• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Usahatani Jagung (Kasus: Desa Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kelayakan Usahatani Jagung (Kasus: Desa Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1.  Skema Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Sementara BEP Produksi per Ha mencapai 445,27 buah, artinya usahatani sukun tersebut telah melampaui titik impas karena total produksi lebih besar dari BEP Produksi dimana total

Deli Serdang, besar biaya produksi (Rp/petani dan Rp/ha), besar penerimaan (Rp/petani dan Rp/ha), besar pendapatan bersih (Rp/petani dan Rp/ha), besar keuntungan (Rp/petani dan

dalam melaksanakan proses produksi, pada usahatani tanaman kakao, terdiri dari lahan, modal, tenaga kerja dan sarana produksi.. 5) Biaya produksi adalah seluruh biaya yang

Dalam usahatani petani akan mengeluarkan biaya produksi yang besarnya biaya produksi tersebut tergantung kepada komponen biaya yang dikeluarkan petani seperti harga dari

Total biaya produksi usahatani cabai merupakan biaya total yang dikeluarkan untuk usahatani cabai yaitu penjumlahan dari total biaya sarana produksi, tenaga kerja,

Berdasarkan tabel rekapitulasi komponen biaya produksi per petani tersebut di dapat bahwa komponen biaya benih ikan koi merupakan komponen biaya terbesar yang dikeluarkan

Pertimbangan ini didasarkan karena Kecamatan Patumbak merupakan daerah penghasiljagung terbanyak di Kabupaten Deli Serdang dengan luas lahan 760 Ha dengan produksi 17.803 ton

Pendapatan bersih adalah nilai produksi secara keseluruhan sesudah di kurangi total biaya produksi Total Cost, TC, dengan rumus sebagai berikut: I = TR – TC Keterangan : I :