• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL T"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT

DAN NONELEKTROLIT DI

SMAN I PASIE RAJA

S K R I P S I

Diajukan Oleh

LINDA KARIANA NIM. 291223284

Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Kimia

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

(2)

2

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT

DAN NONELEKTROLIT DI

SMAN I PASIE RAJA

1

Linda Kariana, 2Azhar M. Amsal, M.Pd, 3Teuku Badlisyah, M.Pd

1

Mahasiswa prodi PKM FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh

2

Dosen Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UIN Ar-Raniry Banda Aceh

3

Dosen Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UIN Ar-Raniry Banda Aceh

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan Media Audio visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMAN 1 Pasie Raja”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMAN 1 Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, bentuk desain dari penelitian ini adalah quasi experimental design. Penelitian experiment ini melalui penggunaan media audio visual yang dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh kelas X dan Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 berjumlah 30

orang siswadan kelas X3 berjumlah 31 orang siswa di SMAN I Pasie Raja tahun

ajaran 2015-2016. Pengambilan Sampel dilakukan dengan teknik sampling purposive. Sampel ini dibagi atas kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t, untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunaan media audio visual pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dilakukan tes hasil belajar. Hasil pengolahan data dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0.05, dari hasil penelitian di peroleh bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol yaitu 67 dan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas exsperiment yaitu 74. Berdasarkan hal itu di lakukan pengujian distribusi t diperoleh t𝑡abel = 2,021 karena hasil perhitungan diperoleh 5,91 maka thitung ≥ ttabel atau 5,91 > 2,021 sehingga diterima kebenaran bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar diantara siswa kelas exsperiment dibandingkan dengan siswa kelas kontrol, dengan demikian Ha diterima dan terjadi penolakan Ho. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Pasie Raja yang dibelajarkan dengan menggunakan media audio visual lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media audio visual pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit kelas X di SMAN 1 Pasie Raja.

(3)

3 ABSTRACT

The study on the effect of using audiovisual media on the achievements of students year X in the topic of electrolyte and nonelectrolyte solution has been carried out in SMAN 1 Pasie Raja. This study aims to figure out the effect of using audiovisual media on the achievement of class X students in the topic of electrolyte and nonelectrolyte solution in SMAN 1 Pasie Raja, Regency of South Aceh. This study employs quantitative method, and is designed inquasi experimental design. This experimmental study is conducted by using audiovisual media in four meetings.The population of this research is the entire students of class X and the sample is the students of class X1 that consists of 30 students and

class X3 that consists of 31 students of academic year 2015-2016. The sampling

technique which is executed is purposive sampling.This sample is grouped into controlling and experimental classes. The data are analyzed by employing t-test.

To figure out the achievement of students’ learning using audiovisual media in the

topic of electrolyte and nonelectrolyte, the achievement test is administered.The findings of processing data by using t-test in significant level α = 0.05, reveal that the average scoresof controlling class is 67 and of experimental one is 74. Considering that, t-distributionis used and reveal that ttable is 2,021, because the

calculation shows the result 5,91, this means that tscore ≥ ttable or 5,91 > 2,021.

Consequently, the truth is accepted that there is significant difference between the improvement in achievement of experimental and controlling classes students, therefore Ha is accepted while Ho is rejected. In the ligh of that, it can be concluded that the achievement of class X students of SMAN 1 Pasie Raja who were treated by audiovisual media is higher than the achievement of the students who were treated without audiovisual media in the topic of electrolyte and non electrolyte solution.

(4)
(5)

5

PENDAHULUAN

Pembelajaran kimia merupakan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pembelajaran kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit termasuk konsep abstrak yang sulit dipahami oleh siswa karena memerlukan penalaran yang tinggi. Berdasarkan hal itu maka akan lebih mudah dipahami apabila diperkenalkan dengan benda-benda konkrit atau nyata selalu dapat dilihat bentuknya, dapat diraba, juga membantu siswa dalam memahami konsep yang sukar diingat. Berdasarkan hal itu, Penggunaan media akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Berdasarkan pada pelajaran kimia siswa masih menganggap bahwa materi pelajaran kimia merupakan materi yang membosankan, selain itu banyak diantara siswa yang menganggap pelajaran kimia adalah suatu pelajaran yang sangat sulit untuk dipahami dan dimengerti, karena bahan kajian ilmu kimia merupakan materi yang abstrak dan sarat dengan konsep matematika yang kadang-kadang tidak sederhana. Kombinasi kedua hal ini menjadikan ilmu kimia sebagai materi pelajaran yang sulit. Berdasarkan anggapan tersebut menjadikan tes atau hasil belajar siswa rendah.

Salah satu upaya dalam mengembangkan minat dan keberhasilan pembelajaran adalah dengan menggunakan media kedalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Media tidak hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal yang lain yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan dan oleh sebab itu media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa untuk terjadinya proses pembelajaran.

Dengan memperhatikan berbagai kegunaan media dan macam-macam media serta dengan memperhatikan modalitas belajar yang dimiliki siswa yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti akan mencoba menggunakan media audio visual. Media audio visual yaitu media pandang-dengar. Media audio visual akan menjadikan bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal sesuai dengan modalitas belajar siswa sehingga diharapkan siswa akan lebih paham pada materi pembelajaran yang dipelajari sehingga adanya pengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. Selain itu media audio visual ini juga tidak hanya digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari penginderaan, tetapi sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya dan memberikan pengalaman yang bersifat konkrit kepada siswa.

Dalam upaya mengurangi kesulitan belajar siswa, metode mengajar dan penggunaan media yang sesuai dan menyenangkan akan membuat minat dan keberhasilan belajar siswa akan berpengaruh terhadap hasil pelajaran kimia dan dapat meyakinkan siswa bahwa kimia bukanlah pelajaran yang sulit untuk dipelajari, tetapi pelajaran kimia merupakan pelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk dipelajari sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.

(6)

6

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Di SMAN 1 Pasie Raja.

A. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk

quasi eksperimental dan rancangan penelitian yang digunakan adalah sampling purposive.

B. HASIL PENELITIAN

a. Analisis Hasil Belajar Siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Media Audio Visual

Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian yang dilakukan dan setelah data ditabulasikan maka diperoleh deskripsi data. Data hasil belajar diperoleh dari tes akhir (post-test). Tes akhir dilakukan setelah siswa dibelajarkan dengan menggunakan media audio visual dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Soal tes yang diberikan pada kelas exsperiment yang dibelajarkan dengan menggunakan media audio visual terdiri dari 30 butir soal dalam bentuk multiple choise.

Berikut ini ditunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunkan media audio visual yaitu:

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperiment

No. Kode Sampel Nilai Postest

(1) (2) (3)

1 X1 74

2 X2 84

3 X3 77

4 X4 94

5 X5 77

6 X6 90

(7)

7

(1) (2) (3)

8 X8 87

9 X9 84

10 X10 65

11 X11 94

12 X12 77

13 X13 84

14 X14 71

15 X15 77

16 X16 81

17 X17 74

18 X18 84

19 X19 74

20 X20 77

21 X21 84

22 X22 84

23 X23 77

24 X24 87

25 X25 77

26 X26 84

27 X27 65

28 X28 87

29 X29 84

30 X30 87

31 X31 77

Jumlah 2294

Rata rata 74

Maksimum 94

Minimum 65

Jumlah sampel 31

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes akhir siswa kelas exsperiment dengan nilai rata-rata sebesar 74 dengan nilai tertinggi 94 dan nilai terendah 65.

b. Analisis Hasil Belajar Siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan Media Audio Visual

(8)

8

Berikut ini ditunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media audio visual.

Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Tanpa Menggunakan Media Audio Visual No. Kode Sampel Nilai Tes Akhir

1 X1 67

2 X2 73

3 X3 70

4 X4 60

5 X5 73

6 X6 67

7 X7 80

8 X8 73

9 X9 53

10 X10 63

11 X11 70

12 X12 73

13 X13 67

14 X14 80

15 X15 63

16 X16 57

17 X17 60

18 X18 73

19 X19 67

20 X20 73

21 X21 70

22 X22 80

23 X23 77

24 X24 73

25 X25 80

26 X26 60

27 X27 73

28 X28 67

29 X29 80

30 X30 60

Jumlah 2010

Rata rata 67

Maksimum 80

Minimum 53

Jumlah sampel 30

(9)

9 1. Analisis Data

Sebelum melakukan uji hipotesis, maka terlebih dahulu diakukan uji prasyarat analisis. Adapun uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

1. Uji Normalitas Kelas Eksperiment

Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data masing-masing dalam kelompok penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pengujian normalitas maka diperoleh nilai chi-kuadrat hitung adalah x2 = 1,26 dengan taraf

signifikan α = 0,05 dan nilai chi-kuadrat tabel adalah x2tabel = 7,82.

Berdasarkan dalam hal lain yang menjadi hipotesis Ha adalah sampel sebarannya mengikuti distribusi normal. Kriteria pengujian adalah: “ Tolak Ha jika x2hitung≥ x2tabel dengan α sebagai tarafnya untuk pengujian, dalam hal lain Ha diterima”. Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh x2hitung x2tabel yaitu x2 hitung= 1,26 ≤ x2tabel = 7,82 maka Ha diterima dan dapat disimpulkan

bahwa data dari siswa kelas exsperiment sebarannya mengikuti distribusi normal. Data hasil dan langkah-langkah pengujian normalitas kelas exsperiment dapat dilihat dilampiran 11.

2. Uji Normalitas Kelas kontrol

Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data masing-masing dalam kelompok penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pengujian normalitas maka diperoleh nilai chi-kuadrat hitung pada kelas kontrol adalah x2 = 5,37 dengan

taraf signifikan α = 0,05 dan nilai chi-kuadrat tabel adalah x2tabel = 7,82.

Berdasarkan dalam hal lain yang menjadi hipotesis Ha adalah sampel

sebarannya mengikuti distribusi normal. Kriteria pengujian adalah: “ Tolak Ha

jika x2hitungx2tabel dengan α sebagai tarafnya untuk pengujian, dalam hal lain Ha diterima”. Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh x2hitung x2tabel yaitu x2 hitung= 5,37 ≤ x2tabel = 7,82 maka Ha diterima dan dapat disimpulkan

bahwa data dari siswa kelas kontrol sebarannya mengikuti distribusi normal. Data hasil dan langkah-langkah pengujian normalitas kelas eksperimen dapat dilihat dilampiran 11.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal dari populasi yang sama atau tidak setelah dilakukan perlakuan. Uji homogenitas sampel dapat digunakan rumus:

F= 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Berdasarkan kriteria pengujian adalah : “Tolak Ha hanya jika F ≥ F1/2

𝛼 (𝑣1,𝑣2) dengan F1/2 𝛼(𝑣1,𝑣2) didapat dari daftar distribusi F dengan peluang 1/2

𝛼 sedangkan derajat kebebasan𝑣1 dan𝑣2masing–masing sesuai dengan dk

(10)

10

Berdasarkan perhitungan sebelumnya, telah diperoleh varians dari masing–masing kelompoks12 = 44,62 dan s22 = 60,22 sehingga:

F

=

60,22

44,62

F = 1,34

Dari tabel distribusi diperoleh:

Fα(n1−1,n2−1)= F0,05(31−1,30−1) = F0,05(30,29) S = 1,85

Ternyata Fhitung < Ftabel yaitu 1,34 < 1,85 dengan demikian Ha diterima dan dapat disimpulkan bahwa kedua varians homogen untuk data nilai tes akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen. Maka dari itu tolak Ho dan terima Ha. Data hasil dan langkah-langkah pengujian homogenitas dapat dilihat dilampiran 11.

c. Pengujian Hipotesi Penelitian

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas selanjutnya untuk menguji perbedaan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas exsperiment dan kelas kontrol, maka digunakan uji-t, dimana hasil belajar yang diperoleh dari kelas exsperiment akan dibandingkan dengan hasil belajar yang diperoleh dari kelas kontrol. Hipotesis pada penelitian ini, diuji dengan uji dua belah pihak dan menggunakan statistik uji-t pada taraf signifikan α = 0,05.

Kriteria yang berlaku adalah “Tolak hipotesis Ha jika t hitung ≥ t 1-α, dan terima Ha

dalam hal lainnya”

Hipotesis yang diuji dengan menggunakan rumus uji-t dalam penelitian ini adalah:

Ho = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media audio visual dengan siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media audio visual pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit kelas X SMAN 1 Pasie Raja.

Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media audio visual lebih tinggi dari pada siswa yang dibelajarkan dengan tanpa media audio visual pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit kelas X SMAN 1 Pasie Raja.

Berdasrkan dari hasil penelitian didapat nilai deviasi gabungan yaitu 7,23 dan diperoleh nilai t yaitu 5,91 Pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n1+ n2 − 2 = 59, dari distribusi t dengan cara interpolasi diperoleh t𝑡abel = 2,021 karena hasil perhitungan diperoleh 5,91 maka thitung≥ ttabel

(11)

11

dengan siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media audio kelas X pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit di SMAN I Pasie Raja.

C. PEMBAHASAN

Berdsarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan media audio visual pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit yang dilakukan dari tanggal 31 Maret- 21 April. Penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif, jenis eksperimen dalam penelitian ini adalah quasi exsperimental design, dimana sampel diambil dengan teknik sampling purposive.

Sampel diambil dua kelas, yaitu kelas eksperimen (X3) dan kelas kontrol (X1) di

SMAN 1 Pasie Raja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit di SMAN 1 Pasie Raja.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis membuat analisis terhadap penelitian tentang pengaruh penggunaan media audio visual pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dikelas X SMAN 1 Pasie Raja. penelitian ini dilakukan sebanyak empat kali pertemuan yang terdiri dari tiga kali tatap muka dan satu kali untuk tes akhir pada kelas kontrol dan kelas exsperiment. Kelas exsperiment diberikan perlakuan dengan menggunakan media audio visual sedangkan kelas kontrol diberikan pembelajaran tanpa menggunakan media audio visual.

Berdasarkan pengumpulan data, kemudian diolah dan dilakukan pengujian normalitas sebaran data dan homogenitas variannya. Jika data normal dan variannya homogen, maka untuk pengujian hipotesisnya dilakukan dengan statistik uji-t, setelah dilakukan pengujian normalitas sebaran data dan homogenitas variannya, ternyata data menyebar secara normal dan variannya homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan uji-t. Berdasarkan dari pengujian hipotesis dengan mengguakan uji-t pada taraf

signifikan α = 0,05, ternyata nilai thitung = 5,91 dan ttabel = 2,021 sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima, karena Ha dapat diterima maka penggunaan media audio visual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa terutama pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit kelas X di SMAN 1 Pasie Raja.

(12)

12

menunjukkan bahwa variasi model pembelajaran, khususnya yang melibatkan media audio visual sangat cocok untuk digunakan karena mahasiswa dibawa dalam dunia yang mendekati kenyataan. Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Sapto Haryoko dan penelitian yang telah penulis lakukan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dalam suatu proses belajar mengajar dapat membuat minat dan motivasi siswa dalam belajar akan meningkat dan itu akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang diperoleh siswa, karena siswa dapat belajar walaupun tidak bisa mengalami pembelajaran itu secara langsung dan hal ini terbuki pada hasil penelitian yang telah penulis lakukan dan penelitian yang telah dilakukan oleh Sapto Haryoko.

(13)

13

DAFTAR PUSTAKA

Haryoko, Sapto. 2009. “Efektivitas Pemamfaatan Media Audio Visual Sebagai Altenatif Optimalisasi Model Pembelajaran”. Jurnal Edukasi Elektro, vol.5. No.1.

Nur. 1997. Pendekatan-Pendekatan Kontruktivis Dalam Pembelajara. Surabaya: IKIP Surabaya

Oemar, Hamalik. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara

Rusffandi. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

Teuku Badlisyah. 2013. Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Taringan Dan Cooperative Learning Tipe Stad

Dengan Menggunakan Multimedia Berbasis Komputer Dalam

Meningkatkan Sikap Toleran Dan Hasil Belajar Lajar Larutan Penyangga

Pada Siswa Kelas XI MAN. Medan: Universitas Sumatera Utara

Gambar

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperiment
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Tanpa Menggunakan Media Audio Visual

Referensi

Dokumen terkait

Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana pendapat Ormas Wahdah Islamiyah tentang hukum islam pemeriksaan kehamilan hingga persalinan yang ditangani oleh

1) Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD). 2) Sosialisasi Penyusunan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD). 3) Penyusunan Data

Selain itu dalam prosedur pembiayaan yang dilakukan BPRS Kota Bandar Lampung nasabah mengajukan permohonan dengan mengisi formulir yang telah diselesaikan

Dhata (74) kasebut minangka fungsi saka tindak tutur ilokusi konvivial kang asipat menyapa (nyapa), amarga ora nggayutake tata krama ananging nduweni sawijine tujuwan

Berdasarkan data pada Tabel 27 di atas, terlihat bahwa upaya promosi yang dilakukan oleh Bank Riau Kepri Syariah baik di Cabang Bengkalis dan Dumai dalam kegiatan

Dalam penelitian multi-centers yang dilakukan oleh Fog et al., (2017) tersebut dapat disimpulkan bahwa domain masalah terkait pemilihan obat merupakan salah satu

Hukum Tata Negara memiliki istilah lain, yaitu hukum negara dan hukum konsitusi. Disebut Hukum Kontitusi karena unsur konstitusi yang dibahas lebih menonjol. Namun Hukum Tata

Menurut hukum Adat Bali, dalam hal seseorang yang tidak mempunyai keturunan meninggal dengan meninggalkan dua orang janda dan seorang kakak perempuan yang belum