• Tidak ada hasil yang ditemukan

fungsi filsafat pendidikan bagi pendidik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "fungsi filsafat pendidikan bagi pendidik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FILSAFAT PENDIDIKAN

(FUNGSI FILSAFAT PENDIDIKAN BAGI PENDIDIK)

Oleh :

Jufrizal (140203102)

Dinny Dayani (140203103)

Qurrata Aini (140203105)

Dosen pengampu :

Musradinur, S.Pd.I.,M.S.I.

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

DARUSSALAM BANDA ACEH

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat dalam pendidikan (Kneller, 1971). Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains pendidikan.

Seorang guru, baik sebagai pribadi maupun sebagai pelaksana pendidikan, perlu mengetahui filsafat pendidikan. Seorang guru perlu memahami dan tidak boleh buta terhadap filsafat pendidikan, karena tujuan pendidikan senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan hidup dan kehidupan individu maupun masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan . Tujuan pendidikan perlu dipahami dalam hubungannya dengan tujuan hidup. Guru sebagai pribadi mempunyai tujuan hidupnya dan guru sebagai warga masyarakat mempunyai tujuan hidup bersama.

Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para pendidik (guru). Hal tersebut akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM). Selain itu pemahaman filsafat pendidikan akan menjauhkan mereka dari perbuatan meraba-raba, mencoba-coba tanpa rencana dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan.1

B. Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya filsafat pendidikan bagi guru/pendidik. 2. Apa fungsi filsafat pendidikan bagi seorang guru/pendidik. C. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat pendidikan.

2. Untuk mengetahui apa saja fungsi dan pentingnya filsafat pendidikan bagi guru/pendidik.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Filsafat pendidikan

Filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi mengarahkan pusat perhatiannya dan memusatkan kegiatannya pada dua fungsi tugas normative ilmiah, yaitu:

a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan, konsepsi tentang sifat hakekat manusia, serta konsepsi hakekat dan segi-segi pendidikan serta isi moral pendidikannya.

b. Kegiatan merumuskan system atau teori pendidikan (science of education) yang meliputi politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi pendidikan, methodology pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat Negara.2

Dalam kepustakaan ilmu pendidikan, terutama sejarah pendidikan ditetapkan bahwa filsafat pendidikan dianggap sebagai cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, lahir sebagai disiplin ilmu pada tahun 1908, pada saat itu dengan judul “philosophy of education” atau filsafat pendidikan dan kita terima sampai saat ini.

Ada dua asumsi dasar dari lahirnya cabang ilmu, atau disiplin ilmu yang berdiri sendiri yaitu filsafaat pendidikan: pertama bahwa asumsi ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan normative, yang berarti bahwa ilmu pendidikan merupakan disiplin ilmu yang merumuskan kaidah-kaidah norma, atau nilai yang akan dijadikan ukuran tingkah laku yang seharusnya dilaksanakan manusia yang hidup didalam masyarakat.

Sesuai dengan asumsi diatas, maka ilmu pendidikan berkaitan dengan ilmu-ilmu pengetahuan normative, seperti agama, filsafat dan kebudayaan serta ilmu sosiologi, sebagai desiplin ilmu yang merupakan sumber norma dan nilai hidup dan pendidikan. Dengan demikian disebut ”way of life” sosial masyarakat, kaidah fundamental Negara dan tradisi kebudayaan bangsa dapat dimasukan kedalam kategori pengertian diatas.

Asumsi dasar kedua dari lahirnya filsafat pendidikan adalah bahwa ilmu pendidikan merupakan ilmu pengetahuan praktis, artinya bahwa tugas budaya dari pada pendidikan sebagai aspek kebudayaan adalah menyalurkan dan melestarikan nilai-nilai dari aspek-aspek kebudayaan dari generasi yang satu kegenerasi selanjutnya untuk dikembangkan kearah tujuan yang lebih baik dan sempurna. Asumsi yang kedua ini juga berarti bahwa tugas pendidik adalah menanamkan nilai norma ukuran tingkah laku kepada anak didik, yang mungkin bersumber pada dasar-dasar agama, filsafat atau tradisi kebudaiaan tertentu sampai kaidah pundamental Negara.3

(4)

Tujuan filsafat pendidikan ialah memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Jadi peranan filsafat pendidikan itu sendiri adalah memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan generasi-generasi untuk masa depan bukan hanya untuk sekarang.5

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan proses pendidikan, antara lain:

1. adanya hubungan edukatif yang baik antara guru dan peserta didik, 2. adanya metode pendidikan yang sesuai,

3. adanya sarana dan perlengkapan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, dan

4. adanya suasana yang mendukung pembelajaran.

C. Manfaat dan peran filsafat pendidikan bagi guru

Guru diartikan sebagai orang yang pekerjaanya mengajar. Tapi sesederhana itukah arti guru? McLeod, (1989) berasumsi guru adalah seseorang yang pekerjaanya mengajar orang lain. Pengertian guru adalah tenaga pendidik yang pekerjaan utamanya mengajar (UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27 ayat 3). Dalam perspektif psikologi pendidikan, mengajar pada prinsipnya berarti proses perbuatan seseorang (guru) yang membuat orang lain (siswa) belajar,dalam arti mengubah seluruh dimensi perilakunya. Guru adalah orang yang sangat penting dalam proses pendidikan di tingkat pendidikan. Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas Guru Sekolah sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih peserta didik. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.

Bagi guru dan pendidik pada umumnya, filsafat pendidikan itu sangat perlu karena tindakan-tindakannya mendidik dan mengajar akan selalu dipengaruhi oleh filsafat hidupnya dan oleh filsafat pendidikan yang dianutnya. Filsafat pendidikan akan memberi arah kepada perbuatannya mendidik dan mengajar. Misal dalam menyusun kurikulum sekolah, guru harus

(5)

jelas merumuskan tujuan kurikulum itu, dan untuk itu ia harus merujuk kepada filsafat pendidikannya. Perlakuannya terhadap siswa merupakan releksi filsafatnya. Gaya mengajarnya juga akan dipengaruhi oleh filsafat yang dianutnya. Seorang guru seharusnya memiliki filsafat hidup dan filsafat pendidikan yang jelas yang merupakan bagian dari kepribadiannya. Oleh karena itu bagi seorang mahasiswa calon guru mempelajari ilmu filsafat pendidikan adalah perlu. Bukan saja memperluas wawasannya mengenai pendidikan serta membantunya dalam memmahami siswa dan mengembangkannya gaya belajar yang tepat, tetapi juga dapat menyadarkannya mengenai makna dari berbagai aspek kehidupan manusia dan yang lebih penting lagi bahwa sikap dan tindakanya yang mencerminkan filsafatnya akan berpengaruh kepada siswanya. Disinilah peran yang sangat esensial dari seorang guru.

Peran filsafat pendidikan bagi guru, dengan filsafat metafisika guru mengetahui hakekat manusia, khususnya siswa sehingga tahu bagaimana cara memperlakukannya dan berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan. Dengan filsafat epistemologi guru mengetahui apa yang harus diberikan kepada siswa, bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan tersebut. Dengan filsafat aksiologi guru memahami yang harus diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan tetapi juga kualitas kehidupan karena pengetahuan tersebut. Yang menentukan filsafat pendidikan seorang guru adalah seperangkat keyakinan yang dimiliki dan berhubungan kuat dengan perilaku guru, yaitu: Keyakinan mengenai pengajaran dan pembelajaran, siswa, pengetahuan, dan apa yang perlu diketahui.6

Beberapa nilai manfaat lain yang mungkin dapat diperoleh dengan mempelajari filsafat pendidikan bagi setiap pendidik atau guru seperti :

1. Memberikan kesempatan kepada setiap pendidik untuk membiasakan diri mengadakan perenungan mendalam, atau berteori, betapapun kurang atau belum sempurnanya teori tersebut.

2. Akan memberikan pengertian yang mendalam akan problema esensial dan dasar-dasar pertimbangan mana yang harus kita gunakan dalam menyelesaikan problem pendidikan.

3. Membiasakan para pendidik dan guru agar mengutamakan berfikir kritis dan reflektif dalam menyelesaikan problema-problema kehidupan dan penghidupan manusia dan terutama problema yang mendasar dalam pendidikan.

4. Memberikan kesempatan pada pendidik dan guru untuk selalu berusaha meninjau kembali pandangan dasar-dasar filsafat pendidikan yang selama ini diyakini kebenarannya.

5. Bahwa berdasar atas kenyataan keragaman aliran-aliran filsafat pendidikan dalam pengertian betapa banyaknya pandangan-pandangan tentang dasar-dasar dan tujuan pendidikan, maka dituntut pada mereka para pendidik dan guru untuk meninjau segala perbedaan tersebut secara kritis, reflektif, bebas dan terbuka.7

(6)
(7)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Bagi guru dan pendidik pada umumnya, filsafat pendidikan itu sangat perlu karena tindakan-tindakannya mendidik dan mengajar akan selalu dipengaruhi oleh filsafat hidupnya dan oleh filsafat pendidikan yang dianutnya. Filsafat pendidikan akan memberi arah kepada perbuatannya mendidik dan mengajar.

Peran filsafat pendidikan bagi guru, dengan filsafat metafisika guru mengetahui hakekat manusia, khususnya siswa sehingga tahu bagaimana cara memperlakukannya dan berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan. Dengan filsafat epistemologi guru mengetahui apa yang harus diberikan kepada siswa, bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan tersebut. Dengan filsafat aksiologi guru memehami yang harus diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan tetapi juga kualitas kehidupan karena pengetahuan tersebut. Yang menentukan filsafat pendidikan seorang guru adalah seperangkat keyakinan yang dimiliki dan berhubungan kuat dengan perilaku guru, yaitu: Keyakinan mengenai pengajaran dan pembelajaran, siswa, pengetahuan, dan apa yang perlu diketahui.

B. Saran

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Http://ahmadvirz.blogspot.com/2013

Referensi

Dokumen terkait

Dari kutipan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa filsafat dari segi etimologi berarti cinta kepada pengetahuan, kebijaksanaan atau kearifan. Dengan demikian

Deskripsi Matakuliah : Matatakuliah ini mengkaji : pendekatan dan sistematika filsafat, filsafat pendidikan, kebudayaan sebagai isi pendidikan, teori-teori kebenaran, teori

Ø Filsafat ilmu begitu signifikasi dalam usaha pengembangan keilmuwan karena filsafat ilmu berusaha mencermati hakikat ilmu baik dari segi metode-metodenya, asumsi-asumsinya, tolok

Sementara menurut Immanuel Kant menyatakan, bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya

Dari berbagai upaya yang diterapkan oleh segenap pakar pendidikan terhadap kemajuan pendidikan, namun kenyataannya selalu ber-evolusi., artinya selalu ada peningkatan pemahaman

Pembahasan melingkupi berbagai pandangan filosofis menurut Islam dan Barat tentang hakikat manusia, ilmu pengetahuan, kebenaran, dan nilai serta berbagai aliran filsafat

Dari berbagai upaya yang diterapkan oleh segenap pakar pendidikan terhadap kemajuan pendidikan, namun kenyataannya selalu ber-evolusi., artinya selalu ada peningkatan pemahaman

Rekonstruksionisme (rekonstruksi, artinya membangun ulang) yang sering kali disebut sebagai rekonstruksi sosial merupakan perkembangan dari gerakan filsafat pendidikan