• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Aktivitas Olahraga Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011 yang Menderita Obesitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Aktivitas Olahraga Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011 yang Menderita Obesitas"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN AKTIVITAS OLAHRAGA PADA MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA ANGKATAN 2011 YANG MENDERITA OBESITAS

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

MUHAMMAD MIFTAH

080100135

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

GAMBARAN AKTIVITAS OLAHRAGA PADA MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA ANGKATAN 2011 YANG MENDERITA OBESITAS

“Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Kedokteran”

Oleh:

MUHAMMAD MIFTAH

080100135

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Gambaran Aktivitas Olahraga Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Angkatan 2011 yang Menderita Obesitas Nama : Muhammad Miftah

NIM : 080100135

Pembimbing Penguji I

(Prof. dr. Harris Hasan, Sp.PD, Sp.JP(K)) (dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc (CM-FM),M.Pd.ked.)

NIP: 19560405 198303 1 004 NIP: 196704527 1999903 2 001

Penguji II

(dr. Arlinda Sari Wahyuni)

NIP: 19690609 199903 2 001

Medan, 21 Desember 2011 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(4)

ABSTRAK

Latar Belakang: Pada saat ini banyak orang yang tidak memperhatikan kesehatannya. Baik ditinjau dari asupan makanan ataupun aktivitas fisik. Pada umumnya masyarakat di perkotaan lebih sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan cepat saji atau fast food. Mereka yang tinggal di daerah perkotaan juga mengalami penurunan aktivitas fisik seperti olahraga rutin dengan durasi lebih kurang 30 menit yang diakibatkan gaya hidup dan pekerjaan yang menuntut banyak waktu dan tenaga. Hal ini menyebabkan masyarakat mengalami kenaikan berat badan dan akhirnya menjadi obesitas.

Objektif: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana gambaran aktivitas olahraga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 yang menderita obesitas.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011 di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pada penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling, dengan jumlah keseluruhan sampel 51 orang. Data dikumpulkan dengan wawancara langsung responden dan peneliti menimbang berat badan serta mengukur tinggi badan setiap responden. Kemudian dicari IMT atau Indeks Massa Tubuh responden dan diklasifikasikan dengan klasifikasi WHO dan orang yang dikatakan obesitas apabila memiliki riwayat IMT > 25. Data diolah dan dianalisa dengan uji statistik deskriptif.

Hasil: Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil dari 51 responden, hanya 67,7% yang melakukan olahraga dengan prevalensi obesitas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 adalah 9,78%. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (41,2%) dan pola olahraga terbanyak yang dilakukan adalah tipe aerobik (56,9%), frekuensi jarang (47,1%), durasi kurang (35,3%).

Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa ternyata mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang memiliki riwayat obesitas masih kurang aktif secara fisik.

(5)

ABSTRACT

Background: At this time many people who do not pay attention to his health. Both in terms of increase of food intake or decrease in physical activity. In general, people in urban areas more frequently consume unhealthy foods and fast food. Those living in urban areas also experienced a decline in physical activity such as routine exercise with a duration of approximately 30 minutes due to lifestyle and work that requires much time and energy. This causes people gain weight and eventually become obese.

Objective: This study was conducted in order to see how the pattern of exercise of students with a history of obesity in the Faculty of Medicine, University of North Sumatra in 2011.

Methods: This research used descriptive method with approach cross-sectional. The study was conducted in October 2011 at the Medicine Faculty of University of North Sumatra. In this study the researcher used consecutive sampling, with a total sample 51 college students. Data were collected by direct interview with respondents and researchers weighd and measured the height of each respondent. Then BMI of each respondents was classified by the WHO classification and the person who was said to have a history of obesity when BMI > 25. Data were processed and analyzed with descriptive statistical tests.

Results: From 51 respondents, only 67.7% who exercised. The prevalence of obesity among students class 2011 of the Medicine Faculty of University of North Sumatra is 9.78%. The dominant sex that obese were male (41.2%) and the most favourable type of exercise was aerobic (56.9%), rare (just once or twice in each week) in frequency (47.1%), and less (under 20 minutes) in duration (35.3%).

Conclusion: It is concluded that in fact students of the Faculty of Medicine, University of North Sumatra with a history of obesity were less physically active.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih

lahi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

kelulusan kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.

Karya tulis ilmiah ini berjudul “GAMBARAN AKTIVITAS OLAHRAGA

PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2011 YANG MENDERITA OBESITAS”. Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan rasa

terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. dr. Harris Hasan, Sp.PD, Sp.JP(K), selaku dosen pembimbing yang telah

memberi banyak arahan dan masukan kepada penulis, sehingga karya tulis

ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM) selaku dosen penguji I dan dr. Arlinda

Sari Wahyuni, M.Kes selaku dosen penguji II pada seminar hasil yang telah

bersedia menguji dan memberikan masukan serta saran kepada penulis.

4. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara.

5. Rasa hormat, kasih sayang dan terima kasih yang tiada terhingga saya

persembahkan kepada kedua orang tua penulis, ayahanda H. Mihmal Mahyar

dan ibunda Hj. Hasnah atas doa, perhatian dan dukungan yang tak

(7)

6. Rasa sayang yang tiada terhingga saya persembahkan kepada Utari Purnama

dan ucapan terima kasih atas segala dukungan dan dorongan moril kepada

penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Kepada LT Brotherhood yang telah memberikan dukungan kepada penulis

sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Onel, Tongir,

Rafi, Nyanyah, Bedol, Endi, Ica, Endra.

8. Seluruh rekan mahasiswa angkatan 2011 yang meluangkan waktu untuk

menjawab kuesioner pada penelitian ini.

9. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2008 yang tidak bisa saya sebutkan

satu persatu, terimakasih atas dukungan dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang menbangun

demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi

kita semua.

Medan, 1 Desember 2011

Penulis,

Muhammad Miftah

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN... iii

ABSTRAK... iv

1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Rumusan Masalah……….. 2

1.3 Tujuan Penelitian………... 2

1.3.1 Tujuan Umum……… 2

1.3.2 Tujuan Khusus………...……… 2

1.4 Manfaat Penelitian………... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……….. 4

2.1 Obesitas….………. 4

2.1.1 Definisi Obesitas………... 4

2.1.2 Statistik Obesitas………... 4

2.1.3 Etiologi……….….. 5

2.1.4 Indeks Massa Tubuh (IMT)………... 6

2.2 Olahraga………. 7

2.2.1 Definisi Olahraga………... 7

2.2.2 Jenis-jenis Olahraga………... 8

2.2.2.1 Olahraga Aerobik………... 8

2.2.2.2 Olahraga Anaerobik………... 9

2.2.3 Manfaat Olahraga………... 10

2.2.4 Fisiologi Olahraga……….. 10

2.2.4.1 Perubahan Curah Jantung……….. 11

2.2.4.2 Perubahan Neurohormonal……… 11

(9)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL…………... 13

3.1 Kerangka Konsep Penelitian……….. 13

3.2 Definisi Operasional……….. 13

3.2.1 Pola Olahraga………. ………13

3.2.2 Obesitas……….. …... 14

BAB 4 METODE PENELITIAN……… 15

4.1 Jenis Penelitian………... 15

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian……….15

4.3 Populasi dan Sampel……….. 15

4.3.1 Populasi……….. ………15

4.3.2 Sampel………...15

4.3.2.1 Teknik Pengambilan Sampel………..15

4.3.2.2 Besar Sampel………..17

4.3.2.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi………...17

4.4 Teknik Pengumpulan Data………. 17

4.4.1 Data Primer……….17

4.5 Analisis Data dan Pengolahan Data………... 18

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian...19

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden...19

5.1.3 Pola Olahraga...21

5.2 Pembahasan 5.2.1 Umur dan Jenis Kelamin...22

5.2.2 Riwayat Keluarga dan Frekuensi Makan Cepat Saji. ……….23

5.2.3 Tipe, Frekuensi dan Durasi Olahraga………..23

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan...25

6.2 Saran...25

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Batas Ambang IMT untuk Orang Dewasa Indonesia 7

5.1 Karakteristik responden 20

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP 30

LAMPIRAN 2 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

PENELITIAN 31

LAMPIRAN 3 LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(PSP) (Informed Consent) 33

LAMPIRAN 4 KUESIONER 34

(12)

ABSTRAK

Latar Belakang: Pada saat ini banyak orang yang tidak memperhatikan kesehatannya. Baik ditinjau dari asupan makanan ataupun aktivitas fisik. Pada umumnya masyarakat di perkotaan lebih sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan cepat saji atau fast food. Mereka yang tinggal di daerah perkotaan juga mengalami penurunan aktivitas fisik seperti olahraga rutin dengan durasi lebih kurang 30 menit yang diakibatkan gaya hidup dan pekerjaan yang menuntut banyak waktu dan tenaga. Hal ini menyebabkan masyarakat mengalami kenaikan berat badan dan akhirnya menjadi obesitas.

Objektif: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana gambaran aktivitas olahraga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 yang menderita obesitas.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011 di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pada penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling, dengan jumlah keseluruhan sampel 51 orang. Data dikumpulkan dengan wawancara langsung responden dan peneliti menimbang berat badan serta mengukur tinggi badan setiap responden. Kemudian dicari IMT atau Indeks Massa Tubuh responden dan diklasifikasikan dengan klasifikasi WHO dan orang yang dikatakan obesitas apabila memiliki riwayat IMT > 25. Data diolah dan dianalisa dengan uji statistik deskriptif.

Hasil: Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil dari 51 responden, hanya 67,7% yang melakukan olahraga dengan prevalensi obesitas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 adalah 9,78%. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (41,2%) dan pola olahraga terbanyak yang dilakukan adalah tipe aerobik (56,9%), frekuensi jarang (47,1%), durasi kurang (35,3%).

Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa ternyata mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang memiliki riwayat obesitas masih kurang aktif secara fisik.

(13)

ABSTRACT

Background: At this time many people who do not pay attention to his health. Both in terms of increase of food intake or decrease in physical activity. In general, people in urban areas more frequently consume unhealthy foods and fast food. Those living in urban areas also experienced a decline in physical activity such as routine exercise with a duration of approximately 30 minutes due to lifestyle and work that requires much time and energy. This causes people gain weight and eventually become obese.

Objective: This study was conducted in order to see how the pattern of exercise of students with a history of obesity in the Faculty of Medicine, University of North Sumatra in 2011.

Methods: This research used descriptive method with approach cross-sectional. The study was conducted in October 2011 at the Medicine Faculty of University of North Sumatra. In this study the researcher used consecutive sampling, with a total sample 51 college students. Data were collected by direct interview with respondents and researchers weighd and measured the height of each respondent. Then BMI of each respondents was classified by the WHO classification and the person who was said to have a history of obesity when BMI > 25. Data were processed and analyzed with descriptive statistical tests.

Results: From 51 respondents, only 67.7% who exercised. The prevalence of obesity among students class 2011 of the Medicine Faculty of University of North Sumatra is 9.78%. The dominant sex that obese were male (41.2%) and the most favourable type of exercise was aerobic (56.9%), rare (just once or twice in each week) in frequency (47.1%), and less (under 20 minutes) in duration (35.3%).

Conclusion: It is concluded that in fact students of the Faculty of Medicine, University of North Sumatra with a history of obesity were less physically active.

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini banyak orang yang tidak memperhatikan kesehatannya. Baik

ditinjau dari asupan makanan ataupun aktivitas fisik orang tersebut. Pada umumnya

masyarakat di perkotaan lebih sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan

cepat saji atau fast food. Mereka yang tinggal di daerah perkotaan juga mengalami

penurunan aktivitas fisik seperti olahraga rutin dengan durasi lebih kurang 30 menit

yang diakibatkan gaya hidup dan pekerjaan yang menuntut banyak waktu dan tenaga.

Hal ini menyebabkan masyarakat mengalami kenaikan berat badan dan akhirnya

menjadi obesitas.

Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan ataupun abnormal yang

dapat mengganggu kesehatan (WHO, 2011). Seseorang yang dikatakan obesitas

apabila terjadi pertambahan atau pembesaran sel lemak tubuh mereka (Myers, 2004).

Menurut World Health Organization (WHO), obesitas dapat terjadi karena dua hal

yaitu akibat peningkatan asupan makanan tinggi karbohidrat dan lemak tetapi rendah

vitamin dan mineral dan juga penurunan aktivitas fisik akibat kerja, transportasi yang

semakin canggih dan peningkatan urbanisasi. Berdasarkan data WHO, terdapat 1,6

milyar orang dewasa yang memiliki berat badan berlebih (overweight) dan 400 juta

diantaranya mengalami obesitas (WHO, 2011). Sedangkan di Indonesia, menurut data

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007, prevalensi nasional obesitas

umum pada penduduk berusia ≥ 15 tahun adalah 10,3% (laki-laki 13,9%, perempuan

23,8%) (Depkes RI, 2009).

Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah suatu baku yang praktis dan sering

digunakan untuk menentukan apakah seseorang mengalami kenaikan berat badan

(15)

tinggi badan dalam meter kuadrat dengan berat badan sekarang dalam kilogram.

Seseorang dikatakan overweight atau berat badan berlebih apabila didapati IMT lebih

dari atau sama dengan 25 dan dikatakan obesitas apabila IMT lebih dari atau sama

dengan 30 (WHO, 2011). Untuk mendapatkan berat ideal, seseorang diharuskan

untuk melakukan aktivitas fisik lebih kurang 30 menit intensitas sedang (WHO,

2011).

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran aktivitas olahraga mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 yang menderita obesitas?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran aktivitas olahraga mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 yang menderita obesitas.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui proporsi obesitas di kalangan mahasiwa angkatan 2011.

2. Untuk mengetahui jenis olahraga yang terbanyak dilakukan oleh mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 yang menderita

obesitas.

3. Untuk mengetahui frekuensi rutin olahraga mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 yang menderita obesitas.

4. Untuk mengetahui durasi dalam berolahraga pada mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 yang menderita obesitas.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan untuk mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara agar lebih memperhatikan kesehatan

(16)

2. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk penelitian

(17)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obesitas

2.1.1 Definisi

Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan ataupun abnormal yang

dapat mengganggu kesehatan (WHO, 2011). Menurut Myers (2004), seseorang yang

dikatakan obesitas apabila terjadi pertambahan atau pembesaran sel lemak tubuh

mereka.

2.1.2 Statistik Obesitas

Angka kejadian obesitas meningkat dengan pesat akibat pola hidup tidak

aktif. Energi dari aktivitas fisik sehari-hari yang digunakan berkurang seiring

globalisasi dan akibat dari kemajuan teknologi. Dengan adanya fasilitas seperti

transportasi bermotor, elevator, lift, pendingin ruangan, dan pemanas ruangan

sehingga energi untuk bergerak digunakan lebih sedikit. Aktivitas fisik yang minimal

pada waktu luang seperti menonton televisi dan bermain video games pada anak-anak

meningkatkan angka kejadian obesitas (Adiwinanto, 2008).

Obesitas dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan

prevalensi hipertensi, intoleransi glukosa, dan penyakit jantung koroner aterosklerotik

pada pasien-pasien yang obese (Alwi, 2009).

Berdasarkan data WHO, terdapat 1,6 miliar orang dewasa yang memiliki berat

badan berlebih (overweight) dan 400 juta diantaranya mengalami obesitas atau

kegemukan (WHO, 2011). Menurut data dari American Heart Association (AHA)

pada tahun 2011, terdapat 12 juta (16,3%) anak di Amerika yang berumur 2-19 tahun

(18)

orang dewasa warga negara Amerika Serikat adalah obese. Sedangkan di Indonesia,

menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007, prevalensi

nasional obesitas umum pada penduduk berusia ≥ 15 tahun adalah 10,3% (laki -laki

13,9%, perempuan 23,8%) (Depkes RI, 2009).

2.1.3 Etiologi

Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang memiliki berat badan berlebih

atau obesitas (CDC, 2009). Diantaranya adalah:

1. Ketidakseimbangan antara asupan kalori dari makanan dengan penggunaan kalori

sebagai energi pada aktivitas fisik.

2. Lingkungan tempat tinggal dan tempat bekerja.

3. Faktor genetik.

4. Faktor lain seperti obat-obatan. Orang yang menggunakan steroid jangka panjang

akan mengalami penambahan berat badan.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh beberapa ahli fisiologi, dimana

salah satu faktor yang dapat menyebabkan kegemukan adalah dikarenakan kurangnya

olahraga. Faktor-faktor lainnya adalah karena gangguan emosi dengan makan

berlebihan yang menggantikan rasa puas lainnya, pembentukan sel-sel lemak dalam

jumlah berlebihan akibat pemberian makan yang berlebihan pada saat usia anak-anak,

gangguan endokrin tertentu seperti hipotiroidisme, gangguan pusat pengatur

kenyak-selera makan (satiety-apetite centre) di hipotalamus dan kelezatan makanan yang

tersedia (Sherwood, 2001).

Selain itu, Sherwood (2001) juga mengatakan bahwa, makanan yang dimakan

sebelum tidur lebih besar kemungkinannya akan disimpan sebagai cadangan makanan

atau biasa disebut glikogen. Dalam hal ini, makanan yang dimakan sebelum tidur

lebih menyebabkan seseorang menjadi gemuk jika dibandingkan dengan makanan

(19)

2.1.4 Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau

cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang

berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan (WHO, 2011). Berat badan

kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan

lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu,

mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia

harapan hidup yang lebih panjang.

Untuk mengetahui nilai IMT, dapat dihitung dengan rumus berikut:

Berat Badan (Kg)

IMT =

Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

Menurut CDC (2011) dan WHO (2011) batas ambang untuk orang dewasa yang

dikatakan overweight, apabila memiliki IMT 25-29,9. Sedangkan orang dewasa yang

dikatakan obesitas apabila ia memiliki IMT lebih dari atau sama dengan 30. Untuk

menentukan berat badan normal, WHO membagi batas ambang laki-laki berbeda

dengan perempuan. IMT bernilai 20,1–25,0 adalah ambang batas berat badan normal

untuk laki-laki dan 18,7-23,8 untuk berat badan normal perempuan.

Berdasarkan Pedoman Praktis IMT yang dikeluarkan oleh Departemen

Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 1994, ambang batas yang

digunakan di Indonesia, sedikit berbeda dengan ambang batas yang digunakan di

seluruh dunia. Ambang batas yang digunakan berdasarkan pengalaman klinis dan

hasil penelitian dibeberapa negara berkembang. Pada akhirnya diambil kesimpulan,

(20)

Tabel 2.1 Batas Ambang IMT Untuk Orang Dewasa Indonesia

Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4

Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

(Depkes RI, 1994)

Jika seseorang termasuk kategori :

1. IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan

tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.

2. IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat

badan tingkat ringan atau KEK ringan.

Penting untuk diingat bahwa meskipun IMT berkorelasi dengan jumlah lemak

tubuh, IMT tidak secara langsung mengukur lemak tubuh. Pada beberapa orang,

seperti atlet, mungkin memiliki IMT yang tergolong sebagai kelebihan berat badan

meskipun mereka tidak memiliki tubuh yang kelebihan lemak.

2.2 Olahraga

2.2.1 Definisi Olahraga

Menurut Gale Encyclopedia of Medicine (2008), olahraga adalah aktivitas

fisik yang direncanakan, terstruktur, dan dikerjakan secara berulang dan bertujuan

(21)

Dictionary (2009), olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

kesehatan, atau memelihara kesegaran jasmani (fitness) atau sebagai terapi untuk

memperbaiki kelainan atau mengembalikan fungsi organ dan fungsi fisiologis tubuh.

2.2.2 Jenis-jenis olahraga A. Olahraga aerobik

Olahraga aerobik adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang melibatkan otot-otot

besar dan dilakukan dalam intensitas yang cukup rendah serta dalam waktu yang

cukup lama (Sherwood, 2001). Menurut Dorland’s Medical Dictionary (2007),

olahraga aerobik adalah aktivitas fisik yang dirancang utnuk meningkatkan konsumsi

oksigen dan meningkatkan fungsi sistem respirasi dan sistem kardiovaskular.

Latihan aerobik dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan

kardiovaskular dan untuk menurunkan berat badan. Olahraga jenis ini sangat

dianjurkan pada orang yang mengalami obesitas atau overweight (Sherwood, 2001;

CDC, 2011; Cleveland Clinic, 2011). Olahraga aerobik atau yang biasa disebut

latihan kardiovaskular meningkatkan fungsi kerja paru, jantung dan melancarkan

sirkulasi darah, sehingga tubuh mendapatkan dan menggunakan oksigen lebih baik

untuk metabolisme sel. Oksigen berfungsi dalam pembentukan sumber energi tubuh

yaitu adenosin trifosfat (ATP) dengan menggunakan siklus asam sitrat sebagai jalur

metabolisme utama (Sherwood, 2001).

Aktivitas fisik yang termasuk olahraga aerobik adalah jalan cepat, jogging

atau lari-lari kecil, renang, dansa, atau bersepeda. Intensitas dalam setiap olahraga

aerobik berbeda-beda. Intenitas adalah usaha yang diberikan setiap orang dalam

mengerjakan aktivitas fisik. AHA menganjurkan, setidaknya dilakukan aktivitas fisik

dengan intensitas sedang, yaitu di mana Target Heart Rate (THR) atau detak jantung

yang diinginkan adalah 60-80% dari perkiraan detak jantung maksimal, (Cleveland

Clinic, 2011). Perkiraan detak jantung maksimal adalah 220 dikurang dengan umur

saat ini. AHA juga menganjurkan olahraga aerobik dilakukan dalam 20-30 menit

(22)

jumlah hari untuk olahraga dalam seminggu yang dianjurkan adalah 3-7 hari

perminggu (AHA, 2001).

Menurut salah satu institusi kesehatan jantung dan toraks terbesar di Amerika

Serikat, Cleveland Clinic (2011), olahraga aerobik memiliki tiga bagian yang utama,

yaitu:

a. Warm-up

Pada bagian warm-up atau biasa disebut pemanasan, dilakukan latihan

gerakan-gerakan dengan intensitas rendah selama 3-5 menit.

b. Conditioning

Pada bagian ini dilakukan latihan aerobik dalam durasi 30-45 menit sampai

mencapai THR yang diinginkan.

c. Cool-down

Bagian ini memerlukan waktu selama 3-5 menit dengan latihan intensitas rendah

untuk menurunkan detak jantung secara perlahan dan mengurangi risiko

kecelakaan.

B. Olahraga anaerobik

Olahraga anaerobik adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang tidak memerlukan

oksigen dalam pelaksanaannya. Olahraga ini dilakukan dengan tujuan untuk

meningkatkan massa otot dan tonus otot (CDC, 2011). Latihan-latihan yang

dimaksud di sini adalah angkat beban.

Cleveland Clinic (2011) menganjurkan frekuensi olahraga anaerobik dalam

seminggu memiliki satu atau dua hari tanpa olahraga di antara hari-hari latihan. Satu

set adalah sejumlah repetisi atau perulangan kembali gerakan. Cleveland Clinic

(2011) juga menganjurkan satu set mengandung 12-20 kali repetisi dengan angkat

beban ringan dan 8-12 repetisi angkat beban berat untuk membentuk massa otot.

Disarankan terdapat masa recovery yaitu 0-180 detik di antara dua set. Hal ini untuk

(23)

2.2.3 Manfaat Olahraga

Menurut Centre for Diseases Control and Prevention (CDC) pada tahun

2011, terdapat enam manfaat olahraga, yaitu:

1. Mengontrol berat badan.

2. Menurunkan tekanan darah.

3. Menurunkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2, serangan jantung, strok, dan

beberapa bentuk kanker.

4. Menurunkan nyeri arthritis dan cacat akibat arthritis

5. Menurunkan risiko terkena osteoporosis

6. Menurunkan gejala depresi dan kecemasan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, olahraga yang baik untuk

menurunkan berat badan pada orang yang mengalami obesitas atau overweight adalah

olahraga aerobik, intensitas sedang dengan frekuensi ≥ 3 kali perminggu. Lebih

banyak aktivitas fisik yang dilakukan, lebih banyak kalori yang dibakar untuk

digunakan sebagai energi dalam menurunkan berat badan (CDC, 2011). Jika asupan

kalori juga dibatasi, maka gabungan antara aktivitas fisik dan penurunan jumlah

kalori yang dimakan menimbulkan suatu “calorie deficit” yang akhirnya akan

menyebabkan penurunan berat badan (CDC, 2011).

Braden dkk. (1998) dalam Adiwinanto (2008) mengatakan bahwa, latihan

fisik yang berhubungan dengan posisi berat badan 30 menit, tiga kali seminggu

selama 32 minggu meningkatkan densitas mineral tulang belakang, kaki dan densitas

mineral total tubuh. Hal ini berkaitan dengan manfaat olahraga yang diungkapkan

(24)

2.2.4 Fisiologi Olahraga

Olahraga membutuhkan kontraksi otot yang terbentuk dari adenosin trifosfat

(ATP). Pembentukan ATP merupakan derivat dari metabolisme glukosa secara

aerobik dan anaerobik, namun jarang didapatkan dari protein. Metabolisme aerobik

yang mengkonsumsi oksigen lebih baik karena ATP diproduksi lebih efisien dalam

keadaan aerobik (Adiwinanto, 2008).

2.2.4.1Perubahan Curah Jantung

Selama latihan olahraga yang saat pelaksanaannya dilakukan dengan berdiri

ada kenaikan volume sekuncup 20% - 30% karena penambahan pada volume akhir

diastolik penurunan dalam volume akhir diastolik. Pada latihan pengerahan tenaga

saat terlentang, perubahan pada volume akhir diastolik lemah atau tidak ada. Hal ini

menimbulkan sedikit atau tidak ada perubahan pada volume sekuncup. Pada mulanya

mekanisme akselerasi jantung yang menonjol adalah penghentian vagus, dengan

aktifitas simpatis dominan selama pengerahan tenaga yang lebih kuat (Adiwinanto,

2008).

2.2.4.2Perubahan Neurohormonal

Pada saat olahraga berlangsung, terjadi vasodilatasi pada beberapa bantalan

vaskuler regional karena mekanisme lokal harus diimbangi dengan vasokontriksi

bantalan vaskular lain secara sentral untuk mempertahankan tekanan perfusi yang

cukup.

Didapatkan respon neurohormonal yang kuat dengan meningkatnya

norepinefrin dan epinefrin sepuluh kali lipat lebih besar dalam plasma juga kenaikan

aktivitas kadar renin yang lebih kecil. Diduga bahwa faktor-faktor neurohormonal ini

membantu pembesaran kontraktilitas miokardium dan memperbaiki penyampaian

darah ke dalam otot dan jantung yang sedang bekerja walaupun ini belum terbukti

(25)

2.2.4.3Konsumsi Oksigen Miokardium

Respon jantung terhadap olahraga meliputi perubahan dalam beban awal,

beban akhir, kontraktilitas dan frekuensi denyut jantung. Dengan bertambahnya

frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas, kecepatan kontraksi lebih cepat dan

waktu ejeksi sistolik menjadi lebih pendek. Mekanisme kompensasi yang berperan

mempertahankan perfusi miokardium meliputi vasodilatasi koroner (cadangan

koroner) dan penambahan tekanan pendorong. Segi kebutuhan dari persamaan

penyediaan kebutuhan ini digambarkan oleh konsumsi oksigen miokardium, yang

tergantung pada frekuensi denyut jantung, tipe kontraksi (tekanan sistolik dinding

total), dan kontraktilitas miokardium. Selanjutnya tekanan dinding tegantung pada

dimensi intra kavitum, ketebalan dinding dan tekanan. Karena bertambahnya volume

diastolik dan tekanan darah arteri selama latihan pengerahan tenaga, stress dinding

naik secara dramatis. Dengan demikian, semua determinan konsumsi oksigen

miokardium (tekanan dinding, frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas) sangat

naik saat pengerahan tenaga (Adiwinanto, 2008).

Konsumsi O2 ( VO2 ) sesuai dengan pengangkutan oksigen (DO2 ). DO2 diproduksi oleh curah jantung dan arteri atau campuran perbedaan oksigen content

vena. Pada saat istirahat, konsumsi oksigen di sekitar 3-5 ml/lg/menit, dapat

meningkatkan sampai 30 ml/kg/menit pada anak sehat setelah melakukan olahraga

(26)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian pada bab sebelumnya, maka kerangka konsep dalam

penelitian ini adalah:

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dibuat sebagai batasan dalam penelitian yang bertujuan agar

tidak terdapat makna ganda pada penelitian (Sastroasmoro et al., 2008).

3.2.1 Aktivitas Olahraga

1. Jenis olahraga adalah tipe olahraga yang dilakukan.

2. Frekuensi olahraga adalah jumlah hari olahraga dalam satu minggu.

3. Durasi olahraga adalah lamanya waktu yang dibutuhkan dalam satu kali

berolahraga.

Aktivitas olahraga diukur dengan:

a. Alat ukur: Kuesioner

b. Cara ukur: Wawancara

c. Hasil ukur:

1. Untuk jenis olahraga memiliki hasil ukur aerobik atau anaerobik Aktivitas Olahraga:

- Jenis olahraga

- Frekuensi olahraga

- Durasi olahraga

(27)

2. Untuk frekuensi olahraga memiliki hasil ukur sebagai berikut:

• Rutin, jika melakukan olahraga ≥ 3 hari dalam seminggu. • Jarang, jika melakukan olahraga < 3 hari dalam seminggu.

(AHA, 2001)

3. Untuk durasi olahraga memiliki hasil ukur sebagai berikut:

• Cukup, jika waktu yang dibutuhkan dalam sekali berolahraga adalah 20-30 menit.

• Kurang, jika waktu yang dibutuhkan dalam sekali berolahraga adalah

kurang dari 20 menit.

(AHA, 2001)

d. Skala ukur: Nominal

3.2.2 Obesitas

Obesitas adalah orang yang memiliki tubuh yang gemuk atau penumpukan lemak

berlebihan. Variabel ini diukur dengan:

a. Alat ukur: Timbangan berat badan Camry® dan meteran pengukur tinggi badan b. Cara ukur:

• Responden diminta untuk naik ke atas timbangan berat badan, kemudian hasil

timbangan dicatat.

• Kemudian, tinggi responden diukur dengan meteran pengukur tinggi

(mikrotoa), hasil ukuran tinggi badan dicatat.

• Setelah itu dicari IMT responden dengan memasukkan hasil penimbangan berat badan dan ukuran tinggi badan responden ke dalam rumus:

Berat Badan (Kg)

IMT =

Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

(28)

c. Hasil ukur (Depkes RI, 1994):

1. Obesitas : Orang dengan riwayat IMT > 25

2. Normal : Orang dengan riwayat IMT 18,5 – 25,0

(29)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang

(cross-sectional) yang bertujuan untuk melihat gambaran aktivitas olahraga pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 yang

menderita obesitas.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara pada bulan Oktober 2011.

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Sumatera

Utara angkatan 2011 yang menderita obesitas yaitu sebanyak 51 orang.

4.3.2 Sampel

4.3.2.1 Teknik Pengambilan Sampel dan Besar Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling, yaitu setiap

mahasiswa yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai

kurun waktu tertentu, sehingga jumlah mahasiswa yang diperlukan terpenuhi

Sastroasmoro, 2008). Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 51

(30)

4.3.2.2Kriteria Inklusi dan Eksklusi 1. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah:

a. Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang menderita

obesitas.

b. Bersedia menjadi responden penelitian setelah mendapatkan penjelasan

tentang penelitian dari peneliti (informed consent).

2. Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah:

a. Tidak menjawab pertanyaan kuesioner dengan lengkap.

4.4 Teknik Pengumpulan Data 4.4.1 Data Primer

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan

metode kuesioner yang telah dirancang dan disiapkan oleh peneliti. Banyaknya

pertanyaan yang akan diajukan kepada setiap responden adalah sebanyak 6

pertanyaan. Kuesioner yang dibuat bertujuan untuk mengetahui karakteristik

responden seperti nama, usia, jenis kelamin dan lain-lain, serta untuk mengetahui

aktivitas olahraga responden.

Pengukuran antropometri tinggi badan dan berat badan dilakukan untuk

mengetahui IMT responden. Pengukuran tinggi badan menggunakan meteran

pengukur. Penimbangan berat badan menggunakan timbangan berat badan Camry®.

4.5 Analisis Data dan Pengolahan Data

Analisis data yang digunakan adalah dengan memakai bantuan program SPSS versi

17. Adapun tahapan pengolahan data yang dilakukan adalah editing dimana pada

tahap ini peneliti akan memeriksa kuesioner yang telah diisi, apakah terdapat

kekeliruan atau tidak dalam pengisiannya. Kemudian coding, yaitu data yang telah

terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh

(31)

entry yang merupakan kegiatan memasukkan data dari hasil kuesioner ke dalam

komputer setelah kuesioner terisi semua. Selanjutnya adalah cleaning data, yaitu

pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalaam komputer guna

menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data. Kemudian data disimpan

(32)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Responden diambil di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang

berlokasi di jalan dr. Mansyur No. 5 Medan yang berlokasi di Kelurahan Padang

Bulan, Kecamatan Medan Baru. Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha dengan

zona akademik seluas 100 Ha yang berada di tengahnya. Fakultas ini memiliki

beberapa ruang kelas, ruang administrasi, ruang laboratorium, ruang skills lab, ruang

seminar, perpustakaan, kedai mahasiswa, ruang PEMA, kantin, kamar mandi dan

mushola.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 yang

menderita obesitas yaitu sebanyak 51 orang dan jumlah keseluruhan mahasiswa

angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah 521 orang

(33)

Tabel 5.1 Karakteristik responden

Karakteristik Frekuensi Persen

Umur (tahun)

Frekuensi makan cepat saji

Sering 20 39,2

Jarang 31 60,8

Total 51 100

Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 51 responden yang menjadi sampel

penelitian, mayoritas berusia 17 tahun dengan persentase 41,2 % dan berjenis kelamin

laki-laki (58,8%). Ternyata lebih dari setengah responden tidak memiliki riwayat

keluarga yang juga mengalami obesitas (56,9%). Peneliti juga menemukan bahwa

kebanyakan responden mengaku jarang memakan makanan tidak sehat seperti cepat

(34)

5.1.3 Aktivitas Olahraga Tabel 5.2 Aktivitas olahraga

Aktivitas Olahraga Frekuensi Persen

Jenis

Dari tabel 5.2 ternyata sepertiga dari responden tidak pernah berolahraga

(33,3%). Lebih dari setengah responden berolahraga tipe aerobik (56,9%), hampir

dari setengahnya melakukan olahraga sebanyak satu atau dua kali seminggu (47,1%),

dan dibutuhkan waktu 0-19 menit pada 35,3 % responden untuk berolahraga.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Umur dan Jenis Kelamin

Prevalensi anak obese di negara maju seperti Amerika Serikat meningkat dari

tahun 1980-2006 yaitu tiga kali lipat pada anak umur 2-15 tahun, dan meningkat lebih

dari tiga kali lipat pada anak umur 16-19 tahun (Wright, 2010). Wright (2010)

memaparkan bahwa hampir 80% dari remaja yang berumur 15 tahun yang sudah

mengalami obesitas, akan memiliki IMT pada ambang batas overweight di usia 25

(35)

Berdasarkan hasil penelitian responden yang paling banyak menderita obesitas

berada di usia 17 tahun yaitu sebanyak 21 orang atau 41,2%. Peneliti juga

mendapatkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki cenderung lebih

banyak (30 orang atau 58,8%) daripada responden berjenis kelamin perempuan (21

orang atau 41,2%) yang menderita obesitas. Peneliti juga mendapatkan insidensi

obesitas pada mahasiswa FK USU angkatan 2011 pada tahun 2011 adalah sebesar

9,78%.

Studi yang dilakukan oleh Sibai et al. (2003) di negara Lebanon mendapatkan

bahwa prevalensi obesitas pada anak laki-laki lebih besar dari anak perempuan

dimana terdapat 7,5% anak laki-laki yang mengalami obesitas dan 3,2% lainnya

adalah perempuan (Sibai et al., 2003). Bertentangan dengan studi yang dilakukan

Sibai et al., ternyata Syarif (2002) mengatakan bahwa obesitas pada remaja lebih

sering terjadi pada wanita dengan angka prevalensi 10,2% jika dibandingkan dengan

laki-laki 3,1%. Di DKI Jakarta kejadian obesitas terdapat sekitar 4% pada anak umur

6-12 tahun, 6,2% pada anak remaja usia 12-18 tahun dan 11,4% pada usia 17-18

tahun (Mahdiah et al.,2004). Di Saudi Arabia, 11,7 % anak mengalami overweight

dan 15,8% mengalami obesitas pada umur 6-18 tahun (Al-Nu’aim, 1996).

5.2.2 Riwayat Keluarga dan Frekuensi Makan Cepat Saji

Walaupun gaya hidup seseorang merupakan salah satu faktor yang penting

menyebabkan obesitas, riwayat keluarga adanya anggota keluarga yang mengalami

obesitas dapat menurunkan kegemukan secara genetik (Garn, 1985; Bouchard et al.,

1985). Begitu juga dengan frekuensi memakan makanan yang tidak sehat seperti

cepat saji, hal ini dipengaruhi oleh dari perkembangan teknologi dan sosial ekonomi

sehingga terjadi perubahan pola makan dari pola makan tradisional ke pola makan

barat seperti cepat saji yang banyak mengandung kalori, lemak dan kolesterol

(36)

Berdasarkan hasil penelitian ternyata tidak sampai setengah dari responden

atau 43,1% dari responden yang memiliki riwayat keluarga obesitas. Hal ini berarti

tidak menutup kemungkinan terjadinya obesitas pada seseorang karena hal-hal yang

lain seperti gaya hidup dan aktivitas fisik mereka, bukan hanya dari faktor genetik

semata. Kemudian peneliti juga mendapatkan dari 51 responden yang diwawancara,

ternyata 60,8% dari mereka mengaku jarang memakan cepat saji.

5.2.3 Jenis, Frekuensi dan Durasi Olahraga

Berdasarkan hasil penelitian, dari 51 responden yang diwawancara ternyata

hanya 67,7% yang melakukan olahraga sedangkan sisanya tidak pernah melakukan

olahraga sama sekali. Tampak dari hasil, olahraga yang sering dilakukan adalah tipe

aerobik. Kemudian peneliti menemukan bahwa di antara seluruh mahasiswa obese

yang menjadi responden, ternyata kebanyakan dari mereka (47%) hanya berolahraga

dalam satu atau dua hari perminggunya dengan durasi terpanjang yang banyak

dilakukan adalah dibawah dua puluh menit setiap sesi (35,3%) dan di posisi kedua

yaitu di atas 30 menit (31,4%).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa walaupun jenis olahraga yang

dilakukan adalah aerobik yang sangat berguna dalam peningkatan fungsi

kardiovaskular dan penurunan berat badan, ternyata tidak memenuhi persyaratan

disebut sebagai aktif secara fisik. Dimana seorang remaja yang dikatakan aktif secara

fisik melakukan olahraga dengan durasi minimal 60 menit, dan dilakukan dalam 5

hari atau lebih dalam seminggu (Biddle et al., 1998). Di lain pihak CDC (1999)

mengklasifikasikan remaja atau dewasa muda yang aktif melakukan olahraga seperti

jalan cepat selama 30 menit atau bermain basket selama 15-20 menit. Hal ini

bertentangan dengan pernyataan yang dibuat oleh Biddle et al. (1998) tentang aktif

atau tidaknya seseorang dimana membutuhkan waktu minimal 60 menit untuk

berolahraga.

Kurang aktifnya seseorang sehingga dapat menyebabkan obesitas yang sangat

(37)

dilakukan di Amerika Serikat oleh Robins et al. (2003), mereka mendapatkan bahwa

anak-anak perempuan remaja di Amerika malas untuk berolahraga hanyalah karena

(38)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian

ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Insidensi obesitas pada mahasiswa FK USU angkatan 2011 adalah 9,78%.

2. Usia terbanyak mengalami obesitas adalah 17 tahun.

3. Pola olahraga yang dilakukan mahasiswa FK USU dengan riwayat obesitas

adalah olahraga aerobik, dengan frekuensi jarang yaitu dalam satu atau dua

hari perminggunya dan kurang dalam durasi dimana yang paling banyak

adalah selama di bawah 20 menit.

6.2 Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan saran yang mungkin dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran

tersebut yaitu:

1. Mahasiswa FK USU harus dapat meningkatkan frekuensi berolahraga dalam

seminggu dan durasinya pun harus ditingkatkan agar tercapai aktivitas fisik

yang maksimal dalam menjaga kesehatan dan mencegah obesitas.

2. Motivasi berolahraga dapat ditingkatkan dengan adanya program olahraga

mingguan seperti bermain futsal ataupun sepeda santai dari fakultas

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Adiwinanto, Wahyu. 2008. Pengaruh Intervensi Olahraga di Sekolah Terhadap

Indeks Massa Tubuh dan Tingkat Kebugaran Kardiorespirasi Pada Remaja

Obesitas. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Available from:

eprints.undip.ac.id/17622/1/Wahyu_Adiwinanto.pdf [Accesed 26 April 2011]

AHA, 2011. Obesity Information. Available from:

Al-Nuaim AR, Bamgboye EA, al-Herbish A, 1996. The Pattern of Growth and

Obesity in Saudi Arabian Male School Children. Int J Obes Relat Metab

Disord, 20:1000–5.

Alwi, Idrus. 2009. Manifestasi Klinis Jantung Pada Penyakit Sistemik. In: Aru W.

Sudoyo et al. ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Ed V. Jakarta:

Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. 1792-97.

Biddle S, Sallis J, Cavill N. , 1998. Policy framework for young people and

health-enhancing physical activity. In: Biddle S, Sallis J, Cavill N, (Eds.) Young and

Active? Young People and Health-Enhancing Physical Activity: Evidence and

Implications. London, United Kingdom: Health Education Authority, pp: 3–

16.

Bouchard C, et al., 1985. Body Composition in Adopted and Biological Siblings.

Hum Biol, 57:61-75.

Budiman, H., Surjadi, C, 1997. Penelitian Obesitas pada Orang Dewasa di

(40)

CDC, 1999. Physical Activity and Health Adolescent. Diakses 24 November 2011,

dari

CDC. 2009. Overweight and Obesity. Available from:

15 April 2011]

CDC. 2011. Healthy Weight - it's not a diet, it's a lifestyle! Available from:

Maret 2011]

Cleaveland Clinic, 2011. Exercise and Weight Control. Available from:

[Accesed 10 April 2011]

Direktori Mahasiswa USU, 2011. Diakses 24 November 2011, dari:

Depkes RI. 2009. Obesitas dan Kurang Aktivitas Fisik Menyumbang 30% Kanker.

Available from:

Depkes RI, 1994 Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa. Available

from:

Dorland’s Medical Dictionary, 2007. Aerobic Exercise. Available from:

2011]

Gale Encyclopedia of Medicine, 2008. Exercise. Available from

(41)

Garn SM., 1985. Continuities and Changes in Fatness from Infancy Through

Adulthood. Curr Prob Pediatr, 15:1-47.

Mahdiah, Hamam Hadi dan Susetyowati, 2004. Prevalensi Obesitas dengan Kejadian

Obesitas pada Remaja SLTP Kota dan Desa di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 1(2):77-85.

Mosby’s Medical Dictionary, 2009. Exercise Definition. Available from:

2011]

Myers, Michael D. 2004. Definition of Obesity. Available from:

Sastroasmoro, Sudigdo, Djajadiman Gatot, Nartono Kadri, Purnamawati S. Pudjiarto,

2008. Usulan Penelitian. In: Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael. ed.

Ed. III. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

29-57.

Sastroasmoro, Sudigdo, 2008. Pemilihan Subjek Penelitian. In: Sudigdo

Sastroasmoro dan Ismael Sofyan (Eds.). Dasar-dasar Metodologi Penelitian

Klinis, ed. 3. Jakarta: Sagung Seto, 78-91.

Sherwood, Lauralee, 2001. Keseimbangan Energi dan Pengaturan Suhu. In:Beatricia

I. Santoso. ed. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Ed II. Jakarta: EGC.

590-608.

Sibai AM et al., 2003. Prevalence and Covariates of Obesity in Lebanon: Findings

from The First Epidemiological Study. Obes Res, 11:1353–61.

Syarif, D.R., 2002. Childhood Obesity Evaluation and Management, Naskah Lengkap

(42)

WHO. 2011. Obesity and Overweight. Available from:

(43)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Foto

Nama : Muhammad Miftah

Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 1 Oktober 1990

Agama : Islam

Alamat : Komp. Johor Indah Permai Blok B No. 4 Medan

Telepon : 061-7863992 / 081375345670

Orang Tua : Ayah : H. Mihmal Mahyar

Ibu : Hj. Hasnah

Riwayat Pendidikan : 1. Lulus tahun 1996 TK Muhammadiyah Medan

2. Lulus tahun 2002 SD Al-Azhar Medan

3. Lulus tahun 2005 SMP Al-Azhar Medan

4. Lulus tahun 2008 SMA Swasta Harapan II Medan

Riwayat Organisasi : Ketua SCORA PEMA FK USU Periode 2011-2012

(44)

LAMPIRAN 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya Muhammad Miftah, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter di

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saya sedang mengadakan

penelitian dengan judul “Gambaran Aktivitas Olahraga Pada Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011 yang Menderita Obesitas.”

Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan ataupun abnormal yang

dapat mengganggu kesehatan. Seseorang yang dikatakan obesitas apabila terjadi

pertambahan atau pembesaran sel lemak tubuh mereka. Obesitas dapat terjadi karena

dua hal yaitu akibat peningkatan asupan makanan tinggi karbohidrat dan lemak tetapi

rendah vitamin dan mineral dan juga penurunan aktivitas fisik akibat kerja,

transportasi yang semakin canggih dan peningkatan urbanisasi. Obesitas dapat

dicegah dengan melakukan olahraga rutin sebanyak 3 kali atau lebih setiap

minggunya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran aktivitas olahraga

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 yang

menderita obesitas. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat sebagai masukan

untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara agar lebih

memperhatikan kesehatan dengan rutin berolahraga sehingga terhindar dari obesitas

Saya akan melakukan wawancara dengan bantuan kuesioner yang berisi

beberapa pertanyaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas olahraga.

Wawancara ini akan dilakukan sekitar 5 menit. Kemudian saya akan menimbang

(45)

Partisipasi Saudara/i bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Indentitas pribadi

Saudara/i sebagai partisipan akan dirahasiakan dan informasi yang diberikan hanya

akan digunakan untuk penelitian ini. Untuk penelitian ini, Saudara/i tidak akan

dikenakan baiaya apapun. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Saudara/i dapat

langsung menanyakan kepada Saya sebagai peneliti.

Demikian informasi ini Saya sampaikan. Atas bantuan dan kesedian Saudara/i

menjadi partisipan dalam penelitian ini, Saya sampaikan terima kasih.

Medan, 2011

Peneliti,

(46)

LAMPIRAN 3

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan dari peneliti tentang “Gambaran

Aktivitas Olahraga Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Angkatan 2011 yang Menderita Obesitas”, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa

paksaan, saya menandatangani dan menyatakan bersedia berpartisipasi dalam

penelitian ini.

Demikianlah surat pertanyaan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2011

Peserta Penelitian,

(47)

LAMPIRAN 4 KUESIONER

JUDUL PENELITIAN: GAMBARAN AKTIVITAS OLAHRAGA PADA MAHASISWA YANG MENDERITA OBESITAS

PETUNJUK PENGISIAN:

1. Sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan terlebih dahulu isilah identitas

Anda.

2. Memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat dan

sesuai dengan keadaan Anda.

3. Mohon semua pertanyaan dapat diisi dan tidak ada yang terlewatkan

Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Stambuk :

Berat Badan :……..kg (diisi oleh peneliti)

Tinggi Badan :……..cm (diisi oleh peneliti)

PERTANYAAN

1. Olahraga jenis apa yang Anda lakukan?

a. Olahraga Aerobik (jalan cepat, jogging, sepeda, renang, bola, basket),

sebutkan…………

b. Olahraga Anaerobik (Body Building)

c. Tidak pernah

(48)

a. ≥ 3 hari dalam seminggu

b. < 3 hari dalam seminggu

c. Tidak pernah

3. Berapa lama durasi yang Anda butuhkan dalam sekali berolahraga?

a. < 20 menit

b. 20-30 menit

c. > 30 menit

d. Tidak pernah

4. Adakah di antara keluarga Anda yang memiliki riwayat obesitas? Jika ada,

cantumkan hubungan Anda dengan anggota keluarga tersebut.

a. Ada,………

b. Tidak ada

5. Apakah Anda sering makan makanan cepat saji (fast food)?

a. Sering

b. Jarang

c. Tidak Pernah

6. Kalau ya, berapa kali dalam seminggu Anda makan makanan cepat saji?

(49)

LAMPIRAN 5 TABEL INDUK

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(50)

Frekuensi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sering 20 39.2 39.2 39.2

Jarang 31 60.8 60.8 100.0

(51)

Gambar

Tabel 2.1 Batas Ambang IMT Untuk Orang Dewasa Indonesia
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 5.1 Karakteristik responden
Tabel 5.2 Aktivitas olahraga
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi internet addiction pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah 1,1 %.. Kata kunci : prevalensi,

16 Hasil yang sama juga didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh Manalu ARN terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau angkatan 2012 dengan

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa nyeri kepala merupakan kasus yang cukup sering ditemukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara..

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Tingkat Konsumsi Kalori, Makronutrien dan Serat Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Dari hasil penelitian ini didapatkan proporsi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun akademik 2020/2021 yang memiliki kualitas tidur yang buruk adalah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi mahasiswa yang pernah menderita asma di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun ajaran 2014/2015 sebesar 14,3% (55

Dari hasil penelitian didapatkan hasil nilai p-value 0.018 (p&lt;0.05), sehingga didapati adanya perbedaan pengaruh minuman berenergi dan olahraga terhadap performa kognitif