• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 942011088 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 942011088 BAB III"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah

peneliti-an korelasional ypeneliti-ang bertujupeneliti-an untuk mencari apakah

dua buah variabel atau lebih mempunyai hubungan

signifikan atau tidak, artinya apakah variabel yang

satu cenderung menjadi lebih besar atau menjadi lebih

kecil apabila variabel yang lainnya lebih besar (Noer,

2004). Besarnya hubungan antara variabel dinyatakan

dalam bentuk koefisien korelasi. Model hubungan

yang dibangun antara variabel terikat dan variabel

bebas digambarkan pada bagan berikut ini:

Lokasi penelitian yang dipilih SD Negeri dan

Swasta se UPT Dindikbud Kecamatan Petungkriyono

Kabupaten Pekalongan.

X1

Kepuasan Kerja

Y

Kinerja mengajar guru

X2

(2)

3.2 Populasi Dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi menunjuk pada keseluruhan unit atau

individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti

(Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian adalah

seluruh guru SD penerima tunjangan sertifikasi di

UPT Dindikbud Petungkriyono dari tahun 2007 s.d

2013 sebanyak 63 orang.

Adapun data populasi sebagai responden

seba-gai berikut:

Tabel 3.1

Data Guru Sertifikasi 2013

No Peserta Nomor L/P Golongan SD

(3)

Lanjutan Tabel 3.1

25 025 L IV/a SDN 02 Tlogohendro 26 026 L IV/a SDN 03 Tlogopakis 27 027 L III/c SDN Gumelem 28 028 L IV/a SDN 04 Tlogopakis 29 029 L III/d SDN 01 Yosorejo 30 030 L IV/a SDN Kasimpar 31 031 L III/d SDN 04 Tlogopakis 32 032 L III/a SDN 01 Songgowedi 33 033 L III/c SDN 03 Songgowedi 34 034 P III/a SDN Curugmuncar 35 035 P III/a SDN 02 Tlogopakis 36 036 L III/d SDN 03 Tlogopakis 37 037 L IV/a SDN 02 Tlogopakis 38 038 L IV/a SDN 01 Yosorejo 39 039 L III/a SDN 01 Yosorejo 40 040 L IV/a SDN 02 Yosorejo 41 041 P IV/a SDN 02 Yosorejo 42 042 L IV/a SDN 02 Yosorejo 43 043 L III/a SDN 03 Yosorejo 44 044 L II/d SDN 01 Simego 45 045 L II/d SDN 02 Simego 46 046 P III/b SDN Kasimpar 47 047 L IV/a SDN Gumelem 48 048 L IV/a SDN 03 Kayupuring 49 049 L III/c SDN Kasimpar 50 050 L IV/a SDN 01 Tlogohendro 51 051 L IV/a SDN 02 Tlogohendro 52 052 L III/a SDN 01 Kayupuring 53 053 L IV/a SDN 02 Kayupuring 54 054 L III/c SDN 01 Tlogohendro 55 055 L IV/a SDN 01 Tlogopakis 56 056 L IV/a SDN 02 Simego 57 057 L IV/a SDN 02 Songgowedi 58 058 L II/c SDN 02 Yosorejo 59 059 L IV/a SDN 02 Kayupuring 60 060 L IV/a SDN 03 Kayupuring 61 061 L IV/a SDN 03 Yosorejo 62 062 L IV/a SDN 02 Simego 63 063 L IV/a SDN 02 Yosorejo

(4)

3.2.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah semua

populasi yaitu seluruh guru SD penerima tunjangan

sertifikasi di UPT Dindikbud Kecamatan Petungkriyono

Kabupaten Pekalongan yang berjumlah 63 orang

menjadi sampel total.

3.3 Instrumen dan Metode Pengumpulan

Data

Data ialah suatu bahan mentah yang jika diolah

dengan baik melalui berbagai analisis dapat

melahir-kan berbagai informasi, dengan informasi tersebut kita

dapat mengambil suatu keputusan (Usman & Akbar,

2003). Data penelitian untuk variabel kinerja mengajar

diperoleh dengan pemberian angket atas penilaian diri

sendiri dan penilaian oleh Kepala Sekolah, sedangkan

untuk penilaian variabel kepuasan kerja diperoleh

dengan membagikan instrumen hanya kepada

respon-den untuk penilaian diri sendiri. Variabel kemampuan

menyusun RPP diperoleh lewat tes objektif yang

dibagikan kepada seluruh responden untuk dikerjakan

di rumah setelah itu dikumpulkan.

(5)

responden tinggal memilih (Sukmadinata, 2010).

Jawaban dari responden ditentukan dalam skala

Likert dengan skor antara 1 sampai dengan 4. Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan pandangan seseorang atau sekelompok orang

terhadap fenomena sosial (Sugiono, 2008). Skoring

jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1,

jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, jawaban

Setuju (S) diberi skor 3 dan jawaban Sangat Setuju

(SS) diberi skor 4. Untuk mengukur Kepuasan Kerja

Guru digunakan angket Teacher Job Satisfaction

Questionnaire (TJSQ) yang dikembangkan oleh Lester

(1982). Instrumen dikembangkan berdasarkan teori

Herzberg (1972) disesuaikan dengan bidang

pendidik-an. Jawaban responden ditentukan dalam skala Likert

sama seperti mengukur kinerja mengajar guru. Untuk

mengukur kemampuan menyusun RPP diperoleh lewat

tes objektif dengan jumlah 20 item dan 4 pilihan

jawaban, jika benar semua mendapat skor 20,

sedangkan jika salah semua mendapat skor 0. Untuk

mencari rerata tingkat masing-masing variabel

diper-gunakan

composite score

yang dirumuskan sebagai

berikut:

K

M in

Skor

M ax

Skor

nterval

I

Keterangan:

Max

:

skor jawaban tertinggi

Min

:

skor jawaban terendah

(6)

Pengukuran terhadap kemampuan menyusun

RPP dikembangkan dari buku KTSP yang

menyebut-kan bahwa RPP adalah rancangan pembelajaran mata

pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam

pembelajaran di kelas (Muslich, 2007). Selanjutnya

Ornstein, (1990) dalam (Mulyasa, 2007)

merekomen-dasikan bahwa untuk membuat RPP yang efektif harus

berdasarkan pengetahuan terhadap: tujuan umum

sekolah, tujuan mata pelajaran, kemampuan, sikap,

kebutuhan dan minat peserta didik, isi kurikulum dan

unit-unit pelajaran yang disediakan dalam bentuk

mata pelajaran, serta teknik-teknik pembelajaran

jangka pendek. Adapun dimensi dan indikator dari

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.2

Konsep, Sub Konsep, Epistemic Correlation dan

Indikator Empirik Skala Kinerja Mengajar Guru

Konsep Sub Konsep

Epistemic Correlation

Indikator Empirik

No. Item

Kinerja mengajar guru ada-lah pres-tasi kerja guru yang ditunjuk-kan dengan keteram-pilan mengajar, keteram-pilan mana-jemen, kedisiplin-an dkedisiplin-an

1. Keter-ampilan mengajar

Aktivitas mengorgani sasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubun gkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar

1. Menggunak an gaya mengajar yang berbeda. 2.

Kebanyak-an siswa di kelas mendapat nilai yang baik. 3. Mengajar

setiap siswa menurut kapasitas mereka. 4. Membuat

persiapan

1. Saya

menggunakan gaya mengajar yang berbeda-beda. 2. Kebanyakan

siswa dari kelas saya mendapat nilai yang bagus. 3. Saya mengajar

setiap siswa menurut kapasi-tas mereka. 4. Saya melakukan

(7)

ketertiban, dan keter-ampilan hubungan pribadi (Hanif, 2004) dari rumah sebelum mengajar. 5. Mengajar

materi pelajaran yang sulit dengan mudah. 6. Menjawab

pertanyaan dari siswa sebaik mungkin sehigga 7. siswa

mera-sa puas.

5. Saya juga mengajar mata pelajaran yang sulit dengan mudah.

6. Jika ada pertanyaan dari siswa di kelas, saya mencoba menjawab sebaik mungkin untuk memuaskan mereka.

2. Keter-ampilan manaje-men Mengelola kelas, siswa, tugas siswa dan tugas guru

8. Berbuat adil dalam memberi nilai. 9. Tidak

mempe-ngaruhi kegiatan belajar di kelas dengan kegiatan ekstrakuri-kuler 10. Tidak mencam-purkan tanggung jawab rumah dalam pekerjaan saya. 11. Berusaha mengem-bangkan diri.

7. Saya tidak melakukan ketidakadilan dalam memberi nilai.

8. Saya tidak mempengaruhi kegiatan belajar di kelas dengan kegiatan ekstra kurikuler. 9. Saya tidak

mencampurkan tanggungjawab saya di rumah pada pekerjaan saya.

10. Saya selalu berusaha untuk mengembang- kan/mening-katkan diri. 3. Disiplin dan tertib Melaksanak an kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

12. Hadir di kelas tepat waktu. 13. Tidak mengerja-kan peker-jaan

tam-11. Apabila saya di sekolah, saya datang ke kelas saya tepat waktu. 12. Saya tidak

(8)

bahan sela-ma di dalam kelas. 14. Mengerja-kan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab. 15. Menyelesai kan silabus tepat waktu di kelas. 16. Memelihara tata krama di dalam kelas. pekerjaan tambahan (selain mengajar) pada waktu saya di kelas. 13. Saya melakukan pekerjaan saya dengan penuh tanggungjawab 14. Saya menyelesaikan silabus saya tepat waktu di kelas. 15. Saya akan

memelihara tata krama di kelas.

Tabel 3.3

Konsep, Sub Konsep, Epistemic Correlation dan

Indikator Empirik

Angket Kepuasan Kerja Guru

Konsep Sub Konsep Epistemic Correlation Indikator Empirik No. Item Kepuas-an kerja guru adalah tingkat guru merasa dan me-nilai dari karakteris tik situasi pekerja-an meng-ajar yang meliputi super-visi, hubung-an hubung-antar pribadi, kondisi kerja,

1. Supervisi Usaha mem-beri layanan atau bantu-an kepada guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam upaya memperbaiki pembelajara n sehingga mencapai tujuan pem-belajaran.

1. Memberi dukungan atas kebaikan guru dalam mengajar.

6. Tidak ada yang memberi-tahu saya bahwa saya guru yang baik. 59. Ketika saya

mengajarkan materi pelajaran dengan baik, kepala sekolah memperhatikan 62. Kepala sekolah memuji penga-jaran yang baik 25. Kepala sekolah

(9)

gaji, ke-amanan, tanggung jawab, pekerja-an itu sendiri, kemaju-an, dan pengakua n (Herzber g, 1972)

2. Pimpinan memberi saran untuk mem-perbaiki pengajaran.

3. Pimpinan memberi bantuan ketika guru membu-tuhkan pertolo-ngan.

4. Administrasi sekolah mengkomunik asikan kebijakan sekolah dengan baik.

5. Memperlakuka n setiap orang secara adil.

12 Kepala sekolah memberi saran untuk

memperbaiki pengajaran saya.

17. Kepala sekolah memberi bantuan ketika saya

membutuhkan pertolongan. 40. Kepala sekolah

memberi bantuan untuk memperbaiki pengajaran saya 29.Administrasi sekolah mengkomunika sikan kebijakan sekolah dengan baik.

60. Kepala sekolah menjelaskan apa yang diharapkan dari saya.

32. Kepala sekolah saya

memperlakukan setiap orang secara adil 56. Kepala sekolah

membuat saya merasa tidak nyaman. 6. Pimpinan mau

mendengarkan saran.

7. Pimpinan tidak memberi terlalu banyak instruksi yang tidak berarti. 8. Pimpinan

mengadakan bahan yang diperlukan agar guru

43. Kepala sekolah tidak mau mendengarkan saran.

47. Saya menerima terlalu banyak instruksi yang tidak berarti dari kepala sekolah 53. Kepala sekolah

(10)

dapat melakukan yang terbaik.

melakukan yang terbaik.

2. Hubung-an Hubung-antar pribadi

Hubungan yang baik dengan rekan guru.

9. Pimpinan menjadi guru bagi guru yang lainnya. 10. Guru

bergaul baik dengan rekan kerja. 11. Menyukai

teman-teman yang sedang bekerja sama. 12. Rekan-rekan mendorong untuk bekerja lebih baik. 13. Teman

kerja sangat kritis satu terhadap yang lainnya. 14. Teman

kerja memberi sugesti atau umpan balik mengenai pengajaran rekan guru

.

5. Kepala sekolah menjadi guru bagi guru yang lainnya

15. Saya bergaul baik dengan kolega saya.

20. Saya menyukai teman-teman yang bekerja sama dengan saya.

33. Kolega saya mendorong saya untuk bekerja lebih baik.

37. Kolega saya sangat kritis satu terhadap yang lainnya.

(11)

15. Tidak men-dapat dukungan dari teman kerja.

16. Tidak suka dengan orang-orang yang sedang bekerja sama. 17. Membuat

persahabat an yang erat dengan teman kerja. 18. Teman

kerja seper-tinya tidak masuk akal.

41. Saya tidak dapat bekerja sama dengan teman kerja.

48. Saya tidak suka dengan orang-orang yang bekerja dengan saya.

54. Saya telah membuat persahabatan yang erat dengan kolega saya.

66. Tindakan kolega saya keterlaluan. 3. Kondisi

kerja

Suasana sekolah yang meli-puti ling-kungan fisik dan non fisik.

19. Kondisi kerja di sekolah dapat diperbaiki. 20. Kondisi

kerja di sekolah menyenang kan. 21. Para siswa

guru

22. Kondisi kerja di sekolah tidak dapat semakin buruk. 23. Lingkungan

fisik sekolah menyenang kan. 24. Kondisi

kerja di sekolah baik.

9. Kondisi kerja di sekolah saya dapat diperbaiki.

18. Kondisi kerja di sekolah saya nyaman.

22. Para siswa menghargai saya sebagai guru.

27. Kondisi kerja di sekolah saya tidak semakin buruk.

35.Lingkungan fisik sekitar sekolah tidak

menyenangkan. 55. Kondisi kerja di

(12)

25. Hubungan dengan siswa sejalan.

64. Saya bergaul baik dengan siswa.

4. Gaji Penghasilan yang dite-rima guru sebagai imbal jasa atas tugas mengajar.

26. Penghasilan guru cukup untuk biaya hidup wajar.

2. Penghasilan guru cukup untuk biaya hidup wajar.

27. Pendapatan yang tidak cukup menjauhkan dari

kehidupan yang diinginkan.

28. Membayar guru secara proporsional sesuai kemampuan guru. 29. Penghasilan

guru tidak cukup untuk hidup.

30. Penghasilan guru kurang dari yang pantas didapatkan. 31. Mengajar

memberi keamanan finansial.

32. Membandin gkan gaji dengan pekerjaan serupa di sekolah daerah lain.

4. Pendapatan yang tidak cukup menjauhkan saya dari kehidupan yang saya inginkan.

36. Saya digaji secara proporsional sesuai kemampuan saya. 44.Penghasilan

guru tidak cukup untuk hidup.

57.Penghasilan saya sebagai guru kurang pantas.

61. Mengajar memberi saya keamanan finansial.

65. Saya

membandingka n gaji saya dengan gaji guru di daerah lain.

5. Keamanan Bebas dari rasa takut

33. Mengajar memberikan

(13)

pada ancaman dan kehi-langan pekerjaan.

masa depan yang aman.

34. Takut kehilangan pekerjaan sebagai guru.

35. Merasa aman dalam pekerjaan mengajar.

rasa aman di masa depan.

23. Saya takut kehilangan pekerjaan sebagai guru.

30. Saya tidak pernah merasa aman dalam pekerjaan.

6. Tanggung jawab

Bebas dari rasa takut pada ancaman dan kehi-langan pekerjaan.

36. Tidak pernah mendapat-kan posisi lebih baik daripada posisi mengajar sekarang 37. Tidak

memiliki kebebasan untuk membuat keputusan sendiri 38. Mengajar

melibatkan banyak tugas 39. Mengajar

menurunka n semangat kerja

40. Bertanggun g jawab untuk merenca-nakan pengajaran harian. 41.

Bertang-gung jawab terhadap pengajaran

8. Saya tidak berhasil pada pekerjaan saya sekarang

11. Saya tidak memiliki kebebasan untuk membuat keputusan sendiri.

24. Mengajar melibatkan terlalu banyak tugas kantor. 28. Mengajar

menurunkan semangat saya.

34. Saya

merencanakan pengajaran harian dengan penuh

tanggungjawab.

38. Saya

(14)

42. Tidak peduli terhadap pengajaran. 43. Tidak

bertanggun g jawab atas tindakan yang diperbuat

45. Saya tidak peduli terhadap pengajaran. 52. Saya tidak bertanggung jawab atas

tindakan saya.

7. Tanggung jawab Bebas dari rasa takut pada ancaman dan kehi-langan pekerjaan.

44. Mengajar memberi kesempa- tan kepada peningka-tan profesiona- litas. 45. Mengajar

memberi kesempa-tan untuk mengguna-kan bermacam-macam keterampi-lan.

46. Administrasi di sekolah tidak secara jelas men-ceminkan kebijakan sekolah. 47. Mengajar

memberikan kesempa-tan untuk membantu para siswa belajar. 48. Mengajar

merupakan pekerjaan yang sangat menarik. 49. Pekerjaan

guru sangat menye-nangkan.

1. Mengajar memberi kesempatan kepada saya untuk meningkatkan profesionalisme

3. Mengajar memberi kesempatan untuk menggunakan berbagai macam keterampilan. 16.Administrasi di sekolah saya tidak secara jelas mencer-minkan kebijakan sekolah 19. Mengajar memberikan kesempatan untuk memban-tu para siswa belajar. 26. Mengajar merupakan pekerjaan yang sangat menyenangkan. 46. Pekerjaan guru

sangat

(15)

50. Ada kemi-ripan minat dengan minat teman kerja. 51. Menerima

kebijakan sekolah.

52. Tertarik pada kebijakan sekolah.

51. Minat saya hampir sama dengan minat kolega saya.

58. Saya mencoba menerima kebijakan sekolah. 63. Saya tidak

tertarik pada kebijakan sekolah

8. Kema-juan Perkembang an pening-katan kemampu-an menja-lankan pekerjaan.

53. Pekerjaan guru terdiri dari kegiat-an-kegiatan rutin. 54. Mengajar

memberi kesempa-tan terbatas untuk ber-kembang. 55. Mengajar

memberi kesempa-tan mengem-bangkan metode-metode baru. 56. Mengajar

mendorong guru menjadi kreatif. 57. Mengajar

memberi-kan kesempa-tan yang baik untuk perbaikan.

7. Pekerjaan guru berisi kegiatan-kegiatan rutin 21. Mengajar memberi kesempatan terbatas bagi saya untuk maju

31. Mengajar tidak memberi ke-sempatan saya mengembang-kan metode-metode baru. 42. Mengajar mendorong saya menjadi kreatif. 50. Mengajar memberikan kesempatan yang baik untuk kemajuan 9. Pengaku-an Dukungan dan pujian atas peker-jaannya.

58. Menerima pengakuan atas

(16)

san mengajar. 14. Saya menerima pengakuan penuh atas kesuksesan mengajar saya 49. Saya sedikit

sekali mene-rima pengaku-an dari kepala sekolah

Tabel 3.4

Konsep, Sub Konsep, Epistemic Correlation dan

Indikator Empirik

Angket Kemampuan Menyusun RPP

Konsep Sub Konsep Epistemic Correla-tion Indikator Empirik No. Item RPP ada-lah renca-na yang menggam barkan prosedur dan ma-najemen pembela-jaran untuk mencapai satu atau lebih kompe-tensi dasar yang dite-tapkan dalam standar isi dan dija-barkan dalam silabus (Mulyasa, 2007: 212)

1. Kolom identitas mata pelajaran

2. Standar Kompe-tensi

3. Kompe-tensi dasar

1. Nama mata pelajaran 2. Kelas/

semester 3. Jumlah

pertemuan 4. Alokasi

waktu

2. Suatu spe-sifikasi teknis kom-petensi yang dibakukan 3. Arah dan

(17)

yang dijadikan bahan kajian. Bila dihubungkan dengan Prinsip Pengembangan RPP,maka kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus sederhana dan fleksibel serta dapat .... 14.Pengembang an RPP harus memperhatikan karakteristik peserta didik an

kompe-tensi untuk penilai-an

yang harus diru-muskan dalam pembelajaran, yang memiliki peran penting dan menentukan arah

(18)

terhadap materi standar yang dijadikan bahan kajian. Bila dihubungkan dengan Prinsip Pengembangan RPP, maka RPP harus menunjang dan sesuai dengan .... 15.Pengembang an RPP harus memperhatikan karakteristik peserta didik terhadap materi standar yang dijadikan bahan kajian. Bila dihubungkan dengan Prinsip Pengembangan RPP, maka RPP yang dikem-bangkan harus utuh dan me-nyeluruh, serta jelas .... 16.Pengem-bangan RPP harus memper-hatikan karak-teristik peserta didik terhadap materi standar yang dijadikan bahan kajian. Bila dihubungkan dengan Prinsip Pengembangan RPP, maka harus ada koordinasi antar komponen pelak-sana program di sekolah,

(19)
(20)

guru, terjadi saat ....

17.Pengembang an RPP berkaitan erat dengan kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan bimbingan. Bila dihubungkan dengan unsur proses dan produk, maka langkah pertama yang ditempuh guru dalam mengembang-kan RPP adalah ...

18.Pengembang an RPP berkaitan erat dengan kegiatan pem-belajaran dan pelaksanaan bimbingan. Bila dihubungkan dengan unsur proses dan produk, maka langkah kedua yang ditempuh guru dalam mengembang-kan RPP adalah ....

(21)

mengembang-6. Materi pembelaj aran

6. Materi pembela-jaran berupa konsep, data atau fakta

Merumuskan/m emilih materi pokok pem-belajaran

3.Berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar yaitu ....

7. Metode pembela -jaran.

7. Metode atau teknik pembela-jaran sesuai dengan pendekat-an ypendekat-ang berfokus pada

Merumuskan metode pembelajaran

kan RPP adalah ....

20.Pengembang an RPP berkaitan erat dengan ke-giatan pembela-jaran dan pelak-sanaan bimbing-an. Bila dihu-bungkan dengan unsur proses dan produk, maka langkah terakhir yang ditempuh guru dalam mengembang-kan RPP adalah ....

5. Tujuan pembe-lajaran

5. Tujuan yang hendak dicapai setelah pelaksana-an pembe-lajaran mengguna kan kalimat operasional yang dapat diamati dan diukur

(22)

8. Kegiatan pembe-lajaran

9. Sumber belajar

10. Peni-laian

siswa, ranah pembela-jaran serta karakteris-tik mata pelajaran

8. Proses dimana siswa men-dapatkan bantuan untuk mengem-bangkan potensi-nya 9. Rujukan

objek/bah an yang diguna-kan untuk kegiatan pembela-jaran yang berupa media cetak, dll.

10.Serang-kaian kegiatan untuk memperol eh,menga nalisis, dan me-nafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik

Langkah pembelajaran

Menentukan media/alat dan sumber belajar

Menentukan prosedur penilaian

6. RPP KTSP yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran, sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu ....

(23)

3.4 Uji Validitas Item dan Reliabilitas

Instrumen

3.4.1 Validitas Item

Validitas item menunjukkan sejauh mana alat

pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu

instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak

diukur. Sedangkan Reliabilitas adalah istilah yang

dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran

di-ulangi dua kali atau lebih (Furchan, 2010). Pengujian

validitas instrumen menggunakan rumus

corrected

item to total correlation

. Sedangkan untuk menentukan

tinggi rendahnya validitas item digunakan acuan Ali

(1987: 105) sebagai berikut:

0,00

0,20 tidak ada validitas

0,21

0,40 validitas rendah

0,41

0,60 validitas sedang

0,61

0,80 validitas tinggi

0,81

1,00 validitas sangat tinggi

Untuk

kepentingan

penelitian

ini

maka

(24)

3.4.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Nurgiantoro (1999) reliabilitas

(keteran-dalan) menunjukkan pada pengertian apakah sebuah

instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur

secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk

menen-tukan reliabilitas digunakan nilai alpha. Instrumen

dikatakan reliabel jika besarnya koefisien alpha

minimal lebih dari atau sama dengan 0,70.

Kriteria

tentang

reliabilitas

menggunakan

koefisien alpha yang berpedoman pada George dan

Mallery (1995) sebagai berikut:

0,90

1

=

excellent

(istimewa)

0,81

0,89 =

good

(baik)

0,71

0,80 =

acceptable

(diterima)

0,61

0,70 =

questionable

(dipertanyakan)

0,51

0,60 =

poor

(jelek)

0,50

=

unacceptable

(tidak dapat diterima)

(25)

Tabel 3.5

Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen

Kinerja Mengajar Guru (Sebagai KS)

Item

Corrected Item - Total Correlation

(r)

Keterangan Cronbach’s

Alpha Keterangan

Item 1 0.456 Valid 0.752 Reliabel Item 2 0.542 Valid

Item 3 0.594 Valid Item 4 0.782 Valid Item 5 0.834 Valid Item 6 0.442 Valid Item 7 0.572 Valid Item 8 0.674 Valid Item 9 0.717 Valid Item 10 0.477 Valid Item 11 0.507 Valid Item 12 0.543 Valid Item 13 0.527 Valid Item 14 0.834 Valid Item 15 0.477 Valid

Tabel 3.6

Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen

Kinerja Mengajar Guru (sebagai guru

)

Item

Corrected Item - Total Correlation

(r)

Keterangan Cronbach’s

Alpha Keterangan

Item 1 0.697 Valid 0.749 Reliabel Item 2 0.612 Valid

(26)

Tabel 3.7

Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen

Kepuasan Kerja Guru

Item

Corrected Item - Total Correlation

(r)

Keterangan Cronbach’s

Alpha Keterangan

Item 1 0.599 Valid 0.750 Reliabel Item 2 0.553 Valid

(27)
(28)

Tabel 3.8

Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen

Kemampuan Menyusun RPP

Item

Corrected Item - Total Correlation

(r)

Keterangan Cronbach’s

Alpha Keterangan

Item 1 0.590 Valid 0.747 Reliabel Item 2 0.553 Valid

Item 3 0.575 Valid Item 4 0.648 Valid Item 5 0.743 Valid Item 6 0.451 Valid Item 7 0.590 Valid Item 8 0.663 Valid Item 9 0.617 Valid Item 10 0.675 Valid Item 11 0.579 Valid Item 12 0.613 Valid Item 13 0.474 Valid Item 14 0.743 Valid Item 15 0.675 Valid Item 16 0.792 Valid Item 17 0.553 Valid Item 18 0.672 Valid Item 19 0.663 Valid Item 20 0.575 Valid

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul akan dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis statistik, yakni dengan

analisis deskriptif dan analisis korelasi

bivariate

.

(29)

mean, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai

maksimum.

Hipotesis yang diambil adalah hipotesis asosiatif

yaitu dugaan adanya hubungan secara signifikan

antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini

datanya berbentuk interval. Untuk menguji hubungan

antara variabel kepuasan kerja guru (X1) dan kinerja

mengajar guru (Y) dan untuk menguji hubungan

variabel kemampuan menyusun RPP (X2) dan kinerja

mengajar guru (Y) digunakan formula korelasi Product

Moment dan Pearson. Korelasi

Product Moment Pearson

Gambar

Tabel 3.1 Data Guru Sertifikasi 2013
Tabel 3.5 Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen
Tabel 3.7 Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen
Tabel 3.8 Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tiga hal tersebut di atas sebagai penyatuan persepsi dari hasil data yang diperoleh dari Kepala Sekolah, Wakil Manajemen Mutu (WMM), Wakil Kepala Sekolah Bidang

Dokumen, kepala sekolah, guru, staff, dan komite sekolah Studi dokumen, dan teknik wawancara Pedoman wawancar a 2 Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman Kepala

2 Faktor-faktor penyebab menurunnya daya saing sekolah dalam meningkatkan jumlah peserta didik baru Kepala sekolah, guru, siswa. FGD

Dalam penelitian ini, triangulasi sumber dilakukan dengan mengkroscek hasil wawancara terhadap kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan kordinator program akselerasi

Untuk menentukan empat guru dari setiap sekolah yang akan mengisi angket peneliti melakukan koordinasi dengan memohon petunjuk kepala sekolah untuk menunjukkan

1.Kontek : Visi dan misi Sekolah,Keadaan Gografis Sekolah,sistem, metode pengumpulan datanya adalah Observasi pada Dokumen SMK negeri 2 Salatiga Sedangkan Tingkat

Hasil yang diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan analisis VRIO untuk selanjutnya dikembangkan dalam tahapan desain produk yang diharapkan akan menghasilkan

Spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam yang terbatas yang dapat digunakan kembali (reuse). Penggunaan spektrum frekuensi harus dilakukan secara efisien dan efektif