KELAS V S D
'i
SUKOMULYO KEC. KAJORAN KAB. MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
S U M A R T I
NIM: 11408205
JURUSAN TARBIYAH
PF OGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) S A LA T I GA
Jl. Stadibn No. 03 telp. 323706, Faks. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara
Nama : Sumarti
NIM :11408205
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi: Pendidikan Agama Islam
Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Strategi Pembelajaran STAD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sukomulyo Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010”
Telah kami setijui untuk dimunaqosahkan.
Pembimbing
Prof.Dr.HT Mansur,M.Ag. NIP. 19680613 199403 1004
tara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Faks. 323433 Salatiga 50721
http://www.stainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.idSkripsi Saudari tasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Strategi Pembelajaran wa Kelas V SD Negeri Sukomulyo Kecamatan Kajoran Kabupaten Pelajaran 2009/2010". telah dimunaqosahkan dalam Sidang Ujian , Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga pada Sabtu, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh ehdidikan Islam (S.Pd.l.)
mo, M.Ag)
(Dra. Nur H$sanah,M.Pd.) NIP 19691 10199403 2 002
Pembimbing
r V
Prof. Dr. HVMansurjVD NIP. 19680613 199403 1004
SE1
DEPARTEMEN AGAMA
OLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) S A LA T I GA
Jl. Stadion No. 03 telp. 323706, Faks. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah in i:
Nama NIM Jurusan
: Sumarti : 11408205 : Tarbiyah
Program Studi: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan j i]biakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah
Salatiga, 4 Agustus 2010
Penulis
MOTTO
O j
U
j auI
j^#1x11
I
j j jI
OiAII
auI £
3^
(Q.S Al Mujadalah 11)
PERSEMBAHAN
1. Kedua anakku tersayang.
2. Ayah dan Ibu yang selalu kunanti ridho dan
doanya.
3. Kepala Sekolah dan teman-teman guru yang
selalu memberi dorongan dan kesempatan untuk
selalu belajar
KATA PENGANTAR
Bismillah rrohmanirrohim.
Puji syukiur penukis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, inayah serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas di dalam penulisan skripsi ini, kemudian sholavfat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat-sahabatnya.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah memlperi kesempatan untuk menyelasaikan skripsi ini.
2. Bapa e Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Bidang Akademik STAIN Salatiga yang berkenan menyetujui dan merestui skripsi ini.
Bapafc Prof.Dr.H. Mansur,M.Ag. sebagai pembimbing skripsi ini yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.
4. Bapak-bapak Dosen, yang telah memberikan pandangan dan dorongan sehingga terwujudnya skripsi ini.
5. Kedua anak-anakku tercinta yang telah banyak membantu dan memberi dorongan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi kemajuan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan sumbangan bagi dunia penc idikan pada umumnya.
Salatiga, 4 Agustus 2010
Sumarti 2010 Strate; Kecan
Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui i Pembelajaran ST AD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sukomulyo atan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010 Skripsi Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing : Prof. Dr. H. Mansi r, M. Ag.
Kata K unci: ’embelajaran Puasa, Metode ST AD.
Kemampuan siswa dalam pembelajaran puasa di SD Sukomulyo Kajoran Magelang masih mencapai hasil kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena kurang varia if dalam penggunaan metode yang diberikan kepada siswa. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah dan pada penggunaan metode yang lain. Faktor lain kurangnya guru dalam menggunakan sarana dan alat peraga yang telah ada di s ;kolah.
Masa ah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peningkatan pembelajaran puasa setelah penerapan pembelajaran melalui penggunaan metode Tanya jawab, perubahan sikap dalam belajar setelah mengikuti pembelajaran metode Tipe STAD. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Menggambarkan peningkatan pembelajaran dan motivasi siswa setelah mengikuti p :mbelajaran melalui metode Tipe STAD, dan perubahan sikap pada siswa.
Pene itian tindakan kelas ini menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu tes, observasi dan catatan selama penelitian berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah unta c meningkatkan kualitas pembelajaran puasa di SD Sukomulyo Kajoran Ma 'elang melalui penerapan metode Tipe STAD.
Kemampuan siswa dalam pembelajaran aqidah pada kelas 5 di SD Sukomulyo Kajoran Magelang setelah adanya penelitian ini, hal ini terbukti sebelum pei iditian atau pra siklus hasil yang dicapai pada tes adalah 59.58 %, siklus I 62 50% dan pada siklus II meningkat menjadi 70.41 %. Hasil ini menunjukku n bahwa pembelajaran puasa melalui penerapan metode Tipe STAD. dapat meningkatkan kemampuan siswa. Diharapkan penelitian memberikan masukan ba p sekolah lain dan memberi dampak positif pada sekolah ini.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. , Latar Belakang M asalah... •
B. Rumusan Masalah ... 4
C Tujuan Penelitian dan M anfaat... 4
D. Hipotesis Tindakan ... 5
E. Definisi Istilah ... 6
F. Metode Penelitian... 7
C . Sistematika Penulisan... 14
BAB II Kajian Pustaka A. Pengertian Belajar ... 15
L Prinsip-Prinsip B elajar... 18
2. Faktor yang mempengaruhi Belajar... 19
3. Hasil Belajar... 22
E . STA D ... 25
C. Tinjauan Materi... 27
BAB III Pelaksanaan Penelitian A . Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitan... 29
B. Subjek Penelitian... 31
U. Desain Penelitian... 32
D. Deskripsi Siklus 1... 33
i. Deskripsi Siklus II... 36
BAB IV : Hasi Penelitian dan Pembahasan
Deskripsi Prasiklus ... 44
B. Analisis data Persiklus ... 46
(p.
Pembahasan ... 55D. Peningkatan Pembelajaran Puasa ... 58
BAB V : I enutup l Kesimpulan ... 60
I. Saran ... 60
Daftar Pustac
Lampiran-L;
Riwayat Hic
mpiran
up Penulis
1. Tabel
2. Tabel
3. Tabel
4. Tabel
5. Tabel
6. Tabel
7. Tabel
8. Tabel
9. Tabel
DAFTAR TABEL
1 Hasil tes pra siklus... 45
2. Hasil tes formatif siklus 1 ... 47
3 Rekapitulasi hasil tes siklus I ... 48
4. Observasi siklus I ... 49
5. Hasil tes formatif siklus I I ... 51
6. Rekapituiasi hasil siklus I I ... 52
7. Observasi siklus I I ... 53
8. Rekapitulasi pra siklus, siklus I dan siklus I I ... 58
1. Rencana Pelaksiinaan Pelajaran.
2. Silabus.
3. Soal siklus I da i II
4. Surat izin Peneitian.
5. Dokumentasi.
6. Denah Sekolah.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya siswa beranggapan bahwa Pendidikan Agama Islam
terutama dalam pokok bahasan puasa adalah mata pelajaran yang paling mudah
jika dibahdingkan dengan pokok bahasan yang lain karena puasa telah biasa
dilakukai i oleh siswa., tetapi pada kenyataannya dari hasil nilai evaluasi tentang
puasa yang cenderung lebih rendah dibanding dengan hasil nilai evaluasi pokok
bahasan yang lain lain. Bertolak dari anggapan tersebut dapat mempengaruhi
mental :iswa yang dapat menimbulkan sikap negatif siswa, antara lain siswa
enggan i ntuk mengikuti pelajaran dan agak meremehkan atau sudah merasa sudah
faham d :ngan materi tersebut.
Kemampuan di dalam suatu kelas tidak jauh berbeda dengan kehidupan
pada sat u keluarga atau organisasi di mana antara anggota yang satu dengan yang
lain meiiniliki sifat dan karakter yang berbeda dan unik. Begitu juga dalam suatu
kelas yjing terdiri dari kurang lebih empat puluh anak, maka dari jumlah tersebut
memilil i sifat serta karakter yang berbeda dalam tanggapan terhadap pendidikan
Agama Islam pada materi puasa. Ada yang menganggap bahwa materi puasa itu
sulit, ci kup sulit, mudah dan bahkan ada yang menganggap mudah sekali.
Anggapan siswa yang bersifat negatif tersebut, bagi seorang guru jangan
dijadikin sebagai suatu hambatan yang permanen, tidak dapat dirubah atau
dihadapi
sifat dan
dan diselesaikan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Begitu juga
carakter dari siswa yang beragam tersebut merupakan sebuah tantangan
bagi gi ru sehingga dalam pelaksanaannya dapat menyenangkan agar
menghasilkan prestasi yang menakjubkan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh
bagaimafia seorang guru mengajarkan Pendidikan Agama Islam kepada siswa.
lenurut Herman Hudoyo (1990: 6) Mengajar adalah suatu kegiatan
menyampaikan pengetahuan/pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik.
Sedangkan menurut Hamalik (2001: 44) Mengajar adalah menyampaikan
pengetahuan kepada siswa didik atau murid di sekolah. Dan pengalaman itu
sendiri adalah sumber pengetahun dan keterampilan, bersifat pendidikan, yang
merupal can satu kesatuan di sekitar tujuan murid, pengalaman pendidikan bersifat
kontinu dan interaktif, membantu integrasi pribadi murid. Pada garis besarnya
pengalaman itu terbagi menjadi dua, yaitu pengalaman langsung partisipasi
sesungj uhnya dan sebagainya dan pengalaman pengganti (Hamalik, 2001: 29).
Untuk menyampaikan pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik,
seorang guru harus mempunyai strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran
adalah perencanaan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran agar tujuan
pembe ajaran tercapai (Suyitno, dkk, 2001: 26). Di dalam strategi pembelajaran
tersebut meliputi metode atau pun model pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajar m sehingga dapat mendorong siswa lebih kreatif dan dapat meningkatkan
3
Tdapi kebanyakan seorang guru masih mengidolakan model pembelajaran
konvensional yang cenderung lebih mudah dan tidak membutuhkan keterampilan
khusus bigi guru untuk menerapkannya. Padahal, model pembelajaran ini tidak
memberil ;an stimulus kepada siswa untuk aktif dan kreatif.
Begitu juga dari penulis memperhatikan pada proses belajar mengajar
yang ber angsung di kelas V semester II SD Negeri Sukomulyo Magelang , dan
biasanya guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang
cenderur g membuat suasana kelas monoton, membosankan dan kurang menarik,
sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan . Untuk itu perlu ditingkatkan
hasil belajar siswa khususnya kemampuan kognitif dalam memecahkan masalah
serta akt vitas siswa dan kerjasama siswa dalam kelompok.
Pencapaian konsep merupakan salah satu metode yang bisa digunakan
dalam proses pembelajaran karena pencapaian konsep menunjukkan kepada kita
cara unmk menjadi guru yang lebih baik dan menguraikan cara-cara baru yang
memudahkan proses belajar, sehingga dengan menggunakan model pembelajaran
pencap; ian konsep guru akan dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaan
belajar menuju bentuk perencanaan pengajaran yang akan dapat meningkatkan
prestasi siswa.
Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok
bahasa: i puasa, penulis mencoba untuk menerapkan model pembelajaran
di SD Suk fmiulyo kabupaten Magelang tahun 2009 khususnya di kelas V.
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari uraian latar belakang masalah, maka permasalahan
penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran Pendidikan Agama
Islam melalui pembelajaran tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kt las V semester II SDN Sukomulyo Magelang Kabupaten Magelang
dalam pokok bahasan Puasa tahun pelajaran 2009 /2010?
C. Tujuan di n Manfaat Penelitian 1. Tujui n Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui adanya
peningkatan prestasi belajar siswa kelas 5 semester II SDN Sukomulyo
Mag'tiang dalam pokok bahasan Puasa tahun pelajaran 2009/ 2010 melalui
penerapan pembelajaran tipe STAD.
2. Man iaat Penelitian
Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat diambil manfaatnya
antaia lain:
a. Manfaat bagi siswa
) Dapat meningkatkan daya tarik siswa dalam pokok bahasan Puasa
5
b. 3)
M i
1)
2
)
3)
Dapat menguasai keterampilan berdiskusi dan bermusyawarah,
nfaat bagi guru
Dapat meningkatkan kreativitas serta strategi belajar mengajar guru
agar menjadi guru yang profesional.
Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang
materi, menyampaikan isi serta memudahkan proses belajar.
Dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk bertatap muka dan
mengemukakan pendapatnya secara bebas, dengan tidak mengabaikan
aturan-aturan diskusi.
D. Hipotesis tindakan
Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka hipotesis tindakan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penggunaan model pembelajaran pencapaian konsep tipe STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan keaktifan siswa
pada pokok bahasan puasa pada siswa kelas V Semester II SDN Sukomulyo
Pen :liti mengambil judul ” Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama
Islam Melalui Pembelajaran Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SD Negeri
Sukomulyo Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010”
Mal a untuk memperjelas istilah pengertian judul tersebut diatas perlu kita
jelaskan istilah-istilah kata tersebut, pengertian Peningkatan berasal dari kata
tingkat yar g berarti (lapis dari sesuatu yang bersusun), sedangkat kata peningkatan
atau menir gkat artinya selalu meningkat (naik, bertambah dsb) (Poerwodarminto,
1976 : 107 ?), sedangkan belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar
berupa kaj abilitas dan setelah belajar orang memiliki pengetahuan, sikap dan
nila.(Dimy ti, 2006 : 10). Pengertian pembelajaran adalah upaya untuk
membelaja kan siswa. Dalam penegertian ini secara implisit dalam pembelajaran
terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai
hasil pembelajaran yang diinginkan (Hamzah B.Uno, 2007 : 83). Pengertian
Puasa(shautn) menurut bahasa arab artinya menahan dari segala sesuatu seperti
menahan n akan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan
sebagainya. Sedangkan menurut ajaran Islam puasa yaitu menahan dari sesuatu
yang mem jatalkannya, lamanya satu hari, mulai dari terbit fajar sampai
Sedangkan pengertian STAD merupakan pendekatan model pembelajaran
kooperatif yang menuntut kerjasama siswa dan saling ketergantungan dalam
struktur tugas, tujuan dan hadiah (Ibrahim, 2000: 3).
F. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
penelitian <|ilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian
ini juga te(masuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu
teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
Penelitian ini akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara kalasikal
telah mencapai 85% atau lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak tergantung
pada jumk h siklus yang harus dilalui.
l).Ranc angan Penelitian
'enelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam
buku pbdoman penelitian tindakan kelas yang disusun oleh Tim Pengajar
Peneliti tn Pendidikan UNY bahwa PTK adalah sebagai bentuk investigasi yang
bersifat reflektif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi kompetensi, atau
situasi i Team Pengajaran UNY, 1998: 9)
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas; sedangkan manfaat
9
1. Ranc ingan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti
men) usun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,
suk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. term;
2. Kegi itan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati
hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model
discovery.
3. Refhksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan
yanj; diisi oleh pengamat.
4. Ranpangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus
berikutnya.
Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1, dan 2, dimana
mai ing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang
santa) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
for
natif di akhir masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkanunluk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.
a)
Ti
mpat, Waktu Populasi dan Sample. .Tempat PenelitianTempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam
K
2. W
3.
b) Lan
Penelitian ini bertempat di SD Sukomulyo Kecamatan Kajoran
abupaten Magelang tahun pelajaran 2009/2010.
aktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat
enelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada
ulan Mei semester genap 2009/2010.
opulasi dan Sample
Populasi penelitian adalah siswa-siswi SD Sukomulyo,
Cecamatan Kajoran Kabupaten Magelang yang berjumlah 156 siswa,
sedangkan yang dijadikan sample penelitian adalah siswa kelas 5 yang
terdiri dari 24 siswa.yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan, dalam pembelajaran pada pokok bahasan puasa,
kah-langkah/ Siklus Penelitian.
enelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
can bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru untuk merupa
meningkatkan pembelajaran dan kualitas siswa, dan penelitian ini dilakukan oleh
guru d ngan tidak mengubah situasi dan jadwal yang telah ada, dengan demikian
jika gi ru melakukan beberapa penelitian tindakan tidak akan mengganggu
11
Perencanaan Perencanaan Ulang
Penganutan Pengamatan
E tari gambar di atas penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi dua
siklus. Tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan,
pengarfiatan, dan refleksi.
Dalam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa
terhadip pembelajaran puasa melalui penerapan model STAD. Setelah
dilakukan refleksi terhadap proses tindakan siklus I maka akan mendapat
permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut.
Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan perencanaan
tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang pada siklus II.
rpgkan siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan
pembelajaran puasa melalui penerapan metode STAD setelah dilakukan
pertdikan pada siklus II.
c) Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a) Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
[) Rencana Pelajaran (RP)
pedc
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
man guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran.
Masing-masi ng RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar,
tuju; m pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.
) Lembar Kegiatan Siswa
pros
Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu
ss pengumpulan data hasil eksperimen.
) Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
a. Lembar observasi pengolahan metode pembelajaran diskusi,
untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran.
b. Lembar observasi aktifi tas siswa dan guru, untuk mengamati
aktifi tas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
) Tes formatif
Tes ni disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes
form atif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan
adai; ih pilihan ganda (objektif) 20 soal dan isian sebanyak 5 soal.
d) Pen; 'umpulan Data
I)ata-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observa; i pengolahan metode pembelajaran model STAD, observasi aktivitas
13
6. Analis
X =
Denj;
s Data
U ituk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelaj iran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
menggan barkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh
dengan tLijuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga
untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta
aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan
siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberi can evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ni dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untu menilai ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang
selan utnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut
sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
E *
Z *
an : X = Nilai rata-rata
Z X = Jumlah semua nilai siswa
E N = Jumlah siswa
G. Sistematika
Dai
sistematika
Bab I Pen*
Tujuan dan
Penelitian
Bab il Ka
c m penulisan penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun
jenulisan sebagai berikut:
< ahuluan berisi tentang, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Manfaat Penelitian, Hipotesis Tindakan, Definisi Istilah, Metode
Sistematika Penulisan,
an Pustaka yang berisi tentang : Pengertian Belajar, Student Team
dan
Achievemet t Division (STAD), dan Tinjauan Materi
Bab III Pe aksanaan Penelitian yang berisi tentang: Gambaran Umum lokasi dan
siklus II
Bab IV ad
Bab V Peni
Penulisan
Subyek Pe lelitian, Deskripsi Pelaksanaan siklus I dan Deskripsi Pelaksanaan
lah Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang: Deskripsi
Persiklus d m Pembahasan siklus I dan siklus II
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Kajian Teoii
1. Pengertia Belajar
Belajar merupakan kegiatan penting yang harus dilakukuan setiap orang
secara maksimal untuk dapat memperoleh sesuatu Belajar adalah syarat mutlak
untuk men adi pandai dalam berbagai hal.
Beperapa ahli pendidikan telah merumuskan dan menafsirkan pengertian
tentang b< lajar. Dan pengertian belajar itu sendiri berbeda antara satu dengan
yang laini ya. Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil
belajar berupa kapabilitas dan setelah belajar orang memiliki pengetahuan, sikap
dan nilai. (Dimyati, 2006 : 10).Menurut Skinner belajar suatu perilaku pada saat
orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik dan sebaliknya.
(Hamzah B.Uno, 2007: 54)Menurut Dan menurut Hamzah B.Uno belajar pada
hakekatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan
suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai.
(Hamza .B.Uno, 2007: 54)
Dplam islam sejarah telah membuktikan bahwa wahyu Alloh yang pertama
kali tu a n adalah perintah membaca, sedang membaca adalah merupakan awal
i den
1. Bacalah 2. Dia Telah 3. Bacalah, 4. Yang mengaj 5. Dia mengeja,
Di
L $ 5
$ Cfl
( K Cr?'
"
‘
3^' $<3^"
igan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, menciptakan manusia dari segumpal darah.
Tuhanmulah yang Maha pemurah,
iar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], r kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. dan
beberapa batasan belajar yang dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh perubahan tingkah yang secara keseluruhan sebagai
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar menurut
Slameto (2003: 3) adalah sebagai berikut:
a.Perjbahan terjadi secara sadar
Seorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau
sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan
c alam dirinya. Perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau
( alam keadaan tidak sadar, tidak termasuk perubahan dalam pengertian
17
b. Pjrubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
berlangsung secara kesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi
kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
c. F erubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam hal belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan
tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Dengan demikian, makin banyak usaha itu dilakukan, makin banyak dan
makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif
artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan
karena usaha individu sendiri.
d. perubahan belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk
beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis
dan sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti
belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen, ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan
bersifat menetap.
e.Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan
laku yang benar-benar disadari. Perbuatan belajar yang dilakukan
senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkannya.
f.Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar
sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku
secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan
bbagainya.
2.Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar antara lain
a. Kematangan Jasmani dan Rohani
Kematangan jasmani adalah telah sampai pada batas minimal
ulmur serta kondisi fisiknya telah cukup kuat melakukan kegiatan belajar.
Sedangkan kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan secara
psikologis untuk melakukan kegiatan belajar.
b. Memiliki Kesiapan
Belajar tanpa kesiapan fisik, mental dan perlengkapan akan
banyak mengalami kesulitan, akibatnya tidak memperoleh hasil belajar
yang baik.
c. Memahami Tujuan
Setiap orang yang akan belajar harus tahu tujuan, kemana arah
19
d. N emiliki Kesungguhan
Orang belajar harus memiliki kesungguhan untuk
rfielaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil
ang kurang memuaskan.
3.Fakto:--Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Dalyono (1993: 249), faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar adalah:
a. Faktor Internal
Faktor internal (dari dalam) adalah faktor-faktor yang
lempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yang berasal dari siswa
lg sedang belajar.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
1) Faktor yang bersifat fisiologis
Kondisi fisiologis umumnya sangat berpengaruh terhadap
belajar seseorang, misalnya orang yang sangat sehat jasmaninya akan
lebih mudah belajarnya dibanding dengan orang yang dalam keadaan
lemah. Di samping kondisi fisiologis umum yang tidak kalah
pentingnya adalah kondisi panca indera, terutama penglihatan dan
pendengaran.
2) Faktor yang bersifat psikologis
Beberapa faktor psiologis yang utama, yang dapat
a) Kecerdasan
Kecerdasan mempunyai peranan penting yang sangat besar
dalam proses keberhasilan seseorang dalam belajar sesuatu. Orang
cerdas akan cepat menguasai pelajaran dibanding dengan orang
yang kurang cerdas, meskipun fasilitas dan waktu yang digunakan
untuk mempelajari materi sama.
b) Bakat
Bakat adalah suatu keadaan sifat-sifat seseorang.
Seseorang yang mempunyai bakat tertentu akan mudah
menyelesaikan atau memecahkan masalah dibandingkan dengan
orang yang tidak sehat.
c) Minat
Dengan adanya minat dalam diri seseorang belajar maka
dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik dibandingkan
otang yang tidak mempunyai minat.
d) Motivasi
Motivasi merupakan dorongan bagi diri seseorang untuk
melakukan kegiatan tertentu. Seseorang yang mempunyai
motivasi tinggi untuk belajar maka orang tersebut berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk melakukannya agar tercapai hasil
21
e) Emosi
Keadaan emosi yang labil seperti mudah marah, mudah
tersinggung, merasa tertekan, merasa tidak aman dapat
mengganggu keberhasilan anak dalam belajar seseorang
cenderung lebih berhasil dalam melaksanakan kegiatan belajar
apabila orang tersebut didasari oleh perasaan aman, gembira dan
bebas.
f) Kemampuan kognitif
Kemampuan kognitif adalah kemampuan menalar atau
penalaran yang dimiliki oleh para siswa. Kemampuan penalaran
yang tinggi akan memungkinkan seseorang dapat belajar lebih
baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan penalaran
sedang,
b. F kktor eksternal
Faktor eksternal (dari luar) adalah faktor-faktor yang berasal dari
1 liar diri siswa yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-
f fiktor tersebut meliputi:
1) Faktor lingkungan
a) Lingkungan alami
Lingkungan alami merupakan kondisi alam yang dapat
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar, seperti suhu, udara,
di dalamnya kejadian-kejadian yang ada, misalnya udara yang
segar akan memberikan kondisi yang lebih baik untuk belajar dari
pada udara yang panas,
b) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial misalnya pengaruh keluarga di mana
hubungan antara anak dengan orang tua harmonis, penuh
pengetian, kasih sayang dan akrab, hal ini memungkinkan anak
belajar dengan baik karena di samping memberi dorongan untuk
belajar, orang tua akan membantu menciptakan situasi belajar
yang baik.
2) Faktor instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor inilah yang dapat dimanipulasikan untuk
mencapai tujuan belajar yang telah dirancang
4.Hasil Beli jar
sil belajar siswa adalah suatu perilaku.Pada saat orang belajar, maka
responnya Imenjadi lebih baik. Menurut Gagne belajar adalah suatu perubahan
yang terjadi dalam disposisi atau kapabilitas seseorang, dalam kurun waktu
tertentu, dhn bukan semata-mata sebagai proses pertumbuhan (Dimyati
23
Hasil belajar yang diukur pada pembelajaran yang berlandaskan
kurikulum 2004 meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Maka
guru tii ak hanya menilai siswa dari aspek intelektual tetapi kemampuan sosial,
sikap iiiswa selama proses belajar mengajar serta keaktifan siswa dalam
kegiatan pembelajaran juga dinilai oleh guru. Siswa yang telah mengalami
pembelajaran diharapkan memilki pengetahuan dan ketrampilan baru serta
perbail an sikap sebagai hasil dari pembelajaran yang telah dialami siswa
tersebut. Pengukuran hasil belajar bertujuan untuk mengukur tingkat
pernah; man siswa dalam menyerap materi. Sebaiknya hasil belajar yang telah
dinilai oleh guru diberitahukan kepada siswa agar siswa mengetahui kemajuan
belajar yang telah dilakukannya serta kekurangan yang masih perlu diperbaiki.
Penilaian hasil belajar pada akhirnya sebagai bahan refleksi siswa mengenai
kegiati n belajarnya dan refleksi guru terhadap kemampuan mengajarnya serta
'aiuasi pencapaian target kurikulum.
enjamin S. Bloom dalam Taxonomy o f Education Objectives (Winkel,
) membagi hasil belajar kedalam tiga ranah:( Sagala, 2007: 34)
a. Ran ah Kognitif
Ranah kognitif (berkaitan dengan daya piker, pengetahuan, dan
pena aran) berorientasi pada kemampuan siswa dalam berfikir dan bernalar
yang mencakup kemampuan siswa dalam mengingat sampai memecahkan
mass ah, yang menuntut siswa untuk menggabungkan konsep-konsep yang
telah dipelajari sebelumnya. Ranah kognitif ini berkenaan dengan prestasi menge
bela
pen*
diut
ar dan dibedakan dalam enam tahapan, yaitu pengetahuan, pemahaman,
rapan, analsisi, sintesis, dan eveluasi. Pada siswa Sekolah Dasar
timakan pada ranah pengetahuan, pemahaman, dan penerapan,
b. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berorientasi kepada ketrampilan fisik, ketrampilan
m torik, atau ketrampilan tangan yang berhubungan dengan anggota tubuh
afiiu tindakan yang memerlukan koordinasi (dalam Winkel, 1996:278)
i nyatakan bahwa ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu:
rsepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan m
m<
pe
kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas,
c. R mah Afektif
Ranah afektif (berkaitan dengan perasaan/kesadaran, seperti perasaan
s man g atau tidak senang yang memotivasi seseorang untuk memilih apa
> ang disenangi) berorientasi pada kemampuan siswa dalam belajar
nenghayati nilai objek-objek yang dihadapi melalui perasaan, baik objek
itu berupa orang, benda maupun peristiwa. Ciri lain terletak dalam belajar
mengungkapkan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar. Menurut
Rrochwall Bloom (dalam Winkel 1996:276) ranah afektif terdiri dari
] enerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap, organisasi, dan
pembentukan pola hidup.Untuk ranah kognitif, guru menilai kemampuan
kognitif siswa berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa pada akhir
25
B.
Students Teams Achievement Divisions
(STAD)TAD merupakan pendekatan model pembelajaran kooperatif yang
menuntut kerjasama siswa dan saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan
dan ha< iah (Ibrahim, 2000: 3). Sehingga dalam proses pembelajaran siswa
dikondi: ikan secara kompleks. Dengan harapan antara siswa saling bekerjasama
untuk rrlenyelesaikan tugas tertentu.
a. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif
Kebanyakan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif
iapat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajarnya.
1) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah.
) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,
jenis kelamin berbeda-beda.
) Penghargaan lebih berorientasi kelompk ketimbang individu.
b. Tujuan pembelajaran dan hasil belajar
Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu:
1) Hasil belajar akademik
Menurut Coleman (Ibrahim, 2000: 7) pembelajaran kooperatif
dan membuat budaya budaya lebih dapat menerima prestasi menonjol
dalam tugas-tugas pembelajaran akademik.
2) Penerimaan terhadap perbedaan individu
Menurut Goldon Allport (Ibrahim, 2000: 9) menyatakan
bahwa hanya kontak fisik saja di antara orang-orang yang berbeda ras
atau kelompok etnik, tidak cukup untuk mengurangi kecurigaan dan
perbedaan ide. Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada
siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling
bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama dan memulai
penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk
menghargai satu sama lain.
3 Pengembangan keterampilan sosial
Selain pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa untuk
memahami konsep-konsep sulit, pembelajaran ini juga sangat berguna
untuk membantu siswa menumbuhkan kemampuan keija sama.
Dalam STAD juga ditekankan bahwa siswa dikelompokkan
dalam tim-tim pembelajaran dengan empat atau lima anggota dan
anggota tersebut harus heterogen (Nur, 2005: 5). Ide utama di balik
STAD adalah untuk memotivasi siswa saling memberi semangat dan
membantu dalam menuntaskan keterampilan-keterampilan yang
dipresentasikan guru, meskipun siswa belajar bersama, mereka harus
menguasai materi tersebut (tanggung jawab individu). Hal ini akan
27
pekerjaan tutorial dengan baik dan saling menjelaskan satu sama lain.
Selain itu STAD juga memberikan kesempatan setiap anggota
kelompok akan memperoleh skor yang berbeda sesuai dengan tingkat
kepahaman dan keaktifannya.
C.Tinjauan Materi.
sdateri Puasa wajib ini merupakan salah satu materi Pendidikan Agama
Islam SD|M Sukomulyo Magelang kelas V semester II.
.Pengerl tan Puasa wajib
’uasaCshaum) menurut bahasa arab artinya menahan dari segala sesuatu
seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak
bermanfaat dan sebagainya. Sedangkan menurut ajaran Islam puasa yaitu
menahu n dari sesuatu yang membatalkannya, lamanya satu hari, mulai dari
terbit f< jar sampai terbenamnya matahari
2.Ketenti an Puasa wajib
a. Syaiat wajib puasa, adapaun syarat wajib puasa adalah beragama Islam,
ber ikal, baligh, dan kuat berpuasa.
b. Syar at sah puasa, meliputi Islam, Mumayiz, Suci dai haid maupun nifas dan
dal am waktu yang diperbolehkan puasa.
c. Rul un puasa ada dua yaitu niat dan menahan diri dari segala yang
a. Syarc wajib puasa, adapaun syarat wajib puasa adalah beragama Islam,
bera cal, baligh, dan kuat berpuasa.
b. Syar; t sah puasa, meliputi Islam, Mumayiz, Suci dai haid maupun nifas dan
dak m waktu yang diperbolehkan puasa.
c. Rukm puasa ada dua yaitu niat dan menahan diri dari segala yang
mei ibatalkan, sejak terbit fajar sampai tenggelam matahari.
d. Hal- nal yang membatalkan puasa adalah makan minum dengan disengaja,
mu itah dengan sengaja, gila(mabuk, berubah akalnya), keluar darah haid
atai nifas dan murtad.
e. Hal-(hal yang disunahkan puasa : Menyegerakan berbuka, berbuka dengan
koima(sesuatu yang manis), berdoa sewaktu berbuka,mengakhirkan sahur,
memberi makan untuk berbuka kepada yang berpuasa, memperbanyak
sedekah dan memperbanayak membaca Al-Qur’an.
f. Macam-macam puasa wajib : Puasa Romadhon, Puasa Nadzar dan Puasa
Qadna
3. Cara melakukan puasa wajib adalah berniat pada malam hari, makan sahur,
tidak makan minum serta menahan hawa nafsu mulai terbit fajar sampai
terbsnam matahari, sejak imsak sampai terbenam matahari tidak makan
minum, pada waktu magrib menyegerakan berbuka dan berdoa ketika
berbuka.
4. Hikmah puasa adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Alloh,
menanamkan kepercayaan, menanamkan rasa kasih saying kepada fakir
miskin, dan untuk menjaga kesehatan.
5. Hal-nal yang merusak puasa adalah melakukan perbuatan atau perkataan yang
BAB III
I
Jmum Lokasi dan Subjek PenelitianPELAKSANAAN PENELITIANit penelitian ini adalah di SD Sukomulyo Kecamatan Kajoran
dagelang.
alah : Berilmu, berakhlak mulia dan berbudaya,
olah :
Nc Kelas L P Jumlah
1 I. 8 5 13
2 II 13 9 22
3 III. 13 7 20
4 IV 6 12 18
5 V 16 8 24
6 VI 11 6 17
JMLH 67 47 114
4.Keadaan ( uru tahun 2010
No Nama NIP Jabatan Tugas
mengajar
1. S unaryono 196106221982011005 Kepa Sek IV-VI
2. S ilamun 195209041975121002 Guru Kls II
3. S jdiyono 19501212197011004 Guru Kls III
4. siti Nafisah 196202011983042008 Guru Kls I
5. samarti 196212201984052002 Guru PAI I-VI
6. Eni Tri Budi 196605201987022003 Guru Penjas I-VI
7. S ■i Yuniasih 196312181988062011 Guru Kls V
8. sti Isnaini 196607061994032011 Guru Kls VI
31
10 Wahyu Puji - G r B.Inggris I-VI
11 Chamami - Penjaga
(Sumber
5. Susunan
Keti
Ben
Report bulan Mei 2010
Komite Sekolah
i : 1. Wahyudi
2. Dimyati
iahara : 1. Sumarti
2. Sri Yuaningsih
Sel retaris : 1. Siti Isnaini
2. Nuryanto
Anggota : 1. Muhtarom
2. Sukamto
3. Saefudin
4. Daliyo
5. Mafrokhan
6. Trimulyati
(Sui iber. Papan data Sekolah th 2010)
B. Subjek Penelitian
Slubjek dalam penelitian ini adalah peningkatan pembelajaran dan prestasi
belajar i gama dalam materi puasa melalui penerapan pembelajaran tipe STAD
Ke
putri. Da
Berdasark
pendidikafi
nilai yanj
digunakai
kelas unti
hari Rabu
C. Desain 1
as 5 SD Sukomulyo berjumlah 24 siswa terdiri dari 16 laki-laki dan 8
am penelitian ini kami memilih siswa kelas 5 SD Sukomulyo.
an pengalaman peneliti yang juga sebagai pengampu mata pelajaran
agama Islam di kelas tersebut, bahwa materi puasa rata-rata memiliki
rendah, sehingga penerapan pembelajaran tipe STAD diterapkan dan
sebagai subjek penelitian. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan
k siklus I adalah pada hari Rabu, 26 Mei 2010, sedangkan siklus II pada
2 Juni 2010.
enelitian.
Pe nelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
merupakpn bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru untuk
33
ari gambar diatas penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi dua siklus,
usnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan,
ksi.
alam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa
pembelajaran puasa melalui penerapan metode STAD. Setelah
n refleksi terhadap proses tindakan siklus I maka akan mendapat
permasa ahan yang muncul dalam kelas tersebut.
Sphingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan
aan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang pada
Sedangkan siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan
aran puasa melalui penerapan metode STAD setelah dilakukan
n pada siklus II.
Pelaksanaan Siklus I.
i c a n a a n
askan
)alam tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah perencanaan yang baik
uan pembelajaran dapat tercapai dengan baik pula, dan hasilnyapun
Pada perencanaan ini terdapat langkah-langkah yang harus
an dalam pembelajaran puasa melalui penerapan pembelajaran Tipe
yaitu 1). Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan tindakan
an dilakukan, yaitu pembelajaran puasa melalui penerapan Tipe STAD,
buat dan menyusun instrumen yang terdiri dari tes dan non tes, dan
2. Tinaukan
ren
keda
Pada tahap tindakan ini guru dalam mengajar harus sesuai dengan
< ana pembelajaran yang sudah dibuat. Dalam proses tindakan ini dibagi
lam 3 tahap, yaitu : pendahuluan, inti, dan penutup.
Flendahuluan
Pada tahap ini guru menciptakan kondisi siswa agar pembelajaran
Derjalan dengan baik dan sebelum kegiatan berlangsung guru
mempersiapkan alat peraga yang diperlukan. Dan setelah ini guru
menyampaikan tujuan dan manfaat dari pembelajaran yaitu materi
b. ] masa.
nti
Pada tahap ini, guru menjelaskan materi yang disampaikan yaitu
ntang puasa melalui pendekatan tipe STAD. Setelah itu guru
menjelaskan pula cara pelaksanaan tentang pembelajaran tipe STAD,
s;telah itu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk
n iembahasa materi yang telah diberikan dan ditugaskan oleh guru. Setelah
deasai kegiatan ini memeriksa hasil kerja kelompok siswa dan
r lemberikan tes secara tertulis,
c. I enutup
Pada tahap ini, guru bersama siswa merefleksi terhadap
f (embelajaran yang telah dilakukan. Guru membagikan lembar jurnal
35
lepada siswa untuk diisi dan didalam jumal tersebut terdapat pertanyaan
t epada siswa yang mengacu pada tes skala sikap yang menilai sikap siswa
;lama pembelajaran berlangsung.
3. Pengamatan
Dalam tahap pengamatan atau obsevasi ini, guru mengamati setiap
siswla dengan dibantu oleh satu orang guru. Pengamatan ini dilakukan
sela na proses kegiatan pembelajaran berlangsung.
Pada saat melakukan pengamatan guru mencatat siswa yang aktif,
pasif', tidak memperhatikan ataupun berbicara sendiri atau bahkan
mengantuk selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Pada tahap ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan, karena akan
mer adi bahan acuan pada tahap siklus selanjutnya. Pengambilan data adalah
berc asarkan tes tertulis dan tes skala sikap
4. Refleksi
Pada tahap refleksi ini dapat dilihat dari hasil tes, pengamatan dan
jumpl yang telah dibuat. Jika hasilnya masih belum memenuhi batas
ketuntasan belajar yang ingin dicapai, baik itu tentang hasil tes tertulis
mai pun skala sikap masih belum baik dan tuntas terhadap pembelajaran yang
telat dilakukan maka dapat digunakan sebagai bahan perbaikan pada siklus
II. Dan hal-hal yang positif pada siklus I tetap harus dipertahankan.
Sedangkan kekurangan pada siklus I harus ditindak lanjuti sebagai bahan
E. Deskripsi
/. Perencdnaan
Si
pembe
pada s
hal-ha
Pelaksanaan Siklus II.
telah melakukan refleksi pada siklus I, maka guru perlu memilih strategi
ajaran yang sesuai pada siklus II. Yang dimulai dengan perencanaan
us II, perencanaan ini merupakan penyempurnaan dari siklus I. Adapun
yang perlu diperhatikan pada siklus II adalah sebagai berikut : 1).
Menyusun perbaikan rencana pembelajaran puasa melalui penerapan tipe
STAE, 2). Menyusun instrumen yang terdiri dari tes dan non tes, dan 3).
Mela ukan perbaikan kolaborasi dengan teman guru dengan cara sharing atau
bertu far pikiran.
2. Tindakan
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian pada siklus II ini adalah
peri aikan dari siklus I, yaitu memperbaiki kekurangan-kekurangan dan hal-hal
yang menjadi hambatan pada cara berdiskusi model STAD. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memperhatikan dan melihat siswa melakukan tugas
yanh diberikan oleh guru. Dan berusaha untuk melaksanakan dengan tehnik
yarg benar pada proses pembelajaran pada siklus II. Tindakan yang dilakukan
pac a tahap ini yaitu pendahuluan, inti, dan penutup,
a. Pendahuluan.
Pada tahap pendahuluan ini, guru mengadakan appersepsi untuk
merangsang pembelajaran yang akan disampaikan, dan menanyakan
kegic tan pembelajaran ini terutama dalam kegiatan dalam memecahkan
mass lah bersama kelompoknya masing-masing.
b. Inti
Pada tahap ini lebih ditekankan pada perbaikan pada siklus 1, yaitu
men elaskan kembali materi puasa dengan pendekatan pembelajaran tipe
ST/ D, yaitu menerangkan materi pembelajaran, dan cara berdiskusi baik
disk usi kelompok kecil maupun kelompok besar. Selama kegiatan tersebut
berlangsung hendaknya siswa memperhatikan dan berkonsentrasi dan
setelah selesai siswa diminta melaporkan apa yang telah dikerjakan untuk
se njutnya siswa mengerjakan tes yang telah diberikan oleh guru.
c. Peiiutup
Pada tahap penutup, peneliti bersama-sama dengan siswa
mtlngadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung dan
m< mbuat simpulan terhadap pembelajaran puasa melalui pendekatan tipe
SI AD. Siswa diminta untuk mengisi lembar jurnal skala sikap yang telah
dipersiapkan oleh guru, dalam jurnal tersebut terdapat penilaian skala sikap
si wa terhadap pembelajaran hari itu.
3. Observasi atau Pengamatan
Pengamatan pada siklus II bertujuan untuk mengamati perubahan
tinda an dan sikap siswa pada kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan
cara t(iembuat catatan yang dipakai sebagai data. Pengamatan dilakukan pada
kelenru
pengamatan melalui observasi langsung saat itu juga dengan tujuan agar
lan atau hambatan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi lagi pada
I.
ngamatan dapat dilakukan dengan cara observasi langsung, Dalam
asi pengambilan data dilakukan terhadap semua tindakan dan perubahan-
lan yang terjadi pada siklus II. Data diambil dari sejauh manakah
tan yang terjadi pada pembelajaran puasa melalui pembelajaran tipe
dengan data tes dan non tes.
ksi
Refleksi pada siklus II ini bertujuan untuk membuat simpulan dari
pelaks inaan kegiatan dan tindakan serta sikap siswa yang terjadi selama
pembe ajaran pada siklus I, Dengan adanya refleksi, guru dapat mengaetahui
peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap pembelajaran puasa melalui
pendekatan STAD setelah dilakukan perbaikan pada siklus I.
1 'ariabel dalam penelitian ini yaitu pembelajaran puasa dan penggunaan
pembe ajaran tipe STAD
embelajaran puasa di kelas 5 semester II adalah tentang ketentuan
puasa.Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran puasa adalah guru
menerangkan terlebih dahulu materi kepada siswa kemudian guru memberi
penjelasan tentang cara melakukan pembelajaran model STAD, hal ini
39
diajar an. Target dalam penelitian ini adalah mengungkap rendahnya
kemampuan siswa dalam pembelajaran puasa sehingga dapat dicari
pemecahannya untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran puasa dengan
batas ketuntasan belajar 7,5. Pada akhir pembelajaran guru memberikan
evaluasi kemampuan siswa dan memahami materi yang telah diajarkan. Hal ini
dimaksudkan agar dapat mengetahui sejauh mana siswa mampu memahami
pembf ajaran puasa tersebut.
nstrumen pada penelitian ini adalah tes dan nontes. Instrument tes berisi
soal soal pilihan ganda dan 5 soal isian sedangkan nontes adalah observasi
siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan dokumentasi.
)alam instrumen tes terdapat soal yang harus dikerjakan oleh siswa
setela i pembelajaran selesai. Soal tes terdiri dari soal pilihan ganda sebanyak
20 seal dan soal isian 5. tiap soal pilihan ganda mempunyai skor nilai 1,
sedangkan soal isian mempunyai skor nilai 2. sehingga skor nilai 30 dibagi 3
menjjdi 10.
Dalam observasi atau pengamatan peneliti menggunakan lembar
Lembar Observasi
No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase
1 Pe
Keterang Sangat baik : 4
Baik : 3
Cukup : 2 Kurang : 1
F. Tehnik An
ilisa Data
Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
41
siswa terhadap kegiata pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses
pembela aran.
ntuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan
siswa sebelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
3. Untuk menilai ulangan atu tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang
selarljutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
dipei
X =
oleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
Z *
Z "
Dengan : X = Nilai rata-rata
Z X = Jumlah semua nilai siswa
S N = Jumlah siswa
2. Unt Jik ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan
secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar
kuri kulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar
bila telah mencapai skor 75% atau nilai 75, dan kelas disebut tuntas belajar
sama dengan 75%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar
digunakan rumus sebagai berikut:
' Siswa.yang Juntas belajar P = N --- 4 = ^ --- ^— xlOO%
^ Siswa
Tehnik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
1. Tehnik Kuantitatif.
Tehnik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang
diperoleh dari hasil tes pembelaran tarikh pada siklus I dan siklus II. Hasil tes
ditulis secara persentase dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. merekap nilai yang diperoleh siswa.
b. menghitung nilai rata-rata.
c. menghitung persentase.
Persentase ditulis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
p = K X 100 %
N X S
Keterangan:
P
K N. S
: Nilai Persentase
43
Hasil iberhitungan dari masing-masing siklus kemudian dibandingkan yaitu
antara hasil s klus I dengan hasil siklus II. Hasil ini akan memberikan gambaran
mengenai persentase peningkatan kemampuan puasa dengan pendekatan metode
STAD.
l.Tehnik Kua itatif.
Tehni ; kualitatif dipakai untuk menganalisis data kualitatif yang diperoleh
dari hasil nor tes. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui siswa yang mengalami
kesulitan dai im pembelajaran puasa. Hasil ini sebagai dasar untuk menentukan
pembelajarar puasa dengan tipe STAD untuk mengetahui kekurangan dan kelabihan
dengan pendekatan tipe STAD. Hasil analisis tersebut dipakai sebagai dasar untuk
HASIL PENELITIAN
Hj sil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari observasi pada pra siklus,
tindakar siklus I, dan tindakan siklus II. Hasil tes tindakan pada siklus I dan siklus
II tentai g Tentang materi puasa yaitu puasa wajib dan puasa sunnah dan hasil non tes jerupa observasi .
A. Deskripsi Pra siklus.
H(asil pratindakan yaitu kemampuan mengingat materi tentang puasa
romadlan sebelum dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes pratindakan berfungsi
untuk mengetahui keadaan awal kemampuan siswa setelah pembelajaran
diberikan kepada siswa siswa kelas 5 SD Sukomulyo tahun ajaran 2009/2010.
Kriteri penilaian pada pra tindakan meliputi dua aspek, yaitu tes untuk kategori
penilaian aspek pemahaman/ingatan terhadap materi pembelajaran dan non tes
untuk mengetahui kemampuan, keaktifan, kesungguhan siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar.
45
Tabel 1
N0 Rentang Nilai Jumlah Siswa % Rata-rata
1 0- 39 0 - _
2 4C - 4 9 2 8.33 %
3 5( -59 5 20.83 %
4 6< -69 11 45.83 %
5 7' - 7 9 4 16.66 %
6 8D -89 2 8.33 %
7
4 - 100 0 0 %
T mlah 24 100% 59.58 %
'ata pada tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa kemampuan siswa
kelas IV 5 D Negeri Sukomulyo kecamatan Kajoran kabupaten Magelang dalam
materi pussa secara individu, dengan skor 40-49 dicapai oleh 2 atau 8.33 % dengan
nilai 50 - 59 dicapai oleh 5 siswa atau 20.83 %. Dengan skor 60 - 69 diacapai
oleh 11 sifwa atau 45.83 %, dengan skor 70 - 79 dicapai oleh 4 siswa atau 16.66
%, dengai skor 80 - 89 dicapai oleh 2 siswa atau 8.33 % dan dengan skor 9 0 -1 0 0
tidak dicapai oleh satu orangpun.
)ari 24 siswa yang mendapat nilai tuntas dalam pembelajaran ini adalah
hanya 17 siswa sedang yang belum tuntas adalah 7 siswa dengan nilai rata-rata
B. Analisis I
1. Siklus
dikatakan ba(iwa keadaan siswa sebelum tindakan dilakukan mempunyai nilai yang
rendah dalan materi pembelajaran ini .
ata Penelitian Persiklus
a. Ti|hap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan alat-alat
p jngajaran yang mendukung.
b. ijahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
flada tanggal 20 Mei 2010 di Kelas V dengan jumlah siswa 24 siswa.
I|)alam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
lengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.
>engamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
2lajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
ilajar mengajar yang telah dilakukan.
Tabel 2
Hasil Tes formatif siklus 1
47
No Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. Arum Maulana 50 - V
12. Devi Sulistiyani 80 V
-13. Eva Indah 80 V
-20. Patuh Widosongko 60 V
-21. Rahmad Basuki 60 V
-22. Suci Rahayu 70 V
-23. Yovan Bagus 60 V
-24 Cahyaningtyas 80 V
-Jumlah/ 1500
Rata-rata 62.50 %
Kpterangan: T TT
Tabel .3
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I
No Uraian Hasil Siklus 1
1 Nilai rata-rata tes formatif 62.50
2 Uumlah siswa yang tuntas belajar 18
3 Persentase ketuntasan belajar 75
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode
metode pembelajaran tipe STAD diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
adalah 52.50 dan ketuntasan belajar mencapai 75 % atau ada 18 siswa dari 24
siswa budah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus
pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang
memp< roleh nilai > 65 hanya sebesar 62.50 % lebih kecil dari persentase
ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa
masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dengan metode
pembe lajaran tipe STAD.
‘emerolehan data yang bersifat nontes pada proses pembelajaran puasa
dengan pendekatan pembelajaran STAD pada siklus I diperoleh dari hasil
observasi yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil
49
Tabel .4
Lembar Observasi Siklus 1
No Aspek Skor Jumlah Siswa Persentase
1 Perhatian siswa 4 3 12.5 %
penuh terhadap 3 9 37.5 %
penjelasan guru 2 9 37.5 %
1 3 12.5 %
2. Siswa hktif dalam 4 4 16.66%
kegiatin tanya 3 10 41.66%
jawab (dengan 2 7 29.16%
guru 1 3 12.5%
3. Siswa antusias 4 5 20.83 %
dan stirius dalam 3 8 33.33 %
pemb fclajaran 2 8 33.33 %
1 3 12.5 %
4. Siswt. aktif dalam 4 4 16.66 %
kegiafan diskusi 3 9 37.5 %
kelor ipok 2 10 41.66%
1 1 4.16%
2. Siklus
peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif II, da i alat-alat
n
aksanakan
24 siswa. b. Ti hap kegiatan dari pelaksanaan
cegiatan belajar mengajar untuk siklus II di
ei 2010 di Kelas V dengan jumlah siswa
Dalam hal ini peheliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
engajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperha ikan revisi
pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada si
jrulang lagi papa siklus II. Pengamatan (observasi) d
l ersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes
lengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa sdlama proses
Delajar mengajar Rung telah dilakukan. Instrument yang digur akan adalah
es formatif II. Apapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
terikut.
lus I tidak
aksanakan
No
Tabel 5
isil Tes formatif siklus 2
Tabel 6
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II
No Uraian Hasil Siklus II
1 Nilai rata-rata tes formatif 70.41 %
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 22
3 1
Persentase ketuntasan belajar 91.66Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
adalal 70.41 dan ketuntasan belajar mencapai 91.66 % atau ada 22 siswa dari
24 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini
ketuntasan belajar secara klasikal telah megalami peningkatan baik dari siklus
I. A< anya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru
menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes
sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar.
Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan
diinginkan guru dengan menerapkan metode pembelajaran STAD.
Pemerolehan data yang bersifat nontes pada proses pembelajaran
puasa dengan pendekatan pembelajaran STAD pada siklus II diperoleh dari
hasil observasi yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung.