• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas IV SDN Kesongo abupaten Semarang Semester 1 Tahun Pelajaran 20162017 T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas IV SDN Kesongo abupaten Semarang Semester 1 Tahun Pelajaran 20162017 T1 BAB IV"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Pra Siklus

Proses penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas 4 SD Negeri Kesongo 04 Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017” dilakukan di SDN Kesongo 04 dengan jumlah siswa 24 anak yang terdiri dari 14 laki-laki dan 10 perempuan. Berdasarkan data dari hasil observasi yang dilakukan, diperoleh daftar hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Hasil pembelajaran IPS siswa pra siklus atau sebelum diadakannya tindakan dapat dilihat dari tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Hasil Belajar IPS Siswa Pra Siklus

Nilai Jumlah Siswa Presentase% Keterangan

<70 14 58,3 Tidak Tuntas

70 10 41,7 Tuntas

Jumlah 24 100

Nilai rata-rata 70,1

Nilai Tertinggi 91

Nilai Terendah 50

(2)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 24 50.00 91.00 70.1250 8.91658

Valid N (listwise) 24

Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Nilai Pra Siklus

Untuk lebih jelasnya, hasil belajar IPS kelas 4 SDN Kesongo 04 sebelum tindakan dapat dilihat dalam diagram pada gambar 4.1 berikut ini :

Gambar 4.1

Diagram Hasil Belajar Pra Siklus SDN Kesongo 04

Rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 dikarenakan bahwa dalam proses pembelajaran IPS, guru tidak melakukan persiapan yang matang. Tidak ada RPP tertulis yang dibawa guru dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran yang dilakukan tidak terencana dan tersusun dengan baik. Selama

Tuntas 41.7% Tidak tuntas

58.3%

(3)

pembelajaran berlangsung guru menjadi pusat pembelajaran dan memonopoli proses pembelajaran. Dengan guru sebagai sumber pembelajaran maka peran siswa dalam proses pembelajaran hanyalah sebagai objek pembelajaran, pertukaran informasi yang bersumber dari guru hanya bersifat informatif tanpa adanya pemahaman yang mendalam dari siswa. Saat pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa yang aktif untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan model pembelajaran yang konvensional seperti ini siswa akan menjadi cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran. Banyak siswa lebih memilih untuk bermain bersama temannya saat kegiatan belajar berlangsung, tak jarang mereka mencari perhatian dengan membuat gaduh suasana kelas. Hal ini akan berdampak pada pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan mempengaruhi hasil belajar mereka.

Dari hasil belajar siswa yang terdapat dalam kegiatan pra siklus, maka akan dijadikan sebagai sampel dalam kegiatan penelitian dengan menggunakan penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran IPS di kelas 4 SDN Kesongo 04.

4.2 Deskripsi Hasil Siklus I

4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

Proses pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan perencanaan peneliti akan berkolaborasi dengan guru kelas IV SDN Kesongo 04 untuk menentukan materi pelajaran IPS yang akan diajarkan kepada para siswa dan juga didalam proses pelaksanaan kegiatan pada siklus I. Setelah peneliti dan guru menentukan materi yang akan digunakan maka kegiatan selanjutnya adalah menentukan kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).

(4)

dan mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti juga mempersiapkan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati kegiatan peneliti sebagai guru dan siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).

Selanjutnya peneliti melakukan uji coba instrumen untuk keperluan pretest maupun posttest untuk mengetahui kondisi awal siswa dan hasil belajar siswa.Uji coba instrumen dilakukan di sekolah yang berbeda yaitu di kelas 6 SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga dengan meminta izin terlebih dahulu kepada kepala sekolah SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga. Uji coba instrumen ini sebagai upaya agar soal tes yang digunakan terbukti valid dan reliabel untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang akan diajarkan.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa 22 November 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu 23 November 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada setiap pertemuan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I dan II adalah:

1. Pertemuan I

Proses pembelajaran yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan alat dan media serta ruang kelas yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Kemudian mengajak para siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, memeriksa kehadiran siswa, dan memberikan apersepsi. Kemudian peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa misalnya: apakah kenampakan alam itu? Apa saja contoh dari kenampakan alam? Apa saja kenampakan alam yang ada di sekitar kita?

(5)

juga membahas pertanyaan yang ditanyakan pada siswa di awal proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan selanjutnya yakni membagi siswa kedalam kelompok hal ini sesuai dengan prinsip Problem Based Learning (PBL). Kemudian siswa bersama kelompoknya diberi penugasan yang didalamnya mengaitkan pengetahuan tentang kenampakan alam yang mereka ketahui dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pada setiap kelompok akan mendapatkan sebuah lembar kerja siswa (LKS) yang berisi pertanyaan tentang macam-macam kenampakan alam dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari mereka dan juga peristiwa-peristiwa alam yang pernah terjadi beserta pengaruhnya terhadap kehidupan sosial. Siswa yang belum selesai mengerjakan tugas dari peneliti dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya dan Lembar Kerja dikumpulkan kembali kepada peneliti. Pada kegiatan akhir peneliti menutup kegiatan pembelajaran.

2. Pertemuan II

Pada kegiatan awal pembelajaran memeriksa kehadiran siswa, dan memberikan apersepsi kepada siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Setelah peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, misalnya: apakah masih ada yang ingat tentang materi yang kita pelajari kemarin? Apakah itu kenampakan alam? Kenampakan alam apa saja yang pernah kalian lihat? dan apa saja pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari?

(6)

pertemuan yang ke II di siklus I.

Pada kegiatan akhir pembelajaran peneliti melakukan refleksi tentrang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dari awal sampai akhir. Siswa mengerjakan posttest untuk mengukur tingkat pemahaman terhadap materi kenampakan alam yang telah dipelajari bersama dan peneliti menutup kegiatan pembelajaran.

4.2.3 Hasil Tindakan dan Observasi Siklus I

Hasil tindakan dan observasi yang telah dilaksanakan pada siklus I pertemuan I dan II dibuat berdasarkan hasil seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan peneliti dan juga siswa pada pembelajaran IPS tentang kenampakan alam dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi kegiatan belajar mengajar peneliti dan siswa pada siklus I pertemuan I dan II adalah sebagai berikut:

4.2.3.1 Hasil Tindakan Siklus I

(7)

memuaskan karena masih terdapat beberapa siswa kelas 4 yang belum mencapai KKM yang sudah ditentukan dari mata pelajaran IPS.

Menurut Sugiono (2011:36-37), Data yang disederhanakan dalam tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Range = Max- Min = (80-15) = 65 Kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 24

= 5,5 (dibulatkan menjadi 6 kelas) Interval =

= = 10,8 (dibulatkan menjadi 11)

Kemampuan awal setelah mengerjakan Pretest siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPS dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Siswa Kelas 4 Semester 1 SDN Kesongo 04

Siklus 1

No Interval Frekuensi Persentase (%)

1 70 – 80 3 12,6

2 59 – 69 1 4,2

3 48 – 58 8 33,3

4 37 – 47 5 20,8

5 26 – 36 2 8,3

6 15 – 25 5 20,8

Jumlah 24 100

(8)

tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah 15. Untuk lebih jelasnya data distribusi frekuensi hasil pretest dapat ditunjukan dengan diagram seperti pada gambar 4.2 berikut ini:

Gambar 4.2

Diagram Frekuensi Hasil Pretest Siswa Kelas 4 Semester 1 SD Negeri Kesongo 04 Siklus I

Setelah memberikan soal pretest pada siklus 1, dapat diketahui hasil belajar siswa kelas IV menunjukkan bahwa masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai ≤70 atau kurang dari standar minimal yang terdapat dalam KKM. Dari 24 siswa terdapat 21 siswa yang memperoleh nilai ≤70 dan 3 anak mendapatkan nilai 70.

Sedangkan distribusi frekuensi hasil belajar dari soal Posttest yang telah dikerjakan siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPS dapat dilihat pada tabel 4.4 yang disajikan berikut ini:

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

70 – 80 59 – 69 48 – 58 37 – 47 26 – 36 15 – 25

Hasil Pretest Siklus I

Frekuensi

3

1

8

5 5

(9)

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siswa Kelas 4 Semester 1 SD Negeri Kesongo 04 Siklus I

No Interval Frekuensi Presentase (%)

1. 83 - 90 5 20,8

2. 75 - 82 12 50

3. 67 - 74 1 4,2

4. 59 - 66 3 12,5

5. 51 - 58 0 0

6. 43 - 50 3 12,5

Jumlah 24 100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diuraikan bahwa hasil posttest siswa pada mata pelajaran IPS diperoleh 3 siswa berada pada interval 43 – 50 (12,5%), 3 siswa berada pada interval 59 – 66 (12,5%), 1 siswa berada pada interval 67 – 74 (4,2%), 12 siswa berada pada interval 75 – 82 (50%), dan 5 siswa berada pada interval 83 – 90 (20,8%). Dengan nilai yang tertinggi adalah 90. Sedangkan nilai yang terendah adalah 45. Untuk lebih jelasnya data frekuensi hasil posttest dapat ditunjukan dengan diagram seperti pada gambar 4.3 berikut ini:

Gambar 4.3

Diagram Frekuensi Hasil Posttest

Siswa Kelas 4 Semester 1 SD Negeri Kesongo 04 Siklus I

0 2 4 6 8 10 12 14

83 - 90 75 - 82 67 - 74 59 - 66 51 - 58 43 - 50

Hasil

Posttest

Siklus I

(10)

Selain didapatkan frekuensi hasil posttest siswa didapatkan juga data ketuntasan belajar dari siswa. Berikut ini merupakan data ketuntasan posttest siswa pada siklus I yang sudah disederhanakan kedalam tabel 4.5 distribusi ketuntasan belajar:

Tabel 4.5

Distribusi Ketuntasan Belajar pada Posttest Siswa Kelas 4 Semester 1 SD Negeri Kesongo 04 Siklus I

Nilai Jumlah Siswa Presentase% Keterangan

<70 6 25 Tidak Tuntas

70 18 75 Tuntas

Jumlah 24 100

Nilai rata-rata 73,3

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 45

Dari data yang diperoleh pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siklus I, terdapat 6 anak dengan presentase 25% yang masih belum tuntas dengan nilai ≤70, selain itu terdapat 18 siswa dengan presentase 75% tuntas dengannilai .Statistik deskriptif posttest siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 24 45.00 90.00 73.5417 12.37803

Valid N (listwise) 24

Tabel 4.6 Deskriptif Statistik Nilai Siklus I

(11)

Gambar 4.4

Diagram Ketuntasan Belajar pada Posttest Siswa Kelas 4 Semester 1 SD Negeri Kesongo 04 Siklus I

4.2.3.2 Hasil Observasi KBM Guru Siklus I

Selama pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I, seluruh kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru diamati olehguru kelas dengan menggunakan lembar observasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang telah disesuaikan dengan materi pembelajaran IPS tentang kenampakan alam dan juga menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan modelProblem Based Learning (PBL).

1. Pertemuan I

Hasil observasi yang dilakukan pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siklus I pertemuan I adalah sebagai berikut:

a. Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa.

b. Guru juga sudah memberikan apersepsi pada siswa, misalnya dengan menanyakan “apakah ada yang tahu apakah kenampakan alam itu? Apa saja contoh kenampakan alam? Apa saja kenampakan alam yang ada disekitar rumah kalian?”

Tuntas 75% Tidak

Tuntas 25%

(12)

c. Guru memberikan soal Pretest

d. Pada kegiatan selanjutnya guru tidak menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan dipelajari siswa dan juga kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

e. Guru belum memberikan motivasi kepada siswa.

f. Pada kegiatan inti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan model Problem Based Learning (PBL) berdasarkan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam mengajar.

g. Diawal kegiatan guru memperlihatkan peta konsep kenampakan alam dan menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari siswa, kemudian guru membagi kelompok, membagikan LKS untuk didiskusikan siswa secara berkelompok. h. Dalam pelaksanaan mengajar kegiatan yang dilakukan guru sudah sesuai dengan

langkah-langkah yang dibuat, akan tetapi ada beberapa hal yang belum terealisasi dengan baik, misalnya ada siswa yang masih pasif dalam berdiskusi.

i. Setelah kegiatan diskusi kelompok guru juga memberikan kesempatan kepada siswa yang belum selesai dalam mengerjakan tugas untuk dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

j. Pada kegiatan akhir guru tidak memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang sudah dilakukan

k. Guru juga tidak memberikan tindak lanjut berupa tugas atau pekerjaan rumah tentang kenampakan alam kepada siswa.

Dari hasil pengamatan pada siklus terlihat bahwa ada beberapa hal yang belum dilakukan dengan baik oleh guru, diantaranya adalah guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan, dan pemberian motivasi. 2. Pertemuan II

Hasil observasi yang dilakukan pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siklus I pertemuan II adalah sebagai berikut:

a. Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa.

(13)

apakah masih ada yang ingat tentang materi yang kita pelajari kemarin? Apakah itu kenampakan alam? Apakah ada yang pernah melihat kenampakan alam disekitar tempat tinggal kalian? Dan apa saja pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari?

c. Guru mengabsensi kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

d. Pada kegiatan inti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan model Problem Based Learning (PBL) berdasarkan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam mengajar.

e. Diawal kegiatan guru meminta siswa kembali ke kelompok masing-masing sesuai pada pertemuan lalu, membagikan LKS untuk didiskusikan siswa bersama anggota kelompoknya masing-masing.

f. Setelah kegiatan diskusi kelompok guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas.

g. Setelah sebagian siswa mempresentasikan hasil berdiskusi kelompok guru juga melakukan diskusi dengan siswa tentang materi, melakukan tanya jawab dengan siswa.

h. Pada kegiatan akhir guru sudah memberikan soal evaluasi kepada siswa, namun guru belum membahas soal evaluasi dan melakukan penilaian hasil belajar karena keterbatasan waktu.

i. Guru sudah membuat kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung dari awal hingga akhir pembelajaran.

Pada siklus I pertemuan II semua tindakan sudah dilakukan oleh guru. Adapun hal yang perlu ditingkatkan oleh guru adalah partisipasi siswa yang belum aktif dalam diskusi kelompok.

4.2.3.3 Hasil Observasi KBM Siswa Siklus I

(14)

alam dan mengacu pada langkah-langkah dalam model Problem Based Learning (PBL).

1. Pertemuan I

Berdasarkan hasil observasi KBM/ keterlibatan siswa siklus I pertemuan I adalah sebagai berikut:

a. Pada kegiatan awal siswa sudah berdoa, melakukan absensi b. Siswa melakukan apersepsi dengan baik sesuai perintah guru c. Siswa mengerjakan soal pretest

d. Siswa belum mendapatkan penjelasan dari guru mengenai tujuan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

e. Pada kegiatan inti siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan materi pembelajaran tentang kenampakan alam, siswa juga memperhatikan peta konsep dan penjelasan dari guru mengenai kenampakan alam.

f. Siswa juga telah melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL).

g. Siswa juga membentuk kelompok dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan kelompoknya.

h. Dalam kegiatan mengerjakan tugas dari guru masih ada siswa yang belum berpartisipasi aktif dengan kelompoknya dan tidak mendengarkan penjelasan dari guru dengan baik.

i. Siswa mengumpulkan hasil diskusinya untuk dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.

(15)

dengan kelompoknya dan tidak mendengarkan penjelasan dari guru dengan baik. 2. Pertemuan II

Berdasarkan hasil observasi KBM/ keterlibatan siswa siklus I pertemuan II adalah sebagai berikut:

a. Pada kegiatan awal siswa sudah berdoa, melakukan absensi dan apersepsi dengan baik sesuai perintah dari guru.

b. Pada kegiatan inti siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan tentang materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya yang berkaitan dengan kenampakan alam.

c. Siswa telah melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL).

d. Siswa juga membentuk kelompok dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan kelompoknya.

e. Dalam pembuatan kelompok tidak semua siswa mendengarkan arahan dari guru. f. Dalam kegiatan mengerjakan tugas dari guru masih ada siswa yang belum

berpartisipasi aktif dengan kelompoknya dan tidak mendengarkan penjelasan dari guru dengan baik.

g. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas

h. Setelah kegiatan presentasi siswa melakukan tanya jawab dan mendapatkan penjelasan yang belum dimengerti dari guru.

i. Pada kegiatan akhir siswa membuat rangkuman kegiatan pembelajaran.

j. Siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru untuk mengukur tingkat pemahaman hasil belajar IPS tentang kenampakan alam.

(16)

4.2.4 Refleksi Siklus I

Setelah seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dilakukan pada siklus I pertemuan I dan II kegiatan yang selanjutnya adalah refleksi tentang seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kegiatan refleksi ini mengacu pada seluruh kegiatan yang telah dilakuakan saat pembelajaran berlangsung diantaranya adalah hasil belajar siswa, hasil observasi kegiatan mengajar guru dan hasil observasi kegiatan belajar siswa tentang kenampakan alam yang telah dilaksanakan pada siklus I pertemuan I dan II. Kegiatan ini dilakukan untuk bahan perbaikan dengan membandingkan proses pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian. Adapun permasalahan yang ada pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

1. Siswa masih pasif dalam kegiatan diskusi kelompok.

2. Siswa hanya terfokus pada satu hal yang sedang dilakukan yang membuat siswa tidak mendengarkan instruksi dari guru.

3. Siswa seringkali mengobrol dengan teman diskusi sekelompoknya tentang hal di luar kegiatan pembelajaran yang membuat siswa tidak mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan refleksi ini perlu adanya tindakan lebih lanjut terhadap permasalahan yang dialami pada siklus 1 untuk digunakan sebagai dasar perbaikan dalam pelaksanaan siklus 2 agar hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa 4 SD Negeri Kesongo 04 menjadi lebih baik lagi.

(17)

4.3 Deskripsi Hasil Siklus II

4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II

Setelah melihat kekurangan dan yang terjadi pada siklus I pertemuan I dan II maka dibuatlah penelitian siklus II dengan perencanaan siklus ini sebagai penyempurnaan dan juga sebagai kegiatan tindak lanjut dari siklus I yang telah dilaksanakan. Pada proses perencanaan ini peneliti masih berkolaborasi dengan guru kelas 4 SDN Kesongo 04 Kabupaten Semarang dalam materi sumber daya alam dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan akan menggunakan alokasi waktu 2x 35 menit. Pertemuan I dilaksanakan pada hari jumat25 November 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu 26 November 2016. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I dan II adalah:

1. Pertemuan I

Kegiatan pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari jumat tanggal 25 November 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Proses pembelajaran yang dilakukan guru adalah mengajak para siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, memeriksa kehadiran siswa, dan memberikan apersepsi kepada siswa.. Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran guru memberikan pertanyaan kepada siswa misalnya: “apakah ada yang suka makan buah dan susu? Apakah ada yang memakai perhiasan di sekolah? Darimana asal bahan-bahan itu? Bagaimana bahan-bahan seperti susu dan perhiasan itu dibuat?”

(18)

dengan prinsip Problem Based Learning (PBL). Kemudian siswa bersama kelompoknya diberi penugasan atau Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang jenis-jenis sumber daya alam dan juga sifat-sifatnya, kemudian mereka menyebutkan contoh pemanfaatan sumber daya alam setelah diolah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Siswa yang belum selesai mengerjakan tugas dari guru dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya dan Lembar Kerja dikumpulkan kembali kepada guru. Pada kegiatan akhir guru menutup kegiatan pembelajaran.

2. Pertemuan II

Kegiatan pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 26 November 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada kegiatan awal pembelajaranmemeriksa kehadiran siswa, dan memberikan apersepsi kepada siswa. Setelah guru menyampaikan apersepsi guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, misalnya: apakah masih ada yang ingat tentang materi yang kita pelajari kemarin? Apakah itu sumber daya alam? Sumber daya alam dibagi menjadi berapa jenis? Dan apa saja manfaat sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari?

Kemudian guru membagi siswa kedalam kelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan yang lalu. Setiap kelompok siswa akan mendapatkan lembar kerja yang dikerjakan pada pertemuan lalu untuk dilanjutkan diskusi kembali bersama kelompok masing-masing. Setelah kegiatan ini diselesaikan oleh para siswa, maka kegiatan selanjutnya adalah mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas secara bergantian.Setelah siswa maju mempresentasikan hasil diskusinya guru mempersilahkan siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami tentang materi sumber daya alam dan meluruskan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam diskusi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pertemuan yang ke II di siklus II.

(19)

telah dipelajari bersama dan guru menutup kegiatan pembelajaran. 4.3.3 Hasil Tindakan dan Observasi Siklus II

Hasil tindakan dan observasi yang telah dilaksanakan pada siklus II pertemuan I dan II dibuat berdasarkan hasil seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan guru dan juga siswa pada pembelajaran IPS tentang sumber daya alam dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa pada siklus II pertemuan I dan II adalah sebagai berikut:

4.3.3.1 Hasil Tindakan Siklus II

Pada siklus 2 sebelum mendapatkan hasil belajar siswa, peneliti menguji kemampuan awal siswa dengan memberikan soal pretest yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum adanya kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Setelah melakukan pengujian dengan pretest, barulah peneliti menguji kemampuan siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil posttest yang telah dikerjakan oleh siswa di akhir pertemuan pelaksanaan siklus 2. Hasil posttest tersebut merupakah ukuran dari keberhasilan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri Kesongo 04 dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas 4 semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Hasil evaluasi yang diperoleh selanjutnya dianalisa untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus 2 dengan materi sumber daya alam serta kriteria ketuntasan minimal (KKM) ≥ 70.

(20)

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

Siswa Kelas 4 Semester 1 SD Negeri Kesongo 04 Siklus 2

No Interval Frekuensi Persentase (%)

(21)

Gambar 4.5

Diagram Frekuensi Hasil Pretest Siswa Kelas 4 Semester 1 SD Negeri Kesongo 04 Siklus 2

Sedangkan hasil belajar dari soal Posttest yang telah dikerjakan siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPS dapat dilihat pada tabel 4.8 yang disajikan berikut ini:

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siswa Kelas 4 Semester 1 SD Negeri Kesongo 04 Siklus 1I

No Interval Frekuensi Presentase (%)

1. 93 – 100 3 12,5

2. 85 – 92 10 41,7

3. 77 – 84 6 25

4. 69 – 76 2 8,3

5. 61 – 68 2 8,3

6. 53 – 60 1 4,2

Jumlah 24 100

(22)

Gambar 4.6

Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siswa Kelas 4 Semester 1 SD Negeri Kesongo 04Siklus 2

Selain didapatkan frekuensi hasil posttest siswa didapatkan juga data ketuntasan belajar dari siswa. Berikut ini merupakan data ketuntasan posttest siswa pada siklus 1I yang sudah disederhanakan kedalam tabel distribusi ketuntasan belajar pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9

Distribusi Ketuntasan Belajar pada Posttest Siswa Kelas 4 Semester 1 SD Negeri Kesongo 04 Siklus 1I

Nilai Jumlah Siswa Presentase% Keterangan persentase 12,5% yang masih belum tuntas dengan nilai ≤70, selain itu terdapat 21 siswa dengan presentase 87,5% tuntas dengan nilai . Statistik deskriptif posttest siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut :

(23)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 24 55.00 100.00 82.2917 10.42355

Valid N (listwise) 24

Tabel 4.10 Deskriptif Statistik Nilai Siklus 2

Untuk lebih jelasnya data nilai ketuntasan belajar pada posttest siswa siklus II pada tabel diatas dapat ditunjukan dengan diagram seperti pada gambar 4.17 berikut ini:

Gambar 4.7

Diagram Ketuntasan Belajar pada Posttest Siswa Kelas 4 Semester 1 SD Negeri Kesongo 04 Siklus 2

4.3.3.2 Hasil Observasi KBM Guru Siklus II

Selama pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II, seluruh kegiatan yang dilakukan oleh peneliti diamati oleh guru dengan menggunakan lembar observasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang telah disesuaikan dengan materi pembelajaran IPS tentang sumber daya alam dan juga menggunakan langkah-langkah

Tuntas 87.5% Tidak tuntas

12.5%

(24)

pembelajaran yang sesuai dengan model Problem Based Learning (PBL). 1. Pertemuan I

Hasil observasi yang dilakukan pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siklus II pertemuan I adalah sebagai berikut:

a. Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa. b. Guru memberikan soal pretest

c. Guru juga sudah memberikan apersepsi pada siswa, misalnya dengan menanyakan “apakah ada yang suka makan buah dan susu? Apa ada yang memakai perhiasan di sekolah? Darimana asal bahan itu? Bagaimana bahan-bahan itu dibuat?”

d. Pada kegiatan selanjutnya guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan dipelajari siswa dan juga kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

e. Guru memberikan motivasi kepada siswa.

f. Pada kegiatan inti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan model Problem Based Learning (PBL)berdasarkan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam mengajar.

g. Diawal kegiatan guru menjelaskan materi sumber daya alam dan menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari siswa, kemudian guru membagi kelompok, membagikan LKS untuk didiskusikan siswa secara berkelompok.

h. Dalam pelaksanaan mengajar kegiatan yang dilakukan guru sudah sesuai dengan langkah-langkah yang dibuat.

i. Pengkondisian guru dalam memantau keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok sudah bagus.

j. Setelah kegiatan diskusi kelompok guru juga memberikan kesempatan kepada siswa yang belum selesai dalam mengerjakan tugas untuk dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

(25)

Pada kegiatan yang dilakukan di siklus II pertemuan I terlihat adanya perbaikan dalam proses pembelajaran. Kekurangan yang ada pada kegiatan pembelajaran di siklus I telah diperbaiki di pertemuan I siklus II ini. Perbaikan yang dilakukan oleh guru diantaranya adalah dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, guru juga memberikan motivasi kepada siswa sebelum proses pembelajaran dilakukan, dan didalam kegiatan diskusi guru lebih memperhatikan keaktifan siswa dalam bekerja secara kelompok.

2. Pertemuan II

Hasil observasi yang dilakukan pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siklus II pertemuan II adalah sebagai berikut:

a. Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa.

b. Guru juga sudah memberikan apersepsi pada siswa, misalnya dengan menanyakan apakah masih ada yang ingat tentang materi yang kita pelajari kemarin? Apakah itu sumber saya alam? Sumber daya alam dibagi menjadi berapa jenis? dan apa saja manfaat sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari?

c. Guru mengabsensi kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

d. Pada kegiatan awal guru sudah memberikan apersepsi

e. Pada kegiatan inti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan model Problem Based Learning (PBL) berdasarkan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam mengajar.

f. Diawal kegiatan guru meminta siswa kembali ke kelompok masing-masing sesuai pada pertemuan lalu, membagikan LKS untuk didiskusikan siswa bersama anggota kelompoknya masing-masing.

g. Setelah kegiatan diskusi kelompok guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas.

(26)

siswa.

i. Pada kegiatan akhir guru sudah memberikan soal evaluasi kepada siswa, namun guru belum membahas soal evaluasi dan melakukan penilaian hasil belajar karena keterbatasan waktu.

j. Guru sudah membuat kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung dari awal hingga akhir pembelajaran.

Pada pertemuan di siklus II ini semua kekurangan yang ada pada siklus I sudah diperbaiki, guru telah membimbing siswa untuk membuat rangkuman tentang hasil pembelajaran yang telah dilakukan, guru juga memberikan tugas soal evaluasi, keterlibatan siswa untuk lebih aktif dalam diskusi kelompok juga sudah dilakukan, dan proses pembelajaran pun berjalan dengan baik sesuai apa yang ada pada RPP dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).

4.3.3.3 Hasil Observasi KBM Siswa Siklus II

Selama proses kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan I dan II dilaksanakan, segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa diamati dengan menggunakan lembar observasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang telah disesuaikan dengan RPP tentang sumber daya alam dan mengacu pada langkah-langkah dalam model Problem Based Learning (PBL).

1. Pertemuan I

Berdasarkan hasil observasi KBM/ keterlibatan siswa siklus II pertemuan I adalah sebagai berikut:

a. Pada kegiatan awal siswa sudah berdoa, melakukan absensi

b. Siswa mendengarkan dan memperhatikan dengan baik apersepsi pembelajaran yang dilakukan.

c. Siswa mengerjakan soal Pretest

d. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dari guru

(27)

f. Siswa juga telah melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL).

g. Siswa membentuk kelompok dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan kelompoknya.

h. Dalam kegiatan mengerjakan tugas dari guru semua siswa sudah ikut serta berpartisipasi aktif dengan kelompoknya dan mendengarkan penjelasan dari guru dengan baik.

i. Siswa mengumpulkan hasil diskusinya untuk dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.

j. Pada kegiatan akhir siswa membuat rangkuman kegiatan pembelajaran.

Pada siklus II pertemuan I terlihat ada beberapa tindakan yang sudah mengalami perbaikan dari kekurangan siklus I. Pada proses pembelajaran kali ini siswa telah mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan dan pembelajaran yang akan dilakukan pada pembelajaran siklus II pertemuan I, siswa juga terlihat aktif ketika diskusi kelompok berlangsung, tidak nampak lagi keadaan siswa yang bermain sendiri ketika diadakannya diskusi kelompok.

2. Pertemuan II

Berdasarkan hasil observasi KBM siswa siklus II pertemuan II adalah sebagai berikut:

a. Pada kegiatan awal siswa sudah berdoa, melakukan absensi dan apersepsi dengan baik sesuai perintah dari guru.

b. Siswa mendengarkan dan memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru mengenai tujuan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

c. Pada kegiatan inti siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan materi pembelajaran tentang sumber daya alam, siswa juga memperhatikan penjelasan dari guru mengenai macam-macamsumber daya alam.

d. Siswa juga telah melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL).

(28)

sesuai dengan kelompoknya.

f. Dalam kegiatan mengerjakan tugas dari guru semua siswa sudah ikut serta berpartisipasi aktif dengan kelompoknya dan mendengarkan penjelasan dari guru dengan baik.

g. Siswa membacakan hasil diskusi kelompoknya.

h. Setelah kegiatan presentasi siswa melakukan tanya jawab dan mendapatkan penjelasan yang belum dimengerti dari guru.

i. Pada kegiatan akhir siswa membuat rangkuman mengenai pembelajaran yang telah dilakukan

j. Siswa mengerjakan Posttest dari guru untuk mengukur tingkat pemahaman dari siswa terhadap materi sumber daya alam yang diajarkan.

Pada pertemuan kali ini kegiatan yang dilakukan siswa mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari kegiatan siswa yang sudah melaksanakan semua kegiatan dengan sangat baik, di awal pelajaran siswa menjawab pertanyaan dari guru, pada saat mengerjakan tugas kelompok mereka bekerja sama dengan baik bersama anggota kelompoknya dan perwakilan kelompok sangat komunikatif dalam menyampaikan hasil diskusi kelompoknya. Diakhir pembelajaran mereka membuat rangkuman pembelajaran dan mengerjakan soal evaluasi/posttest dengan baik.

4.3.4 Refleksi Siklus II

Setelah seluruh rancangan kegiatan siklus II pertemuan I dan II dilaksanakan sebagai pemantapan dari siklus I, maka selanjutnya diadakan refleksi terhadap semua Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang telah dilakukan pada siklus II. Hasil refleksi ini diambil dari seluruh kegiatan yang telah dilakuakan saat pembelajaran diantaranya adalah hasil belajar siswa, hasil observasi kegiatan mengajar peneliti sebagai guru dan hasil observasi kegiatan belajar siswa tentang sumber daya alam yang telah dilaksanakan pada siklus II pertemuan I dan II.

(29)

Problem Based Learning (PBL) dengan sangat baik sehingga aktivitas belajar siswa menjadi lebih meningkat dari sebelumnya dan berpengaruh pada hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa yang dilaksanakan pada akhir kegiatan siklus 2 bahwa rata-rata siswa kelas 4 SD Negeri Kesongo 04 telah mencapai ketuntasan belajar yang sudah ditentukan yaitu KKM ≥ 70.

Berdasarkan indikator keberhasilan PTK ini dimana persentase ketuntasan hasil belajar mencapai 85% dengan KKM 70 dikatakan berhasil, nampak bahwa dalam siklus 2 persentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 87,5%. Jadi, penelitian pada siklus 2 bisa dikatakan berhasil.

4.4 Rekaptulasi Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus 1, dan Siklus 2

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pra siklus sebanyak 14 siswa yang mendapatkan nilai tidak tuntas , setelah dilaksanakan kegiatan pada siklus I hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Kesongo 04 mengalami peningkatan dengan 18 siswa mendapatkan nilai tuntas Setelah siklus I dilaksanakan peneliti melakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan pada siklus I dan menyempurnakan pada siklus II. Hal ini terlihat ketika hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan indikator pencapaian hasil belajar yang sangat memuaskan. Hal ini terlihat dari hasil belajar 21 siswa mendapatkan nilai tuntas

. Artinya 87,5% siswa sudah mendapatkan nilai diatas KKM.

(30)

Tabel 4.11

Perbandingan Rekaptulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPS Kondisi awal, Posttest siklus 1, dan Posttest Siklus 2

No Nilai

Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2

F Persen

(%)

Posttest Posttest

F Persen

(%) F

Persen (%)

1 Tuntas 10 41,7 18 75 21 87,5

2 Belum Tuntas 14 58,3 6 25 3 12,5

Jumlah 24 100 24 100 24 100

(31)

Gambar 4.8

Rekaptulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPS Kondisi Awal, Posttest Siklus 1, Posttest Siklus 2

4.5 Pembahasan

Pada hasil observasi kondisi awal sebelum adanya tindakan di kelas 4 SD Negeri Kesongo 04, mempunyai beberapa permasalahan pada proses pembelajaran yaitu, kurangnya tingkat pemahaman siswa khususnya pada mata pelajaran IPS hal tersebut terlihat pada hasil tes siswa yang sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70). Kondisi ini disebabkan dari berbagai hal yang bisa dari guru, siswa, maupun sarana atau prasarana sekolah yang kurang memadai tetapi peneliti saat melakukan observasi di kelas 4 SD Negeri Kesongo 04 menemukan salah satu penyebabnya yaitu guru dalam menyampaikan materi pada saat kegiatan belajar mengajar masih menggunakan cara konvensional yang cenderung membuat siswa lebih mudah bosan serta berakibat siswa mengantuk pada saat proses pembelajaran dan konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran menjadi rendah. Pada proses pembelajaran sebelum adanya tindakan didapatkan hasil belajar

(32)

yang rendah yaitu siswa yang belum mencapai KKM ≥ 70 sebanyak 14 siswa sedangkan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 10 siswa dengan nilai tertinggi 91 dan terendah 50.

Dengan adanya masalah tersebut peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Kesongo 04 sebanyak 2 siklus. Setelah diadakanya tindakan didapatkan data hasil belajar siswa kelas 4 dan dianalisis oleh peneliti, dari analisis data yang telah dilakukan terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa mulai dari keadaan awal hingga siklus 2, dari kondisi awal ke siklus 1 terjadi peningkatan dari 41,7% menjadi 75% dengan jumlah siswa yang tuntas pada siklus 1 sebanyak 18 siswa. Selanjutnya pada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 sebanyak 87,5%. Jika dibandingkan dengan indikator kinerja, maka penelitian ini dikatakan berhasil karena telah mencapai indikator yang ditentukan dalam penelitian yaitu lebih dari 85% dari jumah siswa mendapat nilai ≥ 70.Maka melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mampu meningkatkan hasil belajar siswa karena model PBL ini membuat siswa menjadi lebih fokus dalam pembelajaran. Selain itu juga siswa dalam memahami materi lebih bermakna sebab siswa memahami materi berdasarkan masalah sehari-hari dan masalah tersebut diberikan guru melalui soal yang selanjutnya dipecahkan oleh siswa itu sendiri dengan caranya sendiri juga, jadi secara tidak langsung siswa telah memahami materi yang diberikan pada saat proses pemecahan masalah yang diberikan guru. Dari hasil penggunaan model PBL hasil yang diperoleh pada siklus 1 dan siklus 2 menunjukan peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD karena siswa benar-benar mencari pengetahuan sendiri berdasarkan pemecahan masalah dari penerapan model Problem Based Laerning (PBL).

(33)

menimbulkan rasa ingin tahu terhadap masalah yang diberikan. Perhatian siswa terhadap materi merupakan titik awal dari pengetahuan siswa akan materi tersebut.

Langkah selanjutnya mengorganisasi siswa untuk belajar merupakan langkah pemahaman siswa terhadap masalah yang diberikan. Dengan adanya masalah, siswa akan belajar bagaimana cara memecahkan masalah tersebut dan sikap teliti dalam pemahaman masalah.

Selanjutnya penerapan langkah membimbing pengalaman kelompok. Langkah ini merupakan kegiatan dimana siswa bersama kelompok secara bekerja sama melakukan diskusi dan tanya jawab dalam memecahkan masalah yang diberikan. Dengan begitu akan timbul sikap kerjasama dan disiplin dalam berdiskusi.

Kontribusi langkah berikutnya adalah mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Aktivitas ini merupakan penyajian dari hasil diskusi kelompok terhadap masalah yang dipecahkan oleh siswa, maka pada tahap ini siswa akan memiliki rasa percaya diri dan tanggung jawab terhadap hasil yang telah disajikan.

Langkah yang terakhir adalah menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada langkah ini siswa akan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil kerja yang telah dilakukan dan akan diperbaiki. Pengalaman yang diperoleh dari hasil ini adalah siswa berusaha mengkoreksi kesalahan-kelasahan yang dilakukan sehingga akan mengulang materi yang sedang dipelajari, dan tentu saja akan semakin memperkuat pemahaman akan materi yang di sajikan.

(34)

lebih mandiri dan menanamkan sikap sosial yang positif, dan interaksi siswa terhadap teman kelompoknya.

Temuan keberhasilan model PBL ini selain sejalan dengan teori tentang kelebihan model tersebut juga mendukung berbagai penelitian terdahulu seperti: Penelitian yang dilakukan oleh Perida, Fritza Wahyu Pety dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Sumber Daya Alam Melalui Penggunaan Model Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN 6 Depok Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Semester II Tahun 2012/2013”. Hal ini Nampak pada perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi prasiklus sebesar 29,17% siklus 1 meningkat menjadi 66,7% dan pada siklus II meningkat menjadi 91,7%. Dengan kata lain, model Problem Based Learning pada penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Senada dengan hal tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Ruswinarno dengan penelitian yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 6 Semester 1 SD Negeri Batiombo 02 Kecamatan Bandar Tahun Pelajaran 2013/2014”.Pembelajaran matematika dalam kurikulum KTSP kelas 6 SD Negeri Batiombo 02 dianggap tuntas apabila 75% siswanya mencapai nilai ≥ 60. Dalam pengumpulan data metode yang digunakan adalah observasi dan tes. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan, sebelum penelitian ketuntasan hanya 39,13% dengan rata-rata kelas 63,26 setelah dilakukan tindakan, pada siklus1 ketuntasan belajar siswa 73,91% dengan nilai rata-rata 66,30. Pada siklus 2 ketuntasan belajar siswa 100% dengan nilai rata-rata kelas 71,08 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran berbasisi masalah (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 6 SD Negeri Batiombo 02 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Penelitian serupa juga dilaksanakan oleh Novi Andriastutik, Siti dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)

Pada Pembelajaran Matematika Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

(35)

Ajaran 2012/2013”. Peningkatan ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar matematika siswa pada prasiklus, siklus I dan siklus II diperoleh peningkatan yaitu 62,3 pada prasiklus, 66,9 pada siklus I dan meningkat menjadi 77,5 pada siklus II. Serta ketuntasan hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan pada tiap siklus yaitu 44% pada prasiklus, 72% pada siklus I serta meningkat menjadi 94% pada siklus II.Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learningdapat meningkatkan hasil belajar.

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Belajar IPS Siswa Pra Siklus
Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Nilai Pra Siklus
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil
Gambar 4.2  Diagram Frekuensi Hasil Pretest Siswa Kelas 4 Semester 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi dari kondisi awal sampai siklus II nilainya meningkat, bahkan nilai ketuntasan siswa selalu meningkat, yang tadinya pada siklus I yang mencapai ketuntasan hanya 13 anak dari

Perolehan nilai Hasil Belajar Siswa dari pra Siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat. pada

Sementara di akhir pembelajaran Siklus II, observer membuat catatan lapangan sebagai berikut “ Pembelajaran IPS pada kompetensi dasar Membaca peta lingkungan

Pada pertemuan kedua siklus I guru sudah mampu menyampaikan appersepsi dengan baik namun guru lupa menyampaikan motivasi siswa, kemampuan guru dalam membimbing siswa

Hasil observasi selama pembelajaran Siklus 1 pertemuan II, dalam kinerja guru sudah cukup terlaksana secara optimal seperti siswa sudah membuat hipotesis, tetapi dalam

Yang dilakukan guru .Pada siklus II aktivitas guru juga mengalami peningkatan .pada pertemuan pertama siklus IIaktivitas guru meningat menjadi 83,3% dengan kategori

Berdasarkan hasil observasi, penggunaan model pembelajaran tipe Snowball Throwing berbantuan media konkret oleh guru dan siswa pada siklus I pertemuan I dan II sudah

Berdasarkan hasil observasi, penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri oleh guru dan siswa pada siklus I pertemuan I dan II sudah mengalami peningkatan dari sebelum