancang bangun, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan aset.

Di Maluku sendiri, saat ini terdapat 12 pelabuhan. Lahan pelabuhan itu dibuka untuk kerja sama operasional dengan swasta. Sebaliknya, swasta juga dimungkinkan membangun dan mengelola pelabuhan di wilayah Maluku. Saat ini, terdapat empat simpul pelabuhan yang dibangun swasta, yakni di Kota Tual, Ambon, Seram, dan Aru.

Pelabuhan ikan milik swasta tersebut dikembangkan untuk kegiatan ekspor perikanan secara langsung dengan pasokan bahan baku dari nelayan. Pemerintah menempatkan syahbandar perikanan di pelabuhan swasta sebagai operator regulator.

(13)

Utama

Peningkatan mutu pelabuhan Indonesia adalah merupakan Rencana Pemerintah Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014.

Target RPJM berupa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5% hingga 7,7%. Untuk mencapai target itu, butuh investasi infrastruktur sekitar US$ 214 miliar.

Sementara anggaran pemerintah hanya mampu menyediakan biaya kurang dari 30%, dari total keseluruhan investasi. Artinya pemerintah masih membutuhkan US$ 149,8 miliar, karena hanya mampu memenuhi biaya investasi sebesar US$ 64,2 miliar saja.

Lebih dari 70% investasi dibutuhkan dari sektor non-publik, termasuk swasta. “Maka sangatlah penting untuk meningkatkan peran sektor swasta. Baik dalam RPJM 2010-2014 maupun rencana jangka panjang 2025, khususnya di bidang infrastruktur,” kata Denny.

Namun Bambang Bintoro Soedjito mengatakan, investasi yang besar tersebut juga harus dibarengi dengan adanya nilai manfaat uang. “Kerjasama dengan swasta bukanlah sekedar alat pembiayaan, tapi fokus kepada hasil. Itu akan membuat pemegang kebijakan memberi perhatian pada adanya keseimbangan optimal antara biaya dan kualitas,” paparnya.

Lebih lanjut Bambang Bintoro Soedjoto mengingatkan bahwa pembangunan bidang infrastruktur pada tahun-tahun awal diperlukan untuk memulai pengembangan koridor. Tanpa infrastruktur dasar yang memadai pengembangan koridor akan terbatas dan pertumbuhan lebih lanjut tidak dapat terwujud.

KENDALA PENGEMBANGAN

Tentu saja infrastruktur dasar yang dimaksud adalah pembangunan jalan akses menuju

pelabuhan yang belum dibangun oleh pemerintah daerah. Pasalnya kewenangan Kemenhub hanya sampai pada pembangunan dermaga untuk sandar kapal saja.

Ketiadaan akses itu sungguh menyulitkan pengusaha dalam melancarkan arus barang.

Akibatnya swasta membuat sendiri pelabuhan khusus yang digunakan untuk mendukung aktivitas logistik. Sejak itulah pelabuhan khusus banyak bermunculan dan lebih banyak digunakan sendiri oleh swasta.

(14)

Utama

INDONESIA

(15)

P

ada 2009, Indonesia tercatat sebagai pelabuhan tersibuk di dunia di urutan ke 25. Tercatat hampir 4.000 TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit,s) kontainer masuk di Tanjung Priok. Sementara yang menjadi urutan pertama pelabuhan tersibuk dunia adalah pelabuhan Singapura, dengan kegiatan transportasi kontainer sebanyak 25.866 TEUs.

Berikut urutan kesibukan pelabuhan dunia, dengan jumlah volume kontainer yang dikelola pelabuhan:

Utama

No Negara Ukuran Kontainer

(TEUS)

1 Singapore 25,866 2 Shanghai (RRC) 25,002 3 Hong Kong 20,983 4 Shenzhen (RRC) 18,250 5 Busan (Korea) 11,954 6 Guangzhou (RRC) 11,190 7 Dubai (UAE) 11,124 8 Ningbo (RRC) 10,502 9 Qingdao (RRC) 10,260

10 Rotterdam

(Belanda) 9,743 11 Tianjin (RRC) 8,700 12 Kaohsiung (Taiwan) 8,581

13 Port Klang

(Malaysia) 7,309 14 Antwerp (Belgia) 7,309 15 Hamburg (Jerman) 7,007 16 Los Angeles (AS) 6,748

17 Tanjung Pelepas

(Malaysia) 6,000 18 Long Beach (AS) 5,067 19 Xiamen (RRC) 4,680

20 Laem Chabang

(Thailand) 4,621

21

Bremen/ Bremerhaven (Jerman)

4,564

22 New York (AS) 4,561 23 Dalian (RRC) 4,552

24 Jawaharlal Nehru (India)

4,061

25 Tanjung Priok

(16)

Utama

Sebuah pelabuhan dikatakan tersibuk di dunia karena berkaitan banyaknya pengiriman tonase. Saat ini Pelabuhan Singapura menangani seperempat kontainer pengiriman dunia, termasuk sebagai tempat pemindahan muatan antar kapal serta

menjadi pusat tangki bahan bakar pelabuhan utama dunia.

Dengan padatnya aktivitas itu membuat Pelabuhan Singapura mengelola lebih dari 17 juta unit kontainer yang berukuran lebih

dari 20 TEUs. Pelabuhan itu juga telah disinggahi ribuan kapal berisi kargo dari 123 negara. Satu kapal akan datang setiap 2 - 3 menit. Pelabuhan Singapura dikelola oleh operator pelabuhan, antara lain PSA (Port Of Singapore Authority) International dan Jurong Port.

PSA itu bertindak sebagai hub (penghubung) kargo perdagangan dunia ke berbagai tujuan utama, di sepanjang jaringan transportasi global. Untuk itu Pelabuhan Singapura dilengkapi fasilitas

canggih serta terminal yang super luas, yang secara kolektif melakukan perdagangan bahari.

Sedangkan untuk pengiriman tonase pelabuhan ini mampu menangani pengiriman sebesar 1.15 miliar (Am.) long ton ( GT) sejak 2005.

(17)

Utama

Singapura menangani 25 juta ton. Meski demikian Singapura tetap di peringkat pertama dunia dengan kategori penanganan traffic atau lalu lintas kapal pada pelabuhan terbaik.

Lalu apa langkah yang disiapkan Pelabuhan Tanjung Priok untuk menyetarakan kedudukan dengan Port of Singapore? Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi mengatakan, upaya Pelabuhan Tanjung Priok dalam memacu produktifitas saat ini, adalah dengan memperluas kapasitas daya tampung.

Program yang masuk dalam rencana jangka pendek itu ialah pembangunan 3 terminal di kawasan Kalibaru, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Diharapkan, dengan pembangunan itu akan menambah kapasitas hingga 1,9 juta TEUs per tahun, dari kapasitas saat ini yang hanya 3,8 juta TEUs.

Freddy berharap daya tampung pelabuhan Kalibaru sebesar 1,9 juta TEUs per tahun tersebut akan visible hingga 2020. Hal itu diyakininya terwujud bila pengembangan pelabuhan laut berstandar internasional di Cilamaya, yang berdekatan dengan kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta segera terlaksana.

“Ada tiga terminal di situ. Terminal satu itu panjangnya 3.000 meter lebih nanti bisa menampung sekitar 10 juta TEUs sebelum 2020,” ujarnya.

Namun Freddy mengemukakan, masih dibutuhkan pemahaman yang sama antarsemua pihak, termasuk proses tender pembangunan yang melibatkan operator pelabuhan Tanjung Priok Pelindo II.

“Kita segera melaporkan ke Menko Perekonomian untuk koordinasi hal tersebut. Kita akan coba jelaskan rencana pengembangan agar ada pemahaman yang sama,” ujarnya.

Untuk itu Freddy mengatakan, rencana induk (masterplan) pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok ini tidak akan mengalami perubahan dan siap disahkan pada April nanti.

“April ini saya mengesahkan master plan-nya, kemudian dilelang dan baru dilakukan ground breaking,” ujarnya.

Pembangunan terminal Kalibaru dilakukan sebagai bagian dari upaya pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok, karena saat ini pelabuhan tersebut sudah melayani bongkar muat di luar kapasitas hingga 5 juta TEUs.

Pemerintah akan melakukan pengembangan kawasan Pelabuhan Tanjung Priok yang berskala internasional ini dalam tiga tahap.

Tahap pertama diperkirakan menelan investasi sekitar Rp 8,8 triliun. Setengah dari biaya ditanggung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA), salah satu lembaga donor internasional.

Dua tahap selanjutnya, dalam catatan pemerintah, estimasi biayanya belum dilakukan karena pembangunan pelabuhan tersebut berlangsung hingga kurun waktu 2030. Pengembangan tahap pertama diharapkan memiliki kapasitas sekitar 1,9 juta TEUs, dan direncanakan selesai pembangunannya pada 2014.

Di Indonesia sendiri, dengan adanya Terminal Mobil Tanjung Priok (TPT) yang dipercaya menangani transshipment, diharapkan mampu bersaing menjadi pelabuhan penghubung setara pelabuhan di Singapura dan Malaysia.

(18)
(19)

A

khir-akhir ini Kementerian

Perhubungan (Kemenhub) sedang sibuk mempersiapkan pengembangan pelabuhan pendukung Pelabuhan Tanjung Priok. Pasalnya, pelabuhan itu kini sudah terlalu padat dan sesak. Untuk itu Kemenhub pun menyiapkan Pelabuhan Kalibaru Utara di Jakarta Utara.

Tentunya berbagai pihak menyambut baik pengembangan pelabuhan tersebut. Operator pelabuhan seperti PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II pun segera menyusun strategi supaya bisa turut mengembangkan Kalibaru Utara tersebut dalam proses tender Mei mendatang.

Nah, untuk menjawab tantangan tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi langsung menangani proses

pengembangan pelabuhan tersebut sekaligus meredakan polemik terkait keikutsertaan PT Pelindo II pada tender tersebut. Sebelumnya berkembang wacana, bahwa PT Pelindo II telah diminta langsung mengerjakan proyek pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok, tanpa melalui tender, seperti arahan Wakil Presiden (Wapres) Boediono.

Bagai bola liar, polemik tersebut diklarifikasi Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino, melalui pernyataannya bahwa pihaknya harus

menang tender dulu sebagai BUP (Badan Usaha Pelabuhan) dalam tender yang digelar pemerintah, baru bisa memulai pengerjaan proyek. Bagaimana duduk persoalan dari masalah tersebut? Beberapa waktu lalu

Jurnalis Trans Media Angiola Harry berhasil mendapatkan pernyataan Menhub Freddy Numberi dalam sebuah acara jumpa pers di Jakarta. Berikut kutipannya :

Trans Media (TM) : Ada wacana bahwa PT Pelindo II telah ditunjuk langsung mengerjakan proyek pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok di Kalibaru Utara. Benarkah PT Pelindo II memang ditunjuk langsung?

Menhub Freddy Numberi(Menhub) : Saya akan memberi Anda pemahaman dahulu sebelum menjawab secara langsung. Lokasi proyek memang berada di lingkungan kerja pelabuhan, tapi bentuknya masih laut. Sementara areal PT Pelindo II adalah semua kawasan darat yang ada disekitarnya. Saat ini kawasan laut Kalibaru bukan wilayah kerja PT Pelindo II. Sehingga HPL atau hak penggunaan lahan di laut masih milik pemerintah. Baiklah sekarang saya kira Anda sudah paham tentang area. Sekarang saya akan memberi pemahaman tentang apa hak pemerintah dalam proyek ini. Kawasan laut, adalah milik pemerintah. Tapi dalam konteks pengelolaan,

Interview

“PT PELINDO II

TETAP HARUS IKUT

TENDER KALIBARU”

Freddy Numberi

(20)

Interview

pemerintah bebas memberikannya ke siapa saja.

TM : Bebas dalam kategori apa?

Menhub : Untuk memberi hak pengelolaan, kita melakukan tender. Nah, siapa yang menang tender maka dia akan dikontrak mengerjakan pengelolaan di kawasan laut tersebut. Kembali ke kawasan laut, seperti Anda ketahui,

pemerintah akan mengembangkan kawasan itu dalam konteks pengusahaan bisnis. Bukan sebagai regulator, tapi sebagai operator. Dulu memang di kawasan PT Pelindo II, keduanya ada. Ada pemegang regulasi dan ada operator. Sekarang kita ingin pisahkan inventarisasinya, dan inilah salah satu tujuan pengembangan pelabuhan tersebut. Nah, jika nanti kawasan laut itu sudah dikembangkan dan selesai menjadi kawasan yang diusahakan dalam konteks bisnis, maka kita putuskan itu menjadi wilayahnya pengelola, yang notabene adalah pemenang tender. Jadi pada hakekatnya, saat kawasan itu masih dalam bentuk laut, pengelolaan lahan masih milik pemerintah. Lalu saat kawasan laut itu sudah menjadi kawasan pengusahaan bisnis, maka pengelolaan milik pemenang tender.

TM : Lalu seperti apa posisi PT Pelindo II, yang dikabarkan memiliki hak pengelolaan kawasan laut, tanpa melalui proses tender. Bisa dijelaskan?

Menhub : Makanya kita lakukan tender pengelolaan. Dan kita memang sangat optimis PT Pelindo II yang menang tender, kenapa? Karena PT Pelindo II sebenarnya memiliki persyaratan teknis yang baik. Lalu tak hanya soal kecukupan syarat saja kami meyakini PT Pelindo II bisa menang karena mereka adalah inisiator yang merencanakan kawasan tersebut. Dengan demikian nantinya PT Pelindo II berhak mendapatkan nilai 10 % dari peserta lainnya terhadap nilai pagu.

TM : Jadi sebenarnya posisi PT Pelindo II sangat diunggulkan?

Menhub : Ya seperti itu. Dalam persyaratan teknis tender, Badan Usaha Pelabuhan (BUP) diharuskan telah bermain di jasa itu selama 10 tahun dan biasa mengelola kapasitas kontainer hingga 1 juta TEUs. Ke semua syarat itu dimiliki PT Pelindo II.

TM : Sepertinya PT Pelindo II tak perlu khawatir dengan pesaingnya?

Menhub : Ya, betul. Jika dilihat dari persyaratan itu PT Pelindo II memiliki semuanya. Jadi, kenapa harus takut menghadapi proses tender ?

TM : Lalu perkembangan hingga saat ini sudah sampai mana?

Menhub : Tahap pertama menelan investasi sekitar Rp 8,8 triliun, dan 50 % akan

ditanggung oleh Jakarta International Cooperation Agency (JICA). Pengembangan tahap I ini diharapkan memiliki kapasitas sekitar 1,9 juta TEUs dan selesai

pembangunannya pada 2014.

TM : Bisa diceritakan mengapa Pelabuhan Tanjung Priok harus dikembangkan?

Apakah ada isu miring bahwa Kementerian Perhubungan dikendalikan oleh JICA?

Menhub : Begini

Bung

, Pelabuhan Tanjung Priok terancam mengalami stagnasi dalam kurun tiga tahun mendatang, sehingga kawasan Kalibaru Utara harus dikembangkan. Indikasi stagnasi bisa dilihat dari pertumbuhan peti kemas internasional pada 2009-2010 yang sebesar 23 % dan domestik 26 %. Saat ini

“Nah, jika nanti

kawasan laut itu sudah

dikembangkan dan

(21)

Interview

kapasitas Tanjung Priok sekitar 4 juta TEUs. Pertanyaannya kemudian darimana semua data ini didapat? Data ini adalah hasil riset pemerintah dan JICA sejak 2003, sehingga sebaiknya buang jauh-jauh anggapan bahwa pengembangan pelabuhan ini adalah permainan pemerintah dengan JICA.

TM : Bisa dipaparkan lebih jauh mengenai riset tersebut?

Menhub : Sesuai hukum fisika, untuk

memperlancar arus, semua alur harus bebas hambatan. Begitu pula di kawasan Tanjung Priok, alur barat dan timur harus benar-benar bebas. Alur timur sendiri dibangun sejak 1978, karena dulu di Pelabuhan Tanjung Priok hanya ada satu alur. Sehingga jika terjadi masalah seperti kebakaran, semua kapal harus antri hanya untuk keluar. Kami, kepada tim meminta agar perlu ada dua alur. Maka harus ada yang diubah, yakni adanya alur timur dan barat. Tapi saya juga meminta, ini diintegrasikan dengan PT Pelindo II dengan baik, supaya meski alur tersebut tetap eksis, juga tidak ada dampak buruk bagi masyarakat nelayan. Sehingga mereka bisa tetap bebas menangkap ikan di wilayah PT Pelindo II.

TM : Lalu kapan tender bisa dilakukan? Menhub : Dokumen tender disahkan pada minggu ketiga April ini, sehingga akhir Mei atau awal Juni akan dilakukan tender. Kita harapkan pada September sudah dilakukan

ground

breaking.

TM : Untuk pemenang tender nanti, berapa lamakah akan mendapatkan hak konsesi? Menhub : Kami memberikan masa konsesi selama 35 tahun setelah proyek pembangunan Terminal Kalibaru Utara selesai. Hak konsesi itu diberikan karena investor swasta diminta membangun jembatan degan bentang 700 meter dan memperdalam alur laut sisi timur.

TM : Bisa dijelaskan rencana tendernya itu akan seperti apa ?

(22)

Regulasi

S

a a t i n i banyak Perusahaan Bongkar Muat (PBM)

melakukan aktivitas usaha bermodal izin usaha sehingga mereka kurang dalam hal pelayanan dan peralatan. Direktur Operasi dan Teknik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV, Imran Iskandar yakin pihaknya bisa melakukan sinergi dengan PBM. “Mungkin kedepannya, solusi yang cukup bagus adalah sinergi. Dengan sinergi itu, Pelindo dan PBM bisa memberi garansi bongkar muat kepada pelanggan, tergantung bagaimana penerapan sinergi yang terjalin antara PT Pelindo dengan PBM kedepannya,” ungkapnya kepada TransMedia.

Saat ini, untuk kegiatan bongkat muat non peti kemas, Imran mengaku pihaknya belum bisa memberikan garansi bagi pelanggan yang menggunakan jasa

bongkar muat di PT Pelindo IV. “Karena mereka bebas memilih layanan PBM yang ada di darat. Nah, setiap PBM pun memiliki perjanjian tersendiri dengan pelanggan,” ujarnya.

PBM adalah perusahaan berbadan hukum yang melakukan kegiatan bongkar muat dari atau ke kapal meliputi kegiatan pembongkaran barang dari palka kapal ke atas dermaga di lambung kapal atau sebaliknya (stevedoring).

Selain itu kegiatan PBM adalah memindahkan barang dari dermaga di lambung kapal ke gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya (cargodoring), dan kegiatan pengambilan barang dari gudang/lapangan di bawa ke atas truck atau sebaliknya (receiving/ delivery).

SINERGI

OPERATOR

ATASI

(23)
(24)

Regulasi

Kedudukan PBM di pelabuhan ini masuk dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhan. Namun Imran menyayangkan bila masih ada PBM yang belum punya fasilitas dan peralatan, namun melakukan usaha bongkar muat, sehingga PBM tersebut kewalahan.

KEPASTIAN USAHA BAGI PBM

Sebelumnya, PBM mendesak kepastian berusaha untuk melakukan kegiatan bongkar, muat seiring keinginan PT Pelindo II agar PBM melakukan investasi alat dan prasarana bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Desakan itu juga didasari penilaian Pengguna jasa bongkar muat, bahwa kedudukan PBM di pelabuhan yang masuk dalam PP No. 61 tahun 2009 ternyata tidak memberikan kepastian usaha.

Padahal dalam UU No 17/2008 tentang Pelayaran, usaha bongkar muat diakui sebagai

bagian dari kegiatan jasa kepelabuhanan. Namun kondisi ini tidak diakomodasi dalam PP No. 61 tahun 2009, sehingga perusahaan bongkar muat tidak memperoleh kepastian dalam berusaha.

Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Bambang K. Rachwadi mengatakan jika PBM diminta berinvestasi, dia meminta solusi soal bagaimana kepastian bisa bekerja di pelabuhan itu, dan berapa lama waktunya. Karena

hingga saat ini, nyaris tidak ada kepastian PBM mana yang akan melakukan investasi dengan jangka waktu tertentu.

(25)

Regulasi

perusahaan bongkar muat yang ada di pelabuhan terhambat dalam melaksanakan kepentingan arus barang di pelabuhan.

Menurut Bambang, saat ini lebih dari 80 PBM yang saat ini beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok, yang semuanya memiliki pangsa pasar dengan skala yang berbeda. Ada yang market-nya kecil, menengah, dan besar. Bambang menilai, mestinya semua PBM itu mendapat kesempatan yang sama untuk berkompetisi agar kegiatan

bongkar muat di Pelabuhan lebih terjamin dan lancar.

Dia mengatakan PBM dan PT Pelindo hendaknya bersinergi dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kelancaran arus barang di Pelabuhan dengan saling melengkapi kekurangan di lapangan. “PBM siap berinvestasi alat dan pengembangan fasilitas untuk mendorong peningkatan fasilitas yang sebelumnya sudah di siapkan oleh Pelindo,” paparnya.

Lalu bagaimana dengan di wilayah operasi PT Pelindo IV? Menurut Imran, meski pelabuhan yang dikelolanya tidak sesibuk di Pelabuhan Tanjung Priok, yang merupakan wilayah operasi PT Pelindo II, namun geliat PBM di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan cukup tinggi, dan hingga saat ini tidak ada masalah dalam hal teknis usaha.

Sementara menanggapi soal keluhan PBM, Imran

mengatakan, sesuai imbauan Pihak Ditjen Perhubungan Laut yang menangani masalah kepelabuhanan, PBM tidak perlu khawatir akan masa depannya. “Karena masih ada peraturan pemerintah lainnya yang akan mengatur keberadaannya,” pungkasnya.

Misalnya, peraturan pemerintah tentang angkutan perairan. Karena, PBM merupakan rangkaian logistik bersama dengan forwarder.

(26)

Darat

B

us Rapid Transit (BRT) Trans Musi Palembang yang diluncurkan sejak tahun lalu, telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Saat ini BRT Trans Musi memiliki tambahan armada baru sebanyak 65 bus

Adapun rinciannya adalah 5 bus ukuran besar beroperasi di koridor I dan 65 bus beroperasi di koridor I, II, III, IV dan V. Sebelumnya, BRT Trans Musi hanya memiliki 20 bus bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang melayani dua koridor, yaitu: Koridor I (Terminal AAL-Ampera) sejauh 13,5 km dan Koridor II (Terminal Sako-PIM) sejauh 16 km.

Dengan tambahan itu maka jumlah armada Trans Musi menjadi 85 buah bus. Penambahan armada itu juga diikuti dengan penambahan 5 koridor yang jumlah sebelumnya hanya mencapai 3 koridor.

Untuk tambahan koridor tersebut adalah Koridor III : Terminal Jakabaring-Palembang Square Mall sejauh 11 km, Koridor IV : Terminal Pertamina Plaju-Terminal Karya Jaya sejauh 15 km, Koridor V : Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II-Terminal AAL sejauh 7 km).

Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Masripin H. Thoyib,

kinerja Trans Musi selama 1 tahun ini, adalah meliputi jam operasional 06.00 WIB - 18.00 WIB, tarif penumpang Rp 3 ribu, roundtrip per hari sebanyak kurang lebih 6 kali, dan headway 10-15 menit.

“Load factor Trans Musi pun cukup tinggi, yaitu 75% dengan jumlah penumpang 7.500 orang/ hari dan rata-rata penumpang per bulan mencapai 225 ribu orang,” katanya pada Workshop Angkutan Umum dan Forum Transit,

beberapa waktu lalu.

Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan (BSTP), Ditjen

(27)

Darat

Elly Adriani Sinaga mengatakan, sesuai amanat Undang-undang Nomor 22/ 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan, merupakan kewajiban pemerintah untuk menyediakan angkutan umum dengan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

“Tujuan pengembangan angkutan perkotaan adalah bagaimana angkutan umum menjadi pilihan dan idola masyarakat dalam bertransportasi,” katanya.

Walikota Palembang, Eddy Santana Putra, mengatakan bahwa pemerintah kota Palembang sangat mendukung kemajuan Trans Musi, dengan menyediakan alokasi anggaran Rp 15 miliar pada tahun 2011 untuk menambah jumlah armada bus sebanyak 80 bus, sehingga jumlah total bus pada 2011 diharapkan menjadi 165 buah bus.

“Pemerintah Kota Palembang menargetkan pada 2013, jumlah armada bus Trans Musi dapat mencapai 250 buah bus,” katanya.

Di samping berbagai kemajuan yang dialami Trans Musi,

terdapat beberapa permasalahan yang masih dihadapi dalam pengembangannya, yaitu kebutuhan penambahan shelter bus baru di setiap koridor, penataan parkir on-street, pelebaran jalan, serta masih dibutuhkannya subsidi pemerintah pusat.

Elly menambahkan, ke depannya Trans Musi direncanakan akan terintegrasi dengan transportasi sungai. Sistem tiket Trans Musi juga akan dikembangkan dengan menerapkan smart card serta di kota Palembang akan dikembangkan Intelligent Transport System (ITS) melalui pembuatan traffic control room, yang dapat melakukan kontrol

terhadap operasional Bus Trans Musi maupun kondisi lalu lintas di Kota Palembang.

Secara umum, pemerintah mempunyai kebijakan untuk mengembangkan sistem angkutan umum ke seluruh wilayah di Indonesia. Terutama di kota-kota besar yang penduduknya lebih dari 500 ribu penduduk, Pemerintah wajib menyediakan trasnportasi massal berbasis jalan.

Pada kesempatan tersebut Elly mengatakan, tidak mungkin pemerintah terus menyediakan prasarana jalan untuk mengakomodir pergerakan lalulintas, oleh karena itu salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengembangkan angkutan umum yang efisien seperti BRT.

“Bagaimana transportasi BRT ini menjadi idola bagi masyarakat, bukan malah sepeda motor,” jelasnya.

Menurut Elly, yang membuat masyarakat mau beralih ke angkutan umum antara lain, waktu perjalanan dan waktu

tunggunya harus sesingkat mungkin.

“Salah satu trasnportasi publik seperti TransJakarta, belum memenuhi unsur tersebut, oleh karena itu perlu dilakukan kerjasama terus menerus antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mewujudkan hal itu,” tambahnya.

Sementara itu, pakar transportasi Singapura, Mr. Gopinath Menon mengatakan, konsep transportasi massal di Singapura dimulai tahun 1968-1972. “Awalnya juga banyak kendala sama seperti yang dihadapi di Indonesia,” katanya.

Dia juga menjelaskan mengenai perkembangan sistem manajemen transportasi massal di Singapura dalam hal pemberlakukan 3 in 1, pada awalnya terjadi perjokian. Namun akhirnya hal itu bisa dihilangkan dengan menerapkan sistem ERP (electronic Road Pricing) sehingga transportasi umum di Singapura saat ini sangat nyaman.

Workshop yang mengambil tema: “Dengan Workshop Angkutan Umum dan Forum Transit, Kita Wujudkan Transportasi Perkotaan yang Tertib, Aman, Lancar, dan Berwawasan Lingkungan”, tersebut diadakan di Hotel Horison, Palembang, Sumatera Selatan beberapa waktu lalu.

Elly mengharapkan agar workshop angkutan umum dan forum transit yang secara reguler diselenggarakan setiap 3 bulan dan dihadiri oleh perwakilan dinas perhubungan provinsi dan kota dari 13 kota di Indonesia yang telah dikembangkan sistem BRT-nya, dapat menjadi sarana sharing informasi, tukar menukar pengalaman, dan implementasi kemajuan BRT dari masing-masing kota.

Tujuan

pengembangan

angkutan

perkotaan adalah

bagaimana

angkutan

umum menjadi

pilihan dan idola

masyarakat dalam

(28)

Laut

S

ejak pemerintah menyelaraskan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 tahun 2011 dengan asas cabotage maka tidak boleh ada lagi kapal lepas pantai yang bisa melakukan kegiatan pengeboran atau drilling rig secara sembarangan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi mengatakan, setiap kapal yang ingin melakukan drilling rig harus melaporkan kegiatan tersebut terlebih dahulu. Aturan ini juga berlaku untuk kegiatan drilling rig yang sudah ada. “Intinya mereka harus melapor kegiatan operasionalnya,” katanya di Jakarta, Selasa (12/4).

Agar PP tersebut bisa diterapkan dengan baik, Freddy akan

berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan BP Migas untuk melakukan pengawasan. Dengan begitu semua aktivitas drilling rig

menjadi terkontrol. Sedangkan untuk perijinan tersebut diatur oleh BP Migas dan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. “Semua kegiatan drilling rig harus memenuhi syarat yang sudah ditetapkan di dalam PP 21 ini. Misalnya, kapal ini dari negara mana, awaknya berapa orang, dari kebangsaan mana, bekerja di mana, tugasnya untuk apa, sampai kapan dan kapan berakhirnya,” katanya.

Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Sunaryo, lahirnya PP itu sudah mengakomodir kepentingan semua pihak termasuk

(29)

Laut

nasional,” katanya.

PP Nomor 22/2011 telah mengalami perubahan atas PP Nomor 20/2010 tentang angkutan di perairan sejak awal April lalu. Dalam PP itu juga mengatur mengenai kapal asing. Adapun kapal asing untuk lepas pantai yang boleh beroperasi untuk kegiatan pengeboran meliputi kegiatan survei minyak dan gas bumi, pengeboran, konstruksi lepas pantai, penunjang operasi lepas pantai, pengerukan, serta salvage dan pekerjaan bawah air.

Aturan ini juga menyatakan secara jelas jenis kapal khusus untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi di lepas pantai, antara lain anchor handling tug supply vessel lebih besar dari 500 BHO dengan Dynamic Position (DP2/DP3), Platform Supply Vessel (PSV), dan Diving Support Vessel (DSV).

Asas cabotage adalah ketentuan muatan domestik diangkut kapal-kapal berbendera nasional. Asas itu berlaku untuk kapal-kapal jenis cair dan lepas pantai pada tahun 2010 dan 2011. Saat ini kapal lokal menguasai 70 % angkutan barang dalam negeri, sedangkan untuk angkutan ke luar negeri baru sekitar 5 %.

Seperti diketahui, seluruh kapal yang beroperasi di wilayah perairan Indonesia wajib

menggunakan bendera Indonesia, artinya kapal yang dimiliki oleh perusahaan Indonesia.

Hal ini menjadi masalah ketika drilling rig pun dikategorikan sebagai kapal. Padahal hingga saat ini, tidak ada satu pun perusahaan di Indonesia yang memiliki

kemampuan untuk menyewakan drilling rig atau menjual

fasilitas itu kepada perusahaan pengeboran minyak dan gas.

Permasalahan ini menjadi serius karena dengan berhentinya operasi drilling rig, maka

produksi minyak pun terhenti. Ini berdampak pada berkurangnya produksi minyak mentah siap jual atau lifting pada 2011.

CUKUP EFEKTIF

Banyak kalangan menilai bahwa keluarnya PP tersebut cukup efektif meningkatkan daya saing industri pelayaran nasional. Terbukti sebanyak 13 komoditas

dari 14 komoditas telah

menerapkan asas cabotage sejak awal 2005 hingga 2011 ini.

Salah satunya adalah kegiatan eksplorasi hulu minyak dan gas (atau disebut tipe C) akibat keterbatasan jumlahnya. Demikian juga tingkat kontrak pengoperasiannya yang kurang mendapat dukungan oleh

lembaga perbankan dan keuangan (bankable).

Sebelumnya, Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) Johnson W mengungkapkan posisi Asia sangat kuat di pelayaran internasional. Sebesar 50 % total angkutan dunia, yakni 7,7 miliar ton, diangkut oleh kapal Asia.

“Indonesia menikmati 11 % atau sekitar 800 juta ton pada tahun ini. Belum lagi 90 % dari pembangunan kapal dilakukan juga di Asia. Sayangnya, daya tawar Asia itu lemah. Lihat saja pergelaran International Maritime Organization (IMO) atau, in-tercargo yang berpusat di Eropa. Kerja keras kita ke depan membuat Asia menjadi lebih strategis,” katanya.

Nah dengan adanya PP ini maka pihaknya tidak akan memberikan cek kosong bagi kapal asing. Dia juga optimis ke depan, pemain lokal akan mampu bersaing asalkan pemerintah juga ikut mendukung keberadaan pemain lokal. “Bila ini dilakukan maka peminat untuk kegiatan pengeboran akan semakin meningkat,” katanya.

Semua kegiatan

drilling rig

harus

memenuhi syarat

yang sudah

(30)

News

A

da yang istimewa pada HUT ke-65 TNI Angkatan Udara (AU) pekan lalu. Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi mendapatan Wing Penerbang Kehormatan dari petinggi AU di Halim Perdana Kusumah Jakarta pada Gladi Bersih HUT ke-65 TNI AU.

Namun Menhub tidak sendiri. Dia bersama dengan Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) TNI Soeparno dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo juga mendapatkan tanda kehormatan yang sama.

“Penganugerahan Wing Penerbang Kehormatan itu layak diberikan karena perhatian dan kepedulian para pimpinan TNI dan Polri serta Menhub dalam memajukan TNI AU,” kata Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, Kamis (7/4) di Jakarta.

Ketiga pejabat tinggi negara itu lantas diberi kesempatan

menjajal kecepatan terbang jet tempur Sukhoi SU-27 SK. Dalam penerbangan menggunakan pesawat tempur buatan Rusia itu, para petinggi negara tersebut didampingi oleh penerbang pendamping.

Tidak ketinggalan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suharto juga terbang menggunakan pesawat tempur. Namun, yang digunakan adalah pesawat jenis F-16 Fighting Falcon. Demikian pula dengan KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat yang menggunakan pesawat tempur F-5 Tiger.

Sebelum melaksanakan

penerbangan, para pimpinan TNI dan Polri itu mendapat pengarahan singkat dari Komandan Skudron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar Letkol (Pnb) Tonny Haryono.

Selain itu, ketiganya mendapat pemeriksaan kesehatan terlebih dulu untuk memastikan kondisi

kesehatannya sebelum melakukan penerbangan dengan pesawat tempur.

(31)

News

JAKARTA- Kementerian

Perhubungan (Kemenhub) telah memerintahkan 4 maskapai penerbangan melakukan pemeriksaan ketat terhadap 23 unit pesawat Boeing 737 seri 200, 300, 400 dan 500 dari 102 pesawat jenis Boeing 737 yang dioperasikan di Indonesia.

Pemeriksaan ini dilakukan menyusul lepasnya atap pesawat Boeing 737-300 series milik Southwest Airlines di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Bambang S. Ervan mengatakan bahwa Kemenhub melakukan aksi pencegahan terhadap pesawat-pesawat sejenis agar kejadian di AS tidak terulang lagi.

“Otoritas penerbangan meminta kepada maskapai untuk melakukan preventive action dengan

memeriksa ketat pesawat yang telah ditentukan,” katanya di Jakarta, Selasa (5/4).

Adapun maskapai yang saat ini memiliki pesawat dengan manufacture line number yang

masuk dalam list Boeing untuk segera diperiksa adalah 18 unit milik Garuda Indonesia, 2 unit milik Batavia Air, 2 unit milik Sriwijaya Air, dan 1 unit milik Travira Air.

“Pemeriksaan meliputi crack (keretakan) sekecil apa pun, termasuk keretakan yang tidak bisa dilihat secara visual. Untuk memeriksanya membutuhkan alat untuk mendeteksi keretakan itu dengan high frequency eddycurrent,” jelasnya.

Pemeriksaan dilakukan sambil menunggu circullar maintenance bulletin Boeing, yaitu buletin mengenai perawatan pesawat Boeing yang segera dikirimkan oleh pabrikan pesawat asal Seattle, AS itu.

Sementara itu Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mendukung rekomendasi Federal Aviation Administration (FAA) atau regulator penerbangan Amerika Serikat untuk memeriksa pesawat Boeing 737 seri klasik tersebut.

“Kalau memang FAA sudah memerintahkan kepada maskapainya, kita juga mungkin

harus. Dan jika pabrikan Boeing sudah mengeluarkan rekomendasi, semua otoritas penerbangan di dunia harus lakukan pemeriksaan,” kata Sekjen INACA, Tengku Burhanuddin.

FAA mensinyalir setidaknya ada 175 pesawat Boeing 737 seri klasik di seluruh dunia yang memerlukan pengecekan mendalam. Southwest sendiri sudah menarik 79 pesawat Boeing 737-300 dan menunda ratusan penerbangan untuk diperiksa kadar skin fatigue atau ausnya kulit pesawat.

Southwest sudah menginspeksi 67 pesawat Boeingnya, dan hasilnya, ditemukan 3 pesawat lain yang memiliki retakan pada kulitnya. 64 pesawat lainnya dinyatakan layak terbang dan bisa kembali beroperasi.

Secara umum maskapai itu memiliki jumlah armada Boeing seri 737, dengan usia rata-rata 11,3 tahun, termasuk 170 pesawat B 737-300 dan yang paling tua usianya adalah pesawat yang diproduksi sekitar tahun 1984-1999.

(32)

News

JAKARTA- Pada tahun kelinci ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan siap untuk menggarap dua proyek baru yang merupakan usulan dari pemerintah daerah. Adapun dua proyek baru tersebut adalah pelabuhan pariwisata Tanah Ampo dan Kereta Api (KA) Bandara.

“Kita akan buka tendernya tahun ini untuk Tanah Ampo dan KA Bandara,” jelas Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono di Jakarta, Rabu (13/4).

Wamenhub mengatakan, untuk proyek pelabuhan pariwisata Tanah Ampo memiliki nilai investasi sebesar US$ 36 miliar. Pelaksanaan proyek Tanah Ampo sudah bisa dilaksanakan karena pemerintah daerah Bali sudah menerbitkan Surat Keputusan (SK) No. KP 28/2011 tentang Tim Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Pariwisata. Sejak keluarnya SK tersebut maka pelaksanaan Feasibility Study (FS) KPS juga bisa berjalan. Dan saat ini sedang dikerjakan konsultan

SMEC untuk mengerjakan FS Operation and Maintenance(OM).

Lalu untuk proyek KA bandara, Kemenhub saat ini sedang dalam beberapa persiapan yakni review FS yang dilakukan PT SMI. Untuk persiapan ini dibutuhkan dana sebesar Rp 10 triliun. Adapun rincian asal dana tersebut adalah basic design anggaran APBN sebesar Rp 5 miliar, dukungan pemerintah Rp 3,2 triliun dan Satuan Kerja (Satker) Jabodetabek untuk pembebasan tanah senilai Rp 450 miliar.

Meski demikian, Wamenhub kembali menambahkan bahwa saat ini ada proyek yang masih ditunda sementara waktu. Proyek itu adalah pengembangan pelabuhan Batu Ampar, Batam.

KEMENHUB FOKUS 2 PROYEK INFRASTRUKTUR

JAKARTA- Nelayan konvensional yang

selama ini tinggal di pesisir Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dipastikan tidak akan terkena gusuran terkait rencana pembangunan Pelabuhan Kalibaru Utara. Setidaknya ada sekitar 155 Kepala Keluarga (KK) yang

bermukim di lingkungan pelabuhan tersebut.

Dalam desain masterplan pembangunan Kalibaru Utara tersebut dijabarkan akan dibangun jembatan penghubung antara Pelabuhan Tanjung Priok dan Kalibaru Utara. Sehingga dengan demikian nelayan akan tetap bebas tinggal dan bermukim di wilayah tersebut.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sunaryo mengatakan, keputusan tersebut adalah salah satu bentuk dukungan mempertahankan keberadaan nelayan konvensional.

“Kita tidak akan gusur seluruh nelayan. Mereka akan dibiarkan tinggal di sana dan kami justru akan mendorong agar menjadi nelayan handal,” jelas Sunaryo usai membuka Seminar Peluang Investasi Swasta Pasca Pembentukan

Otoritas Pelabuhan di Jakarta, Kamis (14/4).

Nah, nantinya kehadiran jembatan penghubung tersebut perpindahan barang yang baru saja turun dari kapal laut tidak perlu sampai keluar dari Pelabuhan Tanjung Priok dan sama sekali tidak mengganggu keberadaan nelayan.

Sunaryo juga kembali menegaskan bahwa tuntutan pembangunan Pelabuhan Kalibaru Utara sudah tidak bisa dihindari karena Pelabuhan Tanjung Priok sudah jenuh dan padat.

Untuk merealisasikannya, maka dalam waktu dekat ini akan segera dilaksanakan tender. Rencananya tender akan dilakukan pada Mei mendatang. Dan sejauh ini sudah ada beberapa investor yang berminat.

“Nanti kalau sudah diumumkan tim lelang, maka tender terbuka akan dilaksanakan. Semua perusahaan baik lokal maupun asing bisa ikut tender tersebut asal memenuhi persyaratan,” katanya.

(33)

JAKARTA- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapat tugas membantu pemulangan WNI Overstayers dari Arab Saudi. Untuk itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyiapkan 1 unit kapal penumpang KM Labobar, yang dioperasikan PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT Pelni). Rencananya KM Labobar akan mengangkut sekitar 2.928 orang WNI Overstayers.

Jumlah itu merupakan sisa dari rencana pemulangan WNI Overstayers Fase I yaitu sebanyak 5.000 orang. Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah memulangkan 2.072 WNI Overstayers dengan menggunakan penerbangan reguler Garuda Indonesia.

Menurut Menteri Perhubungan Freddy Numberi, kepastian pemulangan WNI menggunakan KM Labobar ini diputuskan pada Sidang Kabinet Paripurna, Kamis 24 Maret 2011. KM Labobar merupakan kapal penumpang buatan Jerman yang diresmikan pengoperasiannya di Indonesia

sejak 2004, untuk melayani angkutan penumpang dalam negeri.

“Untuk penugasan ke Jeddah, Arab Saudi, KM Labobar secara teknis dan kelaiklautannya telah dipersiapkan PT Pelni dibawah supervisi Direktorat Jenderal Perhubungan laut sejak 23 Maret 2011,” ungkap Freddy Numberi.

PT Pelni pun telah menyiapkan pola pelayaran untuk pengangkutan WNI Overstayers selama berada di atas kapal.

Direktur Utama PT Pelni Jussabella Sahela mengatakan KM Labobar seluruh kesiapan yang mendukung kebutuhan WNI Overstayers selama di kapal pun telah disiapkan. “Untuk kesiapan kapal sendiri, sudah kami persiapkan tangki BBM (bahan bakar minyak) tanpa berhenti untuk perjalanan langsung ke Jeddah sejauh 4.955 mil,” papar Jussabella.

Adapun untuk kebutuhan pangan, termasuk makan 3 kali sehari bagi WNI Overstayers selama di kapal, pihaknya menyiapkan 6 kontainer yang telah disiapkan sejak di Jakarta.

Sementara itu, pasar jamaah haji yang tinggi di Indonesia membuat PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) berkeinginan menggarap pasar tersebut. Pemerintah pun siap memberikan peluang tersebut apabila memang ada permintaanya.

“Sejauh ini belum ada permintaan dari masyarakat untuk melakukan kegiatan angkutan haji melalui jalur laut. Tapi bila ada permintaan, tentu pemerintah akan membantu memfasilitasi. Dan kami siap memberikan dana PSO untuk Pelni,” urai Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi.

Memang pemberangkatan haji lewat laut ini masih sebatas wacana. Pasalnya selama ini penyelenggaraan haji menggunakan angkutan udaran yang jauh lebih simpel. Jadi kalaupun ingin menyelenggarakan haji lewat laut maka perlu kajian yang mendalam.

Kajian itu seperti harga yang pantas untuk jamaah haji bila menggunakan kapal laut. Lalu penanganan apabila ada jamaah haji yang tertinggal karena sakit di Tanah Suci atau lainnya.

Meski demikian, berangkat haji lewat laut ini bisa menampung lebih banyak penumpang. Untuk satu kapal bisa mengangkut 3 ribu jamaah haji dalam satu kali perjalanan. Sedangkan bila menggunakan pesawat harus menyediakan delapan kloter pesawat.

Selain itu, daya pacu kapal tahun 2.000an, seperti jenis KM Labobar jauh lebih cepat dibandingkan kapal-kapal laut sebelumnya. Kecepatannya mencapai 22 knot. Artinya, apabila kapal diberangkatkan dari pelabuhan Belawan, Medan menuju Jeddah, hanya memakan waktu tujuh hari perjalanan atau 10 hari bila dilakukan melalui pelabuhan Tanjung Priok.

(34)

Health

Mandi Malam

Bukan Pemicu

Rematik

Kebiasaan mandi malam

tidak berpengaruh

(35)

Health

I

dealnya dalam sehari mandi dilakukan sebanyak dua kali yakni di pagi hari saat hendak memulai aktivitas sekitar pukul 06.00 pagi dan selepas pulang bekerja sekitar pukul 17.00 atau pukul 18.00 sore.

Namun, karena kesibukan pekerjaan seringkali aktivitas mandi sore hari menjadi terlewatkan. Akibatnya mandi pun dilakukan di malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. Bahkan ada pula yang mandi hingga larut malam pukul 22.00 WIB.

Nah, jika harus mandi larut malam lebih baik menggunakan air hangat. Pasalnya jika mandi malam dengan menggunakan air di bak mandi bisa menyebabkan rematik. Tapi benarkah demikian?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut ada baiknya mengetahui gejala-gejala utama yang menyebabkan rematik yaitu pegal-pegal dan nyeri pada persendian atau tulang belakang. Gejala ini bisa timbul kapan saja seperti saat sedang berjalan, bangun dari tempat tidur atau menaiki tangga. Gejala awal tersebut sering muncul di pagi hari.

Rematik bisa menimpa semua usia mulai dari usia muda sampai usia lanjut. Namun resiko paling tinggi terkena rematik adalah pada yang berusia lanjut dan memiliki kelebihan berat badan. Sedangkan pada usia lanjut penyebabnya adalah kekurangan hormon estrogen, keropos tulang, asam urat sampai faktor genetis.

“Selain itu, rematik juga bisa menyerang pasien di bawah usia 20 tahun. Bila itu terjadi maka lebih disebabkan akibat proses peradangan dan sistem kekebalan yang tidak benar. Intinya produksi antibodi pada tubuh orang itu tidak normal,” kata Ahli penyakit dalam (internist) dan rheumatologi RS Cipto Mangunkusumo, dr Bambang Setyohadi

Bambang mengatakan, sampai saat ini, faktor penyebab rematik itu masih belum bisa diketahui dengan pasti alias masih menjadi misteri. Itulah sebabnya, bila mandi malam menimbulkan rematik hanyalah mitos semata.

Yang jelas, kebiasaan mandi malam tidak berkait langsung terhadap timbulnya rematik. Mandi malam hanya berpengaruh terhadap timbulnya nyeri sendi jika memang sudah memiliki riwayat rematik. Nyeri tersebut muncul karena adanya penyempitan pembuluh darah akibat hawa dingin yang berpengaruh pada kurang tersuplainya oksigen ke persendian.

Tidak Bisa Dianggap Remeh

Meski demikian rematik tidak bisa dipandang remeh. Soalnya hanya sekitar 5 % penderita rematik sembuh total. “Kita tidak bisa bilang seorang penderita rematik bisa sembuh tuntas. Karena suatu saat bisa kambuh kembali. Walau demikian hanya beberapa persen dari penderita rematik yang sembuh total,” tandasnya.

Bila sudah terkena rematik maka penanganan awal adalah menggunakan obat-obatan yang dijual di apotik. Tapi bila dalam 2 atau 3 hari kemudian masih mengalami rasa sakit segera berkonsultasi ke dokter untuk diberikan pe-rawatan lanjutan.

Sementara itu, dr. Jony Sieman, SpKFR, Spesialis Rehabilitasi Medik RS Internasional Bintaro mengatakan, secara medis mandi malam sama sekali tidak menyebabkan nyeri persendian. Bila timbul nyeri setelah mandi malam, itu semata adalah anggapan seseorang yang merasakan mandi ditengah dinginnya udara malam.

“Dari pengalaman orang, kalau terpapar dengan temperatur dingin rasa nyeri akan bertambah. Padahal tidak begitu,” ujarnya.

Untuk itu Jony merasa heran kalau anggapan itu terus berkembang. Hingga saat ini belum ada penelitian yang mengatakan masyarakat di daerah kutub utara terkena nyeri tulang akibat temperatur dingin.

(36)

Redaksi

Perhatikan Suhu Tubuh

Meski demikian, ujarnya, masyarakat mesti tetap memperhatikan kondisi tubuh saat mandi malam. Jika kondisi tubuh sedang tidak fit sebaiknya jangan mandi malam. Dan bila memang harus mandi di malam hari agar memperhatikan suhu air yang digunakan.

“Air yang terlalu dingin dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah.

Gunakanlah air hangat untuk mandi,” ujarnya.

Adapun suhu air yang dapat diterima tubuh saat mandi malam adalah maksimal berbeda 5 derajat celcius dengan suhu tubuh. “Suhu tubuh normal itu 36 derajat celcius, sehingga suhu air yang dapat diterima antara 29-30 derajat celcius,” tandasnya.

Bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit rematik, maka jangan mandi malam. Sebab bila pantangan itu dilanggar maka akan memicu nyeri persendian akibat kelembaban udara malam hari yang lebih tinggi daripada suhu tubuh sang penderita.

Solusinya adalah mengelap tubuh dengan

menggunakan handuk yang basah suam-suam kuku untuk menyeka keringat sehingga bisa lebih segar dan membuat tidur lebih nyenyak.

Mandi malam dengan air hangat juga dianjurkan untuk ibu-ibu hamil. Mereka juga tidak dianjurkan mandi dengan menggunakan air di bak mandi atau shower karena akan menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah.

“Mandi air hangat mencegah risiko sakit kepala. Karena air hangat bisa memperlebar kembali pembuluh darah yang menyempit,” terang dokter Jony sembari menambahkan kondisi yang sama juga dianjurkan untuk mandi di pagi hari dalam keadaan cuaca yang sangat dingin atau lembab.

Bagaimana bila berenang di malam hari? Sebenarnya aktivitas tersebut tidak masalah dilakukan terutama untuk mereka yang tidak

(37)

Health

Mengenal Jenis-Jenis Rematik

Dr. Eka Ginanjar dari Fakultas Kedokteran (FK)-UI mengatakan, ada banyak jenis rematik di dunia. Namun yang dikenal di masyarakat hanya 3 jenis rematik yaitu :

1. Pengapuran Sendi (Osteoarthritis)

Rematik jenis ini disebabkan karena proses

pengapuran tulang di usia lanjut. Umumnya bagian persendian yang terkena pengapuran adalah pada bagian yang sering digerakkan, seperti misalnya pergelangan tangan, siku, pinggang, lutut dan engkel pada tumit.

Adapun penyebabnya adalah menurunnya jumlah cairan pelumas atau synovial pada persen-dian. Bila terserang rematik jenis ini maka timbul gejala awal yaitu kemerahan, bunyi gemeretak (krepitasi) pada sendi yang sakit disertai rasa nyeri yang hebat.

2. Radang Sendi Reumatik (Rheumatoid Arthritis)

Rematik tipe ini merupakan jenis peradangan sistemik dan kronis yang penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Umumnya adalah karena faktor genetik, kelebihan berat badan akibat gaya hidup yang modern. Rematik ini menyerang persendian tangan dan memunculkan benjolan kecil di bawah kulit.

3. Radang sendi asam urat (Gout Arthritis)

Asam urat terjadi karena pengendapan kristal asam urat dalam rongga sendi. Gejala umum yang sering terjadi rasa sakit pada pangkal jempol kaki dan beberapa sendi lain. Selain dipicu makanan juga berasal dari purin dalam inti sel yaitu asam nukleat tubuh manusia. Adapun kadar normal kandungan asam urat pada manusia adalah 4-7 mg/dl. Sedangkan penyebab asam urat tinggi adalah karena adanya faktor genetik, penderita leukemia, asupan purin yang tinggi, obesitas, hipertrigliseridemia, konsumsi alkohol, konsumsi fruktose.

memiliki riwayat rematik. Dengan berenang di malam hari membuat semua otot-otot kaku di tubuh kembali menjadi rileks dan segar.

Namun, disarankan sebelum berenang untuk tidak membiarkan perut dalam keadaan kosong. Pasalnya perut kosong memicu kram. Sebaliknya perut kekenyangan juga tidak baik karena organ pencernaan bisa mengalami nyeri. “Jadi sedang-sedang sajalah,” ujarnya.

(38)

Kereta Api

K

ota Jakarta semakin macet. Kondisi kemacetan ini tidak saja terlihat di Jakarta namun telah menjalar hingga kawasan pinggiran. Dengan tingkat kemacetan yang parah itu, maka hampir banyak warga Jakarta tersita waktunya dengan sia-sia di jalanan.

Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) merilis laporan bahwa jumlah kendaraan di Jakarta sudah sangat padat. Hingga Desember 2010, jumlah sepeda motor yang beredar mencapai 9 juta unit. Sedangkan untuk jumlah mobil pribadi juga sudah mencapai 3 juta unit. Lalu jumlah angkutan umum mencapai 63 ribu unit.

“Kurangnya layanan angkutan umum menjadi salah satu penyebab kemacetan,” ungkap Ketua DTKJ Azas Tigor Nainggolan

Dengan kemacetan yang parah, sekitar 2 juta warga Jabodetabek memilih menggunakan kereta api untuk perjalanan mereka. Untuk itu Azas mengatakan revitalisasi angkutan umum sudah sangat mendesak dilakukan salah satunya mempercepat revitalisasi pembangunan

transportasi berbasis rel seperti Serpong Line dengan biaya mencapai Rp 1,5 triliun.

“Jumlah kerugian akibat kemacetan di Jakarta itu mencapai Rp 10,7 triliun per tahun. Itu pun baru dari segi banyaknya bahan bakar yang terbuang akibat kendaraan terjebak kemacetan. Selain itu, masyarakat juga menderita kerugian lainnya seperti kerugian waktu produktif, dan kerugian kesehatan,” katanya.

Seperti diketahui, jalur Serpong ini melewati Tanah Abang dan Manggarai dengan panjang mencapai 24 kilometer. Rencananya jalur ini akan

Jalur Serpong atau Serpong Line

digadang-gadang mampu

mengurangi kemacetan Ibukota

Jakarta. Untuk itu berbagai kalangan

mendesak percepatan revitalisasi jalur

tersebut. Hanya saja, upaya itu masih

menemui kendala pada ketersediaan lahan

MENANTI

REVITALISASI

DI JALUR

(39)

ditambah 5 km dari Tanah Abang ke Stasiun Manggarai. Selanjutnya akan terdapat sekitar 10 stasiun di sepanjang rute Serpong-Tanahabang dan 4 stasiun dari Tanahabang ke Manggarai.

Setiap harinya, jalur kereta ini diperkirakan akan mengangkut 20 ribu-70 ribu penumpang. Dan untuk merealisasikan proyek tersebut diperlukan prasarana antara lain lahan parkir di tiap stasiun (park and ride), rel ganda, stasiun-stasiun baru kereta dan pembangunan jalan layang serta jalan

lintas bawah untuk mengatasi antrean panjang kendaraan di persilangan rel kereta.

Serpong Line adalah proyek perintis dari lima jalur kereta api yang ada di Jabodetabek. Empat lainnya ialah Tangerang Line, Bogor Line, Bekasi Line, dan Tanjung Priok Line. Usulan pembangunan Serpong Line mengemuka dalam diskusi tentang Implementasi Integrasi Angkutan Umum Berbasis Rel dengan Pilot Project Serpong Line beberapa waktu lalu.

(40)

Kereta Api

SIAP MEMBANTU

Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Iskandar Abu Bakar mengatakan pembangunan Serpong Line akan membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun dengan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta. “Untuk persoalan anggaran kami siap,” katanya.

Dengan kesiapan itu, maka praktis yang dibutuhkan tinggal kesiapan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam menyediakan lahan, terutama di sekitar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Selain itu, lahan juga diperlukan untuk short cut atau jalan pintas yang menghubungkan stasiun Tanah Abang dan Manggarai.

Referensi

Dokumen terkait

Merokok dan minum kopi dalam jumlah banyak  Merokok dan minum kopi dalam jumlah banyak  cenderung akan mengakibatkan penurunan massa tulang, lebih- cenderung akan

Sekolah Pascasarjana USAHID adalah satu-satunya unversitas swasta di Indonesia yang menyelenggarakan program Doktor Ilmu Komunikasi (DIK), dengan memberikan

• PGAS raih US$1,35 miliar dari obligasi valas • INTP anggarkan belanja modal Rp 4,5-5 triliun • INTP akan bagikan dividen Rp 900 per saham • ARTI akan rights issue Rp 730

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan ada hubungan peran bidan dengan kepatuhan pemeriksaan VCT (Voluntary Counseling Testing)

Dalam menyusun alat pengukur ini keputusan diambil berdasarkan kode etik sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku moral perawat (Suhaemi, 2002). Adanya penggunaan

Untuk memperoleh data mengenai kemahiran siswa kelas VIII dalam menulis naskah dram,maka dilakukan tes saat penelitian yakni memberikan siswa tugas menulis sebuah

Jenis putusan konstitusional bersyarat (conditionally constitutional) Putusan Konstitusional bersyarat adalah merupakan putusan dimana dalam amarnya, sebuah undang-undang