• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perbandingan Sari Buah Mengkudu dengan Sari Buah Durian dan Jumlah Gum Arab terhadap Mutu Permen Jelly Mengkudu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Perbandingan Sari Buah Mengkudu dengan Sari Buah Durian dan Jumlah Gum Arab terhadap Mutu Permen Jelly Mengkudu"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Mengkudu

Morinda citrifolia L mempunyai nama daerah: eodu, mengkudu, bengkudu, (Sumatera); kudu, cengkudu, kemudu, pace (Jawa); wangkudu,

manakudu, bakulu (Nusa Tenggara); dan di Kalimantan dikenal dengan nama

mangkudu, wangkudu, dan labanan (Wijayakusuma dan Dalimartha, 1995).

Tanaman mengkudu dapat berbuah sepanjang tahun. Ukuran dan bentuk buahnya

bervariasi, pada umumnya mengandung banyak biji, dalam satu buah terdapat

>300 biji, namun ada juga tipe mengkudu yang memiliki sedikit biji. Bijinya

dibungkus oleh suatu lapisan atau kantong biji, sehingga daya simpannya lama

dan daya tumbuhnya tinggi. Dengan demikian, perbanyakan mengkudu dengan

biji sangat mudah dilakukan (Djauhariya, dkk., 2006).

Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m.

Tinggi pohon mengkudu mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna

putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau

mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan

bintik - bintik hitam. Secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah

mengkudu sebagai sayur dan rujak. Daunnya juga digunakan sebagai salah satu

bahan nicah peugaga yang sering muncul sebagai menu wajib buka puasa, karena itu, mengkudu sering ditanam di dekat rumah di daerah pedesaan Aceh. Selain itu

mengkudu juga sering digunakan sebagai bahan obat-obatan (Wikipedia1, 2010)

Tanaman mengkudu memiliki batang berkayu, bulat, kulit kasar,

(2)

panjang daun 10-40 cm. Bunga mengkudu merupakan bunga majemuk, bentuk

bongkol, bertangkai, benang sari 5. Buahnya berbentuk bongkol, permukaan buah

tidak teratur, berdaging, panjang buah 5-10 cm, berwarna hijau kekuningan

(Syamsul dan Hutapea,1991).

Komposisi Kimia Buah Mengkudu

Buah mengkudu mengandung skopoletin, rutin, polisakarida, asam

askorbat, β-karoten, 1-arginin, proxironin, dan proxeroninase, iridoid, asperolusid,

iridoid antrakinon, asam lemak, kalsium, vitamin B, asam amino, glikosida, dan

juga glukosa. Selain itu juga mengandung senyawa-senyawa seperti, morindon,

rubiadin, dan flavonoid (Bangun dan Sarwono, 2002).

Senyawa aktif mengkudu, antara lain flavonoid, xeronin, skopoletin,

senyawa terpen, vitamin C dan selenium didapat dari proses ekstraksi yang

menggunakan bahan pelarut tertentu seperti etanol (Tensiska, dkk., 2003).

Perbandingan pelarut dengan bahan yang akan diekstrak (buah mengkudu) sangat

mempengaruhi jumlah dan jenis senyawa aktif yang akan dihasilkan.

Salah satu alkaloid penting yang terdapat di dalam buah mengkudu adalah

xeronin. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronin, tapi banyak

mengandung bahan pembentuk (prekursor) xeronin dalam jumlah besar.

Proxeronin adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya. Xeronin

diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif (enzim

yang belum aktif), mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif

(Wikipedia1, 2010).

Asam askorbat yang ada di dalam buah mengkudu adalah sumber

(3)

menetralisir radikal bebas (partikel-partikel berbahaya yang terbentuk sebagai

hasil sampingan proses metabolisme yang dapat merusak materi genetik dan

merusak sistem kekebalan tubuh), asam kaproat, asam kaprilat, dan asam kaprat

termasuk golongan asam lemak, asam kaproat dan asam kaprat inilah yang

menyebabkan bau busuk yang tajam pada buah mengkudu (Waha, 2011).

Komposisi kimia 100 g bagian mengkudu yang dapat dimakan dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi kimia mengkudu per 100 g bagian yang dapat dimakan

Komposisi kimia Jumlah (%)

Air 89,10

Protein 2,90

Lemak 0,60

Karbohidrat 2,20

Serat 3,00

Abu 1,20

Lain-lain 1,00

Sumber: Chetan (2011)

Manfaat Mengkudu

Tanaman mengkudu terutama buahnya memiliki banyak kegunaan antara

lain, untuk obat tekanan darah tinggi, beri-beri, melancarkan kencing, radang

ginjal, radang empedu, radang usus, disentri, sembelit, nyeri limpa, limpa

bengkak, sakit lever, liur berdarah, kencing manis (diabetes melitus), cacingan, cacar air, kegemukan (obesitas), sakit pinggang (lumbago), sakit perut (kolik), dan

perut mulas karena masuk angin, kulit kaki terasa kasar (pelembut kulit),

menghilangkan ketombe, antiseptik, peluruh haid (emenagog), dan pembersih

darah. Air perasan buah masak yang diparut digunakan untuk kumur-kumur

(4)

Buah mengkudu yang telah masak, walau sering disebut tidak sedap

aromanya, tetapi jelas mengandung beberapa senyawa (unsur-unsur zat murni)

yang terbukti mampu mengobati berbagai penyakit. Ada beberapa resep atau

khasiat dan manfaat buah mengkudu yang disebut baik, manjur untuk pengobatan

lain hipertensi (tekanan darah tinggi), hepatitis (radang hati/liver), peluruh (untuk

melancarkan air seni), batuk, masuk angin, radang tenggorokan dan diabetes mellitus (kencing manis) (Purbaya, 2007).

Buah mengkudu dapat menghambat pertumbuhan tumor dengan

merangsang sistem imun yang melibatkan makrofag atau limfosit. Ekstrak buah

ini juga terbukti paling efektif menghambat sel ras yaitu sel yang menyebabkan

kanker diantara 500 ekstrak yang diuji (Hirazumi, dkk., 1994). Younos, dkk.,

(1990) melakukan studi mengenai efek analgesik dan sedatif ekstrak tanaman

mengkudu dan menyatakan bahwa ekstrak mengkudu mempunyai aktivitas

analgesik secara konsisten, tidak toksik, dan tergantung pada dosis.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa diantara 3 fraksi ekstrak

metanolik buah mengkudu yang diuji, fraksi etil asetat menunjukkan aktivitas

antioksidan yang paling kuat dengan nilai IC50 = 46,7 µg/ml diikuti dengan fraksi

kloroform dengan nilai IC50 = 227,7 µg/ml, sedangkan fraksi metanol mempunyai

nilai IC50= 888,6 µg/ml (Abdul dan Sugeng, 2004).

Durian

Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong,

dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal,

permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena itu disebut "durian", walaupun

(5)

kecoklatan, hingga keabu-abuan. Durian salah satu buah yang sangat digemari

oleh banyak orang, selain karena rasanya yang sangat lezat dan aromanya yang

harum, ternyata buah durian merupakan salah satu makanan sehat karena memiliki

banyak manfaat bagi kesehatan tubuh (Wikipedia2, 2012).

Durian (Durio zibethinus) termasuk keluarga Bombacaceae yang berkerabat dekat dengan kapuk randu. Durian sudah terkenal dan banyak

dibudidayakan. Namun banyak masyarakat belum mengenal varietas apa yang

mereka tanam dan apakah jenis durian yang mereka tanam termasuk yang unggul

(Nuswamarhaeni, dkk., 1999).

Buah durian berbentuk bulat hingga lonjong atau tidak beraturan, dengan

ukuran kecil sampai besar. Buah durian mempunyai duri yang rapat dan tajam,

dan pada setiap buah terdiri dari 5-7 ruang dimana setiap ruang mengandung 2-5

biji. Buah yang sudah matang akan berasa manis kepahit-pahitan disertai aroma

harum khas (Barus dan Syukri, 2008).

Komposisi Kimia Durian

Durian mengandung nutrisi penting dalam jumlah yang tinggi melebihi

buah lain. Kandungan nutrisi yang penting tersebut adalah vitamin B, vitamin C,

zat besi, kalium, magnesium, fosfor, seng, tiamin, riblofavin, omega 3, dan 6.

Selain itu durian juga banyak mengandung phitonurien, polifenol, pitosterol,

antioksidan, organosulfur, dan triptofan. Di samping itu juga zat gizi umum

seperti karbohidrat, lemak tak jenuh, dan protein (Santoso, 2010).

Durian merupakan makanan sehat yang baik untuk tubuh jika dimakan

tanpa berlebihan. Daging buah durian mengandung banyak sekali zat gizi,

(6)

asam folat, magnesium (Mg), potasium/kalium (K), zat besi (Fe), zinc, mangan

(Mn), tembaga (Cu), karoten, vitamin C, tiamin, niasin, dan riboflavin. Durian

juga mengandung gula yang cukup banyak serta sifatnya panas sehingga penderita

diabetes dan ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi durian. Fosfor dan zat besi

yang terdapat dalam durian ternyata 10 kali lebih banyak daripada buah pisang.

Kandungan gizi tiap 100 g buah durian adalah 67 g air, 2,5 g lemak, 28,3 g

karbohidrat, 1,4 g serat, 2,5 g protein, dan menghasilkan energi sebesar kurang

lebih 520 kJ (UNAIR, 2013). Daging buah durian yang telah matang dimakan

segar. Sisa buah dapat dibuat lempok (dodol) dan tempoyak (asinan). Buah yang

tua tetapi belum matang dapat dibuat tepung durian (Sunarjono, 2000). Selain itu,

buah durian mengandung gizi cukup tinggi dan komposisinya lengkap, seperti

disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan gizi buah durian per 100 g bahan

Kandungan gizi Jumlah

Fakta-fakta manfaat durian bagi kesehatan manusia antara lain durian

mengandung tiga jenis gula alami sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Berkombinasi

(7)

energi bagi yang mengkonsumsinya. Penelitian membuktikan bahwa hanya

dengan dua pongge durian dapat menyediakan energi untuk kerja 90 menit secara

berterusan. Jika dibandingkan dengan apel, maka durian mengandung 4 kali

protein, 2 kali karbohidrat, 3 kali fosfor, 5 kali vitamin A dan zat besi, serta 2 kali

untuk vitamin dan mineral yang lain (Santoso, 2010).

Adapun manfaat dari buah durian adalah dapat mengatasi anemia karena

durian kaya akan asam folat dan zat besi. Selain itu durian dapat mengatasi

sembelit karena durian banyak mengandung serat, menghambat penuaan dini

karena mengandung vitamin C sebagai antioksidan, meningkatkan tekanan darah

yang rendah karena mengandung zat besi dan sifatnya yang panas, mengobati

penyakit ruam pada kulit (kurap), baik untuk kesehatan tulang dan persendian

karena mengandung kalsium, potasium, dan berbagai vitamin B. Kandungan

mangan dalam durian dapat menjaga kestabilan kadar gula dalam darah, kulit

durian yang dibakar lalu dijadikan abu, airnya dapat melancarkan haid, tetapi juga

bersifat abortif, buahnya dapat sebagai obat penyakit kuning, meningkatkan nafsu

makan karena mengandung niasin dan tiamin. Riboflavinnya (vitamin B2) dapat

membantu mengatasi migrain, memelihara kesehatan tiroid karena kandungan

tembaganya, dapat mengurangi stres dan depresi karena kandungan piridoksin

(B6), baik untuk kesehatan gigi karena mengandung fosfor (P) (Isa, 2011).

Terlepas dari potensi bahayanya bila dikonsumsi berlebihan, durian

sebenarnya memiliki banyak manfaat. Buah durian mengandung gula sederhana

seperti fruktosa dan sukrosa. Lemak sederhana pada durian dapat mengisi ulang

(8)

makanan suplemen untuk anak-anak yang kekurangan berat badan. Berlawanan

dengan pemahaman umum, lemak pada durian tidak mengandung kolesterol.

Durian kaya akan serat makanan, sehingga dapat melancarkan pencernaan.

Kandungan serat membantu melindungi membran mukosa usus dengan

mengurangi waktu paparan dan mengikat bahan kimia penyebab kanker usus

besar. Durian kaya akan vitamin. Kandungan vitamin C-nya yang tinggi

bermanfaat sebagai antioksidan yaitu sebanyak 175 mg dari 100 g buah

mengkudu (Jones, 2000). Buah ini juga mengandung banyak vitamin B-kompleks,

seperti niasin, riboflavin, asam pantotenat (vitamin B5), piridoksin (vitamin B6)

dan tiamin (vitamin B1). Vitamin-vitamin ini adalah vitamin esensial yang tidak

diproduksi oleh tubuh dan jarang ditemui pada buah-buahan lain.

Durian mengandung mineral seperti mangan, besi, tembaga, dan

magnesium. Mangan digunakan oleh tubuh sebagai kofaktor untuk enzim

antioksidan dismutase superoksida. Tembaga dan besi dibutuhkan untuk

pembentukan sel darah merah. Kalium bermanfaat untuk mengontrol detak

jantung dan tekanan darah. Durian mengandung asam amino triptofan dapat

meringankan kecemasan, depresi, dan insomnia, dan menciptakan perasaan

euforia, dengan meningkatkan kadar serotonin di otak (Anonimousa, 2010).

Gum Arab

Gum arab dihasilkan dari getah bermacam-macam pohon Acasia sp. Gum

arab pada dasarnya merupakan serangkaian satuan-satuan D-galaktosa,

L-arabinosa, asam D-galakturonat dan L-ramnosa. Berat molekulnya

250.000-1.000.000. Gum arab jauh lebih mudah larut dalam air dibanding hidrokoloid

(9)

untuk mendorong pembentukan emulsi lemak yang mantap dan mencegah

kristalisasi gula (Tranggono, dkk., 1991). Komposisi gizi gum arab mengandung

kalsium sebanyak 1117 mg, magnesium 292 mg, dan besi 2 mg dalam setiap

100 g gum arab (Rabah dan Abdalla, 2012). Gum arab mengandung galaktosa

36,2%, arabinosa 30,5%, ramnosa 13,0%, asam glukoronik 19,5%, dan protein

2,24% (Setyawan, 2007). Struktur molekul gum arab dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur molekul gum arab (Williams dan Philips, 2004)

Gum arab dimurnikan melalui proses pengendapan dengan menggunakan

etanol dan diikuti proses elektrodialisis (Stephen dan Churms, 1995). Menurut

Imeson (1999), gum arab stabil dalam larutan asam. pH alami gum dari Acasia senegal ini berkisar 3,9-4,9 yang berasal dari residu asam glukoronik. Emulsifikasi dari gum arab berhubungan dengan kandungan nitrogennya

(protein). Gum arab dapat meningkatkan stabilitas dengan peningkatan viskositas.

Jenis pengental ini juga tahan panas pada proses yang menggunakan panas namun

lebih baik jika panasnya dikontrol untuk mempersingkat waktu pemanasan,

mengingat gum arab dapat terdegradasi secara perlahan-lahan dan kekurangan

efisiensi emulsifikasi dan viskositas.

(10)

Gum arab dipergunakan pada permen untuk mencegah melting atau meleleh khususnya pada permen gum dengan kadar padatan terlarut yang tinggi,

menjaga perisa dan aroma sehingga rasa permen dapat dinikmati lebih lama,

sebagai perekat, dan membantu mencegah pengkristalan kembali larutan sirup

gula dengan padatan terlarut lebih dari 70 ºBrix (Riyadhul, 2013).

Gum arab dapat digunakan untuk pengikatan flavor, bahan pengental,

pembentuk lapisan tipis dan pemantap emulsi. Gum arab akan membentuk larutan

yang tidak begitu kental dan tidak membentuk gel pada kepekatan yang biasa

digunakan (paling tinggi 50%) (Alinkolis, 1989).

Viskositas akan meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah gum

arab. Gum arab mempunyai gugus arabinogalactan protein (AGP) dan

glycoprotein (GP) yang berperan sebagai pengemulsi dan pengental (Gaonkar, 1995). Gum arab merupakan bahan pengental emulsi yang efektif karena

kemampuannya melindungi koloid dan sering digunakan pada pembuatan roti.

Gum arab memiliki keunikan karena kelarutannya yang tinggi dan viskositasnya

rendah (Hui, 1992). Gum arab membentuk koaservat (gumpalan) dengan gelatin

dan banyak protein lain (deMan, 1989).

Bahan Tambahan dalam Pembuatan Permen Jelly Mengkudu Agar-agar

Agar-agar dan alginat keduanya adalah polisakarida yang diekstrak dari

rumput laut. Senyawa-senyawa ini mempunyai nilai nutrisi seperti pektin, tetapi

dapat membentuk gel. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan beberapa macam

(11)

Agar-agar adalah istilah umum yang lebih berkaitan dengan ciri-ciri gel.

Agar-agar terdiri atas fraksi yang mengandung sulfat disebut agarosa dan fraksi

yang tidak mengandung sulfat disebut agaropektin. Agarosa dapat membentuk

gel, sedangkan agaropektin tidak dapat membentuk gel. Agar-agar bersifat

anionik, dapat membentuk gel yang jernih (Cahyadi, 2009).

Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi

yang mengisi dinding sel rumput laut. Agar-agar dikenal luas di daerah Asia

tropika sebagai makanan sehat karena mengandung serat (fiber) lunak yang tinggi dan kalori yang rendah. Agar-agar tergolong kelompok pektin dan merupakan

suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Kepadatan gel agar-agar

juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai

sebagai media dalam kultur jaringan (Wikipedia4, 2011).

Agar-agar tidak larut dalam air dingin, tetapi larut dalam air panas. Pada

suhu 32-39 ºC berbentuk bekuan (solid) dan tidak mencair pada suhu di bawah

85 ºC. Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat

seperti gelatin, padatan lunak dengan banyak pori-pori didalamnya sehingga

bertekstur kenyal. Sifat ini menarik secara inderawi, sehingga banyak olahan

makanan melibatkan agar-agar (Aslan, 1991).

Sukrosa

Sukrosa adalah disakarida yang mempunyai peran penting dalam

pengolahan makanan dan banyak terdapat pada tebu. Untuk industri-industri

makanan biasa digunakan sukrosa dalam bentuk kristal halus atau kasar, dan

dalam jumlah yang banyak dipergunakan dalam bentuk cairan sukrosa (sirup).

(12)

sebagian sukrosa akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa, yang disebut gula

invert (Winarno, 2002).

Penggunaan jenis bahan pemanis pada pengolahan makanan sangat sering

dilakukan. Bahan pemanis yang sering digunakan dalam pengolahan makanan,

misalnya pada pembuatan permen jelly adalah jenis gula sukrosa. Seperti yang

telah diketahui, sukrosa sebagai bahan pemanis memiliki kandungan kalori yang

cukup tinggi yaitu sebesar 400 kalori dalam 100 g bahan (Syafutri, dkk., 2010).

Faktor utama yang mempengaruhi mutu sukrosa adalah pemanasan.

Penggunaan teknik konsentrasi hampa udara dalam proses penggilingan dan

pemurnian mengurangi inversi sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, juga

mengurangi pembentukan warna gelap oleh proses karamelisasi. Inversi sukrosa

menyebabkan berkurangnya hasil dan kadar air yang tinggi pada produk akhir

(Buckle, dkk., 1987).

Intensitas rasa manis menunjukkan kekuatan atau tingkat kadar kemanisan

suatu bahan pemanis. Intensitas rasa manis berkaitan dengan nilai relatif rasa

manis yang sama maupun yang berbeda antar masing-masing bahan pemanis.

Masing-masing pemanis berbeda kemampuannya untuk merangsang indera

perasa. Kekuatan rasa manis yang ditimbulkan oleh bahan pemanis dipengaruhi

oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu dan sifat mediumnya (cair atau

padat). Nilai intensitas rasa manis biasanya diukur dengan cara

membandingkannya dengan kemanisan sukrosa 100% (Cahyadi, 2009).

Permen Jelly

(13)

gula dalam permen adalah tinggi, sehingga dapat menyebabkan gigi berlubang.

Permen merupakan suatu produk pangan yang disukai semua orang mulai dari

anak-anak hingga orang dewasa. Hal ini karena permen dapat dikonsumsi

dimanapun dan kapanpun. Minat konsumen pada permen, terutama permen keras

dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan, tetapi karena permen ini

sangat umum dikonsumsi, orang jarang memperhatikan kandungan gizi permen.

Seiring berjalannya waktu, kesadaran masyarakat akan kesehatan meningkat.

Masyarakat menjadi semakin kritis dalam memilih semua produk makanan yang

akan mereka konsumsi. Hal ini memacu para produsen untuk membuat produk

pangan yang selain memiliki penampakan yang menarik juga memiliki kandungan

gizi yang baik (Pratiwi dan Sylvia, 2008).

Ada berbagai jenis permen yang dikenal saat ini. Secara garis besar

permen dibagi menjadi dua kelompok yaitu permen keras dan permen lunak.

Menurut SNI 3547-2-2008 permen keras merupakan jenis makanan selingan

berbentuk padat, dibuat dari gula atau campuran gula dengan pemanis lain,

dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan

(BTP) yang diijinkan, bertekstur keras, tidak menjadi lunak jika dikunyah.

Sementara definisi permen lunak menurut SNI 3547-2-2008 adalah makanan

selingan berbentuk padat, dibuat dari gula atau campuran gula dengan pemanis

lain, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan

pangan (BTP) yang diijinkan, bertekstur relatif lunak atau menjadi lunak jika

dikunyah. Permen jelly adalah permen bertekstur lunak, yang diproses dengan

penambahan komponen hidrokoloid seperti agar-agar, gum, pektin, pati,

(14)

sehingga menghasilkan produk yang kenyal. Permen jelly harus dicetak dan

diproses aging terlebih dahulu sebelum dikemas (Standar Nasional Indonesia, 2008).

Permen adalah produk yang dibuat dengan mendidihkan campuran gula

dan air bersama dengan bahan pewarna dan pemberi rasa sampai tercapai kadar

air kira-kira 3%. Seni membuat permen dengan daya tahan yang memuaskan

terletak pada pembuatan produk dengan kadar air minimum dan sedikit saja

kecenderungan untuk mengkristal (Buckle, dkk., 1987).

Permen jelly merupakan permen yang terbuat dari campuran sari

buah-buahan, bahan pembentuk gel atau dengan penambahan essens untuk

menghasilkan berbagai macam rasa, dengan bentuk fisik jernih transparan serta

mempunyai tekstur yang kenyal seperti permen karet. Bahan pembentuk gel yang

biasa digunakan antara lain gelatin, karagenan, atau agar-agar. Permen jelly

tergolong makanan semi basah, oleh karena itu cepat rusak, maka dari itu perlu

penanganan yang tepat untuk memperpanjang masa simpan (Malik, 2010).

Permen jelly merupakan produk confectionary yang dapat diolah dari berbagai macam variasi, baik warna, bahan baku, maupun flavor. Bahan utama

yang umum digunakan dalam pembuatan permen jelly adalah gelatin yang

berfungsi sebagai bahan pengental, gula sebagai pemanis dan asam organik

sebagai bahan pengawet dan pemberi rasa asam pada produk. Fungsi utama

penambahan gelatin dalam pembuatan permen jelly yaitu untuk meningkatkan

elastisitas, konsistensi, dan stabilitas produk (Jaswir, 2007). Standar nasional

(15)

Tabel 3. Standar mutu permen jelly

Komposisi Keterangan

Bentuk, bau, rasa Normal

Kadar air 9,15% dengan standar maks 20%

Kadar gula reduksi 1,33% dengan standar maks 20%

Kadar gula total 28,57% dengan standar min 30%

Kadar abu 2,94%dengan standar maks 3,0%

Bahan tambahan pangan tidak ditambahkan

Kadar timbal (Pb) 0,0173 ppm dengan standar maks 1,5 ppm Kadar tembaga (Cu) 0,1621 ppm dengan standar maks 10,0 ppm

Kadar seng (Zn) 0,2161 ppm dengan standar maks 10,0 ppm

Kadar timah (Sn) 0,0561 ppm dengan standar maks 40 ppm

Sumber : Badan Standarisasi Nasional (2008)

Pembagian Permen

Berbeda dengan permen keras yang hanya terdiri dari satu jenis permen,

permen lunak terdiri dari beberapa jenis permen. Jenis-jenis permen berdasarkan

teksturnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Menurut SNI 3547-2-2008, permen jelly adalah permen bertekstur lunak,

yang diproses dengan penambahan komponen hidrokoloid seperti agar-agar, gum,

pektin, pati, karagenan, gelatin, dan lain-lain yang digunakan untuk modifikasi

tekstur sehingga menghasilkan produk yang kenyal. Permen jelly harus dicetak

dan diproses aging terlebih dahulu sebelum dikemas.

(16)

pada gulungan kertas minyak. Taffy terbuat dari molases, mentega, dan gula palm (brown sugar). Taffy sering diberi pewarna dan perasa. Di Inggris, taffy disebut

toffy, sedikit lebih keras dibandingkan taffy di Amerika (Anonimousb, 2014). Nougat adalah sebuah permen yang terbuat dari gula atau madu, kacang

panggang (badam, kenari, pistachio atau hazelnut, namun bukan kacang tanah)

dan beberapa buah kering. Nougat dapat berbentuk lunak atau keras tergantung

bahan yang dipakai, nougat juga dipakai sebagai isi batang permen atau cokelat.

Ada dua macam nougat: putih dan cokelat. Nougat putih dibuat dari putih telur

yang dikocok sampai halus, sedangkan nougat cokelat (Perancis: nougatine) terbuat dari gula yang menjadi karamel dan memiliki tekstur keras, kadang garing

(Wikipedia3, 2013).

Secara kimiawi, gula yang dipanaskan akan naik titik didihnya dan

meningkatkan kepekatannya. Titik didih gula berada pada suhu 160 °C. Apabila

gula dipanaskan melebihi titik didih ini, molekul gula akan memecah dan berubah

wujud. Perubahan ini membuat sifat asli gula menjadi berubah. Pecahnya molekul

gula ditandai oleh tekstur gula yang berubah menjadi cairan yang lebih lengket

berwarna beige hingga cokelat keemasan. Nama populernya adalah karamel (caramel) (Anonimousc, 2014).

Marshmallow atau manisan kenyal adalah makanan ringan bertekstur seperti busa yang lembut dalam berbagai bentuk, aroma, dan warna. Marshmallow

bila dimakan meleleh di dalam mulut karena merupakan hasil dari campuran gula

atau sirup jagung, putih telur, gelatin, gum arab, dan bahan perasa yang dikocok

(17)

bagian luar marshmallow mengalami karamelisasi sedangkan bagian dalam sedikit mencair. Lama pemanggangan bergantung pada selera, mulai dari sedikit

berubah warna hingga manisan kenyal menyala dan sedikit gosong. Resep untuk

membuat manisan kenyal ada lebih dari 1.000 cara yang berbeda (Wadsworth,

2008).

Permen karet (chewing gum) pada dasarnya terbuat dari lateks alami atau sintetis yang dikenal dengan nama poliisobutilen (Hendrickson, 1976). Permen

karet pertama yang dijual di pasaran dibuat oleh John Bacon Curtis pada tahun

1800-an tetapi hak paten pertama dari permen karet dimiliki oleh William F.

Semple pada tahun 1869. Permen karet (chewing gum) memiliki banyak jenis varietas, yaitu:

- Gum balls, yaitu permen karet bundar yang biasa dijual dalam gum ball machines dan terdiri dari berbagai warna.

- Bubble gum, yaitu permen karet yang memiliki karakteristik unik yaitu dapat ditiup.

- Sugarfree gum, yaitu permen karet yang terbuat dari pemanis buatan.

- Candy and gum combination, yaitu kombinasi permen konvensional dengan permen karet.

- Functional gum, yaitu permen karet yang memiliki fungsi tertentu, misalnya Nicogum yang membantu mengatasi kecanduan perokok dan vibe energy gum

Gambar

Tabel 1. Komposisi kimia mengkudu per 100 g bagian yang dapat dimakan
Tabel 2. Kandungan gizi buah durian per 100 g bahan Kandungan gizi  Jumlah
Gambar 1. Struktur molekul gum arab (Williams dan Philips, 2004)
Tabel 4. Jenis-jenis permen

Referensi

Dokumen terkait

Now, despite the efforts by NGO and NCC organizations in Iran, 1:25,000 maps cover the country with an independent data model has been produced that can be used as the basis

Sabour et al., (2008) used dual polarization HH/VH time series of ENVISAT data for classification of crop types.. H/A/alpha decomposition of fully polarimetric L-band data

[r]

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W5, 2017 26th International CIPA Symposium 2017, 28

Waktu yang tepat membaca kalimat tayyibah Hauqalah yaitu pada saat ….. Keutamaan dalam kalimat tayyibah Hauqalah

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W5, 2017 26th International CIPA Symposium 2017, 28

Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik 500a. Lainnya

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W5, 2017 26th International CIPA Symposium 2017, 28