• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MINAT PESERTA DIDIK UNTUK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MINAT PESERTA DIDIK UNTUK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MINAT PESERTA DIDIK UNTUK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN PRODUKTIF

(Penelitian Deskriptif Tentang Peserta Didik Binaan Industri dan Peserta Didik Regular Kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK

Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

KHAERUDIN E.0551.0706955

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Pengaruh Minat Peserta Didik untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Terhadap Prestasi Belajar

pada Mata Pelajaran Produktif” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada

bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi tegas kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian dari karya saya ini.

Bandung, April 2013 Yang Membuat Pernyataan

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Khaerudin

E.0551.0706955

PENGARUH MINAT PESERTA DIDIK UNTUK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN PRODUKTIF

(Penelitian Deskriptif Tentang Peserta Didik Binaan Industri dan Peserta Didik Regular Kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK

Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Dr. H. Dadang Hidayat M, M.Pd

NIP. 19490427 197603 1 001

Pembimbing II

Drs. H. Ewo Tarmedi, ST., M.Pd

NIP. 19491207 198301 1 001

Diketahui oleh,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

Khaerudin, (0706955). Pengaruh Minat Peserta Didik untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Produktif.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran nyata mengenai minat peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di SMK Negeri 6 Bandung, gambaran nyata mengenai prestasi belajar pada mata pelajaran produktif di SMK Negeri 6 Bandung dan pengaruh minat peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran produktif pada kelas binaan Industri dan kelas Regular. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik kuantitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah Angket untuk mendapatkan data minat peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan prestasi belajar pada mata produktif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII di SMK Negeri 6 Bandung kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan. Sampel diambil sebanyak 32 siswa secara random sampling dari jumlah populasi 191 peserta didik dari 6 kelas. Hasil Penelitian menunjukan bahwa minat peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi kelas XII kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan kelas Binaan Industri dan kelas Regular di SMK Negeri 6 Bandung, secara umum memiliki gambaran minat melanjutkan ke perguruan tinggi pada kategori cukup. Prestasi belajar yang dimiliki peserta didik pada mata pelajaran produktif kelas XII kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan kelas Binaan Industri dan kelas Regular di SMK Negeri 6 Bandung, secara umum berada pada kategori cukup. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara minat peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran produktif kelas XII kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan kelas Binaan Industri dan kelas Regular di SMK Negeri 6 Bandung.

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 9

C.Perumusan Masalah ... 10

D.Pembatasan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

G.Sistematika Penulisan ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A.Tinjauan Tentang Minat ... 13

B.Tinjauan Tentang Perguruan Tinggi ... 21

C.Pengaruh Minat Peserta Didik Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi ... 22

D.Tinjauan Umum Tentang Belajar ... 23

E. Hubungan Prestasi Belajar Peserta Didik dengan Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi ... 26

F. Tinjauan Tentang Kompetensi ... 26

G.Anggapan Dasar ... 36

(6)

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 38

A.Metode Penelitian ... 38

B.Variabel dan Paradigma Penelitian ... 39

1. Variabel Penelitian... 39

2. Paradigma Penelitian ... 40

C.Data dan Sumber Data ... 41

1. Data ... 41

2. Sumber Data ... 42

D.Populasi dan Sampel Penelitian ... 42

1. Populasi ... 42

2. Sampel Penelitian ... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ... 46

1. Dokumentasi ... 46

2. Angket (Kuesioner) ... 46

F. Instrumen Penelitian ... 48

G.Pengujian Instrumen Penelitian ... 48

1. Uji Validitas ... 49

2. Uji Reabilitas ... 50

H.Teknik Analisis Data ... 52

1. Langkah –langkah Analisis Data ... 52

2. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor ... 53

3. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi ... 54

4. Analisis Korelasi (Uji Keberartian) ... 55

5. Pengujian Hipotesis ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

A.Pengujian Instrumen ... 57

B.Deskripsi Data ... 58

1. Data Variabel X ... 58

2. Data Variabel Y ... 59

C.Analisis Data Hasil Penelitian ... 62

1. Uji Normalitas ... 62

2. Uji Korelasi ... 63

3. Pengujian Hipotesis ... 65

D.Analisis Data Hasil Penelitian ... 65

1. Gambaran Umum Minat Peserta Didik untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi (Variabel X) ... 65

(7)

E. Pembahasan Data Hasil Penelitian ... 72

1. Minat Peserta Didik Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi ... 72

2. Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Produktif... 72

3. Pengaruh Minat Peserta Didik Untuk Melanjutkan ke Perguruan Tinggi Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Produktif ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A.Kesimpulan ... 76

B.Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 81

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Penelusuran Lulusan Tahun 2010-2011 ... 4

2.1 Level atau Tingkatan dari Setiap Ranah ... 28

3.1 Skor Penilaian Untuk Pernyataan Positif dan Negatif ... 48

4.1 Deskripsi Statistik Variabel X ... 65

4.2 Rumus Norma Tingkatan Minat Peserta Didik Untuk Melanjutkan ke Perguruan Tinggi ... 66

4.3 Gambaran Umum Minat Peserta Didik untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi ... 66

4.4 Deskripsi Statistik Variabel Y1 dan Y2 ... 68

4.5 Rumus Norma Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Produktif... 68

4.6 Norma Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Produktif ... 68

4.7 Deskripsi Statistik Variabel Yt ... 70

4.8 Rumus Norma Tingkatan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Produktif ... 70

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Hubungan Variabel X terhadap Y ... 39

3.2 Hubungan Variabel X terhadap Y1 dan Y2 ... 40

3.3 Paradigma Penelitian ... 41

4.1 Distribusi Frekuensi Variabel X... 59

4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Y1 ... 60

4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Y2 ... 61

4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Yt ... 61

4.5 Gambaran Umum Minat Peserta Didik untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi ... 67

4.6 Gambaran Umum Persentase Mengenai Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Produktif ... 69

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Uji Coba Instrument Penelitian ... 82

Angket Uji coba Instrument Penelitian ... 83

Perhitungan Angket Uji Angket ... 86

Tabel Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Variabel X ... 90

2. Kisi-kisi Instrument Penelitian ... 91

Angket Instrument Penelitian ... 92

3. Perhitungan Konversi Z-Skor dan T-Skor ... 95

Tabel Skor Z dan Skor t ... 99

Tabel Minat Responden Variabel X... 100

Tabel Nilai Raport Rata-rata Tiap Kelas (variable Y) ... 101

Tabulasi Data ... 102

4. Uji Normalitas ... 103

5. Korelasi Product Moment ... 117

6. Pengujian Hipotesis ... 120

7. Tabel Distribusi Chi-Kuadrat ... 122

Tabel Normal ... 123

Tabel Distribusi t-Student ... 124

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui jalur pendidikan. Pendidikan melibatkan kegiatan belajar dan proses pembelajaran. Proses belajar-mengajar merupakan hal yang harus sangat diperhatikan di dalam penyelenggaraan pendidikan di suatu instansi pendidikan pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas, hingga diperguruan tinggi.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan nasional dengan tujuan utama mempersiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional agar mampu memenuhi kebutuhan pasar di masing-masing bidang keahlian, berkompetensi dan mampu mengembangkan diri untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.

(12)

2

merupakan potensi yang manjanjikan untuk meningkatkan taraf hidup seluruh masyarakat Indonesia.

Upaya pemerintah dalam mewujudkan pelaksaan fungsi dan tujuan pendidikan sebagai wahana pengembangan sumber daya manusia (SDM) salah satunya melalui SMK khususnya bidang Teknologi dan Kejuruan. SMK sebagai bentuk satuan pendidikan ditegaskan dalam pasal 15 UU No. 20 tahun 2003

tentang “Sistem Pendidikan Nasioanal, merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu”.

Dalam Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) 2005-2009, akan memperbanyak jumlah SMK dan mempersempit jumlah SMA. Salah satu target yang ingin dicapai dalam jenjang pendidikan menengah adalah reposisi rasio Sekolah Menengah Atas (SMA) terhadap Sekolah Menengah Kejuruan ditargetkan pada tahun 2015 target rasio jumlah SMA dan SMK sebesar 50:50, tahun 2020 sebesar 40:60, dan tahun 2025 sebesar 30:70 (Depdiknas, 2005). Hal ini dimaksudkan untuk mendorong output pendidikan agar lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

(13)

3

2013). Maka lulusan SMK yang melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi rata-rata setiap tahunnya juga mengalami peningkatan.

Sementara itu serupa dengan data penelitian obsevasi awal di SMK Negeri 6 Bandung, menunjukan peningkatan dalam setiap tahunnya, dimana pada tahun 2010 dengan jumlah lulusan 683 peserta didik sebesar 8,20 persen, dan tahun 2011 dengan jumlah lulusan 696 sebesar 8,91 persen dari data penelusuran lulusan tahun 2010-2011 (Sumber; HUBIN SMK Negeri 6 Bandung). Meskipun dalam setiap tahunnya selalu ada peningkatan jumlah peserta didik yang melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi, akan tetapi tidak semua siswa melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi.

Dapat diduga kiranya bahwa rendahnya minat melanjutkan ke perguruan tinggi berdasarkan data, misalnya keadaan pendatapatan orang tua, prestasi belajar pada mata pelajaran yang ditempuhnya, sosialisasi pendidikan Perguruan Tinggi, minat yang ada dalam diri peserta didik, lingkungan sekitar pada diri peserta didik dan lain sebagainya. Maka lebih memilih untuk bekerja dengan bekal keterampilan yang telah didapatkan di bangku SMK. Kemudian untuk pemilihan Kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada kelas Binaan Industri dan kelas Regular tahun ajaran 2012/2013 sebagai subyek penelitian karena kelas XII akan segera menyelesaikan studinya setelah menempuh ujian.

(14)

4

minat peserta didik untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi apabila peserta didik tersebut tidak berminat terhadap Perguruan Tinggi.

Minat peserta didik didik untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi dapat timbul karena adanya berupa perhatian, rasa senang, harapan dan pengalaman. Minat melanjutkan studi ke Perguruan tinggi akan memberikan konstribusi besar dalam menciptakan SDM yang berkualitas. Lulusan Perguruan Tinggi diharapkan mampu menjadi manusia yang kreatif dan memiliki jiwa entrepreneurship sehingga dapat dijadikan bekal setelah lulus kuliah.

Penelitian sejenis yang dilakukan oleh A. Dani Rahmanudin (2008), yang meneliti tentang konstribusi minat untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi terhadap prestasi belajar peserta diklat pada program produktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan prestasi belajar peserta diklat pada program produktif di SMKN 12 Bandung sebagian besar terdapat pada kategori prestasi belajar sedang.

(15)

5

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Adapun judul selengkapnya yaitu: “Pengaruh Minat Peserta Didik Untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Produktif”.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka indentifikasi masalah pada penelitian ini:

1. Rendahnya minat peserta didik lulusan di SMK Negeri 6 Bandung untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2. Peserta didik dipengaruhi oleh prestasi belajar pada mata pelajaran produktif pada kelas Binaan Industri dan kelas Regular.

3. Kurangnya biaya untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di kalangan peserta didik SMK.

4. Kurang maksimalnya sosialisasi tentang studi ke Pendidikan/Perguruan tinggi pada peserta didik di Sekolah.

5. Adanya peserta didik yang lebih mempunyai minat masuk ke dunia kerja daripada melanjutkan ke perguruan tinggi.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan indentifikasi masalah, maka

(16)

6

D. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Agar penulisan lebih terarah maka lingkup masalah perlu dibatasi, sebagai berikut:

1. Berkaitan dengan minat peserta didik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

2. Berkaitan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran produktif kelas Binaan Industri dan kelas Regular.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui seberapa besar minat peserta didik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada kelas Binaan Industri dan kelas Regular.

2. Mengetahui seberapa besar prestasi belajar pada mata pelajaran produktif yang dimiliki peserta didik pada kelas Binaan Industri dan kelas Regular.

3. Mengetahui pengaruh minat peserta didik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran produktif pada kelas Binaan Industri dan kelas Regular.

F. Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian yang diinginkan di atas dapat mencapai, maka penelitian ini dapat memberikan mafaat, yaitu:

(17)

7

2. Manfaat bagi peserta didik dalam hal prestasi belajar dan minat untuk melanjutkan studi ke pendidikan tinggi.

3. Bagi peneliti, mendapatkan gambaran mengenai perbandingan prestasi belajar kelas binaan industri dengan kelas regular berdasarkan minat peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan melanjutkan studi ke pendidikan tinggi.

G.Sistematika Penulisan

Sistematika dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis. Sistematika penulisan pada penelitian terbagi kedalam lima bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN: Berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA: Berisi landasan teori, anggapan dasar, dan hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN: Berisi metode penelitian, paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data, teknis analisis data, dan pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: Berisi uraian dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh meliputi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode ini merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga dapat dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, Suharsimi Arikunto (2010: 3) menyatakan bahwa ”…. yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan”. Data yang diperoleh

kemudian diolah, ditafsirkan, dan disimpulkan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian secara eksak dan menganalisis datanya menggunakan perhitungan statistik.

Sebagaimana yang dikatakan Moh. Nazir (2003: 54) menjelaskan bahwa: Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masyarakat. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

(19)

32

sekarang melalui langkah-langkah pengumpulan, penyusunan, penjelasan dan penganalisaan data.

B. Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 161) menyatakan bahwa "variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian". Variabel penelitian secara garis besar dapat dibagi dua kategori yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).

a. Variabel bebas (independent) yaitu variabel perlakuan atau variabel yang sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitasnya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi (variabel X).

b. Variabel terikat (dependent) yaitu variabel yang timbulnya akibat variabel bebas atau respon dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar pada mata pelajaran produktif (variabel Y).

Hubungan variabel antara Minat peserta didik untuk melanjutkan studi ke pendidikan tinggi terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran produktif kelas

binaan industry dan kelas regular. Terlihat jelas pada gambar berikut ini: Gambar 3.1 Hubungan Variabel X terhadap Y

Dimana:

(20)

33

X = Minat peserta didik untuk melanjutkan studi ke pendidikan tinggi Y = Prestasi belajar pada mata pelajaran produktif

2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian adalah alur pemikiran mengenai objek penelitian dalam sebuah proses penelitian. Menurut Sugiyono (2011: 66) mengemukakan bahwa:

Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Untuk memperjelas gambaran variabel penelitian penulis menyusun

penelitian secara sistematik dalam bentuk paradigma penelitian sebagai berikut: Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Gejala-gejala yang terjadi:

1. Peserta Didik Akan Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi 2. Peserta Didik Tidak Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi 3. Tertarik pada Mata Pelajaran Produktif

4. Kurang Tertarik Mata Pelajaran Produktif 5. Tidak Tertarik pada Mata Pelajaran Produktif

Peserta Didik Kelas XII

pada Mata Pelajaran Produktif Hasil Penelitian

Kesimpulan dan Saran KBM pada Mata

Pelajaran Produktif

(21)

34

Data diperlukan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang suatu kejadian, persoalan dan penelitian diperlukan berbagai informasi yang berguna untuk mengarahkan tercapainya penelitian dan untuk membuat solusi pemecahan persoalan. Informasi tersebut dibangun atas dasar data yang ada. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 161) menyatakan bahwa: “Data adalah hasil

pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka.”

Berdasarkan pengertian tersebut, maka data dalam penelitian ini adalah: a. Data tentang minat yang dimiliki peserta didik kelas XII kompetensi keahlian

teknik kendaraan ringan yang diperoleh dari penyebaran angket kuesioner mengenai minat peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai data variabel X.

b. Data prestasi belajar diambil dari nilai hasil belajar peserta didik yang dimiliki peserta didik kelas XII kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan pada mata pelajaran produktif pada kelas Binaan Industri dan kelas Regular sebagai data untuk varibel Y.

2. Sumber Data

Sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 172) bahwa: Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.

(22)

35

keahlian teknik kendaraan pada kelas Binaan Industri dan kelas Regular tahun ajaran 2012/2013.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Dalam suatu penelitian, kegiatan pengumpulan data merupakan tahap yang penting guna mengetahui karakteristik dari elemen-elemen yang menjadi objek penelitian yang dikenal dengan istilah populasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 215) bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan“. Sebagaimana pernyataan tersebut sejalan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 173) bahwa: ”Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah peserta didik kelas XII kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMK Negeri 6 Bandung tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah populasi 191 peserta didik yang tersebar menjadi enam kelas yaitu 38 peserta didik kelas XII TKR 1, 38 peserta didik kelas XII TKR 2, 34 peserta didik kelas XII TKR 3, 29 peserta didik kelas XII TKR 4, 26 peserta didik kelas XII TKR 5, dan 26 peserta didik kelas XII TKR 6.

2. Sampel

(23)

36

diteliti”. Menurut S. Nasution (2003 : 116) bahwa : “Ciri utama dari sampling acakan atau random sampling ialah bahwa setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih”. Agar sampel yang diambil representatif, maka diperlukan teknik pengambilan sampel. Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mendapatkan data yang benar, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipercaya.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel proporsional acak. Sampel proporsional acak dimaksudkan untuk mendapatkan sampel berdasarkan banyaknya anggota dari setiap kelas. Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin (Umar, 1998:78), yaitu:

Dimana:

n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditaksir atau diinginkan 10%

= 65,64 66 (dibulatkan)

Maka sampel yang diteliti sebanyak 66 peserta didik.

(24)

37

dicari sampel-nya. Sampel dari tiap kelas diambil dengan cara diundi dengan nomor, nomor yang terambil maka individu itu menjadi sampel dari kelasnya, dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sampel Tiap Kelas = Jumlah Sampel

Populasi

Banyaknya sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah jumlah sampel dari setiap kelas tersebut, berjumlah 66 peserta didik.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam pengum-pulan data penelitian. Dalam hal ini sesuai dengan dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 266) bahwa: “mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang penting dalam meneliti”. Memperoleh data yang diperlukan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

(25)

38

Sebagaimana yang dikemukakan menurut Suharsimi Arikunto (2010: 201) bahwa: “dokumentasi artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya”.

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang erat hubungan dengan masalah yang diteliti, dilakukan dengan menggumpulkan sejumlah data yang mendukung terhadap penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai prestasi belajar peserta didik yang diperoleh dari hasil belajar mata pelajaran produktif kelas XII kompetensi keahlian TKR kelas binaan industri dan kelas reguler semester gasal SMK Negeri 6 bandung ajaran tahun 2012/2013, dalam hal ini prestasi belajar merupakan variabel terikat (Y).

2. Angket (Kuesioner)

Menurut S. Nasution (2003: 165) bahwa: ”Angket atau questionnaire adalah alat penelitian yang berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden.” Sejalan dengan pendapat S. Nasution, Suharsimi Arikunto (2010: 194) menyatakan bahwa: “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

(26)

39

Kendaraan Ringan di SMK Negeri 6 Bandung. Menurut Suharsimi Arikunto (2010 :195) angket tertutup berarti angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memelih pada kolom atau tempat yang sesuai. Penentuan skala tertutup ini atas pertimbangan bahwa dengan angket tertutup ini memudahkan responden untuk memilih serta adanya keseragaman jawaban.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2012: 93), skala likert adalah sekala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Data yang telah terkumpul melalui angket, kemudian penulis olah kedalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden, dimana pemberian skor tersebut didasarkan pada ketentuan Sugiyono (2009: 93-94).

Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam angket didasarkan pada aspek-aspek yang berhubungan dengan variabel penelitian, yaitu minat peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi terhadap prestasi belajar mata pelajaran produktif. Skor Penilaian angket seperti disebutkan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.1 Skor Penilaian Untuk Pernyataan Positif dan Negatif

(27)

40

Sebagaimana yang dikemukakan menurut Suharsimi Arikunto (2010: 203) menyatakan bahwa: ”Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan kisi-kisi penelitian berupa variable-variabel penelitian yang selanjutnya dituangkan pada instrumen penelitian. Instrumen angket diharapkan diperoleh data utama yang berhubungan dengan masalah penelitian yang ditujukan pada peserta didik kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 6 Bandung.

G. Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian bertujuan untuk menguji validitas dan realibilitas instrumen agar dapat memberikan gambaran atau hasil yang dapat dipercaya untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan. Karena instrumen pertama yang digunakan ialah berupa angket, pengujian-pengujian dan analisis yang perlu dilakukan dalam format angket adalah:

1. Uji Validitas

Suatu instrumen pengumpul data dikatakan valid jika instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkap data dari variabel penelitian secara tepat.

(28)

41

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir (anabut) sehingga perhitungan merupakan perhitungan setiap item. Hasil perhitungan product momen dengan taraf keberartian (signifikasi) 5% atau tingkat kepercayaan

95%. Untuk mengetahui taraf signifikasi dilakukan uji t dengan rumus sebagai

t = Uji signifikasi korelasi

r = Koefisien korelasi yang telah dihitung n = Jumlah responden

Setelah hasil perhitungan didapat thitung dikonsultasikan dengan ttabel.

Apabila dari hasil perhitungan thitung lebih besar dari ttabel maka dapat disimpulkan

bahwa instrumen tersebut valid. Sebaliknya, apabila dari hasil perhitungan thitung

lebih kecil dari ttabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut tidak

valid. Kriteria pengujian untuk mengevaluasi taraf signifikan tersebut untuk thitung

> ttabel, pada taraf signifikan α = 0,05. Ini berarti bahwa item tersebut signifikan

dan jika tidak terpenuhi dianggap tidak signifikan.

(29)

42

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 221) bahwa: “Suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik”.

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini, menggunakan rumus alpha. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

Langkah selanjutnya adalah menghitung reliabilitas dengan rumus alpha, yaitu :

(Arikunto, 2010: 239)

Dimana:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

2n

= jumlah varian tiap butir t

2

 = varian total

Setelah didapatkan perhitungan reliabilitasnya, kemudian harga r1

dikonsultasikan dengan indeks korelasi, yaitu: 0,800 < r ≤ 1,00 = reliabilitas sangat tinggi 0,600 < r ≤ 0,800 = reliabilitas tinggi 0,400 < r ≤ 0,600 = reliabilitas cukup 0,200 < r ≤ 0,400 = reliabilitas rendah

0,000 < r ≤ 0,200 = reliabilitas sangat rendah (tak berkolerasi)

(30)

43

Dari perhitungan korelasi seluruh item tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga kritis product momen dengan taraf kepercayaan 95%. Setelah didapatkan harga thitung kemudian dibandingkan dengan ttabel. Dengan kata

lain bahwa angket dapat dikatakan reliabel jika thitung > ttabel, dan sebaliknya

dikatakan reliabel apabila thitung < ttabel.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan statistik, menghitung korelasi, regresi, uji perbedaan, dan lain-lain.

1. Langkah-langkah Analisis Data

Teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab perumusan terhadap masalah yang diajukan. Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka pekerjaan selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Uji statistik data yang digunakan dalam menganalisis data terlebih dahulu harus diperhatikan apabila data itu berskala ordinal atau nominal. Jika data berskala ordinal atau normal maka uji statistiknya adalah analisa non parametrik, sedangkan jika datanya berskala interval atau rasio, maka analisis datanya adalah analisis parametrik. Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah mengolah data atau menganalisa data. Secara garis besar, analisa data meliputi tiga langkah yaitu:

a. Persiapan, yaitu:

1) Mengecek nama kelengkapan identitas pengisi 2) Mengecek kelengkapan data

3) Menyerbarkan angket pada responden

4) Mengecek jumlah angket yang telah diisi oleh responden

(31)

44

b. Tabulasi, meliputi:

1) Memberikan skor terhadap instrumen penelitian

2) Memberikan kode-kode terhadap item-item instrumen penelitian

3) Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang digunakan.

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian, meliputi: 1) Mengolah data dengan uji statistik

2) Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data

2. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor

Langkah-langkah pengolahan data dari skor mentah menjadi skor standar sebagai berikut:

a. Menghitung skor rata-rata (Mean), dengan rumus :

n

b. Menghitung harga simpangan baku dengan rumus:

1

c. Mengkonversikan skor mentah Z dan skor T dengan rumus:

SD

Hasil perhitungan dari T-skor digunakan untuk perhitungan selanjutnya.

(32)

45

Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas distribusi frekuensi adalah sebagai berikut :

Uji normalitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan Rentang Skor ( R )

R = skor terbesar – skor terkecil (Syafaruddin Siregar, 2004: 24) b. Menentukan Banyaknya Kelas Interval (i) dengan menggunakan aturan

Sturgesrs n

i 13,3log (Syafaruddin Siregar, 2004: 24) c. Menentukan Panjang Kelas Interval ( p )

i R

p  (Syafaruddin Siregar, 2004: 25) d. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

e. Menghitung Nilai Rata-Rata (M)

fi f. Menghitung Simpangan Baku (SD)

1 g. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi untuk Harga-Harga yang Diperlukan

dalam Uji Chi-Kuadrat (χ2)

1) Menentukan Batas Atas (Ba) dan Batas Bawah (Bb) Kelas Interval Bb = Skor terendah

Ba = Skor tertinggi

2) Menentukan Z dengan rumus :

Z =

SD M Bk

(33)

46

3) Mencari Batas Luas Tiap Kelas Interval (Lo) dengan Menggunakan Tabel Distribusi Normal (luas di bawah lengkung normal standar normal dari 0 ke Z) 4) Mencari Luas Tiap Kelas Interval (Li)

Li = L1 - L2 (Syafaruddin Siregar, 2004: 87)

5) Mencari Harga Frekuensi Harapan (ei)

7) Menentukan normalitas data tiap variabel

Dari tabel perhitungan untuk (χ2), dengan α = 0,05 dan dk = k

-3, maka didapat χ2

tabel 0,95 (dk), berdasarkan hal tersebut χ2tabel dengan χ2hitung dinyatakan

berada di daerah penerimaan (Ho diterima) atau penolakan (Ho ditolak). Pengujian menyatakan bahwa distribusi sebaran data instrumen variabel X terhadap Y dinyatakan berdistribusi normal atau tidak. Setelah diketahui jenis distribusi datanya, maka perhitungan selanjutnya menggunakan perhitungan parametik jika data berdistribusi normal dan menggunakan perhitungan non parametik jika data berdistribusi tidak normal.

4. Analisis Korelasi (Uji Keberartian)

Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji t-student, sebagai berikut :

(34)

47

Korelasi berarti jika thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk =

n-2 , dan jika thitung < ttabel , maka dikatakan bahwa korelasi tidak berarti.

Perhitungan Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya prosentase kontribusi variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

KD = r2 x 100% (Sudjana, 2002: 369)

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menerima atau menolak besaran stastik yang diuji, dengan membandingkannya terhadap besaran paramer yang telah terstandar pada tabel-tabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung p-v melalui interpolasi dengan dk = n – 2 untuk harga t1 dan t2 dengan

Ho : p-value < 0,05 artinya “minat peserta didik melanjutkan ke perguruan tinggi

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar kompetensi program studi produktif”.

HA : p-value > 0,05 artinya “minat peserta didik melanjutkan ke perguruan tinggi

(35)
(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran minat peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi kelas XII kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan kelas Binaan Industri dan kelas Regular di SMK Negeri 6 Bandung, secara umum memiliki gambaran minat melanjutkan ke perguruan tinggi pada kategori cukup.

2. Gambaran prestasi belajar yang dimiliki peserta didik pada mata pelajaran produktif kelas XII kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan kelas Binaan Industri dan kelas Regular di SMK Negeri 6 Bandung, secara umum berada pada kategori cukup.

3. Minat melanjutkan ke perguruan tinggi terdapat pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran produktif pada kelas XII kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan kelas Binaan Industri dan kelas Regular.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan saran sebagai berikut:

(37)

62

mengarahkan minat untuk memacu keinginan mereka dapat terpenuhi. Guru mata pelajaran produktif teknik kendaraan ringan lebih memotivasi peserta didik untuk lebih terampil dalam kompetensi-kompetensi program studi produktif agar berkompeten dalam bidang tersebut, dengan cara merubah metode serta strateginya dalam mengajar serta memberikan perhatian dan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan berlatih di luar jam mata pelajaran teknik kendaraan ringan khususnya bagi peserta didik yang memang kurang kompeten dalam bidang teknik kendaraan ringan.

2. Bagi Peserta Didik SMKN 6 Bandung, hendaknya minat yang saat ini dimiliki agar senantiasa terus ditiingkatkan karena adanya minat yang kuat akan membuat peserta didik belajar dengan tekun yang pada akhirnya terwujud dalam hasil belajar yang diraih. Penguasaan materi serta keterampilan dalam mata pelajaran produktif teknik kendaraan ringan lebih ditingkatkan, karena keduanya akan sangat berguna ketika terjun langsung di dunia indusrti ataupun di lingkungan masyarakat nanti.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Nurdin. (1984). Dihubungkan Sikap dan Kebiasaan Belajar Serta Kecemasan dengan Prestasi Belajar. Tesis Master pada Program Pasca Sarjana IKIP Bandung: Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Bahtia dan Syafafa, (1980). Psikologi dan perkembangan manusia. Jakarta: Gramedia.

Bloom B. S. (1965). Taxonomy of Educational Objectives, Handbook I: The Cognitive Domain. New York: David McKay Co Inc.

Hidayat, D. (2003). Korelasi Minat Terhadap Paket Pilihan Dengan Prestasi Belajar. Laporan penelitian pada FPTK UPI bandung: tidak diterbitkan.

Ihsan, Fuad. (2003). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Makmun. (1999). Psikologi Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung. Muhibbin, Syah. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S. (2003). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bandung: Bumi

Akrasa. Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurdiman, (2011). Pengaruh minat dan bakat peserta didik dalam pemilihan program keahlian terhadap prestasi belajar peserta didik jurusan teknik bangunan di SMKN 6 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung: Tidak ditertibkan.

Oemar Hamalik. (2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(39)

64

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. JakartaRineka Cipta.

Soedomo, Hadi. (2008). Pendidikan (suatu Pengantar). Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press).

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. (2003). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukamadinata, Nana S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukartini, S. P. (1986). Kontribusi Minat Akademik, Orang Tua, dan Guru Terhadap Diri Siswa. Bandung: tesis master pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.

Surakhmad, W. (1980). Metodologi pengajaran nasional. Bandung: Jemmars. Syafaruddin, S. (2004). Statistik Terapan untuk Penelitian. Jakarta: Grasindo. Umar, Husein. (1998). Riset Akuntansi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Walgito, Bimo. (1977). Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta: Andi Offset. Winkel, W. S. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo.

Winkel, W. S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo.

_____ . (2000). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232 Tahun 2000 Tentang Perguruan Tinggi [Online]. tersedia: http://www.google.com

(40)

65

_____ . (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan [Online]. Tersedia: http://Fithgallagher's Blog.htm.

_____ . (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2005 Tentang Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional [Online]. tersedia: http://www.google.com

_____ . (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 [Online]. Tersedia: http://www.theceli.com.htm.

Gambar

Tabel
Gambar  Halaman
Tabel Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Variabel X ............................  90
Gambar 3.1 Hubungan Variabel X terhadap Y
+3

Referensi

Dokumen terkait

(4) Hasil perhitungan untuk nilai R 2 sebesar 0,170, berarti 17,0% minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua dan

ANTARA MOTIVASI BELAJAR, FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r = 0,003 ; ρ = 0,981 ); (2)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh prestasi belajar siswa terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 2) pengaruh motivasi belajar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r = 0,003 ; ρ = 0,981 ); (2)

memusatkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa sekolah menengah untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi antara lain: tingkat pendidikan, pendapatan orang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan keluarga dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ( ρ = 0,735 &gt; α

Artinya “Terdapat pengaruh yang signifikan antara status sosial ekonomi keluarga terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi.” Besar pengaruh status sosial ekonomi