• Tidak ada hasil yang ditemukan

BLOK 1.5 UROGENITAL PENDAHULUAN. Koordinator Blok 1.5. Dr. Susila sastri M.Biomed. Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BLOK 1.5 UROGENITAL PENDAHULUAN. Koordinator Blok 1.5. Dr. Susila sastri M.Biomed. Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon 1"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

1

BLOK 1.5

UROGENITAL

PENDAHULUAN

Pembelajaran pada Blok 1.5 ini dengan judul Urogenital, pada blok ini disamping sistem tractus urinarius juga termasuk sistem reproduksi. Mahasiswa diharapkan mengerti dan mampu menjelaskan Anatomi, Histologi dan Fisiologi serta proses Biokimia sistem tractus urinarius dan reproduksi. Disamping itu mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan kelainan kongenital dan penyakit yang berkaitan dengan sistem ini

Pembelajaran dipersiapkan berupa perkuliahan oleh pakar pada bidang yang sesuai, diskusi tutorial, praktikum, dan latihan pada laboratorium ( skills lab).

Blok 1.5 berjalan 6 minggu, tiap minggu akan dibahas 1 modul, sehingga blok ini akan membahas 6 modul. Pada blok ini selain kuliah pakar mahasiswa akan melaksanakan praktikum Anatomi, Histologi, Biologi dan Biokimia. Pada tiap minggu akan dilaksanakan diskusi pleno dengan topik yang disesuaikan dengan perkuliahan dan bahan tutorial.

Pada akhir blok 1.5 mahasiswa akan mengikuti evaluasi pembelajaran teori blok 1.5 berupa ujian tulis dan ujian Skills lab..

Koordinator Blok 1.5

(2)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

2

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Aktivitas pengajaran dan pembelajaran berikut dipersiapkan untuk menuntun mahasiswa agar mencapai tujuan pembelajaran blok ini :

1. Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu. Jika kelompok tidak bisa bertemu tutor karena sesuatu hal, mereka bertanggung jawab untuk menginformasikan segera kepada sekretariat melalui (0751) 7810992. Selama diskusi, kelompok perlu meyakinkan bahwa mereka telah membawa sumber pembelajaran yang relevan, yang akan dirujuk dalam tutorial.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, metoda tujuh langkah akan digunakan dalam diskusi kelompok. Biasanya, diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan yang digaris bawahi adalah : Apa yang perlu kita ketahui? Apa yang telah kita ketahui? Apa yang ingin lebih kita ketahui?

Tujuh langkah terdiri dari :

Langkah 1. Klarifikasi terminologi dan konsep Langkah 2. Tentukan masalah

Langkah 3. Analisa masalah

Langkah 4. Buatlah suatu pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan pada langkah 3

Langkah 5. Formulasikan tujuan pembelajaran

Langkah 6. Kumpulkan informasi tambahan diluar diskusi kelompok Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang diperoleh

2. Diskusi kelompok tanpa tutor. Tergantung pada kebutuhan belajar anda, anda juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis.

3. Selain diskusi kelompok kecil, berbagai aktivitas pembelajaran yang relevan dengan blok ini telah dirancang untuk menambah pengertian mahasiswa terhadap konsep yang didiskusikan dalam kelompok, yaitu :

Konsultasi Pakar

Aktivitas ini adalah kebutuhan yang mendasar. Kelompok bertanggung jawab untuk mengatur dan merancang konsultasi pakar dengan menghubungi pakarnya secara langsung. Sangat dianjurkan agar anda menjadwalkan perjanjian dengan pakar. Daftar kontributor blok dan sumber yang dapat dihubungi tercantum pada buku ini.

Aktivitas di Laboratorium Keterampilan

Keterampilan mendapatkan riwayat, keterampilan berkomunikasi dan keterampilan klinik akan didapatkan di laboratorium keterampilan. Anda akan mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan ini mulai dari semester pertama di fakultas kedokteran. Silahkan periksa jadwal anda untuk mengatur waktu.

(3)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

3

Kuliah oleh pakar

Dibandingkan dengan kurikulum kedokteran konvensional, yang secara umum berdasarkan kuliah, jumlah kuliah dalam kurikulum PBL berkurang agar terdapat waktu ekstra untuk belajar mandiri. Kuliah diatur menurut topik blok. Agar penggunaan kuliah efektif, dianjurkan agar anda mempersiapkan daftar pertanyaan yang tidak bisa dijawab dalam diskusi kelompok. Kuliah dalam kurikulum PBL semestinya digunakan untuk mengklarifikasi dan mengkonfirmasi masalah pembelajaran yang telah ditentukan dan dengan demikian terjadi secara interaktif.

Belajar Mandiri

Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.

Diskusi Kelas

Tujuan dari diskusi ini untuk menyamakan dan membandingkan proses pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Tidak akan ada struktur yang kaku untuk diskusi kelas dan tidak dimaksudkan sebagai kuliah. Kelompok mengemukakan persoalan, dan fasilitator atau panel akan mengarahkan diskusi dan menjawab pertanyaan anda. Kegiatan ini diadakan setiap dua minggu dan untuk memulai diskusi, kelompok akan ditanya untuk melihat adanya kemajuan pembelajaran. Jadi bersiaplah dan ambillah keuntungan dari kesempatan ini.

(4)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

4

PENILAIAN

NO KOMPONEN BOBOT

1 Penilaian Tutorial 20%

2 Ujian Skills Lab 20%

3 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%

Ketentuan :

1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :

a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% d. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%

2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok.

3. Apabila tidak lulus ujian skills lab, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali di akhir blok. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok

4. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2006.

Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu

90-100 A+ 4.00 Sangat cemerlang 85-89 A 3.75 Cemerlang 80-84 A- 3.50 Hampir cemerlang 75-79 B+ 3.25 Sangat baik 70-74 B 3.00 Baik 65-69 B- 2.75 Hampir baik

60-64 C+ 2.25 Lebih dari cukup

55-59 C 2.00 Cukup

50-54 C- 1.75 Hampir cukup

40-49 D 1.00 Kurang

(5)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

5

MODUL 1

SKENARIO 1 : GINJAL YANG GAGAL BERKEMBANG

Seorang dokter perusahaan mendapatkan hasil USG karyawan yang melakukan general

Check Up yang memperlihatkan letak ginjal tidak semestinya, dari data-data pasien selama ini tidak

pernah ada keluhan kolik. Untuk mengetahui apa yang terjadi pada ginjal pasiennya, dokter merujuk ke rumah sakit.

Radiolog di rumah sakit mendiagnosis sebagai pelvic kidney (ginjal panggul). Untuk memastikan diagnosisnya ia melakukan pemeriksaan arteriografi dan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa arteri renalis tidak berasal dari aorta abdominalis. Pada saat itu ada beberapa orang mahasiswa sedang menjalankan kepaniteraan klinik dengan radiolog tersebut. Dalam diskusi, radiolog menugaskan mahasiswa untuk menerangkan gambaran jaringan secara makroskopis dan mikroskopis pada sistem organ yang berkaitan dengan apa yang dilihat dari hasil USG. Bagaimana anda menerangkan apa yang diminta radiolog?

(6)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

6

MODUL 2

SKENARIO 2 : BAU JENGKOL

Nadine, 12 tahun, merasa kesal karena kamar mandi bau jengkol setelah dipakai oleh teman ibunya yang bertamu ke rumah mereka. “Ini pasti habis makan jengkol”, kata Nadine dalam hati. Dengan berbisik, Nadine menanyakan pada kakaknya seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran, kenapa bau kencing bisa dipengaruhi oleh makanan. Kakak Nadine tersenyum dan menjelaskan bahwa urin itu dibentuk oleh ginjal melalui beberapa proses, dimulai dari filtrasi terhadap darah yang mengalir ke ginjal, didalam darah terdapat berbagai sisa metabolisme dari berbagai makanan yang dikonsumsi. Disamping itu , jumlah urin juga dipengaruhi oleh hormon. Selanjutnya zat yang berguna akan diserap kembali dan ada juga yang mengalami sekresi ke dalam tubuli, sehingga terbentuklah urin yang akan dikeluarkan melalui proses miksi.

Nadine juga menanyakan tentang ayah temannya yang harus cuci darah, setelah sebelumnya dinyatakan mengalami penyakit ginjal oleh dokter. Dengan sabar Kakak Nadine menjelaskan padanya, karena kebetulan memang sedang mempelajari sistem urinarius. Bagaimana anda menjelaskan apa yang dipertanyakan oleh Nadine?

(7)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

7

MODUL 3

SKENARIO 3: MUNTABER

Seorang ibu membawa anak laki-lakinya yang bernama Asta (3 tahun) dengan tergesa-gesa ke puskesmas. Asta mendadak tidak sadar sejak setengah jam yang lalu. Tiga hari sebelumnya, Asta telah menderita muntaber dan tidak mau makan serta minum. Di wilayah kerja puskesmas ini, memang sedang terjadi wabah muntaber yang menyerang anak-anak dan dewasa.

Hasil pemeriksaan fisik pada Asta, didapatkan pernapasan kusmaul dan anuri. Dokter Puskesmas segera mengatasi keadaan Asta, antara lain dengan memberikan terapi cairan melalui infus. Bagaimana saudara menerangkan yang terjadi pada Asta?

(8)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

8

MODUL 4

SKENARIO 4 : TESTISNYA TIDAK ADA

Andin, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran sedang menjalani kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Anak. Pada suatu hari, ketika Andin mendapat giliran dinas malam di KB -IGD, Andin menemukan ada bayi laki-laki yang baru lahir dengan dugaan undencensus

testiculorum, scrotumnya kosong tidak teraba testis didalamnya. Andin berusaha mengingat

kembali teori tentang tahapan pembentukan organ reproduksi dan penyebab timbulnya kelainan tersebut. Selain itu Andin juga melakukan pemeriksaan terhadap semua alat genitalia eksterna , khawatir jika ada gangguan yang lain. Kelainan ini perlu segera diterapi, karena kalau terlambat dapat terjadi kerusakan pada tubulus seminiferus yang terdapat dalam testis sehingga terjadi infertilitas.

Andin teringat dengan kasus yang dialami oleh temannya, yang didiagnosis dokter mengalami kolpomenorrhoe karena hymen vaginalisnya yang tertutup. Dia menduga semua ini juga terkait dengan proses pembentukan organ reproduksi pada wanita.Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada bayi yang baru lahir tersebut dan teman Andin?

(9)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

9

MODUL 5

SKENARIO 5 : KEBINGUNGAN DIVO

Divo, seorang mahasiswa FK tahun satu, sedang membaca sebuah artikel yang membahas tentang pembelahan sel. Divo bingung, karena dia belum begitu mengerti tentang topik tersebut. Dalam salah satu paragraf dari artikel itu dituliskan sebagai berikut :

“Sel secara normal mengalami pembelahan secara mitosis dalam suatu siklus yang dinamakan

siklus sel, yan g berfungsi menghasilkan sel-sel yang baru untuk regen erasi dan memperba iki kerusakan, yang d iatur oleh suatu rangka ian DNA pada setiap sel. Pada masing-masing sel terdapat gen yang mengatu r pro liferasi sel d an ada gen yang mengatur penghentian a tau pengh ambatan pro liferasi sel yang d isebut sebagai “supp ressor gen e”. Gangguan pada gen tersebu t dapat menimbu lkan kela inan yang disebut dengan neoplasma. Biasanya kemampuan sel untuk berprolifera si berband ing terba lik dengan kemampuan diferensiasi sel”

Divo ingin tahu ju ga ap akah pemb elahan sel gamet juga sama dengan yang d ijelaskan dalam artikel tersebut. Divo bertekad untuk membaca leb ih ban yak, agar dapat memahami hal terseb ut. Bagaimana anda menjelaskan hal ini pada Divo ?

(10)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

10

MODUL 6

SKENARIO 6 : PUTRI IBU SUDAH BESAR…

Pada suatu pagi, sewaktu buang air kecil, Haida 11 tahun sangat kaget karena dia mendapatkan ada bercak darah bewarna kecoklatan di celana dalamnya. Haida yang manja sangat cemas dan langsung menangis berteriak memanggi ibunya. Ibu Haida segera datang ke kamar putrinya, setelah melihat dan mendengarkan penjelasan Haida, ibunya tersenyum dan menenangkan Haida. “Putri ibu sudah besar sekarang, ini namanya menstruasi, jangan cemas ya Nak, ini adalah hal yang normal terjadi pada setiap wanita pada saat memasuki usia remaja”, kata Ibu Haida pada putrinya.

Di sekolah, dengan malu-malu Haida menceritakan yang dialaminya tadi pagi pada teman sebangkunya. Ternyata temannya itu telah lebih dulu mengalami menarche. Temannya juga bercerita bahwa sekarang payudaranya juga mulai terasa membesar. Dia menjelaskan bahwa dari majalah yang dibacanya, ini adalah karena pengaruh hormon pada seorang wanita yang memasuki tahap pubertas. Pada laki-laki yang memasuki masa pubertas juga akan ada perubahan akibat pengaruh hormon misalnya alat reproduksi bertambah ukurannya, suara jadi lebih besar dan lain sebagainya. Teman Haida juga menjelaskan bahwa satu minggu yang lalu, dia tidak bisa masuk sekolah karena perutnya sangat sakit pada saat menstruasi, dokter menyebutnya dismenorrhoe, tetapi setelah diberi obat nyerinya berkurang. Bagaimana anda menjelaskan permasalahan dalam skenario diatas?

(11)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

11

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 :

TIM PENGELOLA BLOK 1.4

Ketua : dr. Susila Sastri M.Biomed Sekretaris : dr. Lily Irawati M.Biomed

Anggota : Dra. Yustini Alioes, MSi, Apt Dra. Asterina, MS

(12)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

12

LAMPIRAN 2 :

METODA TUJUH LANGKAH (SEVEN JUMPS) DALAM DISKUSI TUTORIAL

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, digunakan metoda tujuh langkah (seven jumps) dalam diskusi kelompok. Diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan yang digarisbawahi adalah : Apa yang perlu diketahui? Apa yang telah diketahui? Apa yang ingin diketahui?

Langkah 1. Mengklarifikasi terminologi dan konsep Langkah 2. Menentukan masalah

Langkah 3. Menganalisis masalah melalui brainstorming dengan menggunakan prior knowledge Langkah 4. Membuat pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan

pada langkah 3

Langkah 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran

Langkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dll Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

(13)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

13

LAMPIRAN 3 :

TUGAS STAF PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR – MENGAJAR

Tugas dan Kewajiban Tutor.

1. Memahami tentang tujuan dan konsep dasar PBL 2. Menerima dan menguasai konsep PBL

3. Cakap dalam dinamika kelompok dan pemberian umpan balik 4. Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi

5. Menyediakan diri untuk menjadi tutor, menyenangi tugasnya, memiliki motivasi, dan diterima oleh mahasiswa

6. Berpartisipasi penuh selama tutorial berlangsung

7. Menghargai perbedaan pendapat maupun cara belajar mahasiswa

8. Sensitif terhadap faktor yang menimbulkan stres terhadap mahasiswa dan hal-hal yang diperlukan mahasiswa, serta memiliki sifat senang membantu mahasiswa agar kelak menjadi dokter yang baik

9. Dikenal dan dipercaya oleh mahasiswa dan mampu menjaga rahasia

10. Menyadari bahwa mahasiswa memandangnya sebagai panutan, orang kepercayaan, sahabat dan penasehat

11. Memandu dan memotivasi mahasiswa untuk mengidentifikasi pokok bahasan 12. Mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengintegrasikan pengetahuan

13. Tutor harus mampu menjadi pendengar yang efektif sebagaimana diharapkan oleh mahasiswa seperti hangat, memiliki empati dan spontan,

14. Berfikir konstruktif, memiliki kemampuan untuk memfasilitasi diskusi secara bijaksana

Tutor Harus Memiliki

1. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang blok

2. Tutor harus paham tentang referensi yang telah disiapkan oleh fakultas

3. Mengetahui proses kognitif mahasiswa: konsep yang berkembang di anggota kelompok termasuk kemungkinan konflik di dalamnya

4. Mengamati alasan-alasan yang diajukan para mahasiswa dan kemungkinan munculnya problem solving

5. Menyadari diri sendiri: apakah tutor menghambat atau mendorong proses kognitif mahasiswa?

6. Mengevaluasi secara teratur: apakah para mahasiswa puas dengan proses yang sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan

7. Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam hal prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok

8. Mendorong anggota kelompok untuk menjadi anggota yang aktif 9. Membina kepemimpinan kelompok

10. Mengamati adanya masalah perilaku (mahasiswa dominan, diam, dsb) dan memecahkannya 11. Evaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang sedang

berjalan

(14)

Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon

14

Tutor Tidak Boleh:

1. Memberikan, meminjamkan atau membocorkan materi Tutor’s Guide kepada mahasiswa, karena perlakuan demikian akan membahayakan proses belajar mengajar dalam Metode PBL.

2. Membantu mahasiswa dalam artian memberi kunci kunci dalam tutorial agar proses tutorial dapat selesai dengan cepat.

Referensi

Dokumen terkait

Namun, fakta mengejutkan datang dari hasil penelitian Wijaya (2007) yang menyebutkan bahwa siswa SMK lebih senang menjadi pegawai atau buruh pabrik dan bahkan tidak

Ca125 dalam serum memiliki sensitivitas tinggi untuk kanker ovarium, tetapi kadar Ca125 sering meningkat pada wanita dengan penyakit ginekologi jinak, sehingga

Wanita yang memiliki saudara derajat 1 (ibu atau saudara kandung) dengan diagnosis kanker ovarium memiliki risiko meningkat tiga sampai empat kali lipat terkena penyakit

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkah, rahmat, nikmat, karunia, kesehatan dan kemudahanNya dalam pelaksanaan skripsi serta penyusunan

Pada omentum, dijumpai kelompokan sel-sel ganas dengan inti yang besar, tepi tidak rata, kromatin kasar, eosinofilik dan sitoplasma yang sedikit, basofilik diantara sel-sel

lambat bisa terlihat berbatas jelas pada makroskopis, namun secara mikroskopis akan terlihat pertumbuhan yang infiltratif ke jaringan

Asal-usul dan patogenesis kanker ovarium epitel membingungkan peneliti selama beberapa dekade. Meskipun banyak penelitian ovarium yang telah dilakukan untuk meneliti

Peserta didik berhak diuji kompetensi dalam Ujian Nasional Bedah Saraf setelah memenuhi jumlah minimal tindakan dan jenis kasus yang