• Tidak ada hasil yang ditemukan

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 ( )"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (398-404)

PEMBANGUNAN DESA DIMASA PANDEMI COVID-19 DESA LINGGA RAJA II

KECAMATAN PEGAGAN HILIR KABUPATEN DAIRI

--- Ricky Hamdani, Bengkel Ginting

Universitas Sumatera Utara

(Naskah diterima: 1 juni 2022, disetujui: 28 Juli 2022) Abstract

Village funds are funds sourced from the State Revenue and Expenditure Budget which are used in village development, the use of village funds in general is for village administration, community development and empowerment as well as village physical development. During the COVID-19 pandemic, the use of village funds underwent a change due to the central government's policy in the context of preventing and handling the COVID-19 pandemic, which previously used for village development were shifted to the prevention and handling of COVID- 19 and Village Cash Direct Assistance. Transfer of the village fund budget for The prevention and handling of the COVID-19 pandemic has disrupted or stopped development in Lingga Raja II, this is due to the large amount of budget used for Cash Direct Assistance for people who do not receive assistance from the central government, regional governments or assistance from various ministries. The method used in this research is a descriptive research method with a qualitative approach. Data was collected by direct observation of the research location, interviews with research informants, documentation and through literature sources in the form of books, journals, and several articles on the internet. The data obtained were then analyzed and explained qualitatively. The results of this study indicate that changes in the use of village funds for the prevention and handling of the covid-19 pandemic affect village development, especially the 2020 budget where physical development as a priority program does not exist at all. Meanwhile, the 2021 budget with adjustments to the realization of the physical development budget as a priority program will be carried out again.

Keywords: Village Fund, Covid-19 Pandemic, Budget Change, Village Development Abstrak

Dana desa merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dipergunakan dalam pembangunan desa, penggunaan dana desa secara umum adalah untuk penyelenggaraan pemerintahan desa, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat serta pembangunan fisik desa. Dimasa pandemi covid-19 penggunaan dana desa mengalami perubahan karena adanya kebijakan pemerintah pusat dalam rangka pencegahan dan penanganan pandemi covid-19, yang sebelumnya digunakan untuk pembangunan desa dialihkan menjadi pencegahan dan penanganan covid-19 dan Bantuan Langsung Tunai Desa. Peralihan anggaran

(2)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (398-404)

Lingga Raja II menjadi terganggu atau terhenti, hal ini diakibatkan banyaknya anggaran yang digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai bagi masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah ataupun bantuan dari berbagai kementerian. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung lokasi penelitian, wawancara dengan informan penelitian, dokumentasi serta melalui sumber literatur berupa buku, jurnal, dan beberapa artikel di internet. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dan dijelaskan secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan penggunaan dana desa untuk pencegahan dan penangangan pandemi covid-19 mempengaruhi pembangunan desa terkhusus anggaran tahun 2020 dimana pembangunan fisik sebagai program prioritas tidak ada sama sekali.

Sementara anggaran tahun 2021 dengan penyesuaian realisasi anggaran pembangunan fisik sebagai program prioritas kembali dilaksanakan.

Kata Kunci: Dana Desa, Pandemi Covid-19, Perubahan Anggaran, Pembangunan Desa

I. LATAR BELAKANG

ana desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara digunakan untuk pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan desa. Pengalokasian dana desa diharapkan agar dapat mengembangkan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan, melalui peningkatan pelayanan publik, memajukan perekonomian, serta memperkuat masyarakat desa sebagai pokok dari pembangunan.Kebutuhan pembangunan meliputi kebutuhan primer, pelayanan dasar, lingkungan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Pelayanan dasar yang diberikan antara lain pendidikan, infrastruktur dasar dan kesehatan (Kementerian Keuangan RI, 2015).

D

Pandemi Corona Virus Diseases atau

yang disingkat dengan Covid-19 belakangan ini membuat seluruh tatanan kehidupan sosial, dan ekonomi mengalami perubahan yang cukup signifikan. Pandemi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, melainkan juga menekan perekonomian dari berbagai sudut, tidak terkecuali terhadap perekonomian desa.

Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah sebagai bentuk pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19 dapat terlihat dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan/ atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang membahayakan

(3)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (398-404)

Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.

Dengan kondisi yang disebabkan oleh pandemi covid-19 maka menciptakan perubahan atau peralihan penggunaan anggaran pemerintah termasuk dana desa seperti perlu dilakukan pengutamaan penggunaan alokasi anggaran untuk kegiatan tertentu (refocusing), penyesuaian alokasi dan atau pemotongan/penundaan penyaluran anggaran transfer ke daerah dan dana desa dengan kriteria tertentu. Dana desa yang sebelumnya digunakan untuk pembangunan fisik desa dan pemberdayaan masyarakat berubah menjadi;

1. Pencegahan dan penanganan Covid-19;

2. Bantuan Langsung Tunai Desa;

3. Padat Karya Tunai Desa.

Desa Lingga Raja II sebagai salah satu desa penerima bantuan dana desa setiap tahun anggaran mengutamakan penggunaan dana desa untuk pembangunan fisik disamping kebutuhan desa lainnya, hal ini disebabkan kondisi desa yang masih buruk dalam infrasruktur desa sebagai penunjang kegiatan ekonomi desa Lingga Raja II. Ditengah pandemi covid-19 dengan perubahan atau peralihan anggaran dana desa maka secara

otomatis mengubah pengelolaan dana desa Lingga Raja II sesuai ketentuan atau kebijakan dari pemerintah pusat.

Adapun anggaran dana desa yang dikelola oleh Desa Lingga Raja II sebelum pandemi covid-19 yaitu tahun 2018 sebesar Rp.1.258.151.000 dan tahun 2019 sebesar Rp.1.221.505.900. Sedangkan dimasa pandemi covid-19 penerimaan dana desa adalah tahun 2020 sebesar Rp.1.173.522.000 dan tahun 2021 sebesar Rp.846.820.200. Secara umum pendapatan desa yang berasal dari alokasi dana desa tergolong sama setiap tahun baik sebelum dan ditengah pandemi covid-19, namun ditengah pandemi covid-19 terdapat perubahan penggunaan dana desa.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Desa Lingga Raja II, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah motode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan menggambarkan objek dan fenomena yang diteliti. Termasuk didalamnya bagaimana unsur-unsur yang ada dalam variabel penelitian itu berinteraksi satu sama lain dan

(4)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (398-404)

apa pula produk interaksi yang berlangsung (Siagian, 2011 : 52). Teknik Pengumpulan data yang dilakukan adalah pengumpulan data primer (wawancara dan observasi) serta pengumpulan data sekunder (penelitian kepustakaan dan studi dokumenter). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif.

III. PEMBAHASAN

Penggunaan Dana Desa Lingga Raja II Sebelum Pandemi Covid-19

Sebelum pandemi covid-19

penggunaan dasna desa diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur desa yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan desa.

1. Tahun 2018 penggunaan dana desa Lingga Raja II adalah untuk pemerintahan desa sebesar 31% dari total anggaran dan untuk pembangunan fisik sebesar 64% serta 5%

untuk pembinaan masyarakat.

2. Tahun 2019 penggunaan dana desa Lingga Raja II adalah untuk pemerintahan desa sebesar 33%, pembangunan fisik sebesar 63%, pembinaan masyarakat sebesar 3%

serta sisanya untuk pemberdayaan masyarakat dari total anggaran.

Penggunaan Dana Desa Lingga Raja II Sesudah Pandemi Covid-19

Pandemi covid-19 terjadi di Indonesia menjelang pertengahan tahun 2020 yaitu pada bulan Maret, pengalokasian atau perencanaan dana desa Lingga Raja II sebelum adanya pandemi telah ditentukan antara lain; untuk pembangunan fisik/jalan Rp.777.676.000, Pemerintahan Desa sebesar Rp.353.652.300 dan Untuk Pembinaan Masyarakat sebesar Rp.42.194.000 dari total anggaran yaitu sebesar Rp.1.1Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 33 orang kepada Keluarga Penerima Mamfaat (KPM) dengan nominal Rp.300.000 dengan durasi bantuan selama 12 bulan dengan total anggaran sebesar Rp.118.800.000.

Dalam rangka menyesuaikan kegiatan masyarakat ditengah pandemi, pengadaan barang dan jasa untuk internet desa yang digunakan oleh anak sekolah atau pelajar untuk pembelajaran jarak jauh dengan total anggaran sebesar Rp.174.200.000.

73.522.300. Namun perencanaan anggaran tersebut tidak dapat terealisasi karena adanya peralihan anggaran dana desa untuk penanganan pandemi covid-19 di Desa Lingga Raja II. Berikut adalah data perubahannya;

(5)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (398-404)

1. Tahun 2020 diluar anggaran Alokasi Dana Desa(ADD) untuk pemerintahan desa, penggunaan dana desa Lingga Raja II terbagi untuk pembangunan fisik dan penanganan pandemi. Dengan rincian pembangunan fisik Rp.301.197.200 dan penanganan atau penanggulangan pandemi covid-19 sebesar Rp.545.623.000.

2. Tahun 2021 penggunaan anggaran dana desa adalah untuk pembangunan fisik sebesar Rp.651.017.000 dan penanganan dan penanggulangan pandemi covid-19 sebesar Rp.186.680.000 diluar Alokasi Dana Desa(ADD).

Perubahan Penggunaan Dana Desa Lingga Raja II

Menurut Muhi (2011: 4) dalam Jurnal Fenomena pembangunan desa terdapat dua aspek yang menjadi objek pembangunan desa, terbagi dalam: Pembangunan pedesaan dalam aspek fisik dan pembangunan pedesaan dalam aspek pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan data yang didapat dari penelitian ini bahwa Desa Lingga Raja II telah melakukan pembangunan fisik maupun non-fisik yang secara umum dananya bersumber dari dana desa. Sebelum pandemi covid-19 yakni tahun

2018 dan 2019 pembangunan yang dilakukan dengan dana desa adalah;

1. Pembangunan Fisik Desa a. Pembangunan/Rehabilitasi/

Peningkatan/Pengerasan Jalan Desa.

b. Pengaspalan Jalan Ukuran 955x 3 meter di Dusun Batu Garut.

c. Pengerasan Jalan Ukuran 950x3 meter di Dusun Lae Manasan II.

d. Pengaspalan Jalan Dusun Lae Sulpi.

2. Pembangunan Non-fisik Desa a. Pembinaan Posyandu

b. Pembinaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

c. Pembinaan Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

d. Pembinaan Karang Taruna/Klub Kepemudaan dan Olahraga Tingkat Desa.

e. Pembentukan BUMDes

Dimasa pandemi covid-19 yang berlangsung sejak tahun 2020 mengakibatkan pembangunan desa tidak bisa dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya karena adanya perubahan atau peralihan penggunaan dana desa yang pada awalnya untuk perbaikan infrastruktur menjadi penanganan dan penanggulangan pandemi covid-19. Dari

(6)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (398-404)

berbagai kebijakan pemerintah terkait dana desa dalam rangka pencegahan pandemi covid- 19, di Desa Lingga Raja II dana desa digunakan dalam dua bidang yaitu pencegahan dan penanganan covid-19 dan Bantuan Langsung Tunai Desa. Tahun 2020 merupakan tahun pertama yang terdampak penggunaan dana desa, anggaran dana desa tahun tahun 2020 semuanya digunakan untuk penanganan pandemi covid-19 yaitu; Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 133 orang Keluarga Penerima Mamfaat (KPM) dengan ketentuan durasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) selama 6 bulan, dengan nominal Rp.600.000 untuk tiga bulan pertama dan Rp.300.000 untuk tiga bulan berikutnya dengan total anggaran sebesar Rp.359.100.000.

Pencegahan dan penanganan pandemi covid-19, seperti : Belanja Barang dan Jasa, Pengadaan Masker, Penyemprotan Disinfektan dengan total anggaran sebesar Rp.186.523.000.

Sedangkan tahun 2021 penggunaan dana desa Lingga Raja II yaitu; Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 33 orang kepada Keluarga Penerima Mamfaat (KPM) dengan nominal Rp.300.000 dengan durasi bantuan selama 12 bulan dengan total anggaran sebesar Rp.118.800.000.Dalam rangka menyesuaikan

kegiatan masyarakat ditengah pandemi, pengadaan barang dan jasa untuk internet desa yang digunakan oleh anak sekolah atau pelajar untuk pembelajaran jarak jauh dengan total anggaran sebesar Rp.174.200.000.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah disajikan pandemi covid-19 membuat penggunaan dana desa menjadi berubah yang kemudian menghambat atau menunda pembangunan desa.

1. Pembangunan fisik di Desa Lingga Raja II yang diprioritaskan untuk perbaikan jalan desa menjadi terhenti, 2. Program pembinaan dan pemberdayaan

masyarakat tidak terlaksana.

3. Mayoritas dana desa digunakan untuk pemberian Bantuan Langsung Tunai Desa bagi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M. Z., 2015.Tinjauan Atas Pelaksanaan Keuangan Desa Dalam Mendukung Kebijakan Dana Desa, Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, Vol. 6, No. 1.

Ayu,A.,Siahainenia,R.,Kudubun,E.

(2020).Prioritas penggunaan dana desa Jekawal Kabupaten Sragen di era pandemi covid-19. Universitas Kristen Satya Wacana.

(7)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (398-404)

Azzahro,I.F. (2016). Dampak Alokasi Dana Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Gubugklakah Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Universitas Negeri Malang.

Kansil,C. 1983, Sistem Pemerintahan Indonesia, Aksara Baru, Jakarta.

Haeruman. 1997. Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Untuk Mengatasi Kemiskinan.Bappenas

Kholifah,S. Suyadya,I.W. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif, Depok: Raja Grafindo Persada.

Manila, I GK, 1996. Praktek Manajemen Pemerintahan Dalam Negeri, Jakarta:

PT.Gramedia Pustaka Utama.

Miles, B. M. Huberman,M. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.

Muhadjir Noeng. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake. Sarasin.

Muhi, A. H. 2011. DESA: Analisis Permasalahan, Potensi dan Pengembangan.

Jatinangor: Alqaprint.

Nomor 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa.

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Coronavirus

Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 6 Tahun 2020 dan Perubahan Keduanya yaitu Permendes PDTT Nomor 7 Tahun 2020.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020.

Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan keuangan desa.

Peraturan Menteri Desa PDTT nomor 2 tahun 2016 tentang indeks desa membangun (IDM).

Prasetyanto, Eko PP. 2014. Kesiapan Pemerintah Desa dalam Menyongsong Pelaksanaan Undang-Undang Desa.

Yogyakarta: Swaramep.

Siagian, M .2001 . Metode Penelitian Sosial.

Pedoman Praktis Penelitian Bidang Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Kesehatan. Medan: PT Grasindo Monoratama.

Suharto, E. 2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung:

Alfabeta.

Sukandarrumidi. 2002. Metode Penelitian.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sumpeno, W. 2011. Perencanaan Desa Terpadu (Edisi Kedua). Banda Aceh:Read

(8)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 3 Edisi Agustus 2022 (398-404)

Susiana,S.Indahri,Y.2000. Pembangunan Sosial Teori dan Implikasi Kebijakan.

Sekretariat Jenderal DPR RI.

Ulber, S. 2009. Metode Penelitian Sosial.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Yusuf, A.M. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Penelitian Gabungan (Pertama). Jakarta: Renika

Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah rangkaian kegiatan penertiban dan penataaan dalam penertiban dokumen dan data kependudukan

Temuan dari penelitian yang dilakukan di negara Kanada sebagai salah satu pelopor Inflation Targeting, dimana temuan mengkonfirmasi bahwa penerapan yang dilakukan Bank

Adapun kriteria yang telah ditentukan oleh penulis diantaranya adalah : perusahaan masih terdaftar pada BEI hingga saat ini, memiliki laporan keuangan

Aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan

Penelitian ini dilakukan untuk mencegah paparan radikalisme pada remaja dengan menerapkan integrative complexity melalui media komik digital, Hal ini dilatar belakangi

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diatas, jika dilihat dari nilai signifikan diperoleh nilai Sig = 0,000 < 0,05 yang berarti Hipotesa awal (Ha)

“Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni menyelaraskan hubungan dan peran tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara

InshaAllah sudah, dengan berpatokan pada pilar perusahaan, integritas yang ada serta visi misi dan tujuan yang mendasar dari para pendiri, kami berharap bahwa semua hal