• Tidak ada hasil yang ditemukan

P R E ST A SI B E LA JA R P E N D ID IK A N AGAM A ISLAM STRATEG I PEM BELAJARAN S T A D PA D A S ISW A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "P R E ST A SI B E LA JA R P E N D ID IK A N AGAM A ISLAM STRATEG I PEM BELAJARAN S T A D PA D A S ISW A"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

KELAS V S D

'i

SUKOMULYO KEC. KAJORAN KAB. MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

S U M A R T I

NIM: 11408205

JURUSAN TARBIYAH

PF OGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) S A LA T I GA

Jl. Stadibn No. 03 telp. 323706, Faks. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara

Nama : Sumarti

NIM :11408205

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi: Pendidikan Agama Islam

Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Strategi Pembelajaran STAD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sukomulyo Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010”

Telah kami setijui untuk dimunaqosahkan.

Pembimbing

Prof.Dr.HT Mansur,M.Ag. NIP. 19680613 199403 1004

(3)

tara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Faks. 323433 Salatiga 50721

http://www.stainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

Skripsi Saudari tasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Strategi Pembelajaran wa Kelas V SD Negeri Sukomulyo Kecamatan Kajoran Kabupaten Pelajaran 2009/2010". telah dimunaqosahkan dalam Sidang Ujian , Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga pada Sabtu, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh ehdidikan Islam (S.Pd.l.)

mo, M.Ag)

(Dra. Nur H$sanah,M.Pd.) NIP 19691 10199403 2 002

Pembimbing

r V

Prof. Dr. HVMansurjVD NIP. 19680613 199403 1004

(4)

SE1

DEPARTEMEN AGAMA

OLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) S A LA T I GA

Jl. Stadion No. 03 telp. 323706, Faks. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah in i:

Nama NIM Jurusan

: Sumarti : 11408205 : Tarbiyah

Program Studi: Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan j i]biakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah

Salatiga, 4 Agustus 2010

Penulis

(5)

MOTTO

O j

U

j au

I

j

^#1x11

I

j j j

I

OiAII

au

I £

3

^

(Q.S Al Mujadalah 11)

PERSEMBAHAN

1. Kedua anakku tersayang.

2. Ayah dan Ibu yang selalu kunanti ridho dan

doanya.

3. Kepala Sekolah dan teman-teman guru yang

selalu memberi dorongan dan kesempatan untuk

selalu belajar

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillah rrohmanirrohim.

Puji syukiur penukis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, inayah serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas di dalam penulisan skripsi ini, kemudian sholavfat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat-sahabatnya.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah memlperi kesempatan untuk menyelasaikan skripsi ini.

2. Bapa e Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Bidang Akademik STAIN Salatiga yang berkenan menyetujui dan merestui skripsi ini.

Bapafc Prof.Dr.H. Mansur,M.Ag. sebagai pembimbing skripsi ini yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.

4. Bapak-bapak Dosen, yang telah memberikan pandangan dan dorongan sehingga terwujudnya skripsi ini.

5. Kedua anak-anakku tercinta yang telah banyak membantu dan memberi dorongan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi kemajuan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan sumbangan bagi dunia penc idikan pada umumnya.

Salatiga, 4 Agustus 2010

(7)

Sumarti 2010 Strate; Kecan

Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui i Pembelajaran ST AD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sukomulyo atan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010 Skripsi Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing : Prof. Dr. H. Mansi r, M. Ag.

Kata K unci: ’embelajaran Puasa, Metode ST AD.

Kemampuan siswa dalam pembelajaran puasa di SD Sukomulyo Kajoran Magelang masih mencapai hasil kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena kurang varia if dalam penggunaan metode yang diberikan kepada siswa. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah dan pada penggunaan metode yang lain. Faktor lain kurangnya guru dalam menggunakan sarana dan alat peraga yang telah ada di s ;kolah.

Masa ah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peningkatan pembelajaran puasa setelah penerapan pembelajaran melalui penggunaan metode Tanya jawab, perubahan sikap dalam belajar setelah mengikuti pembelajaran metode Tipe STAD. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Menggambarkan peningkatan pembelajaran dan motivasi siswa setelah mengikuti p :mbelajaran melalui metode Tipe STAD, dan perubahan sikap pada siswa.

Pene itian tindakan kelas ini menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu tes, observasi dan catatan selama penelitian berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah unta c meningkatkan kualitas pembelajaran puasa di SD Sukomulyo Kajoran Ma 'elang melalui penerapan metode Tipe STAD.

Kemampuan siswa dalam pembelajaran aqidah pada kelas 5 di SD Sukomulyo Kajoran Magelang setelah adanya penelitian ini, hal ini terbukti sebelum pei iditian atau pra siklus hasil yang dicapai pada tes adalah 59.58 %, siklus I 62 50% dan pada siklus II meningkat menjadi 70.41 %. Hasil ini menunjukku n bahwa pembelajaran puasa melalui penerapan metode Tipe STAD. dapat meningkatkan kemampuan siswa. Diharapkan penelitian memberikan masukan ba p sekolah lain dan memberi dampak positif pada sekolah ini.

(8)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. , Latar Belakang M asalah... •

B. Rumusan Masalah ... 4

C Tujuan Penelitian dan M anfaat... 4

D. Hipotesis Tindakan ... 5

E. Definisi Istilah ... 6

F. Metode Penelitian... 7

C . Sistematika Penulisan... 14

BAB II Kajian Pustaka A. Pengertian Belajar ... 15

L Prinsip-Prinsip B elajar... 18

2. Faktor yang mempengaruhi Belajar... 19

3. Hasil Belajar... 22

E . STA D ... 25

C. Tinjauan Materi... 27

BAB III Pelaksanaan Penelitian A . Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitan... 29

B. Subjek Penelitian... 31

U. Desain Penelitian... 32

D. Deskripsi Siklus 1... 33

i. Deskripsi Siklus II... 36

(9)

BAB IV : Hasi Penelitian dan Pembahasan

Deskripsi Prasiklus ... 44

B. Analisis data Persiklus ... 46

(p.

Pembahasan ... 55

D. Peningkatan Pembelajaran Puasa ... 58

BAB V : I enutup l Kesimpulan ... 60

I. Saran ... 60

Daftar Pustac

Lampiran-L;

Riwayat Hic

mpiran

up Penulis

(10)

1. Tabel

2. Tabel

3. Tabel

4. Tabel

5. Tabel

6. Tabel

7. Tabel

8. Tabel

9. Tabel

DAFTAR TABEL

1 Hasil tes pra siklus... 45

2. Hasil tes formatif siklus 1 ... 47

3 Rekapitulasi hasil tes siklus I ... 48

4. Observasi siklus I ... 49

5. Hasil tes formatif siklus I I ... 51

6. Rekapituiasi hasil siklus I I ... 52

7. Observasi siklus I I ... 53

8. Rekapitulasi pra siklus, siklus I dan siklus I I ... 58

(11)

1. Rencana Pelaksiinaan Pelajaran.

2. Silabus.

3. Soal siklus I da i II

4. Surat izin Peneitian.

5. Dokumentasi.

6. Denah Sekolah.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya siswa beranggapan bahwa Pendidikan Agama Islam

terutama dalam pokok bahasan puasa adalah mata pelajaran yang paling mudah

jika dibahdingkan dengan pokok bahasan yang lain karena puasa telah biasa

dilakukai i oleh siswa., tetapi pada kenyataannya dari hasil nilai evaluasi tentang

puasa yang cenderung lebih rendah dibanding dengan hasil nilai evaluasi pokok

bahasan yang lain lain. Bertolak dari anggapan tersebut dapat mempengaruhi

mental :iswa yang dapat menimbulkan sikap negatif siswa, antara lain siswa

enggan i ntuk mengikuti pelajaran dan agak meremehkan atau sudah merasa sudah

faham d :ngan materi tersebut.

Kemampuan di dalam suatu kelas tidak jauh berbeda dengan kehidupan

pada sat u keluarga atau organisasi di mana antara anggota yang satu dengan yang

lain meiiniliki sifat dan karakter yang berbeda dan unik. Begitu juga dalam suatu

kelas yjing terdiri dari kurang lebih empat puluh anak, maka dari jumlah tersebut

memilil i sifat serta karakter yang berbeda dalam tanggapan terhadap pendidikan

Agama Islam pada materi puasa. Ada yang menganggap bahwa materi puasa itu

sulit, ci kup sulit, mudah dan bahkan ada yang menganggap mudah sekali.

Anggapan siswa yang bersifat negatif tersebut, bagi seorang guru jangan

dijadikin sebagai suatu hambatan yang permanen, tidak dapat dirubah atau

(13)

dihadapi

sifat dan

dan diselesaikan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Begitu juga

carakter dari siswa yang beragam tersebut merupakan sebuah tantangan

bagi gi ru sehingga dalam pelaksanaannya dapat menyenangkan agar

menghasilkan prestasi yang menakjubkan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh

bagaimafia seorang guru mengajarkan Pendidikan Agama Islam kepada siswa.

lenurut Herman Hudoyo (1990: 6) Mengajar adalah suatu kegiatan

menyampaikan pengetahuan/pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik.

Sedangkan menurut Hamalik (2001: 44) Mengajar adalah menyampaikan

pengetahuan kepada siswa didik atau murid di sekolah. Dan pengalaman itu

sendiri adalah sumber pengetahun dan keterampilan, bersifat pendidikan, yang

merupal can satu kesatuan di sekitar tujuan murid, pengalaman pendidikan bersifat

kontinu dan interaktif, membantu integrasi pribadi murid. Pada garis besarnya

pengalaman itu terbagi menjadi dua, yaitu pengalaman langsung partisipasi

sesungj uhnya dan sebagainya dan pengalaman pengganti (Hamalik, 2001: 29).

Untuk menyampaikan pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik,

seorang guru harus mempunyai strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran

adalah perencanaan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran agar tujuan

pembe ajaran tercapai (Suyitno, dkk, 2001: 26). Di dalam strategi pembelajaran

tersebut meliputi metode atau pun model pembelajaran yang sesuai dengan materi

pelajar m sehingga dapat mendorong siswa lebih kreatif dan dapat meningkatkan

(14)

3

Tdapi kebanyakan seorang guru masih mengidolakan model pembelajaran

konvensional yang cenderung lebih mudah dan tidak membutuhkan keterampilan

khusus bigi guru untuk menerapkannya. Padahal, model pembelajaran ini tidak

memberil ;an stimulus kepada siswa untuk aktif dan kreatif.

Begitu juga dari penulis memperhatikan pada proses belajar mengajar

yang ber angsung di kelas V semester II SD Negeri Sukomulyo Magelang , dan

biasanya guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang

cenderur g membuat suasana kelas monoton, membosankan dan kurang menarik,

sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan . Untuk itu perlu ditingkatkan

hasil belajar siswa khususnya kemampuan kognitif dalam memecahkan masalah

serta akt vitas siswa dan kerjasama siswa dalam kelompok.

Pencapaian konsep merupakan salah satu metode yang bisa digunakan

dalam proses pembelajaran karena pencapaian konsep menunjukkan kepada kita

cara unmk menjadi guru yang lebih baik dan menguraikan cara-cara baru yang

memudahkan proses belajar, sehingga dengan menggunakan model pembelajaran

pencap; ian konsep guru akan dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaan

belajar menuju bentuk perencanaan pengajaran yang akan dapat meningkatkan

prestasi siswa.

Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok

bahasa: i puasa, penulis mencoba untuk menerapkan model pembelajaran

(15)

di SD Suk fmiulyo kabupaten Magelang tahun 2009 khususnya di kelas V.

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari uraian latar belakang masalah, maka permasalahan

penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran Pendidikan Agama

Islam melalui pembelajaran tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa kt las V semester II SDN Sukomulyo Magelang Kabupaten Magelang

dalam pokok bahasan Puasa tahun pelajaran 2009 /2010?

C. Tujuan di n Manfaat Penelitian 1. Tujui n Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui adanya

peningkatan prestasi belajar siswa kelas 5 semester II SDN Sukomulyo

Mag'tiang dalam pokok bahasan Puasa tahun pelajaran 2009/ 2010 melalui

penerapan pembelajaran tipe STAD.

2. Man iaat Penelitian

Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat diambil manfaatnya

antaia lain:

a. Manfaat bagi siswa

) Dapat meningkatkan daya tarik siswa dalam pokok bahasan Puasa

(16)

5

b. 3)

M i

1)

2

)

3)

Dapat menguasai keterampilan berdiskusi dan bermusyawarah,

nfaat bagi guru

Dapat meningkatkan kreativitas serta strategi belajar mengajar guru

agar menjadi guru yang profesional.

Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang

materi, menyampaikan isi serta memudahkan proses belajar.

Dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk bertatap muka dan

mengemukakan pendapatnya secara bebas, dengan tidak mengabaikan

aturan-aturan diskusi.

D. Hipotesis tindakan

Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka hipotesis tindakan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Penggunaan model pembelajaran pencapaian konsep tipe STAD dapat

meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan keaktifan siswa

pada pokok bahasan puasa pada siswa kelas V Semester II SDN Sukomulyo

(17)

Pen :liti mengambil judul ” Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama

Islam Melalui Pembelajaran Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SD Negeri

Sukomulyo Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010”

Mal a untuk memperjelas istilah pengertian judul tersebut diatas perlu kita

jelaskan istilah-istilah kata tersebut, pengertian Peningkatan berasal dari kata

tingkat yar g berarti (lapis dari sesuatu yang bersusun), sedangkat kata peningkatan

atau menir gkat artinya selalu meningkat (naik, bertambah dsb) (Poerwodarminto,

1976 : 107 ?), sedangkan belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar

berupa kaj abilitas dan setelah belajar orang memiliki pengetahuan, sikap dan

nila.(Dimy ti, 2006 : 10). Pengertian pembelajaran adalah upaya untuk

membelaja kan siswa. Dalam penegertian ini secara implisit dalam pembelajaran

terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai

hasil pembelajaran yang diinginkan (Hamzah B.Uno, 2007 : 83). Pengertian

Puasa(shautn) menurut bahasa arab artinya menahan dari segala sesuatu seperti

menahan n akan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan

sebagainya. Sedangkan menurut ajaran Islam puasa yaitu menahan dari sesuatu

yang mem jatalkannya, lamanya satu hari, mulai dari terbit fajar sampai

(18)

Sedangkan pengertian STAD merupakan pendekatan model pembelajaran

kooperatif yang menuntut kerjasama siswa dan saling ketergantungan dalam

struktur tugas, tujuan dan hadiah (Ibrahim, 2000: 3).

F. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

penelitian <|ilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian

ini juga te(masuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu

teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Penelitian ini akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara kalasikal

telah mencapai 85% atau lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak tergantung

pada jumk h siklus yang harus dilalui.

l).Ranc angan Penelitian

'enelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam

buku pbdoman penelitian tindakan kelas yang disusun oleh Tim Pengajar

Peneliti tn Pendidikan UNY bahwa PTK adalah sebagai bentuk investigasi yang

bersifat reflektif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan

perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi kompetensi, atau

situasi i Team Pengajaran UNY, 1998: 9)

Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki dan

meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas; sedangkan manfaat

(19)
(20)

9

1. Ranc ingan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

men) usun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,

suk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. term;

2. Kegi itan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti

sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati

hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model

discovery.

3. Refhksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan

yanj; diisi oleh pengamat.

4. Ranpangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat

membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus

berikutnya.

Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1, dan 2, dimana

mai ing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang

santa) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes

for

natif di akhir masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan

unluk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

a)

Ti

mpat, Waktu Populasi dan Sample. .Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam

(21)

K

2. W

3.

b) Lan

Penelitian ini bertempat di SD Sukomulyo Kecamatan Kajoran

abupaten Magelang tahun pelajaran 2009/2010.

aktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

enelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada

ulan Mei semester genap 2009/2010.

opulasi dan Sample

Populasi penelitian adalah siswa-siswi SD Sukomulyo,

Cecamatan Kajoran Kabupaten Magelang yang berjumlah 156 siswa,

sedangkan yang dijadikan sample penelitian adalah siswa kelas 5 yang

terdiri dari 24 siswa.yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan, dalam pembelajaran pada pokok bahasan puasa,

kah-langkah/ Siklus Penelitian.

enelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

can bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru untuk merupa

meningkatkan pembelajaran dan kualitas siswa, dan penelitian ini dilakukan oleh

guru d ngan tidak mengubah situasi dan jadwal yang telah ada, dengan demikian

jika gi ru melakukan beberapa penelitian tindakan tidak akan mengganggu

(22)

11

Perencanaan Perencanaan Ulang

Penganutan Pengamatan

E tari gambar di atas penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi dua

siklus. Tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan,

pengarfiatan, dan refleksi.

Dalam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

terhadip pembelajaran puasa melalui penerapan model STAD. Setelah

dilakukan refleksi terhadap proses tindakan siklus I maka akan mendapat

permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut.

Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan perencanaan

tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang pada siklus II.

rpgkan siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan

pembelajaran puasa melalui penerapan metode STAD setelah dilakukan

pertdikan pada siklus II.

c) Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a) Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

(23)

[) Rencana Pelajaran (RP)

pedc

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

man guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran.

Masing-masi ng RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar,

tuju; m pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.

) Lembar Kegiatan Siswa

pros

Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu

ss pengumpulan data hasil eksperimen.

) Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

a. Lembar observasi pengolahan metode pembelajaran diskusi,

untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran.

b. Lembar observasi aktifi tas siswa dan guru, untuk mengamati

aktifi tas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

) Tes formatif

Tes ni disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes

form atif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan

adai; ih pilihan ganda (objektif) 20 soal dan isian sebanyak 5 soal.

d) Pen; 'umpulan Data

I)ata-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observa; i pengolahan metode pembelajaran model STAD, observasi aktivitas

(24)

13

6. Analis

X =

Denj;

s Data

U ituk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan

pembelaj iran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan

teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat

menggan barkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh

dengan tLijuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga

untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta

aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan

siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara

memberi can evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

Analisis ni dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Untu menilai ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang

selan utnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut

sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

E *

Z *

an : X = Nilai rata-rata

Z X = Jumlah semua nilai siswa

E N = Jumlah siswa

(25)

G. Sistematika

Dai

sistematika

Bab I Pen*

Tujuan dan

Penelitian

Bab il Ka

c m penulisan penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun

jenulisan sebagai berikut:

< ahuluan berisi tentang, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

Manfaat Penelitian, Hipotesis Tindakan, Definisi Istilah, Metode

Sistematika Penulisan,

an Pustaka yang berisi tentang : Pengertian Belajar, Student Team

dan

Achievemet t Division (STAD), dan Tinjauan Materi

Bab III Pe aksanaan Penelitian yang berisi tentang: Gambaran Umum lokasi dan

siklus II

Bab IV ad

Bab V Peni

Penulisan

Subyek Pe lelitian, Deskripsi Pelaksanaan siklus I dan Deskripsi Pelaksanaan

lah Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang: Deskripsi

Persiklus d m Pembahasan siklus I dan siklus II

(26)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Kajian Teoii

1. Pengertia Belajar

Belajar merupakan kegiatan penting yang harus dilakukuan setiap orang

secara maksimal untuk dapat memperoleh sesuatu Belajar adalah syarat mutlak

untuk men adi pandai dalam berbagai hal.

Beperapa ahli pendidikan telah merumuskan dan menafsirkan pengertian

tentang b< lajar. Dan pengertian belajar itu sendiri berbeda antara satu dengan

yang laini ya. Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil

belajar berupa kapabilitas dan setelah belajar orang memiliki pengetahuan, sikap

dan nilai. (Dimyati, 2006 : 10).Menurut Skinner belajar suatu perilaku pada saat

orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik dan sebaliknya.

(Hamzah B.Uno, 2007: 54)Menurut Dan menurut Hamzah B.Uno belajar pada

hakekatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan

suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai.

(Hamza .B.Uno, 2007: 54)

Dplam islam sejarah telah membuktikan bahwa wahyu Alloh yang pertama

kali tu a n adalah perintah membaca, sedang membaca adalah merupakan awal

(27)

i den

1. Bacalah 2. Dia Telah 3. Bacalah, 4. Yang mengaj 5. Dia mengeja,

Di

L $ 5

$ Cfl

( K Cr?

'

"

3^' $<3^"

igan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, menciptakan manusia dari segumpal darah.

Tuhanmulah yang Maha pemurah,

iar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], r kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. dan

beberapa batasan belajar yang dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh

individu untuk memperoleh perubahan tingkah yang secara keseluruhan sebagai

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar menurut

Slameto (2003: 3) adalah sebagai berikut:

a.Perjbahan terjadi secara sadar

Seorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau

sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan

c alam dirinya. Perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau

( alam keadaan tidak sadar, tidak termasuk perubahan dalam pengertian

(28)

17

b. Pjrubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

berlangsung secara kesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang

terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi

kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

c. F erubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam hal belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan

tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.

Dengan demikian, makin banyak usaha itu dilakukan, makin banyak dan

makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif

artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan

karena usaha individu sendiri.

d. perubahan belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk

beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis

dan sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti

belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau

permanen, ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan

bersifat menetap.

e.Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan

(29)

laku yang benar-benar disadari. Perbuatan belajar yang dilakukan

senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkannya.

f.Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar

sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku

secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan

bbagainya.

2.Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar antara lain

a. Kematangan Jasmani dan Rohani

Kematangan jasmani adalah telah sampai pada batas minimal

ulmur serta kondisi fisiknya telah cukup kuat melakukan kegiatan belajar.

Sedangkan kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan secara

psikologis untuk melakukan kegiatan belajar.

b. Memiliki Kesiapan

Belajar tanpa kesiapan fisik, mental dan perlengkapan akan

banyak mengalami kesulitan, akibatnya tidak memperoleh hasil belajar

yang baik.

c. Memahami Tujuan

Setiap orang yang akan belajar harus tahu tujuan, kemana arah

(30)

19

d. N emiliki Kesungguhan

Orang belajar harus memiliki kesungguhan untuk

rfielaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil

ang kurang memuaskan.

3.Fakto:--Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Dalyono (1993: 249), faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar adalah:

a. Faktor Internal

Faktor internal (dari dalam) adalah faktor-faktor yang

lempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yang berasal dari siswa

lg sedang belajar.

Faktor-faktor tersebut antara lain:

1) Faktor yang bersifat fisiologis

Kondisi fisiologis umumnya sangat berpengaruh terhadap

belajar seseorang, misalnya orang yang sangat sehat jasmaninya akan

lebih mudah belajarnya dibanding dengan orang yang dalam keadaan

lemah. Di samping kondisi fisiologis umum yang tidak kalah

pentingnya adalah kondisi panca indera, terutama penglihatan dan

pendengaran.

2) Faktor yang bersifat psikologis

Beberapa faktor psiologis yang utama, yang dapat

(31)

a) Kecerdasan

Kecerdasan mempunyai peranan penting yang sangat besar

dalam proses keberhasilan seseorang dalam belajar sesuatu. Orang

cerdas akan cepat menguasai pelajaran dibanding dengan orang

yang kurang cerdas, meskipun fasilitas dan waktu yang digunakan

untuk mempelajari materi sama.

b) Bakat

Bakat adalah suatu keadaan sifat-sifat seseorang.

Seseorang yang mempunyai bakat tertentu akan mudah

menyelesaikan atau memecahkan masalah dibandingkan dengan

orang yang tidak sehat.

c) Minat

Dengan adanya minat dalam diri seseorang belajar maka

dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik dibandingkan

otang yang tidak mempunyai minat.

d) Motivasi

Motivasi merupakan dorongan bagi diri seseorang untuk

melakukan kegiatan tertentu. Seseorang yang mempunyai

motivasi tinggi untuk belajar maka orang tersebut berusaha

dengan sungguh-sungguh untuk melakukannya agar tercapai hasil

(32)

21

e) Emosi

Keadaan emosi yang labil seperti mudah marah, mudah

tersinggung, merasa tertekan, merasa tidak aman dapat

mengganggu keberhasilan anak dalam belajar seseorang

cenderung lebih berhasil dalam melaksanakan kegiatan belajar

apabila orang tersebut didasari oleh perasaan aman, gembira dan

bebas.

f) Kemampuan kognitif

Kemampuan kognitif adalah kemampuan menalar atau

penalaran yang dimiliki oleh para siswa. Kemampuan penalaran

yang tinggi akan memungkinkan seseorang dapat belajar lebih

baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan penalaran

sedang,

b. F kktor eksternal

Faktor eksternal (dari luar) adalah faktor-faktor yang berasal dari

1 liar diri siswa yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-

f fiktor tersebut meliputi:

1) Faktor lingkungan

a) Lingkungan alami

Lingkungan alami merupakan kondisi alam yang dapat

berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar, seperti suhu, udara,

(33)

di dalamnya kejadian-kejadian yang ada, misalnya udara yang

segar akan memberikan kondisi yang lebih baik untuk belajar dari

pada udara yang panas,

b) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial misalnya pengaruh keluarga di mana

hubungan antara anak dengan orang tua harmonis, penuh

pengetian, kasih sayang dan akrab, hal ini memungkinkan anak

belajar dengan baik karena di samping memberi dorongan untuk

belajar, orang tua akan membantu menciptakan situasi belajar

yang baik.

2) Faktor instrumental

Faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang

diharapkan. Faktor inilah yang dapat dimanipulasikan untuk

mencapai tujuan belajar yang telah dirancang

4.Hasil Beli jar

sil belajar siswa adalah suatu perilaku.Pada saat orang belajar, maka

responnya Imenjadi lebih baik. Menurut Gagne belajar adalah suatu perubahan

yang terjadi dalam disposisi atau kapabilitas seseorang, dalam kurun waktu

tertentu, dhn bukan semata-mata sebagai proses pertumbuhan (Dimyati

(34)

23

Hasil belajar yang diukur pada pembelajaran yang berlandaskan

kurikulum 2004 meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Maka

guru tii ak hanya menilai siswa dari aspek intelektual tetapi kemampuan sosial,

sikap iiiswa selama proses belajar mengajar serta keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran juga dinilai oleh guru. Siswa yang telah mengalami

pembelajaran diharapkan memilki pengetahuan dan ketrampilan baru serta

perbail an sikap sebagai hasil dari pembelajaran yang telah dialami siswa

tersebut. Pengukuran hasil belajar bertujuan untuk mengukur tingkat

pernah; man siswa dalam menyerap materi. Sebaiknya hasil belajar yang telah

dinilai oleh guru diberitahukan kepada siswa agar siswa mengetahui kemajuan

belajar yang telah dilakukannya serta kekurangan yang masih perlu diperbaiki.

Penilaian hasil belajar pada akhirnya sebagai bahan refleksi siswa mengenai

kegiati n belajarnya dan refleksi guru terhadap kemampuan mengajarnya serta

'aiuasi pencapaian target kurikulum.

enjamin S. Bloom dalam Taxonomy o f Education Objectives (Winkel,

) membagi hasil belajar kedalam tiga ranah:( Sagala, 2007: 34)

a. Ran ah Kognitif

Ranah kognitif (berkaitan dengan daya piker, pengetahuan, dan

pena aran) berorientasi pada kemampuan siswa dalam berfikir dan bernalar

yang mencakup kemampuan siswa dalam mengingat sampai memecahkan

mass ah, yang menuntut siswa untuk menggabungkan konsep-konsep yang

telah dipelajari sebelumnya. Ranah kognitif ini berkenaan dengan prestasi menge

(35)

bela

pen*

diut

ar dan dibedakan dalam enam tahapan, yaitu pengetahuan, pemahaman,

rapan, analsisi, sintesis, dan eveluasi. Pada siswa Sekolah Dasar

timakan pada ranah pengetahuan, pemahaman, dan penerapan,

b. Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor berorientasi kepada ketrampilan fisik, ketrampilan

m torik, atau ketrampilan tangan yang berhubungan dengan anggota tubuh

afiiu tindakan yang memerlukan koordinasi (dalam Winkel, 1996:278)

i nyatakan bahwa ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu:

rsepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan m

m<

pe

kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas,

c. R mah Afektif

Ranah afektif (berkaitan dengan perasaan/kesadaran, seperti perasaan

s man g atau tidak senang yang memotivasi seseorang untuk memilih apa

> ang disenangi) berorientasi pada kemampuan siswa dalam belajar

nenghayati nilai objek-objek yang dihadapi melalui perasaan, baik objek

itu berupa orang, benda maupun peristiwa. Ciri lain terletak dalam belajar

mengungkapkan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar. Menurut

Rrochwall Bloom (dalam Winkel 1996:276) ranah afektif terdiri dari

] enerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap, organisasi, dan

pembentukan pola hidup.Untuk ranah kognitif, guru menilai kemampuan

kognitif siswa berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa pada akhir

(36)

25

B.

Students Teams Achievement Divisions

(STAD)

TAD merupakan pendekatan model pembelajaran kooperatif yang

menuntut kerjasama siswa dan saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan

dan ha< iah (Ibrahim, 2000: 3). Sehingga dalam proses pembelajaran siswa

dikondi: ikan secara kompleks. Dengan harapan antara siswa saling bekerjasama

untuk rrlenyelesaikan tugas tertentu.

a. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif

Kebanyakan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif

iapat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

materi belajarnya.

1) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,

sedang dan rendah.

) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,

jenis kelamin berbeda-beda.

) Penghargaan lebih berorientasi kelompk ketimbang individu.

b. Tujuan pembelajaran dan hasil belajar

Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu:

1) Hasil belajar akademik

Menurut Coleman (Ibrahim, 2000: 7) pembelajaran kooperatif

(37)

dan membuat budaya budaya lebih dapat menerima prestasi menonjol

dalam tugas-tugas pembelajaran akademik.

2) Penerimaan terhadap perbedaan individu

Menurut Goldon Allport (Ibrahim, 2000: 9) menyatakan

bahwa hanya kontak fisik saja di antara orang-orang yang berbeda ras

atau kelompok etnik, tidak cukup untuk mengurangi kecurigaan dan

perbedaan ide. Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada

siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling

bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama dan memulai

penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk

menghargai satu sama lain.

3 Pengembangan keterampilan sosial

Selain pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa untuk

memahami konsep-konsep sulit, pembelajaran ini juga sangat berguna

untuk membantu siswa menumbuhkan kemampuan keija sama.

Dalam STAD juga ditekankan bahwa siswa dikelompokkan

dalam tim-tim pembelajaran dengan empat atau lima anggota dan

anggota tersebut harus heterogen (Nur, 2005: 5). Ide utama di balik

STAD adalah untuk memotivasi siswa saling memberi semangat dan

membantu dalam menuntaskan keterampilan-keterampilan yang

dipresentasikan guru, meskipun siswa belajar bersama, mereka harus

menguasai materi tersebut (tanggung jawab individu). Hal ini akan

(38)

27

pekerjaan tutorial dengan baik dan saling menjelaskan satu sama lain.

Selain itu STAD juga memberikan kesempatan setiap anggota

kelompok akan memperoleh skor yang berbeda sesuai dengan tingkat

kepahaman dan keaktifannya.

C.Tinjauan Materi.

sdateri Puasa wajib ini merupakan salah satu materi Pendidikan Agama

Islam SD|M Sukomulyo Magelang kelas V semester II.

.Pengerl tan Puasa wajib

’uasaCshaum) menurut bahasa arab artinya menahan dari segala sesuatu

seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak

bermanfaat dan sebagainya. Sedangkan menurut ajaran Islam puasa yaitu

menahu n dari sesuatu yang membatalkannya, lamanya satu hari, mulai dari

terbit f< jar sampai terbenamnya matahari

2.Ketenti an Puasa wajib

a. Syaiat wajib puasa, adapaun syarat wajib puasa adalah beragama Islam,

ber ikal, baligh, dan kuat berpuasa.

b. Syar at sah puasa, meliputi Islam, Mumayiz, Suci dai haid maupun nifas dan

dal am waktu yang diperbolehkan puasa.

c. Rul un puasa ada dua yaitu niat dan menahan diri dari segala yang

(39)

a. Syarc wajib puasa, adapaun syarat wajib puasa adalah beragama Islam,

bera cal, baligh, dan kuat berpuasa.

b. Syar; t sah puasa, meliputi Islam, Mumayiz, Suci dai haid maupun nifas dan

dak m waktu yang diperbolehkan puasa.

c. Rukm puasa ada dua yaitu niat dan menahan diri dari segala yang

mei ibatalkan, sejak terbit fajar sampai tenggelam matahari.

d. Hal- nal yang membatalkan puasa adalah makan minum dengan disengaja,

mu itah dengan sengaja, gila(mabuk, berubah akalnya), keluar darah haid

atai nifas dan murtad.

e. Hal-(hal yang disunahkan puasa : Menyegerakan berbuka, berbuka dengan

koima(sesuatu yang manis), berdoa sewaktu berbuka,mengakhirkan sahur,

memberi makan untuk berbuka kepada yang berpuasa, memperbanyak

sedekah dan memperbanayak membaca Al-Qur’an.

f. Macam-macam puasa wajib : Puasa Romadhon, Puasa Nadzar dan Puasa

Qadna

3. Cara melakukan puasa wajib adalah berniat pada malam hari, makan sahur,

tidak makan minum serta menahan hawa nafsu mulai terbit fajar sampai

terbsnam matahari, sejak imsak sampai terbenam matahari tidak makan

minum, pada waktu magrib menyegerakan berbuka dan berdoa ketika

berbuka.

4. Hikmah puasa adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Alloh,

menanamkan kepercayaan, menanamkan rasa kasih saying kepada fakir

miskin, dan untuk menjaga kesehatan.

5. Hal-nal yang merusak puasa adalah melakukan perbuatan atau perkataan yang

(40)

BAB III

I

Jmum Lokasi dan Subjek PenelitianPELAKSANAAN PENELITIAN

it penelitian ini adalah di SD Sukomulyo Kecamatan Kajoran

dagelang.

alah : Berilmu, berakhlak mulia dan berbudaya,

olah :

(41)

Nc Kelas L P Jumlah

1 I. 8 5 13

2 II 13 9 22

3 III. 13 7 20

4 IV 6 12 18

5 V 16 8 24

6 VI 11 6 17

JMLH 67 47 114

4.Keadaan ( uru tahun 2010

No Nama NIP Jabatan Tugas

mengajar

1. S unaryono 196106221982011005 Kepa Sek IV-VI

2. S ilamun 195209041975121002 Guru Kls II

3. S jdiyono 19501212197011004 Guru Kls III

4. siti Nafisah 196202011983042008 Guru Kls I

5. samarti 196212201984052002 Guru PAI I-VI

6. Eni Tri Budi 196605201987022003 Guru Penjas I-VI

7. S ■i Yuniasih 196312181988062011 Guru Kls V

8. sti Isnaini 196607061994032011 Guru Kls VI

(42)

31

10 Wahyu Puji - G r B.Inggris I-VI

11 Chamami - Penjaga

(Sumber

5. Susunan

Keti

Ben

Report bulan Mei 2010

Komite Sekolah

i : 1. Wahyudi

2. Dimyati

iahara : 1. Sumarti

2. Sri Yuaningsih

Sel retaris : 1. Siti Isnaini

2. Nuryanto

Anggota : 1. Muhtarom

2. Sukamto

3. Saefudin

4. Daliyo

5. Mafrokhan

6. Trimulyati

(Sui iber. Papan data Sekolah th 2010)

B. Subjek Penelitian

Slubjek dalam penelitian ini adalah peningkatan pembelajaran dan prestasi

belajar i gama dalam materi puasa melalui penerapan pembelajaran tipe STAD

(43)

Ke

putri. Da

Berdasark

pendidikafi

nilai yanj

digunakai

kelas unti

hari Rabu

C. Desain 1

as 5 SD Sukomulyo berjumlah 24 siswa terdiri dari 16 laki-laki dan 8

am penelitian ini kami memilih siswa kelas 5 SD Sukomulyo.

an pengalaman peneliti yang juga sebagai pengampu mata pelajaran

agama Islam di kelas tersebut, bahwa materi puasa rata-rata memiliki

rendah, sehingga penerapan pembelajaran tipe STAD diterapkan dan

sebagai subjek penelitian. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan

k siklus I adalah pada hari Rabu, 26 Mei 2010, sedangkan siklus II pada

2 Juni 2010.

enelitian.

Pe nelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

merupakpn bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru untuk

(44)

33

ari gambar diatas penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi dua siklus,

usnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan,

ksi.

alam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

pembelajaran puasa melalui penerapan metode STAD. Setelah

n refleksi terhadap proses tindakan siklus I maka akan mendapat

permasa ahan yang muncul dalam kelas tersebut.

Sphingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan

aan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang pada

Sedangkan siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan

aran puasa melalui penerapan metode STAD setelah dilakukan

n pada siklus II.

Pelaksanaan Siklus I.

i c a n a a n

askan

)alam tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah perencanaan yang baik

uan pembelajaran dapat tercapai dengan baik pula, dan hasilnyapun

Pada perencanaan ini terdapat langkah-langkah yang harus

an dalam pembelajaran puasa melalui penerapan pembelajaran Tipe

yaitu 1). Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan tindakan

an dilakukan, yaitu pembelajaran puasa melalui penerapan Tipe STAD,

buat dan menyusun instrumen yang terdiri dari tes dan non tes, dan

(45)

2. Tinaukan

ren

keda

Pada tahap tindakan ini guru dalam mengajar harus sesuai dengan

< ana pembelajaran yang sudah dibuat. Dalam proses tindakan ini dibagi

lam 3 tahap, yaitu : pendahuluan, inti, dan penutup.

Flendahuluan

Pada tahap ini guru menciptakan kondisi siswa agar pembelajaran

Derjalan dengan baik dan sebelum kegiatan berlangsung guru

mempersiapkan alat peraga yang diperlukan. Dan setelah ini guru

menyampaikan tujuan dan manfaat dari pembelajaran yaitu materi

b. ] masa.

nti

Pada tahap ini, guru menjelaskan materi yang disampaikan yaitu

ntang puasa melalui pendekatan tipe STAD. Setelah itu guru

menjelaskan pula cara pelaksanaan tentang pembelajaran tipe STAD,

s;telah itu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk

n iembahasa materi yang telah diberikan dan ditugaskan oleh guru. Setelah

deasai kegiatan ini memeriksa hasil kerja kelompok siswa dan

r lemberikan tes secara tertulis,

c. I enutup

Pada tahap ini, guru bersama siswa merefleksi terhadap

f (embelajaran yang telah dilakukan. Guru membagikan lembar jurnal

(46)

35

lepada siswa untuk diisi dan didalam jumal tersebut terdapat pertanyaan

t epada siswa yang mengacu pada tes skala sikap yang menilai sikap siswa

;lama pembelajaran berlangsung.

3. Pengamatan

Dalam tahap pengamatan atau obsevasi ini, guru mengamati setiap

siswla dengan dibantu oleh satu orang guru. Pengamatan ini dilakukan

sela na proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

Pada saat melakukan pengamatan guru mencatat siswa yang aktif,

pasif', tidak memperhatikan ataupun berbicara sendiri atau bahkan

mengantuk selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Pada tahap ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan, karena akan

mer adi bahan acuan pada tahap siklus selanjutnya. Pengambilan data adalah

berc asarkan tes tertulis dan tes skala sikap

4. Refleksi

Pada tahap refleksi ini dapat dilihat dari hasil tes, pengamatan dan

jumpl yang telah dibuat. Jika hasilnya masih belum memenuhi batas

ketuntasan belajar yang ingin dicapai, baik itu tentang hasil tes tertulis

mai pun skala sikap masih belum baik dan tuntas terhadap pembelajaran yang

telat dilakukan maka dapat digunakan sebagai bahan perbaikan pada siklus

II. Dan hal-hal yang positif pada siklus I tetap harus dipertahankan.

Sedangkan kekurangan pada siklus I harus ditindak lanjuti sebagai bahan

(47)

E. Deskripsi

/. Perencdnaan

Si

pembe

pada s

hal-ha

Pelaksanaan Siklus II.

telah melakukan refleksi pada siklus I, maka guru perlu memilih strategi

ajaran yang sesuai pada siklus II. Yang dimulai dengan perencanaan

us II, perencanaan ini merupakan penyempurnaan dari siklus I. Adapun

yang perlu diperhatikan pada siklus II adalah sebagai berikut : 1).

Menyusun perbaikan rencana pembelajaran puasa melalui penerapan tipe

STAE, 2). Menyusun instrumen yang terdiri dari tes dan non tes, dan 3).

Mela ukan perbaikan kolaborasi dengan teman guru dengan cara sharing atau

bertu far pikiran.

2. Tindakan

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian pada siklus II ini adalah

peri aikan dari siklus I, yaitu memperbaiki kekurangan-kekurangan dan hal-hal

yang menjadi hambatan pada cara berdiskusi model STAD. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara memperhatikan dan melihat siswa melakukan tugas

yanh diberikan oleh guru. Dan berusaha untuk melaksanakan dengan tehnik

yarg benar pada proses pembelajaran pada siklus II. Tindakan yang dilakukan

pac a tahap ini yaitu pendahuluan, inti, dan penutup,

a. Pendahuluan.

Pada tahap pendahuluan ini, guru mengadakan appersepsi untuk

merangsang pembelajaran yang akan disampaikan, dan menanyakan

(48)

kegic tan pembelajaran ini terutama dalam kegiatan dalam memecahkan

mass lah bersama kelompoknya masing-masing.

b. Inti

Pada tahap ini lebih ditekankan pada perbaikan pada siklus 1, yaitu

men elaskan kembali materi puasa dengan pendekatan pembelajaran tipe

ST/ D, yaitu menerangkan materi pembelajaran, dan cara berdiskusi baik

disk usi kelompok kecil maupun kelompok besar. Selama kegiatan tersebut

berlangsung hendaknya siswa memperhatikan dan berkonsentrasi dan

setelah selesai siswa diminta melaporkan apa yang telah dikerjakan untuk

se njutnya siswa mengerjakan tes yang telah diberikan oleh guru.

c. Peiiutup

Pada tahap penutup, peneliti bersama-sama dengan siswa

mtlngadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung dan

m< mbuat simpulan terhadap pembelajaran puasa melalui pendekatan tipe

SI AD. Siswa diminta untuk mengisi lembar jurnal skala sikap yang telah

dipersiapkan oleh guru, dalam jurnal tersebut terdapat penilaian skala sikap

si wa terhadap pembelajaran hari itu.

3. Observasi atau Pengamatan

Pengamatan pada siklus II bertujuan untuk mengamati perubahan

tinda an dan sikap siswa pada kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan

cara t(iembuat catatan yang dipakai sebagai data. Pengamatan dilakukan pada

(49)

kelenru

pengamatan melalui observasi langsung saat itu juga dengan tujuan agar

lan atau hambatan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi lagi pada

I.

ngamatan dapat dilakukan dengan cara observasi langsung, Dalam

asi pengambilan data dilakukan terhadap semua tindakan dan perubahan-

lan yang terjadi pada siklus II. Data diambil dari sejauh manakah

tan yang terjadi pada pembelajaran puasa melalui pembelajaran tipe

dengan data tes dan non tes.

ksi

Refleksi pada siklus II ini bertujuan untuk membuat simpulan dari

pelaks inaan kegiatan dan tindakan serta sikap siswa yang terjadi selama

pembe ajaran pada siklus I, Dengan adanya refleksi, guru dapat mengaetahui

peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap pembelajaran puasa melalui

pendekatan STAD setelah dilakukan perbaikan pada siklus I.

1 'ariabel dalam penelitian ini yaitu pembelajaran puasa dan penggunaan

pembe ajaran tipe STAD

embelajaran puasa di kelas 5 semester II adalah tentang ketentuan

puasa.Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran puasa adalah guru

menerangkan terlebih dahulu materi kepada siswa kemudian guru memberi

penjelasan tentang cara melakukan pembelajaran model STAD, hal ini

(50)

39

diajar an. Target dalam penelitian ini adalah mengungkap rendahnya

kemampuan siswa dalam pembelajaran puasa sehingga dapat dicari

pemecahannya untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran puasa dengan

batas ketuntasan belajar 7,5. Pada akhir pembelajaran guru memberikan

evaluasi kemampuan siswa dan memahami materi yang telah diajarkan. Hal ini

dimaksudkan agar dapat mengetahui sejauh mana siswa mampu memahami

pembf ajaran puasa tersebut.

nstrumen pada penelitian ini adalah tes dan nontes. Instrument tes berisi

soal soal pilihan ganda dan 5 soal isian sedangkan nontes adalah observasi

siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan dokumentasi.

)alam instrumen tes terdapat soal yang harus dikerjakan oleh siswa

setela i pembelajaran selesai. Soal tes terdiri dari soal pilihan ganda sebanyak

20 seal dan soal isian 5. tiap soal pilihan ganda mempunyai skor nilai 1,

sedangkan soal isian mempunyai skor nilai 2. sehingga skor nilai 30 dibagi 3

menjjdi 10.

Dalam observasi atau pengamatan peneliti menggunakan lembar

(51)

Lembar Observasi

No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase

1 Pe

Keterang Sangat baik : 4

Baik : 3

Cukup : 2 Kurang : 1

F. Tehnik An

ilisa Data

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran

perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan

kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk

(52)

41

siswa terhadap kegiata pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses

pembela aran.

ntuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan

siswa sebelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara

memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

3. Untuk menilai ulangan atu tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang

selarljutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga

dipei

X =

oleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

Z *

Z "

Dengan : X = Nilai rata-rata

Z X = Jumlah semua nilai siswa

S N = Jumlah siswa

2. Unt Jik ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan

secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar

kuri kulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar

bila telah mencapai skor 75% atau nilai 75, dan kelas disebut tuntas belajar

(53)

sama dengan 75%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar

digunakan rumus sebagai berikut:

' Siswa.yang Juntas belajar P = N --- 4 = ^ --- ^— xlOO%

^ Siswa

Tehnik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.

1. Tehnik Kuantitatif.

Tehnik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang

diperoleh dari hasil tes pembelaran tarikh pada siklus I dan siklus II. Hasil tes

ditulis secara persentase dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. merekap nilai yang diperoleh siswa.

b. menghitung nilai rata-rata.

c. menghitung persentase.

Persentase ditulis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

p = K X 100 %

N X S

Keterangan:

P

K N. S

: Nilai Persentase

(54)

43

Hasil iberhitungan dari masing-masing siklus kemudian dibandingkan yaitu

antara hasil s klus I dengan hasil siklus II. Hasil ini akan memberikan gambaran

mengenai persentase peningkatan kemampuan puasa dengan pendekatan metode

STAD.

l.Tehnik Kua itatif.

Tehni ; kualitatif dipakai untuk menganalisis data kualitatif yang diperoleh

dari hasil nor tes. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui siswa yang mengalami

kesulitan dai im pembelajaran puasa. Hasil ini sebagai dasar untuk menentukan

pembelajarar puasa dengan tipe STAD untuk mengetahui kekurangan dan kelabihan

dengan pendekatan tipe STAD. Hasil analisis tersebut dipakai sebagai dasar untuk

(55)

HASIL PENELITIAN

Hj sil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari observasi pada pra siklus,

tindakar siklus I, dan tindakan siklus II. Hasil tes tindakan pada siklus I dan siklus

II tentai g Tentang materi puasa yaitu puasa wajib dan puasa sunnah dan hasil non tes jerupa observasi .

A. Deskripsi Pra siklus.

H(asil pratindakan yaitu kemampuan mengingat materi tentang puasa

romadlan sebelum dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes pratindakan berfungsi

untuk mengetahui keadaan awal kemampuan siswa setelah pembelajaran

diberikan kepada siswa siswa kelas 5 SD Sukomulyo tahun ajaran 2009/2010.

Kriteri penilaian pada pra tindakan meliputi dua aspek, yaitu tes untuk kategori

penilaian aspek pemahaman/ingatan terhadap materi pembelajaran dan non tes

untuk mengetahui kemampuan, keaktifan, kesungguhan siswa dalam mengikuti

proses belajar mengajar.

(56)

45

Tabel 1

N0 Rentang Nilai Jumlah Siswa % Rata-rata

1 0- 39 0 - _

2 4C - 4 9 2 8.33 %

3 5( -59 5 20.83 %

4 6< -69 11 45.83 %

5 7' - 7 9 4 16.66 %

6 8D -89 2 8.33 %

7

4 - 100 0 0 %

T mlah 24 100% 59.58 %

'ata pada tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa kemampuan siswa

kelas IV 5 D Negeri Sukomulyo kecamatan Kajoran kabupaten Magelang dalam

materi pussa secara individu, dengan skor 40-49 dicapai oleh 2 atau 8.33 % dengan

nilai 50 - 59 dicapai oleh 5 siswa atau 20.83 %. Dengan skor 60 - 69 diacapai

oleh 11 sifwa atau 45.83 %, dengan skor 70 - 79 dicapai oleh 4 siswa atau 16.66

%, dengai skor 80 - 89 dicapai oleh 2 siswa atau 8.33 % dan dengan skor 9 0 -1 0 0

tidak dicapai oleh satu orangpun.

)ari 24 siswa yang mendapat nilai tuntas dalam pembelajaran ini adalah

hanya 17 siswa sedang yang belum tuntas adalah 7 siswa dengan nilai rata-rata

(57)

B. Analisis I

1. Siklus

dikatakan ba(iwa keadaan siswa sebelum tindakan dilakukan mempunyai nilai yang

rendah dalan materi pembelajaran ini .

ata Penelitian Persiklus

a. Ti|hap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan alat-alat

p jngajaran yang mendukung.

b. ijahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

flada tanggal 20 Mei 2010 di Kelas V dengan jumlah siswa 24 siswa.

I|)alam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

lengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

>engamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

2lajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

ilajar mengajar yang telah dilakukan.

(58)

Tabel 2

Hasil Tes formatif siklus 1

47

No Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1. Arum Maulana 50 - V

12. Devi Sulistiyani 80 V

-13. Eva Indah 80 V

-20. Patuh Widosongko 60 V

-21. Rahmad Basuki 60 V

-22. Suci Rahayu 70 V

-23. Yovan Bagus 60 V

-24 Cahyaningtyas 80 V

-Jumlah/ 1500

Rata-rata 62.50 %

Kpterangan: T TT

(59)

Tabel .3

Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I

No Uraian Hasil Siklus 1

1 Nilai rata-rata tes formatif 62.50

2 Uumlah siswa yang tuntas belajar 18

3 Persentase ketuntasan belajar 75

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode

metode pembelajaran tipe STAD diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa

adalah 52.50 dan ketuntasan belajar mencapai 75 % atau ada 18 siswa dari 24

siswa budah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus

pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang

memp< roleh nilai > 65 hanya sebesar 62.50 % lebih kecil dari persentase

ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa

masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dengan metode

pembe lajaran tipe STAD.

‘emerolehan data yang bersifat nontes pada proses pembelajaran puasa

dengan pendekatan pembelajaran STAD pada siklus I diperoleh dari hasil

observasi yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil

(60)

49

Tabel .4

Lembar Observasi Siklus 1

No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase

1 Perhatian siswa 4 3 12.5 %

penuh terhadap 3 9 37.5 %

penjelasan guru 2 9 37.5 %

1 3 12.5 %

2. Siswa hktif dalam 4 4 16.66%

kegiatin tanya 3 10 41.66%

jawab (dengan 2 7 29.16%

guru 1 3 12.5%

3. Siswa antusias 4 5 20.83 %

dan stirius dalam 3 8 33.33 %

pemb fclajaran 2 8 33.33 %

1 3 12.5 %

4. Siswt. aktif dalam 4 4 16.66 %

kegiafan diskusi 3 9 37.5 %

kelor ipok 2 10 41.66%

1 1 4.16%

(61)

2. Siklus

peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif II, da i alat-alat

n

aksanakan

24 siswa. b. Ti hap kegiatan dari pelaksanaan

cegiatan belajar mengajar untuk siklus II di

ei 2010 di Kelas V dengan jumlah siswa

Dalam hal ini peheliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

engajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperha ikan revisi

pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada si

jrulang lagi papa siklus II. Pengamatan (observasi) d

l ersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes

lengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa sdlama proses

Delajar mengajar Rung telah dilakukan. Instrument yang digur akan adalah

es formatif II. Apapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai

terikut.

lus I tidak

aksanakan

(62)

No

Tabel 5

isil Tes formatif siklus 2

(63)

Tabel 6

Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II

1 Nilai rata-rata tes formatif 70.41 %

2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 22

3 1

Persentase ketuntasan belajar 91.66

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa

adalal 70.41 dan ketuntasan belajar mencapai 91.66 % atau ada 22 siswa dari

24 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini

ketuntasan belajar secara klasikal telah megalami peningkatan baik dari siklus

I. A< anya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru

menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes

sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar.

Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan

diinginkan guru dengan menerapkan metode pembelajaran STAD.

Pemerolehan data yang bersifat nontes pada proses pembelajaran

puasa dengan pendekatan pembelajaran STAD pada siklus II diperoleh dari

hasil observasi yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Gambar

N0Tabel 1Rentang NilaiJumlah Siswa
Tabel 2Hasil Tes formatif siklus 1
Tabel .3Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I
Tabel .4Lembar Observasi Siklus 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lemma 2.3 Jika P adalah bukti pada LBB ' I n∼1 dari sebuah sequent S yang mengandung sebuah aturan multi-cut* yang muncul sebagai aturan inferensi paling bawah pada P, maka S

fraksi bentuk kompleks dengan asam organik dapat dipisahkan dengan mudah dari fraksi Ca-. proteinat dengan menggunakan membran semipermeable atau teknik ultrafiltrasi → 2 kelompok

Diare adalah kehilangan cairan elektrolit yang berlebihan terjadi karena frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali, dengan bentuk tinja cair atau enecr (WHO, 1980).. Menurut

Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air yang selanjutnya disebut biaya jasa, adalah iuran pembiayaan eksploitasi dan pemeliharaan prasarana pengairan yang dipungut dari

Sebagai multimedia interaktif yang diharapkan akan menjadi bagian dari proses pembelajaran, pembelajaran interaktif berbasis komputer harus mampumemberi dukungan

♦ Kompensasi di domain frekuensi: merancang suatu filter untuk mengkompensasi karakteristik plant yang tak diinginkan / tak dapat diubah.... ♦ Karakteristik respons transient harus

Nilai ITK DIY pada Triwulan I-2016 diperkirakan sebesar 114,78, sehingga kondisi ekonomi konsumen selama satu triwulan mendatang diperkirakan akan meningkat lebih baik

Melalui temuan dan analisis data di atas dapat dilihat bahwa adanya pembongkaran representasi kulit hitam dalam aspek kepemimpinan dan heroisme. Namun pembongkaran itu