• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN ILMU

ADMINISTRASI PUBLIK

ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM

MENJADI DISIPLIN ILMU

(ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM

WILSON )

ADMINISTRASI PUBLIK SEBAGAI

DISIPLIN ILMU

(2)

ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM WILSON

PIMIKIRAN CONFUCIUS (Plato,

Aristoteles, Marchiavelli,

Montesquieu, Rousseu, Bonnin, Hegel,

Vivien,Mil) sudah mengenal

administrasi publik dimana salah satu

prinsip yang disampaikan pelayanan

publik harus memiliki moralitas yang

baik (Pihak yang memerintah harus

memberi contoh yang baik pada pihak

yang diperintah

).

(3)

ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM WILSON

Plato ( The Laws ) masa yunani Kuno 

membagi administrasi kedalam tiga

cabang Pengawas Kota, Pengawas agora,

dan Pengawas tempat ibadah serta

menggambarkan tugas dan kewajiban,

bagaimana menentukan jumlah serta

proses seleksinya

Aristoteles ( Politics ) / ( On Athennian

Constituon )  menambahkan satu

jenis pengawasan lagi pengawas daerah

pedalaman

(4)

ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM WILSON

Marchiavelli ( The Prince ) 

Administrasi sebagai pelayan publik

yang membantu negara

Montesquieui ( The Spirit of Laws) 

Administrasi sistem regulasi dalam

penerapan hukum melalui

pedoman-pedoman operasional

Rosseau ( The Sosial Contract ) 

bahwa ketika negara semakin besar

beban administrasi akan menjadi besar

dalam mendukung berlangsungnya

(5)

ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM WILSON

Vivien ( Etudes administratives ) ada dikotomi antara administrsi dan politik, Fungsi eksekutif

dibagi dua yaitu fungsi politik ( membuat kebijakan / aturan ) dan administrasi ( yang menjalankan

aturan/kebijakan )

Hegel ( the Philosophy Of Rights )  Administrasi sebagai pelayan publik fungsi sebagai “ buffer “ dalam melawan tirani

KESIMPULAN :

BAHWA BERDASARKAN TULISAN KUNO ( JAUH SEBELUM WILSON ) ADMINISTRASI PUBLIK SUDAH GENCAR DIPERSOALKAN

(6)

ADMINISTRASI PUBLIK MENJADI DISIPLIN ILMU

Pada perkembangan Administrasi sebagai

disiplin Ilmu mengalami beberapa proses

pergantian cara pandang.

Menurut Nicholas Henry ( public

Administration and public affairs )

menyatakan terdapat krisis definisi

administrasi dalam administrasi negara

dan lebih jauh Henry menyarankan bahwa

pemahaman administrasi bisa dipahami

lewat paradigma

Henry mengutip pendapat Robert T.

Golembiewski Bahwa standart disiplin

ilmu mencakup Locus dan Focus

(7)

ADMINISTRASI PUBLIK MENJADI DISIPLIN ILMU

Locus adalah

letak/kelembagaan

dari administrasi

berada,

sedangkan focus

adalah sasaran

spesialisasi dari

bidang studi.

Pengantar Ilmu Administrasi Publik

Robert T.

Golimbiewski

menyatakan

paradigma AN akan

dapat dimengerti

dalam hubungannya

dengan istilah Locus

dan Focus tersebut.

(8)

Paradigma I :

Dikotomi Politik-Administrasi (1900-1926)

Frank J Goodnow dan Leonard D White dalam

bukunya Politics and Administration menyatakan dua fungsi pokok dari pemerintah yang berbeda:

1)fungsi politik yang melahirkan kebijaksanaan atau keinginan negara,

2)fungsi Administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan negara.

Penekanan pada Paradigma ini terletak pada Locusnya, menurut Goodnow Locusnya berpusat pada (

government Bureucracy ) birokrasi Pemerintahan. Sedangkan Focusnya yaitu metode atau kakian apa

yang akan dibahas dalam Administrasi Publik kurang dibahas secara jelas

(9)

Administrasi negara memperoleh legitimasi

akademiknya lewat lahirnya Introduction To the

study of Public Administration oleh Leonard D White

yang menyatakan dengan tegas bahwa politik

seharusnya tidak ikut mencampuri administrasi, dan

administrasi negara harus bersifat studi ilimiah yang

bersifat bebas nilai.

(10)

Paradigma II:

Prinsip-Prinsip Administrasi Negara

(1927-1937)

Di awali dengan terbitnya

Principles of Public

Adminisration karya W F

Willoughby. Pada fase ini Administrasi diwarnai oleh berbagai macam kontribusi dari bidang-bidang lain seperti industri dan manajemen,

berbagai bidang inilah yang membawa dampak yang besar pada timbulnya prinsip-prinsip administrasi,

 Prinsip-prinsip tersebut yang menjadi Focus kajian

Administrasi Publik

sedangkan Locus dari paradigma ini kurang

ditekankan karena esensi prinsip-prinsip tersebut, dimana dalam kenyataan

bahwa bahwa prinsip itu bisa terjadi pada semua tatanan, lingkungan, misi atau kerangka institusi, ataupun kebudayaan, dengan demikian administrasi bisa hidup dimanapun asalkan Prinsip-prinsip tersebut

(11)

Pada paradigma kedua ini pengaruh manajemen

Klasik sangat besar.

Tokoh-tokohnya adalah :

F.W Taylor yang menuangkan 4 prinsip dasar yaitu ; perlu

mengembangkan ilmu manajemen sejati untuk

memperoleh kinerka terbaik ; perlu dilakukukan proses

seleksi pegawai ilmiah agar mereka bisa tanggung jawan

dengan kerjanya ; perlua ada pendidikan dan

pengembangan pada pegawai secara ilmiah ; perlu

kerjasama yang intim antara pegawai dan atasan  (

prinsip management ilmiah Taylor )

Kemudian disempurnakan oleh Henry Fayol

(POCCC “Planning, Organizing, Commanding,

Coordinating, Controlling”) dan Gullick dan Urwick

(POSDCORB “Planning, Organizing, Staffing, Directing,

coordinating, Reporting and Budgeting”)

(12)

Paradigma III

Administrasi Negara Sebagai Ilmu Politik

(1950-1970)

 Menurut HERBERT SIMON ( The Poverb Administration )  Prinsip Management ilmiah POSDCORB tidak menjelaskan makna “ Public” dari “Public Administration “ menurut Simon bahwa POSDCORB tidak

menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh administrator publik

terutama dalam decision making. Kritik Simon ini kemudian menghidupkan kembali perdebatan Dikotomi administrasi dan Politik

 Kemudian muncullah pendapat Morstein-Mark ( element Of Public

Administration yang kemudian kembali mempertanyakan pemisahan politik dan ekonomi sebagai suatu hal yang tidak realistik dan tidak mungkin

 Kesimpulannya secara singkat dapat dipahami bahwa fase Paradigma ini menerapkan suatu usaha untuk menetapkan kembali hubungan konseptual antara administrasi saat itu, karena hal itulah administrasi pulang kembali menemui induk ilmunya yaitu Ilmu Politik, akibatnya terjadilah perubahan dan pembaruan Locusnya yakni birokrasi pemerintahan akan tetapi

konsekuensi dari usaha ini adalah keharusan untuk merumuskan bidang ini dalam hubungannya dengan focus keahliannya yang esensial. Terdapat

perkembangan baru yang dicatat pada fase ini yaitu timbulnya studi perbandingan dan pembangunan administrasi sebagi bagian dari Administrasi negara.

(13)

Paradigma IV:

Administrasi Negara Sebagai Administrasi

(1956-1970)

Istilah Administrative

Science digunakan dalam

paradigma IV ini untuk

menunjukkan isi dan

focus pembicaraan,

sebagai suatu paradigma

pada fase ini Ilmu

Administrasi hanya

menekankan pada focus

tetapi tidak pada

locusnya,

 ia menawarkan teknik-teknik yang memerlukan keahlian dan spesialisasi, pengembangan paradigma ke-4 ini bukannya tanpa hambatan, banyak

persoalan yang harus dijawab seperti misal adalah apakah jika fokus tunggal telah dipilih oleh administrasi negara yakni ilmu administrasi, apakah ia berhak bicara tentang public (negara) dalam administrasi tersebut dan banyak persoalan lainnya.

(14)

Paradigma V:

Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara

(1970)

Pemikiran Herbert Simon tentang perlunya dua aspek

yang perlu dikembangkan dalam disiplin AN:

1)Ahli AN meminati pengembangan suatu ilmu

Administrasi Negara yang murni

2)satu kelompok yang lebih besar meminati

(15)

Lebih dari itu administrasi negara lebih fokus ranah-ranah

ilmu kebijaksanaan (Policy Science) dan cara pengukuran

dari hasil- hasil kebijaksanan yang telah dibuat, aspek

perhatian ini dapat dianggap sebagi mata rantai yang

menghubungkan antara fokus administrasi negara dengan

locusnya. Fokusnya adalah teori-teori organisasi, public

policy dan tekhnik administrasi ataupun manajemen yang

sudah maju, sedangkan locusnya ialah pada birokrasi

pemerintahan dan persoalan-persoalan masyarakat (Public

(16)

Selain Pendapat Henry diatas banyak tokoh yang punya

sudut pandang berbeda dalam mebjelaskan

perkembangan Ilmu Administrasi Publik

Gerald E. Caiden membagi Administrasi Publik dalam

beberapa aliran :

 Aliran Proses  POSDCORB sebagai proses Administrasi publik

 Aliran Empiris  Kasus dan studi parktek

 Aliran perilaku  Komunikasi, motivasi, Kepemimpinan, interaksi, Konflik

 Alliran analisis birokrasi _ peraturan / aturan yang rasional ( weber )

 Aliran Sistem sosial sistem organisasi

 Aliran Pengambilan keputusan

 Aliran matematik

(17)

Barzelay dan Armajani  Mengemukan bahwa

administrasi publik mengalami pergeseran dari

paradigma birokratik ke paradigma Post Birokratik

Paradigma Birokratik :

1. Menekankan kepentingan publik, efisiensi,

administrasim dan kontrol 2. Mengutamakan fungsi,

otoritas, dam struktur 3. Ketaatan aturan dan

prosedur

4. Beroperasinya sistem-sistem

Paradigma Post Birokratik :

1. Menekankan hasil yang berguina bagi nasyrakat, kualitas dan nilai produksi, keterikatan pada norma 2. Mengutamakan pemberian

penilaian masyrakat, akuntabilitas dan hubungan kerja

3. Penerapan pemahaman, identifikasi maslah

4. Pengukuran hasil, memperluas pilihan pelanggan

(18)

LIMA MODEL ADMINISTRASI PUBLIK

TEORI DAN TEORITISI

UNIT ANALISIS CIRI-CIRI NILAI YANG

DIMAKSIMALKA N MODEL BIROKRASI KALSIK: TAYLOR, WILSON, WEBER,GULLICK URWICK ORGANISASI : KELOMPOK PRODUKSI,INSTAN SI PEMERINTAH,BIRO, KELOMPOK KERJA STRUKTUR,HIRARKI, PEGENDALIAN,OTORITAS,DIKOT OMI, KEBIJAKAN ADMIISTRASI,RATAIPERINTAH, KESATUAN PERINTAH, RENTAG KENDALI, PENGANGKATAN ATAS KEMAMPUAN, SENTRALIASASI EFISIENSI, EKONOMI, DAN EFEKTIFITAS MODEL NEO BIROKRASI : SIMON,CYERT, MARCH,GORE

KEPUTUSAN POSITIVIS LOGIS,PENELITIAN

OPERASI, ANALISA SISTEM,ILMU MANAJEMEN, PRODUKTIVITAS RASIONALITAS, EDISIENSI, EKONOMI MODEL INSTTITUSI : LINDBLOOM, J. THOMPSON, MOSHER, BLAU, RIGGS KEPUTUSAN : KEPUTUSAN TAMBAHAN, PRILAKU ORGANISASI, PERILAKU INDIVIDU, PERBANDINGAN PERILAKU ORGANISASI, ORGANISASI DAN KEBUDAYAAN

EMPIRIS, POSITIVIS, BIROKRASI ADALAH CERMINAN KEBUDAYAAN, KOMPETISI, TEKHNOLOGI, RASIONALITAS, INKREMENTALISME, KEKUASAAN, ERILAKU BIROKRASI ILMU ANALISA NETRAL TENTANG PERILAKU ORGANISASI, INKREMENTALIS ME, PLURALISME KRITIK

(19)

TEORI DAN TEORITISI

UNIT ANALISIS CIRI-CIRI NILAI YANG

DIMAKSIMALKAN HUBUNGAN KEMANUSIAAN: MCGREGOR, ARGYRIS INDIVIDU DAN KELOMPOK KERJA : HUB. PENGAWAS DAN PEKERJA, DAYA GUNA

PENGAWAS/PEKERJ A, PERUBAHAN PERILAKU

HUB. ANTAR PRIBADI DAN ANTAR KELOMPOK, KOMUNIKASI, MOTIVASI, PERUBAHAN, PEMBAGIAN OTORITAS, KONSENSUS KEPUASAN KERJA, PERKEMBANGAN PRIBADI, HARGA DIRI INDIVIDU MODEL PILIHAN PUBLIK : OSTROM, BUCHANAN, OLSON, OPPENHEIMER HUB. ORANISASI/KLIEN DAN DISTRIBUSI BARANG-BARANG MASY. UMUM: DESENTRALISASI STRUKTUR, SEKTOR PUBLIK SEBAGAI PASAR, BESARNYA KELOMPOK KLIEN DAN DISTRIBUSI PELAYANAN PUBLIK

ANTI BIROKRASI, ORIENTSI PELAYANAN PUBLIK, DESENTRALISASI, HUKUM PASAR PILIHAN ATAU KEHENDAK WARGA NEGARA, KESEMPATAN MEMPERGUNAKA N PELAYANAN YANG SAMA, PERSAINGAN Sumber: Frederickson, 1987

(20)

D. Osborn dan T Gaebler dan dioperasionalkan Osborn

dan Plastrik  Pemerintahan yang katalistik ,

memberdayakan, semamgat kompetisi, beriorientasi

pada misi, mementingkan hasil bukan cara,

mengutamakan pelanggan, wirausaha, antisipatif,

dandesentralistik, dan berorientasi pasar

Era New Public Administration ( J. V. Denhard ) dalam “

New Public service  Melayani warga masyrakat bukam

pelanggan; Mengutamakan kepentingan Publik ; Lebih

menghargai warga negara bukan kewirausahaan, Berfikir

strategis dan bertindak demokratis, menyadari

akuntabilitas bukan suatu yang mudah, melayani dari

pada mengendalikan, menghargai orang buka

(21)

Ciri Administrasi Negara

1.

Aministrasi Negara adalah suatu kegiatan yang

tidak bisa dihindari (Unavoidable),

titik tekannya yang mendasar adalah dalam

hubungannya antara negara dan masyarakat bersifat

pasti, lain halnya dengan hubungan masyarakat

dengan institusi Privat (swasta) yang bersifat

temporary(sewaktu-waktu)

(22)

2. Administrasi Negara mempunyai Monopoli untuk

menggunakan wewenang dan kekuasaannya

Negara Mempunyai

kewenangan untuk

memaksakan kehendaknya

pada masyarakat untuk

menciptakan Kepatuhan

terhadap Hukum,

Kekuasaan untuk

melaksanakan Paksaan

dipahami sebagai (coercive

power),

administrasi negara

merupakan penjelamaan

dari hal tersebut dan

diwujudkan dalam

lembaga-lembaga negara

seperti kepolisian,

(23)

3. Administrasi Negara Mempunyai

Prioritas

Administrasi negara mengandung tanggung jawab

moral untuk mensejahtrakan masyarakat, karena itu

administrasi negara mempunyai prioritas dalam

(24)

4.Administrasi Negara mempunyai Ukuran yang

tidak terbatas

Diamana terdapat lingkupan masyarakat dalam negar

yang meliputi batasan teritorial suatu negara, disitu

akan terdapat administrasi negara.

(25)

5. Top mangement dari Administrasi Negara

bersifat Politis.

Birokrasi merupakan suatu organisasi publik yang

dipimpin oleh pejabat Pilihan publik dan bersifat Non

karier, mereka dipilih berdasarkan periode waktu

tertentu. Hal ini dipahami merupakan pembedaan

yang sangat mendasar dari organisasi publik dan

Privat.

(26)

6. Pelaksanaan Administrasi negara relatif

sulit diukur

administrasi negara merupakan institusi publik

yang bertujuan melayani masyarakat maka

tujuan-tujuan administrasi negara dapat dipahami yaitu

untuk mencapai perdamain dan peningkatan

kualitas kehidupan pada semua tatanan negara,

karena tingkat kompleksitas yang tinggi dan

tujuan-tujuan tersebut juga bersifat politis dan

multitafsir maka AN menjadi relatif sulit untuk

diukur .

Referensi

Dokumen terkait

Persaigan hidup semakin ketat, barang-barang menjadi mahal, standar kehidupan berubah - yang mengakibatkan ada masyarakat yang merasa miskin mendadak, baik karena tidak

b. Masing-masing kelompok diberi LKS serta media karet bilangan dan permen kertas oleh guru. Siswa dalam kelompok berdiskusi tentang permasalahan sehari-hari yang

Salah satu yang menjadi bahasan menarik pemberitaan media adalah wacana calon presiden lama “muka lama” dan calon presiden muda “muka baru”.. Sebagian pengamat

Dasar formal kedudukan pancasila sebagai dasar Negara republik Indonesia tersimpul dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 alenia IV yang bunyinya sebagai berikut

Rapat pertama PPKI untuk mengesahkan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945 dilaksanakan di Pejambon Jakarta. Sebelumnya, Soekarno dan Hatta meminta Ki Bagus Hadikusumo, K.H.Wachid

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan bronkus spasme, peningkatan produksi mukus, mukus bertahan tebal dan kental, penurunan energi/kelemahan

Judul : Peningkatan Nilai Tambah Susu Sapi Segar Menjadi Susu Dengan Rasa Variasi di Kelurahan nongko Sawit Kecamatan Gunung Pati - Semarang. Program : Peningkatan Ketrampilan

Hasil validasi yang didapat menunjukkan bahwa ukuran flipbook yang digunakan 21x28 cm dinyatakan valid dengan nilai CVR 0.99 karena ukuran pada setiap halaman flipbook