• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. MODEL PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1. MODEL PEMBELAJARAN"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMP

(2)

TUJUAN

1. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik

2. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah pembelajaran Problem-based Learning

3. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah pembelajaran Project-based Learning

4. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah

Inquiry

5. Menjelaskan pengertian dan langkah-langkah

Discovery Learning

(3)

CAKUPAN MATERI

Materi sesi ini mencakup:

1. Pengertian dan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik

2.  Pengertian dan langkah-langkah pembelajaran Problem-based Learning

3.  Pengertian dan langkah-langkah pembelajaran Project-based Learning 

4. Pengertian dan langkah-langkah Inquiry   5. Pengertian dan langkah-langkah Discovery

(4)

Pembelajaran pada Kurikulum 2013

Menggunakan pendekatan saintifik atau

pendekatan berbasis proses keilmuan dan model-model pembelajaran antara lain:

project-based learningproblem-based learninginquiry learning

(5)

PENDEKATAN dalam PEMBELAJARAN

Istilah pendekatan sering diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang (perspektif) terhadap proses pembelajaran (Sanjaya, 2007: 127) atau seperangkat asumsi atau prinsip pembelajaran (bahasa) (Brown, 2001: 14)

Pendekatan saintifik dalam pembelajaran

merujuk pada langkah-langkah metode ilmiah

(6)

Langkah-langkah dalam Metode

Saintifik

1. Merumuskan masalah 2. Merumuskan hipotesis 3. Mengumpulkan data 4. Menganalisis data

5. Menarik simpulan

Menurut L.R. Gay, Geoffrey E. Mills; dan Peter Airasian (2012: 6)*:

* Gay, L.R., Mills G., & Airasian P., (2012), Educational

Research: Competencies for Analysis and Applications, 10th

(7)

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

• Mengamati

• Menanya

• Mengumpulkan informasi/mencoba

• Menalar/mengasosiasi

• Mengomunikasikan

Menurut buku Panduan Penguatan Pembelajaran yang diterbitkan Dir. PSMP, 5 kegiatan tersebut dapat dilanjutkan dengan Mengomunikasikan.

*) (Kegiatan pembelajaran pada setiap langkah)

dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran.

Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014, langkah-langkah pembelajaran dengan

(8)

Proses Pembelajaran dengan

Pendekatan Saintifik

1. Mengamati:

SISWA mengamati fenomena dengan indera (mendengarkan, melihat, membau, meraba,

mengecap) dengan atau tanpa alat (untuk menemukan masalah).

Fenomena: kejadian/keadaan alam (IPA), peristiwa/ situasi sosial (IPS),

interaksi/komunikasi verbal (Bahasa), yang sesuai dengan kekhasan mata pelajaran dan

(9)

Contoh Fenomena:

IPA: lampu menyala, orbit bulan, benda jatuh, gerak pendulum

IPS: keramaian lalu lintas, transmigrasi, tawuran pelajar, pasar, jalur pelayaran

BAHASA INGGRIS: (teks) memberi dan merespon salam secara lisan

BAHASA INDONESIA: (teks) laporan hasil pandangan mata

PRAKARYA: minuman olahan PJOK: …?

SENI BUDAYA: …? MATEMATIKA: …?

PROSES PEMBELAJARAN DENGAN

PENDEKATAN SAINTIFIK

(10)

Fenomena di atas dapat merupakan benda, peristiwa, atau keadaan yang sebenarnya, dapat juga yang dikemas dalam bentuk gambar, foto, teks (berita, iklan, puisi, cerpen), film, video klip, audio cd, dan sebagainya (maka, siswa tidak mengamati video klip, melainkan mengamati fenomena melalui video klip)

Hasil mengamati  Masalah atau serangkaian pengetahuan dan/atau ketrampilan yang belum diketahui oleh peserta didik (gap of knowledge).

(11)

CONTOH:

Bahasa Inggris: makna kosakata, tatabahasa, struktur teks, fungsi sosial teks

Matematika: cara menghitung luas segitiga

IPA: mengapa larutan X menghantarkan listrik ;

mengapa lampu X lebih hemat dibandingkan Y

IPS: apa penyebab banyaknya begal…

Pengetahuan yang belum dimiliki dapat mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.

PROSES PEMBELAJARAN DENGAN

PENDEKATAN SAINTIFIK

(12)

Bantuan Guru dalam tahap mengamati

Guru juga merancang, mempersiapkan,

menunjukkan, atau menyediakan

sumber-sumber belajar yang relevan dengan KD atau materi pembelajaran yang nantinya akan

diamati oleh peserta didik.

Guru memberikan pengantar yang dapat

menarik minat peserta didik untuk

mengamati sumber belajar yang disediakan guru.

Membantu peserta didik

(13)

2. Menanya:

SISWA merumuskan pertanyaan berangkat dari masalah yang diperoleh dari pengamatan.

CONTOH:

Bahasa Inggris: Apa makna kata-kata yang dicetak tebal pada bacaan?

IPS/PPKn: Mengapa saat ini banyak pencurian motor?

IPA: Larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik?

PPKn: Bagaimana mengamandemen UUD? …

Pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan jawabannya akan berupa pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan/atau metakognitif – yang merupakan indikator pencapaian kompetensi.

(14)

Proses Pembelajaran dengan

Pendekatan Saintifik

Contoh Pertanyaan faktual

Pertanyaan faktual adalah semua pertanyaan yang mengandung kata tanya “siapa”, “di mana” dan “kapan”, “berapa”.dan “apa”. Dilihat dari segi KKO, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dikategorikan dalam pertanyaan “mengingat”.

Tetapi untuk pertanyaan “berapa” dan “apa” dapat juga menjadi pertanyaan konseptual ketika

(15)

PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Contoh pertanyaan konseptual (yang paralel dengan memahami):

Pertanyaan atau perintah yang menuntut jawaban yang berisi informasi tentang klasifikasi,

kategori, prinsip-prinsip, rumus, struktur, model, atau teori.

Misalnya:

Mengapa benda ini bergerak semakin cepat?

Apa beda teks ini dengan teks yang kita pelajari kemarin?

(16)

Proses Pembelajaran dengan

Pendekatan Saintifik

Contoh pertanyaan prosedural (yang paralel dengan menerapkan):

Pertanyaan atau perintah yang menuntut

jawaban /tanggapan yang berisi informasi

tentang cara melakukan sesuatu. Dalam mapel matematika misalnya algoritma.

Misalnya :

Bagaimana langkah-langkah untuk memperoleh SIM? Bagaiamana cara menggunakan

(17)

Bantuan Guru dalam tahap menanya

Guru memberikan bantuan berupa pertanyaan

pancingan terkait dengan apa yang sudah diamati.

Guru meminta siswa merumuskan pertanyaan

dengan bantuan kata “bagaimana” atau “mengapa”.

Guru melatih agar peserta didik dapat

mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan cara memberikan serangkaian daftar

(18)

3. Mengumpulkan informasi/mencoba:

SISWA mengumpulkan informasi/data dengan (berbagai) teknik yang sesuai, misalnya

eksperimen, pengamatan, wawancara,

survey, dan membaca dokumen-dokumen.

CONTOH

IPS/PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber

IPA : eksperimen, pengamatan (observasi)

PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber

PJOK: observasi, mencoba

Proses Pembelajaran dengan

Pendekatan Saintifik

Hasil kegiatan ini adalah serangkaian data atau informasi yang relevan dengan

(19)

Bantuan Guru dalam tahap

mengumpulkan informasi/mencoba

Guru merancang, mempersiapkan,

menentukan, dan menyediakan

sumber-sumber belajar lanjutan. Sumber belajar ini harus merupakan pendalaman atau

pelengkap dari sumber belajar yang diamati pada langkah pertama. Sumber belajar ini harus merupakan pendalaman atau

(20)

Proses Pembelajaran dengan

Pendekatan Saintifik

4. Mengasosiasi/Menalar:SISWA mengolah

informasi/data yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan dan menarik kesimpulan.

5. Mengomunikasikan: SISWA menyampaikan jawaban atas pertanyaan (kesimpulan) berdasarkan hasil

penalaran/asosiasi informasi/data secara lisan dan/atau tertulis.

(21)

Bantuan Guru dalam tahap menalar/mengasosiasi

Guru mengarahkan agar peserta didik agar

dapat mengidentifikasi, mengklasifikasi, atau menghubung-hubungkan data/informasi yang diperoleh. Dalam hal ini menghubungkan, guru memberikan penjelasan mengenai

bentuk-bentuk hubungan logis yang mungkin terjadi.

Guru memancing dan mengarahkan agar

bentuk-bentuk hubungan yang dibangun peserta didik menghasilkan simpulan yang mengarah pada pencapaian tujuan

(22)

Bantuan Guru dalam tahap menalar/mengasosiasi

Guru sebagai manager, pemberi umpan balik,

pemberi penguatan, pemberi penjelasan/ informasi lebih luas.

Guru diharapkan ikut membantu peserta didik

(23)

6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta:

SISWA mencipta dan/atau menginovasi produk, model, gagasan dengan pengetahuan yang telah diperoleh.

CIPTAAN/KREASI:

merupakan aplikasi dari pengetahuan yang diperoleh merupakan sesuatu yang tangible maupun

non-tangible

CONTOH:

Bahasa: teks lisan dan tulis IPA: …

IPS: …

Seni Budaya: …

(24)

Kelima atau keenam langkah pembelajaran di atas

TIDAK HARUS tercakup dalam setiap atau satu pertemuan.

CONTOH:

Pertemuan 1: mengamati, menanya,

mengumpulkan data/informasi/mencoba

Pertemuan 2: menalar/mengasosiasi data/informasi dan mengomunikasikan

Pertemuan 3: mencipta

(25)

1. Bertindak sebagai narasumber/fasilitator.

2. Menyusun kembali butir-butir pertanyaan siswa sesuai dengan urutan indikator yang akan dieksekusi dalam pembelajaran

3. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar.

4. Memberi umpan balik. 5. Memberikan penjelasan.

6. Memberikan penguatan/afirmasi/konfirmasi

Guru TIDAK membiarkan peserta didik memperoleh/ mengkonstruksi pengetahuan sendiri..

Guru selalu memberi bantuan kepada setiap anak didik

(26)

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Dalam Permendikbud No. 103 tahun 2014 disebutkan bahwa:

“Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak,

(27)

Pembelajaran berbasis Masalah (PBM)

(28)

Langkah-langkah PBM

1. Orientasi terhadap masalah:

Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik . Dalam tahap ini guru dapat langsung

menyodorkan sebuah masalah, tetapi dapat juga menyajikan “situasi masalah”. Caranya dengan mengajak siswa mengamati suatu fenomena baik langsung maupun tidak

(29)

Langkah-langkah PBM

2. Organisasi belajar:

Tahap ini guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan, yaitu dengan mengidentifikasi apa yang perlu mereka ketahui dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang sudah diidentifikasi. Peserta didik berbagi

(30)

Langkah-langkah PBM

3. Penyelidikan individual maupun kelompok : Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan data/informasi (dapat berupa pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai macam cara , misalnya dengan observasi

mendalam, membaca, survey, wawancara, dan sebagainya untuk menemukan berbagai

alternatif penyelesaian masalah. Langkah ini dapat dilakukan secara individual maupun

(31)

4. Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah:

Pada tahap ini guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang dipandang paling tepat dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang peserta didik

temukan. Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah, secara tertulis maupun dalam bentuk power point slides untuk

dipresentasikan.

(32)

Langkah-langkah PBM

5. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah:

Lewat presentasi laporan penyelesaian masasah, guru membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi

(33)

Pembelajaran berbasis Proyek (PBP)

Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah

pembelajaran yang menekankan aktivitas-aktivias menghasilkan produk dengan menerapkan

keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk nyata. Produk yang dimaksud dapat berupa desain,

skema, karya tulis, karya seni, karya

(34)

Contoh-contoh Proyek

1. Membuat model pemanas tenaga surya(IPA) 2. Mendesain brosur untuk biro perjalanan/

pariwisata atau brosur untuk museum (IPS dan Bhs. Indonesia)

3. Sikap masyarakat terhadap program kantong plastik berbayar (IPS)

4. Menyusun laporan kunjungan ke rapat warga tingkat desa (PPKn)

5. Wall magazine mengenai profil tokoh-tokoh

novel/film “The Maze Runner” (Bahasa Inggris) 6. Mengukur tingkat kederasan aliran sungai/parit

(Matematika)

(35)

Langkah-langkah PBP

1. Penentuan projek:

Guru bersama dengan peserta didik

menentukan tema/topik projek. Hal ini dapat diawali dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) yang

mengarahkan peserta didik menentukan sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan

serangkaian kompetensi dasar (KD) dalam satu mapel atau lintas mapel.

(36)

Langkah-langkah PBP

2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek:Guru memfasilitasi Peserta didik untuk merancang langkah-langkah kegiatan

(37)

Langkah-langkah PBP

3. Penyusunan jadwal pelaksanaan projek:

(38)

Langkah-langkah PBP

(39)

Langkah-langkah PBP

5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek:

Guru memfasilitasi peserta didik untuk

(40)

Langkah-langkah PBP

6. Evaluasi proses dan hasil projek:

(41)

Pembelajaran Inkuiri

Pengetahuaan bukanlah tumpukan sejumlah fakta hasil dari mengingat, melainkan hasil dari proses menemukan atau mengkonstruksi.

Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang

didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir sistematis.

Maka tugas pokok guru adalah memfasilitasi

kegiatan penemuan (inquiry) agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan

(42)

Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri

1. Merumuskan masalah: Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik untuk

merumuskan dan memahami masalah nyata yang telah disajikan.

2. Merumuskan hipotesis:

Guru membimbing peserta didik merumuskan hipotesis dengan cara mengajukan berbagai pertanyaan untuk memancing jawaban

sementara peserta didik atau dapat

(43)

Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri

3. Mengumpulkan data:

Guru mengarahkan peserta didik untuk

menemukan fakta atau data yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan sementara

(44)

4. Menguji hipotesis:

Guru mengarahkan peserta didik untuk mencocokkan jawaban sementara dengan jawaban yang dibangun dari data yang telah dikumpulkan lewat berbagai cara. Hasil akhir yang diharapkan adalah menerima jawaban yang berdasarkan data.

(45)

Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri

5. Merumuskan simpulan

Guru membimbing peserta didik mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil

(46)

DISCOVERY LEARNING

Pembelajaran menemukan (Discovery Learning), adalah Pembelajaran untuk menemukan

(47)

Langkah-Langkah Discovery Learning

1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

Guru memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa, meminta siswa membaca buku, mengamati fenomena lewat video klip atau gambar, dan aktivitas belajar lainnya yang

mengarah pada suatu masalah . Dengan kata lain siswa dihadapkan pada suatu masalah atau

pertanyaan (gap of knowledge) agar timbul keinginan untuk menyelidiki.

Contoh: Berita atau tayangan video/tv tentang

(48)

2. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah

yang relevan dengan kompetensi dasar/indikator, kemudian dipilih satu atau beberapa dan

dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).

Contoh: IPS/PPKn:

Keberadaan mini market di dekat pasar tradisional akanmendesak atau mengalahkan pedagang atau toko tradisional.

(49)

3. Data collection (Pengumpulan Data)

Guru meminta para siswa mengumpulkan informasi atau data yang relevan sebanyak-banyaknya untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Misalnya dengan cara

membaca mewawancarai nara sumber

(IPS/PPKn., Agama, bahasa Indonesia) , melakukan eksperimen (IPA), observasi (PJOK), dan

sebagainya.

(50)

4. Data Processing (Pengolahan Data)

Semua informasi yang berasal hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, diolah, dipilih, dipilah, diklasifikasikan, ditabulasikan, bila perlu dihitung dengan cara tertentu, serta

ditafsirkan atau dimaknai.

(51)

5. Verification (Pembuktian)

Hasil pengolahan data di atas dihubungkan dengan pertanyaan yang sudah dirumuskan sebelumnya atau melakukan pemeriksaan secara cermat terhadap hasil olah data untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis

yang ditetapkan sebelumnya (Syah, 2004:244).

(52)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

QFOHVLVSBO LBEBSVSFB NBVQVO LSFBUJOJO QMBTNB EBO IBTJM QFOHBNBUBO UFSIBEBQ HBNCBSBO IJTUPMPHJT HJOKBM NFOVOKVLLBO CBIXB FGFLUJWJUBT OFGSPQSPUFLUJG JOGVT EBVO TVLVO

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh bukti empiris dan mengetahui apakah faktor-faktor ukuran perusahaan, tingkat

Untuk merancang Triples suatu entitas perlu dibuatkan dua arah, yang pertama adalah relasi antara subjek dengan objek predikatnya dengan menggunakan kata kerja aktif,

Studi Analisis Pra Penerapan Prinsip Food Safety Yang Berimplikasi Terhadap Jaminan Keamanan Makanan Di Kampung Gajah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.14 Hubungan Faktor Pendorong Pria Pasangan Usia Subur dengan Keikutsertaan dalam Vasektomi di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2013

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis faktor – faktor penyebab kecacatan atau defect, menghitung tingkat kecacatan yang terjadi pada produk

Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunannya, sehingga dapat diajukan dalam ujian sidang Karya Tulis Ilmiah pada Program Studi D3

PERBANDINGAN KADAR PROTEIN PADA SUSU FORMULA YANG DISEDUH DENGAN AIR MENDIDIH DAN AIR DISPENSER.. IMANIAR