• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POLA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pola Asuh Anak Usia Bayi (Infant) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POLA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pola Asuh Anak Usia Bayi (Infant) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana Keperawatan

Disusun oleh:

NURUL SALAFIAH J210.100.031

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP ENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POLA ASUH ANAK USIA BAYI (INFANT)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Nurul Salafiah *

Arif Widodo, A.Kep., M.Kes ** Dewi Suryandari S.Kep., Ns ***

ABSTRAK

Masa bayi (infant) adalah masa awal kelahiran sampai usia 1,5 tahun dan masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang. Pada masa tersebut bayi sangat memerlukan adaptasi dan peran seorang ibu. Kesulitan adaptasi akan menyebabkan keterlambatan perkembangan. Pendidikan kesehatan merupakan program kesehatan yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh bayi. Menurut data dari Dinas Kesehatan Sukoharjo (2013) jumlah bayi di Kabupaten Sukoharjo pada bulan Januari sampai Desember sebanyak 14.324 jiwa dan Kecamatan Kartasura sebanyak 1.771 jiwa. Berdasarkan survei pendahuluan 10 ibu yang diwawancarai 6 diantaranya tidak mengetahui tentang pola asuh anak usia bayi dan 9 ibu yang diwawancarai 5 diantaranya mengatakan ketika bayi menangis tidak segera menggendongnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh anak usia bayi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menggunakan metode Quasi Eksperiment dengan desain penelitian pretest and posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden yang mempunyai anak usia 0-1,5 tahun dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 30 responden kelompok eksperimen dan 30 responden

kelompok kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple

random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala

Gutman dan Likert. Analisis data menggunakan uji independent t-test dan uji paired test. Hasil uji beda pengaruh pendidikan kesehatan mengenai pengetahuan diperoleh nilai p-value sebesar 0.001 dan mengenai sikap diperoleh hasil p-value sebesar 0.001 yang artinya nilai p-value kurang dari 0,05 dan Ho ditolak atau Ha diterima. Berdasarkan hasil nilai uji diatas dapat disimpulakan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh anak usia bayi. Setelah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh bayi untuk kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.

(4)

Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh anak usia bayi (infant) di wilayah kerja puskesmas kartasura (Nurul Salafiah)

THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON MOTHERS’ KNOWLEDGE AND ATTITUDES ABOUT BABY (INFANT) PARENTING IN REGION WORK OF

KARTASURA CLINIC Nurul Salafiah *

Arif Widodo, A.Kep., M.Kes ** Dewi Suryandari S.Kep., Ns ***

ABSTRACT

Infancy (infant) is the beginning of birth until the age of 1.5 years and it is a golden age and also one's critical development. At that time the baby is in need of adaptation and the role of a mother. The difficulty of adaptation will cause developmental delay. Health education is a health program that is used to improve mothers’ knowledge and attitudes about infant parenting. According to the data of Department of Health Sukoharjo (2013) the number of infants in Sukoharjo in January to December is 14,324 people and 1,771 people in Kartasura district. Based on a preliminary survey of 10 mothers that has been interviewed, 6 of them do not know about parenting infants and 9 mothers that has been interviewed 5 of them said that when a baby cries they do not immediately carry him. The purpose of this study is to determine the effect of health education on mothers’ knowledge and attitude about infant parenting. This research is quantitative, using quasi experiment method with pretest and posttest control group design as the research design. The sample of this research is 60 respondents who have children aged 0-1.5 years and divided into 2 groups: 30 respondents as the experimental group and 30 respondents as the control group and the sampling technique used is simple random sampling. The instrument of this research is a questionnaire with Gutman and Likert scale. Data is analyzed using independent t-test test and paired test. The results of the different of health education on knowledge obtains p-value 0.001 and on attitudes obtains p-value 0.001 which means p-value less than 0.05 and Ha is rejected or Ho is accepted. Based on the test results above it can be concluded that there is an effect of health education on mothers’ knowledge and attitudes about infant parenting. After the education of healthy knowlegde and attitude mother for experimental grup are better than control group.

(5)

PENDAHULUAN Latar belakang

Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa bayi sangat peka terhadap lingkungan dan dikatakan masa keemasan karena

masa bayi berlangsung sangat

singkat dan tidak dapat diulang kembali (Depkes, 2009).

Bayi adalah individu yang lemah dan memerlukan adaptasi.

Kesulitan proses adaptasi akan

menyebabkan bayi mengalami

sehingga bayi sangat memerlukan peran seorang ibu (Mansur, 2009).

Salah satu upaya agar

seorang ibu mengetahui dan

memenuhi kebutuhan fisik maupun psikis bayi adalah dengan pendidikan

kesehatan. Pendidikan kesehatan

merupakan program kesehatan, yang

digunakan untuk meningkatkan

pengetahuan seseorang dalam waktu yang pendek.

Jumlah bayi di Indonesia 4.372.600 jiwa dari 21.805.008 balita atau 20,05% (kementrian kesehatan RI, 2011). Berdasarkan rentang usia penduduk Indonesia paling banyak pada usia 0-4 tahun dan 10-14 tahun masing-masing sebesar 22,6 juta jiwa (9,54%) (Badan Pusat Statistik, 2012).

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Sukoharjo (2013), jumlah bayi di Kabupaten Sukoharjo pada bulan Januari sampai Desember sebanyak 14.324 jiwa. Dari sekian banyak jumlah bayi di Kabupaten Sukoharjo salah satu kecamatan

dengan jumlah bayi terbanyak adalah

Kecamatan Kartasura yang

berjumlah 1.771 jiwa.

Berdasarkan survei

pendahuluan yang dilakukan peneliti disalah satu desa yang berada di Wilayah kerja Puskesmas Kartasura

10 ibu yang diwawancarai 6

diantaranya tidak mengetahui tentang pola asuh anak usia bayi, dan

menurut 9 orang ibu yang

diwawancarai 5 diantaranya

mengatakan ketika bayi menangis

tidak segera menggendongnya.

Sering meninggalkan bayi dan

menitipkan kepada neneknya. Hal ini diperkuat dengan bayi lebih dekat pada nenek, tidak menghiraukan ketika ibu kembali ke rumah dan bayi tidak menangis ketika ditinggal ibunya, karena bayi tersebut tidak memliki kepercayaan yang kuat pada figur pemberi kasih sayang.

TINJAUNAN PUSTAKA

Menurut Mubarak, dkk

(2009) pendidikan kesehatan adalah proses perubahan sikap dan perilaku

seseorang atau individu yang

dinamis, dimana perubahan tersebut

tidak hanya dipengaruhi oleh

transfering materi dari seseorang ke

orang lain, namun perubahan

tersebut bisa terjadi karena adanya

kesadaran dalam diri individu,

kelompok, dan masyarakat.

Menurut Notoatmodjo

dalam buku Budiman (2013),

(6)

Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh anak usia bayi (infant) di wilayah kerja puskesmas kartasura (Nurul Salafiah)

yang diperoleh dari indra yang dimilikinya (Notatmodjo, 2007).

Sikap adalah respon tertutup

seseorang baik bersifat positif

maupun yang bersifat negatif

terhadap stimulus atau suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2010).

Pengasuhan adalah suatu

tindakan atau interaksi yang

diberikan orang tua kepada anaknya

yang berupa melindungi,

membimbing, memberikan makan, memberikan kasih sayang dari bayi sampai anak tumbuh dewasa. Pola

asuh yang optimal akan

meningkatkan perkembangan anak yang optimal (Brook, 2011).

Pola asuh orang tua adalah bagaimana orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan anak untuk mencapai kedewasaan, sehingga anak terbentuk sesuai

dengan norma-norma yang

diharapkan masyarakat pada

umumnya (Casmini, 2007).

Menurut Septiari (2012), anak perlu diasuh dan dibimbing

karena mengalami proses

pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan dan perkembangan

merupakan suatu proses sejalan.

Agar pertumbuhan dan

perkembangan berjalan dengan baik

maka anak perlu diasuh dan

dibimbing oleh kedua orang tuanya. Peran orang tua adalah menciptakan

lingkungan yang mendukung

perkembangan anak ke arah yang positif.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, menggunakan

jenis metode penelitian quasi

eksperiment dengan desaign

penelitian pretest and posttest

control group desaign (Sugiyono, 2013).

Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak

usia bayi di Wilayah kerja

Puskesmas Kartasura yang berjumlah 1771 bayi. Teknik sampling dalam

penelitian menggunakan teknik

simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi. Peneliti

merencanakan 12 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kartasura akan di random menjadi 2 desa, yaitu untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian 2 desa

tersebut di random lagi untuk

menentukan sampel. Pada Desa yang terpilih akan diambil 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi.

HASIL PENELITIAN Karakteristrik Responden

Tabel 1 Karateristik

responden menurut umur, pendidikan dan status pekerjaan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kartasura.

Karateristik Kelompok eksperimen

(7)

Swasta Guru 3 1 10.0 3.3 12 2 40.0 6.7

Berdasarkan hasil tabel 1

tentang data umur responden

kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol banyak pada rentang umur 18-35 tahun masing-masing adalah 80,0% dan 86,7%.

Tingkat pendidikan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yang paling banyak yaitu tingkat SMA yaitu 73,3% dan 46,7%, sedangkan untuk status pekerjaan baik yang kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol yang terbanyak adalah ibu rumah tangga (IRT) masing-masing 83,3% dan 53,3%.

ANALISIS UNIVARIAT

Pengetahuan Ibu tentang Pola Asuh Bayi

Hasil pretest pengetahuan

Tabel 2 pretest kategori pengetahuan responden tentang pola

asuh bayi untuk kelompok

eksperimen dan kontrol.

Pengetahua n Kelompok eksperimen Kelompok kontrol

Jumlah % Jumlah %

Baik Cukup Kurang 6 20 4 20.0 66.7 13.3 6 17 6 20.0 56.7 23.3

Total 30 100 30 100

Berdasarkan tabel 2 hasil

pretest pengetahuan pada kelompok eksperimen yang paling banyak adalah kategori cukup sebanyak 20 responden (66,7%) sedangkan untuk

kelompok kontrol yang paling

banyak yaitu kategori cukup

sebanyak 17 responden (56,7%).

Hasil posttest pengetahuan

Tabel 3 posttest kategori pengetahuan responden tentang pola

asuh bayi untuk kelompok

eksperimendan kontrol.

Pengetahua n Kelompok eksperimen Kelompok kontrol

Jumlah % Jumlah %

Baik Cukup Kurang 4 24 2 13.3 80.0 6.7 6 18 6 20.0 60.0 20.0

Total 30 100 30 100

Berdasarkan tabel 3

didapatkan hasil posttest

pengetahuan responden pada

kelompok eksperimen yang paling

banyak adalah kategori cukup

sebanyak 24 responden (80,0%) sedangkan untuk kelompok kontrol yang paling banyak yaitu kategori

cukup sebanyak 18 responden

(60,0%).

Sikap Ibu tentang Pola Asuh Bayi Hasil pretest sikap

Tabel 4 pretest kategori sikap responden tentang pola asuh

bayi untuk kelompok eksperimendan

kontrol.

pengetahuan Kelompok eksperimen

Kelompok kontrol

Jumlah % Jumlah %

mendukung Netral Menolak 6 19 5 20.0 63.3 16.7 3 23 4 10.0 76.7 13.3

Total 30 100 30 100

Berdasarkan tabel 4

didapatkan hasil pretest sikap

responden pada kelompok

eksperimen yang paling banyak adalah kategori netral sebanyak 19 responden (63,3%) sedangkan untuk

kelompok kontrol yang paling

banyak yaitu kategori netral

(8)

Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh anak usia bayi (infant) di wilayah kerja puskesmas kartasura (Nurul Salafiah)

Hasil posttest sikap

Tabel 5 posttest kategori sikap responden tentang pola asuh

bayi untuk kelompok eksperimendan

kontrol.

pengetahuan Kelompok eksperimen

Kelompok kontrol

Jumlah % Jumlah %

mendukung Netral Menolak 5 20 5 16.7 66.7 16.7 3 22 5 10.0 73.3 16.7

Total 30 100 30 100

Berdasarkan tabel 5

didapatkan hasil posttest sikap

responden pada kelompok

eksperimen yang paling banyak adalah kategori netral sebanyak 20 responden (66,7%) sedangkan untuk

kelompok kontrol yang paling

banyak yaitu kategori netral

sebanyak 22 responden (73,3%).

ANALISIS BIVARIAT Analisis Normalitas Data

Tabel 6 uji normalitas data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Data P-value Kesimpulan

Pretest pengetahuan kelompok eksperimen

Posttest pengetahuan kelompok eksperimen

Pretest sikap kelompok eksperimen

Posttest sikap kelompok eksperimen

Pretest pengetahuan kelompok kontrol

Posttest pengetahuan kelompok kontrol

Pretest sikap kelompok kontrol 0.592 0.646 0.429 0.989 0.849 0.699 0.774 Data normal Data normal Data normal Data normal Data normal Data normal Data normal

Posttest sikap kelompok kontrol

0.893 Data normal

Berdasarkan tabel 6

didapatkan hasil bahwa data

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal dengan hasil P-value lebih besar dari 0,05.

Analisis Uji Homogenitas

Tabel 4.7 Hasil uji homogenitas

Variabel Mean P-value Kesimpulan

Eksperimen Kontrol Pretest pengetahuan Posttest pengetahuan Pretest sikap Posttest sikap 13.43 15.60 57.90 72.83 12.93 12.87 56.13 72.83 0.967 0.307 0.931 0.176 Data homogen Data homogen Data homogen Data homogen

Berdasarkan tabel 7

didapatkan hasil nilai p-value lebih

besar dari 0,05 masing-masing

kelompok, sehingga kedua data

pengetahuan dan sikap untuk

masing-masing kelompok dapat

disimpulkan data seimbang atau sama.

Analisis Uji Beda Rata-Rata Pretest-Posttest Pengetahuan Kelompok Eksperimen

Tabel 8 Hasil uji rata-rata

pretest-posttest pengetahuan tentang

pola asuh bayi kelompok

eksperimen.

pengetahuan Mean t-test p-value Hasilnya Pretest

Posttest

13.43 15.60

-4.899 0.001 Ho ditolak

Berdasarkan tabel 8

didapatkan hasil t-test sebesar -4,899 dan nilai p-value 0,001. Nilai p-value

yang kurang dari 0,05 maka hasil akhirnya Ho ditolak yang artinya

terdapat perbedaan pengetahuan

(9)

diberikan pendidikan kesehatan tentang pola asuh bayi.

Analisis Uji Beda Rata-Rata Pretest-Posttest Pengetahuan Kelompok Kontrol

Tabel 9 Hasil uji rata-rata

pretest-posttest pengetahuan tentang pola asuh bayi kelompok kontrol.

Pengetahuan Mean t-test p-value Hasilnya Pretest

Posttest

12.93 12.87

-320 0.752 Ho diterima

Berdasarkan tabel 9

didapatkan hasil t-test sebesar -320 dan nilai p-value 0,752. Nilai p-value

yang lebih dari 0,05 maka hasil akhirnya Ho diterima yang artinya

tidak terdapat perbedaan

pengetahuan antara sebelum (pretest)

dan sesudah (posttest) diberikan pendidikan kesehatan tentang pola asuh bayi.

Analisis Uji Beda Rata-Rata Pretest-Posttest Sikap Kelompok Eksperimen

Tabel 10 Hasil uji rata-rata

pretest-posttest sikap tentang pola asuh bayi kelompok eksperimen.

Sikap Mean t-test p-value Hasilnya Pretest

Posttest

57.90 72.83

-12.889 0.001 Ho ditolak

Berdasarkan tabel 10

didapatkan hasil t-test sebesar -12,889 dan nilai p-value 0,001. Nilai

p-value yang kurang dari 0,05 maka hasil akhirnya Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan sikap antara sebelum (pretest) dan sesudah

(posttest) diberikan pendidikan kesehatan tentang pola asuh bayi.

Analisis Uji Beda Rata-Rata Pretest-Posttest Sikap Kelompok Kontrol

Tabel 11 Hasil uji rata-rata pretest-posttest sikap tentang pola asuh bayi kelompok kontrol.

Sikap Mean t-test p-value Hasilnya Pretest

Posttest

56.13 56.23

-203 0.840 Ho diterima

Berdasarkan tabel 12

didapatkan hasil t-test sebesar -203 dan nilai p-value 0,840. Nilai p-value

yang lebih dari 0,05 maka hasil akhirnya Ho diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan sikap antara

sebelum (pretest) dan sesudah

(posttest) diberikan pendidikan kesehatan tentang pola asuh bayi.

Uji Beda Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Responden Tentang Pola Asuh Anak Usia Bayi Antara Kelompok Eksperimen Dengan Kelompok Kontrol

Tabel 13 Hasil uji rata-rata

kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol tentang

pengetahuan pola asuh bayi .

Postest pengetahuan

Mean t-test p-value Hasilnya Kelompok

eksperimen Kelompok kontrol

15.60

12.87

3.700 0.001 Ho ditolak

Berdasarkan tabel 13

didapatkan hasil t-test sebesar 3,700 dan nilai p-value 0,001. Nilai p-value

yang lebih dari 0,05 maka hasil akhirnya Ho diolak yang artinya terdapat perbedaan antara kelompok

eksperimen dengan kelompok

(10)

Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh anak usia bayi (infant) di wilayah kerja puskesmas kartasura (Nurul Salafiah)

Gambar 1 Grafik perubahan

pengetahuan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

Uji Beda Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sikap Responden Tentang Pola Asuh Anak Usia Bayi Antara Kelompok Eksperimen Dengan Kelompok Kontrol

Tabel 14 Hasil uji rata-rata

kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol tentang sikap pola asuh bayi .

Postest Sikap

Mean t-test p-value Hasilnya Kelompok

eksperimen Kelompok kontrol

72.83

56.13

12.041 0.001 Ho ditolak

Berdasarkan tabel 14

didapatkan hasil t-test sebesar 12,041 dan nilai p-value 0,001. Nilai p-value

yang lebih dari 0,05 maka hasil akhirnya Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan antara kelompok

eksperimen dengan kelompok

kontrol.

Gambar 2 Grafik perubahan

pengetahuan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

PEMBAHASAN

Karateristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian

karateristik umur responden

kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol yang paling

banyak umur 18-35 tahun. Seperti yang diungkapkan oleh Wong Dona L (2004) yang mengatakan bahwa

usia merupakan faktor yang

mempengaruhi orang tua untuk dapat

menjalankan peran pengasuhan

kepada anaknya. Dan usia yang paling baik untuk membesarkan anak adalah umur 18-35 tahun. Selama usia tersebut kesehatan dianggap masih optimal dengan perkiraaan usia harapan hidup yang cukup dan memadai untuk membangun sebuah keluarga. Untuk dapat menjalankan peran pengasuhan yang optimal

diperlukan kekuatan fisik dan

psikososial untuk melakukannya.

Pedidikan responden yang

paling banyak adalah SMA.

Diharapkan semakin tinggi

pendidikan semakin baik pengasuhan yang diberikan kepada anaknya.

Menurut Budiman (2013)

mengatakan bahwa pendidikan

mempengaruhi proses belajar

seseorang, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah juga

seseorang menerima informasi.

Semakin banyak informasi yang didapat seseorang semakin banyak pula pengetahuan yang didapat

tentang kesehatan. Tingkat

13,43 15,60

12,93 12,87

0 5 10 15 20

pretest postest

eksperim en

kontrol

57,9 72,83

56,13 56,23

0 20 40 60 80

pretest postest

(11)

pendidikan seseorang dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan. Seseorang yang informasi tentang kesehatannya banyak maka

orang tersebut akan bersikap,

berperilaku, dan patuh dalam

melaksanakan program kesehatan (Pery and Potter, 2009).

Sebagian besar pekerjaan

responden kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol adalah ibu rumah tangga (IRT) maka peneliti berharap pengasuhan bayi dapat lebih optimal karena waktu responden lebih banyak berada dirumah bersama bayi. Seorang ibu adalah perawat utama bagi sang bayi. Jika bayi merasa disayangi dan dicintai ibunya, maka dalam dirinya

akan muncul basic trust

(kepercayaan dasar), sehingga bayi akan merasa aman (Indiarti, 2008).

Menurut penelitian Juliastuti (2011) mengatakan bahwa ibu yang tidak bekerja memiliki kemungkinan untuk memberikan ASI ekslusif 3,7 kali lebih besar dari pada ibu yang bekerja. Hal ini disebabkan karena ibu yang tidak bekerja hanya menjalankan fungsinya sebagai ibu

rumah tangga dan banyak

menghabiskan waktunya dirumah, sehingga mempunyai kesempatan yang banyak dalam memberikan perawatan dan memberikan ASI secara optimal kepada bayinya tanpa dibatasi oleh waktu dan kesibukan.

Pengetahuan Ibu Tentang Pola Asuh Bayi

Hasil penelitian dan

pengolahan data diatas, diperoleh nilai rata-rata pretest pengetahuan kelompok eksperimen sebesar 13,43,

tapi setelah diberikan pendidikan kesehatan (postest) nilai rata-rata

pengetahuan menunjukkan

peningkatan sebesar 15,60.

Berdasarkan hasil penelitian nilai pretest responden dalam kategori

baik sebanyak 6, tapi setelah

diberikan pendidikan kesehatan

(posttest) kategori baik menurun menjadi 4 dan masuk kekategori cukup. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor lingkungan yaitu mungkin terlalu dekat tempat duduk responden satu dengan responden lain, suasana lingkangan yang kurang kondusif, banyak ibu yang membawa anak bayi nya sehingga responden kurang konsentrasi dalam mengisi kuesioner. Menurut Budiman (2013), bahwa

lingkungan sangat berpengaruh

terhadap proses masuknya

pengetahuan ke dalam diri individu. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik lingkungan dan

proses masuknya pengetahuan.

Semakin kondusif lingkungan

semakin baik pula proses masuknya pengetahuan.

Sedangkan kelompok

kontrol nilai rata-rata pengetahuan

pretest sebesar 12,93 dan nilai rata-rata pengetahuan posttest sebesar

12,87. Berdasarkan hasil nilai

pretest-posttest kelompok kontrol tidak mengalami kenaikan yang

signifikan seperti kelompok

eksperimen. Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Palupi (2011) bahwa

terdapat perbedaan pengetahuan

antara kelompok responden yang

diberikan pendidikan kesehatan

(12)

Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh anak usia bayi (infant) di wilayah kerja puskesmas kartasura (Nurul Salafiah)

yan tidak diberikan pendidikan kesehatan.

Sikap Ibu Tentang Pola Asuh Bayi

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretest sikap kelompok eksperimen sebesar 57,90

setelah diberikan pendidikan

kesehatan (posttest) menunjukkan

peningkatan menjadi 72,83.

Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil nilai pretest dalam ketegori mendukung sebanyak 6, tapi

setelah posttest mengalami

penurunan yaitu ketegori mendukung sebanyak 5. Hal ini bisa disebabkan karena pengetahua responden setelah posttes juga berkurang sehingga mempengaruhi sikap responden. Hal ini sesuai pernyataa Rogers dalam

buku Efendi (2009) yang

mengatakan bahwa pengetahuan

yang baik akan menghasilkan sikap yang positif dan bertahan lama, tapi

sebaliknya jika pengetahuanya

kurang maka sikapnya akan negatif. Hal tersebut sesuai penelitian yang dilakukan oleh Giri, dkk (2013) bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik akan memiliki sikap yang positif. Menurut Efendi (2009), mengatakan bahwa sikap

merupakan reaksi atau respon

tertutup seseorang terhadap stimulus

atau objek dan sikap belum

dikatakan suatu tindakan ataupun

aktivitas sehari-hari, tetapi

prediposisi tindakan suatu perilaku. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata maka perlu faktor pendukung seprti fasilitas,

dukungan (support) dari orang

sekitarnya. Sikap seorang ibu dalam mengasuh dan merawat bayi tidak terlepas dari dukungan seorang suami

Sedangkan kelompok

kontrol nilai rata-rata sikap pretest

sebesar 56,13. dan nilai rata-rata

sikap posttest sebesar 56,23.

Berdasarkan hasil nilai pretest-posttest kelompok kontrol tidak mengalami kenaikan yang signifikan seperti kelompok eksperimen.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Palupi (2011) bahwa terdapat perbedaan sikap antara kelompok responden yang diberikan pendidikan kesehatan tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi sebelum usia 1 tahun dengan yan tidak diberikan pendidikan kesehatan.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Pola Asuh Bayi.

Berdasarkan hasil

pengolahan data bahwa pengetahuan kelompok eksperimen didapatkan hasil nilai rata-rata pretest sebesar

13.43 dan setelah diberikan

pendidikan kesehatan (posttest) nilai

rata-rata pengetahuan responden

mengalami peningkatan menjadi

15,60. Sesuai hasil uji diatas

didapatkan hasil nilai t-test sebesar -4,899 dan nilai p-value 0,001 yang artinya nilai p-value kurang dari 0,05 maka Ho ditolak atau terdapat

pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan ibu tentang pola asuh bayi. Sikap kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata

pretest 57,90 dan nilai rata-rata

posttest 72,83. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pendidikan

kesehatan dapat berpengaruh

(13)

Sedangkan untuk kelompok kontrol didapatkan hasil nilai rata-rata pengetahuan pretest sebesar 12,93 dan nilai rata-rata posttest

pengetahuan responden sebesar

12,87 , nilai t-test sebesar -320, nilai

p-value yaitu 0,752 yang artinya nilai

p-value lebih dari 0,05 maka Ho

diterima atau tidak terdapat

perbedaan antara pretest dan posttest

pengetahuan responden tentang pola asuh bayi. Sikap kelompok kontrol didapatkan hasil nilai rata-rata

pretest sebesar 56,13 dan nilai rata-rata posttest pengetahuan responden sebesar 56,23 , nilai t-test sebesar -203, nilai p-value yaitu 0,784 yang artinya nilai p-value lebih dari 0,05 maka Ho diterima atau tidak terdapat perbedaan antara pretest dan posttest

sikap responden tentang pola asuh bayi.

Sesuai hasil diatas untuk

kelompok eksperimen dapatkan

disimpulkan bahwa pemberian

pendidikan kesehatan dapat

meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh bayi, dengan

pemberian pendidikan kesehatan

pada ibu-ibu bertujuan agar ibu mendapat informasi yang baru, menambah pengalaman khususnya tentang pola asuh bayi.

Menurut Budiman (2013) bahwa pengalaman pribadi dan informasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu yang diberi pendidikan kesehatan. Hal ini sesui dengan pernyataan Rogers dalam buku Efendi (2009) yang mengatakan bahwa penerimaan perilaku yang didasari dengan pengetahuan dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bertahan lama. Tapi

sebaliknya, jika perilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan dan sikap yang positif maka perilaku tersebut tidak bertahan lama.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat

disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh bayi di Wilayah kerja Puskesmas Kartasura.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lisniwati, dkk (2012) yang

mengatakan bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara

pemberian pendidikan kesehatan

dengan peningkatan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita di

Desa Kedungrandu Kecamatan

Patikraja.

Selain penelitian diatas juga ada penelitian yang dilakukan oleh

Palupi (2011) bahwa terdapat

pengaruh penyuluhan imunisasi

terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi sebelum usia 1 tahun. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Giri, dkk (2013) bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian ASI ekslusif dengan status gizi balita 6-24 bulan.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Saleh, dkk (2008) mengatakan bahwa tidak terdapat perbedaan

kemampuan praktik ibu dalam

menstimulasi tumbuh kembang bayi

setelah diberikan pendidikan

(14)

Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh anak usia bayi (infant) di wilayah kerja puskesmas kartasura (Nurul Salafiah)

modelling antara kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab diatas yang berjudul pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh anak usia bayi di Wilayah kerja Puskesmas Kartasura dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang pola asuh bayi pretest kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol menunjukkan

pengetahuan ibu dalam kategori

cukup yaitu sebanyak 20

responden untuk kelompok

eksperimen dan 17 responden untuk kelompok kontrol.

2. Tingkat pengetahuan ibu tentang pola asuh bayi posttest kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol menunjukkan

pengetahuan ibu dalam kategori

cukup yaitu sebanyak 24

responden untuk kelompok

eksperimen dan 18 responden kelompok kontrol.

3. Sikap ibu tentang pola asuh bayi

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan kategori netral yaitu sebanyak 19

responden untuk kelompok

eksperimen dan 23 responden kelompok kontrol.

4. Sikap ibu tentang pola asuh bayi postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan kategori netral yaitu sebanyak 20

responden untuk kelompok

eksperimen dan 22 responden kelompok kontrol.

5. Ada perbedaan pretest-posttest

pengetahuan dan sikap untuk kelompok eksperimen.

6. Tidak ada perbedaan

pretest-posttest pengetahuan dan sikap untuk kelompok kontrol.

7. Terdapat pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh bayi di wilayah kerja Puskesmas Kartasura.

SARAN

1. Bagi pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan

diharapkan memberikan

penyuluhan tentang pola asuh bayi, sehingga para ibu-ibu tahu bagaimana mengasuh bayi dan tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik saja tapi juga memenuhi psikis bayi.

2. Bagi peneliti

Pendidikan kesehatan

tentang pola asuh bayi seharusnya tidak hanya diberikan pada ibu-ibu yang mempunyai anak usia bayi saja, tetapi juga diberikan pada ibu yang belum mempunyai anak agar mempersiapkan diri

dalam mengasuh anak dan

meningkatkan perkembangan

bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2012.

(15)

Brook, Jane. 2011. The Process of Parenting Edisi Kedelapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiman. dan Agus Riyanto. 2013.

Kapita Selekta Kuesiner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan.

Jakarta: Salemba Medika.

Casmini. 2007. Emotional Parenting Dasar-Dasar Pengasuhan Kecerdasan Emosi Anak.

Yogyakarta: P _Idea

(Kelompok Pilar Media) Anggota IKAPI.

Depkes RI. 2009. Pedoman Promosi Kesehatan Bagi Perawat Kesehatan Masyarakat di Puskesmas. Dikretorat Keperawatan dan Keteknisian Medis. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Dinas Kesehatan Sukoharjo. 2013.

Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Sukoharjo.

Efendi, Ferry., Makhfudi. 2009.

Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Giri, Made Kurnia Widiastuti. 2013. Hubungan Pengetahuan dan sikap tentang Pemberian ASI serta Pemberian ASI Ekslusif deangan Status Gizi Balita

6-24 Bulan di Kelurahan

Kampung Kajanan

Kecamatan Bulelang. Jurnal Magister Kedokteran Keluarga Vol 1 No 1 Hal 24-37. Http: // journal. Pasca.

UNS. ac. Id. Diakses 20 Agustus 2014 jam 19.20.

Indiarti. 2008. A to Z The Golden Age. Yogyakarta: CV Andi.

Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi

Perkembangan. Jakarta: Prenada Media Group.

Juliastuti, Rany. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Status

Pekerjaan Ibu dan

Pelaksanaan Inisiasi

Menyusui Dini dengan

Pemberian ASI Ekslusif.

Http: // eprints. UNS.ac.id. Diakses 20 Agustus 2014.

Lisnawati., Pangesti, Wilis Dwi. 2012. Hubungan Pemberian Pendidikan Kesehatan dengan

Pengetahuan Ibu tentang

Tumbuh Kembang Balita di

Desa Kedungrandu

Kecamatan Patikraja. Http: // Jurnal. UMP. Ac.id. Diakses 20 Agustus 2014. Jam 19.09.

Mansur, H. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan.

Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Mubarak & Chayatin. 2009. Teori dan Aplikasi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Pendidikan Kesehatan, Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo. 2007. Kesehatan

Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

(16)

Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang pola asuh anak usia bayi (infant) di wilayah kerja puskesmas kartasura (Nurul Salafiah)

Nursalam & Efendi. 2008.

Pendidikan dalam

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Palupi, Agnes Widyani. 2011.

Pengaruh Penyuluhan

Imunisasi terhadap

Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi sebelum Usia 1 Tahun. Http:

// eprints. UNS. ac.id.

Diakses 20 Agustus 2014. Jam 19.32.

Potter, Patrica. dan Perry, Anne.

2009. Fundamental

Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, A.A, and Perry A.G. (2009).

Fundamental Of Nursing (Fundamental Keperawatan) Edisi 4 Volume 2. Alih Bahasa: Komalasari R, Eviriyani, D, Noviestari, E, Mosby year Book, Philadelpia USA.

Jakarta: Salemba Medika.

Septiari. 2012. Mencetak Balita

Cerdas dan Pola Asuh Orang

Tua. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Wong, Donna L. 2004. Keperawatan

Pediatrik Edisi 4. Jakarta: EGC.

* Mahasiswi Program Studi

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. Jl.A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos I Surakarta.

** Dosen Program Studi

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. Jl.A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos I Surakarta.

*** Dosen Program Studi

Gambar

Tabel 6 uji normalitas data kelompok eksperimen dan kelompok
tabel  sebesar 12,041

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah: (a) menentukan bentuk dan makna Hubungan Konjungtif (HK) dan terjemahannya, (b) mengetahui bentuk pergeseran terjemahan HK dan dampaknya di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil tiap tahapan pengembangan modul berbasis POE siswa kelas XI SMK pada materi koloid yang mengacu pada siklus R&D

X1.3 Ketersediaan informasi pertanian.. Program pembangunan pertanian baru dengan paradigma yang baru menuntut partisipasi aktif petani sebagai prioritas utama dalam

Dalam pendidikan jasmani, hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan model pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah waktu aktif

Biasanya mereka sering mengalihkan pembicaraan atau bahkan memarahi anak, ketika sang anak mengajukan pertanyaan yang cukup sulit untuk dijawab (Abhari, 2011,

[r]

Pada tahap ini guru memberikan waktu kepada siswa dalam kelompok untuk membaca referensi dan membuat catatan terkait materi operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian

aureus yang diisolasi dari pus pasien di Rumah Sakit Kasih Ibu dan PKU Muhammadiyah Surakarta terhadap beberapa antibiotik. aureus diisolasi dari 14 pus / abses appendix, luka