Penanganan Kejahatan Perbankan Konvensional Berbasis Teknologi Informasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Teks penuh
Garis besar
Dokumen terkait
Bahwa, disamping melakukan pengawaan terhadap bank, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga berkewajiban untuk memberikan perlindungan kepada nasabah bank dari tindakan
Berdasarkan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, OJK mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan pencegahan kerugian konsumen dan
Uraian diatas mengenai upaya tekhnis yang dilakukan OJK terkait dengan penyelesaian sengketa antara konsumen dengan Pelaku Usaha Jasa Keuangan, namun perlu diperhatikan, upaya
OJK memiliki wewenang melakukan tindakan pencegahan kerugian penyimpan dan masyarakat. Pertama, OJK memiliki wewenang untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarkat
Bab ini mengatur hal-hal yang terkait dengan penyediaan jasa TI oleh Bank. 1) Bank hanya dapat menyediakan jasa TI kepada lembaga jasa keuangan lain yang diawasi oleh OJK
Makalah ini meneliti pengaturan independensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas perbankan di Indonesia, khususnya terkait aspek anggaran OJK yang berasal
Dalam hal ini, OJK memiliki tugas dalam pencegahan kerugian dan perlindungan konsumen.Maka dari itu OJK mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat
Dalam rangka edukasi dan perlindungan konsumen terkait sektor jasa keuangan, pada triwulan IV-2017, OJK telah menerima 2.406 permintaan layanan terkait dengan sektor Perbankan,