• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Tingkat Terkontrolnya Asma Berdasarkan Metode "Asthma Control Testtm" Pada Penderita Asma.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penilaian Tingkat Terkontrolnya Asma Berdasarkan Metode "Asthma Control Testtm" Pada Penderita Asma."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENILAIAN TINGKAT TERKONTROLNYA ASMA BERDASARKAN METODE

“ASTHMA CONTROL TESTTM PADA PENDERITA ASMA

Michael Setiawan P., 2010 Pembimbing I: J. Teguh Widjaja., dr., Sp. P., FCCP. Pembimbing II: Dr. Diana K. Jasaputra., dr., M. Kes.

Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas dengan peningkatan hiperresponsif jalan nafas sehingga menimbulkan gejala episodik berulang terutama berupa mengi, sesak nafas dan batuk – batuk pada malam hari. Penyakit asma tidak dapat disembuhkan dan prioritas pengobatan penyakit asma ditujukan untuk mengontrol gejala. Penilaian tingkat terkontrolnya asma dapat menggunakan Asthma Control TestTM (ACTTM) yang merupakan suatu alat ukur berupa kuesioner yang telah divalidasi dan berisi lima pertanyaan yang diisi sendiri oleh penderita asma. Lima pertanyaan tersebut mencakup frekuensi gejala, pembatasan aktivitas, penggunaan obat pelega, dan persepsi sendiri mengenai kontrol asma. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat terkontrolnya asma berdasarkan ACTTM pada penderita asma. Desain penelitian ini adalah observasional deskriptif. Responden pada penelitian ini direkrut dari pasien – pasien asma yang berobat jalan. Hasil ACTTM pada penelitian ini menunjukkan bahwa subjek penelitian yang terkontrol total tidak ada, yang terkontrol sebagian 16 responden dan yang belum terkontrol 54 responden dari keseluruhan subjek penelitian berjumlah 70 responden. Kesimpulannya gejala asma pada sebagian besar pasien yang dirawat jalan belum terkontrol.

(2)

v

ABSTRACT

THE EVALUATION of LEVEL CONTROL of ASTHMA BASED ON “ASTHMA

CONTROL TESTTM” METHOD TO ASTHMA PATIENTS

Michael Setiawan P., 2010 Tutor I : J. Teguh Widjaja., dr., Sp. P., FCCP. Tutor II : Dr. Diana K. Jasaputra., dr., M. Kes.

Asthma is an inflammatory chronic disease accompanied with hyperresponsive airway and makes symptoms such as wheezing, dyspnoe and cough at night. Asthma can not be cured and the priority treatment for asthma is to control the symptoms. The evaluation of the severity level of asthma using Asthma Control TestTM (ACTTM) which is a

measure in the form of questionnaire that is validated and contains five questions to be filled by asthma patients. These five questions include the symptoms frequency, activity limitations, the usage of reliever medications and personal perception about asthma control. The aims of this research is to know the severity level of asthma based on ACTTM

to asthma patients. The research design is descriptive observational. The ACTTM result in

this research shows that there are no total – controlled respondent, 16 partly – controlled respondents and 54 uncontrolled respondents from total 70 respondents. In the conclusion, the asthma symptoms to most of the patients under medications are uncontrolled.

(3)

vii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 2.1 Asma ….... 4

2.2 Pemeriksaan Laboratorium ... 7

2.2.1 Pemeriksaan Sputum ... 7

2.2.2 Pemeriksaan Darah ... 7

2.2.3 Pemeriksaan Faal Paru ... 7

2.3 Penatalaksanaan ….………...…… 7

2.3.1 Tujuan Pengobatan Asma ... 7

2.3.2 Pengobatan ... 9

2.4 Asthma Control TestTM ... 10

2.4.1 Total Kontrol Jawaban Asthma Control TestTM... 10

2.4.2 Bagaimana Memulai Asthma Control TestTM?... 10

2.4.3 Arti Nilai Asthma Control TestTM.... 12

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 13 3.1 Subjek Penelitian …….……….. 13

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 13

3.3 Metode Penelitian ... 13

3.4 Rancangan Penelitian ... 14

3.5 Instrumen Penelitian ... 14

(4)

viii

3.7 Pengumpulan Data ... 14

3.7.1 Sumber Data …...……….……….…………...……… 14

3.7.2 Populasi ……….………...………….….. 15

3.7.3 Sampel ………...……….. 15

3.8 Pengolahan dan Analisis Data ………... 15

3.9 Definisi Operasional ………...….. 15

3.10 Penyajian Data ……… 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB V KESIMPULAN 25 5.1 Kesimpulan ………... 25

5.2 Saran ………. 25

DAFTAR PUSTAKA ……… 26

LAMPIRAN ……….….. 27

(5)

ix Tabel 4.6 Jenis Kelamin Responden dan Tingkat Terkontrolnya

(6)

x

DAFTAR GAMBAR

(7)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

27

LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuesioner Asthma Control TestTM (ACTTM)

(9)
(10)
(11)
(12)

31

Lampiran 2

(13)

32

RIWAYAT HIDUP

Nama : Michael Setiawan Putra

Nomor Pokok Mahasiswa : 0710010

Tempat dan tanggal lahir : Palembang, 17 Agustus 1989

Alamat : Jln. Kolonel Atmo no. 867 / 103 F Palembang Riwayat Pendidikan :

SD Xaverius 2 Putra, Palembang, lulus tahun 2001 SMP Xaverius Maria, Palembang, lulus tahun 2004 SMA Xaverius I, Palembang, lulus tahun 2007

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas yang menyebabkan peningkatan hiperresponsif jalan nafas sehingga menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.Asma dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, namun umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tigapuluh tahunan. Para ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma karena alergi terhadap sumber alergi tertentu

(Yayasan Asma Indonesia, 2004).

Prevalensi asma di dunia sangat bervariasi dan penelitian epidemiologi menunjukkan peningkatan kejadian asma terutama di negara maju. Data WHO mengungkapkan sebanyak 300 juta orang di dunia mengidap penyakit asma dan 225 ribu orang meninggal karena penyakit asma pada tahun 2005 lalu. Jumlah penderita asma tahun 2025 diperkirakan mencapai 400 juta. Hasil penelitian International Study on Asthma and Alergies in Childhood pada tahun yang sama

menunjukkan bahwa di Indonesia prevalensi gejala penyakit asma melonjak dari sebesar 4,2% menjadi 5,4%. Di Indonesia, penyakit asma menempati urutan ke-10 dari penyakit yang menyebabkan kematian di dunia (Heru Sundaru, 2008; Faisal Yunus, 2009).

(15)

2

faktor risiko yang berperan. Kontrol yang baik ini diharapkan dapat mencegah terjadinya eksaserbasi, menormalkan fungsi paru, memperoleh aktivitas sosial yang baik dan meningkatkan kualitas hidup pasien (Heru Sundaru, 2008).

Penderita kini bisa melakukan dengan berbagai alat ukur untuk mengontrol tingkat asma, namun saat ini parameter yang menilai derajat asma dan asma kontrol saling tumpang tindih secara bermakna. Walaupun terjadi korelasi antar parameter namun tidak ada satu komponen tunggal yang dapat secara akurat mengklasifikasikan setiap individu penyandang asma. Beberapa alat ukur berupa kuesioner yang telah divalidasi, seperti Asthma Control TestTM (ACTTM), Asthma Control Scoring System (ACS) dan Asthma Control Questionnaire (ACQ) telah

dipublikasi saat ini namun belum dilakukan perbandingan antar kuesioner tersebut. Asthma Control TestTM (ACTTM) adalah suatu kuesioner yang berisi 5 pertanyaan dan dapat diisi sendiri oleh penderita asma. Lima pertanyaan tadi mencakup frekuensi gejala, pembatasan aktivitas, penggunaan obat pelega, dan persepsi sendiri mengenai kontrol asma.

Global Initiative for Asthma (GINA) dalam rekomendasi penatalaksanaan

asma 2008 yang juga diadaptasi oleh Dewan Asma di Indonesia (DAI) telah memulai upaya untuk menyebarluaskan penggunaan Asthma Control TestTM

(ACTTM) dikarenakan metode ini memiliki tingkat kontrol yang valid dan mudah dioperasikan dan dapat membantu penderita asma mengevaluasi apakah asmanya telah terkontrol dengan baik (Faisal Yunus, 2009).

1.2 Identifikasi Masalah

(16)

3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai tingkat terkontrolnya gejala asma pada penderita asma yang digunakan untuk penanganan penyakit ini yang lebih optimal.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat terkontrolnya asma berdasarkan Asthma Control TestTM (ACTTM) pada penderita asma.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis karya tulis ilmiah ini adalah diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai penyakit asma dan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengontrolan asma pada penderita secara objektif melalui penilaian keluhan yang dirasakan penderita pada 4 minggu terakhir.

1.5 Metodologi Penelitian

Desain penelitian ini adalah observasional deskriptif yang dilakukan, uji survei dengan metode pengisian kuesioner.

1.6 Lokasi dan Waktu

(17)

25 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Asthma Control TestTM (ACTTM) adalah suatu kuesioner yang digunakan untuk menentukan tingkat terkontrolnya asma.

Responden pada penelitian ini direkrut dari pasien – pasien asma yang berobat jalan yang memiliki keluhan sehingga hasil penilaian menggunakan kuesioner Asthma Control TestTM ini hanya mencakup yang terkontrol sebagian dan belum terkontrol, sedangkan pasien asma yang gejala asmanya terkontrol total tidak datang untuk berobat.

Hasil ACTTM pada penelitian ini menunjukkan bahwa subjek penelitian penderita asma yang terkontrol total tidak ada, yang terkontrol sebagian 16 responden dan yang belum terkontrol 54 responden dari keseluruhan subjek penelitian yang berjumlah 70 responden.

5.2 Saran

Penilaian tingkat terkontrolnya asma menggunakan Asthma Control TestTM

(18)

26

DAFTAR PUSTAKA

Antony Crockett; alih bahasa, Erlan; editor, Sandy Qlintang. Penanganan asma dalam perawatan primer – Jakarta; Hipokrates,1997.

Bateman CD. Can Guideline – defined Asthma Control be Achieved? The Gaining Optimal Asthma Control Study. Am J RespirCrit care med. Vol 170. pp. 836 – 844, 2004.

Global Initiative for Asthma. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. NIH Publication, 2006.

http://www.suarapembaruan.com/News/2007/01/29/Kesra/kes04.htm 22 june 2010. Kamus Kedokteran Dorland, Jakarta: EGC, 2005.

Lai, CKW. de Guia, TS. Kim, YY. Kuo, SH. Mukhopadhyay, A. et al. Asthma control in the Asia – Pacific region: The asthma insights and reality in Asia - Pacific study. J Allergy Clin Immunol 2003; 111: 263 – 8.

Tabrani Rab; editor, Sandy Qlintang. Ilmu penyakit paru– Jakarta: Hipokrates, 1996. Timothy W. Evans, Malcolm Crockford; alih bahasa, Soenarno; editor, Devi H. Ronardy

Atlas bantu pulmonologi – Jakarta: Hipokrates, 1993.

Yunus F. Penatalaksanaan Eksaserbasi Akut Asma. Disampaikan pada simposium: ”Penatalaksanaan Asma di Era Milenium”, Semarang 9 Juli 2000.

Referensi

Dokumen terkait

III. Melalui kegiatan mengamati gambar dan membaca narasi “ Pengalaman Bersama Orangtua”,siswa dapat menyebutkan pengalaman masa kecil yang dialaminya bersama

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Samni Nomor : 19/KPTS/KPU-SRM.030.434181/2016 tentang Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam pemilihan Bupati dan Wakil

Dari keseluruhan responden, sejumlah 54,76% menyatakan bahwa mereka kadang-kadang melihat kode ketika membeli produk plastik, 44,19% responden kadang-kadang tidak membeli

(1985,1988) juga menyatakan ada lima dimensi yang digunakan oleh pelanggan untuk menilai kualitas pelayanan pada suatu industri jasa yaitu: (1) Keandalan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran kuda dan bangsa kuda berdasarkan pengamatan warna bulu, tanda wajah, bentuk kaki dan bentuk punggung di Kabupaten

[r]

Bila kita mungkin tidak menolak “kebenaran” yang dimiliki pihak lain sama ada dengan “kebenaran” yang kita miliki maka sangat mungkin konsep multikultur ini diterapkan dalam

Mengacu kepada kondisi tersebut, maka dibutuhkan sebuah rancangan sistem reservasi hotel berbasis mobile di Kota Pontianak yang bertujuan untuk memberikan kemudahan