LAPORAN
Praktikum Kimia Organik I
Oleh
Octavio Lisboa Guterres Fernandes Nim : 09.03.04.088 Semester : III/A
DEPARTAMENTO DE QUÍMICA
FACULDADE EDUCAÇÃO, ARTES E HUMANIDADE UNIVERSIDADE NACIONAL TIMOR LORO SA'E
(UNTL) DILI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Essa, karena atas berkat dan Rahmat-Nya pratikan dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “Beberapa sifat senyawa organik dan senyawa anorganik, Model molekul dan Pembuatan etil klorida” hingga selesai. Meskipun dalam laporan ini pratikan mendapat banyak yang menghalangi, namun mendapat pula bantuan dari beberapa pihak baik secara moril, materil maupun spiritual, sehingga laporan ini terselesaikan dalam waktu yang ditentukan.
Oleh karena itu, pratikan menghanturkan terimah kasih kepada dosen, serta semua pihak yang telah memberikan sumbangan dan saran atas selesainya penulisan laporan ini. Di dalam penulisan laporan ini pratikan menyadari bahwa masih ada kekurangan-kekurangan meningat keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman pratikan. Oleh sebab itu, sangat di harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk melengkapkan laporan ini dan berikutnya.
Dili, Juni 2011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI... iii
PERCOBAAN I BEBERAPA SIFAT SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK A. Tujuan ...1
B. Dasar teori ...1
C. Alat dan bahan ...2
D. Prosedur kerja ...3
E. Data pengamatan ...4
F. Analisa data ...5
G. Pembahasan ...6
H. Kesimpulan ...8
I. Daftar pustaka ...8
PERCOBAAN II MODEL MOLEKUL A. Tujuan ...9
B. Dasar teori ...9
C. Alat dan bahan ...9
D. Prosedur kerja...9
E. Data pengamatan ...10
F. Analisa data ...11
G. Pembahasan ...13
H. Kesimpulan ...15
PERCOBAAN III PEMBUATAN ETIL KLORIDA
A. Tujuan ...16
B. Dasar teori ...16
C. Alat dan bahan ...17
D. Prosedur kerja...17
E. Data pengamatan ...18
F. Analisa data ...18
G. Pembahasan ...18
H. Kesimpulan ...19
PERCOBAAN I
BEBERAPA SIFAT SENYAWA ORGANIK DAN SENYAWA ANORGANIK
A. Tujuan
Untuk mempelajari beberapa perbedaan sifat umum senyawa organik dan senyawa anorganik.
B. Dasar teori
Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang. Senyawa kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa organik pasti berasal dari organisme hidup, namun telah di buktikan bahwa ada beberapa perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia anorganik; sebagai contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan campuran dari senyawa organik.
C. Alat dan bahan 1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut: - Cawan porselin (cawan petri)
- Kasa asbes - Kaki tiga - Lampu spiritus - Stop watch - Kaca arloji - Rak tabung reaksi - Tabung reaksi - Pipet tetes - Sendok 2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
- Gula pasir - Daun - Alkohol - Air - Plastik - Aluminium
- Larutan KMnO40,1 M
- Lilin
- Garam dapur - Minyak kelapa - Larutan FeSO40,1 M
D. Prosedur kerja 1. Komposisi
- Memanaskan sedikit gula pada suhu yang tinggi dengan sendok makan/cawan porselin.
- Mengulangi percobaan tersebut dengan menggunakan daun, sepotong plastik, sepotong aluminium dan amatilah zat manakah yang organik ? dan zat manakah anorganik ?
2. Penguapan
- Menguapkan 1 tetes masing-masing alkohol dan air.
- Mencatat dan bandingkan waktu yang diperlukan untuk penguapan sempurna.
- Manakah yang tergolong sebagai senyawa organik dan manakah yang anorganik ?
3. Sifat terbakar
- Membakarlah sepotong lilin kecil yang ditempatkan pada cawan porselin.
- Mengulangi percobaan tersebut dengan menggunakan butir-butir garam.
- Menbandingkanlah hasil yang di peroleh dari percobaan kedua dengan lilin.
4. Kelarutan
- Menempatkanlah di dalam dua buah tabung reaksi dengan masing-masing 5 tetes minyak kelapa dan 1 sendok kecil NaCl.
- Menambahkan 2 mL H2O ke dalam masing-masing tabung reaksi
tersebut.
- Zat manakah yang dapat larut dalam air ?
5. Kecepatan reaksi
- Menempatkanlah 5 tetes FeSO40,1 M dalam sebuah tabung reaksi
yang bersih.
- Menambahkan 2 tetes H2SO43 M dan KMnO40,1 M.
- Menuliskan persamaan reaksinya.
4. Kelarutan
Cepat bereaksi dengan H2SO4 dan KMnO4
Lambat bereaksi dengan H2SO4dan KMnO4
Anorganik
Organik
F. Analisa data
Dari data pengamatan yang telah ada menunjukkan bahwa: 1. Komposisi
Gula menghasilkan arang, sebab gula dapat terbakar maka termauk dalam senyawa organik. Daun menghasilkan arang karena daun dapat terbakar maka daun termasuk dalam senyawa organik. Plastik meleleh karena plastik dapat terbakar maka plastik termasuk dalam senyawa organik. Sedangkan aluminium tidak meleleh karena aluminium tidak dapat terbakar maka aluminium termasuk dalam senyawa anorganik. 2. Penguapan
3. Sifat terbakar
Lilin meleleh karena lilin dapat terbakar sehingga termasuk senyawa organik. Sedangkan garam tidak meleleh karena garam tidak dapat terbakar sehingga termasuk dalam senyawa anorganik.
4. Kelarutan
Minyak tidak dapat larut dalam air karena air tidak dapat melarutkan bahan organik. Sedangkan garam dapat larut dalam air karena air dapat melarutkan bahan anorganik sehingga garam termasuk dalam senyawa anorganik.
5. Kecepatan reaksi
Larutan FeSO4 cepat bereaksi karena H2SO4 dan KMnO4 dapat
mempercepat reaksi dengan larutan FeSO4 sehingga FeSO4 termasuk
senywa anorganik. Sedangkan alkohol lambat bereaksi karena H2SO4
dan KMnO4 dapat memperlambat reaksi dengan alkohol sehingga
alkohol termasuk dalam senyawa organik. G. Pembahasan
Kimia organik merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari khusus senyawa-senyawa karbon sehingga lebih tepat digunakan istilah senyawa karbon dari pada senyawa organik.
1. Komposisi
2. Penguapan
Dilihat dari hasil pengamatan dan analisa data yang telah ada menunjukkan bahwa, alkohol lebih cepat menguap di bandingkan dengan air, sebab alkohol dan air melakukan suatu proses pemanasan yang sama, alkohol habis menguap dalam waktu 5 detik sedangkan air habis menguap dalam waktu 26 detik. Dengan demikian alkohol termasuk dalam senyawa organik dan air termasuk dalam senyawa anorganik.
3. Sifat terbakar
Dilihat dari hasil pengamatan dan analisa data yang telah ada menunjukkan bahwa, pada awalnya lilin dalam bentuk padat berwarna putih, saat memanaskan dalam sendok makan lilin akan meleleh, sebab lilin tergolong dalam senyawa organik. Sedangkan garam pada awalnya dalam bentuk butir-butiran berwarna putih saat memanaskan garam tidak akan meleleh dan tidak terjadi arang, sebab garam tergolong dalam senyawa anorganik, sehingga mempunyai perbandingan hasil yang berbeda.
4. Kelarutan
Dilihat dari hasil pengamatan dan analisa data yang telah ada menunjukkan bahwa, saat meneteskan air ke dalam tabung reaksi yang terisi 5 tetes minyak kelapa, air tidak larut dalam minyak kelapa sebab air dan minyak mempunyai massa jenis yang berbeda dan air tidak dapat melarutkan bahan organik. Sedangkan garam dapat larut dalam air sebab air dapat melarutkan bahan anorganik. Air bersifat polar sebab air dengan struktur H-O-H dan mempunyai ikatan hidrogen.
5. Kecepatan reaksi
Dilihat dari hasil pengamatan dan analisa data yang telah ada menunjukkan bahwa, campuran antara larutan FeSO4 dan alkohol
FeSO4 dan alkohol, sebab H2SO4 sebagai katalisator artinya hanya
dapat mempercepat reaksi, sedangkan yang dapat bereaksi adalah larutan FeSO4 dengan larutan KMnO4 dan alkohol dengan larutan
KMnO4. Hal ini ditunjukkan dalam reaksi sebgai berikut:
FeSO4(aq)+ KMnO4(aq) H2SO4 FeMnO4(aq)+ K2SO4(aq)
C2H5OH(aq)+ KMnO4(aq) H2SO4 C2H5MnO4(aq)+ KOH(aq)
H. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan yang telah ada dapat disimpulkan bahwa, sifat dari zat-zat yang tergolong dalam senyawa organik adalah dapat terbakar, cepat menguap, dapat meleleh, tidak dapat larut dalam air dan lambat bereaksi. Sedangkan sifat dari zat-zat yang tergolong dalam senyawa anorganik adalah tidak terbakar, lambat menguap, tidak meleleh, dapat larut dalam air dan cepat bereaksi.
I. Daftar pustaka
Goenawan, J. 1999. Kimia SMA 1B. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
PERCOBAAN II MODEL MOLEKUL
A. Tujuan
Untuk membuat suatu molekul kimia organik. B. Dasar teori
Molekul adalah gabungan dua buah atom atau lebih dari atom yang sama atau atom yang berbeda. Menurut teori atom Dalton, partikel-partikel penyusun materi dapat dibedakan menjadi dua :
1. Molekul unsur adalah molekul yang terbentuk dari atom-atom atau unsur-unsur yang sejenis seperti H2, O2, F2, dan lain-lain.
2. Molekul senyawa adalah molekul yang terbentuk dari atom-atom atau unsur-unsur yang tidak sejenis seperti H2O, CO2dan lain-lain.
C. Alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah moly mode. Petunjuk :
- Bola putih : model atom H - Bola kuning : model atom O - Bola biru : model atom N - Bola hitam : model atom C - Bola hijau : model atom halogen D. Prosedur kerja
- Menyusunlah model-model molekul seperti metana, etana, 2-propanol dan asam butanoat.
- Mengambillah tiap model atom, kemudian hubungkan satu dengan yang lainnya sesuai dengan molekul yang ada.
- Dengan menggunakan 5 atom karbon, buatlah sebanyak mungkin isomer yang ada.
E. Data pengamatan
No Nama senyawa Warna bola moly mode Model molekul
F. Analisa data
dimetil propana mempunyai jumlah bola yang sama yaitu 12 buah bola putih dan 5 buah bola hitam, 1-cloro pentana mempunyai 8 isomer yaitu 1-cloro pentana, 2-cloro pentana, 3-cloro pentana, 2-cloro-2-metil butana, 2-cloro-3-metil butana, 1-cloro-2-metil butana, 1-cloro-3-metil butana, dan 1-cloro-2,2-dimetil propana mempunyai jumlah bola yang sama yaitu 11 buah bola putih, 5 buah bola hitam dan 1 buah bola hijau. Karena metana mempunyai struktur molekul CH4, etana mempunyai struktur molekul CH3 – CH3, 2-propanol mempunyai struktur molekul ,
asam butanoat mempunyai struktur molekul , pentana mempunyai struktur molekul CH3- CH2-CH2-CH2-CH3, 2-metil-butana
dengan struktur , 2,2-dimetil propana mempunyai struktur
molekul , 1-cloro pentana mempunyai struktur molekul
, 2-cloro pentana mempunyai struktur
molekul , 3-cloro pentana mempunyai
struktur molekul , 2-cloro-2-metil butana
mempunyia struktur molekul , 2-cloro-3-metil butana
mempunyai struktur molekul , 1-cloro-2-metil butana
mempunyai struktur molekul , 1-cloro-3-metil butana
mepunyai struktur molekul , 1-cloro-2,2-dimetil propana
tersebut maka bola hitam menunjukkan atom karbon (C), bola putih menunjukkan atom hidrogen (H), bola kuning menunjukkan atom Oksigen (O) dan bola hijau menunjukkan atom klorin (Cl).
G. Pembahasan
Molekul adalah gabungan dua buah atom atau lebih dari atom yang sama atau atom yang berbeda. Metana mempunyai 4 buah bola putih dan 1 buah bola hitam dalam model molekulnya, karena metana mempunyai struktur
molekul maka bola hitan menunjukkan atom karbon dan bola putih menunjukan atom hidrogen. Etana mempunyai 6 buah bola putih dan 2 buah bola hitam pada model molekulnya, karena etana mempunyai
struktur molekul maka bola hitam menunjukkan atom karbon dan bola putih menunjukkan atom hidrogen. 2-propanol mempunyai 8 buah bola putih, 3 buah bola hitam dan 1 buah bola kuning dalam model
molekulnya, karena 2-propanol mempunyai struktur molekul
maka bola putih menunjukkan atom hidrogen, bola hitam menunjukkan atom karbon dan bola kuning menunjukkan atom oksigen. Asam butanoat mempunyai 8 buah bola hitam, 4 buah bola hitan dan 2 buah bola kuning dalam model molekulnya, karena asam buatanoat mempunyai struktur
molekul maka bola putih menunjukkan atom hidrogen, bola hitam menunjukkan atom karbon dan bola kuning menunjukkan atom oksigen. Pentana mempunyai 3 isomer yaitu pentana normal, 2-metil-butana dan 2,2-dimetil propana mempunyai 12 buah bola putih dan 5 buah bola hitam dalam model molekulnya, karena pentana normal mempunyai
struktur molekulnya dan 2,2-dimetil propana
deangan struktur molekulnya sehingga ketiga isomer
tersebut mempunyai jumlah bola yang sama hanya terjadi perubahan pada strukturnya. 1-cloro pentana mempunyai 8 isomer yaitu 1-cloro pentana, 2-cloro pentana, 3-2-cloro pentana, 2-kloro-2-metil butana, 2-2-cloro-3-metil butana, 1-cloro-2-metil butana, 1-cloro-3-metil butana dan 1-cloro-2,2-dimetil propana dengan masing-masing struktur molekulnya yaitu 1-cloro
pentana dengan struktur molekulnya , 2-cloro
pentana dengan struktur molekulnya , 3-cloro
pentana dengan struktur molekulnya ,
2-cloro-2-metil butana dengan struktur molekulnya ,
2-cloro-3-metil butana dengan struktur molekulnya ,
1-cloro-2-metil butana dengan struktur molekulnya ,
1-cloro-3-metil butana dengan , 1-cloro-2,2-di1-cloro-3-metil propana
dengan struktur molekulnya , sehingga kedelapan
H. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan yang telah ada maka pratikan dapat disimpulkan bahwa untuk membuat suatu molekul kimia organik harus menentukan banyaknya atom yang mengikat secara tunggal atau rangkap sesuai dengan nama senyawa, rumus molekul dan rumus strukturnya.
I. Daftar pustaka
G. Domingas S. 2011. Modul Praktek Kimia Organik I. Lab. Kimia UNTL. Timor Leste. Dili.
PERCOBAAN III
PEMBUATAN ETIL KLORIDA
A. Tujuan
Untuk mengetahui adanya etil klorida dalam larutan. B. Dasar teori
Alkohol (alkanol) dan eter (Alkoksialkana) mempunyai rumus umum yang sama, yaitu CnH2n+2O, tetapi gugus fungsinya berbeda. Alkohol mempunyai
gugus fungsi hidroksi (-OH) yang teikat pada gugus alkil.
Berdasarkan banyaknya (-OH) yang terikat pada rantai C, maka alkohol dapat dibedakan menjadi:
1. Alkohol monovalen
Alkohol monovalen disebut juga alkanol yaitu alkohol yang hanya memiliki satu gugus -OH. Alkohol dengan rumus R-OH (mono alkohol) dapat diangap sebagai turunan dari alkana dimana satu atom H dari alkana diganti dengan gugus - OH.
R-CH3 : R-CH2OH dan Air
Kedua anggapan diatas didasarkan pada kenyataan bahwa alkohol suku rendah seperti CH3OH, C2H5OH dan C3H7OH mempunyai sifat mirip
dengan air sehingga mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan, sedangkan alkohol suku tinggi mempunyai sifat mirip alkana dan sukar larut dalam air.
2. Alkohol polivalen
OH pada rantai C, maka alkohol dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a. Alkohol primer
Alkohol primer adalah alkohol yang gugus -OH terikat pada atom C primer. Atom C primer adalah atom C yang terikat pada atom C yang lain.
b. Alkohol sekunder
Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus -OH terikat pada atom C secunder. (atom C primer adalah atom C yang terikat pada dua atom C yang lain).
c. Alkohol tersier
Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus -OH nya terikat pada atom C tersier (atom C tersier adalah atom C yang terikat pada atom C yang lain).
C. Alat dan bahan
1. Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut: Tabung reaksi 2 buah
Gelas kimia 2 buah Ember
2. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
Larutan HCl pekat Alkohol 96% Es batu. D. Prosedur kerja
- Mengukurlah 3 mL larutan HCl pekat kemudian isikan ke dalam tabung reaksi nomor 1 dan 3 mL larutan alkohol 96% ke dalam tabung reaksi nomor 2.
- Mencelupkan campuran tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi air es selama beberapa menit.
- Menciumi bau apa yang terbentuk ? E. Data pengamatan bereaksi dengan C2H5OH terjadi perubahan gelembung gas dalam larutan,
karena C2H5OH mudah menguap dan mudah terbakar sehingga bereaksi
dengan HCl timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan antara C2H5OH dengan HCl dicelupkan ke dalam larutan air es terjadi perubahan
bau etil klorida yang terdapat dalam larutan, karena air es untuk memutuskan ikatan hidrogen dalam larutan C2H5OH.
G. Pembahasan
dalam larutan C2H5OH. Hal ini dapat ditunjukkan dalam reaksi sebagai
berikut:
C2H5OH(aq)+ HCl(aq) C2H5Cl(aq)+ H2O(l)
H. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan yang telah ada dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui etil klorida dalam larutan antara etanol dengan asam klorida ditunjukkan melalui baunya yang terbentuk dalam larutan yaitu bau etil klorida.
I. Daftar pustaka