• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Pemrograman Linier

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi Pemrograman Linier"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Linear Programming

(Pemrograman Linier)

Program Studi Statistika

Semester Ganjil 2011/2012

(2)

Simplex Algorithm (Algoritma

Simpleks)

Dapat diterapkan apabila

permasalah LP sudah dirubah ke

dalam bentuk standar (

standard

form

)

Bentuk standar suatu LP:

Jika semua kedala berupa

persamaan dan semua peubah non

negatif

Mencari solusi simultan dari

m

(3)

Bagaimana merubah LP ke

Bentuk Standar (

Standard Form

)

Kas

us

1

la

enda

Untuk k

T am

ba

hka

n n

on

ck v

sla

f

ati

neg

ari

abl

e

Kas

us

2

an

ng

la

n de

enda

ka

ang

Untuk k

Kur

non ne

ga

tif

exc

(4)

Contoh pada kasus Maksimum:

LP Leather Limited

Leather Limited memproduksi 2 tipe

sabuk

Deluxe model

Regular model

Produksi kedua tipe tersebut

membutuhkan bahan baku dari kulit

dan jam kerja pembuatan

Bahan baku dan jam kerja terbatas

Ingin ditentukan jumlah produksi

(5)

LP Leather Limited dalam Tabel

  # Deluxe Belt # Regular Belt Persediaan/minggu Leather (sq

yard) 1 1 40

Skilled Labour

(Hour) 2 1 60

Profit/belt ($) 4 3  

Peubah

Keputusan? :#Regular belt/ minggu

minggu belt/

Deluxe :#

2 1

x x

1

(6)

1

x x2

  Batasan

Leather (sq

yard) 1 1 40

Skilled Labour

(Hour) 2 1 60

Profit/belt ($) 4 3  

0 ,

0

(Labour) 60

2

(Leather)

40 .

.

3

4 max

2 1

2 1

2 1

2 1

 

 

 

 

x x

x x

x x

t s

x x

z

Semua kendala adalah ≤,

digunakan slack variabel

2 , 1 ,

0 

i

si Untuk masing-masing

kendala

(7)

0 , 0 (Labour) 60 2 (Leather) 40 . . 3 4 max 2 1 2 1 2 1 2 1         x x x x x x t s x x z Leather

constraint: x1  x2 40 x1  x2  s1 40

Labour constraint: 2x1x2 60 2x1x2s3 60

(8)

Contoh pada kasus Minimum: LP

Diet Problem

10 4

4 2

2x1x2x3x4

8 5

4

2x1x2x3x4

0 ,

,

, 2 3 4

1 x x x

x

4 3

2

1 20 30 80

50

minzxxxx

500 500

150 200

400x1x2x3x4

6 2

3x1x2

s.t. (Calorie

constraint) (Chocolate constraint)

(Sugar constraint)

(Fat constraint)

Semua kendala adalah ≥,

digunakan

excess variabel

4 ,..., 1 ,

0 

i

ei Untuk masing-masing

kendala

(9)

Calorie constraint

500 500

150 200

400x1x2x3x4  400x1 200x2 150x3 500x4e1 500

Chocolate constraint

6 2

3x1x2  3x1  2x2e2 6

Sugar constraint

10 4

4 2

2x1x2x3x4  2x1 2x2 4x3 4x4e3 10

Fat constraint

8 5

4

(10)

Bentuk Standar LP Diet Problem

10

4 4

2

2x1x2x3x4e3

8

5 4

2x1x2x3x4e4

0 ,

, , , , ,

, 2 3 4 1 2 3 4

1 x x x e e e e

x

4 3

2

1 20 30 80

50

minzxxxx

500

500

150 200

400x1x2x3x4e1

6

2

3x1x2e2

(11)
(12)

Beberapa Definisi

Basic Solution

bagi

Ax

b

Membuat jadi nol n-m peubah dan

mencari solusi bagi m peubah sisanya

Definisi 1:

Definisi 2:

Basic Feasibel Solution (bfs): Sembarang solusi dari LP, dengan seluruh peubah ≥ 0

Basic Variable (BV): Peubah yang bernilai > 0 di dalam bfs

(13)

Teorema-teorema

Teorema 1:

Daerah feasibel dari LP adalah convex set. Jika LP mempunyai solusi optimal, solusi tsb

adalah salah satu dari titik ekstrim dari daerah feasibel.

Teorema 2:

Untuk sembarang LP, terdapat satu titik

ekstrim dari daerah feasibel LP yang unik, yang bersesuaian dengan masing-masing bfs.

Terdapat paling sedikit satu bfs yang

(14)

Contoh Kasus Leather Limited

0 ,

, ,

60

2

40

. .

3

4 max

2 1 2 1

2 2

1

1 2

1

2 1

 

 

 

s s x x

s x

x

s x

x t s

x x

z

Dengan metode grafis, hanya pada sumbu x1 dan x2

Garis AB: x2 40 x1 Titik: A (40,0) & B (0,40)

Garis CD: x2 60 2x1 Titik: C (30,0) & D (0,60)

Titik E, perpotongan AB dan CD: Solusi dari

1 1 60 2

40  x   x

(15)

Contoh Kasus Leather Limited

Daerah feasibel: FCEB, dengan titik F-C-E-B sebagai titik-titik ekstrim Titik

Ekstrim BFS BV NBV

F (0, 0)      

C (30, 0)      

E (20,

20)      

B (0, 40)      

D (0, 60)  

    A (40, 0)

60 ,

40 ,

0 1 2

2

1 xss

x 0 , , , 60 2 40 . . 3 4 max 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1          s s x x s x x s x x t s x x z 2 1,s

s x1,x2

0 , 10 , 0 ,

30 2 1 2

1  xss

x x1,s1 x2,s2

0 , 0 , 20 ,

20 2 1 2

1  xss

x x1,x2 s1,s2

20 , 0 , 40 ,

0 2 1 2

1  xss

x x2,s2 x1,s1

0 , 20 , 60 ,

0 2 1 2

1  xs  s

x Bkn BFS s1 0

20 , 40 , 0 ,

40 2 1 2

1  xss 

(16)

Setiap titik ekstrim di dalam

daerah feasibel adalah BFS (BV

dan NBV)

Solusi optimal adalah salah satu

dari BFS

BFS dengan nilai z terbesar

(terkecil) pada kasus maks (min)

Algoritma Simpleks: bergerak dari satu BFS ke BFS

berikutnya sampai diperoleh BFS yang menjadi solusi

Referensi

Dokumen terkait

Banyaknya distribusi keadaan kuantum yang bersesuaian dengan tingkat energi yang sama dan bahwa degenerasi masing-masing tingkatan jauh lebih besar daripada banyaknya partikel

Setiap minggu masing-masing kelompok melakukan satu percobaan yang berbeda dengan percobaan yang dilakukan oleh kelompok lainB. Tentukan paling sedikit dua jadwal percobaan

Paling sedikit satu batas integrasinya tak berhingga,

Langkah  yang  paling  menentukan  dalam  program  linier  adalah  memformulasikan  model  program  linier.  Langkah  ini  mencakup  identifikasi  hal‐hal  yang 

Garis adalah bentuk geometri linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek yang berdimensi satu.. Gari s sebagai

2. Ujilah sebuah titik pada masing-masing pertidaksamaan linier 3. Tentukan daerah penyelesaiannya yang merupakan daerah irisannya. ) Jadi irisan dari kedua daerah di atas adalah

dari satu pengunaan latar waktu. Penggunaan latar waktu yang paling banyak terdapat pada cerita MBKE, yaitu sebelas bentuk latar waktu. Sedangkan yang paling sedikit terdapat

Setelah persoalan pemrograman linier (PL) dapat diidentifikasi variabel keputusan, fungsi tujuan, dan pembatasannya yang diformulasikan ke dalam bentuk matematik, maka