• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG PT. NIAGA MAS GEMILANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG PT. NIAGA MAS GEMILANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PT. NIAGA MAS GEMILANG

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Oleh:

IDA NOVITA NIM. 110 500 164

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2014

(2)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PT. NIAGAMAS GEMILANG

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Oleh:

IDA NOVITA NIM. 110 500 164

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2014

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL : Laporan Praktik Kerja Lapang di

PT. NIAGAMAS GEMILANG

Kabupaten Kutai Kartanegara

Nama : Ida Novita

NIM : 110500164

Program Studi : Geoinformatika

Jurusan : Manajemen Pertanian

Lulus ujian pada tanggal : ……… Menyetujui,

Ketua Program Studi GeoInformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Dyah Widyasasi, S.Hut, MP NIP. 197101031997032001 Pembimbing PKL,

Yulianto S.Kom, M.MT NIP. 197906132008121003

Penguji I,

Dwinita Aquastini, S.Hut, MP NIP. 197002141997032002

Penguji II,

Ir. Wartomo, MP NIP. 196310281988031003

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala selalu melimpahkan rahmat, nikmat, taufik serta hidayah-Nya, maka Penulis dapat menyelesaikan laporan PKL ini.

Sebuah penghargaan yang tak ternilai harganya tidak lupa disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu Penulis selama melakukan kegiatan PKL dan penyelesaian laporan PKL ini. Pada kesempatan ini tak lupa Penulis menyampaikan ucapan terima kasih setulus hati kepada :

1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan do’a, dorongan dan motivasi.

2. Bapak Ir. Zulhamidu Langgede, selaku Senior Comdev Manager 3. Bapak H. Ruliyan S.Hut Selaku Manager Land Compensation. 4. Bapak Bintang Silitonga selaku Pembimbing Lapangan.

5. Bapak Yulianto S.Kom, M.MT, selaku Dosen Pembimbing PKL.

6. Ibu Dwinita Aquastini S.Hut,MP selaku dosen penguji I dan Bapak Ir. Wartomo MP selaku dosen penguji II.

7. Ibu Dyah Widyasasi S.Hut, MP selaku ketua Program studi Geoinformatika.

8. Seluruh karyawan PT. Niagamas Gemilang.

9. Semua teman-teman yang terlibat dalam penyusunan laporan ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan dalam kegiatan PKL dan penyelesaian laporan ini, mendapat balasan yang setimpal dari Allah Subhanahu Wata’ala. Aamiin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, dikarenakan oleh keterbatasan Penulis dalam penguasaan materi. Penulis berharap informasi yang tersaji didalamnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya untuk kemajuan perkembangan pengetahuan di bidang survei dan pemetaan.

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ………... iii

KATA PENGANTAR ………... iv

DAFTAR ISI ………... v

DAFTAR TABEL ……….... vi

DAFTAR GAMBAR ………... vii

I. PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang ………... 1

B. Maksud dan Tujuan PKL ………... 4

C. Hasil Yang Diharapkan ………... 4

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ………... 5

A. Tinjauan Umum Perusahaan ………... 5

B. Visi dan Misi ………... 6

C. Manajemen Perusahaan ………... 7

D. Waktu dan Lokasi PKL ………... 10

III. HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG ………... 11

A. Pengukuran Lahan ………... 11

B. Download Data GPS ………... 15

C. Pengolahan Data ………... 17

D. Pemberian Tali Asih/Ganti Rugi Lahan ………... 20

E. Administrasi Perkantoran ………... 26

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ………... 31

A. Kesimpulan ………... 31

B. Saran ………... 31

DAFTAR PUSTAKA ………... 33

(6)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Waktu dan Lokasi PKL ………... 10

2. Hasil Pengukuran Lahan ……… 13

3. Hasil Download Data GPS ……… 17

(7)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Tubuh Utama Halaman

1 Struktur Utama PT. Niagamas Gemilang ………... 8

2 Struktur Organisasi Supporting Departement ………. 9

Lampiran 3 Perjalanan Pengukuran Lahan ……….... 35

4 Proses Pengukuran Lahan ………... 35

5 Pemberian Tali Asih/Ganti Rugi Lahan ……… 36

6 Pemilik Lahan Penerima Tali Asih/Ganti Rugi Lahan ……… 36

7 Lokasi Penanaman Sawit ……… 37

8 Peta Izin Lokasi PT. Niagamas Gemilang ……….. 38

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah jenis tanaman palm yang berasal dari Afrika dan masuk ke Indonesia pada tahun 1848 tepatnya di kebun raya Bogor, kemudian pada tahun 1876 oleh Sir Yoseph Hooker mencoba menanam sebanyak 700 bibit tanaman kelapa sawit di Labuhan Deli Sumatra Utara. Setelah itu perkebunan kelapa sawit pertama kali dibuka pada tahun 1911. Perkembangan selanjutnya semakin pesat dengan diperkenalkannya perkebunan inti rakyat, sehingga tanaman kelapa sawit telah menyebar ke wilayah Indonesia terutama wilayah Sumatera dan Kalimantan (Anonim, 2013a). Negara Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar kedua setelah Malaysia, untuk itu pasar dunia kelapa sawit dikuasai oleh Indonesia dan Malaysia. Dalam perkembangannya, kelapa sawit di Indonesia dikembangkan dengan orientasi bisnis untuk mencari keuntungan dengan konsep sistem agribisnis terpadu. Namun tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam bisnis kelapa sawit ini, dan sebagai contoh dengan dibukanya perkebunan inti rakyat. Dibandingkan dengan tanaman lainnya, tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang multi guna karena dapat memberikan manfaat yang cukup besar, antara lain menghasilkan minyak kelapa sawit (CPO), inti atau kernel dapat juga dijadikan sebagai bahan biodisel, cangkangya dapat digunakan untuk bahan bakar boiler atau bahan bahan bakar batu bata, tandan kosongnya untuk pupuk, abu janjangan kosong untuk campuran kalsium, air limbah dapat digunakan sebagai pupuk cair, dan kayu dari

(9)

2

pohonnya dapat dijadikan sebagai dinding rumah, serta pulp kayunya dapat digunakan sebagai bahan baku kertas.

Perkembangan teknologi yang semakin cepat membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan serta dapat mengikuti perkembangan dan perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat untuk dapat diaplikasikan dalam dunia kerja. Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu faktor penentu dari proses perkembangan teknologi memegang peranan penting karena merupakan ujung tombak dari perkembangan teknologi. Pendidikan akademik merupakan pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, sedang pendidikan vokasional merupakan pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu, dengan demikian aspek psikomotor merupakan ranah yang menjadi sangat penting untuk dilatih. Implementasi dari pendidikan vokasi tercermin dari kurikulum pendidikan dengan content 30 % teori dan 70 % praktik.

Oleh karena itu diperlukan tenaga-tenaga profesional yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk-produk survei dan pemetaan. Tenaga-tenaga profesional di bidang survei dan pemetaan dapat dibentuk melalui pemberdayaan profesi, jalur akademik (perkuliahan ataupun sekolah tinggi), dan pelatihan di bidang survei dan pemetaan. Tenaga-tenaga profesional tersebut dilatih untuk dapat bekerja sesuai keahliannya dalam bidang survei dan pemetaan sehingga akan tercipta tenaga-tenaga terdidik, terlatih dan profesional. Kampus merupakan wahana pembinaan bagi penerus bangsa dan dalam era pembangunan bangsa untuk menghadapi masa globalisasi diharapkan menghasilkan penerus bangsa yang terdidik dan terbaik. Mahasiswa Program Studi Geoinformatika bagian dari penerus bangsa yang dibina dalam lembaga

(10)

3

pendidikan tinggi teknik, tidak dapat disangkal bahwa mahasiswa tersebut yang akan menentukan berhasil atau tidaknya suatu kampus dimata masyarakat secara umum, baik regional maupun internasional. Dengan adanya dinamika masyarakat yang selalu berpacu dengan segala kompleksitas kehidupannya, program studi Geoinformatika sebagai salah satu penyelenggara pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda juga tidak terlepas dari kondisi tersebut, sehingga diperlukan pengenalan tentang kegiatan kerja di lapangan pekerjaan secara langsung dengan rangkuman khusus Praktik Kerja Lapang (PKL).

PKL sendiri adalah kegiatan akademik yang wajib dilakukan di lapangan selama periode tertentu untuk menjadikan para mahasiswa lebih memahami bidang studinya. Salah satu perwujudan dengan diadakannya PKL pada suatu instansi-instansi maupun perusahaan terkait yang mendukung kegiatan pendidikan. PKL dilaksanakan pada semester akhir (semester VI). Dengan adanya kegiatan PKL diharapkan dapat mempersiapkan dasar yang kuat untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi era pasar bebas, sumber daya yang mampu berkembang dan tanggap terhadap tuntutan produk yang kompetitif.

Untuk itu keahlian yang dimiliki oleh mahasiswa harus mencakup aspek kompetensi profesional ( profesional competence ) serta aspek tingkah laku profesional ( profesional attitude ). Kedua sikap tersebut dibentuk melalui proses pendidikan baik yang diselenggarakan dalam kampus maupun diluar kampus. Salah satu pelaksanaan pendidikan diluar kampus adalah PKL.

Dari PKL ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh di kampus dan dapat mengenal dunia kerja yang sesungguhnya, tidak hanya mengerti pengetahuan secara teoritis tetapi juga mengerti bagaimana cara

(11)

4

penerapannya. Mahasiswa program studi Geoinformatika yang fokus pada disiplin ilmu survei pemetaan berusaha menerapkan ilmu yang diperoleh dengan kegiatan praktik langsung di lapangan yaitu di PT. Niagamas Gemilang yang merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit. Di perusahaan ini mahasiswa terlibat langsung pada proses pengukuran lahan warga yang akan dibebaskan dengan menggunakan GPSMAP 78s

B. Maksud dan Tujuan PKL.

1. Menambah wawasan karena dengan melaksanakan Praktik Kerja Lapang maka mahasiswa akan mendapatkan gambaran kerja yang sesungguhnya dan memungkinkan pula mendapatkan pengalaman yang selama ini belum didapatkan.

2. Mahasiswa dapat menerapkan teori yang diperoleh di perkuliahan pada dunia kerja.

3. Menambah pengetahuan agar mampu berfikir secara kreatif dan kritis mengenai kegiatan yang sesungguhnya di lapangan.

C. Hasil Yang Diharapkan

1. Dapat menjadi tenaga kerja yang terlatih dan terampil.

2. Mahasiswa dapat menambah ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah dan mengetahui perbandingan antara ilmu pengetahuan di bangku kuliah dengan dunia kerja.

3. Mengetahui secara lebih jelas mengenai kegiatan perusahaan khususnya yang berkaitan dengan geoinformatika dan mendapatkan pengalaman kerja serta dapat berinteraksi dalam suatu tim kerja.

(12)

5

BAB II

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Niagamas Gemilang dengan induk perusahaan Linked Holdings Pte. yang merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan berkerja sama dengan dua negara lain yaitu Singapura dan Korea. Berdasarkan izin lokasi pertama No. 31/DPN.K/1L-31/V-2007 pada tanggal 15 Mei 2007 areal perkebunan seluas 16.500 Ha, kemudian PT. Niagamas Gemilang melakukan perpanjangan izin lokasi No. 31/DPN.K/1L-31/V-2008 pada tanggal 15 Mei 2008 dengan luas areal yang sama yaitu 16.500 Ha. Pada tanggal 12 Maret 2012 dilakukan revisi izin lokasi PT. Niagamas Gemilang dengan No. 590/525.29/001/A.Ptn luas areal menjadi 4.752 Ha. Perubahan luas areal tersebut dikarenakan Hak Guna Usaha (HGU) PT. Niagamas Gemilang tertumpang tindih (Overlap) dengan Hak Guna Usaha (HGU) milik PT. Multi Harapan Utama (MHU) yaitu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, Hutan Tanaman Industri (HTI) dan PT. Budi Duta yang bergerak dibidang perkebunan karet. Kemudian pada Tanggal 25 Maret 2013 dilakukan revisi izin lokasi PT. Niagamas Gemilang dengan No. 590/525.29/20/A.Ptn melakukan penambahan luas areal perkebunan seluas 4.078 Ha. PT. Niagamas Gemilang beralamat di :

1. Kantor Pusat : 8 Temasek Boulevard #11-02A Suntec Tower Three. Singapore 038988

2. Kantor Cabang atau Perwakilan : Jl. Pattimura No. 17 RT.010 Kel. Sukarame, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kartanegara. Kode Pos : 75514

(13)

6

a. Dusun Baruk, Desa Jonggon C, Kec. Loa Kulu, Kab. Kutai Kartanegara b. Dusun Donomulyo, Desa. Sungai Payang, Kec. Loa Kulu Kab. Kutai

Kartanegara (Ruliyan, 2013 dalam Daniel, 2013). B. Visi dan Misi

1. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berkembang, menguntungkan dan berkelanjutan,

a. Luasan : 100.000 Ha perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit.

b. Keuntungan : Kinerja dan Prestasi melebihi standar operasional industri perkebunan.

c. Berkelanjutan : Penerapan aspek lingkungan hidup dan sosial-ekonomi yang berkelanjutan.

2. Misi Perusahaan

a. Menjadikan karyawan berprestasi dan menyediakan suasana kondusif untuk mencapai potensi maksimal

b. Menerapkan semangat kebersamaan dengan semua pihak untuk mencapai visi perusahaan.

c. Bersungguh-sungguh menciptakan nilai ekonomis bersama seluruh komunitas.

d. Berusaha dengan gigih untuk membina komunikasi yang terbuka, dapat dipercaya, jujur, yang dapat menyatu dan harmonis.

(14)

7

C. Manajemen Perusahaan 1. Pengorganisasian

PT. Niagamas Gemilang Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Niagamas Gemilang dipimpin oleh seorang Chairman asal Negara Korea. Kemudian perusahaan ini beranggotakan atas Share Company Client asal Negara Singapura dan C.E.O asal Negara Korea, seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa perusahaan ini bekerja sama dengan negara lain yang tersebut di atas. Di indonesia sendiri PT. Niagamas Gemilang dipimpin oleh seorang direktur utama yang bernama Haribuang Senobroto. Dalam melaksanakan tugasnya, direktur dibantu oleh General Manager (GM) yaitu SW Lee dan Senior Comdev Manager yaitu Ir. Zulhamidu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada struktur organisasi utama pada gambar 1 dan gambar 2.

(15)

8

(16)

9

(17)

10

D. Waktu dan Lokasi PKL

Kegiatan praktek kerja lapang (PKL) ini dimulai dari tanggal 1 Maret 2014 hingga tanggal 30 April 2014 yang berlokasi di PT. Niagamas Gemilang tepatnya di kantor Land Compensation atau lokasi operasional perusahaan Dusun Donomulyo, Desa. Sungai Payang, Kec. Loa Kulu Kab. Kutai Kartanegara. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada saat praktek kerja lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Waktu dan Lokasi PKL

No Waktu Kegiatan Lokasi Keterangan

1 10, 14, 15, 24-26 Maret, 02, 10-12, dan 16 April 2014

Pengukuran Lahan IL 2 Selatan

dan PT. SBA

Praktik

2 12 Maret dan 02 April 2014

Download Data GPS Kantor Lokasi

Sungai Payang

Praktik

3 28 April 2014 Pengolahan Data Kantor Lokasi

Sungai Payang Praktik 4 19-21, 29 Maret, 01, 03, 21-25 April 2014 Pemberian Tali Asih/Ganti Rugi Lahan

Kantor Cabang Tenggarong Praktik 5 04, 05, 08, 11, 17, 27 Maret, 04, 05,07, 08, 14, 15, dan 17 April 2014

Administrasi Perkantoran Kantor Lokasi Sungai Payang

(18)

11

BAB III

HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG A. Pengukuran Lahan

1. Tujuan

Pelaksanaan kegiatan pengukuran lahan adalah pengukuran batas lahan warga menggunakan GPS Garmin tipe 78s yang kemudian dari hasil pengukuran tersebut diketahui berapa luas area lahan yang masuk di dalam Hak Guna Usaha (HGU), yang bertujuan sebagai acuan nilai nominal pemberian tali asih / ganti rugi atas lahan warga tersebut.

2. Dasar Teori

Pengukuran batas lahan warga merupakan bagian dari kegiatan survei yaitu kegiatan untuk pengumpulan data lapangan atau memetakan permukaan bumi baik secara alami maupun buatan manusia yang direferensikan dalam kumpulan titik-titik koordinat X,Y,Z yang akan memberikan gambaran akurat mengenai kondisi lapangan sehingga para perencana dapat mengetahui kondisi-kondisi lapangan berdasarkan data ukur yang didapatkan di lapangan serta mendapatkan luasan area yang diukur. GPS menjadi pilihan yang paling mudah dalam mengambil data lapangan berupa koordinat.

Menurut Supriono (2010), GPS merupakan alat untuk pengambilan data spasial yang paling mudah, cepat, murah dan akurasinya bisa dipertanggung jawabkan. Saat ini GPS bukan lagi merupakan alat survei yang mahal atau terlalu rumit untuk diaplikasikan. Dengan menggunakan GPS genggam saja sudah bisa dilakukan kegiatan survei dan hasil dari survei dapat digunakan sebagai data dasar dalam melakukan kegiatan perencanaan. GPS bisa menghasilkan data spasial berupa titik, garis dan poligon.

(19)

12

Pengukuran poligon atas lahan warga yang akan dibebaskan dilakukan untuk mengetahui batas dan luas area dalam satuan hektar. Pada dasarnya konsep pengukuran dengan menggunakan GPS adalah reseksi (pengikatan ke belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui. Posisi yang diberikan oleh GPS adalah posisi 3 dimensi (x,y,z) yang dinyatakan dalam datum WGS (World Geodetic System) 1984, sedangkan tinggi yang diperoleh adalah tinggi ellipsoid. Secara prinsip, GPS bekerja berdasarkan sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh satelit-satelit tersebut. Informasi mengenai posisi satelit, jarak antara satelit dan permukaan bumi, informasi waktu, kelayakan satelit secara terus-menerus dan simultan dikirimkan kepada penerima sinyal di bumi, yang selanjutnya diolah menjadi informasi koordinat yang secara global dapat diketahui oleh setiap orang dengan satuan pengukuran dan sistem koordinat yang jelas (Paul, 2001).

GPS adalah sistem navigasi yang terdiri atas satelit di angkasa dan instrumen di bumi yang menerima tanda dari satelit tersebut. Dua puluh empat satelit khusus GPS secara tetap mengelilingi bumi. Alat receiver GPS genggam menerima sinyal (seperti radio) dari satelit tersebut dan menggunakan informasi dari sinyal tersebut untuk menghitung lokasi yang pasti dari receiver di permukaan bumi. Sebuah receiver GPS bekerja dengan mengukur jarak ke arah tiga atau lebih satelit yang ada dalam bidang pandangnya. Receiver mengetahui tempat tiap satelit berada, kapanpun dan dimanapun (John, 2003).

3. Alat

a. GPSMAP 78s b. Baterai Alkalin

(20)

13

c. Sepeda Motor d. Perahu (ces) 4. Prosedur Kerja

a. Menyiapkan alat yang diperlukan dan memastikan alat berfungsi dengan baik.

b. Menuju lahan warga yang akan diukur menggunakan sepeda motor dengan jarak ± 3 km.

c. Kemudian untuk menuju lokasi yang akan diukur harus ditempuh dengan berjalan kaki dengan jarak ± 1 km.

d. Menyalakan GPS dengan menekan tombol power (on).

e. Menekan tombol enter dengan lama setelah itu track akan aktif sendiri. f. Jika pengukuran telah selesai mengganti nama track sesuai nama pemilik

lahan lalu menyimpan hasil track. 5. Hasil Yang Dicapai

Hasil pengukuran batas lahan yang rencannya akan dibebaskan dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengukuran Lahan

No Waktu Kegiatan Prestasi Jumlah

Pekerja 1 10 Maret 2014 Pengukuran Lahan 2.00 Ha 4 Orang 2 14 Maret 2014 Pengukuran Lahan 2.24 Ha 4 Orang 3 15 Maret 2014 Pengukuran Lahan 4.99 Ha 5 Orang 4 24 Maret 2014 Pengukuran Lahan 4.24 Ha 6 Orang 5 25 Maret 2014 Pengukuran Lahan 0.92 Ha 4 Orang 6 26 Maret 2014 Pengukuran Lahan 2.76 Ha 5 Orang 7 02 April 2014 Pengukuran Lahan 1.97 Ha 4 Orang 8 10 April 2014 Pengukuran Lahan 2.30 Ha 4 Orang 9 11 April 2014 Pengukuran Lahan 1.67 Ha 4 Orang 10 12 April 2014 Pengukuran Lahan 1.49 Ha 4 Orang 11 16 April 2014 Pengukuran Lahan 1.19 Ha 4 Orang

(21)

14

6. Pembahasan

Pengukuran batas dilakukan untuk mengetahui batas lahan yang berhimpitan dengan lahan warga yang lain, sekaligus untuk memperoleh luasan areal yang kemudian menjadi acuan nilai tukar tali asih/ganti rugi oleh pihak perusahaan kepada pemilik lahan. Proses pengukuran biasanya telah dibentuk tim survey terlebih dahulu yang beranggotakan 4 hingga 7 orang pekerja yang terdiri dari surveyor, perintis dan pemilik lahan itu sendiri. Jumlah GPS yang digunakan tergantung seberapa luas lahan yang akan diukur berdasarkan informasi dari pemilik lahan. Jika lahan yang diukur cukup luas biasanya menggunakan lebih dari 1 GPS, hal ini dilakukan agar proses pengukuran dapat selesai dengan lebih cepat. Dalam proses pengukuran lahan yang akan dibebaskan bila cuaca hujan kegiatan pengukuran tidak bisa berjalan dengan maksimal bahkan cenderung terhenti karena lokasi dan jalan yang dilewati menjadi berat dan licin yang bisa membahayakan keselamatan kerja, selain itu tingkat akurasi GPS juga berpengaruh yang berarti juga akan mempengaruhi presisinya data yang akan diperoleh.

Dalam melakukan proses pengukuran lahan juga terdapat berbagai macam kendala yang dihadapi, diantaranya adalah :

1. Terjadinya kesalahan dalam mengikuti jalur rintisan yang telah dibuat sehingga memasuki area lahan yang dimiliki oleh orang lain.

2. Jalur rintisan yang dibuat telah menghilang karena adanya selang waktu yang terlalu lama antara waktu perintisan dengan waktu pengukuran lahan.

3. Pemilik lahan lupa dengan batas area wilayahnya, sehingga menyebabkan jalur track yang tidak sesuai dengan luasanya.

(22)

15

B. Download Data GPS

1. Tujuan

Mengolah data hasil pengukuran lahan di lapangan. 2. Dasar Teori

Untuk GPS keluaran Garmin, juga dilengkapi dengan software MapSource serta kabel interface, dimana perangkat tersebut akan membantu kita dalam memasukkan data dari GPS ke komputer serta mengkonversi data-data yang ada kedalam format lain. Selain itu, juga terdapat beberapa software GIS yang sudah mampu membaca langsung data dari GPS.

3. Alat dan Bahan a. Laptop b. GPS c. Kabel USB d. Software MapSource 4. Prosedur Kerja a. Download Data GPS

Adapun langkah-langkah untuk mendownload data dari GPS ke komputer dengan menggunakan software Mapsource adalah sebagai berikut :

1) Terlebih dahulu install program Mapsource pada komputer yang akan digunakan, CD Map source terdapat pada kotak GPS. Sebaiknya pada saat penginstalan, GPS langsung dihubungkan dengan komputer dengan menggunakan kabel USB interface.

(23)

16

3) Langkah selanjutnya adalah memilih icon recieve from GPS, setelah itu, kemudian pilih Find Device kemudian pilih recieve untuk memulai mendownload data dari GPS tersebut. Sebelumnya Mapsource akan menanyakan jenis data yang akan di download, apakah peta (Maps), titik (waypoint), Alur (Track) ataupun Rute (Route).

4) Setelah itu, Mapsource akan menampilkan hasil download tersebut pada peta. Untuk menyimpan hasil download tersebut, pilih File pada menu bar kemudian pilih Save. Masukkan nama file, serta tipe data pilih GDB atauMPS disesuaikan dengan kebutuhan nantinya.

b. Konversi Data GPS ke ArcGIS

ArcGIS saat ini belum mampu untuk membaca langsung data dari Mapsource. Oleh sebab itu kita perlu terlebih dahulu melakukan konversi data. Data GPS tersebut sebaiknya dikonversi menjadi data CAD (dxf atau dbf atau txt ataupun gpx).

1) Terlebih dahulu pilih waypoint ataupun data yang akan dirubah kedalam format dxf. Pilihan dapat dilakukan pada kolom content waypoint dengan menggunakan bantuan shift. Cara lain adalah dengan memilih langsung pada peta dengan menggunakan icon select. Waypoint yang terpilih akan berubah warna menjadi kuning. 2) Kemudian pada menu bar, pilih File > Save As kemudian ganti nama

file sesuai dengan keinginan berikut juga dengan lokasi penyimpanan data. Jangan lupa untuk merubah Save as type menjadi .dxf.

3) Selanjutnya buka ArcMap dan masukkan data GPS yang telah dirubah ke dalam format dxf tersebut, dengan menggunakan icon ..Add Data. (Anonim, 2010)

(24)

17

5. Hasil yang Dicapai

Hasil kegiatan download data GPS dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Download Data GPS

No Tanggal Kegiatan Prestasi Jumlah

Pekerja 1 12 Maret 2014 Download Data GPS 3 Lahan 1 Orang 2 02 April 2014 Download Data GPS 8 Lahan 2 Orang

6. Pembahasan

Download data GPS dilakukan setelah pengukuran lahan, dalam proses ini biasanya tidak dibutuhkan waktu yang lama, karena dalam 1 hari hanya 2-4 lahan yang diukur sehingga kegiatan ini dilakukan dalam beberapa saat saja. Dalam melakukan download data GPS ini tidak mengalami banyak kendala karena sudah diajarkan di bangku perkuliahan, hanya saja terdapat sedikit perbedaan pada software Mapsources hal ini terjadi dikarenakan tipe pada alat GPS yang digunakan pada saat PKL berbeda dengan yang digunakan di bangku perkuliahan. Namun hasil ataupun cara kerjanya tidak jauh berbeda.

C. Pengolahan Data

1. Tujuan

Pengolahan data hasil pengukuran bertujuan untuk memetakan hasil pengukuran yang telah dilakukan serta untuk mengetahui luas area yang masuk ke dalam HGU perusahaan yang kemudian akan dilakukan transaksi pembayaran sesuai dengan kesepakatan pemilik lahan dan pihak perusahaan. 2. Dasar Teori

ArcMap merupakan aplikasi sentral didalam sistem ArcGIS desktop yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berbasiskan peta digital

(25)

18

seperti halnya kartografis, analisis peta, dan editting. ArcMap merupakan aplikasi pembuat peta yang komprehensif di dalam sistem ArcGIS desktop.

ArcCatalog merupakan aplikasi yang dapat membantu para penggunanya untuk mengorganisasikan dan mengelola semua informasi spasial; peta, globe, dataset, model, metadata beserta layanan lainnya. Aplikasi ini mencakup beberapa alat bantu yang berfungsi untuk:

a. Mencari (find) dan menampilkan (browse) informasi spasial (geografis) b. Menyimpan (Record), menampilkan (view), dan mengelola metadata. c. Mendefinisikan, meng-export, dan meng-import model-model data

geodatabase.

d. Mencari (search) dan menemukan data SIG baik di jaringan computer local (milik enterprise/perusahaan yang bersangkutan) maupun di internet (web).

e. Mengelola server SIG; administrator basis data SIG pada umumnya menggunakan ArcCatalog sebagai alat bantu untuk mendefinisikan dan mengembangkan geodatabase yang diperlukan (Prahasta, 2011).

3. Alat dan Bahan a. Laptop b. Mouse c. ArcGIS 10

d. Data hasil pengukuran 4. Prosedur Kerja

a. Membuka program aplikasi ArcMap 10.

b. Membuat Shapfile baru dengan cara buka ArcCatalog pilih tempat penyimpanan, klik kanan New  Shapfile , beri nama dan pilih feature

(26)

19

type-nya,kemudian edit system koordinatnya menjadi WGS 1984 UTM Zone 50s.prj

c. Menambahkan data hasil pengukuran dengan cara : Add Data  data hasil pengukuran  Ok. 

d. Merubah bentuk data pengukuran “DXF” kedalam bentuk “Shapefile (Shp)” dengan cara : Klik kanan pada layer > Data Export > masukkan nama dan lokasi file > ok

e. Luas area yang dapat dilihat pada tabel attribute layer.

f. Membuat layout dari hasil data pengukuran lahan yang telah diolah g. Melampirkan peta hasil pengolahan data pengukuran lahan pada form 2. 5. Hasil yang Dicapai

Hasil dari proses pengolahan data berupa peta gabungan antara ijin lokasi 2 dan hasil pengukuran lahan, yang dapat dilihat pada lampiran gambar 6.

6. Pembahasan

Kegiatan Pengolahan data ini dilakukan bertujuan untuk mengolah data hasil pengukuran dilapangan. Dalam proses pengolahan data hasil pengukuran lahan menggunakan software ArcMap 10 seperti yang pernah diajarkan di bangku perkuliahan.

Kendala yang dihadapi dalam pengolahan data ini tidak terlalu banyak hanya saja kurangnya penguasaan software ArcMap 10 membuat mahasiswa banyak bertanya kepada karyawan perusahaan, sehingga terkadang mengganggu waktu kerja karyawan tersebut. Hal tersebut juga dikarenakan software yang diajarkan di bangku perkuliahan terlalu banyak sehingga mahasiswa tidak terlalu menguasai software tersebut.

(27)

20

D. Pemberian Tali Asih/Ganti Rugi

1. Tujuan

Pemberian tali asih ini bertujuan untuk memberikan ganti rugi atas lahan yang nantinya akan dikelola oleh pihak PT. Niagamas Gemilang dari warga yaitu pemilik sah lahan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berarti sebagai tanda peralihan hak lahan.

2. Dasar Teori

Tanah merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat vital bagi manusia, baik dalam fungsinya sebagai sarana untuk mencari penghidupan (pendukung mata pencaharian) maupun sebagai tempat untuk bermukim dengan didirikannya perumahan sebagai tempat tinggal. Konsep hak-hak atas tanah yang terdapat dalam hukum agraria nasional membagi hak-hak atas tanah dalam dua bentuk, yaitu :

a) Hak-hak atas tanah yang bersifat primer yaitu hak-hak atas tanah yang dapat dimiliki atau dikuasai secara langsung oleh seseorang atau badan hukum yang mempunyai waktu lama dan dapat dipindah tangankan kepada orang lain atau ahli warisnya seperti Hak Milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai (HP).

b) Hak-hak atas tanah yang bersifat sekunder yaitu hak-hak atas tanah yang bersifat sementara seperti hak gadai, hak usaha bagi hasil, hak menumpang, dan hak menyewa atas tanah pertanian. Dari berbagai macam hak atas tanah tersebut, hak milik merupakan satu-satunya hak primer yang memiliki kedudukan paling kuat dibandingkan dengan hak-hak yang lainnya. Hal ini dipertegas dalam pasal 20 ayat (1) yang berbunyi “Hak milik adalah hak turun-temurun, terkuat, terpenuh, yang

(28)

21

dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat ketentuan hak atas tanah mempunyai fungsisosial”. Seseorang tidak dibenarkan mempergunakan atau tidak dipergunakan hak miliknya (atas tanah) semata hanya untuk kepentinganpribadinya, apalagi jika hal itu dapat merugikan kepentingan masyarakat karena sesuai dengan asas fungsi social ini hak milik dapat dihapus jika kepentingan umum menghendakinya. Sebelum melakukan peralihan hak atas tanah, antara kedua belah pihak (dalam hal ini PT.Niagamas Gemilang dan warga pemilik lahan) terlebih dulu melakuka perjanjian atau kesepakatan mengenai bidang tanah yang akan dialihkan haknya tersebut berdasarkan hasil pengukuran lahan yang akan dibebaskan sebelumnya.

Dalam subjek peralihan hak atas tanah, ada 4 syarat mengenai sahnya suatu perjanjian peralihan hak, yaitu :

a. Syarat sepakat yang mengikat kedua belah pihak sama-sama sepakat untuk mengadakan suatu perjanjian jual beli yang mutlak dibuatkan suatu akta

b. Syarat cakap, yaitu syarat untuk mengadakan suatu perjanjian perbuatan hukum dalam hal ini perjanjian jual beli hak atas tanah, maka yang berhak adalah pihak yang sudah memenuhi syarat dewasa menurut hukum, sehat pikiran dan tidak berada dibawah pengampuan.

c. Syarat hal tertentu, yaitu apa yang diperjanjikan harus dicantumkan dengan jelas dalam akta jual beli. Baik itu mengenai luas tanah, letaknya, sertifikat, hal yang melekat demi mengelakkan kemulut hukum dan hak-hak serta kewajiban kedua pihak-hak harus terulang dengan jelas.

(29)

22

d. Syarat sebab dan hal, yaitu syarat yang mana didalam pengadaan suatu perjanjian itu harus dengan jelas dan berdasarkan atas keinginan kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian (Anonim, 2011).

Proses peralihan hak atas lahan warga oleh PT. Niagamas gemilang yaitu berupa pemberian tali asih dengan nilai tertentu dan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dengan penanda tanganan surat perjanjian di Kantor yang dihadiri oleh pemilik lahan, para petinggi PT. Niagamas Gemilang, pihak pemerintah setempat dan saksi-saksi.

3. Alat dan Bahan

a. Berkas-berkas surat perjanjian bermaterai b. Alat tulis

c. Map

d. Kamera digital

e. Uang ganti rugi (tali asih) 4. Prosedur Kerja

a. Menyiapkan berkas-berkas perjanjian yang akan ditanda tangani oleh pemilik lahan. Berkas-berkas pemberian tali asih terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1) Standart Operastional Procedure (SOP) pembebasan lahan 2) Form 001 : Status Lahan yang diserahkan

3) Form 002 : Laporan Hasil Pengukuran Lahan Perorangan 4) Form 003 : Daftar Jenis Tanam Tumbuh

5) Form 004 : Laporan Rekapitulasi Hasil Pembebasan Lahan 6) Form 005 : Surat Pernyataan Pemilikan atau Penguasaan Lahan 7) Form 006 : Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah

(30)

23

8) Form 007a : Surat Pernyataan Pemilik tentang Tanam Tumbuh Tali Asih

9) Form 007b : Surat Pernyataan Pemilik tentang Tanam Tumbuh Ganti Rugi

10) Form 008a : Surat Pernyataan IKUT Kepesertaan Plasma 11) Form 008b : Surat Pernyataan TIDAK IKUT Kepesertaan Plasma 12) Form 009 : Surat Penyataan Persetujuan Ahli Waris

13) Form 010a : Berita acara pembayaran TALI ASIH lahan dan tanam tumbuh

14) Form 010b : Berita acara pembayaran GANTI RUGI lahan dan tanam tumbuh

15) Form 11 : Teks Kwitansi Saat Berfoto

b. Menuju Kantor Cabang atau Perwakilan : Jl. Pattimura No. 17 RT.010 Kel. Sukarame, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kartanegara.

c. Menunggu kehadiran warga yang akan diberikan tali asih, para saksi saksi, petinggi PT. Niagamas Gemilang.

d. Mengisi daftar hadir pertemuan.

e. Penanda tanganan berkas perjanjian oleh pemilik lahan dan saksi-saksi (pihak yang lahannya berhimpitan dengan pemilik lahan yang akan diberi tali asih).

f. Penyerahan tali asih/ganti rugi lahan oleh Senior Comdev Manager yaitu Bapak Ir. Zulhamidu Langgede sekaligus dokumentasi.

5. Hasil Yang Dicapai

Hasil dari kegiatan pemberian tali asih/ganti rugi lahan selama bulan Maret-April 2014 adalah sebanyak 57 lahan yang berhasil di bebaskan.

(31)

24

6. Pembahasan

Syarat-syarat dilakukan pembayaran adalah:

a. Pembayaran dilakukan secara bersama terhadap pemilik lahan dalam satu blok atau area.

b. Pembayaran wajib diterima langsung oleh pemilik atau ahli waris dan disaksikan oleh pemilik lahan yang berbatasan (Utara, Timur, Selatan dan Barat) atau orang yang mengetahui asal-usul lahan.

c. Dalam melaksanakan pembayaran wajib diketahui oleh Kades/ Kadus/ Tokoh Non Formal (Temenggung Adat atau Demung Adat).

d. Dalam pembayaran lahan wajib dibuat berita acara pembayaran ganti rugi (gunakan Form 008 Berita acara pembayaran tali asih/ganti rugi lahan dan tanam tumbuh)

e. Dalam pembayaran lahan wajib dilakukan dua kali pemotretan, yang pertama terhadap pemilik lahan dan kedua pemilik lahan beserta saksi-saksi (gunakan Form 011 Teks kwitansi saat berfoto)

Pemberian tali asih atas lahan warga oleh PT. Niagamas Gemilang ini berdasarkan 2 sistem, yaitu :

a. Sistem inti (Non Plasma), adalah sistem yang mana pihak PT. Niagamas Gemilang memberikan nilai Ganti Rugi sebesar Rp. 5.000.000,00 perhektar dengan perjanjian bahwa lahan tersebut beralih menjadi hak milik perusahaan.

b. Sistem plasma, adalah sistem yang berarti hak milik atas tanah tidak beralih secara penuh kepada perusahaan. Dengan kata lain perusahaan hanya mengelola lahan tersebut selama 25 tahun kedepan dan sesuai dengan perjanjian bahwa selama lahan tersebut masih memproduksi

(32)

25

kelapa sawit maka pemilik lahan mendapat laba dari perusahaan sebesar 20% dari besarnya produksi yang dihasilkan di lahan tersebut, dan nilai Tali Asih yang diberikan oleh perusahaan diawal sebesar Rp.3.000.000,00 perhektar.

Pemberian tali asih/ganti rugi tersebut tentunya telah memenuhi kesepakatan yang disetujui oleh kedua belah pihak dari beberapa kali pertemuan. Beberapa kendala seringkali ditemui dalam proses pemberian tali asih ini, diantaranya ada beberapa lahan warga yang saling tumpang tindih (overlap) yang pada akhirnya pemberian tali asih harus ditunda dan harus diukur ulang menggunakan GPS hingga akhirnya bisa diterima oleh pihak-pihak yang lahannya saling berhimpitan. SOP Pembebasan lahan tersebut disusun mulai dari pengurusan izin lokasi sampai dengan pengarsipan pembebasan lahan tersebut yang mengacu pada peraturan Nasional dan Daerah yang berlaku saat ini dengan definisi-definisi sebagai berikut :

a. Pembebasan lahan adalah suatu kegiatan pelepasan hak atas tanah atau lahan dari masyarakat kepada perusahaan sebagai investor.

b. Tanam tumbuh adalah tanaman yang berada dilokasi lahan yang akan dilepaskan dan ditanam serta dirawat oleh pemilik lahan sebagai sumber penghidupannya atau hasilnya dimanfaatkan oleh pemilik lahan, terdiri dari tanaman perkebunan (tanaman karet) dan tanaman buah-buahan (durian, cempedak, duku, langsat).

c. Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah.

(33)

26

d. Hutan atau tanah adat adalah hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat, dimana tanah tersebut dijaga/dipelihara secara bersama, dimiliki secara bersama dan dimanfaatkan secara bersama. e. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok

memproduksi hasil hutan (seperti kayu, damar, rotan, dan lain-lain)

f. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah.

g. Hutan konversi adalah kawasan hutan yang dapat dialih fungsikan dari hutan produksi menjadi fungsi lain (misalnya perkebunan, hutan tanaman industri).

Definisi-definisi tersebut menjadi acuan bagi pihak PT.Niagamas Gemilang dalam proses pembebasan lahan sesuai dengan aturan nasional dan daerah.

E. Administrasi Perkantoran

1. Tujuan

Membantu karyawan PT. Niagamas Gemilang terutama karyawan kantor lokasi Desa Sungai Payang dalam melakukan kegiatan-kegiatan perkantoran. 2. Dasar Teori

Administrasi perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu. Administrasi perkantoran merupakan fungsi yang menyangkut manajemen dan pengarahan semua tahap operasi perusahaan mengenai pengolahan bahan keterangan, komunikasi, dan ingatan

(34)

27

organisasi. Dengan demikian, pada pokoknya manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuai tujuan mengenai sesuatu hal atau kegiatan. Hal atau sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah pekerjaan perkantoran (office work). Yang termasuk pekerjaan perkantoran diantaranya (Anonim, 2013b)

a. mengetik (typing) dan menghitung (calculating) b. memeriksa (checking) dan menyimpan arsip (filing) c. menelepon (telephoning)

d. menggandakan (duplicating) e. mengirim surat (mailing)

Tujuan administrasi perkantoran (GR Terry, 2008) yaitu:

a. Memberikan semua keterangan yang lengkap dan diperlukan siapa saja, kapan dan di mana hal itu diperlukan untuk pelaksanaan perusahaan secara efisien.

b. Memberikan catatan dan laporan yang cukup dengan biaya serendah-rendahnya.

c. Membantu perusahaan memelihara persaingan. d. Memberikan pekerjaan ketatausahaan yang cermat e. Membuat catatan dengan biaya minimal

Proses administrasi adalah suatu kegiatan yang terus menerus tetapi sistematis tidak sembarangan atau asal saja melainkan secara teratur dalam keraturan yang terus menerus itu administrasi tidak tanpa tujuan melainkan ada

(35)

28

tujuan yang akan dicapai tetapi meskipun tujuan telah tercapai tidak berarti kegiatan berhenti karena dalam dinamika manajemen suatu tujuan yang telah dicapai disusul atau dilanjutkan dengan tujuan berikutnya. Adapun proses administrasi biasanya terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :

a. Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

b. Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memroses seluruh masukan data menjadi suatu sistem yang lebih berguna.

c. Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolahan dan merupakan tujuan akhir sistem.

d. Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya 3. Alat dan Bahan

a. Komputer b. Lem c. Kwitansi d. Alat Tulis e. Kertas HVS A4 4. Prosedur Kerja

a. Menggolongkan surat dan dokumen-dokumen kantor b. Penulisan kwitansi

(36)

29

c. Pemisahan dokumen berdasarkan Batch/Plasma dan Inti (Non Plasma) d. Penempelan kwitansi dan surat perintah lembur

e. Rekapitulasi data f. Input data

5. Hasil yang Dicapai

Hasil dari kegiatan administrasi perkantoran dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Administrasi Perkantoran

No Waktu Kegiatan Prestasi Jumlah Pekerja 1 04 Maret 2014 Pemisahan Dokumen 126 Dokumen 2 orang 2 05 Maret 2014 Penulisan Kwitansi 150 Lembar 4 Orang 3 08 Maret 2014

Input Data Koordinat 135 Titik 2 Orang

4 11 Maret 2014

Input Data No.

Registrasi Kecamatan 95 Nomer 2 Orang 5 17 Maret 2014 Penulisan Saksi-saksi Batas 30 Dokumen 1 Orang 6 27 Maret 2014 Penempelan Surat Perintah Lembur 60 Surat 3 Orang

7 04 April 2014 Penulisan Kwitansi 200 Lembar

5 Orang

8 05 April 2014 Input Data Koordinat 110 Titik 2 Orang 9 07 April 2014 Input Data Rekapitulasi

Desa Jonggon

180 Dokumen

4 Orang

10 08 April 2014 Input Data Belum Tanda Tangan Dokumen

180 Dokumen

4 Orang

11 14 april 2014 Pemisahan Foto 120 Orang 4 Orang 12 15 April 2014 Penggabungan Foto

dengan Teks Kwitansi Foto

80 Foto 4 Orang

13 17 April 2014 Penulisan Saksi-saksi Batas

63 Dokumen

(37)

30

6. Pembahasan

Kegiatan administrasi perkantoran ini dilakukan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan karyawan baru oleh PT. Niagamas Gemilang dengan bantuan atau bimbingan dari mahasiswa PKL. Dari kegiatan ini diharapkan karyawan dapat berkembang dalam perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Pihak staf administrasi lokasi Desa Sungai Payang dalam pengelolaannya sering kali mengalami kesulitan dalam memproses dan mengelola data-data atau dokumen kantor PT. Niagamas Gemilang, mahasiswa PKL dapat menerapkan ilmunya dalam bidang administrasi perkantoran kepada karyawan PT. Niagamas Gemilang. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Geoinformatika tidak hanya berada di lokasi pengukuran dengan ilmu survei dan pemetaan saja, tetapi juga dapat mengaplikasikan ilmu lain yang didapat dengan membimbing orang lain di bidang perkantoran.

(38)

31

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat disampaikan dalam pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran lahan dilakukan menggunakan GPS Garmin 78s dengan sistem koordinat yang kemudian dari data pengukuran tersebut diketahui berapa luasan lahan yang telah diukur yaitu seluas 25.77 Ha

2. Download data GPS dilakukan setelah proses pengukuran lahan menggunakan software Mapsources, dan hasil dari kegiatan download data sebanyak 11 lahan yang telah di download.

3. Pengolahan data pengukuran lahan menggunakan software ArcMap 10. 4. Pemberian tali asih merupakan ganti rugi atas lahan warga yang nantinya

akan dikelola oleh PT. Niagamas Gemilang sesuai dengan kesepakatan antara pemilik lahan dan pihak perusahaan dan hasil dari kegiatan ini sebanyak 57 lahan yang berhasil di bebaskan.

5. Selain kegiatan survei di lapangan, mahasiswa PKL juga mengaplikasikan ilmu yang didapat selama berada di bangku perkuliahan pada bidang administrasi kantor, yang mana mahasiswa turut serta membantu karyawan perusahaan dalam manajemen administrasi.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dalam rangka membangun kinerja bersama, antara PT. Niagamas Gemilang dengan peserta PKL pada waktu yang akan datang yaitu:

(39)

32

1. mahasiswa diikutsertakan dalam kegiatan di perkebunan kelapa sawit bermacam-macam posisi agar pengalaman dan ilmu yang didapat terus bertambah.

2. Menyediakan sarana transportasi yang mendukung sesuai dengan kondisi lapangan, hal ini dikarenakan dapat menunjang kinerja terutama dalam pencapaian prestasi kerja.

3. Survei pengukuran lahan dalam sebuah proses pembebasan lahan banyak sekali permasalahan yang dihadapi di lapangan. Sehingga dalam hal ini sebaiknya diperlukan kekompakan dan kerukunan dalam tim kerja.

4. Perlu dilakukannya sosialisasi tentang pentingnya surat kepemilikan lahan yang sah di mata hukum, sehingga meminimalisir terjadinya kasus saling klaim antara masyarakat satu dengan yang lainnya dan luas lahan yang akan dibebaskan mempunyai kekuatan hukum yang kuat.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Modul Pelatihan SIG (Sistem Informasi Geografis) ArcGIS. Makassar.

Anonim. 2011. http://massofa.wordpress.com/2011/01/04/peralihan-hak-tastanah-karena-jual-beli-tanah (Diunggah 4 Januari 2011), Diunduh 18 April 2014.

Anonim. 2013a. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawit (Diunggah 7 April 2013). Diunduh 3 Mei 2014

Anonim. 2013b. http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_administrasi_ perkantoran. (Diunggah 20 Maret 2013) Diunduh 3 Mei 2014.

Danil M. 2013. Laporan Praktik Kerja Lapang PT. Niagamas Gemilang Kutai Kartanegara. Program Studi Geoinformatika. Jurusan Manajemen Pertanian. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Samarinda.

GR Terry. 2008. Office Management and Control. New York

John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003. Design and Implementation of Geographic Information Systems. John Wiley and Sons : New Jersey. Paul Longley et.al. 2001. Geographic Information System and Science. John

Wiley and Sons : New York.

Prahasta E. 2011. Tutorial ArcGIS Desktop untuk Bidang Geodesi dan Geomatika. Informatika. Bandung.

Ruliyan, Buyung. 2013. Sejarah PT. Niagamas Gemilang. Tenggarong. (Tidak diterbitkan)

Supriono N. 2010. http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/searchengine and-seo/2013341-cara-menggunakan-gps/#ixzz1Zua1c3Lo (Diunduh tanggal 5 Oktober 2013).

(41)

35

Lampiran 2

Gambar 3. Perjalanan Pengukuran lahan

(42)

36

Gambar 5. Proses Pemberian Tali Asih/Ganti Rugi Lahan

(43)

37

(44)

38

(45)

39

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Utama PT. Niagamas Gemilang
Gambar 2.  Struktur Organisasi Supportting Departement
Tabel 1. Tabel Waktu dan Lokasi PKL
Tabel 2. Hasil Pengukuran Lahan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alat :Kompas, Global Positioning Sistem (GPS), parang dan meteran. Bahan :Lahan yang akan di buka.. 1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan. 2) Menentukan titik

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2) Pada kegiatan di petak 10, menyiapkan pupuk ZA. 3) Pemupukan dilakukan mengikuti jalur, 1 orang karyawan mendapat 2

Pekerjaan pengukuran topografi berguna untuk mendapatkan data pengukuran mengenai letak (posisi), elevasi (ketinggian) dan konfigurasi dari areal tanah, dimana data tersebut

1) Peraturan-peraturan yang berkaitan antara kegiatan pertambangan batubara PT. Sinar Kumala Naga dengan pertambangan umum, yang dijadikan acuan adalah:.. a) Undang-Undang Nomor

nasional. 5) Dalam pengukuran yang dilakukan untuk pembuatan peta dasar. pendaftaran dimaksud pada ayat 1, selain

Penebangan dimulai dari perencanaan operasional (micro planning) yang menentukan pembagian wilayah tebang (felling coupe) dan jalur tebang (felling strip), dimana batas

Berdasarkan hasil yang dicapai dalam kegiatan ini pengisian media di persemaian PT. SURYA HUTANI JAYA ini dilakukan dengan jumlah 6 orang, serta prestasi kerja yang

Buah kelapa sawit dari hasil pemanenan harus segera diangkut ke pabrik agar segera dapat diolah, buah yang tidak segar diolah akan menghasilkan minyak dengan kadar