• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Selama ini proses pembelajran fiqih di Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang lebih mengarah pada proses pembelajaran yang bersifat pasif dengan guru banyak ceramah dan diakiri dengan tanya jawab, sehingga hasil yang diperoleh kurang dari yang diharapkan serta kemampuan siswa dalam menghafal al qur’an dan hadits masih kurang sempurna. Untuk itu proses pembelajaran yang dilakukan harusnya lebih mengarahkan pada proses keaktifan siswa agar mereka memahami apa yang sedang dipelajari.

Gejala adanya anak didik yang kurang senang menerima pelajaran dari guru tidak harus terjadi, karena hal itu akan menghambat proses belajar mengajar. Disinilah diperlukan peranan guru, bagaimana upaya menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan bergairah belajar. Oleh karena itu cara yang akurat mesti urgensi guru lakukan adalah mengembangkan variasi dalam mengajar, di sini guru dituntut tidak hanya menggunakan satu metode saja dalam mengajar tetapi dituntut lebih kreatif untuk mencapai tujuan. Hal ini diperlukan variasi gaya mengajar, dalam interaksi guru dengan anak didik.

Kurang kreatifnya guru fiqih dalam menggali metode yang bisa dipakai untuk pendidikan agama menyebabkan pelaksanaan pembelajaran cenderung monoton.1

Tampaknya perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar mengajar dan interaksi guru dan siswa. Dalam pembelajaran siswa sebagai subyek yang aktif melakukan proses berfikir, mencari, mengolah, mengurangi, menggabungkan, menyimpulkan dan menyesuaikan masalah, misalnya: pembelajaran aktif kreatif dan menyenangkan seperti yang terdapat

1

Muhaimin, et. al., Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan

(2)

pada judul atas. Pembelajaran penuh makna sesuai kebutuhan dan minat siswa dan sedekat mungkin dihubungkan disebut pembelajaran bermakna (meaning

full Learning).

Untuk menjadikan pembelajaran aktif salah satu metode yang bisa diberikan dalam proses pembelajaran fiqih di Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang adalah Metode jigsaw learning.

Dalam metode Jigsaw guru dituntut mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang beragama sehingga seluruh potensi dan daya imajinasi siswa dapat berkembang secara maksimal. Istilah Efektif berarti bahwa model pembelajaran apapun yang dipilih harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Ini dapat dibuktikan dengan adanya pencapaian kompetensi baru oleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Di akhir kegiatan proses pembelajaran harus ada perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada diri siswa. Menyenangkan dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan.2

Dari uraian di atas maka penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fiqih dengan Menggunakan Jigsaw Learning di Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang “.

B. Alasan Pemilihan Judul

Ada beberapa alasan kenapa judul ini peneliti angkat diantaranya : 1. Sebagai seorang pengajar guru harus dapat menyajikan pelajaran dengan

baik dalam hal ini dalam pandangan penulis guru harus dapat menyajikan pelajaran yang mengarah pada pembelajaran partisipatif karena Pada hakekatnya belajar merupakan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal perlu keterlibatan atau partisipasi yang tinggi dari siswa dalam pembelajaran.

2

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran

(3)

Keterlibatan siswa merupakan hal yang sangat penting dan menentukan keberhasilan pembelajaran. mengemukakan syarat kelas yang efektif.

2. Adanya keterlibatan, tanggung jawab dan umpan balik dari siswa. Keterlibatan siswa merupakan syarat pertama dalam kegiatan belajar di kelas. Untuk terjadinya keterlibatan itu siswa harus memahami dan memiliki tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar. Keterlibatan siswa itupun harus memiliki arti penting sebagai bagian dari dirinya dan perlu diarahkan secara baik oleh sumber belajar.

3. Untuk mendorong partisipasi siswa dapat dilakukan berbagai cara, antara lain memberikan pertanyaan dan menanggapi respon siswa secara positif, menggunakan pengalaman berstruktur, menggunakan beberapa instrumen dan menggunakan metode yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan siswa, Metode Jigsaw Learning merupakan salah satu bentuk metode yang dapat diterapkan untuk menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang dilakukan.

C. Telaah Pustaka

Dalam tinjauan pustaka ini peneliti akan mendeskripsikan beberapa penelitian yang dilakukan terdahulu relevansinya dengan judul skripsi ini. Adapun karya-karya skripsi tersebut adalah:

1. Skripsi Khoirul Inayah NIM: 3102179 (2007) yang berjudul “Efektivitas

model ATI (aptitude treatment interaction) pada pembelajaran Al-Qur’an”

didalamnya berisi Dalam pembelajaran ATI Al-Quran untuk mengetahui aptidute diperoleh melalui pengukuran cara membaca, menulis dan hafalan Al-Quran siswa dengan tahapan treatment awal, pengelompokan siswa kelas VIII A dan VIII C, memberikan perlakuan (treatment). Efektivitas pembelajaran ATI dinilai dari terjadinya peningkatan atau tidak antara tes pertama dengan tes sesudah di lakukan treatment, Di SLTP H Isriati Baiturrahman Semarang pembelajaran ATI Al-Qur’an sangat Efektif

(4)

berdasarkan data nilai sesudah dilakukan treatment terjadi kenaikan dari pada tes awal.3

2. Kajian yang juga mempunyai kesamaan dengan penelitian skripsi ini adalah Yuni Ifayati NIM 3102232 berjudul Implementasi Model

Cooperative Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMP Semesta Semarang di dalamnya berisi implementasi Cooperative Learning dalam

pembelajaran PAI di SMP Semesta Semarang. Kesimpulannya, bahwa Cooperative Learning merupakan model pembelajaran yang menekankan aktivitas kooperatif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang sama dengan menggunakan berbagai macam aktifitas belajar guna meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif yang mana harus memenuhi unsur saling ketergantungan positif, (Positive

Interdependence), tanggungjawab perseorangan (Individual

Accountability), tatap muka (Face to face Interaction), ketrampilan sosial

(Social Skill) dan proses kelompok (Group Processing). 4

3. Skripsi Sdr. Uli Fiqria ( 086051595 ) , Mahasiswa Universitas Wahid Hasyim Semarang Fakultas Agama Islam Program Sudi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah dalam Skripsinya yang berjudul “ Upaya meningkatkan kemampuan membaca surat pendek dengan media Audio Visual pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas IV MI Husnul Khatimah Rowosari Tembalang Semarang “ tetap tertuju pada proses pembelajaran, dan menciptakan suasana yang tidak menjenuhkan dan membosankan.5

3

Khoirul Inayah (NIM: 3102179). ” Efektivitas model ATI (aptitude treatment

interaction) pada pembelajaran Al-Qur’an”. ( Skripsi). Semarang: Program strata I jurusan

Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo 2007

4

Yuni Ifayati (NIM: 3102232). ” Implementasi Model Cooperative Learning Dalam

Pembelajaran PAI Di SMP Semesta Semarang”. ( Skripsi ). Semarang: Program strata I jurusan

Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo 2007

5

Uli Fiqria (NIM: 086051595). ” Upaya meningkatkan kemampuan membaca surat pendek dngan media Audio Visual pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas IV MI Husnul Khatimah Rowosari Tembalang Semarang ( skripsi ) Fakultas Agama Islam Program Sudi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah 2012

(5)

Beberapa penelitian di atas mempunyai kesamaan dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan yaitu tentang efektivitas sebuah metode atau model pembelajaran, akan tetapi penelitian ini mengarah pada penelitian tindakan kelas dengan metode jigsaw yang tentunya berbeda dengan penelitian di atas, Beberapa penelitian di atas hanya menjadi pembanding peneliti.

D. Rumusan Masalah

Bertolak dari uraian tersebut, maka ada beberapa masalah yang perlu peneliti kemukakan, antara lain :

1. Bagaimana penerapan metode Jigsaw Learning pada pembelajaran fiqih kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang ?

2. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi siswa pada pembelajaran fiqih dengan metode Jigsaw Learning di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang ?

E. Rencana Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah di atas maka peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas dalam beberapa siklus, sehingga diketahui penerapan metode Jigsaw Learning pada pembelajaran fiqih kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang bagi peningkatan keaktifan dan prestasi siswa.

F. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul skripsi ini, maka perlu diperjelas mengenai istilah-istilah dalam judul skripsi yaitu:

1. Upaya

Upaya adalah usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb)6.

6

Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h. 1109.

(6)

2. Peningkatan keaktifan

Berasal dari asal kata tingkat yang berarti menaikkan (derajat, taraf), mempertinggi, memperhebat. Mendapat awalan “me” dan akhiran “an”, yang mengandung arti usaha untuk menuju yang lebih baik.7

Keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat atau dinamis. Sedang keaktifan berarti kegiatan.8

Dalam penelitian ini yang dimaksud keaktifan adalah keaktifan belajar siswa Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang dalam pembelajaran fiqih.

3. Prestasi Belajar siswa

Prestasi belajar adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya9

4. Pembelajaran Fiqh

Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.10

Menurut bahasa kata fiqih adalah bentuk masdar dari fiil, yang artinya faham, mengetahui, cerdas, mahir, cakap. Fiqih adalah ilmu yang membahas ajaran Islam dalam aspek hukum/syariat.11

Jadi yang dimaksud pembelajaran Fiqih adalah proses belajar mengajar tentang kajian hukum Islam .

Pembelajaran fiqih yang dibahas dalam penelitian ini adalah bab dalam materi fiqih yang bisa di ajarkan dengan metode jigsaw learning yang dilakukan di Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang.

7

Penyusun Kamus Pusat Bahasa, op.cit, h. 1280-1281

8

Ibid, h. 175.

9

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991, h. 22

10

Penyusun Kamus Pusat Bahasa, op.cit, h. 4

11

(7)

5. Metode Jigsaw Learning

Metode adalah cara yang telah teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya.12

Metode jigsaw learning merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang memungkinkan masing-masing-masing siswa suatu kelompok mengkhususkan diri pada suatu pembelajaran. Dalam strategi ini guru memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dalam membantu agar bahan pelajaran lebih bermakna.13

Jadi metode jigsaw learning adalah bentuk pembelajaran aktif dengan menggunakan media kartu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran.

Jadi maksud dari penelitian ini adalah efektivitas penerapan metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) dengan model jigsaw learning dalam pembelajaran fiqih sebagai upaya untuk meningkatkan kekatifan dan prestasi belajar siswa Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang dengan tindakan kelas sebagai bentuk penelitiannya.

G. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Ada beberapa hal yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain: a. Untuk mengetahui penerapan metode Jigsaw Learning pada

pembelajaran fiqih kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

b. Untuk mengetahui upaya peningkatan keaktifan dan prestasi siswa pada pembelajaran fiqih dengan metode Jigsaw Learning di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

2. Manfaat Penelitian

12

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pustaka , 1992. h. 649

13

Anita Lie, Cooperative Learning, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004, h. 69

(8)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:

a. Bahan masukan yang objektif dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar di MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang pada pembelajaran fiqih.

b. Pedoman dalam mengatasi dan menanggulangi permasalahan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

c. Peningkatan kualitas pembelajaran terutama pada pembelajaran fiqih sehingga memperkecil kesulitan yang dihadapi oleh guru dan siswa khususnya.

d. Sebagai bahan rujukan guru dalam menerapkan pembelajaran fiqih, dengan menggunakan metode jigsaw learning, terutama sebagai proses penciptaan keaktifan siswa.

H. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan yaitu adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang setelah melakukan pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode jigsaw learning dalam pembelajaran .

I. Metode Penelitian

1. Subyek dan Obyek Penelitian

Adapun subyek penelitian yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Siswa di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang sebanyak 32.

2) Peneliti sebagai pengamat sekaligus guru dan berkolaborasi dengan guru Fiqih di dalam melakukan pembelajaran ini.

(9)

2. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di MI Husnul Khatimah , salah satu Lembaga di bawah naungan Yayasan Husnul Khatimah Dk. Pengkol Rt. 05 Rw. 07 Desa Rowosari Kecamatan Tembalang Kota semarang.

3. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi.

Model Spiral dari Kemmis dan Taggart14

Dts.

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Mengidentifikasi khusus 2) Mengidentifikasi masalah

3) Mencarikan Alternatif pemecahan

14

Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, 2006, h. 16 Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Perencanaan Pengamatan SIKLUS I SIKLUS II Refleksi Pengamatan Pelaksanaan ?

(10)

4) Membuat satuan tindakan (pemberian bantuan) b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu melaksanakan tindakan upaya meningkatkan semangat belajar siswa pembelajaran Fiqih yang telah direncanakan.

c. Observasi

Tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan observasi yang telah dipersiapkan. Peneliti mempersiapkan lembar observasi yang telah disiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama semangat belajar siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini hasil pengamatan kemudian dicari solusi dari permasalahan yang ada pada waktu pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil observasi guru dapat merefleksi diri tentang upaya meningkatkan semangat belajar siswa untuk pembelajaran fiqih. Melihat dan observasi, apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan semangat belajar siswa dalam pembelajaran fiqih.

Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.

Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

4. Faktor yang diteliti

Adapun faktor yang diteliti adalah adanya upaya peningkatan keaktifan dan prestasi siswa pada pembelajaran fiqih yang selama ini masih kurang efektif dan metode yang akan digunakan adalah dengan metode Jigsaw Learning di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

(11)

5. Rencana Tindakan

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Mengidentifikasi khusus 2) Mengidentifikasi masalah

3) Mencarikan Alternatif pemecahan

4) Membuat satuan tindakan (pemberian bantuan) b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu melaksanakan tindakan upaya meningkatkan semangat belajar siswa pembelajaran Fiqih yang telah direncanakan.

c. Observasi

Tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan observasi yang telah dipersiapkan. Peneliti mempersiapkan lembar observasi yang telah disiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama semangat belajar siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini hasil pengamatan kemudian dicari solusi dari permasalahan yang ada pada waktu pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil observasi guru dapat merefleksi diri tentang upaya meningkatkan semangat belajar siswa untuk pembelajaran fiqih. Melihat dan observasi, apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan semangat belajar siswa dalam pembelajaran fiqih.

Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

(12)

6. Metode Pengumpulan Data

Data diperoleh langsung dari lokasi penelitian, khususnya pada proses pelaksanaan tindakan kelas, sedang untuk mendapatkan data peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk mendapatkan informasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Sumber dokumentasi pada dasarnnya merupakan segala bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi maupun yang tidak resmi.

Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama peeserta didik yang menjadi sample penelitian yaitu Classroom Action Research.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran fiqih dengan metode jigsaw learning di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang seperti RPP, LOP, nilai, dan data tentang gambaran umum MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang.

2. Pengamatan (observasi)

Sebagai metode ilmiah, observasi dapat diartikan sebagai pengamatan yang meliputi pemusatan perhatian terhadap subyek dengan menggunakan seluruh alat inderanya.

Metode pengamatan (observasi), cara pengumpulan datanya terjun langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti, populasi (sampel). Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran fiqih metode jigsaw learning di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

(13)

3. Tes

Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu skor angka.

Metode tes oleh peneliti digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang telah melakukan pembelajaran fiqih dengan metode

jigsaw learning di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari

Kecamatan Tembalang Kota Semarang sebagai evaluasi setelah proses pembelajaran berlangsung.

7. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data.15

Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran fiqih dengan metode jigsaw learning. Adapun tehnik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang digunakan yaitu prosentase dengan rumus sebagai berikut:

Skor yang dicapai

Nilai = X 100 %

Skor maksimal

8. Indikator Keberhasilan

Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian tindakan ini apabila:

15

(14)

a. Meningkatnya prestasi belajar Fiqih siswa kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang, yang ditandai rata-rata nilai hasil kuis lebih dari 7,0.

b. Adanya peningkatan keaktifan belajar belajar siswa yang mencapai 70 % dari keseruan siswa kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

J. Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar urut-urutan sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bagian muka skripsi terdiri atas, halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel.

Bagian isi terdiri atas: 1. Bagian Awal

Bagian muka skripsi terdiri atas, halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel.

2. Bagian Isi

BAB I PENDAHULUAN Berisi :

Latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, telaah pustaka, rumusan istilah, rencana pemecahan masalah, penegasan istilah, tujuan dan manfaat penelitian, rumusan hipotesis tindakan, sistematika penulisan skripsi.

BAB II METODE JIGSAW LEARNING DALAM

PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS V MI HUSNUL

KHATIMAH PENGKOL ROWOSARI

KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG,

(15)

Landasan teori tentang penggunaan metode jigsaw learning dalam pembelajaran fiqih kelas V di MI Husnul Khatimah Semarang, langkah-langkah penggunaan metode

BAB III UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FIQIH

DENGAN MENGGUNAKAN METODE JIGSAW

LEARNING KELAS V DI MI HUSNUL KHATIMAH

PENGKOL ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Berisi : laporan hasil penelitian

BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN

DAN PRESTASI BELAJAR PADA

PEMBELAJARAN FIQIH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE JIGSAW LEARNING DI KELAS V MI HUSNUL KHATIMAH PENGKOL ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG.

Berisi : analisis hasil penelitian beserta tabel analisisnya BAB V PENUTUP

Berisi : simpulan, saran, kata penutup

3. Bagian Akhir

Bagian akhir dari skripsi ini meliputi: daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat pendidikan peneliti.

Referensi

Dokumen terkait

Rock n Roll Haircutting and Make Over menyadari bahwa memuaskan pelanggan dan membuat pelanggan tetap memakai jasa yang ditawarkan Rock n Roll Hair Cutting and Make Over

Alur kerja dalam film pendek animasi Kanca: Juara Karapan Sapi menggunakan alur kerja Toon Boom Animation yaitu Traditional Digital, proses penggambaran menggunakan

Pada proses pembuatan tape, khamir dan kapang merupakan mikrobia yang mengubah karbohidrat yang terkandung dalam bahan, menjadi gula.. Peranan ragi

Due to errors in the calibration of the interior orientation of the projector and camera, their relative pose and the pose estimation of the projector-camera system results

Perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan di RSUD dr M Ashari Pemalang khususnya dari bahaya penularan infeksi dilakukan dengan dasar hukum Kepmenkes Nomor

- Perencanaan Database Pembangunan Kabupaten Tanah Laut Berbasis Data GIS Pelaihari 1 Paket 240.000.000. SAID

Saluran Sepanjang 4.000 Meter Desa Ujung D.R Bati-bati

Menu Lengkap dengan kerupuk, sate dan acar... Paket Sate