• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama Unsur: Lambang Atom: Rumus Kimia Unsur:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Nama Unsur: Lambang Atom: Rumus Kimia Unsur:"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Bab ini merupakan bagian penting dari Kimia. Rumus kimia sebagai salah satu sifat kimia yang telah disinggung pada bab terdahulu akan dibahas lebih jauh. Sementara “lambang atom”

yang telah dibahas di Bab 3 akan menjadi dasar penulisan rumus kimia suatu zat. Pemahaman terhadap rumus kimia akan memudahkan pemahaman pada bab-bab selanjutnya; rumus kimia memiliki aplikasi penting terutama dalam penulisan persamaan reaksi dan dalam penyelesaian masalah yang berhubungan dengan perhitungan kimia.

Oleh karena itu siapkan waktu dan perhatian khusus; pemahaman baru akan digapai hanya jika disertai dengan latihan menyelesaikan soal-soal di akhir bab.

A. RUMUS KIMIA ZAT

Zat meliputi unsur dan senyawa. Rumus kimia zat bergantung pada jenis partikel yang membangun zat itu dan harus menggambarkan sifat zat yang bersangkutan. Rumus kimia merupakan salah satu sifat kimia yang berperan penting dalam ilmu kimia. Oleh karenanya beberapa aturan dalam menyatakan rumus kimia zat yang telah disepakati harus dipatuhi.

1. Rumus Kimia Unsur

Rumus kimia unsur umumnya sama dengan lambang atomnya.

Contoh:

Nama Unsur: Lambang Atom: Rumus Kimia Unsur:

karbon C C

besi Fe Fe

tembaga Cu Cu

seng Zn Zn

dst.

Catatan:

Jika hafal nama unsur dan lambang atomnya, maka dengan sendirinya akan diketahui pula rumus kimia unsur itu. Rumus kimia unsur ini sangat berguna pada pembahasan persamaan reaksi.

Hanya ada beberapa unsur yang tidak selalu demikian. Unsur-unsur seperti ini di antaranya ditunjukkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Beberapa Unsur dan Pengecualian Rumus Kimianya Nama Unsur: Lambang Atom: Rumus Kimia Unsur (*): Wujud:

hidrogen H H2 gas

nitrogen N N2 gas

oksigen O O2 gas

fluor F F2 gas

klor Cl Cl2 gas

(2)

Nama Unsur: Lambang Atom: Rumus Kimia Unsur (*): Wujud:

brom Br Br2 cair

iod I I2 padat

fosfor P P4 padat

sulfur S S8 padat

(*) Rumus kimia unsur untuk kelompok unsur ini sering disebut sebagai rumus molekul unsur.

Tabel 4.1 erat hubungannya dengan bagan yang diperlihatkan pada Gbr. 3.13 (halaman 45) karena saling memperjelas satu sama lain.

CATATAN:

Tabel 3.2 dan 4.1 merupakan kunci penting untuk memperkirakan rumus kimia unsur. Semua unsur, rumus kimianya sama dengan lambang atomnya; kecuali unsur-unsur yang tertera pada tabel 4.1.

2. Rumus Kimia Senyawa

Pada bab 3, Dalton telah menyatakan bahwa molekul terbentuk sebagai hasil penggabungan kimia dari atom-atom. Juga telah dikemukakan bahwa senyawa dibangun dari partikel- partikel kecil yang disebut molekul senyawa. Hanya molekul-molekul senyawa ini terbentuk dari hasil penggabungan kimia dari atom-atom yang berbeda jenisnya.

Karena senyawa merupakan gabungan dari beberapa unsur tak-sejenis, maka lambang molekulnya pun merupakan kumpulan lambang/tanda atom unsurnya. Lambang molekul senyawa dengan sendirinya menjadi rumus kimia senyawa atau umumnya disebut sebagai rumus molekul senyawa. Tabel 4.2 dapat memperjelas hal ini.

Tabel 4.2

Nama, Jenis Molekul, Lambang Molekul, Rumus Kimia, dan Rumus Molekul dari Beberapa Senyawa.

Senyawa Molekul Senyawa Lambang

Molekul Rumus Kimia Senyawa (Rumus Molekul Senyawa) Karbon monoksida Terbentuk dari 1 atom C,

dan 1 atom O CO CO

karbon dioksida Terbentuk dari 1 atom C,

dan 2 atom O CO2 CO2

air Terbentuk dari 2 atom H,

dan 1 atom O. H2O H2O

amoniak Terbentuk dari 1 atom N,

dan 3 atom H. NH3 NH3

alkohol Terbentuk dari 2 atom C,

6 atom H, dan 1 atom O. C2H6O C2H6O glukosa Terbentuk dari 6 atom C,

12 atom H, dan 6 atom O. C6H12O6 C6H12O6

(3)

Rumus molekul suatu senyawa ditetapkan berdasarkan pengujian komposisi unsur-unsur yang menyusunnya, dan dari hasil ini selanjutnya ditetapkan “rumus perbandingan jumlah atom”-nya yang disebut rumus empirik.

Di alam sering ditemukan ada 2 senyawa dengan rumus molekul berbeda tetapi keduanya memiliki rumus empirik yang sama. Contoh berikut yang memperlihatkan hubungan rumus empirik dan rumus molekul adalah:

Perbandingan jumlah atom Rumus Empirik Rumus Molekul

H : O = 2 : 1 H2O H2O

N : O = 1 : 2 NO2 NO2 ; N2O4

C : H = 1 : 2 CH2 C2H4; C3H6; C4H8; C5H10; dst.

Tampak bahwa, ada beberapa senyawa mempunyai rumus empirik yang sama. Terhadap rumus empirik seperti ini harus dilakukan pengujian lebih lanjut untuk memastikan rumus molekul senyawa mana yang dimaksud. Hal ini akan dijelaskan pada bagian lain.

Yang penting dari hubungan di atas adalah bahwa dari 2 jenis unsur dapat dibentuk lebih dari 1 jenis senyawa. Sederetan senyawa yang terbentuk dari dua jenis unsur selalu mempunyai rumus empirik yang sama.

Di samping itu, sebagai contoh, C dan O dapat membentuk lebih dari 2 jenis senyawa dengan rumus, yaitu CO dan CO2; hanya kedua senyawa ini masing-masing memiliki rumus empirik yang sekaligus merupakan rumus molekulnya.

Telah disebutkan pada bab lalu bahwa di alam terdapat lebih dari 110 unsur, maka dapat dibayangkan betapa banyaknya senyawa di alam ini.

Banyak senyawa telah tersedia di alam; jadi alamlah yang membentuk senyawa itu (disebut senyawa alami). Di samping senyawa alami, dikenal pula senyawa buatan (senyawa sintetis). Senyawa pemberi rasa, bau, warna yang berasal dari alam, kini telah dapat dibuat secara sintesis. Karet, serat, plastik, batu permata, dsb. juga dapat dibuat secara sintetis.

B. PERSAMAAN REAKSI

Mengapa kita harus belajar hal-hal yang sulit seperti harus menguasai rumus kimia unsur dan senyawa? Uraian berikut memperlihatkan salah satu kegunaan penting dari rumus kimia. Perhatikanlah 2 pernyataan di bawah ini.

1. Definisi Persamaan Reaksi

Pernyataan 1 dan pernyataan 2 mengandung pengertian yang sama. Namun harus diakui bahwa pernyataan 2 lebih singkat dan praktis, bahkan memperlihatkan suatu hubungan (suatu persamaan) antara zat asal (kiri panah) dan zat baru (kanan panah). Jadi rumus kimia dapat digunakan untuk menyatakan suatu peristiwa kimia yang terjadi di sekitar kita.

Pernyataan 1

(dengan menggunakan lambang kata)

“arang (karbon)

dibakar (bereaksi dengan oksigen) menghasilkan gas karbon dioksida”

Pernyataan 2

(dengan menggunakan lambang kimia)

C + O2  CO2

(4)

Pernyataan singkat tentang sebuah perubahan kimia dengan menggunakan rumus kimia atau simbol kimia dinamakan persamaan reaksi kimia, atau persamaan reaksi.

Sebuah persamaaan reaksi terdiri dari 2 suku, yaitu:

 suku kiri; sebagai zat-zat yang bereaksi (disebut pereaksi), dan

 suku kanan; sebagai zat baru hasil reaksi (disebut hasil reaksi).

2. Syarat persamaan reaksi

Sebuah persamaan reaksi telah dinyatakan secara benar dan mencirikan peristiwanya, antara lain bila:

(1) kedua suku memperlihatkan kesamaan jenis atom, dan (2) kedua suku memperlihatkan kesamaan jumlah atom sejenis.

3. Penyetaraan Persamaan Reaksi

Perhatikan sebuah contoh persamaan reaksi di bawah ini.

Persamaan reaksi merupakan

pernyataan singkat tentang suatu perubahan kimia dengan menggunakan rumus kimia atau simbol kimia.

C + O2  CO2 suku kiri suku kanan

(1) Kedua suku memiliki kesamaan jenis atom, yaitu C & O (2) Kedua suku memiliki kesamaan jumlah atom sejenis:

suku kiri : ada 1 atom C; dan 2 atom O suku kanan : ada 1 atom C; dan 2 atom O

Dengan demikian persamaan reaksi di atas telah memenuhi persyaratan sebuah persamaan reaksi yang benar (setara).

Fe + O2  Fe2O3

Persamaan reaksi ini kedua sukunya baru memenuhi:

kesamaan jenis atom, tetapi jumlah atom sejenisnya belum sama.

CARA MENYETARAKANNYA :

Tetapkan dulu rumus kimia yang paling kompleks sebagai acuan.

Untuk ini kita pilih Fe2O3 Fe + O2  Fe2O3

Atom Fe: [1] x 2 [2]

Diperoleh: 2 Fe + O2  Fe2O3

Atom O: [2] x 1½ [3]

Diperoleh: 2 Fe + 1½ O2  Fe2O3

Diperoleh: 4 Fe + 3 O2  2 Fe2O3

(Persamaan reaksi ini telah setara.)

x 2 (untuk pembulatan)

(5)

4. Koefisien Reaksi

Bilangan yang terlibat dalam penyetaraan sebuah persamaan reaksi disebut koefisien persamaan reaksi atau koefisien reaksi.

Untuk reaksi:

4 Fe + 3 O2  2 Fe2O3,

koefisien reaksinya berturut-turut adalah 4, 3, dan 2.

Latihan 4.1.

Periksalah apakah persamaan reaksi berikut setara, dan kemudian tetapkan koefisien reaksinya.

a. S8 + 10 O2  4 SO2 + 4 SO b. Al2O3 + 3 H2O  2 Al(OH)3

5. Arti Persamaan Reaksi

Setelah memenuhi persyaratan “setara”, barulah sebuah persamaan reaksi memberikan arti secara kuantitatif, yaitu persamaan reaksi dapat menunjukkan hubungan perubahan kuantitatif antar zat-zat yang terlibat dalam persamaan. Jadi koefisien reaksi memiliki fungsi penting pada sebuah persamaan reaksi. Penjelasan lebih jauh tentang hal ini akan dibahas pada bab selanjutnya.

Di samping beberapa ketentuan di atas, pada persamaan reaksi biasanya disertai beberapa tambahan keterangan untuk memperjelas reaksi yang bersangkutan. Keterangan tambahan ini bergantung pada sifat kejelasan reaksi yang dituntut dari pokok pembahasan yang dibicarakan. Jadi tidak harus selalu disertakan dalam penulisan persamaan reaksi.

Penulisan persamaan reaksi yang dilengkapi dengan beberapa keterangan tambahan dicontohkan seperti di bawah ini.

a. Wujud Zat

Zat-zat yang terlibat reaksi biasanya dilengkapi dengan keterangan wujud atau fasanya.

Simbol wujud yang diterapkan adalah:

(s) ‘solid’; menyatakan bahwa zat itu berwujud padat atau kristal; kadang-kadang untuk kristal dapat digunakan simbol: (c).

(l) ‘liquid’; menyatakan bahwa zat itu berwujud cair.

(g) ‘gas’; menyatakan bahwa zat itu berwujud gas

(aq) ‘aqueous’; menyatakan bahwa zat itu dalam keadaan terlarut dalam pelarut air; jika terlarut dalam pelarut amoniak diberi simbol (am); dalam pelarut CCl4 ditulis (CCl4).

Contoh penerapan:

C(s) + O2(g)  CO2(g)

S8(s) + 10 O2(g)  4 SO2(g) + 4 SO3(g) Al2O3(s) + 3 H2O(l)  2 Al(OH)3(aq)

Ca(OH)2(aq) + H2SO4(aq)  CaSO4(s) + 2 H2O(l)

(6)

b. Kalor reaksi

Perubahan energi selalu menyertai reaksi kimia. Reaksi kimia ada yang melepaskan dan ada pula yang menyerap energi panas (kalor). Selain itu ada beberapa reaksi kimia berlangsung karena adanya energi cahaya (berupa sinar UV atau sinar lainnya), atau oleh adanya energi listrik.

c. Zat pemercepat

Reaksi ada yang berlangsung cepat dan berlangsung amat lambat. Reaksi yang terakhir ini dapat dipercepat dengan menambahkan zat pemecepat yang disebut katalis. Katalis ini tidak mengalami perubahan dan dapat diperoleh kembali di akhir reaksi.

6. Penyetaraan secara Aljabar

Di samping cara yang dikemukakan di atas, penyetaraan persamaan reaksi dapat juga dilakukan dengan cara lain, yakni cara aljabar. Cara ini tidak begitu penting; disajikan hanya untuk menunjukkan sebagai salah satu cara penyetaraan.

Sebelum melakukan penyetaraan selalu terlebih dahulu diperiksa apakah jenis atom yang terlibat di kedua suku sudah sama. Berikut adalah contoh penyetaraan cara aljabar (menggunakan persamaan matematis).

Diketahui sebuah persamaan reaksi belum setara: NaOH + Cl2  NaCl + NaClO3 + H2O Setarakanlah persamaan reaksi tersebut.

Penyelesaian:

“Menyetarakan persamaan reaksi” berarti menetapkan koefisien reaksi.

Misalkan koefisien reaksi itu seperti berikut:

NaOH + a Cl2  b NaCl + c NaClO3 + d H2O

Karena melibatkan 4 jenis atom (Na, O, H, Cl) berarti akan melibatkan 4 persamaan matematis.

Persamaan matematis ini diperoleh melalui penyamaan suku kiri dan suku kanan untuk setiap jenis atom.

Diperoleh:

Na: 1 = b + c O: 1 = 3c + d

(pers. 1) (pers. 2)

H: 1 = 2d Cl: 2a = b + c

(pers. 3) (pers. 4) Contoh penerapan:

2 H2O2(l) 2 H2O(l) + O2(g) N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

CO(g) + 3 H2(g) CH4(g) + H2O(g)

MnO2

Fe Ni

Contoh penerapan:

C(s) + O2(g)  CO2(g) + kalor CaCO3(s) + kalor  CaO(s) + CO2(g)*

CH4(g) + Cl2(g) + sinar uv  CH3Cl(g) + HCl(g) H2O(l) 2 H2(g) + O2(g)

* Dapat ditulis sebagai: CaCO3(s)  CaO(s) + CO2(g)

En. listrik

(7)

Kerjakan dulu persamaan yang paling sederhana!

21 d 1 2d : 1

Langkah

61 c 2 3c 1 21 1 3c 1 d 3c : 2

Langkah

65 b 6 61 5 - 1 b 6 1 b 1 1 c b : 3

Langkah

21 a 6 1 6 1 2a 5 c b 2a : 4

Langkah

Didapat harga-harga: a = ½ ; b = 5/6 ; c = 1/6 ; d = ½.

Substitusikan pada persamaan: NaOH + a Cl2  b NaCl + c NaClO3 + d H2O;

diperoleh:

NaOH + ½ Cl2  5/6 NaCl + 1/6 NaClO3 + ½ H2O (pembulatan x 6), Akhirnya diperoleh:

6 NaOH + 3 Cl2  5 NaCl + NaClO3 + 3 H2O

Latihan 4.2.

Setarakan persamaan reaksi berikut:

a. Al + H2SO4  Al2(SO4)3 + H2. (Jawab: Koefisien reaksinya 2; 3; 1; 3.)

b. Cu + HNO3  Cu(NO3)2 + NO + H2O. (Jawab: Koefisien reaksinya 3; 8; 3; 2; 4.)

C. BEBERAPA JENIS SENYAWA

Senyawa dapat dibagi menjadi senyawa anorganik dan senyawa organik.

Yang termasuk senyawa organik pada umumnya adalah senyawa yang dihasilkan atau berasal dari makhluk hidup. Contoh senyawa ini adalah pati (amilum), gula, asam cuka, alkohol, bensin, minyak tanah, dst. Jadi senyawa organik pada dasarnya dapat diproduksi ulang melalui pembudi-dayaan.

Sementara senyawa anorganik pada umumnya terbentuk dari unsur-unsur yang terdapat di bumi (alam) yang tak dapat diproduksi ulang; jadi jumlahnya terbatas. Kelompok unsur yang membentuk senyawa anorganik, misalnya semua logam, dan beberapa unsur bukan-logam (hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, fosfor, fluor, klor, brom, dan iod). Contoh senyawa anorganik adalah asam klorida (HCl), air (H2O), amoniak (NH3), garam dapur (NaCl), dan sebagainya.

Berikut ini akan dibahas beberapa jenis senyawa anorganik biner dan tata namanya.

Senyawa biner merupakan senyawa yang terbentuk dari 2 jenis atom yang berbeda. (Senyawa organik dan tata namanya akan dibahas pada bab tersendiri.)

1. Bilangan Oksidasi Unsur dan Penerapannya

Rumus molekul suatu senyawa bergantung pada bilangan oksidasi (BO) dari masing- masing unsur pembentuk senyawa itu. Mengetahui (hafal) BO suatu unsur akan menudahkan penetapan rumus molekul senyawanya.

Tabel 4.3 menyajikan BO beberapa unsur penting.

(8)

Tabel 4.3 Bilangan Oksidasi (BO) Beberapa Unsur Penting dalam Senyawanya BO Unsur Logam dalam Senyawanya

5, 3 : As, Sb 2,1 : Cu, Hg 2 : Mg, Ca, Sr, Ba, Zn 4,2 : Sn, Pb 4 : Si 1 : Li, Na, K, Ag 3,2 : Fe, Co, Ni 3 : Al

BO Unsur Bukan-logam dalam senyawanya

7,5,3,1 : Cl 5,4, ,3,2 : N -2 : O 7,5,3,1 : Br, I 5, 3 : P -1 : F

6,4,-2 : S 4,2 : C +1 : H

Keterangan:

(1) BO yang ditulis 4,2, dst. seharusnya dibaca +4,+2.

(2) BO unsur adalah 0 (misalnya BO dari H2; O2; Cl2; P4; S8; dst. berharga 0).

(3) BO senyawa adalah 0 (BO H2O = 0; BO NH3 = 0; BO CO2 = 0; BO H2SO4 = 0).

Berdasarkan nilai BO unsur dalam senyawanya, kita dapat menuliskan rumus molekul senyawa biner antara 2 unsur berbeda. Perhatikan beberapa contoh berikut.

Contoh: BO Rumus

Molekul Contoh: BO Rumus

Molekul

positip negatip positip negatip

(1) +2 C O -2 CO (5) Fe +2 O -2 FeO

(2) +4 C O -2 CO2 (6) Fe +3 O -2 Fe2O3

(3) +1 -2 H2O (7) +1 -1 NaCl

H O Na Cl

(4) +1 -2 H2S (8) +1 -2 Na2S

H S Na S

Pada setiap contoh, rumus molekul dapat dibentuk dari 2 unsur yang BO-nya berlawanan tanda.

Pada contoh (1) dan (2), unsur C memiliki BO +2 dan BO +4 sedangkan unsur O memiliki BO –2. Dengan demikian unsur C dan unsur O dapat membentuk 2 jenis senyawa masing-masing dengan rumus molekul CO dan CO2.

Sementara pada contoh (5) dan (6), unsur besi dapat membentuk dua senyawa dengan rumus molekul FeO dan Fe2O3.

Jadi dalam hal ini, rumus molekul senyawa biner diambil dari rumus perbandingan jumlah atom yang paling sederhana.

CATATAN:

“Bilangan oksidasi” akan dibahas lebih lengkap pada bab khusus.

BO unsur dalam senyawanya pada Tabel 4.3 akan diterapkan pada pembahasan berikut ini.

Maka rumus perbandingan atom: C2O2. Rumus molekulnya: CO.

+2 –2

C O

+4 –2

C O

Maka rumus perbandingan atom: C2O4. Rumus molekulnya: CO2.

(9)

Latihan 4.3.

Tuliskan rumus molekul yang terbentuk antara:

a. kalium dan iodium d. fosfor dan hidrogen b. antimon dan oksigen e. nitrogen dan oksigen c. aluminium dan belerang

2. Oksida Dan Tata Namanya

Oksida adalah senyawa yang terbentuk antara suatu unsur dan oksigen. Rumus molekul oksida dapat diperkirakan dari BO unsur yang bersangkutan (lihat Tabel 4.3).

Contoh oksida:

H2O; N2O5, CO2, P2O3, Cl2O7, SO3, Na2O, CaO, Fe2O3, PbO2, dst.

Karena unsur dapat dibedakan sebagai unsur logam dan unsur bukan-logam, maka oksida pun dapat dibedakan menjadi oksida logam dan oksida bukan-logam. Berdasarkan Tabel 4.3, maka contoh untuk kedua oksida ini adalah:

Contoh oksida logam: Contoh oksida bukan-logam:

Na2O, CaO, Fe2O3, PbO2, dst. H2O; N2O5, CO2, P2O3, Cl2O7, SO3, dst.

a. Tata Nama Oksida Bukan-logam

Aturan penamaan oksida bukan-logam adalah:

(awalan+nama unsur bukan-logam) (awalan+oksida) Awalan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Awalan dalam Kimia

1 = mono 6 = heksa 11 = undeka 20 = ikosa 2 = di 7 = hepta 12 = dodeka 21 = henikosa 3 = tri 8 = okta 13 = trideka 22 = dokosa 4 = tetra 9 = nona 14 = tetradeka 23 = trikosa 5 = penta 10 = deka 15 = pentadeka 24 = tetrakosa Contoh:

Rumus Nama Rumus Nama

CO (mono)karbon monoksida Cl2O diklor (mono)oksida CO2 (di)karbon dioksida Cl2O3 diklor trioksida H2O dihidrogen (mono)oksida Cl2O5 diklor pentoksida

Cl2O7 diklor heptoksida Keterangan:

(1) Awalan di antara dua tanda kurung dapat dihilangkan.

(2) H2O pada keadaan kamar berwujud cair dan sering disebut air.

Dengan demikian, berdasarkan pada harga BO (Tabel 4.3), kita dapat memperkirakan atau menuliskan rumus kimia oksida bukan-logam yang mungkin.

(10)

Latihan 4.4.

Tuliskan rumus molekul dan nama dari oksida-oksida belerang, dan oksida-oksida nitrogen.

b. Tata Nama Oksida Logam

Aturan penamaan oksida logam adalah:

nama unsur logam+(BO*)+oksida atau: (nama Latin unsur logam+o/i*)+(oksida) Keterangan:

Tambahan (harga BO*) atau kata o/i*, bila unsur logam memiliki lebih dari sebuah harga BO.

Contoh:

Rumus Nama: Nama Lain:

Na2O natrium oksida - MgO magnesium oksida - Al2O3 aluminium oksida -

Hg2O raksa(I)oksida merkuro oksida HgO raksa(II)oksida merkuri oksida

Dst.

Catatan:

(1) Pada “raksa(I)oksida”, bilangan romawi I menunjukkan harga BO Hg=+1 dalam Hg2O.

(2) Oksida logam dari unsur logam ber-BO tunggal hanya memiliki sebuah nama oksida.

Latihan 4.5.

1. Tuliskan rumus kimia dari kalium oksida dan ferro oksida.

2. Apa nama dari BaO dan Sb2O3.

3. Asam, Basa, Dan Tata Namanya

Asam adalah senyawa yang mengandung gugus H dan dapat dilepaskan sebagai ion H+. Basa adalah senyawa yang mengandung gugus OH dan dapat dilepaskan sebagai ion OH-. Menurut batasan ini, setiap senyawa asam selalu mengadung gugus H sedangkan senyawa basa selalu mengandung gugus OH. Dengan demikian rumus kimia kedua kelompok senyawa ini pun bersifat khas termasuk aturan penamaannya.

a. Tata Nama Asam

Asam-asam memiliki tatanama khusus. Untuk memperjelas hal ini amatilah berbagai asam yang diberikan menurut Tabel 4.5 dan 4.6 berikut.

Tabel 4.5 Beberapa Asam Non-oksi

Rumus Nama Rumus Nama

HF asam fluorida HCN asam sianida HCl asam klorida HCNS asam tiosianida HBr asam bromida H2S asam sulfida

HI asam iodida

(11)

Tabel 4.6 Beberapa Asam Oksi.

Rumus Nama Rumus Nama

CH3COOH asam asetat HClO asam hipoklorit HNO2 asam nitrit HClO2 asam klorit HNO3 asam nitrat HClO3 asam klorat H2CO3 asam karbonat HClO4 asam perklorat H2C2O4 asam oksalat HBrO asam hipobromit H2SO3 asam sulfit HBrO3 asam bromat H2SO4 asam sulfat HIO asam hipoiodit H3PO3 asam fosfit HIO3 asam iodat H3PO4 asam fosfat HIO4 asam periodat Keterangan:

Asam nonoksi merupakan asam yang tidak mengandung unsur oksigen; sebaliknya asam oksi sebagai asam yang mengandung unsur oksigen. (Lihat juga Tabel 4.8.)

b. Tata Nama Basa

Basa-basa memiliki tatanama yang tidak begitu berbeda dengan nama oksidanya, yaitu hanya dengan mengganti kata “oksida” dengan kata “hidroksida”. Beberapa basa ditunjukkan pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Rumus Kimia Dan Nama Beberapa Basa

Rumus Nama Nama lain

NH4OH amonium hidroksida -

NaOH natrium hidroksida -

KOH kalium hidroksida -

Mg(OH)2 magnesium hidroksida - Ca(OH)2 kalsium hidroksida - Al(OH)3 aluminium hidroksida -

CuOH tembaga(I)hidroksida kupro hidroksida Cu(OH)2 tembaga(II)hidroksida kupri hidroksida Fe(OH)2 besi(II)hidroksida ferro hidroksida Fe(OH)3 besi(III)hidroksida ferri hidroksida

Dst.

Catatan:

BO unsur logam berperan penting dalam memperkirakan rumus kimia dan nama dari basanya.

4. Oksida Basa, Oksida Amfoter, Dan Oksida Asam

a. Oksida Basa

Di muka telah dibahas oksida logam dan oksida bukan-logam. Semua oksida logam merupakan oksida basa, yakni oksida yang dapat membentuk basa dengan pelarut air. Jadi semua basa mempunyai oksida basanya, kecuali amonium hidroksida, NH4OH.

(12)

Reaksi pembentukan NH4OH adalah NH3 + H2O  NH4OH.

Semua oksida basa berwujud padat dan dapat bereaksi dengan air membentuk basa. Hampir sebagian besar basa sukar larut di dalam air, oleh karena itu larutan menjadi keruh oleh terbentuknya endapan. Hanya beberapa yang mudah larut di dalam air seperti NH4OH, LiOH, NaOH, KOH, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2. Sedangkan Ca(OH)2 sedikit larut dalam air.

Reaksi di atas secara lengkap dapat ditulis sebagai berikut:

b. Oksida Amfoter

Beberapa oksida-logam ada yang dapat membentuk basa maupun asam. Oksida seperti ini disebut oksida amfoter. Oksida amfoter meliputi ZnO, Al2O3, SiO2, PbO, PbO2, SnO, SnO2, As2O3, As2O5, Sb2O3, dan Sb2O5. Oksida amfoter beserta asam atau basanya diberikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Unsur, Oksida, Dan Asam/Basa Amfoter Unsur

Amfoter Oksida

Amfoter Basa Asam

Zn ZnO Zn(OH)2 ; seng hidroksida H2ZnO2 ; asam zinkat.

Al Al2O3 Al(OH)3 ; aluminium hidroksida HAlO2 ; asam aluminat.

Si SiO2 Si(OH)4 ; silikon hidroksida H2SiO3 ; asam silikat.

Pb PbO Pb(OH)2 ; plumbi hidroksida H2PbO2 ; asam plumbit.

PbO2 Pb(OH)4 ; plumbi hidroksida H2PbO3 ; asam plumbat.

Sn SnO Sn(OH)2 ; stanno hidroksida H2SnO2 ; asam stannit.

SnO2 Sn(OH)4 ; stanni hidroksida H2SnO3 ; asam stannat.

As As2O3 As(OH)3 ; arseno hidroksida H3AsO3 ; asam arsenit.

As2O5 As(OH)5 ; arseni hidroksida H3AsO4 ; asam arsenat.

Sb Sb2O3 Sb(OH)3 ; antimono hidroksida H3SbO3 ; asam antimonit.

Sb2O5 Sb(OH)5 ; antimoni hidroksida H3SbO4 ; asam antimonat.

Catatan:

Semua basa amfoter (berarti asamnya juga) tergolong sukar larut dalam air.

Reaksi:

Na2O

natrium oksida + H2O

air

2 NaOH

natrium hidroksida

CaO

kalsium oksida + H2O

air

Ca(OH)2

kalsium hidroksida

Sb2O5

antimoni oksida + 5 H2O

air

2 Sb(OH)5

antimoni hidroksida

NH3(g) + H2O(l) NH4OH(aq) Na2O(s) + H2O(l) 2 NaOH(aq) CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq) Sb2O5(s) + 5 H2O(l) 2 Sb(OH)5(s)

(13)

c. Oksida Asam

Oksida bukan-logam ada yang dapat dan ada yang tidak dapat membentuk asam dengan pelarut air. Oksida bukan-logam yang dapat membentuk asam dengan pelarut air disebut oksida asam.

Sebagian besar oksida asam (yang berasal dari oksida bukan logam) berwujud gas pada suhu kamar dan umumnya larut dalam air. Oleh karena itu adanya oksida-oksida asam di udara menyebabkan air murni bila terbuka menjadi bersuasana asam. Hanya tidak semua asam larut baik di dalam pelarut air (lihat Tabel 4.10 tentang sifat-sifat asam).

Tabel 4.9 Beberapa Pasangan Oksida Asam dan Asamnya

Oksida-asam: CO CO2 NO2 N2O3 N2O5 SO2 SO3

Asamnya: - H2CO3 - HNO2 HNO3 H2SO3 H2SO4

Tabel 4.10 Sifat-sifat Asam.

Asam berwujud padat : H2SiO3(*), H2C2O4, H3AsO3, H3AsO4, H3SbO3, H3SbO4(*).

Asam berwujud cair : HNO3, H2SO4, H3PO4.

Asam berwujud gas : HF, HCl, HCN(*), CH3COOH(*), H2S(*).

Asam mudah mengurai : HNO2, H2CO3, H2SO3, H2S2O3. Keterangan:

1. (*) sukar/sedikit larut dalam air.

2. Reaksi asam-asam yang mudah terurai:

2 HNO2(aq) H2O(l) + NO(g) + NO2(g) H2CO3(aq) H2O(l) + CO2(g)

H2SO3(aq) H2O(l) + SO2(g) H2S2O3(aq) H2O(l) + SO2(g) + S(s)

Petunjuk: Kerjakanlah latihan 3.6 sampai selesai dan benar, baru kemudian melanjutkan ke bagian materi pelajaran berikutnya.

Latihan 4.6.

1. Apa nama senyawa berikut ini.

a. H2C2O4. b. Ba(OH)2. c. HAlO2. 2. Tuliskan rumus kimia senyawa berikut:

a. litium oksida. b. amonium hidroksida. c. asam bromat.

Contoh reaksi pembentukan asam:

(1) CO

karbon monoksida + H2O

(2) CO2

karbon dioksida + H2O H2CO3

asam karbonat

(3) N2O5

dinitrogen pentoksida + H2O 2 HNO3

asam nitrat

(4) SO2

belerang dioksida + H2O H2SO3

asam sulfit

(14)

3. Mana di antara oksida berikut yang merupakan oksida basa, oksida amfoter, dan oksida asam.

a. P2O3 b. As2O3 c. Co2O3

4.

Isilah bagian kosong pada tabel-tabel di bawah ini.

O2- OH- Cl- SO42-

PO43-

H+ H2O …………. …………. …………. H3PO4

air air asam klorida ……… ………

K+ K2O …………. …………. K2SO4 ………….

……… kalium hidroksida ……… ……… kalium fosfat

Ca2+ …………. …………. CaCl2 …………. Ca3(PO4)2

kalsium oksida ……… ……… ……… ………

Fe2+ …………. Fe(OH)2 …………. …………. ………….

besi(II)oksida ……… ……… ferro sulfat ………

Fe3+ Fe2O3 …………. …………. …………. ………….

……… ……… ferri klorida ……… ………

REAKSI KIMIA SEDERHANA

Air merupakan pelarut universal; hampir sebagian besar zat dapat melarut ke dalam air.

Oleh karena itu, sebagian reaksi-reaksi kimia banyak yang dilangsungkan dalam pelarut air.

Berikut ini pembahasan beberapa jenis reaksi sederhana yang berlangsung dalam pelarut air.

1. Reaksi Asam Dan Basa

asam + basa  garam + air

2. Reaksi Oksida-basa Dan Asam

oksida-basa + asam  garam + air

Contoh:

Na2 O + 2 H Cl 2 NaCl + H2O Secara lengkap reaksi ini dapat ditulis sebagai:

Na2O(s) + 2 HCl(aq)  2 NaCl(aq) + H2O(l)

natrium klorida

Contoh lain:

3 CaO + 2 H3PO4  Ca3(PO4)2 + 3 H2O

kalsium fosfat (perhatikan jawaban latihan 4.6 nomor 4).

Contoh:

Na OH + H Cl NaCl + H2O Secara lengkap reaksi ini dapat ditulis sebagai:

NaOH(aq) + HCl(aq)  NaCl(aq) + H2O(l)

natrium hidroksida asam klorida natrium klorida

Contoh lain:

3 NaOH + H3PO4  Na3PO4 + 3 H2O

natrium fosfat

(15)

Latihan 4.7.

Tuliskan persamaan reaksi berikut ini.

1. KOH(aq) + H2SO4(aq).

2. Padatan barium oksida dimasukkan ke dalam larutan asam nitrat.

3. Reaksi Oksida-asam Dan Basa

oksida-asam + basa  garam + air

4. Reaksi Oksida Amfoter Dan Asam/Basa

oksida-amfoter + asam  garam + air oksida-amfoter + basa  garam + air Contoh:

Latihan 4.8.

Tulislah persamaan reaksi yang terjadi.

1. Gas karbon dioksida dialirkan ke dalam larutan Ba(OH)2. 2. Padatan timah(II)oksida dilarutkan ke dalam larutan asam sulfat.

3. Padatan stanno oksida dan larutan natrium hidroksida.



Contoh:

(1) CO2 + 2 NaOH  Na2CO3 + H2O (2) CO2 + Ca(OH)2  CaCO3 + H2O

(3) SO3(g) + 2 KOH(aq)  K2SO4(aq) + H2O(l)

ZnO + 2 HCl

ZnO + 2 NaOH ZnCl2 + H2O

Na2ZnO2 + H2O Al2O3 + 6 HNO3

Al2O3(s) + 2 KOH(aq)

2 Al(NO3)3(aq) + 3 H2O(l)

aluminium nitrat

2 KAlO2(aq) + H2O(l)

kalium aluminat

(16)

Lambang atom unsur diturunkan dari:

 huruf awal kapital dari nama Latin unsurnya, atau

 huruf awal kapital + satu huruf kecil dari nama Latin unsurnya.

Rumus kimia zat menyatakan jenis dan jumlah atom-atom pembentuknya.

Rumus kimia unsur umumnya sama dengan lambang atom unsurnya; kecuali unsur-unsur dari H, O, N, F, Cl, Br, I, P, dan S (lihat bagan).

Rumus kimia senyawa sesuai dengan lambang molekulnya yang ditentukan oleh jenis dan jumlah atom pembentuk molekul itu. Rumus kimia senyawa sering disebut sebagai rumus molekul.

Persamaan reaksi merupakan pernyataan singkat suatu perubahan kimia. Persamaan reaksi memiliki arti dan peran penting dalam perhitungan kimia. Arti dari persamaan reaksi adalah kesetaraan perubahan antara pereaksi dan zat hasil reaksi. Persamaan reaksi berperan sebagai acuan perhitungan (kuantitatif) terhadap perubahan zat yang terlibat reaksi.

Oksida merupakan senyawa antara suatu unsur dan oksigen.

Oksida dapat dibagi menjadi oksida logam dan oksida bukan-logam. Oksida logam umumnya dapat membentuk basa dengan air (disebut oksida basa) sedangkan hanya sebagian oksida bukan-logam larut dalam air membentuk asam (disebut oksida asam). Oksida yang dapat bersifat sebagai oksida basa maupun oksida asam disebut oksida amfoter.

Asam merupakan senyawa yang dapat melepaskan ion H+; sedangan basa merupakan senyawa yang dapat melepaskan ion OH- di dalam air.

Garam merupakan senyawa antara ion logam dan ion sisa asam. Garam dapat dihasilkan antara lain dari reaksi antara asam dan basa. Garam dapat dibentuk dari reaksi antara kedua peraksi berikut:

 asam dan basa  logam dan asam

 oksida basa dan asam  logam dan garam

 oksida asam dan basa  garam dan garam

 oksida amfoter dan basa  garam dan basa

 oksida amfoter dan asam  garam dan asam

 amoniak dan asam



IKHTISAR

(17)

PILIHAN BERGANDA (Hanya ada satu jawaban yang benar).

01. Kelompok lambang atom yang langsung menjadi rumus kimia unsurnya adalah:

A. Na, Fe, S C. K, Cu, Br E. Si, C, H B. Al, Co, I D. Mg, Pt, Ni

02. Unsur natrium, nitrogen, dan neon berturut-turut mempunyai rumus kimia:

A. Na, N, dan Ne D. Na, N2, dan Ne2

B. Na, N2, dan Ne E. Na2, N2, dan Ne2

C. Na, N, dan Ne2

03. Manakah di antara pernyataan berikut yang tepat ?

A. Semua unsur berwujud gas terdiri dari molekul diatom.

B. Rumus kimia belerang dan fosfor adalah S4 dan P8. C. Unsur brom berwujud cair dengan rumus kimia Br2.

D. Hg adalah rumus kimia dari unsur merkurium berwujud padat E. Salah satu unsur berwujud gas adalah iodium dengan rumus kimia I2. 04. Semua pasangan rumus kimia berikut berwujud gas kecuali:

A. H2 dan N2. C. O2 dan F2. E. Cl2 dan I2. B. N2 dan O2. D. F2 dan Cl2.

05. Kelompok unsur padat berikut ini yang berpartikel dasar molekul adalah:

A. fosfor, belerang, iodium D. fosfor, nitrogen, raksa B. belerang, iodium, brom E. klor, fluor, brom C. iodium, klor, karbon

06. Rumus kimia belerang, fosfor, dan iodium berturut-turut adalah ….

A. S, P, dan I C. S, P4, dan I2. E. S8, P4, dan I.

B. S, P, dan I2. D. S8, P4, dan I2.

07. Suatu senyawa terdiri dari unsur hidrogen, nitrogen, dan oksigen memiliki perbandingan jumlah atom H : N : O = 2 : 1 : 1. Senyawa ini mempunyai rumus molekul yang memenuhi adalah:

A. HNO2 C. NH4OH E. NH4NO3

B. HNO3 D. NH4NO2

08. Deretan senyawa mempunyai rumus molekul C2H4, C3H6, C4H8, dan C5H10. Rumus empirik kelompok senyawa ini dapat dinyatakan sebagai:

A. CH2 C. C5H10. E. (CH2)n

B. C2H4 D. CnH2n

09. Dalam senyawa berikut ini, senyawa mana yang memiliki jumlah atom paling banyak ? A. Al2(SO4)3 C. Na2CO3.10H2O E. C12H22O11

B. NH4NO3 D. CuSO4.5H2O

SOAL-SOAL

(18)

10. Gas nitrogen bereaksi dengan gas hidrogen membentuk gas amoniak, NH3. Persamaan reaksi yang memenuhi Hukum kekekalan Massa untuk perubahan kimia ini adalah:

A. NH3  N + 3 H D. N2 + H2  NH3

B. 2 NH3  N2 + 3 H2 E. ½ N2 + 1½ H2  NH3

C. N + 3 H  NH3

11. Manakah di antara persamaan reaksi berikut yang telah setara ?

A. Al2O3 + CO  2 Al + 2 CO2 D. 4 HNO2  2 H2O + NO + 2 NO2

B. 2 Fe + 3 O2  2 Fe2O3 E. KClO3  KCl + O2

C. Ba(OH)2 + 2 HCl  BaCl2 + 2 H2O

12. Berikut ini yang bukan senyawa biner maupun senyawa terner adalah ….

A. H2O C. H2SO4 E. KCNS

B. NaCl D. Al(OH)3

13. Diketahui BO unsur-unsur dalam senyawanya seperti berikut: H = +1; O = -2; K = +1; dan S = -2. Rumus molekul senyawa di bawah yang tidak tepat adalah:

A. H2O C. K2O. E. K2S

B. S2O2 D. H2S

14. Manakah di antara rumus molekul di bawah ini yang tergolong asam?

A. NH4OH C. LiOH E. KOH

B. CH3COOH D. AgOH

15. Rumus molekul dari strontium oksida adalah:

A. SrO C. Sr2O2 E. SrO2

B. Sr2O D. Sr2O3

16. Diklor heptoksida memiliki rumus molekul:

A. Cl2O C. Cl2O5 E. Cl2O9

B. Cl2O3 D. Cl2O7

17. Manakah yang merupakan rumus molekul dari timbal(II)oksida?

A. Pb2O C. PbO2 E. Pb2O4

B. PbO D. Pb2O2

18. Manakan di antara oksida berikut ini yang dapat membentuk asam nitrat?

A. N2O C. NO2 E. N2O5

B. NO D. N2O3

19. Manakah oksida berikut yang bukan merupakan oksida asam ? A. Karbon monoksida D. Diklor monoksida

B. Dinitrogen trioksida E. Fosfor pentoksida C. Sulfur trioksida

20. Basa berikut ini yang tidak mempunyai oksida basa adalah ….

A. KOH C. Al(OH)3 E. NH4OH

B. Mg(OH)2 D. Sn(OH)4

(19)

21. Jika asam bromida direaksikan dengan kasium hidroksida akan membentuk senyawa ….

A. Ca2Br C. CaBr2 E. CaBr3

B. Ca2Br2 D. Ca2Br3

22. Reaksi antara larutan asam klorida dan larutan natrium hidroksida adalah:

A. 2 NaOH(aq) + 2 HCl(aq)  2 NaCl(s) + 2 H2(g) + O2(g) B. 2 NaOH(aq) + 2 HCl(aq)  2 NaCl(aq) + 2 H2(g) + O2(g) C. NaOH(aq) + HCl(aq)  NaCl(s) + H2O(g)

D. NaOH(aq) + HCl(aq)  NaCl(aq) + H2O(g) E. NaOH(aq) + HCl(aq)  NaCl(aq) + H2O(l)

23. Rumus basa yang dapat terbentuk dari oksida kobal adalah:

A. CoOH dan Co(OH)2 D. Co(OH)2 dan Co(OH)4 B. Co(OH)2 dan Co(OH)3 E. Co(OH)3 dan Co(OH)5 C. CoOH dan Co(OH)3

24. Silikon hidroksida dalam suasana basa dapat berubah bersifat asam sebagai asam silikat dengan rumus molekul:

A. HSiO3 C. H2SiO4 E. H3SiO4

B. H2SiO3 D. H3SiO3

25. Asam nitrat dapat bereaksi dengan barium hidroksida membentuk garam barium nitrat dengan rumus molekul:

A. BaNO2 C. BaNO3 E. Ba(NO3)3

B. Ba(NO2)2 D. Ba(NO3)2

ESSAY

Lambang Atom

01. Isilah bagian kosong dengan nama unsur atau lambang atomnya.

No. Nama Unsur Lambang

Atom No. Nama Unsur Lambang

Atom No. Nama Unsur Lambang Atom

1. tembaga 11. stibium 21. Mn

2. Ni 12. hydrargyrum 22. cuprum

3. perak 13. Sn 23. mercurium

4. As 14. kalsium 24. Ca

5. N 15. seng 25. stannum

6. barium 16. antimon 26. Sb

7. ferrum 17. Hg 27. nitrogen

8. Na 18. besi 28. Zn

9. timah 19. S 29. nikel

10. H 20. kalium 30. K

(20)

Rumus Kimia Zat

02. Sebutkan persamaan dan perbedaan antara molekul unsur dan molekul senyawa.

03. Diketahui zat-zat:

 gas nitrogen  gas helium  iodium  air  fosfor

 krom  belerang  gas oksigen  merkurium  gula Kelompokkanlah, mana di antara zat-zat tersebut yang memiliki:

a. rumus kimia paling sederhana.

b. 2 buah atom sejenis per rumus kimianya.

c. 2 jenis atom berbeda per rumus kimia.

d. lebih dari 3 atom per rumus kimianya.

04. Tuliskan rumus kimia (di kolom A) dan pernyataan yang menunjuk pada jumlah dan jenis atom (di kolom B) serta jumlah atom per molekulnya (di kolom C) sehingga keduanya memiliki hubungan yang sesuai.

A B C

…… 1 molekulnya tersusun dari 8 atom sulfur ……

P4 ………

……… ……

…… satu molekulnya terbentuk dari 2 atom hidrogen,

1 atom belerang, dan 3 atom oksigen ……

Al(OH)3 ………

……… ……

…… 1 molekulnya tersusun dari 1 atom kalium, 1 atom besi,

6 atom C, dan 6 atom nitrogen ……

(CH3)2Hg ………

……… ……

05. Isilah bagian kosong pada tabel di bawah ini dengan jawaban yang benar! Jika tidak ada jawabannya berilah tanda strip (tanda:  ).

No. Nama zat Jenis

Partikel Rumus

Kimia Rumus

Molekul No. Nama zat Jenis

Partikel Rumus

Kimia Rumus Molekul

1. ……… …… S8 ….. 6. ……… …… Au …..

2. stannum …… ….. ….. 7. brom …… ….. …..

3. ……… ion ….. ….. 8. ……… …… ….. H2

4. argon …… ….. ….. 9. karbon dioksida …… ….. …..

5. ……… …… ….. P4 10. ……… …… H2O …..

(21)

06. Kelompokkanlah zat dengan rumus kimia berikut menurut kelompok zat sebagaimana disajikan menurut tabel di bawah ini.

 Ca(OH)2  NO2  P4  KClO3  Xe  Cu

 HCl  Fe  H2SO4  CO2  KMnO4  CuSO4

 H2  H2O2  O3  H2SO3  S8  Mg

 CCl4  C2H5OH  Pb  NH3  C12H22O11  NaOH Jenis Zat Jenis partikel Rumus Kimia

Unsur Atom unsur Unsur Molekul unsur Senyawa Molekul Senyawa

Persamaan Reaksi

07. Periksalah, apakah persamaan reaksi berikut ini telah setara.

a. SO3 + H2O  H2SO4 setara / belum

b. B2O3 + H2O  2 H3BO3 setara / belum c. OPCl3 + 6 NH3  OP(NH2)3 + 2 NH4Cl setara / belum d. Al2O3 + 2 NaOH + 7 H2O  2 NaH8AlO6 setara / belum e. 3 NaNH2 + NaNO3  2 NaN3 + 3 NaOH + NH3 setara / belum 08. Ubahlah pernyataan berikut ini menjadi sebuah persamaan reaksi yang benar.

a. Belerang dibakar menghasilkan gas belerang dioksida, SO2.

b. Padatan bijih besi, Fe2O3 direduksi oleh gas karbon monoksida menjadi besi cair dan gas karbon dioksida, CO2.

c. Padatan KClO3 terurai menjadi lelehan KCl dan gas oksigen yang dikatalisis oleh MnO2. d. Gas NOCl akan terurai menjadi gas NO dan gas klor pada suhu 1300C.

e. Serbuk pengembang kue, NaHCO3 dapat dibuat dengan mereaksikan kristal natrium karbonat, Na2CO3; air; dan gas karbon dioksida.

09. Setarakan persamaan reaksi yang belum tepat ini.

a. Fe + O2  Fe2O3 f. Cu2O + Cu2S  Cu + SO2

b. CaC2 + H2O  Ca(OH)2 + C2H2 g. Ca(OH)2 + NO  Ca(NO3)2 + N2 + H2O c. ZnS + O2  ZnO + SO2 h. NaIO3 + SO2 + H2O  I2 + Na2SO4 + H2SO4

d. P4O10 + H2O  H3PO4 i. Ca3(PO4)2 + SiO2 + C  CaSiO3 + P4 + CO e. SnO2 + Al  Sn + Al2O3 j. CrI3 + KOH + Cl2  K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O



Gambar

Tabel 4.1  Beberapa Unsur dan Pengecualian Rumus Kimianya  Nama Unsur:  Lambang Atom:  Rumus Kimia Unsur (*):  Wujud:
Tabel  4.1  erat  hubungannya  dengan  bagan  yang  diperlihatkan  pada  Gbr.  3.13  (halaman  45)  karena saling memperjelas satu sama lain
Tabel 4.3 menyajikan BO beberapa unsur penting.
Tabel 4.3  Bilangan Oksidasi (BO) Beberapa Unsur Penting dalam Senyawanya  BO Unsur Logam dalam Senyawanya
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua jenis atom adalah kemampuan bergabung dengan atom lain untuk membentuk senyawa, dalam setiap senyawa atom-atom terjalin secara

3. Unsur X dengan nomor atom 12 dan unsur Y dengan nomor atom 17 akan membentuk senyawa dengan rumus dan jenis ikatan .... Berikut data hasil pengujian daya hantar

a) Guru memberikan 2 contoh senyawa kimia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti pemutih dan salah satu senyawa yang terdapat dalam tubuh manusia yang

Bahan apabila dibakar sempurna pada suhu 500-600 o C selama beberapa waktu maka semua senyawa organiknya akan terbakar menjadi CO 2 H 2 O dan gas lain yg menguap, senyawa lain

Senyawa alkohol dengan rumus kimia C2H5OH tersusun dari 2 atom Carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Senyawa ini membentuk 8 ikatan kovalen tunggal dan tidak memiliki

Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia atau fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa

 Mencirikan jenis atom C dalam senyawa hidrokarbon - Tes Tertulis - Penugasan 2 Buku yang relevan Berbagai   jenis materi 9.2. Menggolongkan senyawa hidrokarbon

S:22 Diberikan 2 senyawa dengan rumus kimia : CH3COOH, C6H12O6 Manakah dari pernyataan berikutyang salah… A: Keduanya tergolong senyawa B: Mempunyai rumus empiris sama C: Keduanya