36 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
SMK Diponegoro merupakan salah satu SMK swasta yang terletak di
Jalan Kartini No.2 Salatiga. SMK Diponegoro memiliki 2 jurusan, yaitu
Akuntansi dan Pemasaran. Jumlah keseluruhan siswa mulai dari siswa kelas
X sampai XII di SMK Diponegoro adalah 580 siswa. Sebagian besar siswa di
SMK Diponegoro berjenis kelamin perempuan. Dari 580 siswa, siswa yang
berjenis kelamin laki-laki ada 56 siswa, dan siswa yang berjenis kelamin
perempuan ada 524 siswa. Jumlah siswa kelas X di SMK Diponegoro
Salatiga adalah 178 siswa, sedangkan jumlah siswa kelas XI adalah 215
siswa, dan jumlah siswa kelas XII adalah 157 siswa.
Adapun pembagian siswa setiap jurusan di kelas X SMK Diponegoro
Salatiga adalah seperti pada tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1
Siswa Kelas X SMK Diponegoro Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014
No Kelas Jurusan Banyak Siswa
1. X Akuntansi 1 31 siswa
2. X Akuntansi 2 31 siswa`
3. X Akuntansi 3 29 siswa
4. X Pemasaran 1 27 siswa
5. X Pemasaran 2 30 siswa
6. X Pemasaran 3 30 siswa
Jumlah siswa 178 siswa
Sedangkan pembagian siswa setiap jurusan di kelas XI SMK Diponegoro
37 Tabel 4.2
Siswa Kelas XI SMK Diponegoro Salatiga TahunAjaran 2013/2014
No Kelas Jurusan Banyak Siswa
1. XI Akuntansi 1 40 siswa
2. XI Akuntansi 2 40 siswa
3. XI Akuntansi 3 40 siswa
4. XI Pemasaran 1 32 siswa
5. XI Pemasaran 2 32 siswa
6. XI Pemasaran 3 32 siswa
Jumlah Siswa 216 siswa
Data pembagian siswa setiap jurusan di kelas XII SMK Diponegoro
Salatiga adalah seperti tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Siswa Kelas XII SMK Diponegoro Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014
No Kelas Jurusan Banyak Siswa
1. XII Akuntansi 1 35 siswa
2. XII Akuntansi 2 34 siswa
3. XII Akuntansi 3 33 siswa
4. XII Pemasaran 1 28 siswa
5. XII Pemasaran 2 27 siswa
Jumlah Siswa 157 siswa
Sampel yang penulis gunakan adalah siswa kelas XI Akuntansi yang
berjumlah 120 siswa, yang terbagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas XI Akuntansi 1
yang berjumlah 40 siswa, kelas XI Akuntansi 2 berjumlah 40 siswa, dan kelas
XI Akuntansi 3 yang berjumlah 40 siswa.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
4.2.1 Perijinan
Sebelum melaksanakan pengumpulan data, penulis terlebih dahulu
meminta surat ijin penelitian dari Dekan FKIP UKSW melalui TU FKIP
38
memperoleh perijinan dari pihak kurikulum dan Guru BK di SMK
Diponegoro Salatiga, penulis merencanakan pelaksanaan pengumpulan
data.
4.2.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data penulis lakukan pada tanggal 16 Juli 2014 dengan
sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI Akuntansi di SMK
Diponegoro Salatiga yang berjumlah 120 siswa. Jadwal pengumpulan data
dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Jadwal Penelitian No. Tanggal Waktu Jumlah
siswa
Keterangan 1 Senin, 14 Juli
2014
11.00-12.30
40 Uji Validitas dan
Realiabilitas
2 Rabu, 16Juli
2014
11.00-12.30
120 Penyebaran Instrumen
Penelitian
4.3 Analisis Diskriptif
4.3.1 Motivasi Belajar
Diskripsi motivasi belajarsiswa kelas XI Akuntansi SMK
Diponegoro dikategorikan dalam 4 kategori, yakni motivasi belajar
tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Adapun distribusi
frekuensi dari tingkat motivasi belajar siswa kelas XI Akuntansi
39
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
Kategori Range Frekuensi Prosentase %
Sangat
rendah 70-83 12 10 %
Rendah 84-97 55 45,83 %
Sedang 98-111 45 37,5 %
Tinggi 112-125 8 6,67 %
Jumlah 120 100%
Berdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI
Akuntansi SMK Diponegoro yang memiliki motivasi belajar
masuk kategori sangat rendah ada 12 siswa dengan prosentase 10
%, siswa yang masuk dalam kategori motivasi belajar rendah ada
55 siswa dengan prosentase 45,83 %, siswa yang masuk dalam
kategori motivasi belajar sedang ada 45 siswa dengan prosentase
37,5 %, dan siswa yang memiliki motivasi belajar masuk dalam
kategori tinggi ada 8 siswa dengan prosentase 6,67 %.
4.3.2 Self Efficacy
Diskripsi self efficacy siswa kelas XI Akuntansi SMK
Diponegoro Salatiga dikategorikan dalam 4 kategori, yakni self
efficacy tinggi, sedang, dan rendah, dan sangat rendah. Adapun
distribusi tingkat self efficacy siswa seperti Tabel 4.6 sebagai
40
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Self Efficacy
Kategori Range Frekuensi Prosentase %
Sangat rendah 70-82 11 9,16%
Rendah 83-95 44 36,67%
Sedang 96-108 50 41,67%
Tinggi 109-121 15 12,5 %
Jumlah 120 100 %
Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI
Akuntansi SMK Diponegoro yang memiliki self efficacy masuk
kategori sangat rendah ada 11 siswa dengan prosentase 9,16 %,
siswa yang masuk dalam kategori self efficacy rendah ada 44
siswa dengan prosentase 36,67%, siswa yang masuk dalam
kategori self efficacy sedang ada 50 siswa dengan prosentase 41,67
%, dan siswa yang memiliki self efficacy masuk dalam kategori
tinggi ada 50 siswa dengan prosentase 12,5 %.
4.4 Analisis Korelasi
Sebelum melakukan analisis korelasi, penulis melakukan uji normalitas
data untuk mengetahui karakteristik data tersebut. Dengan tujuan untuk
mengetahui apakah sebaran data tersebut normal atau tidak. Jika data
tersebut normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi.
Dalam menguji normalitas data metode yang digunakan adalah
Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada
41 Tabel 4.7 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
motivasi Selfefficacy
N 120 120
Normal Parametersa Mean 2.4000 2.5833
Std. Deviation 1.13214 1.18474
Most Extreme Differences Absolute .207 .213
Positive .167 .158
Negative -.218 -.213
Kolmogorov-Smirnov Z 1.298 1.262
Asymp. Sig. (2-tailed) .079 .084
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan data motivasi belajar
dengan signifikansi sebesar 0,079. Seperti digambarkan pada kurva berikut
ini:
Sedangkan data self efficacy dengan sig. 0,084.Seperti yang tergambar
42
Data dikatakan normal apabila (p>0,050). Data motivasi belajar dan self
efficacy dikatakan normal, dan penelitian dapat dilanjutkan.
Setelah penulis melakukan uji normalitas data, maka penulis
melanjutkan uji analisis korelasi antara self efficacy dengan motivasi belajar
siswa kelas XI SMK Diponegoro Salatiga. Analisis korelasi yang digunakan
adalah teknik korelasi yang menggunakan program SPSS for Windows
Release 16.0 dengan rumus korelasi kendall’s tau_b karena data dalam
penulisan ini merupakan data ordinal (Sugiyono, 2011). Hasil korelasi
antara self efficacy dengan motivasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK
43 Tabel 4.8
Korelasi antara self efficacy dengan motivasi belajar kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014
Berdasarkan tabel 4.8 korelasi antara self efficacy dengan motivasi
belajar siswa, diperoleh r sebesar 0,559** dengan p = 0,000 (p<0,01),
sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan
motivasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun
Ajaran 2013/2014.
Sugiyono (2009) mengategorikan tingkat koefisien korelasi tabel
sebagai berikut:
Correlations
Motivasi Selfefficacy
Kendall's tau_b Motivasi Correlation Coefficient 1.000 .559**
Sig. (2-tailed) . .000
N 120 120
Selfefficacy Correlation Coefficient .559** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 120 120
44 Tabel 4.9
Tingkat Koefisien Korelasi Menurut Sugiyono (2009)
NO Interval Korelasi Tingkat Hubungan
1. 0,00-0,199 Sangat rendah
2. 0,20-0,399 Rendah
3. 0,40-0,599 Sedang
4. 0,60-0,799 Tinggi
5. 0,80-1,00 Sangat tinggi
Sesuai dengan pedoman tabel kriteria menurut Sugiyono (2009) di atas,
skor hasil koefisien korelasi antara self efficacy dengan motivasi belajar siswa
kelas XI SMK Diponegoro Tahun Ajaran 2013/2014 yang didapatkan
melalui uji korelasi kendall’s tau_byaitu r sebesar 0,559 berada pada kategori
sedang.
4.5 Uji Hipotesis
Hipotesis yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan motivasi
belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun Ajaran
2013/2014.
Hasil analisis: Ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan
motivasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun
45 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil analisis dengan menggunakan program SPSS for Windows
Release 16,0 maka diperoleh hasil penulisan, yaitu koefien korelasi antara
self efficacy dengan motivasi belajar siswar = 0.559** dengan nilai p =
0,000, yang artinya ada hubungan yang signifikan antara self efficacy
dengan motivasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Diponegoro
Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014. Jika self efficacy tinggi maka motivasi
belajar tinggi dan sebaliknya jika self efficacy rendah maka motivasi
belajarnya rendah.
Menurut Bandura (2001) mendefinisikan self efficacy sebagai
keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk
kontrol terhadap keberfungsian orang itu sendiri dan kejadian dalam
lingkungan.
Menurut (Sardiman, 2008) motivasi belajar adalah merupakan faktor
psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal
penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Untuk
dapat meningkatkan motivasi diri siswa, yang utama adalah mengacu pada
keyakinan mereka tentang hal-hal yang dapat dilakukannya, serta hasil
belajar yang dapat dicapai dari tindakannya. Keyainan tersebut dapat
dikenal dengan istilah self-efficacy yang dipopulerkan oleh Albert Bandura
(1995), yang mengatakan bahwa faktor apapun yang bertindak sebagai
motivator, berakar dalam keyakinan seseorang bahwa ia mempunyai
46
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Trijoko Lestyanto (2013) dengan penelitiannya yang berjudul Hubungan
Antara Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa RSBI Kelas VIII
SMP Negeri 3 Pati. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
sangat signifikan antara variabel efikasi diri dengan motivasi belajar. Hasil
analisis data diperoleh koefisien korelasi dengan r = 0,640 dan p=0,000. hal
tersebut menunjukkan bahwa hasilnya signifikan karena p<0,05. Efikasi diri
memiliki sumbangan positif terhadap motivasi belajar sebesar 41%.
Penelitian sejenis yang sejalan dengan penelitian ini juga dilakukan oleh Sandi Prasetyaning Tyas (2007) dalam penelitiannya yang berjudul
Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Efikasi Diri pada Siswa SMK
Muhammadiyah 2 Andong Boyolali. Hasilnya menunjukkan bahwa ada
hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan efikasi diri
pada siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali dengan koefisien