• Tidak ada hasil yang ditemukan

PHP File Tree Demo 4.2.1 Agenda 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PHP File Tree Demo 4.2.1 Agenda 2"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

4.2. AGENDA PENINGKATAN AKSESIBILITAS TERHADAP KUALITAS

PENDIDIKAN DAN KESEHATAN

4.2.1. Sub Agenda Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pendidikan

yang bekualitas

A. KONDISI UMUM

Secara umum kinerja sektor pendidikan dapat diuraikan sebagai

berikut:

 Angka Buta Huruf (ABH) untuk penduduk usia 10 - 44 tahun semakin berkurang, pada tahun 2005 sebesar 12,59 % dan tahun

2006 turun menjadi 3,47%. Pencapaian ini jauh lebih rendah bila

dibandingkan dengan standar kinerja yang ditetapkan dalam RPJM

tahun 2008 sebesar 4,94%.

 Angka Putus Sekolah atau DO SD sudah ada penurunan yaitu tahun 2004/2005 sebesar 0,30 % dan tahun 2005/2006 turun menjadi

0,27 %, untuk SLTP di tahun 2004/2005 sebesar 0,35% dan tahun

2005/2006 turun menjadi 0,33% sedangkan SLTA pada tahun

2004/2005 sebesar 0,98% dan tahun 2006 turun menjadi 0,94%.

 Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk usia SD (7-12 tahun) pada tahun 2005/2006 sebesar 99,49 % dan tahun 2006 meningkat

menjadi 99,53%.

 Angka Partisipasi Sekolah untuk usia SLTP (13-15 tahun) pada tahun 2005/2006 sebesar 88,14 % dan pada tahun 2006 turun menjadi

85,35%.

 Angka Partisipasi Sekolah untuk usia SLTA (16-18 tahun) pada tahun 2005/2006 sebesar 55,90 % dan pada tahun 2006 meningkat

menjadi 59,65%.

 Angka mengulang sudah ada penurunan yaitu pada tahun 2004/2005 sebesar 3,87 %, dan pada tahun 2005/2006 turun

menjadi 3,31%, untuk SLTP di tahun 2004/2005 sebesar 0,18% dan

tahun 2005/2006 turun menjadi 0,16% dan SLTA pada tahun

(2)

B. SASARAN TAHUN 2008

Sasaran pendidikan di Jawa Timur tahun 2008 adalah :

1. Angka Buta Huruf (ABH) penduduk umur 10 – 44 tahun menjadi

4,94%;

2. Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk usia SD-MI (7-12 tahun)

menjadi 99,73 %;

3. Angka Partisipasi Sekolah untuk usia SLTP-MTs (13-15 tahun)

menjadi 86,07 % ;

4. Angka Partisipasi Sekolah untuk usia SLTA-MA (16-18 tahun)

menjadi 64,39 % ;

5. Meningkatnya Rasio Murid SMK terhadap murid SMU sebesar

0,71 % ;

6. Meningkatnya akses orang dewasa untuk mendapatkan pendidikan

kecakapan hidup;

7. Meningkatnya keadilan dan kesetaraan pendidikan antar kelompok

masyarakat termasuk antara wilayah maju dan tertinggal, antara

perkotaan dan perdesaan, antara daerah maju dan daerah

tertinggal, antara penduduk kaya dan penduduk miskin, serta

antara penduduk laki-laki dan perempuan.

8. Tersedianya standar pelayanan pendidikan propinsi serta standar

pelayanan minimal untuk tingkat kabupaten/kota;

9. Meningkatnya proporsi pendidik pada jalur pendidikan formal

maupun non formal yang memiliki kualifikasi minimum dan

sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar;

10. Meningkatnya proporsi satuan pendidikan baik negeri maupun

swasta yang terakreditasi baik;

11. Meningkatkan prosentase siswa yang lulus ujian akhir pada setiap

jenjang pendidikan;

(3)

14. Meningkatnya hasil penelitian, pengembangan dan penciptaan ilmu

pengetahuan dan teknologi oleh perguruan tinggi serta

penyebarluasan dan penerapannya pada masyarakat;

15. Efektifnya pelaksanaan manajemen berbasis sekolah;

16. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan

pendidikan;

17. Meningkatnya efektivitas pelaksanaan otonomi dan desentralisasi

pendidikan termasuk otonomi keilmuan;

18. Meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan;

19. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan

pendidikan;

20. Meningkatnya kualitas perencanaan pendidikan;

21. Meningkatnya minat belajar warga dan masyarakat;

22. Meningkatnya penanganan sekolah, siswa dan guru yang menjadi

korban bencana alam;

23. Meningkatnya sarana prasarana perpustakaan;

24. Meningkatnya kualitas SDM pengelola perpustakaan.

C. ARAH KEBIJAKAN

Dalam rangka mewujudkan sasaran tersebut, Peningkatan Kualitas

Pendidikan Masyarakat akan dilaksanakan dalam kerangka arah

kebijakan sebagai berikut :

1. Kebijakan Perluasan dan Pemerataan

Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan

memperoleh pendidikan yang bermutu dengan :

a. Penuntasan Buta Huruf (Keaksaraan Fungsional/KF)

b. Peningkatan partisipasi Pendidikan Usia Dini

c. Penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun ;

(4)

2. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan

Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan secara terarah,

terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan

reaktif oleh seluruh komponen melalui :

a. Peningkatan kualitas pendidikan dengan cara peningkatan

profesionalisme yang bermuara pada peningkatan kualitas

kelembagaan, ketenagaan, sarana dan prasarana kualitas

pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan;

b. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi

kecakapan hidup (PBKH) atau life skill;

c. Melaksanakan akselerasi pendidikan di semua jenjang

pendidikan;

d. Meningkatkan kompetensi pendidikan kejuruan dan pendidikan

non formal untuk meningkatkan kualitas lulusan dalam rangka

memasuki dunia kerja;

e. Memanfaatkan sistem pendidikan jarak jauh/terbuka dengan

mendayagunakan teknologi komunikasi dan informasi

pendidikan;

f. Meningkatkan layanan pendidikan ketrampilan bagi anak luar

biasa agar dapat hidup mandiri;

g. Peningkatan kualitas guru melalui program sertifikasi dan

kompetensi guru.

3. Peningkatan Manajemen

Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dengan

memberdayakan dan meningkatkan partisipasi keluarga dan

masyarakat melalui :

a. Pelaksanaan otonomi daerah dengan meningkatkan,

perencanaan, koordinasi dan sinkronisasi bidang pendidikan

(5)

sekolah dengan penciptaan iklim kelembagaan yang kondusif

yang memungkinkan terciptanya sekolah yang mandiri dan

memiliki akuntabilitas yang baik, dengan mengoptimalkan

peran komite sekolah;

c. Penyusunan strategi, perencanaan serta manajemen

pembinaan program data.

4. Pengembangan Budaya Baca

Meningkatkan budaya baca dengan memasyarakatkan minat dan

kebiasaan membaca untuk mendorong terwujudnya masyarakat

pembelajar.

a. Peningkatan publikasi dan sosialisasi budaya baca dikalangan

masyarakat;

b. Peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan;

5. Pembinaan Perpustakaan

Meningkatkan kualitas perpustakaan dengan meningkatkan

kualitas aparatur dan revitalisasi fasilitas perpustakaan melalui

Peningkatan kualitas SDM pengelola perpustakaan.

D. MATRIK PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAN RENCANA

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menciptakan kondisi yang demikian Pemerintah Propinsi Jawa Timur berupaya pada tahun 1997 telah melaksanakan musyawarah/ dialog intern dan antar umat beragama

Kinerja investasi dalam negeri yang tercermin dari peningkatan nilai.. persetujuan investasi PMDN di Jawa Timur tahun 2005

yang memudahkan dunia usaha industri mudah melakukan investasi.. diantaranya adalah melalui pelayanan one

Hingga akhir tahun 2005 jumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).. yang dimiliki Pemerintah Propinsi Jawa timur tercatat sebanyak

daerah dalam pembangunan dan pengelolaan ADSP... Sedangkan sasaran yang ingin dicapai sampai dengan. Tahun 2007 adalah tercapainya jumlah

Permasalahan umum yang dihadapi oleh Koperasi, Usaha Mikro,.. Kecil dan Menengah di Jawa Timur sebagai

kedele yang mengalami kekurangan... Tabel Ketersediaan dan Konsumsi Pangan Strategis di Propinsi Jawa Timur tahun 2005 dan 2006.f. TAHUN 2005

kondisi politik yang telah melahirkan budaya baru, baik positif maupun.. negatif sementara itu budaya asing cenderung digemari dan