• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Cemaran NitratDan Nitrit Pada Air Sungai Deli Secara Spektrofotometri Visibel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Cemaran NitratDan Nitrit Pada Air Sungai Deli Secara Spektrofotometri Visibel"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS CEMARAN NITRAT DAN NITRIT PADA AIR

SUNGAI DELI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL

TUGAS AKHIR

OLEH:

YESSI ARISTA MAWARNI

NIM 122410093

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

ANALIS FARMASI DAN MAKANAN

FAKULTAS FARMASI

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan kemudahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Cemaran NitratDan Nitrit Pada Air Sungai Deli Secara Spektrofotometri Visibel” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya pada program studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat dorongan, bimbingan, semangat dan dukungan dari berbagai pihak. Hal ini merupakan kekuatan yang sangat besar hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisaputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt., selaku Wakil Dekan I Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

(4)

4. Ibu Dr. Masfria M.S., Apt.,selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan nasehat dan bimbingan hingga selesainya tugas akhir ini.

5. Ibu Dra. Sudarmi, M.Si., Apt. selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan nasehat dan pengarahan kepada penulis dalam hal Akademis setiap semester.

6. Seluruh dosen/staf Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

7. Seluruh staf dan pegawai Laboratorium PDAM Tirtanadi Medan yang telah membimbing penulis saat PKL di PDAM Tirtanadi Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua penulis yaitu Ayahanda Patar Manullang dan Ibunda Nur Asyiah br. Purba serta seluruh keluarga yang telah memberikan perhatian, doa dan dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga membutuhkan masukan dan kritikan yang bersifat membangun.Oleh karena itu, penulis sangat membuka luas bagi yang ingin menyumbangkan masukan dan kritikan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca.

Medan, 08 Mei 2015 Penulis

(5)

Analisis Cemaran NitratDan Nitrit Pada Air Sungai Deli Secara

Spektrofotometri Visibel

Abstrak

Pencemaran air di sungai Deli diakibatkan oleh kegiatan industri, lingkungan pemukiman, pasar, rumah sakit dan berbagai kegiatan lain di sepanjang sungai tersebut. Sebagian besar pencemaran di sepanjang sungai Deli disebabkan limbah padat dan cair dari kegiatan domestik.Nitrat dan nitrit adalah salah satu senyawa kimia yang terkandung pada limbah dan bersifat toksik pada lingkungan maupun kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar nitrat dan nitrit yang terkandung pada air sungai Deli memenuhi baku mutu atau tidak.

Analisis kadar nitrat dan nitrit dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis DR 5000. Penelitian menunjukkan bahwa air sungai Deli yang diperiksa mengandung kadar nitrat 0,137 mg/L dan kadar nitrit 0,003 mg/L dengan lima kali pembacaan, hasil ini memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air No. 82 tahun 2001 yaitu 10 mg/L untuk nitrat dan 0,06 mg/L untuk nitrit.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARAN JUDUL ... i

LEMBARAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Hipotesis ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Air ... 5

2.1.1 Sifar-Sifat Air ... 6

2.1.2 Air Sungai ... 7

2.1.3 Air Sungai Deli ... 7

2.2 Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air ... 8

2.3 Parameter Uji Kualitas Air ... 9

(7)

2.4.1 Kategori Pencemaran Air ... 13

2.4.2 Efek Pencemaran Air ... 16

2.5 Nitrogen ... 17

2.6 Nitrat dan Nitrit ... 17

2.6.1 Gejala Klinis Yang Disebabkan Oleh Nitrat dan Nitrit . 19 2.7 Metode Spektrofotometri ... 20

2.7.1 Instrumentasi Alat Spektrofotometri ... 21

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN ... 23

3.1 Tempat Pengujian ... 23

3.2 Alat ... 23

3.3 Bahan ... 23

3.4 Prosedur Pengujian ... 23

3.4.1 Analisis Nitrat ... 23

3.4.1 Analisis Nitrit ... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1 Hasil ... 26

4.1.1 Hasil Analisis Nitrat ... 26

4.1.2 Hasil Analisis Nitrit ... 26

4.2 Pembahasan ... 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 28

5.1 Kesimpulan ... 28

5.2 Saran ... 28

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perhitungan kadar Nitrat dan Nitrit ... 31

Lampiran 2. Data hasil identifikasi air Baku Deli Tua ... 32

Lampiran 3. Gambar sampel ... 33

Lampiran 4. Gambar spektrofotometer DR 5000 ... 33

Lampiran 5. Gambar pereaksi Nitraver 6 ... 34

(11)

Analisis Cemaran NitratDan Nitrit Pada Air Sungai Deli Secara

Spektrofotometri Visibel

Abstrak

Pencemaran air di sungai Deli diakibatkan oleh kegiatan industri, lingkungan pemukiman, pasar, rumah sakit dan berbagai kegiatan lain di sepanjang sungai tersebut. Sebagian besar pencemaran di sepanjang sungai Deli disebabkan limbah padat dan cair dari kegiatan domestik.Nitrat dan nitrit adalah salah satu senyawa kimia yang terkandung pada limbah dan bersifat toksik pada lingkungan maupun kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar nitrat dan nitrit yang terkandung pada air sungai Deli memenuhi baku mutu atau tidak.

Analisis kadar nitrat dan nitrit dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis DR 5000. Penelitian menunjukkan bahwa air sungai Deli yang diperiksa mengandung kadar nitrat 0,137 mg/L dan kadar nitrit 0,003 mg/L dengan lima kali pembacaan, hasil ini memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air No. 82 tahun 2001 yaitu 10 mg/L untuk nitrat dan 0,06 mg/L untuk nitrit.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Salahsatusumberdayaalam yangpaling penting bagihidup manusia adalahsumber dayaair. Airmerupakankebutuhanpokok manusiasehari-hari, sehinggadapatdikatakan manusiatidakdapathiduptanpaair.Oleh karena itu perlu dipeliharakualitasnyaagar tetapbermanfaatbagihidupdan kehidupan manusiasertamakhlukhidup lainnya.Diperkirakan dari tahunketahun kebutuhan akan air semakinmeningkat, bukan hanya disebabkanolehpeningkatan jumlahpenduduk akantetapidisebabkanolehkebutuhan per kapita yang meningkatsesuaidengan perkembanganpolahidup manusia (Fajar, 2013).

Air adalah senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lainnya.Sebagian besar keperluan air sehari-hari berasal dari sumber tanah (sumur).Air permukaan (sungai, danau, waduk dan rawa-rawa), oleh karena itu kuantitas dan kualitas dari sumber-sumber air tersebut perlu dipelihara. Kualitas air yang buruk yang disebabkan adanya berbagai jenis bakteri patogen dan kandungan bahan-bahan kimia berbahaya dapat membunuh berjuta manusia terutama dinegara-negara sedang berkembang (Rusman, 2013).

(13)

hambatan, antara lain dalam bentuk pencemaran. Seiring dengan meningkatnya kemajuan di sektor industri, semakin meningkat pula masalah pencemaran di Indonesia.Masuknya limbah industri kedalam suatu perairan dapat menyebabkan menurunnya kualitas perairan tersebut (Nugroho, 2006).

Sebagian besarkeperluan sehari-hari berasal dari sumber air tanah dan sungai, air yag berasal dari PAM (air ledeng) juga bahan bakunya berasal dari sungai, oleh karena itu kuantitas dan kualitas sungai sebagai sumber air harus dipelihara (Achmad, 2004).

Air yang kita pergunakan setiap hari tidak lepas dari pengaruh pencemaran yang diakibatkan oleh ulah manusia juga. Beberapa bahan pencemar seperti bahan mikroorganisme (bakteri, virus, parasit, jamur), bahan organik (pestisida, deterjen), dan beberapa bahan inorganik (garam, asam, logam), serta beberapa bahan kimia lainnya sudah banyak ditemukan dalam air yang kita pergunakan. Air yang sudah tercemar tersebut disamping terasa tidak enak juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap orang yang menggunakan (Darmono, 2001).

Bahan inorganik pencemar lingkungan yang telah banyak diteliti pengaruhnya terhadap makhluk hidup dapat menyebabkan keracunan akut maupun kronis (Darmono, 2001).

(14)

NO3- dan NO2- apabila dikonsumsi dengan kadar melebihi batas maksimum yang

telah ditetapkan, baik dalam bentuk makanan ataupun minuman, dapat menyebabkan toksik bagi manusia dan hewan. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik melakukan analisis tentang Cemaran Nitratdan Nitrit Air Sungai DeliSecara Spektrofotometri Visibel”karena penulis menganggap hal ini penting untuk mengetahui kualitas air Sungai.

Analisis nitrat dan nitrit dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode titrimetri, gravimetri, amperometri, kolorimetri dan spektrofotometri. Dalam kesempatan kali ini penulis memilih metode Spektrofotometri Visibel karena luas penggunaanya, dapat digunakan untuk mengetahui kadar senyawa anorganik maupun organik yang diserap di daerah tampak. Sensitivitas dan selektivitas spektrofotometri tinggi serta ketelitiannya juga baik.

1.2Perumusan Masalah

a. apakah pada air sungai Deli mengandung cemaran nitrat dan nitrit ? b. apakah kadar nitrat dan nitrit pada air sungai Deli memenuhi persyaratan

Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tanggal 14 Desember Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air ?

1.3Hipotesis

a. pada air sungai Deli mengandung cemaran nitrat dan nitrit.

(15)

1.4Tujuan

a. untuk mengetahui jumlah kadar nitrat dan nitrityang terdapat dalam air Sungai Deli.

b. untuk mengetahui apakah air Sungai Deli masih memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Dalam Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tanggal 14 Desember Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

1.5Manfaat

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air adalah suatu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum, sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama pembangunan dan merupakan komponen lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan hidup dan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya (PP RI, 2001).

Air permukaan dibumi ini terdiri atas 79% air asin di lautan, 2% masih berupa es, 0,0009% berupa danau, 0,00009% merupakan air tawar di sungai dan sisanya merupakan air permukaan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia, tumbuhan dan hewan yang hidup di daratan. Oleh sebab itu, air merupakan barang langka yang paling dominan dibutuhkan di permukaan bumi ini (Nugroho, 2006).

(17)

Air yang ada di bumi ini tidak pernah terdapat dalam keadaan murni bersih, tetapi selalu ada senyawa atau mineral (unsur) lain yang terlarut di dalamnya. Hal ini tidak berarti bahwa semua air di bumi ini telah tercemar.Sebagai contoh, air yang diambil dari mata air di pegunungan dan air hujan.Keduanya dapat dianggap sebagai air yang bersih, namun senyawa atau unsur yang terdapat didalamnya berlainan (Wardhana, 2004).

Ekosistemair sebagai bagian dari sumberdayaalam juga tidak luputdari segala seginegatifyang timbul. Pemanfaatan airoleh manusia berpengaruh terhadap keadaan fisika dan kimianya. Akibatnya, ekosistem air sebagaihabitatberbagaijenis jasad air mengalami perubahanyang sangat tajam. Kerusakan pada daerah aliran sungaiyang dimanfaatkanuntuk berbagaikepentinganmanusia seperti untuk mengairi lahan pertanian, industri, dan pemukiman akan ekosistem air semakin parah (Fajar, 2013).

2.1.1 Sifat-sifat Air

Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dari atom H dan O. Sebuah molekul terdiri dari satu atom O yang berikatan kovalen dengan dua atom H. Molekul air yang satu dengan molekul-molekul air lainnya bergabung satu ikatan hidrogen antara atom H dengan atom O dari molekul air yang lain. Adanya ikatan hidrogen inilah yang menyebabkan air mempunyai sifat-sifat yang khas (Achmad, 2004).

(18)

bumi tidak pernah terdapat dalam keadaan murni, tetapi selalu ada senyawa atau mineral/unsur lain yang terdapat di dalamnya. Meskipun demikian tidak berarti bahwa semua perairan di bumi ini telah tercemar.Sebagai contoh, air yang berasal dari sumber air di daerah pegunungan atau daerah hulu sungai dapat dianggap sebagai air bersih (Achmad, 2004).

2.1.2 Air Sungai

Hampir setiap hari sungai di seluruh dunia menerima sejumlah besar aliran sedimen baik secara alamiah, buangan industri, buangan limbah rumah tangga, aliran air permukaan dan pertanian. Karena aliran tersebut, kebanyakan sungai dapat berubah normal kembali dari pencemaran karena arus air dapat mempercepat proses penurunan limbah yang memerlukan oksigen selama sungai tersebut tidak meluap karena banjir. Kedalaman dan lebar konsentrasi oksigen pada sungai dapat kembali normal tergantung pada volume air sungai, laju aliran air, suhu, pH, dan volume limbah yang masuk. Sungai yang mengalir lambat akan dengan mudah meluap bersama limbah yang memerlukan oksigen. Hal serupa dapat terjadi juga pada sungai berair deras, arusnya menjadi lambat dan volume airnya menurun pada musim kemarau (Darmono, 2001).

2.1.3 Air Sungai Deli

(19)

Medan.Bagian hulu sungai pada umunya berada di Kabupaten Karo dan Kabupaten Deli Serdang sedangkan bagian tengah dan hilir berada di kota Medan (Surbakti, 2013).

2.2 Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember 2001 pasal 8 ayat 1, klasifikasi dan kriteria mutu air ditetapkan menjadi 4 kelas, yaitu:

a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;

b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;

c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau untuk peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;

(20)

2.3 Parameter Uji Kualitas Air

Untuk mengetahui apakah suatu perairan tercemar atau tidak, diperlukan serangkaian tahap pengujian untuk menentukan tingkat pencemaran tersebut. Beberapa parameter uji yang umumnya harus diketahui, yaitu :

a. Nilai Keasaman (pH) dan alkalinitas

Umumnya air yang normal memiliki pH sekitar netral, berkisar antara 6 hingga 8.Air limbah atau air yang tercemar memiliki pH yang sangat asam atau pH cenderung basa tergantung dari jenis limbah dan komponen pencemarnya.

b. BOD / COD

BOD (Biological Oxygen Demand) menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup di dalam air untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan-bahan pencemar didalam air.Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan pencemar tersebut.

COD (Chemical Oxygen Demand) merupakan uji yang lebih cepat

(21)

c. Suhu

Kenaikan suhu air tersebut akan mengakibatkan menurunnya oksigen terlarut di dalam air, meningkatnya kecepatan reaksi kimia, terganggunya kehidupan ikan dan hewan air lainnya. Naiknya suhu air yang relatif tinggi seringkali ditandai dengan munculnya ikan-ikan dan hewan air lainnya ke permukaan air untuk mencari oksigen.Jika suhu tersebut tidak juga kembali pada suhu normal, lama kelamaan dapat menyebabkan kematian ikan dan hewan lainnya.

d. Warna, rasa dan bau

Air yang normal tampak jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.Air yang tidak jernih seringkali merupakan petunjuk awal terjadinya polusi di suatu perairan.Rasa air seringkali dihubungkan dengan bau air. Bau air dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia terlarut, ganggang plankton, tumbuhan air dan hewan air, baik yang masih hidup maupun yang mati.

e. Jumlah padatan

(22)

langsung.Padatan tersuspensi berukuran lebih kecil dan lebih ringan daripada padatan terendap.Padatan terlarut terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang terlarut dalam air seperti gula dan garam mineral hasil buangan industri kimia.

f. Kehadiran mikroba pencemar

Air merupakan habitat berjenis-jenis mikroba, seperti alga, protozoa, dan bakteri. Dari sekian banyak jenis mikroba yang bersifat patogen atau merugikan manusia, ada beberapa jenis mikroba yang sangat tidak dikehendaki kehadirannya karena mikroba tersebut berasal dari kotoran manusia, misalnya E.Coli dan Pseudomonas aeruginosa. Mikroba tersebut dapat berperan sebagai bioindikator kualitas perairan.

g. Kandungan minyak dan lemak

(23)

h. Kandungan bahan radioaktif

Meskipun jarang terjadi, namun pada perairan yang dekat dengan industri peleburan dan pengolahan logam seringkali ditemukan bahan-bahan radioaktif seperti uranium, thorium-230 dan radium-226.Komponen-komponen tersebut dapat terlarut dalam air hujan dan masuk ke sumber-sumber air yang ada. Komponen radioaktif dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara. Semua radio aktif menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia, diantaranya dapat menyebabkan gangguan pada fungsi syaraf, gangguan dalam pembelahan sel yang menyebabkan kanker serta gangguan dalam pembentukan sel-sel darah yang menyebabkan anemia (Nugroho, 2006).

2.4 Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu peristiwa masuknya zat kedalam air yang mengakibatkan kualitas (mutu) air tersebut menurun sehingga dapat mengganggu atau membahayakan masyarakat (Mukono, 2005).

Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, terjadi juga peningkatan aktivitas manusia.Namun tidak jarang hal tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Pencemaran air akan terjadi apabila penurunan mutu air ini tidak diminimalkan (Mulia, 2005).

(24)

Pencemaran air sungai cenderung meningkat, khususnya sungai-sungai yang melintasi perkotaan dan pemukiman yang padat. Sebagian besar air limbah rumah tangga, pasar dan sebagainya yang dibuang langsung ke sungai akan menyebabkan kualitas air sungai menurun. Meningkatnya kegiatan manusia, apabila tidak diimbangi dengan kesadaran semua pihak akan memberikan pengaruh pada pencemaran air sungai (Sunu, 2001).

2.4.1 Kategori Pencemaran Air

1. Infectius agents

Bahan pencemar yang paling sering menyebabkan gangguan kesehatan manusia adalah mikroorganisme patogen.Penyakit-penyakit bawaan air umunya disebabkan pencemar air yang berasal dari kategori ini.Sumber utama mikroorganisme patogen berasal dari excreta manusia dan hewan yang tidak dikelola dengan baik.Mendeteksi mikroorganisme patogen secara spesifik di dalam air merupakan hal yang sulit.Untuk mendeteksi keberadaan mikroorganisme patogen didalam air, biasanya digunakan bakteri Coliform sebagai organisme petunjuk (Indicator Organism).Bakteri-bakteri ini menunjukkan adanya pencemaran oleh tinja

manusia dan relatif mudah didetetksi.Dengan demikian bila indicator organism tersebut ditemui dalam sampel air, berarti air tersebut tercemar

(25)

2. Zat-zat pengikat Oksigen

Jumlah oksigen terlarut dalam air merupakan indikator yang baik untuk menentukan kualitas air dan kehidupan di dalam air. Air dengan oksigen di atas 6 ppm dapat mendukung kehidupan ikan dan kehidupan air lainnya.Air dengan kandungan oksigen lebih kecil dari 2 ppm hanya mendukung kehidupan cacing dan mikroorganisme lainnya.Masuknya bahan organik seperti sisa makanan menyebabkan peningkatan mikroorganisme pengurai di dalam air. Mikroorganisme pengurai ini mengkonsumsi oksigen yang terlarut dalam air untuk proses respirasinya. Sebagai akibatnya terjadi penurunan kadar okisgen dalam air sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air.

3. Unsur Hara

Beberapa unsur hara yang dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas perairan yaitu posfat dan nitrat.

4. Pencemar Anorganik

Banyak pencemar anorganik, seperti ion, garam, asam dan basa dapat masuk ke air melalui proses alam ataupun sebagai akibat aktivitas manusia. Keberadaan Asam di dalam air umumnya berasal dari produk samping (by-product) proses industri seperti pelapisan logam.

5. Zat Kimia Organik

(26)

toksisitas yang tinggi.Pengaruh air permukaan yang kotor dan air tanah dengan zat kimia organik dapat mengancam kesehatan manusia.Sumber utama zat kimia organik berbahaya adalah limbah industri dan rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik.

6. Energi panas

Kenaikan atau penurunan temperatur air dari kondisi normal dapat memperburuk kualitas air dan kehidupan di dalamnya. Temperatur air biasanya lebih stabil dari temperatur udara, sehingga makhluk hidup air cenderung tidak mudah beradaptasi dengan perubahan temperatur yang tiba-tiba. Kenaikan temperatur sebagai akibat pembuangan air limbah yang mengandung panas juga menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut di dalam air. Penurunan oksigen disebabkan oleh keberadaan air panas pada lapisan air yang lebih atas. Air panas di lapisan atas dengan kadar oksigen yang lebih rendah ini akan menghambat transfer oksigen ke lapisan dibawahnya. Perubahan temperatur pada air dapat dilakukan oleh manusia dengan jalan membuang air limbah yang mengandung panas ke air penerima seperti sungai dan danau.

7. Zat Radioaktif

(27)

kadar yang tinggi, pengaruh radioaktif terhadap makhluk hidup bersifat akut. Hal ini mengakibatkan rusaknya kromosom.Pengaruh kronis yang timbul dalam jangka waktu lama dapat terjadi pada sistem kromosom (Mulia, 2005).

2.4.2 Efek Pencemaran Air

Air yang telah tercemar oleh organisme patogen seperti bakteri atau virus dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Apabila air tercemar maka kehidupan manusia akan terganggu dan merupakan bencana besar. Hampir semua makhluk hidup dimuka bumi ini memerlukan air dari mikroorgansime sampai dengan mamalia sekalipun (Sunu, 2001).

Air lingkungan yang kotor karena tercemar oleh berbagai macam komponen pencemar menyebabkan lingkungan hidup menjadi tidak nyaman.Pencemaran air dapat menimbulkan kerugian yang lebih jauh lagi, yaitu kematian.Kematian dapat terjadi karena pencemaran yang terlalu parah sehingga air telah menjadi berbagai penyebab macam penyakit. Penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air berupa :

a. Penyakit menular

(28)

Tabel 2.1 Penyakit menular melalui air

Jenis mikroba Penyakit

Virus

Virus Polio Poliomielitis

Bakteri

Entaamoeba histolycia Dysenteri amoeba

Metazoa

Ascaris lumbricoides Ascariasis

b. Penyakit tidak menular

Penyakit tidak menular dapat muncul terutama karena air limgkungan tercemar oleh senyawa anorganik yang dihasilkan oleh industri yang banyak menggunakan unsur logam (Wardhana, 2004).

2.5 Nitrogen

Nitrogen adalah salah satu elemen penting yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan dan biasanya dipasok sebagai pupuk dalam jumlah besar yang dilakukan berulang-ulang. Kelebihan jumlah elemen dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak produktif dari tanaman dan mengakibatkan kerusakan olehhama sehingga terjadi pembuahan yang kurang sempurna (Sunu, 2001).

2.6 Nitrat Dan Nitrit

(29)

makakadarnitratdannitrit iniakan menjadibahan pencemarbagiairyang diperolehdariairsungaidisekitar tempat industri disebabkankarenaadanya perembesan hasildekomposisisampah industrike dalam sungai.Kehadiran bahanpolutan senyawanitrogendalamairsungai akanterus berlangsungselama prosesdekomposisi sampah belumberhentidanpadaproses selanjutnya akan terbentuk nitrat dan nitrit yang mana kedua bahan tersebut dalam konsentrasimelebihistandarkualitas air bersihdapatmenimbulkan gangguan kesehatan bagimanusia.BerdasarkanPeraturanMenteriKesehatanRINomor: 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal, 3 September1990tentang PersyaratanKualitas AirBersihtelahditetapkan bahwakadar maksimumyangdiperbolehkanuntuk nitrat adalahsebesar10mg/ldannitrit sebesar1,0 mg/l,berdasarkan SKMenteriNegara Kependudukan danLingkunganHidup(KLH) nomor: KEP-02/MENKLH/I/1988untuk air golonganAkonsentrasi nitrit yang dianjurkan/dibolehkanadalahnihil,untuk nitrat dianjurkan5mg/ldibolehkan 10mg/l (Rusman,2013).

(30)

tepat.Pembentukan nitrit merupakan konsekuensi aktivitas mikroba dan dapat bersifat naik-turun. Nitrifikasi dalam sistem distribusi dapat meningkatkan kadar nitrit, biasanya sampai 0,2-1,5 mg/liter (Ester, 2005).

2.6.1Gejala Klinis Yang Disebabkan Oleh Nitrat dan Nitrit

Pengaruh negatif nitratdannitrit terhadap kesehatansangatbesar.Nitratdan nitritseluruhnya diserapolehtubuh,yang sangat pentingdipertimbangkan adalah bahwa nitratdapat secara menyeluruh diubahmenjadinitrithasilreduksi bakteri, dimanareduksiiniterjadididalam tubuhtermasuk perut(sistempencernaan). Masalah kesehatan utama yang berkaitan dengan nitrat dan nitrit adalah pembentukan methemoglobinemia yang disebut sindrom bayi biru.Nitrat direduksi menjadi nitrit dalam lambung bayi, dan nitrit dapat mengoksidasi hemoglobin (Hb) menjadi methemoglobin (metHb) yang tidak mampu mentranspor oksigen keseluruh tubuh (Ester, 2005).

Nitrit yamg terbentuk melalui reduksi nitrat bisa bekombinasi dengan substansi lain untuk menghasilkan nitrosamin dan senyawa penyebab kanker ampuh lainnya. Jangka panjang dari nitrat bisa meningkatkan beragam bentuk kanker (Widiati, 2001).

Nitratdannitrit dalamjumlah besardapatmenyebabkan gangguangastrointestinalantara laindiare campurdarah,disusul oleh kejang, koma danbilatidakmendapatkan tindakanmedis dapatmenimbulkan kematian. Keracunan kronisdapatmenyebabkan depresiumum, sakit kepala, dan gangguan

(31)

menyebabkanmethaemoglobinemia yang berakibat pelebaran pembuluhdarah (Rusman, 2013).

2.7 Metode Spektrofotometri

Metode pengukuran menggunakan prinsip spektrofotometri adalah berdasarkan absorpsi cahaya pada panjang gelombang tertentu melalui suatu larutan yang mengandung kontaminan kemudian konsentrasinya juga dapat ditentukan.Proses ini disebut ”absorpsi spektrofotometri”, dan jika panjang gelombang yang digunakan adalah gelombang cahaya tampak, maka disebut sebagai “kolorimetri”, karena memberikan warna. Selain gelombang cahaya tampak, spektrofotometri juga menggunakan panjang gelombang pada gelombang ultraviolet dan inframerah.Prinsip kerja dari metode ini adalah jumlah cahaya yang diabsorpsi oleh larutan sebanding dengan konsentrasi kontaminan dalam larutan (Lestari, 2010).

Dalam analisis spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah ultraviolet spektrum. Metode spektrofotometri ini memberikan cara sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil (Basset, 1994).

(32)

informasi tentang struktur yang bisa didapatkan dari spektrum ini.Tetapi spektrum ini sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif.Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hokum Lambert-Beer (Dachriyanus, 2004).

Spektrofotometer yang sesuai untuk pengukuran di daerah spektrum ultraviolet dan sinar tampak terdiri atas suatu sistem optik dengan kemampuan menghasilkan sinar monokromatis dalam jangkauan panjang gelombang 200-800 nm (Rohman, 2009).

2.7.1. Instrumentasi Spektrofotometri

Sebuah spektrofotometer adalah suatu instrument untuk mengukur transmitans atau absorbans suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang; pengukuran terhadap sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tunggal dapat pula dilakukan (Day and Underwood, 1998).

Spektrofotometer pada dasarnya terdiri dari sumber , monokromater, kuvet untuk zat yang diperiksa, detector, penguat arus (amplifier) dan alat ukur atau alat pencatat (recorder) seperti yang tertera pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Instrumentasi Alat Spektrofotometri

Keterangan gambar:

(33)

Sumber tenaga radiasi yang stabil, sistem yang terdiri atas lensa-lensa, cermin, dan celah-celah.Sumber tenaga radiasi terdiri dari benda yang tereksitasi hingga ke tingkat tenaga yang tinggi oleh sumber listrik bertegangan tinggi atau pemanasan listrik.

Monokromator

Monokromator adalah serangkaian alat optik yang menguraikan radiasi polikromatik menjadi jalur-jalur yang efektif/panjang gelombang-gelombang tunggalnya dan memisahkan panjang gelombang-gelombang tersebut menjadi jalur-jalur yang sangat sempit.

Tempat cuplikan

Cuplikan pada daerah terlihat/tampak biasanya berupa larutan yang ditempatkan dalam sel atau kuvet.Untuk daerah terlihat digunakan gelas biasa atau quartz.Sel yang digunakan untuk cuplikan yang berupa larutan mempunyai panjang lintasan tertentu dari 1 hingga 10 cm.

Detektor

(34)

BAB III

METODOLOGI PENGUJIAN

3.1 Tempat Pengujian

Air bakuyaituair permukaan yang diambil dari sungai Deli yang mengalir dari Kabupaten Deli Serdang dan melintasi Kota Medan dan diuji di Laboratorium PDAM Medan Jl. Sisingamangaraja No. 1 Medan.

3.2 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah beaker glass 50 ml, erlenmeyer 25 ml, labu ukur 1000 ml, kuvet 10 ml dan tutup, pipet tensette, pipet volume 25 ml, spektrofotometer DR 5000 dan stirrer hotplate.

3.3 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel air, air demineralisasi, nitraver 6 nitrate reagent powder pillow, nitriver 3 nitrite regent powder pillow dan sodium Nitrite.

3.4 Prosedur Pengujian

3.4.1 Analisis Nitrat

(35)

- Diubah Multi-cell adapter dengan bentuk persegi untuk kuvet ukuran 10 ml.

- Dituang 15 ml sampel air ke dalam erlenmeyer 25 ml

- Ditambahkan 1 pereaksi Nitraver 6 Reagent powder ke dalam sampel.

- Ditekan tombol TIMER untuk waktu reaksi 15 menit, aduk dengan stirrer hotplate.

- Ketika waktu reaksi selesai, tekan kembali tombol TIMER>OK maka waktu reaksi akan berjalan selama 2 menit.

- Ketika waktu reaksi tercapai, tuangkan sampel kedalam kuvet yang bersih (sebagai sampel).

- Ditambahkan 1 kandungan Nitriver 3 Nitrite Reagent Powder ke ke dalam kuvet.

- Ditekan tombol TIMER>OK

- Ditutup kuvet dan aduk secara vertikal sesama 30 detik.

Jika kandungan nitrat pada sampel ada, maka akan terbentuk warna merah muda (pink).

- Kemudian ditekan tombol TIMER>OK kembali, maka waktu reaksi akan dimulai untuk 15 menit.

- Setelah waktu tercapai, dimasukkan kuvet blanko ke dalam dudukan kuvet dengan posisi garis penunjuk menghadap kearah depan.

- Ditekan tombol ZERO, maka layar akan menampilkan 0,00 mg/L NO3- -LR.

- Kemudian diletakkan kuvet sampai ke dalam dudukan kuvet,maka hasilnya akan terlihat dalam mg/L NO3- -N LR.

3.4.2 Analisis Nitrit

(36)

- Ditekan nomor program 371 dan tombol start, dan layar akan menunjukkan 371 N, Nitrte LR-PP

- Diubah Multi-Cell Adapter dengan bentuk persegi untuk kuvet ukuran 10 ml.

- Dituang 10 ml sampel air dan masukkan kedalam kuvet pertama (sebagai sampel).

- Ditambahkan satu kandungan Nitriver 3 Nitrite Reagent powder pillow kedalam kuvet pertama tutup dan aduk searah jarum jam hingga larut. Warna merah muda akan terbentuk jika nitrit nitrogen ada dalam sampel air.

- Ditekan tombol TIMER, masa reaksi akan dimulai untuk 20 menit.

- Selama timer berjalan, tuang sampel air dan masukkan ke dalam kuvet kedua (sebagai blanko).

- Jika waktu telah tercapai, tempatkan kuvet blanko pada dudukan kuvet dan tekan tombol ZERO, pada layar akan menunjukkan 0,000 mg/L NO2- -N.

(37)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap air sungai Deli secara spektrofotometri visibel diperoleh hasil sebagai berikut:

4.1.1 Hasil analisis Nitrat

Hasil analisis Nitrat yang diperoleh menggunakan alat Spektrofotometer DR 5000 terhadap air baku sungai Deli dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini :

Tabel 4.1 Hasil analisis nitrat air sungai Deli

No. Sampel Absorbansi Hasil

rata-rata

Konsentrasi

1 2 3 4 5

1 Air

sungai

0,403 0,403 0,403 0,403 0,403 0,403 0,137

mg/L

4.1.2 Hasil analisis Nitrit

Hasil analisis Nitrit yang diperoleh menggunakan alat Spektrofotometer DR 5000 terhadap air baku sungai Deli dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini

Tabel 4.2 Hasil analisis nitrit air sungai Deli

(38)

1 2 3 4 5 rata-rata

1 Air

sungai

0,049 0,048 0,048 0,049 0,049 0,048 0,003

mg/L

4.2 Pembahasan

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari analisis yang dilakukan, disimpulkan bahwa kadar nitrat dan nitrit dalam air sungai yaitu 0,137 mg/L dan 0,003 mg/L. Hal ini menunjukkan bahwa air sungai Deli layak digunakan karena memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah RI No. 82 tanggal 14 Desember tahun 2001.

5.2 Saran

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, R. (2004). Kimia Lingkungan. Jakarta : Andi. Halaman 15-19.

Basset, J., Denny, R.C., Jeffrey, G.H,. Mendham, J.,(1994). Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik Edisi ke 4. Penerbit EGC. Halaman 365-880.

Dachriyanus.(2004). Analisis Struktur Senyawa Organik. Padang: Andalas University Press. Halaman 1.

Day, R.A., dan Underwood, A.L. (1980). Quantitative Analysis.Diterjemahkan oleh Sopyan, I., Hilarius, W., Dan Lameda, S. Analisis Kimia Kuantitatif. (1999). Jakarta : Erlangga. Halaman 396-397.

Darmono.(2001). Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Halaman 5-37.

Ester M., Fema, S.B., Palupi W. (2005).Pedoman Mutu Air Minum. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Halaman 615-616.

Fajar, M., Zul, A., Harry, A. (2013). PenentuanKadarUnsurBesi,Kromium, dan Aluminium DalamAirBakudan PadaPengolahanAirBersih Di Tanjung Gading DenganMetode Spektrofotometri SerapanAtom. JurnalSaintiaKimia.1(2):1-2.

Rusman.(2013). AnalisisKandunganNitrit(No2)DanNitrat(No3)PadaAirSumurDi SekitarTempatPembuanganAkhirSampahKelurahan

TamangapaKecamatanManggalaMakassar.Jurnal Analisis Nitrat. Stikes Nani Hasanuddin Makassar.3(3):78-79.

Lestari, F. (2010).Bahaya Kimia Sampling dan Pengukuran Kontaminan Kimia di Udara. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Halaman 189.

Mulia, R.(2005). Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Graha Ilmu. Halaman 46-53. Mukono.(2005). Prinsip dasar kesehatan lingkungan. Surabaya. Airlangga

University Press.Halaman 46.

(41)

Riyadi, S. (1984).Pencemaran Air. Surabaya. Karya Andi. Halaman 39.

Rohman, A. (2008). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 120-240.

Sunu, P. (2001). Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 14001. Jakarta. Gramedia Widia Sarana. Halaman 106-110.

Surbakti, P., Pindi, P., Riri, E. (2013).KandunganLogamPbDi Sungai Deli Provinsi SumateraUtara. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Halaman 66.

(42)

Lampiran 1. Perhitungan kadar Nitrat dan Nitrit

1. Perhitungan kadar Nitrat dengan Spektrofotometer DR 5000

Nilai Persamaan Nitrat : y = 3,0022x – 0,0097

y = 3,0022x – 0,0097

x =

0,403+0,0097

3,0022

= 0,137

x = 0,137 mg/L

(43)

y = 5,734x – 0,029

x =0,048−0,029

5,734 = 0,003

x = 0,003 mg/L

Lampiran 2.Hasil identifikasi Air Baku Deli Tua menggunakan alat Spektrofotometer DR 5000 dan Spektrofotometer DR 2000

NO. PARAMETER SATUAN Total Padatan Terlarut (TDS)

Residu Tersuspensi (TSS)

B. KIMIA ANORGANIK

Alkalinitas

Kesadahan (sebagai CaCO3)

Kromium Total (Cr)

Mangan (Mn)

Nitrat (sebagai NO3) Nitrit (sebagai NO2)

pH

Zat Organik(Sbg KMnO4)

D.MIKROBIOLOGI

Total Coliform (bakteri bentuk Coli) Faecal Coliform

(44)

Lampiran 3. Gambar sampel

(45)

Lampiran 5. Gambar pereaksi Nitraver 6

(46)

Gambar

Tabel 2.1 Penyakit menular melalui air
Gambar 2.1 Instrumentasi Alat Spektrofotometri
Tabel 4.1 Hasil analisis nitrat air sungai Deli

Referensi

Dokumen terkait

Yustina Ida : Penentuan Kadar Nitrit Pada Beberapa Air Sungai Di Kota Medan Dengan Metode Spektrofotometri (Visible), 2009.. PENENTUAN KADAR NITRIT PADA BEBERAPA AIR SUNGAI DI

Dari keterangan tersebut,bahwa air mineral isi ulang dan air bersih yang di analisa masih memenuhi persyaratan kadar maksimum nitrat dan nitrit dalam air minum dan

Konsentrasi nitrit dan nitrat dalam air dapat menyebabkan gangguan diare campur darah, disusul oleh konvulsi, koma, dan bila tidak tertolongakanmeninggal. Oleh karena itu

Untuk mengetahui kadar nitrit dan nitrat dalam air di kota medan memenuhi persyaratan kualitas air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun2010 serta

Pemanasan Sampel Untuk Uji Kadar Nitrat... Larutan Kalibrasi Nitrit

Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Deli tidak memenuhi baku mutu kelas I dan debit yang paling berpengaruh terhadap beban pencemaran Sungai Deli adalah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar Timbal yang terkandung dalam air limbah pertambangan bijih emas dan air sungai Batang Gadis di Kabupaten MADINA memenuhi baku

Kadar nitrit yang tidak memenuhi baku mutu pada air RO dapat disebabkan sumber air minum yang digunakan telah tercemar nitrit atau proses filtrasi yang digunakan tidak