LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA DIVISI PENERANGAN HUKUM KEJAKSAAN TINGGI
JAWA BARAT BANDUNG
Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh:
BAMBANG TRI JULYANTO
NIM : 41810193
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
40
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama Lengkap : Bambang Tri Julyanto
Jenis Kelamin : Laki - laki
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 24Juli 1992
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Jl. Kb.Kangkung 14 no 7 Rt 01 Rw 08 Kel.
Sukapura Kec.Kiaracondong Bandung – Jawa
Barat
Telepon / HP : 0856-2421-6000
41
Pendidikan
No Tahun Uraian Keterangan
1.
2010-Sekarang
Program Studi Ilmu Komunikasi
Konsentrasi HubunganMasyarakat.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Komputer Indonesia
Bandung.
-
2. 2007-2010 SMA BPI 2 Bandung Lulus/Berijazah
3. 2004-2007 SMP Negeri 30 Bandung Lulus/Berijazah
4. 1998-2004 SD NegeriPindad 3 Bandung Lulus/Berijazah
iv 1.1.Sejarah KEJATI JABAR. ... 1
1.2. Sejarah Humas KEJATI JABAR ... 5
1.3. Struktur Organisasi KEJATI JABAR ... 6
1.4. Struktur Humas KEJATI JABAR ... 8
1.5. Job Description KEJATI JABAR . ... 10
1.6. Sarana dan Prasarana.. ... 11
1.7. Lokasi Pelaksanaan PKL. ... 12
1.7.1 Waktu Pelaksanaan PKL ... 12
BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ... 13
2.2. Deskripsi Kegiatan... 16
v
2.2.2. Deskripsi Kerja Insidentil ... 17
2.3. Analisis Kegiatan ... 17
2.3.1. Analisis Pelayanan Perusahaan kepada Mahasiswa PKL ... 25
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 27
3.2 Saran-saran ... 28
3.2.1. Saran Untuk Perusahaan ... 28
3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL... 28
DAFTAR PUSTAKA ... 30
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 31
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
kegiatan Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan. Tak lupa shalawat dan
salam kepada junjungan kita Rassulullah, Nabi Besar Muhamad SAW serta para
sahabat dan seluruh pengikutnya semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan
padanya.
Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini tidak sedikit penulis
menghadapi kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis, namun atas
izin Allah SWT , juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta
dukungan yang penulis terima baik secara langsung dari berbagai pihak, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.
Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak lepas dari dukungan
pihak keluarga, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu
tercinta yang telah merawat dengan penuh kasih sayang dari lahir hingga
sekarang, serta semua Saudaraku yang telah yang telah memberikan dukungan
moril, materi serta kasih sayangnya. Tak lupa pada kesempatan ini penulis
mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Yth, Prof.Dr. Samugyo Ibnu Redjo,Drs.,MA. Selaku Dekan Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Unikom, yang telah memberikan perijinan
iii
2. Yth, Drs Manap Solihat, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi dan Public Relations juga selaku Dosen wali, yang telah
banyak membantu baik saat penulis melakukan aktivitas perkuliahan
maupun saat mengurus berbagai perjanjian yang cukup membantu
kelancaran penulis dalam pengembangan pada Praktek Kerja Lapangan
serta banyak memberikan bimbingan, arahan, dan masukan ketika
mengajar.
3. Yth, Melly Maulin S.Sos, M.Si., selaku Sekertaris Program Studi Ilmu
Komunikasi dan Public Relations yang telah banyak memberikan
masukan, berbagi ilmu serta wawasan selam penulis melakukan
perkuliahan.
4. Yth, Tine A Wulandari, S.I.Kom, selaku Dosen pembimbing pada
penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan, terimakasih atas nasihat,
bimbingan dan dorongan yang membuat penulis tetap semangat untuk
menyelesaikan Penulisan ini.
5. Yth, Bapak/Ibu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan ilmu pengertahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir
perkuliahan.
6. Yth, Astri Ikawati,Amd.Kom.,yang telah banyak membantu dalam hal
kesekretariatan dan informasi yang diberikan.
7. Yth, Yeni Sulastri, SH, Selaku Kepala Ruangan Hukum, serta selaku
iv
dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kejaksaan Tinggi Jawa
Barat
8. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan serta saran-sarannya kepada
penulis untuk menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan ini.
Serta penulis ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah mendorong penulis selama proses penulisan ini
berlangsung sampai tersusunnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Penulis
memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang telah diperbuat, baik
yang disengaja maupun tidak disengaja. Semoga Allah SWT memberikan balasan
yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu penulis untuk
kesempurnaan penulisan Laporan ini, Penulis senantiasa menanti kritik dan
sarannya dari semua pihak dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan
ini. Akhirnya kata penulis berharap semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.
Bandung, Desember 2013
Penulis
30
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Marwan. Dr. SH 2005.Kejaksaan RI (PosisidanFungsinya Dari Perspektif Hukum). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ruslan, Rosady. SH. 2001.Manajemen Humasdan Media Komunikasi (Konsepsi danAplikasi). Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka.
Soemirat, Soleh, Prof.,Dr. dan Ardianto, Elviaro, Drs. 2003. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sumber lain :
Undang-undang no 55 tentang kinerja pegawai Kejaksaan Tinggi Jawa Barat 1945
Company Profile Kejaksaan Tinggi Jawa Barat/2013
http://kejati-jabar.go.id/13.10.2013/19.38
info@kejati-jabar.go.id/13.12.2013/09.30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
Negara Indonesia adalah Negara Hukum .Hal ini ditegaskan dalam pasal 1
ayat (3) UUD 1945.Norma ini bermakna bahwa di dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia, hukum merupakan urat nadi seluruh aspek kehidupan.Hukum mempunyai
posisi strategis dan dominan dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan
bernegara.Hukum sebagai suatu sistem dapat berperan dengan baik dan benar di
tengah masyarat jika instrument pelaksanaannya dilengkapi dengan
kewenangan dalam bidang penegak hukum.Salah satu di antara
kewenangan-kewenangan itu adalah Kejaksaan.Sistem hukum menurut L. M. Friedman tersusun
dari subsistem hukum yang berupa substansi hukum, struktur hukum dan budaya
hukum.Ketiga unsur sistem hukum ini sangat menentukan apakah suatu sistem
hukum dapat berjalan dengan baik atau tidak.Subtansi hukum biasanya menyangkut
aspek-aspek pengaturan hukum atau peraturan perundang-undangan.Penekanannya,
struktur hukum lebih kepada aparatur serta sarana dan prasaranan hukum itu
sendiri.Sementara itu, budaya hukum menyangkut perilaku masyarakatnya.
Untuk mewujudkan prinsip-prinsip Negara hukum, diperlukan baik
norma-norma hukum atau peraturan perundang-undangan, juga aparatur pengemban dan
penegak hukum yang professional, berintegritas, dan disiplin yang didukung oleh
sarana dan prasarana hukum serta perilaku hukum masyarakat. Oleh karena itu,
lembaga/institusi/aparat penegak hukum yang berkualifikasi demikian. Salah satunya
adalah Kejaksaan, di samping Kepolisian, Mahkamah Agung dan bahkan
Advokat/Penasehat Hukum/Pengacara/Konsultan Hukum, yang secara universal
melaksanakan penegakan hukum.
Hukum dan penegak hukum, menurut Soerjono Soekanto, merupakan
sebagian faktor penegak hukum yang tidak bisa diabaikan karena jika diabaikan akan
menyebabkan tidak tercapainya penegak hukum yang diharapkan. Oleh karena itu,
keberadaan Kejaksaan sebagai institusi penegak hukum, mempunyai kedudukan yang
sentral dan peranan yang strategis di dalam suatu Negara hukum karena institusi
Kejaksaan menjadi filter antara proses penyidikan dan proses pemeriksaan di
persidangan, sehingga keberadaannya dalam kehidupan masyarakat harus mampu
mengemban tugas penegak hukum.
Selaku institusi penegak hukum, Kejaksaan dalam menjalankan tugas dan
wewenagnya hendaknya senantiasa berlandaskan hukum. Artinya Kejaksaan harus
selalu berpihak pada hukum untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, baik represif
dalam kaitannya dengan Proses Peradilan Pidana Terpadu (Integrated Criminal
Justice System), preventif berupa penyuluhan, serta administrative sehubungan
dengan tindakan Kejaksaan dalam upayanya mengatur. Langkah-langkah penegak
hukum tersebut terikat kepada aturan-aturan hukum, prosedur-prosedur tertentu serta
dikontrol oleh hukum, sebagimana Lili Rasjidi mengatakan bahwa sebagai alat
pembatas dan langkah-langkah tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
Dalam konteks politik hukum, posisi Kejaksaan dalam konstelasi
ketatanegaraan sebelum dan setelah Indonesia merdeka hingga dewasa ini sangat
dipengaruhi oleh ragam kepentingan, misalnya pengaturan penguasa yang berlindung
dibalik undang-undang. Pada sisi lain, Kejaksaan sebagai bagian dari masyarakat,
harus mengindahkan juga nilai-nilai yang hidup dan berkembang ditengah-tengah
masyarakat. Artinya, kepentingan politik penguasa dan nilai-nilai yang dianut sebagai
pandangan hidup masyarakat sangat mempengaruhi kedudukan Kejaksaan.
Kejaksaan adalah Lembaga Pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan
Negara di bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di
Kejaksaan Tinggi Jawa Barat agar penulis mengetahui bagaimana melaksanakan
tugas dan fungsi sebagai penegak hukum di Indonesia.
Kegiatan Job Training ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mencoba menambah teori yang telah didapat pada perkuliahan serta untuk
mengetahui, mengenal lingkungan pekerjaan sebagaimana prakteknya sehingga
hubungan sosial tidah terjalin hanya lingkup mahasiswa namun juga lingkup
karyawan.
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat dipimpin oleh Yuswa K. A. Basri SH,
MH, MM Sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi.Kantor Kejati ini berada di Jl. RE.
Martadinata No. 54, Bandung Telp. 022-423 9375.Kejaksaan Tinggi Jawa Barat ini
Kejaksaan di Ibukota Propinsi Jawa Barat, dengan wilayah tugas meliputi wilayah
1. Kejaksaan Negeri Bandung
2. Kejaksaan Negeri Majalengka
3. Kejaksaan Negeri Bogor
4. Kejaksaan Negeri Kuningan
5. Kejaksaan Negeri Cibinong
6. Kejaksaan Negeri Indramayu
7. Kejaksaan Negeri Depok
8. Kejaksaan Negeri Sumber
9. Kejaksaan Negeri Sukabumi
10.Kejaksaan Negeri Garut
11.Kejaksaan Negeri Cibadak
12.Kejaksaan Negeri Ciamis
13.Kejaksaan Negeri Cianjur
14. Kejaksaan Negeri Tasikmalaya
15.Kejaksaan Negeri Purwakarta
17.Kejaksaan Negeri Karawang
18. Kejaksaan Negeri Bale Bandung
19.Kejaksaan Negeri Bekasi
20. Kejaksaan Negeri Cikarang
21. Kejaksaan Negeri Subang
22.Kejaksaan Negeri Banjar.
23. Kejaksaan Negeri Cirebon
24.Kejaksaan Negeri Depok
25.Kejaksaan Negeri Singaparna
1.2 Sejarah Humas Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan
informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan
masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah
situasi. Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program
dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya
mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi
dan masyarakatnya.
Pada bagian Humas Penkum di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat merupakan
bagian dari Asisten Intelejen dimana bagian dari administrasi umum kejaksaan yang
maupun represif serta penyuluhan dan penerangan hukum berupa proses pencatatan
penanganan dalam bentuk surat, register dan laporan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Asisten Intelejen di bantu oleh beberapa Kasi
diantaranya :
1. Kasi Sosial dan Politik
2. Kasi Ekonomi dan keuangan
3. Kasi Prodsari (Produksi arana intelejen)
4. Kasi Penkum Humas
Secara garis besar tugasPenkum Humas ada sejak tahun 2008 , karena humas
di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat adalah humas yang berada pada sebuah instansi atau
lembaga kepemerintahan sehingga humasnya belum state ofr being. Pada dasarnya
kasubsi Humas di Kejaksaan Tinggi jawa Barat merupakan bagian dari Kasi. Penkum
Humas, yang bertugas untuk mengatur, menata kegiatan kegiatan yang berhubungan
dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Pada bagian penkum Humas terdiri dari satu
kepala penkum humas, satu kasubsi humas, dan 5 orang pegawai yang berada pada
lingkup kerja Penkum Humas.
1.3 Struktur Organisasi Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
Struktur Kejaksaan Tinggi terdapat dalam Keputusan Presiden RI No.86
Tahun 1999 tentang susunan organisasi dan tata kerja kejaksaan RI yang
pelaksanaannya ditetapkan dalam keputusan Jaksa Agung RI No. Kep-
penyempurnaanya dengan Kep-225/JA/05/2003 dan Kep-558/A/JA/12/2003 yang
mengatur sistem kinerja para Jaksa Agung Muda di jajaran Kejaksaan. Dalam
pengelolaan sebuah lembaga hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat memiliki satu
kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, satu wakil kepala kejaksaan Tinggi Jawa Barat,
dan enam Asisten yang memiliki fungsi , tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda seperti Assisten Intelejen, Asisten Pembina, Asisten Pidana Umum,
Asisten Pidana Khusus, Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara, dan yang terakhir
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
1.4 Struktur Penkum Humas Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
Berikut ini adalah struktur penkum Humas Kejaksaan Tinggi Jawa Barat pada
tahun 2013
Gambar 1.2
Struktur Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
Sumber : Arsip Website Kejaksaan Tinggi Jawa Barat 2013
1.5 Job Description Penkum Humas Kejati Jabar
Berikut ini adalah Job Description penkum humas kejaksaan tinggi jawa barat
Pasal 540
Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas untuk
melakukan kegiatan di bidang penerangan dan hubungan masyarakat untuk
mendukung kegiatan operasi intelijen yustisial.
Pasal 541
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 540, Seksi
Penerangan Hukum dan Hubungan Mayarakat menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan laporan pelaksanaan rencana dan program kerja, serta
laporan pelaksanaanny
b. Penyiapan perumusan pelaksanaan teknis penerangan, publikasi, hubungan
masyarakat dan dokumentasi
c. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data dari Kejaksaan Negeri di
wilayah hukum Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan untuk kegiatan publikasi
serta pembinaan hubungan masyarakat
d. Pelaksanaan pembinaan kerjasama dengan instansi terkait dan organisasi
sosial kemasyarakatan dalam rangka program penerangan hukum dan
pembinaan kesadaran hukum masyarakat
Pasal 542
Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat terdiri dari :
a. Subseksi Penerangan Hukum
b. Subseksi Hubungan Masyarakat
Pasal 543
1. Subseksi Penerangan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan dan
pemberian penerangan hukum mengenai berbagai masalah yang menyangkut
kegiatan Kejaksaan, melakukan urusan dokumentasi, serta penyiapan
bahan-bahan untuk pelaksanaan penerangan hukum kepada masyarakat dan instansi
pemerintah swasta.
2. Subseksi Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan dan
pemantauan berita-berita serta menampung aspirasi dan pendapat umum
mengenai masalah dalam masyarakat yang berkaitan dengan Kejaksaan dan
pelaksanaan hubungan dengan lembaga legislatif di daerah, instansi
1.6 Sarana dan Prasarana PKL
Sarana dan Prasarana yang dimiliki kantor Penkum Kejaksaan Tinggi Jabar adalah
sebagai berikut :
Sarana & Prasarana Banyak
Komputer 1 (satu) unit
Meja Kerja 5 (lima) unit
Kursi 10 (sepuluh) unit
Proyektor 3 (tiga) unit
Portable Wireless Amplifier 1(satu) unit
IP-PABX VOIP Sistem Siemen 1 (satu) paket
Video Conference Sistem Sony 1 (satu) paket
Mobiler 1(satu) unit
Televisi 7 (tujuh) unit
Lemari Kayu 2 (dua) buah
Meja Rapat 4 (empat) set
Rak Kayu 2 (dua) buah
Sofa 1 (satu) buah
Kursi Tamu 10 (sepuluh) set
AC 2 (dua) buah
Whiteboard 1 (satu) buah
Dispenser 1 (satu) buah
Lemari Besi 4 (empat) buah
1.7 Lokasi Pelaksanaan PKL
Kegiatan PKL dilaksanakan pada Division Comunication Kejaksaan Tinggi Jawa
BaratJalan R.E Martadinata No. 54 telepone4205377-4204202 Bandung 40114 email
info@kejati-jabar.go.idWebsitehttp://kejati-jabar.go.id.
Penulis, sebagai Mahasiswa Fisip UNIKOM bidang kajian Ilmu Komunikasi
Humas memilih Kejaksaan Tinggi Jawa Barat sebagai tempat untuk melakukan PKL,
hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
merupakan Lembaga Pemerintahan yang memiliki reputasi baik dimata publik,
terutama masyarakat kota Bandung.
1.7.1 Waktu Pelaksanaan PKL
Kegiatan PKL yang penulis lakukan pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat ini
dilaksanakan mulai tanggal 17 Juli 2013 s/d 27 Agustus 2013, dengan setiap hari
BAB II
PELAKSANAANPRAKTEK KERJA LAPANGAN
2.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Aktivitas atau kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan penulis
selama 24 hari terhitung dari17Juli 2013 sampai dengan 27 Agustus 2013 di Kantor
Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Jln. RE. Martadinata No. 54, Bandung di bagian Humas
Asisten Intelijen dengan waktu kerja setiap hari Senin - Jumat, pukul 08.00 16.00
WIB.
Kegiatan selama PKL disesuaikan dari pengarahan yang diberikan
pembimbing yang kemudian menjadi tugas dan tanggung jawab penulis untuk
melaksanakannya. Cakupan kegiatan selama PKL antara lain membuat surat laporan
Informasi khusus dari Kejaksaan Negeri se- Jawa Barat, membuat kliping pers,
mendistribusikan hasil kliping pers dan surat laporan informasi khusus dari beberapa
kasi ke ruang sekertaris kejaksaan tinggi jawa barat, mencatat buku register nota
dinas 2013, mencatat buku ekspedisi 2013, mencatat lembar penerus disposisi,
mencatata buku agenda surat rahasia & biasa, memasukan surat dinas masuk ke
dalam arsip tahunan Asisten Intelijen, mengecek surat masuk Asisten Intelijen di
agenda tahunan, menerima telepon masuk ke ruang Asisten Intelijen, mengirim fax
kepada kejaksaan negeri, dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan Kejaksaan
Berikut kegiatan harian yang dilakukan di ruang Humas Intelijen Kejaksaan
Tinggi Jawa Barat.
Tabel 2.1
NO HARI/TGL AKTIVITAS
KETERANGAN
RUTIN INSIDENTAL
17 JULI 2013 Pengenalan Kejaksaan
14 13 AGUSTUS 2013 Penataan Ruang Intel
17 16 AGUSTUS 2013 Persiapan 17 Agustus
18 19 AGUSTUS 2013
22 23 AGUSTUS 2013 Dekorasi Ruang Intel
23 26 AGUSTUS 2013 Kliping
24 27 AGUSTUS 2013 Kliping Pers
2.2 Deskripsi Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan
2.2.1 Analisis Kegiatan Rutin Selama Praktek Kerja Lapangan
Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di bagian Humas Asisten
Intelijen Jawa Barat Bandung, penulis melakukan aktifitas rutin yakni kegiatan yang
dilakukan setiap hari pada saat bekerja dan dilakukan secara continue atau
berulang-ulang, kerja rutin tersebut antara lain :
a. Administratif
Administrasi berasal dari Bahasa Belanda, "Administratie" yang merupakan
pengertian Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor
(catat-mencatat, mengetik, menggandakan, dan sebagainya). Kegiatan ini dalam
bahasa Inggris disebut : Clerical works (FX.Soedjadi, 1989). Administrasi dalam arti
luas, berasal dari Bahasa Inggris "Administration" yaitu proses kerjasama antara dua
orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama
yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 1973). Berdasarkan hal tersebut diatas,
administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian luas
maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi
manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
Selama melakukan Peraktek Kerja Lapangan di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
salah satu aktifitas yang dilakukan Penulis yaitu Administrasi. Kegiatan ini setiap hari
dilakukan oleh penulis, dimana dalam kegiatan ini kegiatan administrasi yang
dilakukan seperti :
1. Membantu Staf Karyawan dalam tata-tulis menulis/catat mencatat atau
mengetik yang setiap hari dilakukan oleh Staf Karyawan yang ada di
Kejaksaan Tinggi Jawa Barat khususnya di bagian Humas Asisten Intelijen
dimana penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan .
2. Mendata surat-surat baik surat masuk maupun surat yang keluar dalam arsip
map yang telah disediakan .
2.2.2 Analisis Kegiatan Insidentil Selama Praktek Kerja Lapangan
a. Mengikuti kegiatan halal bi halal
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka silaturahmi setelah hari
raya Idul Fitri.Kegiatan ini biasa dilakukan oleh para karyawan Kejaksaan
Tinggi Jawa Barat. Yang menandakan bahwa menjalin komunikasi dan
silaturahmi antara Atasan (pimpinan) dengan karyawan, karyawan dengan
sesama karyawan, sangat penting untuk membina hubungan yang baik,
sehingga kinerja karyawan terhadap suatu perusahaan atau lembaga dapat
2.3 Analisis kegiatan PKL
Humas adalah salah satu cabang Ilmu Komunikasi yang sangat penting. Setiap
orang pasti melakukan fungsi humas baik untuk kepentingan dirinya sendiri maupun
orang lain atau untuk kepentingan keluarga, kelompok, organisasi dan masyarakat.
Rachmadi menyebutkan bahwa humas adalah salah satu bidang Ilmu Komunikasi
praktis, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi satu perusahaan
dalam melaksanakan fungsi manajemen.
Humas berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada
suatu lembaga atau perusahaan dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan
motivasi dan partisipasi.Semua itu bertujuan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan goodwill (kemauan baik) publiknya serta memperoleh opini public
yang menguntungkan.
Humas merupakan suatu bentuk usaha untuk menciptakan hubungan yang
harmonis antara suatu lembaga atau organisasi dengan pihak masyarakat melalui
suatu proses komunikasi timbal balik, hubungan yang harmonis, saling mempercayai
dan menciptakan citra yang positif. (Ruslan, 2002:8)
Sedangkan tujuan Humas adalah menciptakan dan memelihara saling
pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut
senantiasa dimengerti oleh pihka-pihak lain yang turut berkepentingan.Dengan
atau individu yang terlibat dengan khalayak atau publik. Dari penjelasan di atas dapat
di tarik kesimpulan mengenai peranan humas pada intinya adalah sebagai
penghubung perusahaan yang diwakilinya dengan public, sebisa mungkin terus
membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan, serta menciptakan
citra positif bagi perusahaan.
Sebagaimana dengan keilmuan ilmu komunikasi konsentrasi humas.Kegiatan
Kerja Praktek yang dilakukan oleh Penulis di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
ditempatkan pada bagian Humas di ruangan Asisten Intelijen.Keberadaan humas di
sebuah perusahaan mempunyai tujuan yaitu sebagai upaya menciptakan saling
pengertian antara perusahaan dan publiknya.Melalui kegiatan komunikasi diharapkan
terjadi kondisi kecukupan informasi antara perusahaan dan publiknya.Kecukupan
informasi ini merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi. Selain itu Humas
juga memiliki fungsi Manajamen dimana Humas menumbuhkan dan
mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya,
baik internal maupun ekternal, serta kerjasama suatu organisasi/perusahaan dengan
publiknya dan ikut terlibat dalm menagani masalah-masalah atau isu-isu manajemen.
Hal ini merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen dalam pencapain
tujuan organisasi.Berdasarkan hal diatas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa
tujuan aktivitas Humas yang dijalankan organisasi adalah membangun pemahaman
publik terhadap organisasi sehingga dapat terbangun hubungan yang baik antara
Pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat posisi Humas memegang peranan penting
dalam meningkatkan citra lembaga dan mengatur publik intern maupun extern,
kegiatan Humas Kejati Jabar dilaksanakan sesuai dengan PR-Excellence yang terbagi
menjadi tiga macam yaitu berkaitan dengan Komunikasi, Media dan Penyuluhan
Kesadaran Hukum.
Komunikasi
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang
lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini
merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil
integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.Di dalam
kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan
masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin
dan bawahan /karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada
two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu
diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita, baik
cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama
tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan.
Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan
masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan
Kejati Jabar ditunjukan kepada masyarakat yang ada dalam organisasi (internal) dan
masyarakat luar organisasi (eksternal).
Komunikasi internal meliputi berbagai cara yang dapat diklasifikasikan kedalam
dua jenis, yaitu Komunikasi personal/pribadi dan Komunikasi kelompok. Yang
penting untuk memberi pengertian bahwa komunikasi dalam Humas, sentral dan
mempunyai peranan penting dalam pencapain tujuan yang telah ditentukan.
Dewasa ini teknologi berkembang begitu pesat, maka interaksi antara anggota
masyarakat semakin meningkat jangkauannya dan bertambah luas. Maka komunikasi
tatap muka dan melalui media massa sekarang ini lebih dipakai secara terpadu guna
mencapai tingkat efektivitas yang lebih tinggi. Organisasi modern memiliki struktur
yang kompleks dari berbagai ragam kegiatan khusus.Hanya dengan komunikasilah
kegiatan-kegiatan itu dapat diatur dan dipersatukan untuk mencapai
tujuan.Memperhatikan pentingnya peranan komunikasi itu dalam pelaksanaan fungsi
Humas dalam organisasi secara keseluruhan, maka komunikasi bertindak yaitu
berinteraksi dan mempengaruhi seluruhnya.Komunikasi diperlukan untuk membuat
organisasi bersatu dan berfungsi.Maka komunikasi adalah tanggung jawab dari setiap
orang.Aliran melalui organisasi hanya bisa efektif, jika aliran antara pribadi-pribadi
Media Humas
Humas merupakan salah satu usaha manajemen dalam menciptakan hubungan
yang harmonis antara badan atau organisasi manajemen itu dengan publiknya. Salah
satu kegitan Humas dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk
memperoleh dukungan dan kepercayaan publik adalah kegiatan Hubungan Pers
(Press Relation / Media Relation) yakni membina hubungan baik dengan kalangan
pers yang mengelola media cetak (surat kabar/majalah) dan media elektronik (tv
/radio).
Media komunikasi yang penting digunakan humas adalah dalam kemitraannya
dengan media pers (cetak atau elektronik). Dimana Humas di Kejati Jabar
mempunyai tugas melakukan penyiapan dan pemantauan berita-berita serta
menampung aspirasi dan pendapat umum mengenai masalah dalam masyarakat yang
berkaitan dengan Kejaksaan dan pelaksanaan hubungan dengan lembaga legislatif di
daerah, instansi pemerintah, media massa dan masyarakat.
Penting sekali dalam sebuah kegiatan Humas di Kejati Jabar menjalin
hubungan pers atau Media Relation yang baik dengan para pemimpin dan
reporter/wartawan surat kabar, majalah, radio dan televisi. Perlakuan yang
berdasarkan like dan dislike dalam memberikan keterangan dapat menimbulkan
adanya berita-berita/tulis-tulisan yang tidak akurat, bahkan berita yang tidak benar
Kaitan Humas dengan pers/media massa harus tetap erat, karena Humas tidak
dapat meninggalkan pers sebagai sarana informasi publikasi Humas, sebaliknya pers
membutuhkan informasi resmi, akurat dan lengkap, biasanya didapatkan dari Humas.
Secara tidak langsung Hubungan Humas dan pers saling ketergantungan dan
membutuhkan satu sama lain sehingga terjalin hubungan yang bersifat simbiosis.
Agar Humas sebagai sumber berita dapat dengan mudah dihubungi dan sebaliknya
Humas tidak menemui kesulitan untuk menyampaikan informasi atau
membantah/menetralisir berita yang dimuat media massa, maka penting sekali bagi
Humas untuk selalu membina hubungan baik dengan pers.
Penyuluhan Hukum
Salah satu Tugas Humas Kejati Jabar yaitu Melakukan dan memberikan
penyuluhan hukum ke daerah-daerah untuk membimbing masyarakat taat
hukum.Penyuluhan hukum merupakan salah satu instrument pembangunan yang
sangat penting dan menjadi prasyarat untuk menumbuhkan kesadaran, perubahan
sikap dan perilaku masyarakat dalam rangka penegakan hukum suatu negara
demokrasi yang tertib hukum. Namun disisi lain perlu juga disadari bahwa upaya
untukmenciptakan kesadaran hukum bukan suatu hal yang sederhana, sebab hukum
sebagai suatu produk sosial yang tidak nyata (intangible product) tidak semudah
memasarkan sama dengan produk-produk nyata (tangible product) yang biasa
digunakan dan dinikmati hasilnya dalam waktu yang relatif singkat. Untuk itu format
komunikasi pembangunan dapat diaplikasikan dalam penyuluhan hukum bagi
masyarakat yang buta atau kurang memahami tentang hukum.
Pembinaan kesadaran hukum telah ditingkatkan dengan kegiatan
penyuluhanhukum, bimbingan, pendidikan dan bantuan hukum. Dengan
pertimbangan betapa pentingnya pembinaan kesadaran hukum masyarakat maka
khususnya oleh Kejaksaan telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan hukum yang
dipopulerkan dengan nama Jaksa Masuk Desa. Jangkauan utamanya ialah masyarakat
pedesaan yang terpencil dari hubungan komunikasi dan transportasi pada
umumnya.Mengingat sasaran kegiatan adalah masyarakat pedesaan yang awam/buta
hukum maka teknik dan sistem pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara
manusiawi dan kemasyarakatan dan bukan pendekatan secara teknis hukum.Usaha
peningkatan tingkat kesadaran hukum masyarakat untuk mentaati hukum dan
menghormati hak azasi sesamanya diusahakan pula melalui penyuluhan hukum.
Pada hakekatnya kegiatan ini tidak semata-mata ditujukan kepada warga
masyarakat di daerah, melainkan juga ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat,
tidak terkecuali aparat penegak hukum sendiri agar dalam melaksanakan tugasnya
selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat masyarakat. Berbagai kegiatan
penyuluhan hukum yang telah dilaksanakan, diantaranya penerangan tentang fungsi
dan tugas pengadilan melalui brosur-brosur yang disebarluaskan ke daerah-daerah,
swasta, tempat-tempat umum dan publikasi media cetak lainnya. Dalam kegiatan
Penyuluhan / Penerangan Hukum Program Pembinaan.
Humas menyadari bahwa komunikasi yang baik dan etis serta hubungan
manusiawi merupakan instrument dalam mengatasi hubungan yang tegang ataupun
sampai tejadinya konflik.Hal ini terjadi karena adanya pengertian.Dan dengan
komunikasi itu muncul adanya saling pengertian dan kepercayaan.
Dalam hal ini seorang Humas dibutuhkan bagi perusahaan (lembaga)
gunamembangunimage bulding, karena Humas merupakan alat (fungsi) yang
digunakan suatu organisasi dalam menciptakan harmoni atau keseimbangan
hubungan (relations) antara manajemen dengan publiknya akibat adanya konsekuensi
kepentingan kedua pihak yang muncul dalam beinteraksi, dalam menciptakan
harmoni ini Humas menggunakan komunikasi sebagai perangkat kerjanya, utamanya
komunikasi yang sifatnya timbal balik dan mendorong terwujudnya saling pengertian
dan kerjasama.
2.3.1 Analisis Pelayanan Humas Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Kepada
Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan
Selama melakasanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Kejaksaan Tinggi
Jawa Barat, penulis merasakan suasana yang cukup menyenangkan, dan
karyawan-karyawannya yang ramah walaupun dalam melaksanakan kegiatan rutin, penulis tidak
mengerjakan tugas administrasi yaitu memasukan surat masuk dan surat keluar ke
dalam agenda. Penulis pun diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai
kegiatankegiatan insidental yang bisanya dilakukan oleh Humas.
Kesempatan itu telah memberikanan pengalaman bagi penulis, khususnya
mengenai Praktek kerja Humas perusahaan dan umumnya mengenai pengaplikasian
teori dan praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan terhadap lingkungan
perusahaan.
Penulis juga sering mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari pembimbing
PKL.Khususnya dalam membuat kliping pers, penulis juga diberikan kesempatan
untuk mengikuti kegiatan itu acara yang dilaksanakan di lingkungan perusahaan.Hasil
kerja praktek ini memberikan suatu pemahaman yang berarti bagi penulis tentang
bagaimana sistematika kerja humas dalam perusahaan.
Bila penulis mengalami kesulitan, hambatan, ataupun hasil yang kurang
sempurna maka pihak Humas dan pegawai mengoreksi dari hasil yang telah penulis
lakukan, sehingga hal tersebut menjadi suatu pembelajaran bagi penulis agar dapat
lebih baik lagi di masa yang akan datang, khususnya dalam bidang Humas. Hasil dari
kerja praktek ini adalah memberikan suatu pemahaman yang berarti bagi penulis
tentang bagaimana Humas bertanggung jawab dalam penyelenggaraan proses
komunikasi dengan public internal maupun eksternal lembaga serta dapat membina
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan dari bab-bab sebelumnya dan hasil pengamatan yang
dilakukan penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian
Humas Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, maka penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kegiatan rutin atau internal dari humas Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, adalah
kliping pers, release, mendistribusikan kliping pers, mengantar surat dan
sebagainya dari kegiatan-kegiatan tersebut Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
2. Penkum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, sudah menjalankan sebagai
manajemen Lembaga (Instansi) yang peranannya dalam membentuk persepsi
positif terhadap lembaga sehingga dapat terbentuk dengan baik. Dengan
berbagai kegiatan seperti press release, konferensi pers dan lain sebagiannya.
3. Humas di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat adalah suatu Humas pemerintahan,
yang sudah melembaga sesuai dengan UU tentang Humas di dalam Kejaksaan
Tinggi Jawa Barat yaitu yang tertera pada Pasal 542 dan 543. Humas
lembaga (instansi) yang berperan dalam membentuk persepsi positif terhadap
lembaga dan masyarakat dengan berbagai kegiatan seperti Press release,
konferensi pers, dan lain sebagainya.
3.2 Saran-Saran
3.2.1 Saran-saran untuk Perusahaan
Selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Kejaksaan Tinggi Jawa
Barat, khususnya bagian Humas Asisten Intelijen ada beberapa hal yang ingin
disampaikan penulis baik dilihat secara umum maupun khusus sehingga dapat
berjalan dengan baik yakni :
1. Sarana dan prasarana di bagian humas sebaiknya lebih di tata agar para
karyawan dan tamu lebih nyaman. Karena ruang tamu di bagian Penerangan
Hukum berbagi dengan ruang tamu divisi lain.
2. Sarana IT dan fotocopy lebih diperhatikan lagi untuk mempermudah dalam
menunjang pekerjaan yang lebih cepat dan efisiensi waktu. Karena di
Kejaksaan Tinggi Jawa Barat hanya memiliki 1 Komputer setiap ruangan, dan
2 mesin fotocopy untuk seluruh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Sehingga tidak
efektif untuk kelancaran kerja pegawai.
1. Sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa
disarankan untuk mencari perusahaan yang sesuai dengan konsentrasi Ilmu
Humas , seperti di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
2. Bekali diri dengan berbagai ilmu yang telah dipelajari untuk kemudian
diaplikasikan secara langsung di tempat PKL.
3. Mahasiswa harus lebih aktif, produktif dan bersemangat dalam melaksanakan
tugas yang diberikan kepada kita agar pekerjaan kita bisa terpakai oleh pihak
perusahaan.
4. Mahasiswa harus disiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Dan juga harus disiplin waktu masuk kerja, agar bisa menjadi peserta kerja
praktek yang berdedikasi tinggi terhadap perusahaan sebagai bentuk
penghormatan kepada perusahaan yang telah mengijinkan peserta untuk kerja
praktek.
5. Mahasiswa PKL harus dapat bekerja sama dengan mahasiswa PKL lainnya.
6. Sebaiknya selama melakukan PKL mahasiswa juga dapat melengkapi
data-data yang diperlukan untuk penyusunan laporan PKL setelah menyelesaikan