• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

16

Universitas Kristen Petra 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif yang mana bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih (Siregar, 2013). Dalam penelitian ini variabel yang akan diuji adalah personality traits terhadap investment intentions dengan tingkatan risk tolerance sebagai variabel mediasi.

3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Diungkapkan oleh Nawawi (2007) bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk kota Surabaya.

3.2.2. Sampel

Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Purposive Sampling. Kriteria pertimbangan yang digunakan dalam penelitian adalah sudah bekerja dan berpenghasilan setiap bulan.

Rumus yang digunakan untuk mencari sampel dalam penelitian ini adalah rumus Lemeshow (Lemeshow et al, 1990) karena jumlah populasi masyarakat Surabaya yang bekerja dan berpenghasilan setiap bulan tidak diketahui dengan pasti.

(2)

17

Universitas Kristen Petra Rumus pencarian jumlah sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:

n =

𝑝𝑞 ( 𝐸 1,962) (3.1) n: Besaran sampel p: Estimasi proporsi (50%) q: 1-p

E: Tingkat kesalahan (error) atau batas ketelitian

n =

0,5(1−0,5)

(10%

1,962)

n = 96,04 ≈ 100

Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh ukuran sampel sebesar 100 orang responden.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya atau berasal dari narasumber. Data primer merupakan data yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu atau pada periode waktu tertentu. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner tertutup dalam bentuk link google form dan hardcopy di kota Surabaya dengan kriteria sampel yang ditentukan. Kuesioner tertutup dipilih sebagai media untuk mengumpulkan data karena pertanyaan yang diajukan oleh peneliti nantinya dalam bentuk pilihan (Siregar, 2013).

3.4. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Untuk memperoleh data yang diinginkan sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penulis menggunakan instrumen penelitian berupa angket atau kuisioner.

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

(3)

18

Universitas Kristen Petra untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Dalam penelitian ini pengukuran variabel menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi individu mengenai objek atau fenomena tertentu (Siregar, 2013).

3.5. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel dalam penelitian ini adalah personality traits, risk tolerance, dan investment intentions.

a. Konsep : Personality Traits

Definisi Operasional: Kepribadian yang membentuk perilaku masyarakat kota Surabaya ketika bereaksi dan berinteraksi.

Indikator Empirik : Kuesioner untuk mengukur 5 dimensi personality traits yaitu: extraversion, agreeableness, openness, emotional

stability, dan conscientiousness. (Mayfield et al, 2008)

1. Extraversion

a. Suka berbicara dengan orang lain b. Penuh dengan energi

c. Ceria dan bersemangat d. Sangat aktif

2. Agreeableness

a. Sering berdebat dengan keluarga / rekan kerja* b. Sebagian orang mengira saya egois*

c. Beberapa orang menganggap saya penuh perhitungan* d. Saya berusaha untuk bijaksana dalam setiap keputusan

(4)

19

Universitas Kristen Petra 3. Openness

a. Tertarik dengan pola dalam dunia seni

b. Sering mencoba makanan-makanan yang baru c. Memikirkan tentang keadaan alam dan manusia d. Terbuka dengan ide baru

e. Tertarik dengan teori atau ide yang abstrak 4. Emotional Stability

a. Tidak percaya diri*

b. Saat stres saya merasa akan hancur berkeping-keping* c. Tegang dan gelisah*

d. Terkadang saya merasa tidak berguna* e. Sering menyerah terhadap keadaan yang ada* 5. Conscientiousness

a. Menyimpan barang-barang saya dengan rapi dan bersih b. Memiliki rencana untuk menyelesaikan tugas tepat waktu c. Membuang banyak waktu sebelum memutuskan untuk bekerja* d. Terkadang saya tidak bisa diandalkan seperti diri saya biasanya* e. Saya jarang dinilai sebagai orang yang terorganisir*

Masing-masing dimensi diukur dengan skala likert dengan skala 5 poin. Keterangan:

Poin 5 = Skala likert yang mewakili jawaban sangat setuju Poin 1 = Skala likert yang mewakili jawaban sangat tidak setuju b. Konsep : Risk Tolerance

Definisi Operasional: Sikap masyarakat di Surabaya terhadap risiko serta jumlah ketidakpastian yang bersedia diambil.

Indikator Empirik : Diukur dengan pendapat responden mengenai pilihan risiko dalam berinvestasi. (Mayfield et al., 2008).

(5)

20

Universitas Kristen Petra Keterangan:

Poin 5 = Skala likert yang mewakili jawaban sangat setuju Poin 1 = Skala likert yang mewakili jawaban sangat tidak setuju

1. Tidak mau mengambil risiko ketika berinvestasi*

2. Lebih memilih investasi dengan kinerja yang lebih stabil*

3. Lebih memilih untuk mempertahankan strategi investasi saya dari pada mencoba strategi baru yang meningkatkan risiko maupun keuntungan saya* 4. Melihat risiko dalam investasi sebagai situasi yang harus dihindari dengan

segala cara*

c. Konsep : Investment Intentions

Definisi Operasional: Niatan masyarakat kota Surabaya untuk berinvestasi guna memenuhi kebutuhan yang mungkin timbul dalam jarak waktu tertentu.

Indikator Empirik : Diukur dengan opini responden mengenai keinginannya untuk berinvestasi (Mayfield et al, 2008). Keinginan berinvestsi terdiri dari:

1. Short term investment intention, diukur dengan pernyataan berikut:

a. Berinvestasi untuk dana pensiun setiap tahun.

b. Menempatkan setengah dari dana investasi saya dalam pasar saham.

c. Ikut dalam kegiatan portofolio manajemen setidaknya 2 kali seminggu.

d. Menjalankan investasi saya sendiri.

e. Membandingkan kinerja investasi saya dengan kinerja manajer investasi.

(6)

21

Universitas Kristen Petra 2. Long term investment intention, diukur dengan

pernyataan berikut:

a. Menyimpan setidaknya 10% dari gaji kotor saya untuk investasi / tabungan / dana pensiun.

b. Memiliki portofolio yang berfokus pada berbagai jenis aset (saham, obligasi, mata uang asing, real

estate, dsb).

c. Mempelajari investasi lebih dalam.

d. Mengelola portofolio saya untuk meningkatkan laba kotor daripada pajak dan efisiensi biaya.

e. Menempatkan uang saya dalam investasi jangka panjang yang bersifat mengikat.

Masing-masing dimensi diukur dengan skala likert dengan skala 5 poin. Keterangan:

Poin 5 = Skala likert yang mewakili jawaban sangat setuju Poin 1 = Skala likert yang mewakili jawaban sangat tidak setuju

3.6. Pengujian Variabel Mediator

Menurut Baron & Kenny (1986) pengujian akan variabel mediasi tidak diperlukan jika hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tidak signifikan. Baron dan Kenny (1986) menegaskan bahwa variabel mediator bisa dipakai jika:

1. Variasi dari variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variasi dari variabel dependen.

2. Variabel independen secara signifikan berpengaruh terhadap variabel mediator.

3. Variabel mediator secara signifikan berpengaruh terhadap variabel

(7)

22

Universitas Kristen Petra 3.7. Teknik Analisa Data

3.7.1. Analisis menggunakan smart PLS

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan analisis Structural Equation Modelling (SEM) yaitu

Partial Least Square (PLS). Proses perhitungan akan dibantu dengan program

aplikasi Smart PLS. PLS digunakan dalam penelitian ini karena dapat menganalisis secara menyeluruh mengenai hubungan antara variabel dalam penelitian. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam PLS yaitu meliputi:

1. Mengkonstruk diagram path

2. Evaluasi Goodness of Fit Outer Model 3. Evaluasi Goodness of fit Inner Model

3.7.2. Mengkonstruk Diagram Path

Diagram path menunjukkan hubungan terhadap alur kausal antara variabel eksogen dan endogen. Hubungan kasual yang ada merupakan justifikasi dari teori yang telah ada kemudian konsep tersebut divisualisasikan ke dalam gambar, tujuannya agar mudah untuk dipahami. Variabel laten ditunjukkan dengan gambar berbentuk bulat, sedangkan untuk masing-masing indikator empirik ditunjukkan dengan bentuk kotak. Untuk hubungan antara variabel satu dengan variabel lain digambarkan dengan anak panah tunggal.

(8)

23

Universitas Kristen Petra Gambar 3.1 Diagram Path

PT-A mewakili personality traits agreeableness, PT-E mewakili

personality traits extraversion, PT-O mewakili personality traits openness, PT-N

mewakili personality traits neurotism, PT-C mewakili personality traits

conscientiousness, RT mewakili risk tolerance, IITS mewakili short-term investment intentions, IITL mewakili long-term investment intentions.

3.7.3. Evaluasi Goodness of Fit Outer Model

Model pengukuran digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas masing-masing indikator. Apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, maka instrumen dapat dikatakan valid (Latan & Ghozali, 2012). Evaluasi untuk model pengukuran dapat dilakukan melalui:

a. Convergent Validity

Merupakan pengukuran dari konstruk yang secara teori saling berhubungan satu dengan yang lain. Convergent validity dinilai berdasarkan nilai loading

(9)

24

Universitas Kristen Petra maka harus di drop dari analisis. Setelah di drop lalu di lakukan running data kembali sampai memenuhi batas loading factor.

b. Discriminant validity

Merupakan pengukuran dari konstruk yang secara teori tidak saling berhubungan. Uji validasi dapat dilihat dari nilai cross loading. Jika nilai cross

loading indikator-indikator terhadap variabel lain lebih besar dari 0,5 maka

indikator yang digunakan tersebut dinyatakan valid. c. Composite reliability

Digunakan untuk menguji reabilitas suatu konstruk. Reabilitas menunjukkan akurasi, konsistensi, dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran. Untuk dapat dikatakan suatu konstruk reliabel, maka nilai yang diperoleh harus lebih besar dari 0,6.

3.7.4. Evaluasi Goodness of Fit Inner Model

Menurut Abdillah & Hartono (2015), model struktural dievaluasi dengan menggunakan R2 untuk konstruk dependen. Nilai koefisien path atau t-values tiap path untuk uji signifikansi antara konstruk dalam model struktural. Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi R2 berarti semakin baik model prediksi dari model penelitian yang diajukan. Contohnya, jika R2 sebesar 0,7 artinya variasi perubahan variabel dependen yang didapatkan dijelaskan oleh variabel independen sebesar 70%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang diajukan.

Untuk mengukur model konstruk digunakan Q-square predictive

relevance. Q-square dapat mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan

oleh model dan juga estimasi parameternya. Jika Q-square > 0, maka model memiliki predictive relevance, sebaliknya jika nilai Q-square < 0 menunjukkan model kurang memiliki predictive relevance.

Untuk nilai koefisien path atau inner model menunjukan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Skor koefisien path atau inner model yang ditunjukkan oleh t-statistic harus diatas 1,96 untuk hipotesis t-two tailed dan diatas

(10)

25

Universitas Kristen Petra 1,64 untuk hipotesis one-tailed untuk pengujian hopitesis pada alpha 5% dan power 80%.

3.8. Uji Hipotesis

Hasil pengukuran uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki hubungan signifikan atau tidak dengan variabel terikat untuk setiap variabel. Kriteria pengambilan keputusan dengan nilai α = 5% yaitu jika nilai T-Stastistics > 1,96.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Path

Referensi

Dokumen terkait

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi, dalam penelitan ini adalah pasien baru yang terpasang

Hair et al (1998) menyebutkan bahwa ukuran sampel yang dipandang memadai dalam penelitian adalah 100 sampai dengan 200 sampel. Karakteristik populasi diputuskan hanya kepada

Metode penelitian kuantitatif adaalah metode berdasarkan pada filsafat positifisme yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang telah ditentukan (Sugiyono, 2012). Untuk pengambilan sampel pada penelitian ini

pengunjung yang menjadi sampel sebagai responden dalam penelitian ini adalah pengunjung yang berdomisili di Surabaya dan pernah mengunjungi Grand City mall Surabaya setidaknya

Teknik snowball sampling dilakukan dengan cara memilih satu orang sampel dari anggota populasi kemudian dari satu sampel diminta untuk memberikan refrensi nama

Menurut Sugiyono (2010), populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan atau individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Dalam penelitian ini,

Penentuan jumlah sampel merupakan suatu langkah awal sebelum melakukan penyebaran kuesioner yang mana penentuan jumlah sampel ini untuk mengetahui apakah sampel yang