• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN BELAJAR MANDIRI MEDIA PEMBELAJARAN SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHAN BELAJAR MANDIRI MEDIA PEMBELAJARAN SD"

Copied!
288
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN BELAJAR MANDIRI

GD521/3SKS/BBM1-9 Edisi Kesatu

MEDIA PEMBELAJARAN SD

Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd.

Badru Zaman, M.Pd.

Cepi Riyana, M.Pd.

(2)

Tim Penulis : Drs.Asep Herry Hernawan, M.Pd. Badru Zaman, M.Pd.

Cepi Riyana, M.Pd.

Hak Cipta pada penulis

Hak Penerbitan pada Universitas Pendidikan Indonesia

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk apa pun tanpa izin dari penerbit UPI PRESS.

Edisi Kesatu

Cetakan Kesatu, 2007

Desain

Tim Ahli : Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Cepi Riyana, S.Pd., M.Pd.

Desain Cover : Rudi Sopiana, S.Pd. Asep Saepul Kholiq Tata Letak isi : Dadi Mulyadi

Penerbit : UPI PRESS

Gedung Penerbitan dan Percetakan Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi, No. 229 Bandung 40154 Tlp. (022) 2013163 Pes.4502

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN - UPI

(3)

Dewasa ini, guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dipersyaratkan memiliki kualifikasi S-1 atau D-IV sesuai dengan tuntutan profesional. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen, dan PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Sejalan dengan itu, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mulai tahun akademik 2006/2007 menyelenggarakan Program Strata I (S-1) PGSD bagi guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dengan menggunakan pendekatan dual-modes. Pendekatan ini dilakukan melalui perpaduan antara sistem pembelajaran tatap muka dengan sistem pembelajaran mandiri (self-instruction). Sistem pembelajaran mandiri dilakukan dengan cara mempelajari bahan belajar mandiri tercetak (printed materials) yang dikaji lebih lanjut pada pembelajaran tatap muka. Bahan belajar mandiri ini mencakup materi untuk peningkatan wawasan tentang berbagai konsep dan keterampilan yang berhubungan dengan peningkatan diri sebagai guru profesional.

Mudah-mudahan dengan tersusunnya bahan belajar mandiri ini, para mahasiswa dapat belajar secara mandiri dengan tidak mengganggu pelaksanaan tugas-tugas keseharian.

Bandung, September 2009 Rektor,

Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. NIP. 19500321 197412 1001

(4)

D

D

aftar isi

aftar isi

Kata Pengantar. . . .i

Daftar Isi . . . .iii

Bahan Belajar Mandiri 1 Hakekat Media Pembelajaran . . . 1

Kegiatan Belajar 1 Konsep Media Pembelajaran . . . .3

Latihan . . . 7

Rangkuman. . . 7

Tes Formatif 1 . . . 8

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 9

Kegiatan Belajar 2 Nilai dan Manfaat Media Pembelajaran. . . .11

Latihan . . . 12

Rangkuman. . . 13

Tes Formatif 2 . . . 13

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 15

Kunci Jawaban Tes Formatif . . . 16

Daftar Pustaka. . . 17

Bahan Belajar Mandiri 2 Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran. . . 19

Kegiatan Belajar 1 Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran . . . .21

Rangkuman. . . 35

Tes Formatif 1 . . . 35

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 37

Kegiatan Belajar 2 Pemilihan, Penggunaan, Dan Perawatan Media Pembelajaran Sederhana. . . .38

Latihan . . . 45

Rangkuman. . . 45

Tes Formatif 2 . . . 46

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 47

Kunci Jawaban Tes Formatif . . . 48

Daftar Pustaka. . . 49

Bahan Belajar Mandiri 3 Pemilihan Media . . . 51

Kegiatan Belajar 1 Dasar Pertimbangan Pemilihan Media . . . .53

Rangkuman. . . 59

Tes Formatif 1 . . . 60

(5)

Kriteria Pemilihan Media. . . .63

Rangkuman. . . 67

Tes Formatif 2 . . . 68

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 69

Kegiatan Belajar 3 Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran. . . .71

Rangkuman. . . 80

Tes Formatif 3 . . . 81

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 83

Kunci Jawaban Tes Formatif . . . 84

Daftar Pustaka. . . 85

Bahan Belajar Mandiri 4 Perencanaan Media Pembelajaran . . . 87

Kegiatan Belajar 1 Sistematika Perencanaan Media . . . .89

Latihan . . . 104

Rangkuman. . . 104

Tes Formatif 1 . . . 105

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 106

Kegiatan Belajar 2 Penulisan Naskah Media . . . .108

Latihan . . . 122

Rangkuman. . . 123

Tes Formatif 2 . . . 124

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 125

Kunci Jawaban Tes Formatif. . . 126

Daftar Pustaka . . . 127

Bahan Belajar Mandiri 5 Pembuatan Media Pembelajaran. . . 129

Kegiatan Belajar 1 Pembuatan Media Grafis . . . 131 Latihan . . . 141

Rangkuman. . . 141

Tes Formatif 1 . . . 142

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 143

Kegiatan Belajar 2 Pembuatan Media Presentasi. . . .144

Latihan . . . 166

Rangkuman. . . 166

Tes Formatif 2 . . . 167

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 169

Kunci Jawaban Tes Formatif. . . 170

Daftar Pustaka . . . 171

(6)

Kegiatan Belajar 1

Teknik Penggunaan Media Pembelajaran. . . .175

Latihan . . . 179

Rangkuman. . . 179

Tes Formatif 1 . . . 180

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 181

Kegiatan Belajar 2 Penggunaan Media Grafis . . . .183

Latihan . . . 192

Rangkuman. . . 193

Tes Formatif 2 . . . 194

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 195

Kegiatan Belajar 3 Penggunaan Media Grafis . . . .196

Latihan . . . 206

Rangkuman. . . 206

Tes Formatif 3 . . . 207

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 209

Kunci Jawaban Tes Formatif . . . 210

Daftar Pustaka. . . 211

Bahan Belajar Mandiri 7 Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran SD . . . .213

Kegiatan Belajar 1 Pengertian dan Manfaat Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran SD . . . .215

Latihan . . . 217

Rangkuman. . . 218

Tes Formatif 1 . . . 218

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 220

Kegiatan Belajar 2 Jenis-Jenis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Untuk Siswa SD. . . .221

Rangkuman. . . 226

Tes Formatif 2 . . . 226

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 228

Kegiatan Belajar 3 Teknik dan Prosedur Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran SD . . . .229

Latihan . . . 235

Rangkuman. . . 235

Tes Formatif 3 . . . 236

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 239

Kunci Jawaban Tes Formatif . . . 240

Glosarium . . . 241

(7)

Kegiatan Belajar 1

Tujuan dan Jenis Evaluasi Media Pembelajaran SD . . . .245

Latihan . . . 258

Rangkuman. . . 258

Tes Formatif 1 . . . 259

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 260

Kegiatan Belajar 2 Prosedur dan Tahapan - Tahapan Evaluasi Pembelajaran SD . . . .261

Latihan . . . 266

Rangkuman. . . 266

Tes Formatif 2 . . . 267

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 269

Kunci Jawaban Tes Formatif . . . 270

Glosarium . . . 271

Daftar Pustaka. . . 272

Bahan Belajar Mandiri 9 Pengembangan Pusat Media di SD. . . 273

Kegiatan Belajar 1 Konsep, Perkembangan, Dan Tujuan Pusat Media . . . .275

Latihan . . . 279

Rangkuman. . . 280

Tes Formatif 1 . . . 280

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 282

Kegiatan Belajar 2 Fungsi Pusat Media. . . .283

Latihan . . . 286

Rangkuman. . . 286

Tes Formatif 2 . . . 287

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 288

Kegiatan Belajar 3 Pengelolaan Pusat Media di SD. . . .289

Latihan . . . 297

Rangkuman. . . 297

Tes Formatif 3 . . . 298

Balikan dan Tindak Lanjut . . . 299

Kunci Jawaban Tes Formatif . . . 300

Glosarium . . . 301

Daftar Pustaka. . . 302

(8)

Selain pengertian media yang telah diuraikan di atas, masih terdapat pengertian lain yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Coba Anda perhatikan beberapa pengertian media pembelajaran berikut ini.

1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm, 1977).

2. Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya. (Briggs, 1977).

3. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).

Apabila Anda cermati beberapa pengertian di atas, maka sudah dapat diperkirakan pentingnya peranan media dalam suatu proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran itu sendiri pada hakikatnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi, biasanya guru berperan sebagai komunikator (communicator) yang bertugas menyampaikan pesan/bahan ajar (messages) kepada siswa. Siswa dalam hal ini bertindak sebagai penerima pesan (communican). Agar pesan atau bahan ajar yang disampaikan guru dapat diterima oleh siswa maka diperlukan wahana penyalur pesan yaitu media pembelajaran. Apabila proses tersebut divisualisasikan akan nampak pada gambar 1-2.

Gambar 1-2: Proses Komunikasi dalam Pembelajaran

Dalam sistem pembelajaran modern saat ini, siswa tidak hanya berperan sebagai komunikan atau penerima pesan, bisa saja siswa bertindak sebagai komunikator atau penyampai pesan. Dalam kondisi seperti itu, maka terjadi apa yang disebut dengan komunikasi dua arah (two way traffic communication) bahkan komunikasi banyak arah (multi way traffic communication). Dalam bentuk komunikasi pembelajaran manapun sangat dibutuhkan peran media untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan/kompetensi. Artinya, proses pembelajaran tersebut akan terjadi apabila ada komunikasi antara penerima pesan dengan sumber/penyalur pesan lewat media tersebut. Menurut Berlo (1960), komunikasi tersebut akan efektif jika ditandai dengan adanya “area of ex-perience” atau daerah pengalaman yang sama antara penyalur pesan dengan penerima pesan. Coba Anda perhatikan gambar 1-3 di bawah ini.

Communicator (Guru)

Messages

(Pesan/bahan Communican

(Siswa) Media

S

G

M
(9)

Gambar 1-3 di atas memperlihatkan kepada kita bahwa media pembelajaran (M) dapat memperluas area of experience guru (G) sebagai sumber atau penyalur pesan dan siswa (S) sebagai penerima pesan. Daerah pengalaman atau area of experience pada gambar tersebut ditandai dengan bagian yang diarsir. Semakin meluas/melebar daerah pengalaman tersebut, atau semakin mendekati kesamaan, maka komunikasi pembelajaran semakin efektif. Namun, proses komunikasi tersebut baru terjadi setelah adanya reaksi atau balikan (B), dalam hal ini penerima pesan berubah fungsinya menjadi sumber pesan.

Media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang timbulnya proses atau dialog mental pada diri siswa. Dengan perkataan lain, terjadi komunikasi antara siswa dengan media atau secara tidak langsung tentunya antara siswa dengan penyalur pesan (guru), dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa proses pembelajaran telah terjadi. Media tersebut berhasil menyalurkan pesan/bahan ajar apabila kemudian terjadi perubahan tingkah laku (behavioral change) pada diri si belajar (siswa).

Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (message/software). Dengan demikian perlu sekali Anda camkan, media pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut.

HARDWARE Perangkat keras

(Peralatan) SOFTWARE

Perangkat lunak (Pesan)

MEDIA PEMBELAJARAN

Gambar 6-4: Unsur-unsur Media Pembelajaran

Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa, sedangkan perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan ajar tersebut. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya perhatikan contoh sederhana berikut ini :

Pesawat televisi yang tidak mengandung pesan/bahan ajar belum bisa disebut me-dia pembelajaran, itu hanya peralatan saja atau perangkat keras saja. Agar dapat disebut sebagai media pembelajaran maka pesawat televisi tersebut harus mengandung informasi atau pesan atau bahan ajar yang akan disampaikan. Ada pengecualian, apabila Anda misalnya saja menggunakan pesawat televisi sebagai alat peraga untuk menerangkan tentang komponen-komponen yang ada dalam pesawat televisi dan cara kerjanya, maka pesawat televisi yang

Anda gunakan tersebut dapat berfungsi sebagai media pembelajaran.

Dapatkah Anda memahami hakekat media pembelajaran sebagaimana yang telah diungkapkan di atas? Jika jawabannya Ya, mudah-mudahan pemahaman tersebut akan mendorong Anda untuk senantiasa menggunakan media sebagai bagian integral dalam kegiatan pembelajaran.

(10)

JENIS DAN KARAKTERISTIK

MEDIA PEMBELAJARAN

T

ingkat keefektifan pembelajaran di sekolah dasar salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan guru menerapkan azas kekonkritan dalam mengelola proses pembelajaran. Maksudnya, guru harus mampu menjadikan apa yang diajarkannya sebagai sesuatu yang konkrit (nyata) sehingga mudah dipahami oleh siswa. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan siswa usia sekolah dasar yang masih berada pada masa konkrit. Untuk mewujudkan azas kekonkritan dalam pembelajaran di sekolah dasar dibutuhkan adanya media pembelajaran yang tepat.

Dalam Bahan belajar mandiri ini, Anda akan diajak untuk memahami berbagai hal yang terkait dengan pengembangan media pembelajaran, di mana pada akhirnya Anda diharapkan dapat membuat dan menggunakannya dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efektif di sekolah dasar. Secara lebih khusus, setelah mengkaji bahan belajar mandiri ini, Anda diharapkan memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

1. Menjelaskan hakekat media pembelajaran

2. Menjelaskan fungsi media dalam proses pembelajaran 3. Menjelaskan peranan media dalam proses pembelajaran 4. Menganalisis karakteristik jenis-jenis media pembelajaran 5. Menjelaskan faktor-faktor dalam pemilihan media pembelajaran 6. Menjelaskan langkah-langkah penggunaan media pembelajaran 7. Menjelaskan langkah-langkah perawatan media pembelajaran

8. Memberikan contoh pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran

Kemampuan-kemampuan tersebut sangatlah penting dikuasai oleh guru-guru sekolah dasar agar proses pembelajaran dapat berjalah secara efektif. Mengingat pentingnya peranan media pembelajaran, maka guru harus menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan (integral) dalam keseluruhan proses pembelajaran di sekolah dasar. Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan kebermaknaan belajar di mana para siswa akan lebih tertarik, merasa senang, dan termotivasi untuk belajar, serta menumbuhkan rasa ingin tahu (curiosity) terhadap sesuatu yang dipelajarinya. Untuk membantu Anda dalam memperoleh kemampuan-kemampuan di atas, dalam bahan belajar mandiri ini akan disajikan pembahasan dan latihan dalam butir-butir uraian sebagai berikut :

(11)

Untuk membantu Anda dalam mempelajari bahan belajar mandiri ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini:

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan bahan belajar mandiri ini sampai Anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari bahan belajar mandiri ini. 2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari kata-kata yang dianggap

baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang Anda miliki. 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi bahan belajar mandiri ini melalui pemahaman

sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor Anda

4. Jika pembahasan dalam bahan belajar mandiri ini masih dianggap kurang, upayakan untuk dapat membaca dan mempelajari sumber-sumber lainnya yang relevan untuk menambah wawasan Anda dan mengadakan perbandingan-perbandingan.

5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dalam bahan belajar mandiri dan melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau teman sejawat sesama guru

6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar kandungan bahan belajar mandiri ini.

(12)

JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

P

enggunaan media yang berlebihan dalam suatu kegiatan pembelajaran akan mengaburkan tujuan dan isi pembelajaran. Oleh karena itu sebelum menggunakan media ini, Anda perlu memahami terlebih dahulu mengenai berbagai jenis media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran beserta karakteristik-karakteristiknya. Tahukah Anda, betapa banyak jenis media yang dapat digunakan untuk mempermudah pencapaian kompetensi/tujuan pembelajaran secara lebih cepat dan akurat?

Dewasa ini, sudah banyak dijual di pasaran berbagai jenis media jadi yang siap pakai, dari mulai media yang sangat sederhana sampai kepada media yang canggih dan kompleks. Namun demikian, untuk membeli media pembelajaran tersebut tentu membutuhkan biaya yang cukup banyak, apalagi untuk jenis media yang canggih kemungkinan besar, terutama bagi sekolah-sekolah yang ada di pedesaan atau perkampungan, media tersebut di samping cukup mahal harganya juga dirasa kurang efisien.

Media yang terdapat di pasaran dan tinggal pakai tersebut dalam bahasa media disebut media by utilization, sedangkan media yang dengan sengaja dirancang dan dipersiapkan sesuai dengan tuntutan kompetensi/tujuan pembelajaran disebut media by design. Untuk jenis media yang pertama mencakup juga media yang tidak dengan sengaja dirancang untuk kepentingan pembelajaran namun bisa dimanfaatkan untuk pencapaian kompetensi/tujuan pembelajaran. Sedangkan, untuk jenis me-dia yang kedua, para guru sebenarnya dapat mengembangkannya sendiri sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan bahan-bahan yang ada atau tersedia di lingkungannya masing-masing, tidak terkendala karena harus membelinya dengan biaya yang cukup mahal. Namun demikian, untuk hal itu diperlukan kreativitas yang tinggi dan jiwa inovatif dari masing-masing guru.

Apabila kita cermati, ternyata media yang tidak sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran jumlahnya jauh lebih banyak jika dibadingkan dengan media yang sengaja dirancang. Media tersebut terdapat di lingkungan sekitar kita, tidak perlu dibeli, dan sudah tersedia dengan sendirinya. Misalnya, apabila guru akan menjelaskan tentang karakteristik dari jenis-jenis binatang buas atau binatang yang lainnya, dengan menggunakan metode karyawisata (fieldtrip) siswa bisa dibawa ke kebun binatang. Jika guru akan menjelaskan tentang jenis-jenis batuan dan fosil binatang purba, siswa bisa dibawa ke Museum Geologi (untuk siswa yang ada di Kota Bandung). Untuk hal tersebut, guru dan sekolah perlu mengidentifikasi berbagai potensi di lingkungannya masing-masing yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.

(13)

Gambar 6-7: Pengelompokkan Media Pembelajaran

Setiap jenis media pembelajaran di atas memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda satu dengan lainnya. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini disajikan informasi mengenai jenis dan karakteristik media pembelajaran.

A. Media Visual

Sesuai dengan namanya, media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh guru-guru sekolah dasar untuk membantu menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Media visual ini terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visuals). Marilah kita rinci satu per satu dari jenis media visual tersebut.

1. Media Visual yang Diproyeksikan (Projected Visual)

Media visual yang dapat diproyeksikan pada dasarnya adalah media yang menggunakan alat proyeksi (projector) sehingga gambar atau tulisan nampak pada layar (screen). Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam misalnya gambar diam (still pictures) dan media proyeksi gerak misalnya gambar bergerak (motion pictures).

Alat proyeksi tersebut membutuhkan aliran listrik dan membutuhkan ruangan tertentu yang cukup memadai. Pada sekolah-sekolah yang ada di daerah perkotaan yang memiliki kemampuan untuk mengadakan media proyeksi ini tentu sangat menguntungkan sebab bisa ditata lebih menarik perhatian dibandingkan dengan media yang tidak diproyeksikan. Namun, pada umumnya sekolah-sekolah (SD) di Indonesia masih banyak yang belum memungkinkan untuk mengadakan media proyeksi ini sebab dianggap cukup mahal harganya, di samping itu diperlukan juga kemampuan Untuk lebih mempertajam wawasan Anda mengenai jenis-jenis dan karakteristik media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, coba pelajari uraian-uraian di bawah ini dengan seksama! Media pembelajaran pada umumnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu: (a) Media Visual, (b) Media Audio, dan (c) Media Audio-Visual. Jenis-jenis media tersebut digambarkan dalam bagan 6-7.

MEDIA PEMBELAJARAN

Media Visual

Media Audio

Media Audio-Visual

Diproyeksikan

Tidak diproyeksikan

Diam

Gerak

Diam

Gerak Kaset Audio

Radio

(14)

(3)

Gambar alat proyeksi still pictures : (1) opaque projector, (2) slide projector, dan (3) overhead projector

Untuk menampilkan gambar hidup (motion pictures) bisa menggunakan alat proyeksi yang disebut filmstrips atau film pro-jection. Dengan adanya perkembangan yang sangat pesat dalam dunia media visual yang diproyeksikan, saat ini di sekolah-sekolah yang sudah modern sudah digunakan alat proyeksi LCD dengan berbantuan komputer. Pada sekolah-sekolah yang memiliki kemampuan untuk mengadakan alat proyeksi LCD ini tentu bisa menata pembelajaran secara lebih menarik lagi karena bisa menampilkan berbagai hal yang terkait dengan pencapaian kompetensi/tujuan pembelajaran dibandingkan dengan alat proyeksi lainnya.

yang memadai dari para guru untuk menggunakan dan memelihara alat proyeksi tersebut. Jenis alat proyeksi yang saat ini bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran di antaranya: Opaque Projection, overhead projection (OHP), dan slide projection. Ketiga jenis alat proyeksi tersebut yaitu untuk menampilkan gambar diam (still pictures). Opaque (baca: opek) ialah proyektor yang mampu memproyeksikan benda-benda dan gambar/huruf dari halaman buku atau majalah atau lembar kertas biasa. Berbeda dengan proyektor OHP dan slide projector yang memproyeksikan gambar-gambar dan huruf-huruf melalui lembar plastik yang tembus cahaya (transparan).

(1)

(3) (1)

(2)

(3)

(15)

2. Media Visual Tidak Diproyeksikan (Non-projected Visual)

Jenis media visual tidak diproyeksikan yang akan dijelaskan dalam kegiatan belajar ini mencakup: gambar fotografik, grafis, dan media tiga dimensi.

a. Gambar Fotografik

Gambar fotografik atau seperti fotografik ini termasuk ke dalam gambar diam/mati (still pictures), misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Dalam pelaksanaannya, Anda dapat melibatkan para siswa untuk mencari gambar diam ini. Gambar fotografik ini ada yang tunggal dan ada pula yang berseri, misalnya fotonovela yaitu sekumpulan gambar fotografik yang saling berhubungan satu dengan lainnya.

Foto Vila Isola Bumi Siliwangi yang bersejarah

Foto Bunga Teratai yang indah

Keuntungan yang dapat Anda peroleh dengan menggunakan media gambar fotografik dalam pembelajaran, yaitu :

1) Dapat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak menjadi lebih realistik. 2) Banyak tersedia dalam buku-buku (termasuk buku teks), majalah, surat kabar, kalender,

dan sebagainya.

3) Mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain.

4) Tidak mahal, bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk pengadaannya.

5) Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua mata pelajaran/disiplin ilmu.

Selain beberapa keuntungan di atas, terdapat juga sedikit keterbatasan dari media gambar fotografik ini, yaitu :

1) Terkadang ukuran gambar-gambarnya terlalu kecil jika digunakan pada suatu kelas yang memiliki banyak siswa.

2) Gambar fotografik merupakan media dua dimensi yang tidak bisa menimbulkan kesan gerak.

b. Grafis (Graphic)

(16)

terdapat pada media grafis ini adalah gambar dan tulisan. Media ini dapat digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-kata, angka, dan bentuk simbol (lambang). Bila Anda akan menggunakan media grafis ini, Anda harus memahami dan mempelajari arti simbol-simbolnya, sehingga media ini lebih efektif untuk menyajikan isi pelajaran kepada siswa. Karakteristik dari media ini yaitu sederhana, dapat menarik perhatian, murah, dan mudah disimpan atau dibawa. Cukup banyak jenis media grafis ini, namun yang sering dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran di antaranya: grafik, bagan, diagram, poster, kartun/karikatur, dan komik.

1) Grafik (graph)

Grafik merupakan gambar yang sederhana untuk menggambarkan data kuantitatif yang akurat dan mudah untuk dimengerti. Pada umumnya grafik ini digunakan untuk menerangkan perkembangan dan perbandingan sesuatu secara singkat dan jelas dengan menggunakan data statistik. Pada grafik ini banyak digunakan bentuk-bentuk simbol. Grafik juga memberikan ilustrasi mengenai hubungan antara satu unit data dengan kecenderungan-kecenderungan dalam data tersebut. Data dapat diinterpretasikan secara cepat dan menarik. Bentuk dan jenis grafik saat ini sudah banyak dikembangkan dan sudah tersedia dalam fasilitas-fasilitas komputer. Beberapa contoh jenis grafik yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah dasar di antaranya: grafik batang (bar graphs), grafik lingkaran (circle/pie graphs), dan grafik garis (line graphs).

Grafik batang (bar graph) merupakan jenis yang paling sederhana dan mudah dibuat. Sekelompok data yang akan Anda sajikan digambarkan dengan sejumlah batang yang ukuran lebarnya sama, bisa secara vertikal maupun horizontal. Panjang pendeknya suatu batang menggambarkan banyaknya persentase data. Akan lebih menarik kalau batang-batang tersebut dibedakan dengan menggunakan warna-warna yang kontras. Hal ini diperlukan juga karena biasanya batang-batangnya berdempetan, sehingga untuk membedakannya bisa digunakan warna yang berbeda. Pemberian warna ini bisa menggunakan cat air, spidol berwarna, atau menggunakan kertas berwarna. Kertas berwara nampaknya akan lebih praktis digunakan karena disamping memiliki kualitas warna yang baik juga sekarang sudah banyak diperjual-belikan, caranya hanya tinggal menggunting sesuai dengan ukuran batang dan menempelkannya.

0 50 100

1s t Qtr 2n d Qtr 3r d Qtr 4th Qtr

No r th We s t Eas t 0 20 40 60 80 100 1s t Qtr 2n d Qtr 3r d Qtr 4th Qtr Eas t We s t No r th

(17)

mata melalui bentuk gambar yang ditampilkan grafik ini, apalagi apabila bentuk-bentuk gambarnya dibentuk-bentuk seolah-olah tiga dimensi dengan perpaduan warna yang sederhana. Jenis grafik ini banyak ditampilkan pada majalah-majalah atau surat kabar. Siswa akan lebih tertarik karena bentuk yang ditampilkan lebih mudah dibaca dengan adanya pemakaian bentuk-bentuk gambar yang nyata.

Grafik lingkaran (circle/pie graphs) dipergunakan untuk memperlihatkan bagian-bagian dari keseluruhan dalam bentuk lingkaran. Bilamana Anda akan memperkenalkan tentang operasi pecahan, maka grafik lingkaran lebih tepat digunakan.

Contoh Grafik Lingkaran (Pie/Circle Graph)

Grafik garis (line graphs) adalah jenis grafik yang paling teliti dan akurat dari semua jenis grafik, terutama dalam menghubungkan dua rangkaian data. Grafik ini berupa suatu garis lurus dan garis patah, arahnya bisa turun, naik, atau kombinasinya, dengan demikian Anda dan siswa Anda dapat melihat arah perkembangan dari suatu objek studi yang dipelajari dengan sangat jelas. Grafik ini digunakan terutama bila data yang kita lukiskan berkelanjutan.

Contoh Grafik Garis (Line Graph)

JenisJenis grafik mana yang dipilih tergantung kepada kompleksitas informasi yang akan disajikan dan tergantung pula kepada kemampuan kita dalam menyajikan materi pembelajaran dengan grafik tersebut.

2) Bagan (Chart)

Bagan biasanya dirancang untuk menggambarkan atau menunjukkan suatu ide atau gagasan, melalui garis, simbol, gambar dan kata-kata singkat. Fungsi utama dari bagan

(18)

organisasi. Jenis bagan ini banyak macamnya, di antaranya bagan pohon (tree charts), bagan arus (flow charts), bagan tabel (tabular charts), dan bagan organisasi (organi-zation charts).

Bagan pohon (treechart) sesuai dengan namanya ibarat sebuah pohon, tumbuh bercabang dan beranting. Jenis bagan ini digunakan untuk menjelaskan bahwa sesuatu dapat diuraikan menjadi berbagai bagian yang saling berkaitan, misalnya: bagan tentang silsilah Raja-Raja Mataram, bagan untuk mempertunjukkan berbagai hasil produksi hutan, dsb.

HASIL PRODUKSI HUTAN

Contoh bagan pohon hasil produksi hutan

(19)

Transf. penaik Teg. 150.OOOV

20.000 V 220 Volt

Rumah kediaman Pabrik

Contoh bagan arus aliran listrik sampai ke rumah

Contoh bagan arus olahan bahan mentah menjadi kue

Bagan tabel (tabular chart) merupakan daftar nama-nama yang disusun secara berurutan untuk perbandingan kronologis, biasanya dibuat dalam kolom-kolom yang tegak lurus untuk mempermudah melihat perbandingan secara langsung poin-poin yang ada dalam kolom-kolom tersebut. Nilai unik dari bagan ini yaitu kemampuannya dalam mempertunjukkan hubungan, Misalnya, tabel-tabel yang mempertunjukkan tentang garis waktu atau tabel mengenai tarif angkutan.

(20)

Pembina

Kepala Sekolah

Ketua

Andzar M. Fauzi

Sekretaris

Hafizh M. Fikri

Bendahara

Irfan M. Fadhilah

SEKSI - SEKSI

STRUKTUR ORGANISASI KELAS III SD BABAKAN JATI 6 KOTA BANDUNG

Contoh bagan organisasi kelas

3) Diagram

(21)

4) Poster

Poster merupakan suatu kombinasi visual yang terdiri atas gambar dan pesan/tulisan, biasanya dengan menggunakan warna yang mencolok. Poster dapat digunakan sebagai pemberitahuan/informasi, peringatan, penggugah selera, memotivasi, peringatan, atau menangkap perhatian siswa yang walaupun dilihat sekilas namun mampu menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya.

Contoh media poster dalam Pemilu tahun 1999

Kartun merupakan penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang or-ang, gagasan, atau situasi yang dirancang untuk membentuk opini siswa. Bentuknya bisa kartun tunggal atau berseri. Kartun mempunyai manfaat dalam kegiatan pembelajaran untuk menjelaskan rangkaian isi bahan dalam suatu urutan yang logis dan mengandung makna secara mudah, menarik, dan cepat dibaca oleh siswa.

(22)

Contoh media kartun berseri

c. Media Tiga Dimensi

Media tiga dimensi dalam hal ini terdiri atas media realia dan media model. Untuk memahami kedua jenis media tiga dimensi tersebut coba Anda cermati uraian singkat berikut ini!.

Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman secara langsung kepada para siswa (direct experiences). Media realia merupakan model dan objek nyata dari suatu benda, contohnya seperti mata uang antar negara, tumbuhan, binatang, dsb. Menggunakan benda nyata dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat diajurkan, sebab siswa akan lebih memahami materi yang diajarkan. Penggunaan benda atau objek nyata ini bisa dilakukan melalui kegiatan pameran kelas/sekolah.

Media model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Media model ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang terlalu mahal, objek yang jarang ditemukan, atau objek yang terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari siswa wujud aslinya. Model terdiri atas beberapa jenis, yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (build-up model), model kerja (working model), mock-up dan diorama. Masing-masing jenis model tersebut ukurannya mungkin persis sama, mungkin juga lebih kecil atau lebih besar dengan objek sesungguhnya.

(23)

yang terbuat dari kayu atau lilin, bentuk Tugu Monas dalam ukuran kecil, tengkorak manusia dari bahan plastik, dan sebagainya.

Model penampang mempertunjukkan bagaimana sebuah objek terlihat apabila bagian permukaan objek tersebut diangkat atau dipotong untuk mengetahui susunan di dalamnya. Model penampang ini dapat memperjelas objek yang sesungguhnya karena bisa diperbesar atau diperkecil. Contoh model penampang ini yaitu : model lapisan bumi, model batang suatu tumbuhan, model bola mata manusia, model telinga manusia, dan sebagainya.

Model susun merupakan susunan yang terdiri atas beberapa objek yang lengkap atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek tersebut. Contoh dari model susun ini yaitu: torso yang memperlihatkan anatomi tubuh manusia, susunan dari suatu bel listrik, dan sebagainya. Model kerja merupakan tiruan yang memperlihatkan proses kerja dari soatu objek studi. Contoh dari model kerja ini yaitu: model pesawat telepon, model perahu dayung, mesin uap, mesin gergaji, pompa air, jembatan gantung, generator mini, dan sebagainya.

Mock-up merupakan penyederhanaan dari susunan bagian pokok suatu proses yang lebih rumit. Susunan nyatanya diubah sehingga proses itu mudah dimengerti oleh siswa. Contoh dari mock-up ini yaitu: susunan perangkap tikus, jaringan listrik pedesaan, sistem pemasangan pipa air ledeng, sistem irigasi, sistem peredaran darah manusia, dan sebagainya.

Diorama adalah sebuah bentuk tiruan tiga dimensi mini yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu suasana atau keadaan yang sebenarnya. Diorama ini biasanya terdiri atas objek-objek yang ditempatkan pada suatu pentas mini yang berlatar belakang suatu lukisan yang mendukung penyajian. Contoh-contoh diorama misalnya: suasana yang menggambarkan terjadinya perang di suatu daerah, interior pada sebuah gua, pemandangan alam, keadaan sebuah pabrik/industri, dan sebagainya.

(2)

(1)

(24)

Dalam kegiatan belajar 3 bahan belajar mandiri ini akan dijelaskan secara lebih khusus mengenai bagaimana cara memilih, menggunakan, dan merawat media visual yang tidak diproyeksikan ini, khususnya media gfrafis dan media tiga dimensi yang sering disebut sebagai media sederhana.

B. Media Audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Jenis media audio terdiri atas program kaset suara (audio cassette), CD audio, dan program radio.

Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Kelebihan lain dari media audio ini, yaitu: harganya relatif cukup murah, , bersifat mobile, program relatif mudah diproduksi dan bervariasi, merangsang partisipasi aktif pendengar, melatih daya imajinasi dan sensitivitas, sumber belajar di dalam kelas, dan khususnya media radio, dapat menjangkau sasaran yang luas dan menyajikan laporan peristiwa secara langsung. Dari sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara memanfaatkan alat dan media lainnya.

Terdapat beberapa pertimbangan apabila Anda akan menggunakan media audio ini, di antaranya: 1. media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang sudah mempunyai kemampuan

dalam berpikir abstrak.

2. media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media lainnya, oleh karena itu dibutuhkan teknik-teknik tertentu dalam belajar melalui media ini.

(25)

Contoh media audio : (1) kaset audio, (2) CD audio, dan (3) radio

C. Media Audio-Visual

Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Sudah barang tentu apabila Anda menggunakan media ini akan semakin lengkap dan optimal panyajian bahan ajar kepada para siswa, selain dari itu media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi (teacher) tetapi karena penyajian materi bisa diganti oleh media audio visual, maka peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Contoh dari media audio-visual di antaranya program video/televisi pendidikan, video/televisi instruksional, program slide suara (soundslide), danprogram CD interaktif

(3)

(2) (1)

(26)

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat ! 1. Pengertian media by design ialah …….

A. Media yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu B. Mencakup media yang bisa dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran C. Media yang dibeli dari di toko dan dapat digunakan dalam pembelajaran D. Sama dengan media sederhana yang didisain untuk membantu guru

2. Jenis media visual terdiri atas media ……….

A. Grafic dan model C. Projected dan non-projected

B. Realia dan mock-up D. Television dan Interactive CD

3. Salah satu contoh media visual-diam yaitu ....

A. Grafik tentang perkembangan penduduk C. Program televisi pendidikan Indonesia B. Program radio pendidikan D. Pembelajaran melalui modul

4. Gambaran sederhana untuk memperlihatkan tata kerja suatu benda, yaitu ……… Beberapa butir penting yang telah Anda pahami dari kegiatan belajar satu ini, yaitu 1. Ada tiga jenis media pembelajaran yang perlu dipahami oleh para guru, yaitu media

visual, media audio, dan media audio-visual. Dari masing-masing jenis media tersebut terdapat berbagai bentuk media yang dapat dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dasar.

2. Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visuals). Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar, jenisnya seperti pro-gram kaset suara (audio cassette), CD audio, dan program radio. Sedangkan media audio-visual merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau disebut me-dia pandang-dengar.

(27)

5. Jenis media di bawah ini dapat memberikan pengalaman langsung (direct experiences) kepada siswa:

A. Realia C. Model

B. Diorama D. Mock-up

6. Media audio bisa dipergunakan dalam suatu pembelajaran apabila ……… A. Guru memiliki perangkat penunjang lainnya

B. Siswa dianggap telah memiliki kemampuan berpikir abstrak C. Disertai dengan penggunaan media visual

D. Kegiatan belajar-mengajar sangat menjenuhkan siswa

7. Jenis alat proyeksi yang hanya bisa digunakan untuk menampilkan gambar bergerak yaitu ……..

A. Overhead projector C. Opaque projector

B. Slide projector D. LCD projector

8. Media grafis pada dasarnya memiliki karakteristik ……. A. Sama dengan media fotografik

B. Agak rumit dan kurang menarik perhatian C. Harganya cukup murah dan mudah disimpan

D. Selalu memerlukan alat proyeksi untuk menampilkannya

9. Bentuk grafik yang bisa digunakan untuk menjelaskan hubungan dua rangkaian data dengan sangat teliti yaitu …….

A. Grafik garis C. Grafik batang

B. Grafik lingkaran D. Grafik perkembangan

10. Penggunaan berbagai jenis media dalam satu kali pertemuan belajar-mengajar .... A. Sangat baik, agar pembelajaran bervariasi dan menarik

(28)

Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang ada pada bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus:

Jumlah Jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan = —————————————— x 100 % 10

Arti Tingkat Penguasaan : 90 % - 100 % = Baik Sekali 80 % - 89 % = Baik 70 % - 79 % = Cukup < 69 % = Kurang

(29)

PEMILIHAN, PENGGUNAAN, DAN PERAWATAN MEDIA

PEMBELAJARAN SEDERHANA

P

ada Kegiatan Belajar 1 dan 2 telah dibahas mengenai hakekat, fungsi, peranan, jenis-jenis dan karakteristik media yang dapat Anda gunakan untuk memperlancar proses pembelajaran. Anda mungkin masih ingat, nilai-nilai apa saja yang dikandungnya, sehingga media pembelajaran ini perlu dijadikan bagian integral dalam keseluruhan proses pembelajaran itu sendiri. Dalam kegiatan belajar 3 ini Anda lebih diarahkan kepada bagaimana cara memilih, menggunakan, dan merawat media pembelajaran sederhana untuk lebih mengoptimalkan proses pembelajaran di sekolah dasar.

Mengapa media pembelajaran sederhana? Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian terdahulu, bahwa berdasarkan perkembangan yang terjadi, jumlah dan jenis media pembelajaran yang ada dewasa ini sangatlah banyak dan bervariasi, baik berupa media yang disengaja dirancang khusus untuk keperluan-keperluan pembelajaran (media by design) maupun yang tidak dirancang secara khusus namun dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran (media by utilization). Semua jenis media tersebut tidaklah mungkin dapat diuraikan dalam modul ini secara mendetil karena akan terlalu banyak dan kurang efisien. Di samping itu, nampaknya masih banyak sekolah dasar yang sampai saat ini belum mampu mengadakan berbagai jenis media yang lebih canggih dan lengkap berkaitan dengan terbatasnya dana. Oleh karena itu, alternatif yang sangat memungkinkan untuk diterapkan secara lebih meluas yaitu pemanfaatan media pembelajaran yang sifatnya sederhana namun relevan dengan kompetensi/tujuan yang diharapkan tercapai.

Media pembelajaran sederhana dalam hal ini dimaksudkan sebagai jenis-jenis media yang mudah dibuat, bahan-bahannya mudah diperoleh, mudah digunakan, serta harganya relatif tidak terlalu mahal (murah). Jenis media manakah yang dapat diklasifikasikan ke dalam media yang sederhana ini ? Ya, apabila Anda memperhatikan klasifikasi media pembelajaran pada kegiatan belajar 2 tentu yang termasuk media sederhana ini meliputi jenis media visual yang tidak diproyeksikan, terutama kelompok media grafis dan media tiga dimensi. Sebenarnya, pemberian status media pembelajaran sederhana ini sifatnya relatif, yaitu tergantung kepada kondisi sekolah itu sendiri. Pada satu sekolah ada media yang dianggap media sederhana, mungkin pada sekolah lainnya media tersebut dianggap terlalu mahal dan rumit, atau sebaliknya.

Untuk memudahkan Anda dalam mempelajari Kegiatan Belajar 3 ini, uraian yang akan dibahas disesuaikan dengan tujuan pembahasan yaitu meliputi faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran sederhana, bagaimana cara menggunakannya, serta bagaimana cara perawatannya agar tetap terpelihara dan dapat digunakan berulang-ulang.

A. Pemilihan Media Pembelajaran (Media Selection)

(30)

bahwa: (1) Belum ada satu pedoman yang pasti dan jelas yang memberi petunjuk untuk mengadakan pemilihan media pembelajaran, dan (2) Terdapat banyak jenis media pembelajaran dan kemungkinan-kemungkinan untuk memilih media tersebut.

Masih banyak guru SD belum memiliki pemahaman yang utuh tentang jenis dan karakteristik dari suatu media pembelajaran, sehingga mereka cukup sulit menentukan suatu media pembelajaran atau kombinasinya untuk menyajikan bahan ajar. Ada kecenderungan para guru tersebut memilih jenis media pembelajaran yang paling mereka sukai atau mereka kenal walaupun tidak begitu relevan dengan kompetensi/tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Kegiatan pemilihan media pembelajaran ini merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan proses penggunaan media pembelajaran. Jika Anda salah dalam memilih media pembelajaran ini, maka akan berpengaruh terhadap keberhasilan Anda dalam melaksanakan proses pembelajaran. Memilih media harus selalu dikaitkan dengan kompetensi/tujuan pembelajaran yang akan dicapai, sifat-sifat bahan ajar yang akan disampaikan, strategi pembelajaran yang akan digunakan, dan sistem evaluasinya. Media pembelajaran sangat banyak ragamnya dan setiap media memiliki kelebihan dan kelemahannya, tidak ada media pembelajaran yang paling baik yang dapat digunakan untuk segala situasi dan kondisi.

Perlu sekali Anda pikirkan, pertimbangan-pertimbangan apa saja yang dapat dijadikan pegangan di dalam memilih media pembelajaran tersebut sehingga kesalahan-kesalahan dalam pemilihan media ini dapat dihindarkan sejauh mungkin. Terdapat tiga hal utama yang perlu Anda jadikan pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:

1. Tujuan pemilihan media pembelajaran.

Memilih media pembelajaran yang akan Anda gunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah digunakan untuk kegiatan pembelajaran atau untuk pemberian informasi yang sifatnya umum atau untuk sekedar hiburan saja?. Jika digunakan untuk kegiatan pembelajaran, apakah untuk pembelajaran yang sifatnya individual atau kelompok (klasikal)? Tujuan pemilihan ini sangat berkaitan dengan kemampuan Anda dalam menguasai berbagai jenis media pembelajaran beserta karakteritiknya.

2. Karakteristik media pembelajaran.

Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keandalannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Pemahaman terhadap karakteristik berbagai media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang perlu Anda miliki dalam kaitannya dengan pemilihan media pembelajaran ini. Selain itu, kemampuan ini memberikan kemungkinan kepada Anda untuk menggunakan berbagai jenis media pembelajaran secara bervariasi. Apabila Anda kurang memahami karakteristik media pembelajaran tersebut, Anda akan dihadapkan kepada kesulitan-kesulitan dan biasanya cenderung bersikap spekulatif.

3. Alternatif media pembelajaran yang dapat dipilih.

(31)

Supaya media pembelajaran yang dipilih itu tepat, selain Anda harus mempertimbangkan ketiga hal tersebut di atas, perhatikan pula beberapa faktor berikut ini :

1. Rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran atau satuan pembelajaran ini harus sesuai

dengan kurikulum yang berlaku. Media yang Anda pilih pun harus disesuaikan dengan rencana pembelajaran dan kurikulum tersebut.

2. Sasaran belajar. Maksud sasaran belajar ini adalah siswa yang akan menerima pesan atau

informasi melalui media pembelajaran. Media yang Anda pilih harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, misalnya dari segi bahasanya, simbol-simbol yang digunakannya, cara menyajikannya, atau juga waktu penggunaannya.

3. Tingkat keterbacaan media (readibility). Maksudnya apakah media pembelajaran tersebut

sudah memenuhi syarat-syarat teknis, seperti kejelasan gambar dan hurufnya, pengaturan warna, ukuran, dsb. Apabila hal ini tidak Anda perhatikan tentu saja akan mengganggu jalannya proses pembelajaran.

4. Situasi dan kondisi. Misalnya situasi dan kondisi tempat atau ruangan yang dipergunakan untuk kegiatan belajar-mengajar, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya, dan cahayanya. Bisa juga keadaan siswanya, seperti jumlah siswa, minat, dan motivasi belajarnya.

5. Objektivitas. Maksudnya bahwa Anda harus terhindar dari pemilihan media yang didasari oleh kesenangan pribadi semata (subjektif). Memang unsur subyektivitas ini agak sulit dihindari, untuk mengatasinya sebaiknya Anda selalu meminta pandangan atau pendapat atau saran dan koreksi dari teman-teman sejawat di lingkungan Anda, bisa juga meminta pendapat dari siswa Anda.

Bagaimana? Apakah Anda sudah merasa jelas dengan uraian di atas? Apabila belum jelas, coba baca kembali dan pahami maksudnya, kalau dirasa perlu, diskusikanlah dengan teman sejawat Anda. Apabila Anda sudah merasa memahami uraian di atas, coba cermati beberapa kriteria di bawah ini sebagai bahan bagi Anda dalam mengadakan pemilihan media pembelajaran.

Apabila Anda akan menggunakan media pembelajaran dengan cara memanfaatkan media yang telah ada, misalnya paket media pembelajaran yang dikirim oleh instansi tertentu atau media pembelajaran yang dibeli sendiri oleh sekolah dari toko, hal-hal berikut ini dapat dijadikan dasar pemilihan :

1. Apakah isi dari media tersebut sesuai dengan kurikulum yang berlaku?

2. Apakah pesan yang terkandung dalam media tersebut penting dan berguna bagi siswa, serta menarik minat belajarnya?

3. Apakah pesan yang terkandung dalam media tersebut merupakan sesuatu yang aktual/baru, atau berisi hal-hal yang sebenarnya sudah diketahui siswa?

4. Apakah format penyajiannya didasarkan kepada tata urutan belajar yang jelas? 5. Apakah narasi, gambar, ukuran, warnanya sudah memenuhi persyaratan teknis media?

6. Apakah bobot penggunaan bahasa, simbol-simbol, dan ilustrasinya sesuai dengan tingkat kematangan berpikir siswa?

B. Penggunaan Media Pembelajaran

(32)

1. Penggunaan Media Grafis

a. Bagaimana Menggunakan Grafik ?

Pada kegiatan belajar 2 telah dibahas tentang beberapa karakteristik grafik sebagai bagian dari media grafis yang dapat dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran. Perlu Anda ingat bahwa yang menjadi tujuan utama penggunaan grafik ini adalah untuk menunjukkan suatu perbandingan dengan cepat namun sederhana. Apabila suatu grafik yang Anda gunakan terlalu rumit dan sulit dibaca, maka Anda akan kehilangan manfaat yang berharga dari penggunaan grafik ini. Sekali lagi ditekankan, apabila Anda menuangkan suatu konsep atau suatu perbandingan ke dalam suatu grafik, maka grafik tersebut harus dibuat sesederhana mungkin sehingga memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, apalagi untuk siswa sekolah dasar yang pada umumnya masih berada pada taraf berpikir konkrit.

Telah dijelaskan, terdapat beberapa jenis grafik yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, di antaranya grafik batang, grafik piktorial, grafik lingkaran, dan grafik garis. Jenis grafik mana yang dipilih tergantung kepada kompleksitas informasi yang akan disajikan dan tergantung pula kepada kemampuan Anda dalam menyajikan dengan grafik tersebut.

Bagaimana menggunakan media grafik ini dalam proses pembelajaran di sekolah dasar? Dalam proses pembelajaran sering disajikan data yang sifatnya kuantitatif, hal ini dapat digambarkan dengan tepat melalui grafik. Misalnya, para siswa akan mempelajari hasil produksi padi dari suatu negara, atau keadaan penduduknya, luas wilayahnya, maka akan lebih mudah apabila dibantu dengan menggunakan grafik. Bukan hanya itu, apabila siswa-siswa akan membandingkan atau menghubungkan sesuatu fakta dan data, grafik dapat memberikan kemudahan yang berarti. Selain sebagai alat bantu, grafik ini juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar dan sebagai bahan kajian para siswa untuk mengungkap makna yang ada dalam grafik tersebut.

Grafik ini pada umumnya menyajikan data statistik, pembuatannya tidak terlalu menuntut keterampilan khusus, cukup dengan memahami prinsip-prinsip pembuatannya, yaitu: harus sederhana, berisi hubungan antar data, dapat dibaca dan dipahami siswa sesuai dengan usianya. Grafik yang terlalu rumit untuk siswa sekolah dasar pada hakikatnya hanya akan menambah masalah, oleh karena itu diusahakan agar grafik yang Anda gunakan tidak terlalu rumit, bahkan perlu diberikan daya tarik tersendiri seperti dengan pemberian warna.

(33)

b. Bagaimana Menggunakan Bagan dan Diagram?

Bagan sebagai salah satu bagian dari media grafis memiliki format yang beragam disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik bahan ajar yang akan disajikan. Nah, sekarang bagaimana menggunakan bagan dan diagram sebagai media pembelajaran? Sebenarnya Anda dapat membuat sendiri bagan dan diagram sebagai pelengkap media pembelajaran lain, bahkan Anda dapat melibatkan para siswa dalam pembuatan bagan dan diagram ini. Bagan dan diagram yang sederhana dapat disiapkan dengan mudah dan tidak terlalu diperlukan keterampilan artistik yang khusus.

Agar bagan atau diagram yang akan Anda buat dapat dipergunakan secara efektif, ada beberapa saran yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu:

1) Buatlah perencanaan terlebih dahulu berupa sket/garis besar tentang isi bahan ajar yang akan dituangkan ke dalam bagan atau diagram.

2) Usahakan membuat bagan yang sederhana tetapi tepat pada sasarannya, ingat! bagan atau diagram yang baik itu hanya menyajikan satu gagasan utama. Bilamana bagan atau diagram itu rumit atau menyulitkan siswa, maka keefektifannya akan hilang. Bagan atau diagram ini harus dapat dipahami sekali dilihat.

3) Untuk kelas yang cukup besar buatlah bagan atau diagram yang cukup besar pula supaya dapat dilihat dan terbaca oleh semua siswa.

4) Buatlah bagan atau diagram itu semenarik mungkin, misalnya dengan menggunakan warna yang kontras untuk menimbulkan kesan penonjolan/penekanan, baik pada huruf maupun gambar-gambarnya.

5) Warna yang digunakan jangan berlebihan, tetapi warna-warna tersebut perlu disesuaikan supaya harmonis dan menarik perhatian siswa.

c. Bagaimana Menggunakan Poster?

Poster yang baik sifatnya harus dinamis, sederhana, menarik perhatian, dan tidak memerlukan pemikiran siswa yang terlalu terperinci dan rumit, bila tidak demikian, akan hilang kegunaannya. Pada prinsipnya, penggunaan poster dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan dan dibuat dalam ukuran besar dengan tujuan menarik perhatian siswa, membujuk atau memberikan motivasi, dan memberikan peringatan. Oleh karena itu, poster yang Anda gunakan harus menarik, enak dipandang, sedikit kata-kata yang dipakai, dan hanya kata-kata kunci saja yang ditonjolkan.

d. Bagaimana Menggunakan Kartun?

(34)

Suatu topik kartun yang hangat dan cocok dengan tujuan pembelajaran, bisa Anda gunakan sebagai pembuka diskusi kelas yang cukup efektif. Anda bisa mengajukan pertanyaan kepada para siswa, misalnya: Apakah arti kartun ini? Apa pesan yang ingin disampaikannya?, dan sebagainya.

Apabila Anda akan menggunakan media kartun dalam proses pembelajaran, isi pesannya harus sesuai dengan tingkat pemahaman dan pengalaman siswa. Selain itu, gambar-gambarnya harus sederhana, mudah dimengerti, dan berisi hal-hal yang penting saja.

2. Penggunaan Media Tiga Dimensi

Sebagaimana telah dibahas pada Kegiatan Belajar 2 bahwa media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran, di antaranya yaitu media model dan realia. Nah, apabila Anda tertarik untuk menggunakan media tiga dimensi, baik media model (tiruan) maupun benda nyata (realia), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :

1. Gunakan objek tersebut (model atau realia) sesuai dengan kompetensi/tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.

2. Gunakan hanya objek-objek yang tepat/cocok saja, jangan menggunakan terlalu bermacam-macam objek sebab bisa menyebabkan kebingungan pada diri siswa.

3. Apabila Anda menggunakan beberapa objek, hendaknya objek tersebut satu sama lain berhubungan.

4. Perhatikan bentuk dan ukuran objek yang digunakan agar bisa dilihat oleh kelas secara keseluruhan. Baik juga digunakan ukuran yang berbeda dari suatu objek yang sama agar siswa lebih menyadari kenyataannya.

5. Jangan terlalu banyak memberikan penjelasan, sebab biasanya perhatian siswa tertuju pada objek yang ada bukan kepada penjelasan, sehingga penjelasan Anda menjadi kurang efektif. 6. Doronglah para siswa untuk bertanya, berdiskusi atau memberikan tanggapan/kritik, sebab

dengan kegiatan tersebut siswa akan belajar lebih aktif.

C. Pemeliharaan Media Pembelajaran

Agar media pembelajaran yang telah Anda buat dapat terpelihara dengan baik dan dapat digunakan berkali-kali dalam waktu yang relatif lama, maka perlu diupayakan pemeliharaan atau perawatannya. Di bawah ini diuraikan beberapa cara praktis dalam memelihara dan merawat media pembelajaran sederhana yang bisa dilakukan tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu banyak, bahkan bisa tanpa biaya sedikitpun.

(35)
[image:35.612.81.525.188.667.2]

2. Dalam rangka upaya pemeliharaan dan kepraktisan dalam penggunaan media grafis, bisa diupayakan dengan pembuatan display atau papan penyajian. Display ini bisa saja berupa papan planel, papan buletin, papan tikar, atau bisa juga berupa lembaran balik (flipchart). Lembaran balik digunakan dengan cara membalikkan gambar satu persatu ke belakang. Lembar-lembar gambar digantung atau disandarkan. Ukuran gambarnya harus cukup besar sehingga dapat dibaca atau dilihat oleh siswa dalam kelas. Gambar-gambarnya merupakan suatu kesatuan yang mudah dimengerti.

Contoh papan display dan flipchart

3. Apabila pihak sekolah memiliki dana yang cukup memadai, sebaiknya disediakan ruang tertentu untuk penyimpanan berbagai media pembelajaran, baik yang telah dibuat sendiri oleh guru maupun hasil membeli dari toko, sehingga media tersebut awet/tahan lama dan terpelihara dengan baik. Ruang tersebut bisa juga berfungsi sebagai pusat media (media center) atau pusat sumber belajar (learning resources center) pada tingkat sekolah. Media pembelajaran tersebut baru digunakan apabila memang tujuan dan materi pelajaran menuntut menggunakan media pembelajaran tersebut. Kalau perlu ada petugas khusus yang menangani alat dan media pembelajaran tersebut.

(36)

Setelah Anda menyimak berbagai uraian mengenai pemilihan, penggunaan, dan perawatan media pembelajaran sederhana, sebagai latihan coba Anda diskusikan dengan teman-teman sejawat hal-hal berikut ini.

1. Coba identifikasi kompetensi dasar dan indikator pada masing-masing mata pelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku di sekolah dasar, pada setiap kelas dan semester.

2. Lakukan analisis mengenai alternatif media pembelajaran apa saja yang dapat dipilih dan tepat digunakan untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator pada mata pelajaran tersebut. Anda bisa menggunakan contoh matrik seperti di bawah ini, atau mengembangkan sendiri.

Mata Pelajaran : ……….

Kelas : ……….

Standar Kompetensi : ……….

Kompetensi

Dasar Indikator

Alternatif Media Pembelajaran

Alasan Penggunaannya

Jika Anda mampu melakukan latihan tersebut dengan baik, hal ini akan berguna sebagai salah satu cara dalam menganalisis kebutuhan (need analysis) akan media pembelajaran, khususnya di sekolah Anda.

Beberapa butir penting yang telah Anda pahami dalam kegiatan belajar dua ini adalah 1. Media pembelajaran sederhana adalah jenis-jenis media pembelajaran yang relatif mudah

dibuat, bahannya mudah diperoleh, mudah digunakan, serta harganya lebih murah. Namun demikian, sederhana tidaknya suatu media tersebut sebenarnya tergantung pada kondisi suatu sekolah.

2. Pemilihan media pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh guru untuk menentukan jenis media mana yang lebih tepat digunakan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, sifat materi yang akan disampaikan, strategi yang digunakan, serta evaluasinya. Adanya pemilihan media ini disebabkan sangat banyak dan bervariasinya jenis media dengan karakteristik yang berbeda-beda.

(37)

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat !

1. Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah …….. A. Media tersebut tersedia di toko-toko dan harganya murah

B. Pemilihan media harus berdasarkan tujuan yang jelas C. Banyaknya jenis media yang tersedia di sekolah D. Kemampuan guru dalam menggunakan media

2. Diagram digunakan untuk ……….

A. Menunjukkan bagian-bagian penting dari suatu benda yang digambarkan B. Menjelaskan suatu fungsi, hubungan atau proses bekerjanya suatu alat C. Memperlihatkan perbandingan antara satu hal dengan hal lainnya D. Menyampaikan gagasan dalam bentuk ilustrasi gambar

3. Upaya perawatan media grafis bisa dilakukan dengan cara ……. A. Digulung supaya tidak cepat rusak atau robek

B. Bisa diberi bingkai pada bagian atas dan bawahnya C. Dipajang sepanjang waktu di dinding-dinding sekolah D. Dilipat, kemudian dimasukkan kedalam kotak khusus

4. Mengapa perlu ada pemilihan media pembelajaran .... A. Media yang ada pada umumnya kurang memadai B. Jenis media sangat banyak, juga karakteristiknya C. Untuk memudahkan evaluasi PBM

D. Memperlancar guru menggunakan media

5. Apabila guru salah atau keliru dalam memilih media, maka yang terjadi adalah .... A. Tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik

B. Materi pelajaran tidak dapat dipahami siswa C. Guru sulit mengembangkan KBM

ruangan. Perlu dipertimbangkan hal berikut: kesederhanaan, menarik perhatian, adanya penonjolan/penekanan (misalnya dengan warna), direncanakan dengan baik, serta memungkinkan siswa lebih aktif belajar.

(38)

6. Objektivitas sebagai salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, maksudnya adalah ....

A. Media tersebut harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku B. Memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi (readibility) C. Tidak didasarkan pada kesenangan pribadi guru D. Ukuran kelas harus sesuai dengan jenis media yang ada

7. Jenis bagan yang cocok untuk menunjukkan suatu silsilah keluarga, yaitu ....

A. Bagan arus C. Bagan tabel

B. Bagan pohon D. Bagan organisasi

8. Bagan tabel cocok digunakan untuk menerangkan .... A. Tarif angkutan udara dari suatu perusahaan penerbangan B. Struktur organisasi sosial kemasyarakatan

C. Hubungan satu bagian dengan bagian yang lainnya D. Aliran listrik dari pembangkit sampai ke rumah-rumah

9. Untuk lebih memberikan efek penekanan atau penonjolan, maka bagan atau diagram yang dibuat guru perlu dilengkapi dengan ....

A. Banyak gambar-gambar yang lucu C. Menggunakan warna-warna yang kontras B. Memakai hiasan yang dekoratif D. Kalimat yang cukup panjang

10. Bagian-bagian anatomi alat pencernaan manusia akan lebih tepat digunakan melalui ....

A. Model penampang C. Model susun

B. Model kerja D. Model padat

Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang ada pada bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus:

Jumlah Jawaban Anda yang benar

Tingkat Penguasaan = —————————————— x 100 % 10

(39)

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Tes Formatif 1

1. A 2. C 3. A 4. C 5. A 6. B 7. D 8. C 9. A 10. B

Tes Formatif 2

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Arif S. Sadiman, dkk. (1990). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, CV. Rajawali, Jakarta.

Ed Minor and Harvey R. Frye. (1977). Techniques For Producing Visual Instructional Media, Second Edition, McGraw-Hill Book Company, New York.

Heinich, Robert. (1982). Michael Molenda, and James D. Russel, Instructional Media and The New Technologies of Instruction, John Wiley & Son, New York.

Locatis, Craig N., Francis D. Atkinson. (1984). Media and Technology For Education and Training, Charles E. Merril Publishing Company, Columbus.

Nana Sudjana dan Ahmad Rifai. (1990). Media Pengajaran, Sinar Baru, Bandung. Oemar Hamalik. (1986). Media Pendidikan, Alumni, Bandung.

Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT. (1986). Definisi Teknologi Pendidikan, CV Rajawali, Jakarta.

(41)

PEMILIHAN MEDIA

S

ebagaimana telah dijelaskan pada BBM - 2, media memiliki banyak jenis dan klasifikasinya. Dilihat dari pengadaan media pembelajaran, dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu media yang sudah tersedia di lingkungan sekolah atau tersedia di pasaran, dalam hal ini media dirancang secara khusus oleh perusahaan tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku, diproduksi secara massal, dan biasanya harganya relatif murah sehingga guru dengan mudah dapat memiliki dan menggunakannya karena media ini sudah siap pakai. Jenis media seperti ini disebut dengan media by utilization. Jenis media yang kedua disebut dengan media by design.Jenis media yang kedua ini menuntut guru atau ahli media untuk merancang media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran tertentu. Masing-masing jenis media tersebut memiliki kelebihan dan keterbatasannya. Kelebihan dari media yang siap pakai adalah hemat dalam waktu, tenaga dan biaya untuk pengadaannya. Sebaliknya untuk mempersiapkan media yang dirancang secara khusus untuk kebutuhan tertentu memerlukan banyak waktu, tenaga maupun biaya, karena untuk menghasilkan media media yang baik diperlukan pengujian kesahihan dan keandalannya melalui serangkaian kegiatan validasi prototipnya. Adapun kelebihan dari media ini adalah kecil kemungkinan untuk ketidak sesuaian antara media dengan kebutuhan dan tujuan yang diharapkan dibandingkan dengan media siap pakai yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan karakteristik materi serta siswa.

Pada saat pembelajaran, pernahkah Anda mengalami permasalahan bahwa ternyata media yang Anda gunakan kurang tepat? dalam kata lain hasil belajar siswa tidak meningkat, siswa tidak tertarik dengan media yang kita sajikan, atau siswa malah bingung dan tidak meningkat motivasi belajarnya, padahal kita sudah bekerja keras untuk membuat media tersebut. Atau Anda pernah merasa bingung untuk menentukan media apa yang harus Anda pilih untuk materi pembelajaran yang sudah Anda siapkan?. Permasalahan tersebut mungkin saja sering dialami guru karena banyaknya jenis media pembelajaran atau ingin memilih media pembelajaran yang lebih efisien namun hasilnya memuaskan. Tentu saja permasalahan tersebut tidak akan terjadi apabila Anda memahami bagaimana konsep prosedur dan model yang tepat dalam memilih media pembelajaran. Oleh karena itu, pelajarilah BBM ini dengan cermat, sehingga media yang anda gunakan benar-benar didasarkan atas prosedur pemilihan yang tepat, sehingga sesuai yang diharapkan.

Setelah menyelesaikan BBM ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan dasar pertimbangan dalam memilih media dengan kriteria dan prosedur yang benar, sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan media. Secara khusus, Anda diharapkan dapat menjelaskan :

• Dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran • Kriteria pemilihan media pembelajaran

(42)

Dengan menguasai tujuan tersebut, Anda akan dapat mengetahui beberapa alasan dan penyebab mengapa orang menggunakan media, selain itu dapat mengetahui beberapa alternatif model pemilihan media dari bebeara ahli, serta mengetahui prosedur dari masing-masing model tersebut. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka BBM ini di bagi menjadi beberapa kegiatan belajar, sebagai berikut. Kegiatan Belajar 1 : Dasar Pemilihan Media Pembelajaran

Kegiatan Belajar 2 : Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Kegiatan Belajar 3 : Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran.

Untuk keberhasilan Anda dalam mempelajari BBM ini, ikutilah semua petunjuk dengan cermat, Bacalah uraian berulang-ulang, cari contoh lainnya yang serupa, kerjakan latihan dengan disiplin dan bacalah rangkuman sebelum mengerjakan tes formatif. Keberhasilan mempelajari BBM ini terletak dari kedisiplinan Anda dalam mempelajari BBM ini dan diharapkan berangsur-angsur kemandirian dalam belajar dapat anda miliki.

(43)

DASAR PERTIMBANGAN

PEMILIHAN MEDIA

A. Alasan Teoritis Pemilihan Media

Anda tentu sudah tahu tentang media pembelajaran, atau sering melihat bagaimana orang lain menggunakan media pembelajaran, bahkan mungkin Anda sering menggunakan media dalam pembelajaran. Memang tepat adanya bahwa media identik dengan guru, mengapa demikian? Karena media merupakan salah satu komponen utama dalam pembelajaran selain, tujuan, materi, metode dan evaluasi, maka sudah seharusnya dalam pembelajaran guru menggunakan media. Proses pemilihan media menjadi penting karena kedudukan media yang strategis untuk keberhasilan pembelajaran.

Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari atas konsep pembelajaran sebagai sebuah sistem yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Jika kita lihat prosedur pengembangan desain instruksional maka diawali dengan perumusan tujuan instruksional khusus sebagai pengembangan dari tujuan instruksional umum, kemudian dilanjutkan dengan menentukan materi pembelajaran yang menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran serta menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai dengan materi, strategi yang digunakan, dan karakteristik siswa. Untuk mengetahui hasil belajar, maka selanjutnya guru menentukan evaluasi yang tepat, sesuai tujuan dan materi. Apabila ternyata hasil belajar tidak sesuai dengan harapan dalam kata lain hasil belajar siswa rendah, maka perlu ditelusuri penyebabnya dengan menganalisis setiap komponen, sehingga kita dapat mengetahui faktor penyebabnya dengan lebih objektif.

Analisis penyebab rendahnya hasil belajar dapat meninjau ketepatan seluruh komponen diantaranya : mungkin keberhasilan ini disebabkan karena rumusan tujuan tidak sesuai dengan row input dan kemampuan awal siswa “entery behaviour level” siswa, bisa jadi tujuan yang ditetapkan tidak sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dalam kata lain terlalu tinggi. Penyebab yang lain bisa dari materi kurang sesuai dengan tujuan, terlalu kompleks, terlalu sulit sehingga tidak dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Apabila dua komponen telah dianalisis yaitu tujuan dan materi ternyata sudah sesuai selanjutnya perlu dikaji penerapan strategi dan penggunaan media pembelajaran. Strategi bisa jadi tidak tepat, membuat siswa tidak aktif, menjenuhkan, membosankan, tidak merangsang siswa untuk aktif sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Jika media dan strategi sudah tepat, maka perlu dikaji evaluasi yang digunakan apakah sudah tepat baik bentuknya, jenis, instrumen evaluasi dan prosedur evaluasinya.

(44)

Sistem Pembelajaran Gerlach dan Elly

Prosedur pengembangan pembelajaran menurut Gerlach dan Elly dengan menggunakan pendekatan sistem dapat dijelaskan bahwa perumusan tujuan instruksional merupakan langkah pertama dalam merencanakan pembelajaran sebagai rumusan tingkah laku yang harus dimiliki oleh siswa setelah selesai mengikuti pembelajaran. Langkah kedua adalah merinci materi pembelajaran yang diharapkan dapat menunjang pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Perlu juga dilakukan tes “entering behavoiur level” yaitu untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagai dasar untuk menentukan dari mana guru harus mengawali pembelajaran.

Tujuan, isi dan entery behaviour level menjadi dasar untuk menetapkan komponen pembelajaran yang lainnya, yaitu : menentukan strategi yang harus sesuai dengan karakteristik tujuan maupun materi yang diberikan juga termasuk mengatur dan mengelompokan siswa. Pengelompokan siswa diselaraskan dengan waktu yang tersedia, dan ruang belajar yang tersedia. Penentuan media yang akan digunakan merupakan langkah selanjutnya. Bagaimana siswa agar mampu menguasai materi sesuai tujuan, media apa yang cocok digunakan. apakah media cetak?, atau media elektronik? apakah media tersebut digunakan sebagai alat bantu bagi guru seperti OHP, TV, Slide Projector, Multimedia Projector, atau digunakan sepenuhnya oleh siswa dengan bimbingan guru seperti pembelajaran berbasis komputer (CAI dan CBI). Menentukan media yang cocok digunakan dalam pembelajaran disesuaikan dengan tujuan, strategi, waktu yang tersedia, dan fasilitas pendukung lainnya. Seluruh kegiatan pembelajaran diakhiri dengan penilaian terhadap penampilan (performance) siswa disesuaikan dengan tujuan yang ditetapkan, dari penilaian ini guru dapat menentukan umpan balik untuk melakukan revisi rencana dan pelaksanaan pembelajaran.

kebermaknaan (meaningful learning ) hasil belajar. Dengan demikian pemilihan media menjadi penting artinya dan ini menjadi alasan teoritis mendasar dalam pemilihan media.

Pentingnya pemilihan media dengan melihat kedudukan media dalam pembelajaran dapat kita lihat dengan model sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Gerlach dan Elly, sebagai berikut :

Rancangan isi

Penilaian Entery Behaviour Level

Menentukan Strat egi Pembelaj aran

Penilaian Performance Menentukan

Kelompok Belaj ar Siswa

Mengalokasikan Waktu

Mengalokasikan Ruang Be

Gambar

Gambar 1-2: Proses Komunikasi dalam Pembelajaran
Gambar 6-4: Unsur-unsur Media Pembelajaran
Gambar 6-7: Pengelompokkan Media Pembelajaran
Gambar alat proyeksi still pictures : (1) opaque projector, (2) slide projector,
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah bahwa media adalah harus dengan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.Misalnya bila tujuan atau kompetensi

 Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi media terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks dan grafis..  Macam Model

Dalam perkuliahan ini dibahas pengertian, tujuan dan fungsi media pembelajaran Tata Busana, jenis jenis media pembelajaran Tata Busana, media grafis, media proyeksi, laboratorium

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan konsep-konsep dasar media pembelajaran; membuat media grafis, audio, dan audio visual; menentukan

( TTW ) dan media grafis dalam belajar dapat menimbulkan ketertarikan siswa dalam belajar, sehingga model ini perlu dikembangkan lagi dalam pendidikan. Secara praktis

Sebanyak 9 orang guru menyatakan media pembelajaran berbasis grafis/gambar yang dibuat oleh guru sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.. Kata Kunci

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain

Sesuai dengan karakteristik hipotesis nol Ho penelitian ini yang menyatakan bahwa, “Tidak terdapat efektivitas penggunaan media lotto angka dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang