FILSAFAT
- MUSTIAWAN, M.I.KOM -
ILMU KOMUNIKASI
apakah itu
apa itu filsafat… ?
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani
yaitu
philosophia
yang berarti cinta pengetahuan.
Philosophia
terdiri dari dua kata yaitu
philos
dan
sophia/sphoien
.
Philos
berarti cinta, senang, suka, pencarian. Sedangkan
sophia
berarti
kebenaran, pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan.
Sehingga pengertian etimologis dari istilah filsafat berarti cinta
kebijaksanaan atau love of wisdom dalam arti yang sedalam-dalamnya.
PHILOS
SOPHIA
Orang yang mencari kebenaran atau kebijaksanaan adalah
filusuf
EPISTEMOLOGIS
FILSAFAT :
Pengertian terminologis merupakan uraian yang
menjelaskan berdasarkan batasan-batasan definisi yang
disusun oleh sejumlah filsuf dan ahli filsafat
.
Pengertian terminologis tentang filsafat berupaya untuk :
upaya spekulatif
untuk menyajikan suatu pandangan sistematik
dan lengkap tentang seluruh realitas;
upaya untuk
melukiskan hakikat
realitas akhir dan dasar secara
nyata;
upaya untuk
menentukan batas-batas
dan jangkauan pengeta-
huannya: sumbernya, hakikatnya, keabsahannya, dan nilainya;
penyelidikan kritis
atas pengandaian-peng- andaian dan
pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang ilmu
pengetahuan;
disiplin ilmu yang berupaya untuk
membantu kita melihat apa
yang kita katakan
dan untuk mengatakan apa yang yang kita
lihat.
TERMINOLOGI
FILSAFAT :
Bertrand Russel
Filsafat adalah sesuatu yg berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi, filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yg pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
Harold H. Titus
Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yg biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap
kepercayaan dan sikap yg dijunjung tinggi.
Plato
Filsafat adalah pengetahuan yg berminat mencapai pengetahuan kebenaran yg asli.
Aristoteles
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yg meliputi kebenaran yg terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
Al Farabi
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yg sebenarnya.
FILSAFAT
MENURUT
AHLI
Johann Gotlich Fickte
Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yg jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Fichte
Filsafat merupakan ilmu yang umum, yang menjadi dasar segala ilmu.
Mengapa
Pertama, Keheranan.
Sejumlah Filsuf menunjukkan rasa heran misalnya: (i).
Plato yang menyatakan "maka kita melakukan pengamatan pada bintang-bintang,
matahari dan langit"; (ii). Immanuel Kant (1742-1804) yang pada batu nisan di
kuburannya tertulis "coelum stellatum supra me lex moralis inkra me", kedua gejala yang
paling mengherankan menurut Kant adalah "Langit berbintang- bintang di atasnya."
dan "hukum moral dalam hatinya―
Kedua, kesangsian.
Filsuf-filsuf lain seperti Augustinus (354-430) dan Descartes
(1596-1650) menunjukkan kesangsian sebagai sumber utama pemikiran. Sikap ini
disebut sikap Skeptis (penyelidikan) berguna untuk suatu titik pangkal yang
berfungsi sebagai dasar untuk semua ilmu pengetahuan lebih lanjut.
Ketiga, kesadaran akan keterbatasan.
Filsuf-Filsuf lain lagi mengatakan
bahwa manusia mulai berfilsafat kalau ia menyadari betapa kecil dan lemah ia,
dibandingkan dengan alam semesta sekelilingnya.
MENGAPA
BERFILSAFAT ?
Terdapat tiga hal yang
mendorong manusia untuk
berfilsafat antara lain didorong
oleh rasa keheranan, kesangsian,
kesadaran akan keterbatasan.
apakah itu
Dunia
?
filusuf pertama
THALES
ANAXIMANDRES
HERACLISTUS
PARMENIDES
DEMOCRITOS
―Kehidupan ini dari air‖
―Dunia Berasal dari air‖
―Dunia tercipta dari satuan
terkecil‖
―Dunia tercipta dari api‖
―Dunia tercipta oleh
karena atom‖
cabang
Epistemologi
adalah suatu cabang filsafat yang bersangkut paut dengan teori pengetahuan. Istilahepistemologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata, yaitu episteme (pengetahuan)dan logos (kata, pikiran, pendapat, percakapan, atau ilmu). Jadi, Epistemologi berarti kata,
pikiran, percakapan tentang ilmu pengetahuan.
Metafisika
berasal dari bahasa Yunani meta physhika (sesudah fisika). Kata metafisika ini juga memiliki berbagai arti. Metafisika dapat berarti upaya untuk mengkarakteris- tikkan eksistensi atau realita sebagai suatu keseluruhan. Namun secara umum metafisika adalah suatu pembahasan filsafat yang komprehensif mengenai seluruh realitas atau tentang segala sesuatu yang ada.Logika.
Secara etimologi, logika adalah suatu pertimbanganakal atau pikiran yang dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu, logika disebut juga logike episteme atau logica scientica yang berarti ilmu logika, namun sekarang hanya disebut logika saja.
Etika.
Etika sering kali disebut sebagai filsafat moral. Istilah etika berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani — ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak, kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yangbaik.
Estetika
adalah cabang filsafat yang membahas tentang seni dan keindahan. Istilah estetika berasal Yunani- aisthesis, yang berarti pencerapan indrawi, pemahaman intelektual, atau pengamatanspiritual. Adapun istilah art (seni) berasal dari bahasa
Latin ars, yang berarti seni, keterampilan, ilmu, dan kecakapan
objek
Seperti halnya pengetahuan, maka filsafat pun dapat ditentukan
ruang lingkupnya yang dipilahkan dalam dua objek yaitu, objek
material (lapangan) dan objek formalnya (sudut pandangnya).
Objek material filsafat ialah segala sesuatu yang dipermasalahkan
oleh filsafat.
objek formal filsafat, adalah bersifat non- fragmentaris, karena
filsafat mencari pengertian realita secara luas dan mendalam.
Sebagai konsekuensi pemikiran ini, maka seluruh pengalaman
manusia antara lain: etika, estetika, teknik, ekonomi, sosial,
budaya, religius dan lain-lain. Dalam hal ini pemikiran filsafat
menuntut bahwa seorang ahli filsafat adalah seorang pribadi
yang berkembang secara harmonis dan memiliki pengalaman
secara authentik yang diperoleh dari dunia realita.
karakteristik
Berfilsafat berarti melakukan
suatu pemikiran bebas
dan
sebebas-bebasnya sebagai lawan dari otoriterisme, ke- percayaan,
agama ideologi, dan pemikiran yang tertutup. Ilmu pengetahuan
membutuhkan kebebasan berpikir yang sangat luas baik dalam kelas
maupun di luar kelas
, dalam rangka mencari hakikat
pengetahuan dan kebenaran
. Kebebasan akademis harus
menjadi kebebasan berpikir yang luas.
Pendidikan dan proses pembelajaran dalam lembaga pendidikan di
Indonesia belum menjamin dan memberikan kesempatan adanya
kebebasan berpikir kepada peserta didik atau mahasiswa.
Dengan filsafat, kita memiliki peluang (probability) untuk
mengembangkan kebebasan berpikir yang seluas-luasnya.
KARAKTERISTIK
FILSAFAT
ciri - ciri
Deskriptif,
yaitu suatu uraian yang terperinci tentang sesuatu, menjelaskan mengapa
sesuatu berbuat begitu.
Kritis,
yaitu mempertanyakan segala sesuatu (termasuk hasil filsafat), dan tidak
menerima begitu saja apa yang terlihat sepintas, yang dikatakan dan yang dilakukan
masyarakat.
Analisis,
yaitu mengulas dan mengkaji secara rinci dan menyeluruh sesuatu,
termasuk konsep-konsep dasar yang dengannya kita memikirkan dunia dan kehidupan
manusia.
Evaluatif,
yaitu dikatakan juga normatif, maksudnya upaya sungguhsungguh untuk
menilai dan menyikapi segala persoalan yang dihadapi manusia. Penilaian itu bisa
bersifat pemastian kebenaran, kelayakan dan kebaikan.
Spekulatif,
yaitu upaya akal budi manusia yang bersifat perekaan, penjelajahan
dan pengandaian dan tidak membatasi hanya pada rekaman indera dan
pengamatan lahiriah.
CIRI-CIRI
BERFILSAFAT
sifat - sifat
BERSIFAT KONSEPTUAL: perenungan
kefilsafatan berupaya untuk menyusun
suatu bagan konsepsional, yang
merupakan hasil generalisasi dan
abstrasksi dari pengalaman tentang
hal-hal serta proses-proses satu demi satu.
BERSIFAT KOHEREN:
perenungan kefilsafatan berupaya untuk
menyusun suatu bagan koheren yang
konsepsional, yang dimaksud dengan
istilah koheren adalah runtut atau
konsisten
BERSIFAT RASIONAL :
perenungan kefilsafatan berupaya untuk
menyusun suatu bagan konsepsional yang
rasional yang artinya adalah secara logis
berhubungan satu dengan yang lainnya .
BERSIFAT KOMPERHENSIF:
perenungan kefilsafatan berupaya untuk
menyusun suatu bagan yang
komperhensif atau menyeluruh. Dalam hal
ini filsafat berusaha untuk menjelaskan
tentang dunia dan seluruhnya, termasuk
dirinya sendiri dengan mencari kebenaran
tentang segala sesuatu dan harus
dinyatakan dalam bentuk yang paling
umum.
FILSAFAT
BERSIFAT
kegunaan
Kegunaan filsafat dapat dibagi dua, yakni kegunaan secara umum dan
secara khusus.
Kegunaan secara umum
dimaksudkan manfaat yang dapat diambil oleh
orang yang belajar filsafat dengan mendalam sehingga mampu
memecahkan masalah-masalah secara kritis tentang segala sesuatu.
Kegunaan secara khusus
dimaksudkan untuk memecahkan suatu objek di
Indonesia. Jadi, khusus diartikan terikat oleh ruang dan waktu, umum
dimaksudkan tidak terikat oleh ruang dan waktu.
KEGUNAAN
FILSAFAT ?
Dengan belajar filsafat semakin menjadikan
orang mampu untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan mendasar manusia yang tidak
terletak dalam wewenang metode-metode
ilmu khusus.
Jadi, filsafat membantu manusia mendalami pertanyaan asasi
manusia tentang makna realitas dan ruang lingkupnya.
Kemampuan itu dipelajari melalui dua jalur, yaitu secara
manfaat
Dengan adanya filsafat, manusia dimungkinkan
dapat melihat
kebenaran tentang sesuatu di antara kebenaran yang
lain
. Hal ini membuat manusia mencoba mengambil pilihan, di
antara alternatif yang ada saat itu
, sehingga manusia
mampu menghadapi masalah- masalah yang ada dan
belajar untuk menjadi bijaksana.
Di samping itu filsafat memberikan
petunjuk dengan metode
pemikiran reflektif agar kita dapat menyerasikan antara
logika, rasa, rasio, pengalaman dan agama untuk
pemenuhan kebutuhan hidup yang sejahtera.
MANFAAT FILSAFAT
BAGI MANUSIA
TIGA PILAR
ontologi
epistemologi
aksio
logi
3 PILAR FILSAFAT
Epistemologi berasal dari kata epistemologi yaitu sebuah pengetahuan dan juga logos yang bermakna
ilmu, sehingga secara secara etimologi,
epistemologi
dapat diartikan sebagai sebuah teori tentang
ilmu pengetahuan atau theory of knowledge.
Ontologi berasal dari bahasa Yunani, dari
kata onto yang berarti ada dan logosyang berarti ilmu. Maka, Ontologi diartikan sebagai ilmu yang membahas mengenai keberadaan.
Ontologi sendiri adalah
cabang dari ilmu filsafat tentang sifat (wujud)
atau fenomena yang ingin diketahui manusia
.
Dalam pengertian lain juga disebutkan bahwa ontologi filsafat membahas tentang hakikat filsafat dan struktur filsafat. Struktur filsafat adalah cabang-cabang filsafat serta teori yang ada di dalam setiap cabang tersebut.
Aksiologi juga berasal dari bahasa Yunani, dari
kata axios yang berarti nilai dan logos yang berarti ilmu. Maka, dari penggabungan dua kata ini, aksiologi
berarti ilmu tentang nilai. Dengan
aksiologi, kita
mempelajari tentang apa guna dari ilmu
pengetahuan yang didapatkan atau nilai-nilai
yang kita peroleh dari sebuah ilmu
pengetahuan
, seperti misalnya nilai-nilai yangterkandung dalam sumpah pemuda. Ada tiga bagian yang menyusun aksiologi, yaitu moral conduct,
ontologi
Epistemologi
Aksiologi
Fenomena yang ingin
dipikirkan dan dicari
kebenarannya
Cara mendapatkan
kebenaran yang dipikirkan
Nilai-nilai kebijaksanaan
yang didapat dalam
proses berfikir
Bagaimana mengupas
mangga agar bisa indah
seperti itu ?
Pisau khusus potong buah
Agar memudahkan
mengupas kulitnya, lebih
rapi dan tertata
filsafat
Sudah sejak lama filsafat menaruh perhatian pada
komunikasi (Rakhmat, 1994:8). Setidaknya, sejak kelompok Sophist yang menjual retorika pada orang-orang Yunani. Aristoteles, misalnya, pernah menulis tiga jilid buku yang berjudul De Arte Rhetorica, yang oleh para komunikolog disebut- sebut sebagai buku pertama tentang retorika yang paling sistematis dan paling lengkap. Namun, filsafat tidak melihat komunikasi sebagai alat untuk memperkokoh tujuan kelompok, seperti halnya pandangan sosiologi.
filsafat komunikasi adalah ―suatu disiplin yang menalaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis, teori dan proses
komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya‖ (Effendy, 1993:321).
Filsafat mempersoalkan apakah hakikat manusia komunikan, dan bagaimana ia menggunakan komunikasi untuk
berhubungan dengan realitas lain di alam semesta ini; apakah kemampuan berkomunikasi ditentukan oleh sifat- sifat jiwa manusia atau oleh pengalaman; bagaimana proses komunikasi berlangsung sejak kognisi ke afeksi sampai perilaku; apakah medium komunikasi merupakan faktor sentral dalam proses penilaian manusia; dsb. Filsafat melihat posisi komunikasi dalam hubungan timbal balik antara manusia dan alam semesta. Kaum fenomenologi, misalnya, melihat pesan sebagai objek kesadaran yang dinamis. Pesan ditelaah dengan menghubungkannya pada kondisi-kondisi empiris yang menjadi konteks pesan tersebut.
filsafat
komunikasi
Isu filsafat
ontologi
epistemologi
aksiologi
PILAR FILSAFAT
ILMU KOMUNIKASI
Sekurangnya terdapat tiga isu filosofis dalam studi komunikasi, yakni isu-isu yang berkenaan dengan epistemologi (issues of
epistemology), isu- isu ontologi (issues of ontology), dan isu-isu aksio- logi (issues of
axiology)(Littlejohn, 2002: 26-30).
Ontologi
adalah cabang filsafat yang berhubungandengan alam, atau dalam pengertian yang lebih sempit, alam benda-benda yang biasanya ingin kita ketahui. Sebenarnya, epistemologi dan ontologi bergandengan tangan karena konsepsi kita tentang pengetahuan tergantung pada bagian pikiran kita tentang alam yang dapat diketahui. Dalam ilmu-ilmu sosial, ontologi
berhubungan, sebagian besar, dengan alam eksistensi manusia, dan dalam komunikasi mereka berpusat pada alam interaksi sosial manusia. Isu-isu ontologis penting karena cara seorang penyusun teori
mengonseptualisasikan komunikasi tergantung, sebagian besar, pada cara mengukur bagaimana komunikator dipandang. Seluruh teori komunikasi dimulai dengan asumsi tentang makhluk, dan isu-isu pada area ini merefleksikan ketidaksepakatan mengenai alam pengalaman manusia. Isu-isu ontologis itu adalah:
(1) Sampai sejauh mana manusia membuat pilihan- pilihan nyata?
(2) Sampai sejauh mana manusia memahami ihwal keadaan versus sifat?
(3) Sampai sejauh mana pengalaman manusia individual
ver- sus sosial? dan
(4) Sampai sejauh mana komunikasi dikontekstualisasikan?
ontologi
epistemologi
aksiologi
PILAR FILSAFAT
ILMU KOMUNIKASI
Sekurangnya terdapat tiga isu filosofis dalam studi komunikasi, yakni isu-isu yang berkenaan dengan epistemologi (issues of
epistemology), isu- isu ontologi (issues of ontology), dan isu-isu aksio- logi (issues of
axiology)(Littlejohn, 2002: 26-30).
Epistemologi
adalah cabang filsafat yangmempelajari pengetahuan, atau bagaimana orang mengetahui apa yang mereka akui mengetahuinya. Setiap diskusi yang baik pada penelitian dan teori, sudah tentu akan kembali ke isu epistemologinya. Karena
berbagai disiplin terlibat dalam studi komunikasi dan
perbedaan hasil pemikiran mengenai penelitian dan teori, maka isu-isu epistemologi terlalu penting untuk diabaikan begitu saja dalam filsafat komunikasi. Dalam kaitan ini, banyak isu dasar dapat diekspresikan melalui pertanyaan-pertanyaan seperti:
(1) Sampai sejauh mana pengetahuan dapat eksis sebelum pengalaman?
(2) Sampai sejauh mana pengetahuan dapat dipastikan? (3) Dengan proses apa pengetahuan muncul?
(4) Apakah pengetahuan paling baik dipahami secara parsial (sebagian- sebagian) atau secara keseluruhan? dan
(5) Sejauh mana pengetahuan dapat dinyatakan secara
Aksiologis
adalah cabang filsafat yang berkenaandengan nilai-nilai. Bagi pakar komunikasi, tiga isu aksiologis berikut ini harus pula dianggap sebagai isu-isu penting, yakni:
(1) Dapatkah teori bebas nilai?
(2) Sampai sejauh mana praktik penelitian mempengaruhi proses yang dipelajari? dan
(3) Sampai sejauh mana ilmu pengetahuan harus berupaya mencapai perubahan sosial?