• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Standard Operational Procedure

Flow chart proses honing tersebut disajikan pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.1.

Flow Chart SOP Proses Honing

(2)

Keterangan

 Kepala divisi honing menerima lembar job desc. Dan form. Worksheet Dari kepala bengkel.

 Kepala divisi honing melakukan inspeksi terhadap benda kerja, dan mengisi form. Worksheet sesuai dengan kondisi aktual benda kerja yang akan di perbaiki.

 Operator meletakan benda kerja pada fixture mesin honing, dan menguncinya agar posisinya aman ketika proses honing.

 Operator melakukan proses honing.

Proses honing tersebut antara lain :

1. Operator memasang stone set pada holder yang telah disesuaikan diameternya dengan diameter benda kerja.

Gambar 4.2. Pemasangan stone set pada holder

2. Operator memasukan holder yang telah terpasang stone set kedalam cylinder (benda kerja).

(3)

3. Operator melakukan adjustment dengan cara memutar remote feed berlawanan dengan arah putaran remote feed. Dan menyesuaikan tinggi dari remote feed sesuai dengan diameternya.

Gambar 4.3. Operator melakukan adjustment

4. Operator menghidupkan mesin dan menggerakan slide way table pada mesin honing (forward-reverse) hingga scratch pada cylinder tidak tampak lagi.

Gambar 4.4. Operator Menggerakan Slide Way Table

 Operator memeriksa hasil honing, jika scratch sudah hilang, maka proses selanjutnya adalah mengganti stone set dengan grade yang lebih halus atau dengan menggunakan amplas yang dililitkan pada holder. Jika sebaliknya,

(4)

scratch belum hilang maka langkah selanjutnya adalah mengulang step nomor 2 (dua).

 Setelah kondisi dalam cylinder secara visual sudah dirasa halus, maka langkah selanjutnya adalah mengukur kekasaran permukaan cylinder dengan menggunakan survace roughness tester untuk mengetahui kekasaran permukaannya, dan kemudian operator mengukur diameter cylinder akhir setelah cylinder tersebut di perbaiki.

Gambar 4.5. Operator melakukan pengukuran

 Operator mengisi form yang telah diberikan kepada kepala bengkel, yang berisi tentang kondisi actual cylinder setelah diperbaiki, dan memberikan form tersebut kepada inspector.

4.2. Analisa Rapid Entire Body Assesment (REBA)

Pada analisis ini akan ditentukan penentuan skor dari posisi kerja operator. Posisi kerja yang diukur tersebut antara lain : penentuan skor leher, skor lengan

(5)

atas/bawah, skor genggaman, skor badan, skor kaki,nilai aktivitas, dan skor pergelangan tangan.

4.2.1. Posisi Kerja Operator

Aktivitas dan posisi pekerja di tampilkan pada gambar berikut ini :

( a) ( b )

( c) ( d ) Gambar 4.6. Posisi kerja operator yang diteliti

(6)

4.2.2. Berat Rata-Rata Beban

Gambar 4.7. pengukuran beban slide way table

Penilaian proses honing dengan menggunakan REBA

a. Skor leher = 3

b. Skor Kaki = 3

c. Skor Badan = 4

d. Nilai Pembebanan = 0 e. Skor Pergelangan Tangan = 3 f. Skor Lengan Atas Kanan = 3 g. Skor Lengan bawah Kanan = 2

h. Skor Genggaman = 3

i. Nilai Aktivitas = 1

Berdasarkan hasil wawancara dengan operator diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Usia Operator adalah 25 tahun

2. Tinggi / berat badan operator 165 cm / 47 kg 3. Durasi pekerjaan ± 1 jam

4. Bagian tubuh yang sering mengalami nyeri/pegal adalah bagian :

(7)

1. Pergelangan tangan kanan 2. Bahu kanan

3. Paha, lutut, betis dan kaki sebelah kanan 4. Punggung bagian atas dan bawah

5. Leher 6. Pinggang

4.3. General Horizontal Honing Rig

Mesin honing ini bekerja pada bidang horizontal. General horizontal honing rig yang dimaksud penulis merupakan tampilan keseluruhan dari kondisi mesin secara keseluruhan yang menjadi objek penelitian. Gambar eksistingnya adalah sebagai

berikut :

Gambar 4.8. Horizontal Honing Rig Eksisting

(8)

Untuk lebih jelasnya mengenai komponen-komponennya secara umum, penulis membuatnya dengan bantuan CAD, yaitu :

Gambar 4.9. Horizontal Honing Rig Eksisting (CAD)

4.4. ANR-275 Wide Range Hone

ANR-275 Wide Range Hone adalah merupakan salah satu model remote feed honing portable merk Sunnen. Model tersebut banyak di pakai pada perusahaan perbaikan permukaan dalam silinder, baik perusahaan automotif ataupun perusahaan rekondisi silinder hidrolik/pneumatic.

(9)

Fungsi Unit model ANR-275 tersebut di antaranya adalah :

1. Memperbaiki peralatan produksi ditempat dengan waktu keterlambatan minimal.

2. Memperbaiki peralatan produksi ditempat dengan waktu keterlambatan minimal.

3. Memperbaiki permukaan dalam silinder hidrolik/pneumatic.

4. Memperbaiki komponen compressor, engines, pompa, hidrolik valves, dan lain sebagainya.

Model tersebut dapat melakukan finish survace antara 0.8 – 1.5 micrometer Ra ( 3 – 60 microinches Ra ) pada material aluminium, welded, drawn or hardened steel, brass, ceramic, carbide, dan lain- lain. Gambar macam-macam portable hone ditunjukan pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.10. Sunnen Portable Hones Sumber : Katalog perusahaan

ANR-275 Wide Range Hone

(10)

Komponen penyusun portable hone model ANR 275 adalah sbb :

Gambar 4.11. ANR-275 Component Sumber : Katalog perusahaan

4.5. Hydraulic Power Unit

Penggerak ANR-275 pada mesin ini menggunakan system hidrolik.

Gambar actual sistem tersebut disajikan berikut ini :

Gambar 4.12. Hydraulic Power Unit Eksisting Remote Feed Unit Master Holder Sets

Shaft Extension

Universal Joint

Drive Shank

(11)

Untuk lebih jelas penulis menyajikan gambar tersebut dengan bantuan CAD, yaitu :

Gambar 4.13. Hydraulic Power Unit Eksisting (CAD) 4.5.1. Reservoir

Reservoir dalam sistem ini berfungsi sebagai tempat fluida cair ( oli ) hydraulic. Oli tersebut berfungsi sebagai penerus tenaga. Reservoir tersebut kapasitasnya adalah 138 liter.

4.5.2. Saringan Oli (Strainer)

Strainer berfungsi untuk menyaring kemungkinan kotoran yang akan masuk kedalam system, sehingga ketika pengoperasian oli yang masuk kedalam system selalu terjaga kebersihannya.

(12)

4.5.3. Motor Listrik

Spesifikasi motor listrik tersebut disajikan pada gambar berikut ini.

Gambar 4.14. Spesifikasi motor listrik

4.5.4. Pompa

Pompa yang digunakan pada unit ini adalah jenis vane pump, flow maksimum yang dapat dihasilkan pada 1410 rpm sebesar 12 liter / menit.

4.5.5. Hose Kit

Hose kit yang terpasang pada mesin ini memiliki kekuatan maksimum hingga 280 Kg/cm².

4.5.6. Shutt Off Valve

Shutt off valve pada system ini berfungsi sebagai pembuka / penutup aliran fluida dan memiliki kekuatan menahan pressure hingga 200 kg/cm2

(13)

4.5.7. Flow Control

Flow control pada system ini berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran pada remote feed hone model ANR-275.

Gambar 4.15. Flow Control 4.5.8 Gear Pump

Gear pump pada system ini berfungsi untuk merubah energy, dari tekanan di ubah menjadi energy momen yang menghasilkan putaran pada remote feed.

4.6. Slide Way Table

Slide way table pada mesin ini merupakan sebuah dudukan dari gear pump yang terhubung dengan komponen portable hone. Slide way table tersebut juga berfungsi sebagai pengontrol manual bagi operator ketika mengoperasikan mesin tersebut (forward-reverse).

Flow Control

(14)

Gambar slide way table eksisting tersebut adalah berikut ini :

Gambar 4.16. Slide Way Table Eksisting

Gambar 4.17. Slide Way Table Eksisting (CAD)

4.7. Pengukuran Kerja Sistem

Pengukuran ini meliputi pengukuran tekanan maksimum pada system, pengukuran Flow fluida ketika system bekerja, pengukuran beban forward-reverse, dan pengukuran kecepatan slide way table (forward-reverse) ketika operasi,

(15)

4.7.1. Pengukuran Tekanan Maksimum Operasi Sistem.

Dari hasil pengukuran yang dilakukan, diperoleh tekanan maksimumnya sebesar 150 kg/cm². Hasil pengukuran tersebut dituangkan pada gambar berikut ini :

Gambar 4.18. Pengukuran Tekanan Maksimum Pompa

4.7.2. Pengukuran Kecepatan Flow Fluida Sistem

Hasil pengukuran menunjukan kecepatan flow fluida tersebut sebesar 12 lpm. Berikut adalah gambar pengukuran kecepatan flow pada system tersebut.

Gambar 4.19. Pengukuran Kecepatan Flow

(16)

4.7.3. Pengukuran Beban Kerja Maju (Forward)

Hasil pengukuran menunjukan beban kerja maksimum yang dibutuhkan operator ketika menggerakan slide way table tersebut pada posisi maju (forward) sebesar 8,6 kg. dan berangsur-angsur turun ketika slide way table tersebut mulai berjalan hingga konstan di 3.2 kg

Gambar 4.20. Pengukuran Beban Kerja ( Forward ) 4.7.4. Pengukuran Beban Kerja Mundur (Reverse)

Hasil pengukuran menunjukan beban kerja maksimum yang dibutuhkan operator ketika menggerakan slide way table tersebut pada posisi Mundur(reverse) sebesar 3.2 kg.

Gambar 4.21. Pengukuran Beban Kerja ( Reverse )

(17)

4.7.5. Pengukuran Kecepatan Kerja

Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan dari slide way table ketika proses honing. Dan di dapat kecepatan rata-rata slide way table ketika maju (forward) sebesar 1 meter / 23.4 detik atau 0.05 m / det. ketika mundur (reverse) di peroleh kecepatan yang sama pada slide way table.

Gambar 4.22. Pengukuran Kecepatan Kerja (Forward/Reverse) Slide Way Table

4.8. Rancangan Penggerak Slide Way Table Otomatis

Dalam perancangan ini, penulis memperoleh setidaknya ada 3 pilihan penggerak slide way table tersebut, yaitu :

1. Menggunakan motor listrik.

2. Menggunakan actuator rotary (gear pump)

3. Menggunakan actuator hidrolik (Hydraulic cylinder).

(18)

Terhadap 3 alternatif tersebut diatas dilakukan pembobotan (scoring). Skor dengan nilai tertinggi akan menjadi alternative terbaik dari perancangan penggerak slide way table tersebut.

Kriteria pembobotannya adalah sebagai berikut :

1. Skala penilaian ( 0 s/d 4 ) oleh perancang 2. Aspek yang menjadi penilaian yaitu :

a. ketersediaan komponen, ( semakin tinggi angka, semakin mudah komponen didapat)

b. Kemudahan pembuatan, (semakin tinggi angka, semakin mudah dalam pabrikasi)

c. Safety, (semakin tinggi angka, semakin aman system yang akan dibuat)

d. Speed control, (semakin tinggi angka, semakin mudah dalam mengatur kecepatan system)

e. Harga, (semakin tinggi angka , semakin murah investasi yang harus dikeluarkan)

(19)

Hasil scoring ditampilkan pada table dibawah ini :

Tabel 4.1. Scoring Alternatif Penggerak Slide Way Table Otomatis

Ketersediaan Komponen

Kemudahan Pembuatan

Safety Speed Control

Harga Total

Motor listrik 4 2 2 4 3 15

Actuator Rotary

(Gear Pump) 4 3 2 4 3 16

Actuator Linier

(Hydraulic cylinder) 4 4 4 4 2 18

Dari hasil scoring diatas, skor tertinggi penggerak otomatis slide way table tersebut adalah menggunakan Actuator ( hydraulic cylinder ).

Referensi

Dokumen terkait

Semakin ketatnya persaingan antar operator seluler dengan melakukan peluncuruan produk baru dan promo-promo menarik yang secara langsung dapat menarik jumlah pelanggan

Apabila hasil perhitungan yang dilakukan ternyata memberikan dampak positif bagi perusahaan, maka komposisi jumlah operator optimum berdasarkan hasil perhitungan dapat diberikan

Aktivitas dengan kategori tingkat kesulitan ringan (menganggu pekerjaan) yaitu pemeriksaan kondisi pendingin, maka pemenuhan kebutuhan operator pada mesin induksi furnace

Kesimpulan yang diambil dari Perhitungan Routing sheet proses penekukan pada komponen badan box pada box heater alumunium adalah didapatkan 0.0021 mesin yang dibutuhkan

Biaya yang timbul dari aktivitas ini meliputi Unloading barang dari truk dilakukan dengan 2 orang operator forklift dengan gaji masing-masing Rp 2,445,000 dan Rp

Proses ini dilakukan secara manual oleh operator, dimana mesin yang digunakan adalah hangar yang berfungsi untuk menggantung infusion set dan berfungsi juga sebagai

Setelah dilakukan perbaikan pada VN line 5, dari data line layout produk type VN Line 5 pada lampiran 5, hal : 112 dapat dilihat terjadi perubahan jumlah operator yang digunakan

Tabel 4.1 Deksripsi Pekerjaan No Proses Elemen Kerja 1 Shearing Operator 1 dan 2 Mengambil material SPHC-PO Memasukkan material ke mesin Shearing Melakukan proses shearing