MAKALAH PRESENTASI KASUS
MAKALAH PRESENTASI KASUS
LAPORAN
LAPORAN PENDAHULUAN
PENDAHULUAN DAN
DAN ASUHAN
ASUHAN KEPERAW
KEPERAWA
AT
TAN
AN
STROMA NODOSA NON TOKSIK (SNNT)
STROMA NODOSA NON TOKSIK (SNNT)
Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tug
Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik as Praktek Klinik Keperawatan Medikal Bedah IIKeperawatan Medikal Bedah II Pembimbing : Martono, SKp,. Ns., MPd
Pembimbing : Martono, SKp,. Ns., MPd
Disusun oleh : Disusun oleh :
o!o!i i ""hohoiriri#i#ah ah MM $P$P%&%&%%%%''''()()('(''*'* S#
S#araarah Pranh Prantitiananna Pna P $P$P%&%&%%%%''''()()('('+*+* ulansari
ulansari Maharani Maharani $P $P %&%%''()%&%%''()
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
TA
-P/N P0ND12-2N
. Pengertian
Struma adalah tumor $pembesaran* pada kelen3ar tiroid, biasan#a dianggap membesar bila kelen3ar tiroid lebih dari dua kali ukuran normal $Daniel,%''4*.Menurut 5ohan $%''+* Struma adalah pembesaran kelen3ar gondok #ang disebabkan oleh penambahan 3aringan kelen3ar gondok #ang menghasilkan hormon tiroid dalam 3umlah ban#ak sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebar6debar, keluar keringat, gemetaran, bi7ara 3adi gagap, berat badan menurun, mata membesar, pen#akit ini dinamakan hipertiroid.Menurut M0 $%''+* Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelen3ar t#roid #ang se7ara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda6tanda h#pertiroidesme.
Menurut D3okomoel3anto $%''+* Struma nodosa non toksik adalah pembesaran dari kelen3ar tiroid #ang berbatas 3elas tanpa ge3ala6ge3ala hipertiroid, pen#ebab paling ban#ak dari struma nodosa non toksik adalah kekurangan iodium.
Menurut Sol#mosi $%''&* Struma nodosa non to8i7 adalah pembesaran kelen3ar t#roid akibat kekurangan iodium #ang kronik. Kesimpulan dari beberapa pengertian diatas stroma nodosa non to8i7 adalah pembesaran kelen3ar tiroid akibat kekurangan iodium dan tanpa disertai tanda6tanda hipertiroidesme.
B. 0tiologi
Menurut D3okomoel3anto $%''+* pen#ebab stroma nodosa non toksik adalah (. De9isiensi iodium
%. utoimmun th#roiditis :hashimoto atau postpartum th#roiditis
. Kelebihan iodium $e9ek wol9967haiko99* atau ingesti lithium, dengan penurunan pelepasan hormon tiroid.
). Stimulasi reseptor TS1 oleh TS1 dari tumor hipo9isi, resistensi, dan tiroid6 stimulating immunoglobulin.
;. Inborri errors metabolisme #ang men#ebabkan kerusakan dalam bios#nthesis hormon tiroid.
+. Terpapar radiasi &. Pen#akit deposisi
4. esistensi hormon t#roid <. Tiroiditid sub akut
('. gen6agen in9eksi dan keganasan tiroid
Menurut 5amson $%'';* klasi9ikasi stroma adalah (. Berdasarkan 9isiologis
a. 0utiroidisme
0utiroidisme adalah suatu keadaan hipertro9i pada kelen3ar tiroid #ang disebabkan stimulasi kelen3ar tiroid #ang berada di bawah normal sedangkan kelen3ar hipo9isis menghasilkan TS1 dalam 3umlah #ang meningkat. =oiter atau struma sema7m ini biasan#a tidak menimbulkan ge3ala ke7uali pembesaran pada leher #ang 3ika ter3adi se7ara berlebihan dapat mengakibatkan kompresi trakea.
b. 1ipotiroidisme
1ipotiroidisme adalah kelainan struktural atau 9ungsional kelen3ar tiroid sehingga sintesis dari hormon tiroid men3adi berkurang. Kegagalan dari kelen3aruntuk mempertahankan kadar plasma #ang 7ukup dari hormon. Beberapa pasien hipotiroidisme mempun#ai kelen3ar #ang mengalami atro9i atau tidak mempun#ai kelen3ar tiroid akibat pembedahan atau ablasi radioisotop atau akibat destruksi oleh antibodi autoimun #ang beredar dalam sirkulasi.=e3ala hipotiroidisme adalah penambahan berat badan, sensiti9 terhadap udara dingin, dementia, sulit berkonsentrasi, gerakan lamban, konstipasi, kulit kasar, rambut rontok, mensturasi berlebihan, pendengaran terganggu dan penurunan kemampuan bi7ara.
7. 1ipertiroidisme
Dikenal 3uga sebagai tirotoksikosis atau =ra!es #ang dapat dide9enisikan sebagai respon 3aringan63aringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid #ang berlebihan. Keadaan ini dapat timbul spontan atau adan#a se3enis antibodi dalam darah #ang merangsang kelen3ar tiroid, sehingga tidak han#a produksi hormon #ang berlebihan tetapi ukuran kelen3ar tiroid men3adi besar. =e3ala hipertiroidisme berupa berat badan menurun, na9su makan meningkat, keringat berlebihan, kelelahan, leboh suka udara dingin, sesak napas. Selain itu 3uga terdapat ge3ala 3antung berdebar6debar, tremor pada tungkai bagian atas, mata melotot
$ekso9talamus*, diare, haid tidak teratur, rambut rontok, dan atro9i otot. %. Berdasarkan klinis
a. Struma toksik
Struma toksik dapat dibedakan atas dua #aitu struma di99usa toksik dan struma nodusa toksik. Istilah di99usa dan nodusa lebih mengarah kepada perubahan bentuk anatomi dimana struma di99usa toksik akan men#ebar
luas ke 3aringan lain. 5ika tidak diberikan tindakan medis sementara nodusa akan memperlihatkan ben3olan #ang se7ara klinik teraba satu atau lebih ben3olan $struma multinoduler toksik*.
b. Struma non toksik
Struma non toksik sama haln#a dengan struma toksik #ang dibagi men3adi struma di99usa non toksik dan struma nodusa non toksik. Struma non toksik disebabkan oleh kekurangan #odium #ang kronik. Struma ini disebut sebagai simple goiter, struma endemik, atau goiter koloid #ang sering ditemukan di daerah #ang air minum#a kurang sekali mengandung #odium dan goitrogen #ang menghambat sintesa hormon oleh >at kimia.
D. natomi ?isiologi
Menurut 5omson $%'';* Kelen3ar tiroid terletak di bagian bawah leher, terdiri dari % lobus #ang dihubungkan oleh ismus #ang menutupi 7in7in trakea % dan . Setiap lobus tiroid berukuran pan3ang %,;6) 7m, lebar (,;6% 7m dan tebal (6 (,; 7m. Berat kelen3ar tiroid dipengaruhi oleh berat badan dan asupan #odium. Pada orang dewasa berat normaln#a antara ('6%' gram.
Pada sisi posterior melekat erat pada 9asia pratrakea dan laring melalui kapsul 9ibrosa, sehingga akan ikut bergerak kea rah 7ranial sewaktu menelan.Pada sebelah anterior kelen3ar tiroid menempel otot pretrakealis $m. sternotiroid dan m. sternohioid* kanan dan kiri #ang bertemu pada midline. Pada sebelah #ang lebih super9i7ial dan sedikit lateral ditutupi oleh 9asia kolli pro9unda dan super9isialis #ang membungkus m. sternokleidomastoideus dan !ena 3ugularis eksterna. Sisi lateral berbatasan dengan a. karotis komunis, !. 3ugularis interna, trunkus simpatikus dan arteri tiroidea in9erior. Dari a. Subkla!ia dan a. Tiroidea ima berasal dari a. Braktuose9alik salah satu 7abang arkus aorta $Sol#mosi, %''&*.
liran darah dalam kelen3ar tiroid berkisar )6+ ml@gram@menit, kira6kira ;' kali lebih ban#ak dibanding aliran darah di bagian tubuh lainn#a. Pada keadaan hipertiroidisme, aliran darah ini akan meningkat sehingga dengan stetoskop terdengar bising aliran darah dengan 3elas di u3ung bawah kelen3ar.Setiap 9olikel tiroid diselubungi oleh 3ala63ala kapiler dan lim9atik, sedangkan s#stem !enan#a berasal dari pleksus para9olikuler #ang men#atu di permukaan membentuk !ena
tiroidea superior, lateral dan in9erior.Se7ara anatomis dari dua pasang kelen3ar paratiroid, sepasang kelen3ar paratiroid menempel di belakang lobus superior tiroid
dan sepasang lagi di lobus medius.Pembuluh getah bening kelen3ar tiroid berhubungan se7ara bebas dengan pleksus trakealis. Selan3utn#a dari pleksus ini ke arah nodus pralaring #ang tepat berada di atas ismus menu3u ke kelen3ar getah bening brakiose9alik dan sebagian ada #ang langsung ke duktus torasikus. 1ubungan getah bening ini penting untuk menduga pen#ebaran keganasan #ang berasal dari kelen3ar tiroid $5ohan, %''+*.
Gambar : Anatomi tiroid, Sumber : Wijayahadi (2000).
?isiologi kelen3ar tiroid menurut D3okomoel3anto $%''+*, Kelen3ar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama, #aitu tiroksin $T)*. Bentuk akti9 ini adalah tri#odotironin $T*, #ang sebagian besar berasal dari kon!ersi hormon T) di peri9er, dan sebagian ke7il langsung dibentuk oleh kelen3ar tiroid. Aodida anorganik #ang diserap dari saluran 7erna merupakan bahan baku hormon tiroid. at ini dipekatkan kadarn#a men3adi '6)' kali #ang a9initasn#a sangat tinggi di 3aringan tiroid. Aodida anorganik mengalami oksidasi men3adi bentuk organik dan selan3utn#a men3adi bagian dari tirosin #ang terdapat dalam tiroglobulin sebagai mono#odotirosin $MIT* atau di#odotirosin $DIT*. Sen#awa atau kon3ugasi DIT dengan MIT atau dengan DIT #ang lain akan menghasilkan T atau T), #ang disimpan dalam koloid kelen3ar tiroid. Sebagian besar T) dilepaskan ke sirkulasi, sedangkan sisan#a tetap di dalam kelen3ar #ang kemudian mengalami de#odinasi untuk selan3utn#a men3alani daur ulang. Dalam sirkulasi, hormon tiroid terikat pada protein, #aitu globulin pengikat tiroid $th#roid binding globulin, TB=* atau prealbumin pengikat tiroksin $th#ro8ine binding prealbumine, TBP*. Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh suatu hormon stimulator tiroid $th#roid stimulating hormone, TS1* #ang dihasilkan oleh lobus anterior kelen3ar hipo9isis. Kelen3ar hipo9isis se7ara langsung dipengaruhi dan diatur akti!itasn#a oleh kadar hormon tiroid dalam sirkulasi #ang bertindak sebagai negati!e 9eedba7k terhadap lobus anterior hipo9isis, dan terhadap sekresi th#rotropine releasing hormone $T1* dari hipotalamus.Pada kelen3ar tiroid 3uga didapatkan sel para9olikuler, #ang menghasilkan kalsitonin. Kalsitonin adalah suatu polipeptida #ang turut mengatur metabolisme kalsium, #aitu menurunkan kadar kalsium serum, melalui pengaruhn#a terhadap tulang.
5adi, kesimpulan pembentukan hormon tiroksin melalui beberapa langkah, #aitu:
(. Iodide trapping
%. Iodium masuk ke dalam tiroid dan mengalami oksidasi . Iodinasi tirosin
). Perangkaian iodotironil ;. 1idrolisis
+. Tiroksin dan triodotirosin &. MIT dan DIT
4. Tirosin akan dibentuk men3adi tiroglobulin oleh retikulum endoplasma dan kompleks golgi.
Gambar : Sintesis dan sekresi hormon tiroid, Sumber : Wijayahadi (2000).
0. Pato9isiologi
Menurut Sol#mosi $%''&*, Struma ter3adi karena kegagalan sintesa hormon #ang berhubungan dengan pengurangan hormon T dan T). Pengurangan ini men7egah inhibisi umpan balik TS1 #ang normal. Kadar TS1 #ang meningkat akan men#ebabkan peningkatan massa t#roid. Pembesaran t#roid dapat menimbulkan h#perplasia tetapi tidak semua menun3ukkan kadar TS1. 1ipotesis lainmen#atakan bahwa struma disebabkan karena stimulus kelen3ar t#roid oleh growth imunoglobulin, struma dapat berupa de9us atau noduler dan nodul disebabkan oleh adenoma, karsinoma, atau proses in9lamasi. Pembesran t#roid #ang tidak berhubungan dengan h#pertiroidisme, malignasi atau in9lamasi sering kali ter3adi pada wanita #ang timbul pada saat pubertas atau selama kahamilan disebut dengan simpel goiter. Pada tiap orang dapat di3umpai masa dimana kebutuhan terhadap tiro8in bertambah terutama masa pertumbuhan, menstruasi pubertas, kehamilan, laktasu, menopause, in9eksi dan stress. Pada masa tersebut
akan menimbulkan modularitas kelen3ar tiroid serta kelainan arsitektur #ang dapat berlan3ut pada berkurangn#a aliran darah.
?. Pathwa#
=. Tanda dan =e3ala
Menurut D3okomoel3anto $%''+*, beberapa penderita stroma nodosa non toksik tidak memiliki ge3ala sama sekali. 5ika struma 7ukup besar akan menekan area trakea #ang dapat mengakibatkan gangguan pada respirasi dan 3uga eso9hagus tertekan sehingga ter3adi gangguan menelan dan gangguan lain seperti,
(. Peningkatan 3antung seperti berdebar6debar %. =elisah
. Berkeringat
). Tidak tahan 7ua7a dingin ;. Kelelahan
1. Pemeriksaan Penun3ang
Pemeriksaan penun3ang untuk struma nodosa menurut Sol#mosi $%''&*, antara lain :
(. Pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan tes 9ungsi hormon T) atau T, dan TS1
%. Pemeriksaan radiologi a. ?oto rontgen
Dapat memper3elas adan#a de!iasi trakea, atau pembesran struma #ang pada umumn#a se7ara klinis sudah bisa diduga, 9oto rontgen pada leher
lateral diperlukan untuk e!aluasi kondisi 3alan na9as.
b. Pemeriksaan 2S=, man9aat 2S= dalam pemeriksaan tiroid, #aitu : (* 2ntuk menentukan 3umlah nodul
%* Dapat membedakan antara lesi tiroid padat dan kestik * Dapat mengukur !olume dari nodul tiroid
)* 2ntuk mengetahui lokasi dengan tepat ben3olan tiroid #ang akan dilakukan biopsi terarah
;* Pemeriksaan sidik tiroid, hasil pemeriksaan dengan radioisotop adalah tentang ukuran
. Biopsi aspirasi 3arum halus $?ine Needle spiration Biops#*, dilakukan khusus pada keadaan #ang men7urigakan suatu keganasan.
I. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan struma menurut 5amson $%'';*, dibedakan men3adi tiga, #aitu :
(. Penatalaksanaan konser!ati9
a. Pemberiantiroksin dan obat anti6tiroid, tiroksin digunakan untuk men#usutkan ukuran struma pertumbuhan sel kanker dipengaruhi hormon TS1. /leh karena itu untuk menekan TS1 serendah mungkin diberikan hormon tiroksin $T)* ini #ang diberikan untuk mengatasi hipotiroidisme #ang ter3adi sesudah operasi pengankatan kelen3ar tiroid.
b. Terapi #odium radioakti9, memberikan radiasi dengan dosis #ang tinggi pada kelen3ar tiroid sehingga menghasilkan ablasi 3aringan. Pasien #ang tidak mau dioperasi maka pemberian #odium radioaktis dapat mengurangi gondok sekitar ;'C.
%. Penatalaksanaan operati9
Tiroidektomi, tindakan pembedahan #ang dilakukan untuk mengankat kelen3ar tiroid adalah tiroidektomi, meliputi subtotal ataupun total. Tiroidektomi subtotal akan men#isakan 3aringan atau pengankatan ;@+ kelen3ar tiroid, sedangkan tiroidektomi total #aitu pengankatan 3aringan seluruh lobus termasuk istmus.
. Penatalaksanaan keperawatan
a. Mana3emen atau penatalaksanaan n#eri b. Penatalaksanaan nutrisi
K/NS0P S21N K0P0TN
. Pengka3ian
(. Identitas pasien
%. Identitas penanggung 3awab . Keluhan utama
Keluhan utama adalah n#eri post op ). iwa#at kesehatan
a. iwa#at kesehatan sekarang
Dikarenakan n#eri merupakan pengalaman interpersonal, perawat harus menan#akan se7ara langsung kepada pasien dengan teknik PST.
b. iwa#at pen#akit dahulu
pakah pasien sebelumn#a pernah mengalami sakit seperti ini atau tidak, atau mengalami trauma muskuloskeletal lainn#a.
7. iwa#at pen#akit keluarga
pakah ada anggota keluarga #ang menderita pen#akit keturunan maupun menular seperti DM, hipertensi, asma, hepatitis, TB" dll, #ang dapat mempengaruhi proses pen#embuhan pen#akit.
;. Pengka3ian pola 9ungsional
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan b. Pola nutri dan metabolisme
7. Pola eliminasi
d. Pola akti!itas dan latihan e. Pola istirahat dan tidur 9. Pola perseptual dan kogniti9 g. Pola seksual dan reproduksi h. Pola persepsi diri dan konsep diri i. Pola peran dan hubungan
3. Pola management koping stress k. Pola nilai dan ke#akinan
+. Pemeriksaan 9isik a. K2
b. Tanda6tanda !ital : TD, N, , dan S 7. Pemeriksaan head to toe
(* Kepala %* Mata * 1idung )* Telinga
;* Mulut dan gigi +* -eher
&* 0kstermitas atas dan bawah 4* Dada
<* bdomen
B. Diagnosa Keperawatan
(. =angguan rasa n#aman n#eri b.d agen in3uri 9isik $luka post operasi*. %. =angguan komunikasi !erbal b.d 7edera pita suara atau kerusakan laring,
edema 3aringan, n#eri, ketidakn#amanan.
. esiko in9eksi b.d adan#a port de entri kuman atau bakteri
". Inter!ensi Keperawatan No.
D8 Tu3uan dan K1 Inter!ensi asional (. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ...E%) 3am diharapkan n#eri pasien
berkurang dengan K1 : a. Skala n#eri (6
b. Pasien mampu mengontrol n#eri
7. TTF dalam batas normal
a. Ka3i TTF dan K2 pasien terhadap
n#eri
b. Ka3i n#eri se7ara komprehensi9 7. 3arkan teknik
relaksasi na9as dalam
d. tur posisi tidur pasien pada posisi
sen#aman mungkin e. 0dukasi tentang
akti!itas #ang dapat mengangkat dan menurunkan n#eri 9. Kolaborasi dengan a. Mengetahui 7ara e9ekti9 mengatasi n#eri b. Mengetahui tingkat n#eri pasien 7. Mengurangi n#eri dan memberikan rasa n#aman d. Memposisikan
pasien dalam posisi n#aman
e. Memberi alternati9 menurnkan n#eri
9. Mengurangi n#eri pasien
dokter pemberian analgetik
%. Setelah dialakukan tindakan keperawatan selama ...E%) 3am diharapkan gangguan
komunikasi !erbal
berhubungan dengan 7idera pitasuara dapat teratasi dengan
K1 :
Paien mampu berkomunikasi untuk pemenuhan
kebutuhan#a.
a. Ka3i 9ungsi bi7ara periodik b. Pertahankan komunikasi #ang sederhana, beri pertan#aan #ang han#a memerlukan 3awaban #a tau tidak 7. Memberikan metode
komunikasi alternati9 #ang
sesuai, seperti papan tulis, kertas tulis d. ntisipasi kebutuhan sebaik mungkin e. Pertahankan lingkungan #ang tenang a. Membantu memenuhi kebutuhan pasien dikarenakan suara serak dan salut tenggorokan akibat edema 3aringan atau kerusakan karena pembedahan pada s#ara9 laringeal. b. Menurunkan kebutuhan berespon, mengurangi bi7ara 7. Mem9asilitasi ekspresi #ang dibutuhkan d. Menurunn#a asietas dan kebutuhan pasien untuk berkomunikasi e. Menurunkan
kerasn#a suara #ang harus diu7apkan pasien untuk
didengar . Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ...E%) 3am diharapkan tidak adan#a tanda dan ge3ala in9eksi dengan K1 : a. Pasien terbebas dari tanda
a. Ka3i TTF pasien
b. Ka3i adan#a tanda dan ge3ala in9eksi
a. Mengetahui
peningkatan suhu sebagai tanda in9eksi b. Mengetahui akan
dan ge3ala in9eksi
b. ngka lekosit dalam rentan normal ).'''6('.'''
u@-7. TTF dalam batas normal 7. -akukan perawatan luka dengan teknik aseptik tiap %8 sehari
d. n3urkan pasien untuk meningkatkan intake nutrisi TKTP e. 0dukasi pasien dan
keluarga untuk men3aga personal h#giene 9. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik
pada luka $sebagai komplikasi #ang mungkin timbul pada luka* 7. Memper7epat proses pen#embuhan luka dan men7egah ter3adin#a in9eksi d. Meningkatkan status imunitas pasien e. Men7egah ter3adin#a pertumbuhan kuman 9. Men7egah ter3adin#a in9eksi D?T P2STK
M0@"0 =uideline. %''+. meri7an ssosiation o9 "lini7al 0ndo7rinologis and ssosiation Medi7i 0ndo7rinologi, Medikal =uidelnus ?or "lini7al Prati7e ?or the Diagnosis and Management o9 Th#roid Nodule. 0ndo7rine Pra7ti7e Fol (% No.( . Mei@%)@%'(+
Daniel. %''4. 5eli dan Pra7ti7e Menghadapi Kelainan Tiroid. 5akarta
=ordon. %'((. en7ana suhan Keperawatan Pedoman 2ntuk Peren7anaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, ed.. 5akarta : 0="
5onson, -. %'';. Disease o9 T#roid =land. 1arrisons Prin7ipels o9 Internal Medi7ine, (+th edition, M7 graw61ill Medi7al Publishing Di!ision.
5ohan, S.M. %''+. Nodul Tiroid. Buku 3ar Ilmu Pen#akit Dalam, 5ilid III, 0disi IF. 5akarta : ?K2I
D3okomoel3anto, . %''+. Kelen3ar Tiroid, 1ipotiroid#me, Buku 3ar Pen#akit Dalam, 5ilid III, 5akarta : ?K2I
Sol#mosi.%''&. Therap# ?or Nonto8i7 Nodular =olter (+ Th edition, M7 graw61il Medi7al Publishing De!ision.