• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan maraknya isu-isu Pemanasan Global, sekarang ini bukan hanya masyarakat tapi juga perusahaan berusaha untuk mengatasi isu-isu Pemanasan Global, salah satu wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan adalah dengan melakukan produksi ramah lingkungan yang memanfaatkan bahan baku ramah lingkungan atau bahan baku hasil daur ulang dalam proses produksi . Selain sebagai bukti bahwa perusahaan peduli terhadap lingkungan, pendekatan ini juga dapat menekan biaya bahan baku dan meningkatkan profit.

Berdasarkan artikel dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Daily Investor, 2013), tingkat konsumsi plastik di Indonesia diproyeksikan mencapai 1,9 juta ton hingga semester I-2013. Jumlah tersebut meningkat sekitar 22,58% dibandingkan semester yang sama tahun lalu sebanyak 1,55 juta ton. Wakil Ketua Umum Asosiasi Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Budi S Sadiman menuturkan, konsumsi plastik nasional bisa mencapai 1 juta ton pada kuartal II-2013 dari kuartal sebelumnya 900 ribu ton. Hal tersebut sangat berdampak pada Pemanasan Global yang sekarang ini sedang terjadi. Faktanya dengan bertambahnya konsumsi plastik di Indonesia, maka hal ini juga akan meningkatkan jumlah limbah plastik di Indonesia, padahal limbah plastik sangat sulit terurai dan seringkali menumpuk dan menimbulkan efek buruk bagi masyarakat baik jangka pendek seperti menyebabkan banjir, hingga efek jangka panjang yakni Pemanasan Global. Salah satu cara untuk mengatasi penumpukan limbah plastik adalah dengan mendaur ulang limbah plastik tersebut agar dapat dipakai atau dikonsumsi kembali. Dengan pemanfaatan yang tepat, maka limbah plastik yang ada di Indonesia dapat menjadi peluang yang besar bagi bisnis Daur Ulang limbah plastik. Limbah Plastik dapat didaur ulang dan diolah kembali menjadi produk lain yang dapat dimanfaatkan, salah satunya biji plastik yang saat ini seringkali dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan lain sebagai bahan baku untuk membuat kemasan produk baik itu makanan maupun minuman dalam kemasan. Dan terbukti bahwa memang banyak pihak yang melihat peluang bisnis dalam industri daur ulang, hal ini dapat dibuktikan dengan data yang dikeluarkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) yang menunjukkan

(2)

peningkatan jumlah yang ada dalam industri Daur Ulang hingga tahun 2009 yang mencapai 126 perusahaan, Akan tetapi pada tahun 2010 mengalami penurunan yang drastis menjadi 39 perusahaan, karena itu penting bagi perusahaan untuk semakin meningkatkan kinerja perusahaan dalam efisiensi dan efektifitas agar dapat tetap bertahan dalam industri daur ulang ini.

Salah satu perusahaan yang melakukan daur ulang limbah plastik adalah CV. Rejeki Mapan Lestari. Selain mendaur ulang limbah plastik, CV. Rejeki Mapan Lestari juga menjadi pemasok biji plastik daur ulang yang memasok bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan biji plastik sebagai bahan baku dalam proses produksi. Namun untuk tetap bisa bertahan dan bersaing dalam industri ini, penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja kerjanya serta efisiensi dan efektifitas perusahaan.

Dalam menjalankan usahanya CV. Rejeki Mapan Lestari akan menerima pesanan biji plastik dari konsumen, dan barulah setelah itu perusahaan melakukan pengadaan bahan baku berupa serbuk plastik dari Agen pemasok. Namun dalam menjalankan usahanya CV. Rejeki Mapan Lestari memiliki 3 Agen pemasok yang dimana ketiga agen tersebut harus berlomba untuk bisa menyediakan bahan baku sesuai dengan permintaan konsumen. Padahal dengan adanya lebih dari 1 pemasok terkadang menyebabkan beberapa permasalahan bagi perusahaan salah satunya seperti seringnya munculnya konflik antar pemasok akibat bersaing memperebutkan penjualan yang akhirnya berdampak negatif bagi perusahaan. Akan lebih baik bagi perusahaan jika menjalin hubungan yang baik dengan salah satu agen pemasok dan membangun kontrak kerja bagi salah satu agen pemasok untuk menjadi pemasok utama bagi perusahaan sehingga tidak akan timbul konflik yang memperebutkan penjualan Adapun permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini, adalah perusahaan sulit untuk mengetahui mana diantara ketiga Agen Pemasok tersebut yang merupakan agen pemasok yang paling potensial untuk dijadikan pemasok utama bagi CV. Rejeki Mapan Lestari

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis akan melakukan penelitian dan menganalisis tentang ANALISIS PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU BISNIS DAUR ULANG PADA CV. REJEKI MAPAN LESTARI

(3)

1.2 Identifikasi Masalah

Beberapa masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah

1. Apa saja faktor penilaian pemasok yang terbentuk setelah dilakukan pengelompokkan Kriteria pemilihan pemasok dengan menggunakan Analisis Faktor?

2. Faktor penilaian pemasok mana yang dianggap paling penting bagi perusahaan untuk memilih pemasok yang terbaik?

3. Siapa pemasok yang paling potensial apabila kinerja pemasok dinilai dari faktor yang telah yang ditentukan berdasarkan perhitungan AHP?

1.3 Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan pada CV. Rejeki Mapan Lestari yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam Industri Daur Ulang terutama limbah plastik. Dalam operasinya, perusahaan membutuhkan bahan baku berupa gilingan bahan plastik yang didapatkan dari pemasok. Waktu penelitian dimulai pada awal bulan Juli 2013 sampai dengan awal akhir Januari 2013. Identifikasi pemilihan pemasok dibatasi para pemasok yang berupa individu penyedia serbuk plastik bekas yang merupakan bahan baku perusahaan. Ukuran kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja pemasok mengacu pada keputusan prioritas perusahaan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui apa saja faktor penilaian pemasok yang terbentuk setelah dilakukan pengelompokkan Kriteria pemilihan pemasok dengan menggunakan Analisis Faktor

2. Untuk mengetahui faktor penilaian pemasok mana yang dianggap paling penting bagi perusahaan untuk memilih pemasok yang terbaik

3. Untuk mengetahi siapa pemasok yang paling potensial apabila kinerja pemasok dinilai dari faktor yang telah yang ditentukan berdasarkan perhitungan AHP?

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah

1. Bagi CV.Rejeki Mapan Lestari, memberikan masukan atau saran yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan sehingga perusahaan bisa semakin berkembang

(4)

2. Bagi penulis, memberikan wawasan dan pengetahuan

3. Bagi pembaca, memberikan wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekaligus dan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk teknik pengambilan keputusan.

1.6 State of The Art

Analisis Faktor merupakan metode untuk mereduksi data , metode ini digunakan untuk mempermudah penelitian yang melibatkan banyak jumlah data yang diteliti sehingga pada akhirnya hanya akan muncul beberapa faktor sehingga proses penelitian dapat dilakukan dengan lebih sederhana (Williams, 2012)

Tabel 1. 1 Tabel State of the Art Exploratory Factor Analysis: a Five-step Guide Novice

Nama Penulis, tahun dan judul Jurnal Brett Williams, Ted Brown dan Andrys Onsman; 2012 ; Exploratory Factor Analysis : A Five-step Guide for Novice Tujuan Atikel Ilmiah Sebagai pedoman dalam menggunakan

Exploratory Factor Analysis

Inti dari Jurnal Memaparkan Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk Exploratory Factor Analysis

Hasil Studi Exploratory Factor Analysis merupakan pendekatan statistik multivariat yang mencakup beberapa langkah dan diharapkan langkah ini dapat digunakan untuk mempermudah penelitian yang kompleks

Persamaan atau Perbedaan Skripsi Perbedaan terletak pada bidang penelitian dimana penelitian ini dilakukan pada bidang kesehatan

Perusahaan selalu berusaha meminimalkan biaya-biaya untuk mendapatkan profit yang maksimal, maka dari itu Pemilihan Supplier menjadi faktor yang penting. Pemilihan Supplier yang tidak tepat akan memberikan dampak yang buruk bagi perusahaan sehingga pemilihan supplier harus dilakukan dengan cermat berdasarkan

(5)

kriteria yang sesuai dengan perusahaan dengan menggunakan aplikasi AHP (Limansantoso, 2013)

Tabel 1. 2 Tabel State of the Art Pemilihan Supplier Produk Calista dengan Metode Analytical Hierarchy Process pada PT.Buana Tirta Utama-Gresik

Nama Penulis, tahun dan judul Jurnal Maria Felicia Limantoso ; 2013 ; Pemilihan Supplier Produk Calista dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada PT. Buana Tirta Utama-Gresik

Tujuan Atikel Ilmiah Untuk memilih Pemasok yang memiliki kinerja yang terbaik berdasarkan kriteria dan subkriteria yang telah ditentukan Inti dari Jurnal Metode AHP, Pemilihan Supplier,

Bahan Baku, Industri Minuman Ringan Hasil Studi Berdasarkan keputusan pihak Decision

Maker maka Proyek 1 dianggap sebagai Proyek yang terbaik karena memiliki nilai bobot yang tinggi pada Kriteria A yang dianggap sebagai Kriteria terbaik Persamaan atau Perbedaan Skripsi Pemilihan pemasok terbaik pada

penelitian ini dipilih setelah peneliti melakukan dua kali sistem penilaian dimana pada penilaian pertama dan kedua memiliki nilai prioritas kriteria yang berbeda

Proses pengambilan keputusan menggunakan AHP membantu dalam proses pengambilan keputusan yang melibatkan perbandingan berpasangan antar beberapa kriteria dimana perbandingan tersebut dilakukan oleh pihak yang bertugas sebagai pembuat keputusan yang kemudian membandingkan kepentingan kriteria satu terhadap kriteria lain (L.Saaty, 2008)

(6)

Tabel 1. 3 Tabel State of the Art Decision making with the Analytical Hierarchy Process

Nama Penulis, tahun dan judul Jurnal Thomas L. Saaty ; 2008 ; Decision making with the Analytical Hierarchy Process

Tujuan Atikel Ilmiah Sebagai pedoman yang menjelaskan mengenai tahapan-tahapan dalam membuat suatu keputusan dengan menggunakan AHP. Serta pembuktian bahwa AHP sudah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk membantu pengambilan keputusan. Inti dari Jurnal Pembuatan Keputusan ; Penilaian ;

Prioritas AHP ; Perbandingan ; Rating ; Sintesis

Hasil Studi AHP sudah banyak diterpakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk membantu pembuatan keputusan. Adapun AHP diterapkan dengan mengumpulkan informasi yang relevan dari pihak-pihak yang dianggap penting untuk membuat keputusan

Persamaan atau Perbedaan Skripsi Penelitian ini hanya sebagai pembuktian bahwa metode AHP memang dapat digunakan untuk membantu pembuatan keputusan dan sudah diterapkan pada perusahaan-perusahaan ternama

Penggunaan AHP bukan hanya digunakan untuk menentukan Pemasok terbaik, dalam praktiknya analisis AHP dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan sehingga AHP juga dapat digunakan untuk menentukan proyek yang akan diambil oleh pihak pembuat keputusan berdasarkan kriteria-kriteria sebagai dasar pengambilan keputusan (Palcic, 2009)

(7)

Tabel 1. 4 Tabel State of the Art Analytical Hierarchy Process as a Tool forSelecting and Evaluating Project

Nama Penulis, tahun dan judul Jurnal Palcic dan Lalic ; 2009 ; Analytical Hierarchy Process as a Tool for Selecting and Evaluating Projects

Tujuan Atikel Ilmiah Pemilihan Projek yang terbaik dengan menggunakan AHP

Inti dari Jurnal Pemilihan Proyek, Evaluasi Proyek, Analytical Hierarchy Process, Simulasi Kriteria

Hasil Studi Berdasarkan keputusan pihak Decision Maker maka Proyek 1 dianggap sebagai Proyek yang terbaik karena memiliki nilai bobot yang tinggi pada Kriteria A yang dianggap sebagai Kriteria terbaik Persamaan atau Perbedaan Skripsi Perbedaan tujuan penelitian dimana

tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memilih dan mengevaluasi proyek yang telah dipilih

Pada beberapa kasus, penentuan kriteria harus disesuaikan dengan kebutuhan atau keputusan kriteria oleh pihak perusahaan dimana keputusan mengenai kriteria ini dapat dicetuskan oleh pihak yang terlibat dengan pembuat keputusan di perusahaan sehingga hal ini menunjukkan bahwa perbedaan tujuan perusahaan akan menjadi penyebab perbedaan kriteria yang dipakai sebagai dasar untuk membuat keputusan (Fu & Lin, 2009)

(8)

Tabel 1. 5 Tabel State of the Art Applying AHP to Analyze Criteria of Performance Measurement for National Energy Promotion Projects

Nama Penulis, tahun dan judul Jurnal Hsin-Pin Fu dan Sheng-Wei Lin ; 2009 ; Applying AHP to Analyze Criteria of Performance Measurement for National Energy Promotion Projects

Tujuan Atikel Ilmiah Untuk mengintestigasi kriteria penilaian peforma pada projek energi negara Inti dari Jurnal Pengukuran peforma, Kriteria Peforma,

Projek Energi dan AHP (Analytical Hierarchy Process)

Hasil Studi Kriteria yang paling penting untuk proyek ini adalah Dampak Promosi sehingga pembuat keputusan harus memberikan perhatian yang lebih besar terhadap Dampak Promosi untuk Proyek Energi Negara

Persamaan atau Perbedaan Skripsi Perbedaan Kriteria yang digunakan untuk menilai performa

Berdasarkan jurnal diatas, maka ditarik kesimpulan bahwa dalam membantu pengambilan keputusan berdasarkan kriteria, Analytic Hierarchy Process telah dipercaya dapat memberikan cara yang efektif untuk mengukur data yang bersangkutan dengan benar

Gambar

Tabel 1. 1 Tabel State of the Art Exploratory Factor Analysis: a Five-step Guide  Novice
Tabel 1. 2 Tabel State of the Art Pemilihan Supplier Produk Calista dengan Metode  Analytical Hierarchy Process pada PT.Buana Tirta Utama-Gresik
Tabel 1. 4 Tabel State of the Art Analytical Hierarchy Process as a Tool forSelecting  and Evaluating Project
Tabel 1. 5 Tabel State of the Art Applying AHP to Analyze Criteria of Performance  Measurement for National Energy Promotion Projects

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan penguasaan kompetensi pengetahuan IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran

Proses dubbing suara dalam film kartun Ulah Si Copy Paste menggunakan software Adobe Adobe Soundbooth Cs4, format yang dipakai adalah *.wav. 4.8

Mengukur kuat arus di suatu tempat dengan menggunakan amperemeter, maka amperemeter dipasang seri seperti dalam gambar (1a). Mengukur tegangan antara dua titik digunakan

Sesudah jangka waktu tersebut berakhir atas kesepakatan antara pemegang Hak Guna Bangunan dengan pemegang Hak Milik, Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik dapat

Memasukkan air ke dalam gelas ukur yang telah berisi pasir dengan ketinggian 12 cm dari permukaan

Dari hasil pengamatan, diperoleh informasi bahwa pH 6,0 memberikan kestabilan antosianin yang paling baik apabila produk akan disimpan pada suhu kamar dan terkena

Penekanan kepada orang tua/pengantar: Mari kita memperkatakan berkat dan berdoa untuk anak- anak kita supaya mereka bisa merasa aman di dekat papa,.. mama, mbak, suster,

Adapun data kosa kata dialek-dialek tersebut diambil dari peneliti-peneliti lain yang sebelumnya telah meneliti bahasa tersebut, diantaranya dialek Luwu dari Wahyu (2014),