HUBUNGAN UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT HIDUP SAPI BRAHMAN CROSS DI PT. LEMBU BETINA SUBUR
KOTA SAWAH LUNTO
SKRIPSI
Oleh : EENG SATRIA
06 161 055
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS
ii DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Hipotesis Penelitian ... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Sapi Brahman Cross ... 5
B. Pertumbuhan ... 8
C. Bobot hidup Dan Ukuran-Ukuran Tubuh ... 9
D. Kegunaan Ukuran-Ukuran Tubuh ... 11
E. Korelasi Ukuran Tubuh dengan Bobot Hidup ... 12
F. Pertumbuhan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bobot Hidup... ... 13
G. Penentuan Kondisi Tubuh Sapi ... 16
iii III. MATERI DAN METODE PENELITIAN
A. Materi Penelitian ... 18
B. Metode Penelitian ... 18
C. Analisis Data ... 19
D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Daerah Penelitian ... 22
B. Keadaan ternak sapi potong di PT Lembu Betina Subur .. 24
C. Bobot Hidup dan Ukuran - Ukuran Tubuh ... 26
D. Hubungan Panjang Badan, Lingkar Dada, dan Tinggi Pundak dengan Bobot Hidup ... 27
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 30
B. Saran ... 30
DAFTAR PUSTAKA ... 31
LAMPIRAN ... 34
HUBUNGAN UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT HIDUP SAPI BRAHMAN CROSS DI PT LEMBU BETINA SUBUR
KOTA SAWAHLUNTO
Eeng Satria, dibawah bimbingan Dr. Ir. Khasrad.Msi dan Ir. Hj. Syam Yuliar Program Studi Produksi Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang 2012
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara Panjang Badan, Lingkar Dada, dan Tinggi Pundak dengan Bobot Hidup pada Sapi Brahman Cross di PT Lembu Betina Subur Kota Sawahlunto. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 15-29 Desember 2011. Materi dalam penelitian ini adalah Sapi Brahman Cross induk betina tidak bunting yang berumur 3 - 4,5 tahun sebanyak 29 ekor induk betina. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Survey dan pengukuran langsung pada individu yang terpilih menjadi sampel. Dengan menggunakan Regresi Linear Berganda dan uji F digunakan untuk melihat hubungan Bobot hidup dengan ukuran-kuran tubuh yaitu Panjang badan, Lingkar dada, dan Tinggi pundak pada Sapi Brahman Cross. Hasil analisis keragaman terdapat hubungan yang sangat nyata (p<0,01) antara Bobot hidup dengan Panjang badan, Lingkar dada, Tinggi pundak dengan persamaan regresinya Ŷ = -407,6564 + 0,6643 X1 + 4,5745 X2 – 0,8796 X3. Dengan nilai kolerasi (0,9202) dan nilai koefisien determinasi (0,8467).
Kata kunci : Korelasi, Panjang badan , Lingkar dada, Tinggi pundak, Bobot hidup, Brahman Cross.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan populasi ternak sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan akan protein
asal hewani. Permintaan pangan asal ternak cenderung terus meningkat, walaupun terdapat
fluktuasi yang cukup besar antar waktu maupun wilayah. Namun, saat ini rata-rata konsumsi
protein hewani penduduk Indonesia per-kapita per-tahun masih sangat rendah, antara lain
berasal dari daging, telur dan susu sekitar 4,13 kg; 5,66 kg; dan 10,47 kg (Ditjen Peternakan,
2007). Dengan demikian diperkirakan rata-rata konsumsi daging sapi masih sangat kecil <1
kg/kapita/tahun, karena kontribusi daging sapi hanya sekitar 18% saja (Departemen Pertanian,
2008).
Peningkatan produksi daging sapi di dalam negeri tidak mampu mengimbangi laju
peningkatan permintaan, sebagai akibat perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup dan
pertambahan penduduk. Hal ini berpotensi akan terjadi lonjakan impor daging dan sapi bakalan
yang diperkirakan dapat mencapai 70% dari total kebutuhan domestik (Quirke et al., 2003),
bila tidak ada upaya terobosan. Strategi yang disusun harus berorientasi pada pemberdayaan
peternak yang merupakan mayoritas produsen sapi potong. Sebagai subyek, pendapatan dan
kesejahteraan peternak sapi harus ditingkatkan, melalui berbagai program dan kebijakan yang
secara langsung dapat mengakomodasi harapan mereka.
Peternak harus mampu mengkaji lebih dalam tentang peranan ukuran tubuh terhadap
bobot hidup sapi, dan dapat di peroleh suatu formula untuk mengestimasikan bobot ternak
secara praktis dilapangan sehingga dapat diketahui secara mudah tingkat produktivitas ternak
Penampilan produksi dan reproduksi ternak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan
faktor genetik. Faktor lingkungan itu sendiri dikategorikan menjadi : lingkungan fisik/suhu
udara, kecepatan angin, curah hujan, radiasi matahari, dan ketinggian tempat, lingkungan biotik
(seperti pencemaran dan peracunan) dan lingkungan manusia merupakan faktor penting.
Ternak dalam hidupnya mengalami suatu proses yaitu proses pertumbuhan.
Pertumbuhan itu adalah perubahan ukuran-ukuran yang meliputi perubahan berat hidup,
bentuk, dimensi linear, dan komposisi tubuh, termasuk perubahan komponen-komponen tubuh.
Proses pertumbuhan yang terjadi pada semua jenis terkadang berjalan cepat, lambat, dan
bahkan terjadi sebelum mencapai kedewasaan. Untuk melihat ternak tumbuh dengan baik yaitu
salah satunya melakukan penimbangan. Penimbangan bobot hidup pada ternak sebaiknya
dilakukan 1 bulan sekali, akan tetapi pada peternak ini malah diabaikan padahal penimbangan
bobot hidup pada ternak sangat penting untuk dilakukannya seleksi, dilapangan sangat sulit
untuk dilakukan penimbangan sedangkan bobot hidup menentukan nilai jual.
Salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan dalam penimbangan ternak adalah dengan
mengukur ukuran-ukuran tubuh yang paling tepat, karena diduga ukuran-ukuran memiliki
keeratan hubungan dengan bobot hidup, Keeratan hubungan atau sering disebut korelasi.
Ukuran-ukuran tubuh seperti panjang badan, lingkar dada, tinggi pundak, dapat memberikan
suatu petunjuk tentang bobot hidup dari suatu ternak dengan ketelitian yang baik.
Sapi Brahman Cross merupakan hasil persilangan sapi Brahman/Zebu (Bos indicus)
dengan sapi Eropa (Bos Taurus) yang dalam hal ini sifat reproduktifitas dan pertumbuhannya
dapat digabungkan dengan sifat baik dari Bos indicus yang mewarisi sifat ketahanan terhadap
parasit, pemanfaatan jerami dan sifat keindukannya kedalam satu bangsa persilangan.
Persilangan antara Bos Taurus dengan Bos indicus paling banyak dilakukan khususnya pada
Berdasarkan uraian di atas peneliti terpacu untuk mengkaji lebih dalam tentang
peranan ukuran tubuh terhadap bobot hidup pada sapi Brahman Cross, sehingga dilakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Antara Ukuran – Ukuran Tubuh Dengan Bobot
Hidup Sapi Brahman Cross di PT. Lembu Betina Subur Kota Sawahlunto”.
B. Perumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara ukuran – ukuran tubuh (panjang badan, lingkar dada
dan tinggi pundak) terhadap bobot hidup?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ukuran-ukuran tubuh
terhadap bobot hidup pada sapi Brahman Cross di PT. Lembu Betina Subur Kota Sawahlunto.
2. Manfaat Penelitian
Memberikan informasi pada peternak tentang suatu formula untuk mengestimasikan
bobot ternak secara praktis dilapangan sehingga dapat diketahui secara mudah tingkat
produktivitas ternak yang bersangkutan.
D. Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan antara ukuran – ukuran tubuh (Panjang Badan, Lingkar Dada dan