BAB II
DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN
A. SEJARAH RINGKAS
Dinas Pendapatan Kota Medan dahulu hanya satu unit kerja yang kecil
yaitu Sub-Bagian Penerimaan pada bagian keuangan dengan tugas pokoknya mengelola bidang penerimaan/pendapatan daerah. Mengingat pada saat itu potensi pajak maupun retribusi daerah di kota medan belum begitu banyak,
maka dalam sub-bagian penerimaan tidak terdapat seksi atau urusan.
Dengan peningkatan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk serta Potensi Pajak/Retribusi Daerah Kota Medan, maka melalui
Peraturan Daerah Kota Medan, Sub-Bagian tersebut di atas ditingkatkan menjadi bagian dengan nama bagian IX yang tugas pokoknya mengelola
penerimaan dan pendapatan daerah. Bagian IX tersebut terdiri dari beberapa Seksi Dengan Pola Pendekatan Secara Sektoral Pungutan Daerah.
Maka dari itu, dibentuklah beberapa seksi yang mengelola pajak dan
retribusi daerah yang merupakan kewajiban para wajib pajak/ wajib retribusi di dalam Kota Medan yang terdiri dari 21 kecamatan diantaranya kecamatan
Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Tembung, Medan Timur, Medan Kota, Medan Area, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan Sunggal dan lainnya. Pada
Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya di seluruh Indonesia, maka Pemerintah Kota Medan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 1978
tentang Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Medan sebagaimana dimaksudkan dalam Instruksi Mendagri dimaksud. Struktur
Organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang terdiri dari 1 (satu) Bagian Tata Usaha, dengan 3 (tiga) Urusan dan 4 (empat) seksi dengan masing-masing seksi terdiri dari 3 (tiga)
subseksi.
Dengan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973-442, tahun 1988,
tanggal 26 Mei 1988 tentang Sistem dan Prosedur Perpajakan/Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya serta Pajak Bumi dan Bangunan di 99 Kabupaten/Kota dan surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
061/1861/PUOD, tanggal 2 Mei 1988 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Nomor 12 Tahun 1978 tentang
Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Medan menjadi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 16 Tahun 1990 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja dinas Pendapatan Kotamadya Daerah TK.II
Medan.
Dalam perkembangan selanjutnya dengan Keputusan Menteri Dalam
Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000, tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten/Kota, maka Pemerintah Kota Medan membentuk Organisasi Dan Tata Kerja Dinas-Dinas
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 tahun 2001, sehingga Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tk.Ii Medan Nomor 16 tahun
1990 dinyatakan tidak berlaku dan diganti dengan SK. Walikota Medan Nomor 25 tahun 2002 tentang Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah
Kota Medan.
Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang pungutan pajak, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya. Dinas pendapatan
daerah di pimpin oleh seorang kepala dinas yang berada dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah, terdiri dari 1 (satu).
Bagian tata usaha dengan 4 (empat) sub bagian dan 5 (lima) Sub Dinas dengan masing-masing 4 (empat) seksi serta kelompok jabatan fungsional.
Seiring dengan meningkatnya pembangunan dan pertumbuhan wajib
pajak/retribusi daerah, Struktur Organisasi Dinas Pendapatan selama ini dibentuk dengan membagi pekerjaan berdasarkan sektor jenis pungutan maka
pola tersebut perlu dirubah secara fungsional. kondisi saat ini dirasakan tuntutan untuk perlunya meninjau kembali dan penyempurnaan Manual Pendapatan Daerah (MAPATDA).
Seiring dengan tuntutan gerak pembangunan yang sedang berjalan terutama dari pola pendekatan yang selama ini dilakukan secara sektorat perlu
diubah secara fungsional dan disesuaikan dengan kebijaksanaan pemerintah yang paling akhir dibidang perpajakan, maka penyempurnaan telah dilaksanakan secara sungguh-sungguh sehingga berhasil disusun Manual
Adapun penyempurnaan dimaksudkan dituangkan dalam:
1. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973/442 Tahun 1988
tanggal 26 Mei 1988, tentang Sistem dan Prosedur Perpajakan, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya serta pemungutan
Pajak Parkir diseluruh Indonesia.
2. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 10 tangga;\l 26 Mei 1988, tentang pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
973/442 Tahun 1988.
3. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1988, tentang
pelaksanaan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Kota Medan.
Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah, dan Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang pendapatan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendapatan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi, perusahaan, atau intsansi negara dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang
di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi
yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, sehingga adanya pertanggung jawaban pada setiap pihak.
Tanggal 11 Februari 2013. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 khusus untuk Dinas Pendapatan Kota Medan ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan beserta Struktur Organisasi
melalui Surat Keputusan Walikota Nomor 1 Tahun 2001 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.
Adapun susunan organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat terdiri dari :
2.1.Sub Bagian Umum
2.2.Sub Bagian Keuangan
2.3.sub Bagian Penyusunan Program
3.Bidang Pendapatan dan Penetapan,
3.1.Seksi Pendatann danPendaftaran
3.2.Seksi Pemeriksaan
3.4.Seksi Pengolahan dan Informasi
4.Bidang Penagihan, Membawahkan:
4.1.Seksi Pembukuan dan Vertifikasi
4.2.Seksi Penagihan dan Perhitungan
4.3.Seksi Pertimbangan dan Restitusi
5.Bidang Bagi Hasil Pendapatan, Terdiri Atas:
5.1.Seksi Bagi Hasil Pajak
5.2.Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak
5.3.Seksi Penatausahaan Bagi Hasil
5.4.Seksi Peraturan Perundang-undangan dan Pengkajian Pendapatan
6.Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, Terdiri Atas:
6.1.Seksi Pengembangan Pajak
6.2.Seksi Pengembangan Retribusi
6.3.Seksi Pengembangan Pendapatan Lain-lain
7.Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
8.Kelompok Jabatan Fungsional
C. JOB DESCRIPTION
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Walikota dalam memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 Dinas Pendapatan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
pendapatan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2. Sekretaris
Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
memimpin dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan teknis administratif kegiatan dan ketatausahaan yang meliputi urusan Umum dan
Perencanaan, Kepegawaian serta Keuangan. Dalam melaksanakan tugas pokok sekretariat menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan.
2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program dinas.
3. Pelaksanaan dan penyelengaraan pelayanan administrasi
kesekretariatan dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumah tanggaan dinas.
4. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,
pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan.
5. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas dinas.
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan. 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya. Kesekretariatan terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum, menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Umum. 2. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum.
3. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah. dinas, penataan kearsipan, perlengkapan dan
penyelenggaraan kerumah tanggaan dinas. 4. Pengelolaan administrasi kepegawaian.
5. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan kepegawaian.
6. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.
7. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai tugas
dan fungsinya.
b. Sub Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Keauangan.
3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi keuangan. kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan,
pengusulan dan verifikasi.
4. Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi
keuangan.
5. Penyusunan laporan keuangan dinas.
c. Sub Bagian Penyusunan Program, menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program.
2. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana
dan program dinas.
3. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program dinas.
3. Bidang Pendataan dan Penetapan
Bidang pendataan dan penetapan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum yang menjadi kewenangan Dinas pada bidang yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah
dan benda berharga serta dana perimbangan. Dalam melaksanakan tugas pokok seksi Pendataan dan Penetapan, menyelenggarakan fungsi :
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan penetapan dan pengelolaan data dan informasi.
c. Melaksanakan pendaftaran dan pendataan seluruh wajib pajak, wajib retribusi dan pendataan daerah lainnya.
d. Pelaksanaan proses penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.
e. Perencanaan dan penatausahaan hasil pemeriksaan terhadap wajib
pajak dan wajib retribusi.
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang
pendataan dan penetapan.
g. Pelaksanaan pengelolaan dan informasi baik dari Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah
(SPTRD), hasil pemeriksaan dan informasi dari instansi yang terkait. h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Pendataan dan Penetapan terdiri dari :
a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran, mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas bidang pendataan dan penetapan lingkup pendataan dan pendaftaran.
b. Seksi Pemeriksaan, mempunyai tugas pokok sebagian bidang
pendataan dan penetapan lingkup pemeriksaan.
c. Seksi Penetapan, mempunyai tugas pokok sebagian bidang pendataan
d. Seksi Pengolahan Data dan Informasi, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pendataan dan penetapan
lingkup data dan informasi.
4. Bidang Penagihan
Bidang Penagihan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum yang menjadi kewenangan Dinas pada
bidang yang meliputi perencanaan pendapatan, intensifikasi dan ekstensifikasi serta pelaporan pembukuan. Dalam melaksanakan tugas pokok bidang penagihan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang penagihan
b. Penyusunan petunjuk teknisa lingkup pembukuan, verifikasi,
penagihan, perhitungan, pertimbangan dan restitusi
c. Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi atas pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya
d. Pelaksanaan penagihan atas tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.
e. Pelaksanaan perhitungan restituri dan pemindahan bukuan atas pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.
f. Pelaksanaan telaahan dan saran pertimbangan terhadap keberatan
wajib pajak atas permohonan wajib pajak.
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang
h. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Penagihan terdiri dari :
a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang penagihan lingkup pertimbangan
dan restitusi.
b. Seksi Penagihan dan Perhitungan, mempunyai tugas pokok
melaksanakan tugas bidang penagihan dan perhitungan.
c. Seksi Pertimbangan dan Retribusi, mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas bidang penagihan lingkup pertimbangan dan
restitusi.
5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan
Bidang Bagi Hasil Pendapatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum yang menjadi kewenangan Dinas pada bidang yang meliputi pendataan, penilaian dan penetapan atas PBB (pajak bumi dan bangunan) dan BPHTB (badan
penagihan , penagihan dan pelayanan PBB dan BPHTB serta data dan informasi PBB dan BPHTB. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Hasil
Pendapatan, menyelenggarakan fungsi :
b. Penyusunan bahan pentujuk teknis lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak, penatausahaan bagi hasil perundang-undangan dan pengkajian
pendapatan.
c. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi pemberi dari dana bagi hasil
pajak dan bukan pajak provinsi dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak pusat, DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan saerah yang sah. d. Pelaksanaan perhitungan penerimaan dari dana bagi hasil pajak dan
bukan pajak provinsi dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak pusat, DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan sah.
e. Pelaksanaan pengkajian peraturan perundang-undangan dan pengkajian hasil pendapatan daerah di bidang dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah.
f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang bagi hasil pendapatan.
g. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari :
a. Seksi Bagi Hasil Pajak, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang bagi hasil.
b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak, mempunyai tugas pokok melaksanakan
c. Seksi Penatausahaan Bagi Hasil, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang hasil pendapatan lingkup
perusahaan bagi hasil.
d. Seksi Peraturan Perundang-undangan dengan Pengkajian Pendapatan,
mempunyai tugas pokok melaksanakan kajian pendapatan.
6. Bidang Pengembangan dan Pendapatan Daerah
Bidang Pengembangan dan Pendapatan Daerah mempunyai
tugasmembantu Kepala Dinas dalam memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum yang menjadi kewenangan Dinas pada bidang yang meliputi
pengawasan, evaluasi dan kebijakan pendapatan daerah, konsultasi, keberatan dan banding serta pemeriksaan dan penyidikan.
Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Pengembangan
Pendapatan Daerah.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan pajak,
retribusi dan pendapatan lain-lain.
c. Pelaksanaan pengkajian potensi pajak daerah, retribusi dan pendapatan lainnya.
d. Perhitungan potensi pajak retribusi daerah.
e. Pelaksanaan monotoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari :
a. Seksi Pengembangan Pajak, mempunyai tugas pokok sebagian tugas bidang pengembangan pendapatan daerah lingkup pengembangan
pajak
b. Seksi Retsibusi, mempunyai tugas pokok sebagian tugas bidang
pengembangan pendapatan daerah lingkup pengembangan retribusi c. Seksi Pengembangan Pendapatan Lain-lain, mempunyai tugas pokok
sebagian tugas bidang pengembangan pendapatan daerah lingkup
pengembangan pendapatan lain-lain.
7. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksanaan
Teknis ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Adapun peraturan yang berlaku, yaitu :
a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional
b. Setiap Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh Tenaga Fungsional Senior yang ditunjuk.
c. Jumlah Tenaga Kerja Fungsional, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
d. Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.
D. JARINGAN KEGIATAN
Instansi pemerintah adalah salah satu organisasi yang melaksanakan
fungsinya sesuai dengan yang ditugaskan atau yang diinginkan pemerintah. Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan merupakan instansi yang mengumpulkan semua pendapatan daerah yang berasal dari pajak, retribusi
dan lainnya untuk didistribusikan ke daerah.
Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan lebih berorientasi pada pelayanan
masyarakat untuk pemungutan pajak dan sebagainya. Dengan demikian. Diharapkan pelayanan yang dilakukan Dinas Pendapatan mampu menarik
masyarakat maupun perusahaan untuk membayar kewajibannya
E. KINERJA KEGIATAN TERKINI
Setiap organisasi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi, butuh waktu untuk mencapai itu semua,
mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan Dinas Pendapata Daerah adalah
terus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, memberikan alternatif-alternatif kepada masyarakat agar dapat dengan mudah membayar
pajaknya.
F. RENCANA KEGIATAN
Berdasarkan Tujuan dan sasaran yang telah ditentukan rencana kegiatan Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan antara lain sebagai berikut:
a) Mengejar target estimasi penerimaan pajak daerah dan sumber pendapatan lainnya sepanjang tahun 2014.
b) Mengejar kembali angka-angka pendapatan daerah seperti PBB (Pajak