• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLS 1107556 chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLS 1107556 chapter1"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 13 ayat 1, tentang

Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional dilakukan melalui jalur

pendidikan formal dan pendidikan nonformal, dan informal yang dapat saling

melengkapi dan memperkaya. Pendidikan nonformal (PNF) merupakan jalur

pendidikan di luar pendidikan sekolah yang dilaksanakan secara terstruktur,

berjenjang dan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan peserta didik

dengan penekanan pada penekanan akademik dan kemampuan fungsional serta

pengembangan sikap dan kepribadian. Hal tersebut memberi masukan bahwa

betapa pentingnya pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah (PLS),

sebagai harapan untuk menangani persoalan bangsa, terutama dalam menyiapkan

sumber daya manusia yang cakap, dalam hal ini yaitu tutor PAUD.

Pendidikan sepanjang hayat dapat didukung melalui program pendidikan

nonformal sebagai alternatif untuk memberikan kesempatan kepada seluruh warga

masyarakat yang tidak bisa dilayani di pendidikan formal. Salah satunya adalah

program pelatihan tutor PAUD yang diselenggarakan oleh Himpunan Pendidik

dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Kecamatan Cibeunying

Kidul Kota Bandung, dimana penekanan program pelatihan ini adalah terletak

pada pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian

professional.

Dewasa ini, khususnya di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung,

banyak didirikan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), latar belakang

pendidikan tutor SLTA kebawah, kegiatan dalam pembelajaran lebih kepada

belajar membaca, menulis dan berhitung, tutor belum terampil membuat RKM

atau Rencana Kegiatan Mingguan dan Rencana Kegiatan Harian (RKH), hal ini

tentu saja akan berpengaruh terhadap kompetensi yang dimiliki oleh tutor

(2)

2

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam perkembangan yang begitu pesat, masyarakat dapat bersikap peduli

terhadap masalah pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak usia dini untuk

usia 0 sampai dengan 6 tahun. Namun penyelenggaraannya belum sesuai dengan

Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang merupakan satu kesatuan dari Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dirumuskan dengan

mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD.

Sesuai dengan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Pendidik PAUD dilaksanakan secara

menyeluruh dari empat komponen utama yaitu Kompetensi Pedagogik;

Kepribadian; Sosial dan Profesional, maka selain kompetensi dasar, tutor PAUD

nonformal dapat menambah kompetensi khusus yang didapatkan dari berbagai

bentuk pelatihan atau kursus. Hal ini untuk memberikan kesempatan agar

masyarakat dapat berpartisipasi dalam layanan PAUD nonformal.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka secara teoritis upaya

instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD melalui pelatihan yang

diselenggarakan oleh HIMPAUDI dapat dilaksanakan di Kecamatan Cibeunying

Kidul Kota Bandung

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan studi pendahuluan di Kecamatan Cibeunying kidul telah

terbentuk 22 Lembaga PAUD, dan melalui wawancara, pengamatan atau

observasi dengan guru PAUD di lapangan, adalah sebagai berikut:

1. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan untuk anak usia dini masih terbatas.

Sedangkan jumlah anak usia dini yang belum terlayani masih banyak menurut

data yang ada di HIMPAUDI Kecamatan Cibeunying Kidul jumlah anak usia

dini yaitu 2332 anak, jumlah tutor 44 orang maka perbandinganya yaitu 1 :

53, karena itu tutor yang berpendidikan SLTA dapat diberdayakan sebagai

sumber daya manusia yang potensial, yang mempunyai keinginanan serta

motivasi untuk ikut serta mengembangkan pendidikan anak usia dini melalui

pelatihan sehingga mereka mempunyai keterampilan untuk mengajar di

(3)

3

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk tutor PAUD masih

kurang. Dari hasil wawancara dengan Ketua HIMPAUDI Kecamatan

Cibeunting Kidul dalam satu periode kepengurusan Tahun 2006 – 2010 telah

diselenggarakan satu kali pelatihan yaitu tanggal 26 Juni 2010 sebanyak 44

orang peserta dengan materi pelatihan yaitu tentang pembuatan Program

Tahunan, Program Semester, RKM dan RKH berdasarkan Permen No. 58

Tahun 2009. Sedangkan periode Tahun 2010 – 2014 diselenggarakan satu kali

pelatihan, jadi dalam dua periode ini hanya diselenggarakan dua kali

pelatihan.

3. Tutor masih belum terampil membuat RKM atau Rencana Kegiatan Mingguan

dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

4. HIMPAUDI sebagai organisasi yang dapat menerima masukan dari tutor

PAUD, meskipun relatif masih baru telah berupaya menyelenggarakan

pelatihan tutor PAUD.

Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi tutor PAUD dalam pelatihan yang diselenggarakan

oleh HIMPAUDI?

2. Bagaimana upaya instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor PAUD?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi instruktur dalam

meningkatkan kompetensi tutor PAUD?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang:

1. Kompetensi tutor PAUD dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh

HIMPAUDI di Kecamatan Cibeunying Kidul.

2. Upaya yang dilakukan oleh instruktur dalam meningkatkan kompetensi tutor

PAUD

3. Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi instruktur dalam

(4)

4

ADE ROSMIATI, 2015

UPAYA INSTRUKTUR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TUTOR PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat

diantaranya :

1. Teoritis:

Untuk Lembaga, membantu memecahkan pemanfaatan kualitas

kompetensi tutor PAUD untuk kamajuan lembaga PAUD di Kecamatan

Cibeunying Kidul.

2. Praktis:

Memberikan masukan kepada peneliti lain, untuk bahan rujukan dan

bahan informasi dalam melakukan penelitian sejenis.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi skripsi dalam penelitian ini sesuai dengan

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI (2014, hlm. 23-38) dimaksudkan untuk

mempermudah penulis dalam penyusunan dan pembahasan selanjutnya adalah

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan. Merupakan uraian tentang latar belakang penelitian,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/ signifikansi penelitian.

BAB II Kajian Pustaka. Berisi konsep-konsep, teori-teori dan gambaran

umum tentang masalah yang diteliti.

BAB III Metode Penelitian. Berisi desain penelitian, partisipan dan tempat

penelitian, pegumpulan data, analisis data, dan issue etik.

BAB IV Temuan dan Pembahasan. Berisi tentang temuan penelitian

berdasarkan hasilpengolahan data, dan pembahasan temuan penelitian

unmtuk menjawab pertanyaan penelitian.

BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Merupakan penyajian

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kinerja Akademik Pada Pemilihan Karir Akuntan Publik Pengetahuan mahasiswa mengenai materi kuliah yang telah diajarkan terutama untuk mata kuliah akuntansi keuangan

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmadhany (2004) yang berjudul Pengaruh Variabel Keberadaan Komite Audit, Debt Default, Kondisi Keuangan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran

Terintegrasinya pencatatan aset dengan modul accounting, sehingga bagian akuntansi dapat melakukan pemberian nilai aset untuk mengetahui depresiasi aset per tahunnya agar

Produsen Dalam Negeri atau Importir wajib membubuhkan label tanda hemat energi pada kemasan lampu swabalast yang beredar di Indonesia setelah memperoleh Surat Izin Pembubuhan

Pembelajaran berbasis konteks dengan metode diskusi dan praktikum untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan penguasaan konsep dalam materi. Sistem

Selanjutnya kepada para pejabat-pejabat Agraria di daerah-daerah Tingkat I, Karesidenan dan Daerah Tingkat II dengan ini kami instruksikan pula untuk memberikan

Pengaruh Evaluasi Diri terhadap Kompetensi. Pedagogik

Dengan kerja sama yang sebaik-baiknya antara Pamong Praja dan pejabat Agraria di daerah, kami yakin, bahwa persiapan landreform akan berjalan dengan lancar, dan dengan demikian